STUDI ISLAM NUSANTARA - IAIN Salatiga

2y ago
183 Views
10 Downloads
3.16 MB
176 Pages
Last View : 23d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Laura Ramon
Transcription

AGUS HERMAWAN,S.Pd.I,M.AROKO PATRIA JATI, M.PdSTUDI ISLAM NUSANTARABuku ini Mengupas Tuntas Mulai dari Sejarah Masuknya Islam di Nusantara, PetaGeografis Islam di Nusantara, Dakwah Walisongo, Islam dan Akulturasi Budaya,Islam dan Budaya Jawa, Arkeologi Islam Nusantara, Naskah Filologi IslamNusantara, Tradisi dan Ritual Keagamaan Islam Nusantara, Kebudayaan IslamNusantara, Pemikiran Tokoh Islam Nusantara, Islam Nusantaradan Modernitas,serta Pondok Pesantren di Nusantara.PENERBIT YAYASAN HJ. KARTINI KUDUS2019

STUDI ISLAMNUSANTARAPenulisAgus Hermawan, S.Pd.I.,M.ARoko Patria Jati, M.PdPenerbit;Yayasan Hj.Kartini KudusEditor;Erlina Wijayanti, S.PdDesain SampulRisyad Hisyam Ash-ShiddieqiDicetak;Sinar JayaCetakan I2019

KATA PENGANTARDewasa ini kajian tentang Islam Nusantara sangat banyak diminati tidakhanya oleh orang Islam di Nusantara saja tetapi juga oleh orang-rang Islam LuarNegeri. Studi Islam Nusantara, berkaitan dengan ajaran atau nilai Islam secaradogmatis dan aplikatif yang bermanfaat untuk menilai Islam Nusantara danmerefleksikan nilai keagamaan para muslim Indonesia dalam kehidupan seharihari.Studi keIslaman (Islamic Studies) merupakan sebuah disiplin ilmu yangmembahas Islam sebagai ajaran, kelembagaan, sejarah dan kehidupan umat Islamsecara etnografis dan sosiologis. Menurut Prof.Dr.H.Mahmud,M.Si dalambukunya Koko Abdul Kadir (2014: 5) disebutkan bahwa ada lima bentuk gejalaagama yang dapat diamati dan kemudian melahirkan Studi Islam yang penuhdengan khazanah keilmuan, yaitu:1. Studi teks, naskah, sumber ajaran dan simbol-simbol;2. Studi terhadap penganut, pemimpin, dan tokoh agama;3. Studi mengenai ritual formal dalam Islam dan kelembagaan umat Islam;4. Studi mengenai pranata Islam;5. Studi mengenai organisasi atau institusi Islam.Mengingat kurikulum baru yang berkaitan dengan mata kuliah Studi IslamNusantara (Indonesia) sudah mulai diberlakukan, sementara beberapa buku yangmembahas mata kuliah Studi Islam Nusantara masih memiliki beberapakekurangan, maka buku Studi Islam Nusantara yang ditulis oleh Saudara AgusHermawan,S.Pd.I,.M.A dan Roko Patria Jati,M.Pd telah memenuhi standarkompetensi sesuai dengan kurikulum terbaru yang dapat dijadikan buku peganganmahasiswa di semua fakultas yang terdapat di PTKIN/PTKIS di Indonesia yangmenjadikan studi Islam Nusantara (Indonesia) sebagai salah satu mata kuliah.Pihak Yayasan Hj. Kartini Kudus selaku Lembaga yang menerbitkan bukuini sangat menyambut baik kehadiran buku ini, semoga bermanfaat untuk kitasemua.Penerbit

PENGANTAR PENULISAssalamu’alaikum Wr.WbSegala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahakan rahmat, inayah danhidayahNya kepada penulis. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepadaRasulullah Saw pembawa Agama Islam untuk umat seluruh dunia. Penulisbersyukur kepada Illahi Rabbi yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nyakepada penulis sehingga buku yang berjudul ― Studi IslamNusantara” dapatterselesaikan.Materi buku ini disesuaikan dengan kurikulum hasil revisi Tahun 2017 dilingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Sehingga content (isi)buku ini sangat relevan dan sama dengan materi Silabus di IAIN Salatiga.Dengan diterbitkannya buku ini, diharapkan para mahasiswa lebih terbantuuntuk memahami Seputar Studi IslamNusantara meskipun sepintas kilas ataupengantarnya saja. Namun demikian, penulis berusaha untuk menyajikan materiseringkas mungkin dengan tidak mengurangi subtansi materi yang penting sesuaiurutan Tema yang ada di dalam Silabus.Kepada Yayasan Hj. Kartini yang telah bersedia menerbitkan buku ini danjuga kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian buku ini, kamiucapkan terima kasih. Akhirnya penulis menyadari buku sederhana ini jauh darisempurna, maka tegur sapa untuk penyempurnaan buku ini sangat penulisharapkan demi kesempurnaan buku ini pada terbitan selanjutnya. Semoga buku inimemberi kemanfaatan bagi kita semua. Aamiin.Wassalamu’alaikum Wr.Wb.Kudus, Desember 2019PenulisTtd

