METEOROLOGI SINOPTIK - BMKG

2y ago
121 Views
19 Downloads
8.45 MB
276 Pages
Last View : 17d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Axel Lin
Transcription

METEOROLOGI SINOPTIKANALISIS DAN PENAKSIRAN HASILANALISIS CUACA SINOPTIK

METEOROLOGI SINOPTIKANALISIS DAN PENAKSIRAN HASILANALISIS CUACA SINOPTIKSoerjadi WirjohamidjojoYunus Subagyo SwarinotoPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGANBADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ISBN:Penulis:Editor & Reviewer :Penerbit: Pusat Penelitian dan PengembanganBadan Meteorologi Klimatologi dan GeofisikaJl. Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta, Indonesia 10720Telp. ( 6221) 4246321 ext. 1900; Faks. ( 6221) 65866238Hak cipta dilindungi undang-undang, dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atauseluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbitCetakan I Tahun 2013

KATA PENGANTARPuji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanyadengan perkenan-Nya buku Meteorologi Sinoptik: Analisis danPenaksiran Hasil Analisis Cuaca Sinoptik ini dapat diterbitkan. Buku inidapat digunakan sebagai referensi khususnya diperuntukkan bagi peneliti,praktisi, dan akademisi di bidang meteorologi dan klimatologi.Penerbitan buku ini dilakukan setelah melalui review yang bertujuanuntuk penyempurnaan kesalahan penggunaan istilah maupunsubstansinya. Review dari buku dilakukan oleh reviewer yang kompetendan dipilih oleh Penerbit sesuai dengan bidang kepakarannya, yaitu Drs.Antonius Juswanto E.Besar harapan kami, buku ini dapat digunakan menjadi acuan baikuntuk pembelajaran maupun penelitian, sehingga dapat mempunyai andildalam pengembangan ilmu pengetahuan, utamanya di bidangmeteorologi dan klimatologi.Kepada Reviewer dan Penulis kami mengucapkan terima kasih,mudah-mudahan usaha kita dalam menyediakan buku-buku referensibidang meteorologi dan klimatologi ini dapat bermanfaat bagi berbagaikalangan.Tentu saja buku ini masih memerlukan penyempurnaan, sehinggakritik dan saran yang positif sangat ditunggu.Jakarta, November 2013Kepala Pusat Penelitian dan PengembanganBadan Meteorologi, Klimatologi, dan GeofisikaDr. Masturyono, M.Sci

PRAKATAKali ini penulis menyajikan buku yang berjudul “Analisis danPenaksiran Meteorologi Sinoptik”. Buku tersebut berisi uraian tentangteknik dasar menganalisis unsur-unsur meteorologi serta teknik menaksirhasil analisis yang diharapkan dapat digunakan oleh para pembaca,utamanya para pengamat dan prakirawan cuaca, yang bermaksudmemahami lebih jauh perilaku unsur cuaca di sekeliling kita.Buku tersebut merupakan kelengkapan dari Buku MeteorologiPraktik yang telah diterbitkan lebih dulu pada tahun 2006; meskipun dalambidang ilmunya isi buku tersebut termasuk dalam Meteorologi Sinoptiksebagai bagian dari bidang Meteorologi Terapan.Meskipun dewasa ini berbagai teknik analisis dan perhitungannumerik sudah dapat dilakukan melalui sarana komputer denganmengoperasikan berbagai perangkat lunak, namun teknik dasarnya masihsangat diperlukan untuk dapat memahami pola-pola cuaca yangdihasilkan. Pola-pola cuaca hasil dari analisis merupakan gambaran darikeadaan unsur yang dianalisis pada saat itu yang masih perlu dicari maknayang terkandung di dalam pola-pola tersebut. Untuk mengetahui maknahasil analisis tersebut diperlukan teknik penaksiran yang menggunakanpendekatan teori fisika dan dinamika yang tidak semuanya dapatdilakukan dengan komputer. Oleh karena itu, dalam buku ini teknikpenaksiran dibahas lebih banyak.Secara sistematik materi yang dibahas disusun dalam lima bab. BabI sebagai pendahuluan memuat tentang definisi dan pengertianpengertian dasar analisis cuaca serta hal-hal yang berkaitan dengananalisis dan penaksiran hasil analisis sinoptik. Bab II memuat tentangkonsep-konsep dasar fisika dan dinamika yang digunakan untukmenganalisis dan membuat penaksiran hasil-hasil analisis. Selanjutnyaberkaitan dengan macam dan adanya data, materi yang dibahasiiMETEOROLOGI SINOPTIK ANALISIS DAN PENAKSIRAN HASIL ANALISIS CUACA SINOPTIK