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR.DAFTAR ISI.BAB I : PENGANTAR STUDI ISLAMNUSANTARA.BAB II : PETA GEOGRAFIS ISLAM DI NUSANTARA.BAB III : SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA.BAB IV : PEMIKIRAN TOKOH KLASIK ISLAM NUSANTARA .BAB V : ISLAM DAN AKULTURASI BUDAYA.BAB VI : DAKWAH WALISONGO.BAB VII : KEBUDAYAAN DAN SENI ISLAMNUSANTARA.BAB VIII : NASKAH-NASKAH FILOLOGI ISLAM DI NUSANTARA.BAB IX : ISLAM DAN BUDAYA JAWA.BAB X: TRADISI RITUAL KEAGAMAAN ISLAM DI NUSANTARA.BAB XI: ISLAMNUSANTARA DAN MODERNITAS.BAB XII: ORGANISASI KEMASYARAKATAN KEISLAMAN.BAB IV: PONDOK PESANTREN DI NUSANTARADAFTAR PUSTAKA.PROFIL PENULIS.

BAB IPENGERTIAN, TUJUAN DAN ASPEK SASARANSTUDI ISLAMNUSANTARAA. Pengertian Studi IslamNusantara1. Pengertian Secara EtimologiStudiIslam Nusantaraberasal dari tiga kata yakni studi, Islam danNusantara. Studi dalam Kamus Ilmiah Populer karya Risa Agustin (2008:502) berarti pendidikan, pelajaran , penelaahan, penyelidikan.Islam berartidamai, tenteram, tunduk, patuh, dan selamat. Sedangkan kata Nusantaramenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006: 803) diartikan sebagaibangsa, budaya, bahasa yang ada di kepulauan Indonesia.Secara etimologi Studi Islamdalam bahasa Arab adalahbersinonim dengan kataDirasah Islamiyah. Sedangkan dalam kajian Islamdi Barat Studi Islam disebut Islamic Studies yang secara harfiyah adalahkajian tentang hal-hal yang berkaitan dengan keIslaman.2. Pengertian Secara TerminologiSecara terminologis Hermawan (2016:01) mendefinisikan StudiIslamNusantaraadalah kajiansecarasistematisdanterpaduuntukmengetahui, memakai dan menganalisis secara mendalam hal-hal yangberkaitan dengan agama Islam, pokok-pokok ajaran Islam, sejarah Islammaupun realitas pelaksanaannya dalam kehidupan kebangsaan di Nusantara.Islam membawa ajaran yang bukan hanya mengatur satu segi kehidupansaja tapi mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Sumber ajaranyang mengambil berbagai aspek ialah Al-Qur'an dan Hadits. Kedua sumberini sebagai pijakan dan pegangan dalam mengakses wacana pemikiran danmembumikan praktik penghambaan kepada Tuhan, baik bersifat teologis

maupun humanistis. Jadi pengertian dari Studi IslamNusantara adalahKajian tentang agama Islam yang ada di Nusantara (baca; Indonesia).Sebelum kita berbicara lebih jauh tentang Studi Islam, terlebihdahulu kita pahami arti perkataan Islam itu sendiri. Kata Islamadalahkataturunan (jadian) yang berarti ketundukan, ketatan, kepatuhan (kepadakehendak Allah) berasal dari kata salama artinya patuh atau menerima;berakar dari huruf sin lam mim (s-l-m). Kata dasarnya adalah salima yangberarti sejahtera, tidak tercela, tidak bercacat. Dari kata itu terbentuk katamasdar salamat (yang dalam bahasa Indonesia menjadi selamat). Dari akarkata itu juga terbentuk kata-kata salm, silm yang berarti kedamaian,kepatuhan, penyerahan (diri). Dari uraian tersebut dapatlah disimpulkanbahwa arti yang dikandung dari perkataan Islam adalah: kedamaian,kesejahteraan, keselamatan, penyerahan (diri), ketaatan dan kepatuhan. Dariperkataan salamat, salm tersebut timbul ungkapan assalamu‟alaikum yangtelah membudaya dalam masyarakat Nusantara yang artinya (mengandungdoa dan harapan) semoga Anda selamat, damai dan sejahtera. Demikianlahanalisis makna perkataan Islam. Intinya adalah berserah diri, tunduk, patuhdan taat dengan sepenuh hati kepada kehendak Illahi. (Daud Ali, 2011:4950).Jadi orang yang telah mengucapkan syahadatainyang berupasyahadat tauhid yang meneguhkan persaksian bahwa tidak ada Tuhan yangberhak disembah melainkan Allah Swt dan syahadat rasul berupa persaksianbahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah Swt. Sebagaikonsekwensi logisnya atas pengucapan dua kalimat syahadat tadi makaorang yang telah mengakui Allah Swt sebagai Tuhannya serta MuhammadSAW sebagai RasulNya, maka orang tersebut sudah sepatutnya tidakmengangkat illah selain Allah dan ia harus tunduk patuh serta mengikuti apayang diperintahkan oleh rasulNya.Berdasarkan analisis di atas, maka studi Islam diarahkan padakajian keIslaman yang mengarah pada 3 hal sebagai berikut:

Pertama,Islam yang bermuara pada ketundukan/berserah diri, berserah diriartinya pengakuan yang tulus bahwa Tuhan satu-satunya sumber otoritasyang serba mutlak. Keadaan ini membawa timbulnya pemahaman terhadaporang yang tidak patuh dan tunduk sebagai wujud dari penolakan terhadapfitrah dirinya sendiri.Kedua,Islam dapat dimaknai yang mengarah kepada keselamatan dunia danakhirat sebab ajaran Islam pada hakekatnya membina dan membimbingmanusia untuk berbuat kebajikan dan menjauhi semua larangan dalamkehidupan di dunia termasuk kehidupan akhirat.Ketiga, Islamyang bermuara pada kedamaian manusia, ia harus hidupberdampingan dengan makhluk hidup yang lain bahkan berdampingandengan alam raya dengan harmonis sesuai tugasnya sebagai khalifah untukmemakmurkan, mengelola bumi bukan mengeksploitasi atau bahkanmerusaknya. Dari uraian ini jelas bahwa kedamaian itu harus dilakukansecara utuh dan multi dimensi.Dari tiga dimensi di atas Studi Islam mencerminkan gagasantentang pemikiran dan sekaligus praktis yang berrnuara pada kedudukanTuhan, selamat di dunia dan akhirat serta berdamai dengan makhluk lain.Dengan demikian Studi Islam tidak hanya bermuara pada wacanapemikiran tetapi juga pada praktis kehidupan yang berdasarkan padaperilaku baik dan benar dalam kehidupan.Jadi pengertian Studi IslamNusantaramenurut penulis adalah kajiansecara sistematis dan terpadu untuk mengetahui, memakai danmenganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan agamaIslam, pokok-pokok ajaran Islam, sejarah Islam maupun realitaspelaksanaannya dalam kehidupan bermasyarakat di Nusantara (baca;Indonesia).

B.Tujuan Studi IslamAda beberapa tujuan orang mempelajari Studi Islam. Bagi umat Islamsendiri, mempelajari Islam mungkin untuk memantapkan keimanan danmengamalkan ajaran Islam, sedangkan bagi non muslim hanya sekedar diskursusilmiah, bahkan mungkin sebagai salah satu cara untuk mencari kelemahan umatIslam, dengan demikian tujuan studi Islam khususnya di Nusantara menurutHermawan (2016: 02)bisa dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut:Pertama, untuk memahami dan mendalami serta membahas ajaran-ajaranIslam agar mereka dapat melaksanakan dan mengamalkan isi ajaran-ajarantersebut secara benar serta menjadikannya sebagai pegangan dan pedoman hidup.Dalam hal ini,memahami dan mengkaji Islam direfleksikan dalam kontekspemaknaan yang sebenarnya yakni bahwa Islam adalah agama yang mengarahkanpada pemeluknya sebagai hamba yang berdimensi teologis, humanis, danmembimbing kearah keselamatan di dunia dan akhirat. Dengan mempelajari studiIslam, diharapkan tujuan di atas dapat tercapai.Kedua, untuk menjadikan ajaran-ajaran Islam sebagai wacana ilmiahsecara transparan yang dapat diterima oleh berbagai kalangan. Dalam hal ini,seluk beluk agama dan praktik-praktik keagamaan yang berlaku bagi umat Islamdijadikan dasar ilmu pengetahuan. Dengan kerangka ini, dimensi-dimensi Islamtidak hanya sekedar dogmatis, teologis. Tetapi ada aspek empirik sosiologis.Ajaran Islam yang diklaim sebagai ajaran universal betul-betul mampu menjawabtantangan zaman, tidak sebagaimana diasumsikan sebagian orientalis yangberasumsi bahwa Islam adalah ajaran yang menghendaki ketidakmajuan dan tidakmampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman yang jelas persepsi itu salahbesar.C.Aspek-Aspek Sasaran Studi IslamDalam kenyataannya antara agama dan ilmu pengetahuan masih dirasakanadanya hubungan yang belum serasi padahal antara agama khususnya Islam dan