dikelompokkan menjadi tiga yang disusun dalam tiga bab, yakni dalam babIII, IV, dan V. Bab III berisi tentang teknik analisis dan penaksiran hasilanalisis dari data cuaca permukaan dari satu stasiun pengamatan. Bab IVberisi bahasan tentang teknik analisis dan penaksiran hasil analisis dataudara atas dari satu stasiun pengamatan. Selanjutnya dalam Bab Vdibahas tentang teknik analisis dan penaksiran dari data cuaca permukaandan data udara atas dari banyak stasiun pengamatan.Mudah-mudahan buku ini dapat digunakan dan dikembangkan olehpara pembaca sehingga dapat dirasakan manfaatnya. Namun demikianpenulis menyadari bahwa isi buku ini masih banyak kekurangannya. Olehkarena itu, dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik, koreksi, dansaran untuk penyempurnaan di kemudian hari.Selain itu penulis juga menyadari bahwa keberhasilan dalampenyusunan sampai penerbitan buku ini tidak hanya karena penulissendiri, melainkan hasil dari bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak.Oleh karena itu, melalui tulisan dalam Pengantar ini penulismenyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada mereka yang tidakdapat disebutkan satu per satu. Khususnya terimakasih penulissampaikan kepada Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikayang telah berkenan merestui penulisan buku ini. Ucapan terima kasihpenulis sampaikan pula kepada Kepala Pusat Penelitian danPengembangan BMKG beserta staf yang telah menyediakan sarana danfasilitas yang diperlukan sehingga buku ini dapat diterbitkan.Jakarta, Juni 2010Penulisiii

DAFTAR ISIKATA PENGANTARiPRAKATAiiDAFTAR ISIivDAFTAR GAMBARviiDAFTAR TABELxiiBAB I PENDAHULUAN1.1 Meteorologi Sinoptik1.2 Kegiatan Operasional MeteorologiBAB II KONSEP DASAR2.1 Konsep Dasar Analisis2.2 Konsep Dasar Penaksiran2.2.1 Penaksiran Sinoptik2.2.2 Penaksiran Klimatologi2.2.3 Penaksiran Aliran2.2.4 Termodinamika UdaraBAB III ANALISIS DAN PENAKSIRAN HASIL ANALISIS SINOPTIKDATA CUACA PERMUKAAN DARI STASIUN TUNGGAL3.1 Data Cuaca Permukaan3.2 Analisis dan Penaksiran3.2.1 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis Suhu dan SuhuTitik Embun3.2.2 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis Tekananiv11591012131521252727282934METEOROLOGI SINOPTIK ANALISIS DAN PENAKSIRAN HASIL ANALISIS CUACA SINOPTIK