ilmu itu sendiri adalah sejalan. Dalam bidang agama masih dijumpai dan terdapatsikap dogmatis, sedang dalam bidang ilmiah terdapat sikap rasional dan terbuka.Oleh karena itu, aspek sasaran Studi Islammenurut penulis meliputi 2 hal pokokyaitu:1.Aspek Sasaran KeagamaanDalam aspek ini kerangka ajaran yang terdapat dalam Al-Qur'an dan haditstetap dijadikan sandaran sentral agar kajian keIslaman tidak keluar dan tercabutdari teks dan konteks. Dari aspek sasaran tersebut, wacana keagamaan dapatditransformasikan secara baik dan menjadikan landasan kehidupan dalamberperilaku tanpa melepaskan kerangka normatif. Adapun elemen dasarkeIslaman yang harus dijadikan pegangan diantaranya: pertama, Islam sebagaidogma juga merupakan pengamalan universal dari kemanusiaan. Oleh karenaitu sasaran studi Islam diarahkan pada aspek-aspek praktik dan empirik yangmemuat nilai-nilai keagamaan agar dijadikan pijakan. Kedua, Islam tidakhanya terbatas pada kehidupan setelah mati, tapi orientasi utama adalah duniasekarang. Dengan demikian sasaran Studi Islam diarahkan pada pemahamanterhadap sumber-sumber ajaran Islam, pokok-pokok ajaran Islam, sejarah Islamdan aplikasinya dalam kehidupan. Oleh karena itu studi Islam dapatmempertegas dan memperjelas wilayah agama yang tidak bisa dianalisisdengan kajian empirik yang kebenarannya relatif.2.Aspek Sasaran KeilmuwanStudi keilmuwan pada umumnya memerlukan pendekatan kritis, analitis,metodologis, empiris, dan historis. Dengan demikian studi Islam sebagai aspeksasaran keilmuwan membutuhkan berbagai pendekatan seperti yang penulissebutkan di atas. Selain itu, Dalam ilmu pengetahuan yang bersifat logis,empiris dan objektif itu tidak dikenal dan tidak terikat kepada wahyu. Ilmupengetahuan beranjak dan terikat pada pemikiran rasional. Oleh karena itukajian keIslaman yang bernuansa ilmiah meliputi aspek kepercayaan normatifdogmatik yang bersumber dari wahyu dan aspek perilaku manusia yang lahirdari dorongan kepercayaan.

BAB IIPETA GEOGRAFIS ISLAM DI NUSANTARAIslam datang dan didakwahkan di tanah Arab yakni Makkah dan Madinahdi bawa Rasulullah SAW pada 15 Abad yang lalu. Setelah Rasulullah SAW wafatdakwah Islamiyah diteruskan oleh Khulafaur Rasyidiin bersama para sahabatNabi yang diteruskan oleh para Tabiin, Tabi‘-tabiin, sampai pada akhirnya olehpara ulama sampai sekarang ini. Namun persebaran Islam sampai Nusantaraberikut peta geografis persebarannya masih banyak yang perlu didiskusikan.Dalam tulisan ini penulis mencoba menghadirkan peta geografis Islam diNusantara sebagaimana yang digambarkan dalam gambar peta dan ulasan materidi bawah ini.Gambar Ilustrasi Peta Persebaran Agama Islam di NusantaraA. Pengertian Peta Geografis Islam NusantaraUntuk mendapatkan kesepahaman akan makna Peta GeografisIslam Nusantara yang penulis maksudkan, berikut penulis deskripsikansecara etimologis dan terminologis. Peta dalam Kamus Umum Bahasa

Indonesia tulisan Poerwadarminta (1984:747) berarti gambaran, lukisantentang suatu daerah . Sedangkan Geografi adalah ilmu tentang lokasiserta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisikdan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari BahasaYunani yaitu gêo yang berarti ―Bumi‖ dan graphein yang berarti―menulis‖ atau ―menjelaskan‖.Adapun makna Islam merupakan nama agama samawi yangdibawa Nabi Muhammad SAW dengan kitab suci al-Qur‘an yangmayoritas dianut oleh penduduk Nusantara (baca; Indonesia masasekarang). Jadi maksud dari Peta Geografi Islamdi Nusantara adalah kajianyang menggambarkan, melukiskan tentang bagaimana Islam masuk dantersebar di Indonesia (baca; Nusantara).B. Daerah Persebaran Islam di NusantaraKita tentu masih ingat akan sebuah lagu yang sangat terkenal yakninenek moyangku seorang pelaut. Lagu ini menceritakan bagaimanapenduduk Nusantara waktu dulu sudah dikenal oleh bangsa-bangsa didunia sebagai pelaut ulung. Hal ini meneguhkan bahwasejak zaman dulu,penduduk kepulauan Nusantara dikenal sebagai pelayar-pelayar yangsanggup mengarungi lautan lepas. Sejak awal masehi diyakini oleh paraahli sudah ada rute-rute pelayaran dan perdagangan antara kepulauanNusantara dengan berbagai daerah di daratan Asia Tenggara. WilayahBarat Nusantara dan sekitar Malaka sejak masa kuno merupakan wilayahyang menjadi titik perhatian, terutama karena hasil bumi rempah-rempahyang dijual disana menarik bagi para pedagang, dan menjadidaerahlintasan penting antara Cina dan India. Sementara itu, pala dan cengkehyang berasal dari Maluku dipasarkan di Jawa dan Sumatera, untukkemudian dijual kepada para pedagang asing. Pelabuhan-pelabuhanpenting di Sumatra dan Jawa sejak abad ke-1 H/7 M dan seterusnyasering

disinggahi para pedagang asing seperti Lamuri (Aceh), Barus, danPalembang di Sumatra; Sunda Kelapa dan Gresik di Jawa.Bersamaan dengan semakin ramainya alur dan rute perdagangan dipelabuhan ujung Sumatera, datang pula para pedagang yang berasal dariTimur Tengah. Para pedagang ini tidak hanya membeli dan menjajakanbarang dagangan, tetapi ada juga yang berupaya menyebarkan agamaIslam. Dari sinilah persepsi masyarakat terbangun bahwa agama Islamtelah ada di Nusantara ini bersamaan dengan kehadiran para pedagangArab tersebut. Namun perlu disadari bahwa karena sifat dan metodedakwahnya yang personal, kurang membumi di hati masyarakatpribumimaka agama Islam pada waktu itu belum tersebar secara intensifke seluruh wilayah Nusantara.Selanjutnya mengenai proses masuk dan berkembangnya Islam diNusantara terjadi secara damai sudah banyak kita ketahui. Hal ini bisa kitaketahui dari berbagai manuskrip dan buku sejarah Islam yang berceritatentang itu. Di samping itu metode dakwah yang memang dijalankan olehpara da‘i dengan mengedepankan dakwah bil hikmah, bil mauidhahhasanah dan bil mujadalah telah berhasil memikat masyarakat pribumiNusantara waktu itu. Kemudian para ahli menyimpulkan bahwa Islammasuk ke Nusantara dari segi peta perjalanannya, melalui dua jaluryangmenurut Hermawan (2016:25) digambarkan dalam rute di bawah ini:1. Jalur UtaraDimulai dari Arab – Damaskus – Baghdad – Gujarat – Srilangka–sampai Nusantara (Indonesia).2. Jalur SelatanDimulai dari Arab - Yaman (Hadramaut) – Srilangka–sampaiNusantara (Indonesia).

Adapun Daerah yang mula-mula masuk Islam pertama kali adalahSamudra Pasai (Aceh Utara) dan Pantai Barat Pulau Sumatra yangselanjutnya menyebar ke berbagai daerah, yaitu :1. Pariaman di Sumatra Barat, pembawanya adalah Syekh Burhanuddinseorang melayu.2. Gresik dan Tuban, pembawanya adalah Maulana Malik Ibrahimpedagang bangsa Hadramaut.3. Demak, pembawanya adalah Raden Fattah dibawah bimbingan parawalisongo.4. Cirebon, penyebar dan pendirinya adalah Syekh Syarif Hidayatullah(Sunan Gunung Jati).5. Palembang, penyebarnya adalah Raden Rahmat.6. Banjar, pembawanya adalah mubaligh dari Johor Malaysia.7. Makassar, pembawanya adalah Datuk Ri Bandang.8. Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo di Maluku Utara. Penyebarnyaadalah Syekh Mansur dari Arab dan Maulana Husein dari Gresik.9. Sorong di Irian Jaya (Papua), penyebarnya adalah mubaligh-mubalighdari daerah-daerah yang telah masuk Islam.Islam tersebar dimulai dari tanah Sumatera di abad 1 H/ 7 Mdimana khalifah Umar Bin Khattab waktu itu memerintahkan penyebaranagama Islam ke berbagai negara melalui kurir pembawa surat, parapendakwah Arab yang diikuti para pedagang dari Gujarat dan lainnya.Tanah Sumatera mulai terwarnai Islam secara hampir merata seiringmeredupnya kerajaan Sriwijaya yang beragama Budha dan banyaknyakerajaan Islam yang berdiri seperti Kerajaan Malaka dengan rajanyaSultan Muhammad Iskandar Syah, Kerajaan Samudera Pasai denganSultannya al Malikus Shaleh ,Perlak, Kerajaan Aceh dengan IskandarMuda dan lainnya yang mencapai kejayaannya dari abad IX-XIII M.

Faktor lain yang mendukung Islam cepat tersebar di Nusantaraadalah faktor keadaan dimana akhir abad XIV M kerajaan Majapahit yangberagama Hindu itu mulai meredup pamor kekuasaannya sehinggamembuka peluang Kerajaan Islam pertama di Jawa Demak Bintoro yangdipimpin Sultan Fatah didukung para Wali Sembilan mulai menyebarkanagama Islam keseluruh tanah Jawa mulai dari Demak, Cirebon, Kudus,Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya dan sekitarnya dimana para waliSembilan tinggal dan berdakwah dengan menjadikan Masjid Demaksebagai Pusat Pemerintahan Islam di Jawa pada abad XIV M dan PondokPesantren sudah mulai diperkenalkan oleh para Wali Sembilan sepertiPesantren Ampel Denta Surabaya, Pesantren Giripada abad XV ngselanjutnyamelanjutkan dakwah Islamiyah yang diajarkan para Wali Sembilan keseluruh pelosok Nusantara seperti ke Sulawesi, Kalimantan, Maluku dansebagian Nusantara Timur lainnya pada abad XVI M baru berdatanganlahpara ulama dari tanah Arab seperti para Habaib.