3.2.3 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis AnginPermukaasn3.2.4 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis Kelembapan3.2.5 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis Awan3.2.6 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis Hujan3.2.7 Analisis dan Penaksiran Penguapan3.2.8 Analisis dan Penaksiran Sinaran Matahari3.2.9 Analisis dan Penaksiran Lama PenyuryaanBAB IV ANALISIS DAN PENAKSIRAN HASIL ANALISISSINOPTIK DATA CUACA UDARA ATAS DARI STASIUNTUNGGAL4.1 Data Cuaca Udara Atas4.2 Analisis dan Penaksiran.4.2.1 Diagram Termodinamik4.2.2 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis BerbagaiParameter4.2.3 Ketakmantapan4.2.4 Angin Termal (Thermal Wind)4.3 Analisis Penampang Tegak-Waktu (Time Vertical CrossSection)4.3.1 Analisis Penampang Tegak-Waktu Suhu Udara Atas4.3.2 Analisis Penampang Tegak-Waktu Angin Udara Atas4.3.3 Analisis Penampang Tegak-Waktu Kelembapan UdaraAtas4.3.4 Analisis Penampang Tegak-Waktu Geopotensial danKetebalan GeopotensialBAB V ANALISIS DAN PENAKSIRAN HASIL ANALISISSINOPTIK DATA CUACA DARI STASIUN BANYAK5.1 Data Stasiun Banyak5.2 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis Penampang Horizontal5.2.1 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis Medan Suhu5.2.2 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis Medan 40143143145148155v

5.2.3 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis Isalobar5.2.4 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis Medan Angin5.2.5 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis Medan Awan danHujan5.2.6 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis MedanGeopotensial5.2.7 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis MedanKepusaran5.2.8 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis Medan AirMampu Curah5.3 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis Penampang Tegak5.3.1 Analisis dan Penaksiran Hasil Analisis PenampangTegak Spasial5.4 Penaksiran Gabungan Hasil Analisis Berbagai Unsur5.4.1 Penaksiran Gabungan Hasil Analisis Angin di BerbagaiParas5.4.2 Penaksiran Gabungan Hasil Analisis Suhu danKetebalan Geopotensial165166DAFTAR PUSTAKA251RIWAYAT PENULIS259vi194218222226227228242242245METEOROLOGI SINOPTIK ANALISIS DAN PENAKSIRAN HASIL ANALISIS CUACA SINOPTIK

DAFTAR GAMBARGambar 1.1.Gambar 1.2.Gambar 1.3.Gambar 2.1.Gambar 3.1.Gambar 3.2.Gambar 3.3.Gambar 3.4.Gambar 3.5.Gambar 3.6.Gambar 3.7.Gambar 3.8.Gambar 3.9.Gambar 3.10.Gambar 3.11.Gambar 3.12.Gambar 3.13.Gambar 3.14.Gambar 3.15.Gambar 3.16.Gambar 3.17.Gambar 3.18.Gambar 3.19.Gambar 3.20.Gambar 3.21.Gambar 3.22.Gambar 3.23.Gambar 3.24.Gambar 3.25.Gambar 3.26.Gambar 3.27.Gambar 3.28.Bagan sistematika pembidangan meteorologi danklimatologi.Bagan operasional meteorologyBagan alur kegiatan operasional meteorologi.Bagan dasar proses pembentukan cuacaPerubahan harian suhu di Tanung Priok 24 Maret 2010(sumber: BMKG)Sinaran dan elevasi matahari (Herizal dan Nsrullah 2003)Gerak udara dalam awan Cb.Perubahan harian Titik Embun di Tanjungj Priok 24 Maret2010Perubahan harian Tekanan di Tanjungpriok 24 Maret 2010Diagram stik angin di Jakarta tgl. 20 Juni 2008Perubahan harian kelembapan nisbi di Tj. Priok 24 Maret2010Perubahan harian banyak awan TjPriok 24 Maret 2010Susunan awan di atas perenggan.Sirus unsinusSirus bergelombang.Sirus fibratus.Sirokumulus (seperti sisik ikan)HaloAltokumulus mamatusAwan gelombangAltokumulus (dengan bulatan-bulatan kecil)Altostratus lentikularisAwan putarBagan gelombang gunung (Tom Beer 1974)StratokumulusStratokumulus fraktusAwan tudungKumulus yang tumbuh suburKumulus dengan awan tudungKumulus kastelatusKumulus 53535455555657575858606061616263vii