BAB IIISEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARAGambar Ilustrasi Pedagang Muslim berdagang sambil berdakwahNenek moyang penduduk Kepulauan Nusantara sejak zaman dahulu sudahdikenal sebagai pelaut-pelaut ulung yang sanggup mengarungi lautan samuderayang luas. Sejak awal abad Masehi, sudah ada rute-rute pelayaran sertaperdagangan antara Kepulauan Nusantara dan berbagai wilayah di Asia Tenggarasebagaimana yang telah penulis sampaikan di Bab II.Di awal abad Masehi, ternyata Sumatera telah dimasukkan ke dalam petadunia. Peta yang disusun oleh Claudius Ptolomaeus (87-168 M) seorang gubernurSeuluecida yang berkedudukan di Alexandria (Mesir) ini menyusun peta berjudulGeographyke. Ia memasukkan wilayah pantai barat Sumatera yang kaya kapurbarus itu dan menyebutnya dengan Barosai. Hingga kini di pantai barat SumateraUtara terdapat kota Barus. Kota tersebut terletak di kecamatan Barus, kabupatenTapanuli Utara.(Syamsul Munir Hamka, 2014: 222).Menurut Badriyatim (2000:191-192) dalam bukunya Sejarah PeradabanIslam menyatakan bahwa sejak abad VII Masehi (abad I H) Nusantaramenghasilkan komoditas berupa rempah-rempah yang banyak disukai di Eropa.

Pedagang-pedagang muslim dari Arab, Persia, dan India juga datang keKepulauan Nusantara untuk berdagang dan dimungkinkan juga menyebarkanagama Islam.Ditambah dengan semakin ramainya jalur perdagangan di selat Malaka,Nusantara yang berada di simpang jalur pelayaran perdagangan dunia ini semakindikenal oleh bangsa-bangsa di Timur dan di Barat sejak dahulu kala. Sebagaiwilayah yang mudah dijangkau dan banyak memiliki hasil bumi yang bagus,amatlah logis jika Nusantara menjadi wilayah untuk memperoleh pengaruh,termasuk untuk menyebarkan agama Islam di Nusantara saat itu.A. Teori-Teori Masuknya Islam Di NusantaraAda beberapa teori yang menjelaskan tentang masuknya Islam diIndonesia. Dari beberapa teori ini menggambarkan bahwa proses masuknyaagama Islam ke Nusantara tidak berlangsung secara revolusioner, cepat, dantunggal, melainkan berevolusi, lambat-laun, dan sangat beragam. Tidak adakesepakatan di antara para sejarawan tentang kapan sebenarnya Islam mulaimasuk dan menyebar di Nusantara. Namun, menurut para sejarawan, adateori-teori tentang kedatangan Islam ke Nusantarayang menurut Hermawan(2016: 8-9) dalam buku Pengantar Studi Islam Indonesiadapat dibagi menjadiempat teori sebagai berikut:1. Teori MekahGambar Ilustrasi Orang Arab sedang Berdakwah Agama Islam

Untuk mendukung teori Arab ini penulis sampaikan pendapatHAMKA saat berorasi pada Dies natalis PTIN di Yogyakarta tahun 1958.HAMKAberpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara langsung dariMekah atau Arab sekitar abad ke-7 M/ 1 H. Adapun argumentasinyaadalah sumber lokal Nusantara dan sumber Arab.Menurut HAMKA,motivasi awal kedatangan orang Arab tidak dilandasi oleh nilai-nilaiekonomi melainkan murni motivasi spirit penyebaran agama Islam. Dalampandangannya, jalur perdagangan antara Nusantara dengan Arab telahberlangsung jauh sebelum tarikh masehi.Teori Hamka ini sejalan dengan teorinya A.H. Johns yangberpendapat bahwa para musafir Arablah (para Sufi) yang mula-mulamenyebarkan agama Islam di Nusantara. Adapun pendapat para orientalisBarat tentang Islam disebarkan oleh Orang-orang Gujarat adalah untukmengaburkan dan merenggangkan hubungan rohani Arab-Melayu tentangpenyebaran sumber ajaran Islam.2. Teori GujaratPencetus teori ini adalah J. Pijnapel yang diikuti Snouck Hurgronjedan dikembangkan J.P Moqueta. Pijnapel berpendapat bahwa meskipunorang-orang Arab yang bermazdhab Syafii telah bermukim di Gujarat(India Barat) dan Malabar, namun yang menyebarkan Islam ke bagian