Gambar 3.29.Gambar 3.30.Gambar 3.31.Gambar 3.32.Gambar 3.33.Gambar 3.34.Gambar 3.35.Gambar 3.36.Gambar 3.37.Gambar 4.1.Gambar 4.2.Gambar 4.3.Gambar 4.4.Gambar 4.5.Gambar 4.6.Gambar 4.7.Gambar 4.8.Gambar 4.9.Gambar 4.10.Gambar 4.11.Gambar 4.12.Gambar 4.13.Gambar 4.14.Gambar 5.1.Gambar 5.2.Gambar 5.3.Gambar 5.4.Gambar 5.5.Gambar 5.6.Gambar 5.7.Gambar 5.8.viiiAwan panjiAltostratus lentikularisJejak kondensasiPuting beliungKepulan asap dalam udara tak mantapKepulan asap dalam udara mantapContoh rajahan curah hujan selama sehariLama hari siang mengikut lintang geografi. (Nieuwolt)Pias perekam lamanya penyuryaan.Daerah cakupan efektif pengamatan radiosondeHasil rajahan data suhu dan suhu titik embun di Ranaitanggal 21 April 2010 jam 1200 UTC.Bagan mencari suhu potensial (Ө)Bagan arus udara lengas dalam golakan (John G.Lockwood)Bagan mencari PKGBagan mencari PKABagan mencari PGBBagan mencari daerah positip dan negatip bila pemanasanmulai dari permukaanBagan mencari daerah positip dan negatip bila terdapatproses pengangkatan di bawahBagan kriteria kemantapan (a) takmantap; (b) takmantapbersyarat; (c) mantap.Awan Kumulus Humilis.Awan Kumulonimbus dengan awan lensa.Angin termal.Variasi angin mengikut kedalaman. (Perry A.H.)Lambang rajahan data sinopPeta daerah suhu muka laut( NOAA)Peta isoterm muka laut (BoM Au)Pola isoterm muka lautKondisi suhu muka laut 1 Juni 2009 (NOAA).Dipole Mode positip (atas), dan Dipole Mode negatip(bawah). (BoM).Daerah panas dan daerah dingin pada paras 850 hPa, 5Oktober 2009Daerah panas dan daerah dingin pada paras 700 hPa, 5Oktober 128129130131146148149150151151153153METEOROLOGI SINOPTIK ANALISIS DAN PENAKSIRAN HASIL ANALISIS CUACA SINOPTIK

Gambar 5.9.Gambar 5.10.Gambar 5.11.Gambar 5.12.Gambar 5.13.Gambar 5.14.Gambar 5.15.Gambar 5.16.Gambar 5.17.Gambar 5.18.Gambar 5.19.Gambar 5.20.Gambar 5.21.Gambar 5.22.Gambar 5.23.Gambar 5.24.Gambar 5.25.Gambar 5.26.Gambar 5.27.Gambar 5.28.Gambar 5.29.Gambar 5.30.Gambar 5.31.Gambar 5.32.Gambar 5.33.Gambar 5.34.Gambar 5.35.Gambar 5.36.Gambar 5.37.Gambar 5.38.Gambar 5.39.Gambar 5.40.Gambar 5.41.Peta isobar permukaanGambar lambang perenggan dingin dan palung.Contoh peta isobarAntisklonal dan siklonal.Daerah pumpunanDaerah beraianPola dasar aliran inersia di kawasan tropik khatulistiwa.Sistem angin pola atap khatulistiwaSistem angin pola jembatan khatulistiwaSistem angin pola undakan khatulistiwaSistem angin pola arus lintas khatulistiwa sederhanaAwan di dalam lapisan d engan geser angin vertikal besarPola perubahan garis arus pada gelombang timuranpemicu pembentukan siklon tropis.Arus jet baratan subtropik sekeliling bumi.Arus jet baratan subtropik (biru) pada paras 200 hPa. (Arahangin dari barat.)Sifat aliran di sekitar arus jet.Arus jet timuran khatulistiwa.Vekktor angin termal.Spiran EkmanPeta angin pada paras ladaian (gradient level - 10 m)Angin dan alun.Analisis angin 850 hPaPeta analisis angin 200 hPa.Contoh echo hujan frontal di Australia Selatan dan VictoriaBarat.Contoh echo radar dari hujan curah yang berasal dariKumulus di sekitar Darwin.Contoh pengamatan radar di Batam 1 Juli 2008 jam 02.12UTC.Contoh echo silon tropis.Pengamatan radar di BATAM 1 Juli 2008 jam 02.12 UTC.Pengaruh kelengkungan bumi kepada deteksi radar.Contoh citra tampak. Copyright EUMETSAT/Met OfficeContoh citra inframerah. Copyright EUMETSAT/Met OfficeContoh gambar awan lapis dari citra inframerah (kiri) dandari citra tampak (kanan).Contoh gambar awan golakan dari citra inframerah (kiri)dan dari citra tampak (kanan). 24 August 2008 00:30 210ix