timur termasuk Nusantara adalah pedagang –pedagang muslim Gujaratpada abad ke-7 H/ 13 M.Snouck Hurgronje menilai bahwa para pedagang Gujaratlah yangterlebih dahulu menjalin hubungan perdagangan dengan orang-orang diNusantara, baru datanglah orang-orang Arab yang bergelar Sayyid, Syarifuntuk menyebarkan Islam di Nusantara.Pendapat Moqueta menguatkan teori Gujarat, dimana Islam datangdari Gujarat berdasarkan temuan batu nisan Sultan Malik al-Shaleh pada831 H/ 1297 M di Pasai dekat Aceh dan batu nisan Maulana MalikIbrahim yang wafat pada tahun 1419 M di Gresik sama-sama memilikikemiripan dengan batu nisan yang dipakai orang-orang Kambay Gujarat,disamping juga sama-sama bermazdhab Syafii.3. Teori Persia (Iran)Gambar Tradisi Tabut untuk Mengenang Wafatnya Husein Bin AliAda juga teori yang berbeda dengan kedua teori di atas yangmengemukakan bahwa Islam datang dan tersebar di Nusantara adalahdibawa oleh orang-orang Persia (Iran). Teori ini digagas oleh HoeseinDjajadiningrat seorang sejarawan dari Banten. Hoesein berpendapat bahwaada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat

Persia dan Nusantara dalam hal memperingati 10 Muharram (Assyura)seperti tradisi Tabut di Pariaman Sumatera Barat. Kesamaan paham ajaranSyeikh Siti Jenar dengan ajaran sufi Al-Hallaj dari Persia serta kesamaanmadzhab Syafii yang dipergunakan menguatkan teori ini bahwa Islamdisebarkan oleh orang-orang Persia (Iran).3. Teori Cina (Tiongkok)Gambar Masjid Bergaya Arsitektur CinaDisamping ketiga teori di atas yakni teori Arab, Gujarat dan Persia,ada juga anggapan bahwa Islam justru datang dan disebarkan oleh orangorang Cina yang telah masuk Islam. Adalah Sumanto al-Qurtuby yangmenyatakan bahwa menurut kronik Dinasti Tang (618-960 M) di daerahKanton, Zhang-Zhao, Quanzhou dan pesisir Cina bagian Selatan telahterdapat sejumlah pemukiman Islam. Sedangkan hubungan perdaganganpara perantau Cina dengan orang-orang di Nusantara khususnya Jawasudah terbangun jauh sebelum Islam dikenal di Nusantara.Teori Cina ini diperkuat lagi oleh argumentasi yang didasarkanoleh sumber lokal (babad dan hikayat) bahwa Raja Islam pertama di Jawayang bernama Raden Fatah (Pangeran Jin-bun) adalah keturunan Cinahasil perkawinan Raja Majapahit Prabu Brawijaya V dengan Putri Campa(Cina Selatan/Vietnam). Teori ini dikuatkan lagi banyaknya arsitektur

Tiongkok yang menghiasi Masjid-Masjid Kuno yang didirikan di wilayahpemukiman Cina di Jawa.Berdasarkan empat teori masuknya penyebaran agama Islam diNusantara di atas, kita bisa mengetahui bahwa pertama, Islam datanguntuk pertama kalinya di Nusantara sudah mulai sejak abad VII M/ I Hyang mana disebarkan oleh orang-orang Arab langsung karena termotivasisemata-mata untuk berdakwah. Diteruskan oleh orang-orang Gujarat dariIndia yang berdagang sekaligus menyebarkan agama Islam pada abad VIIM Namun mengingat saat itu penyebaran Islam disampaikan dengan caracara Arab, tanpa memperhatikan kultur budaya setempat serta dilakukansecara personal maka dakwah ini kurang berhasil. Kedua, PendudukNusantara saat itu mayoritas penduduknya sudah memeluk beberapakepercayaan seperti animisme, dinamisme, totemisme dan kapitayan.Ditambah dengan kuatnya pengaruh pemerintahan Kerajaan Sriwijaya diPalembang Sumatera Selatan yang beragama resmi Hindu dan KerajaanMajapahit dengan agama Budhanya menambah sulit Islam tersebarkeseluruh Nusantara. Dari keempat teori di atas menurut penulis semuanyabenar dalam konteks kontribusi di zamannya dalam menyebarkan Islam diNusantara, namun tentang siapa yang paling awal datang danmenyebarkan agama Islam di Nusantara menurut pandangan penulis yangpaling kuat adalah teori Arab dan Gujarat.Penyebaran agama Islam baru menunjukkan hasil yang signifikansetelah dilakukan secara kolektifitas organisasi yakni pada abad XIV danXV M oleh dewan dakwah Walisongo di pulau Jawa. Gerakan dakwahyang dilakukan oleh walisongo dirasa sangat berhasil dikarenakan hal-halsebagai berikut: pertama, dakwah dilakukan secara sistematis, terstrukturdengan kelembagaan Walisongo yang dipimpin oleh Maulana MalikIbrahim dilanjutkan Sunan Ampel. Kedua, metode dan strategi dakwahnyaberaneka ragam disesuaikan situasi, kondisi sosio kultural budayamasyarakat setempat. Ketiga, materi yang disampaikan sederhana dan