Gambar 5.42. Lembangan dan perenggan dalam citra inframerah.Copyright EUMETSAT/Met OfficeGambar 5.43. Daerah tekanan tinggi pada peta isobar permukaan (atas),pada peta satelit citra inframerah (kiri) dan citra tampak(kanan) 24 Agustus 2008 0600UTC.Gambar 5.44. Contoh gerak perenggan untuk menaksir angin. Copyright EUMETSAT/Met OfficeGambar 5.45. Citra awan inframerah di sekeliling bumi 24 Agustus 20081800UTC (Copyright EUMETSAT/Met Office)Gambar 5.46. Citra satelit 25 Februari 2007 1800ZGambar 5.47. Citra satelit 9 Maret 2007 1800 UTC.Gambar 5.48. Citra satelit 13 februari 2007 1800 UTCGambar 5.49. Citra satelit inframerah dari badai tropis Rita 23 September2005 Copyright NOAAGambar 5.50. Contoh analisis kontur geopotensial paras 500 hPa di Asiabagian timur, 19 Maret 2010 1800 UTC. (NOAA).Gambar 5.51. Contoh analisis ketebalan geopotensial paras 1000 - 500hPa di Asia bagian timur, 19 Maret 2010 1800 UTC.(NOAA).Gambar 5.52. Perubahan ketebalan geopotensial.Gambar 5.53. Peta Analisis kepusaran.2 Maret 2010 pukul 0000 UTCGambar 5.54. Isoplet air mampu curah 01 Maret 2010 0000 UTC (NOAA).Gambar 5.55 . Bagan susunan komponen sistem peredaran atmosferIndonesiaGambar 5.56. Bagan susunan komponen sistem peredaran atmosferIndonesiaGambar 5.57. Penampang tegak zonal isoterm.Gambar 5.58. Peta penampang tegak zonal komponen zonal angin (u)Gambar 5.59. Peta penampang tegak zonal komponen meridional angin(v)Gambar 5.60. Peta penampang tegak meridional komponen zonal angin(u)Gambar 5.61. Peta penampang tegak meridional komponen meridionalangin (v)Gambar 5.62. Penampang tegak meridional isogeopotensialGambar 5,63. Penampang tegak zonal isogeopotensialGambar 5.64. Contoh susunan pola angin lapisan atas dan lapisan bawah(Trewartha, Glenn T)Gambar 5.65. Bagan prinsip PV RT di 30230234235235240240243246247247METEOROLOGI SINOPTIK ANALISIS DAN PENAKSIRAN HASIL ANALISIS CUACA SINOPTIK

Gambar 5.66.Gambar 5.67.Gambar 5.68.Gambar 5.69.Sistem tekanan rendah inti dingin (Trewartha, Glenn T)Sistem tekanan tinggi inti dingin (Trewartha, Glenn T)Sistem tekanan rendah inti panas (Trewartha, Glenn T)Sistem tekanan tinggi inti panas (Trewartha, Glenn T)248249xi

DAFTAR TABELTabel 2.1.Tabel 2.2.Tabel 2.3.Tabel 2.4.Tabel 2.5.Tabel 3.1.Tabel 3.2.Tabel 3.3.Tabel 3.4.Tabel 3.5.Tabel 5.1.Tabel 5.2.Tabel 5.3.Tabel 5.4.Tabel 5.5.Tabel 5.6.xiiSistematika pembidangan analisis cuacaMatriks penaksiran.Matriks Ilmu Dasar.Jenis massa udara yang banyak terlibat dalam pembentukancuaca di IndonesiaNilai λs (km) sebagai fungsi dari lintang geografiMacam dan nama awan menurut hirarginya.Lama hari siang di beberapa tempat di Indonesia.Lama penyuryaan di beberapa tempat (%).Nilai a, b, dan n/N untuk beberapa tempat (Oldeman)Nilai Ra untuk beberapa tempat (Oldeman)Angin geostrofik dan isobar (cuplikan Guide To Wave AnalysisWMO –No.702)Data SOI tahun 1980 sd 2000 (sumber: dikutip dari NOAA).Skala Beaufort .Jenis radar, panjang gelombang, dan fungsinya.Contoh tingkatan warna echo radar untuk intensitas hujanNilai λs (km) sebagai fungsi dari lintang geografiMETEOROLOGI SINOPTIK ANALISIS DAN PENAKSIRAN HASIL ANALISIS CUACA SINOPTIK

BAB 1PENDAHULUAN1. 1 Meteorologi SinoptikMeteorologi sinoptik mempelajari cuaca yang sedang berlangsungterus-menerus. Sinoptik adalah istilah padanan dari bahasa Inggris"synoptic". Kata synoptic berasal dari bahasa Yunani "syn" yang berarti"sama atau bersama" dan "optic" berarti "tampak atau terlihat".Kata sinoptik mula-mula digunakan untuk pengamatan cuaca, yangmaksudnya untuk menamai pengamatan yang dilakukan secara serentakpada waktu yang sama. Gagasan tentang pengamatan serentak tersebutdikemukakan dalam suatu pertemuan Konferensi InternasionalMeteorologi yang diselenggarakan di Brussel pada tahun 1853. Parapeserta konferensi sependapat bahwa cuaca itu bergerak dan berkaitanantara yang ada di suatu tempat dan yang ada di tempat lain. Pandangantersebut melahirkan gagasan akan perlunya untuk saling bertukar data danpengalaman. Untuk itu diperlukan kerja sama pengamatan yang dilakukanpada waktu-waktu yang sama.Namun demikian, gagasan tersebut baru terwujud pada tahun 1874atau satu tahun kemudian setelah terbentuknya Organisasi MeteorologiInternasional (International Meteorological Organization, IMO) tahun1873. Komite Tetap yang dibentuk oleh Organisasi MeteorologiInternasional tersebut menghasilkan kesepakatan tentang tata carapengamatan dan publikasi hasil pengamatan. Dalam hal pengamatan,mulai tanggal 1 Januari 1875 ditetapkan waktu pengamatan sinkrondengan menggunakan rujukan waktu bujur 0 dekat Greenwhich. Olehkarena itu, kemudian digunakan waktu rujukan waktu Greenwhich yangdiberi nama Greenwhich Mean Time (GMT). Sekarang waktu GMT digantiPENDAHULUAN1