hanya mengucapkan Syahadatain sebagai syarat masuk Islam. Keempat,Keterlibatan pimpinan kekuasaan seperti Sultan Fatah dan kerabat dalamberdakwah sangat berpengaruh terhadap masuknya sebagian besarpenduduk untuk memeluk agama Islam. Dari keempat hal saluranIslamisasi di Nusantara ini tampak jelas bahwa Islam masuk dan diterimaoleh masyarakat pribumi Nusantara saat itu dengan damai dan tanpapaksaan.B. Metode-Metode Masuknya Islam di NusantaraSebagaimana yang telah penulis jelaskan di atasbahwaIslam masukdi Nusantara dibawa oleh pedagang asing yang singgah di Nusantarasehingga bisa disimpulkan masuknya Islam di Nusantara dilakukan dengancara damai atau tanpa ada penumpahan darah.Menurut Uka Tjandrasasmita sebagaimana dikutip Hermawandalam buku Pengantar Studi Islam Indonesia (2016:10-11) bahwamasuknya Islam di Nusantara dilakukan melalui enam saluran atau jalurpenyebaran agama Islam yaitu:1. Saluran PerdaganganGambar ilustrasi Pedagang MuslimMasuknya pedagang-pedagang asing dikepulauan Nusantaraseperti Arab, Cina, Persia dan India merupakan awal mula masuknya

Islam di Nusantara yaitu bermula dari bermukimnya para pedagang asingdi pesisir Sumatera dan Jawa yang penduduknya masih memeluk a

KATA PENGANTAR Dewasa ini kajian tentang Islam Nusantara sangat banyak diminati tidak hanya oleh orang Islam di Nusantara saja tetapi juga oleh orang-rang Islam Luar Negeri. Studi Islam Nusantara, berkaitan dengan ajaran atau nilai Islam secara dogmatis dan aplikatif yang berm

Related Documents:

Cerita rakyat, Asal nama Salatiga, Motion comic, Perangkat pintar . ABSTRACT . a . Motion Comic design about “Asal Nama Salatiga” as an education media for Kids . Salatiga have several potential that not optimized yet, such as folklore about the beginning of Salatiga that ussualy told by words from parrent to their children as a lullaby.

dan Wawasan Nusantara. b) Mampu mengidentifikasi pentingnya pemahaman Wawasan Nusantara dalam menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia. c) Mampu menganalisis pemahaman Wawasan Nusantara dalam mewujudkan tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD NRI 1945. d) Mampu mengevaluasi implementasi Wawasan Nusantara dalam konsep pemerintah .

1 Perancangan Aplikasi Point Of Sales (POS) Berbasis Android (Studi Kasus: Warkop Vape Salatiga) Restiawan Yoga Pratama1, Ramos Somya2 1,2 Universitas Kristen Satya Wacana; Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia, Fax. 321433 3Jurusan Teknik Informatika, FTI UKSW, Salatiga Email: 672016085@student.uksw.edu1, ramos.somya@uksw.edu2 Abstract The purpose of this research was to help the .

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 2 PEKUNCEN BANYUMAS Miftahudin, NIM. 082338040, udin miftah132@gmail.com Progran Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto) ABSTRAK Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang sangat penting bagi

KONSEPSI SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF HASAN LANGGULUNG TESIS Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Menyelesaikan Program Magister Pemikiran Pendidikan Islam Oleh: Hatmiah NIM. 10.0211.0621 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ANTASARI PASCASARJANA

STUDI ILMU HADIS Penulis: Khusniati Rofiah, M.Si Editor: Muhammad Junaidi, M.H.I Desain Cover: . Kata Pengantar. iv Studi Ilmu Hadis . Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. vi Studi Ilmu Hadis m

5 Apakah kebijakan SPMI di IAIN Salatiga memenuhi ketentuan dalam PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 6 Selain PP Nomor 19 tahun 2005, pilihlah acuan di bawah ini yang menjadi rujukan kebijakan SPMI di IAIN Salatiga?. a. Buku Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang diterbitkan oleh Ditjen Dikti b.

Second Grade ELA Curriculum Unit 1 . Orange Board of Education 3 Purpose of This Unit: The purpose of this document is to provide teachers with a set of lessons that are standards-based and aligned with the Common Core State Standards (CCSS). The standards establish guidelines for English language arts (ELA) as well as for literacy in social studies, and science. Because students must learn to .