dengan Universal Time Coordinated (UTC). Selanjutnya jam 00, 01, 02UTC dan seterusnya disebut sebagai jam sinop. Jam 00, 06, 12, dan 1800 UTC disebut sebagai jam sinop utama; jam 03, 09, 15, dan 21 UTCdisebut sebagai jam sinop antara.Dalam bidang ilmu, meteorologi sinoptik termasuk dalam bidangmeteorologi terapan. Seperti yang terdapat dalam InternationalMeteorological Vocabulary World Meteorological Organization (WMO,1966), dikemukakan bahwa ada dua bidang ilmu, yakni ilmu cuaca ataumeteorologi, dan ilmu iklim atau klimatologi.Ilmu cuaca atau meteorologi dibagi dalam empat bidang, yaknimeteorologi teori, meteorologi terapan, meteorologi gabungan, danmeteorologi praktik. Selanjutnya masing-masing bidang dibagi lagimenurut kegiatan yang terkait.Meteorologi teori dibagi dalam tiga cabang, yakni meteorologi fisika,meteorologi dinamika, dan meteorologi eksperimen. Dalam meteorologifisika cuaca dibahas dari aspek fisika, dalam meteorologi dinamika cuacadibahas dari aspek geraknya, dan dalam meteorologi eksperimen cuacadibahas dari simulasi laboratorium.Meteorologi terapan adalah ilmu tentang cuaca yang berkaitandengan penggunaannya. Bidang utama meteorologi terapan adalahmeteorologi sinoptik yang mempelajari cuaca terus-menerus; meteorologiaeronautik yang mempelajari cuaca dalam bidang aeronautik ataupenerbangan; meteorologi maritim yang mempelajari cuaca dalam bidangkelautan; hidrometeorologi yang mempelajari cuaca dalam kaitannyadengan pengelolaan air; agrometeorologi yang mempelajari cuaca dalambidang pertanian; dan meteorologi kesehatan yang mempelajari cuacadalam kaitannya dengan bidang kesehatan.Meteorologi gabungan adalah cabang meteorologi yang merupakangabungan antara meteorologi dan cabang ilmu lain, antara lain2METEOROLOGI SINOPTIK ANALISIS DAN PENAKSIRAN HASIL ANALISIS CUACA SINOPTIK

biometeorologi, gabungan dari meteorologi dan biologi; radiometeorologi,gabungan dari meteorologi dan radiologi. Dalam meteo

meteorologi dan klimatologi. Kepada Reviewer dan Penulis kami mengucapkan terima kasih, mudah-mudahan usaha kita dalam menyediakan buku-buku referensi bidang meteorologi dan klimatologi ini dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan. Tentu saja buku ini masih memerlukan penyempurnaan

Related Documents:

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI JUWATA TARAKAN Jln. Mulawarman Tarakan 77111 Kalimantan Utara Telp.(0551) 21629, 3801941 Fax. (0551) 51606 Email : stamet.tarakan@bmkg.go.id, BMKG II. DATA PENGAMATAN CURAH HUJAN DI STASIUN METEOROLOGI TARAKAN P

badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika bmkg keputusan kepala badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika nomor: kep.145/kb/ix/2013 tentang pelimpahan sebagian wewenang pengelolaan barang milik negara kepada kepala satuan kerja oj lingkungan badan meteorologi

Meteorologi dan Sains Atmosfer yang dibiayai oleh ITB, BMG (sekarang BMKG), Depdiknas, RUT, Bank Dunia, dan lain-lain. Pada dasarnya buku ini dapat dimanfaatkan untuk umum, namun lebih khusus sebagai buku referensi operasional penelitian dan pengembangan bid

Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Nasional Penangg

badan meteorologi klimatologi dan geofisika stasiun meteorologi kelas i i gusti ngurah rai bmkg penginderaan jauh maret dan angin timuran berkurangnya hujan di bu-lan april remote sensing dan pemanfaatannya pada satelit cuaca foto : google meteodrome, maret 2019 berkur

Stasiun Meteorologi Ngurah Rai, hamper setiap hari di bulan Januari 2018 terjadi hujan dengan intensitas yang lebih sering dibanding dengan bulan Desember 2017. Suhu udara rata-rata bulan Januari 2018 di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai Denpasar Hal ini senada dengan k

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai di Lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang selanjutnya disebut Pegawai adalah . Kepala Pusat Meteorologi Maritim II.a 15 12. Kepala Pusat Meteorologi Publik II.a 15 13. Kepala Pusat Infor

The Academic Phrasebank is a general resource for academic writers. It aims to provide the phraseological ‘nuts and bolts’ of academic writing organised according to the main sections of a research paper or dissertation. Other phrases are listed under the more general communicativ e functions of academic writing. The resource was designed primarily for academic and scientific writers who .