STRUKTUR KOMUNITAS TUMBUHAN HERBA DI BAWAH

2y ago
64 Views
5 Downloads
8.81 MB
132 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Fiona Harless
Transcription

1STRUKTUR KOMUNITAS TUMBUHAN HERBA DI BAWAHTEGAKAN VEGETASI PINUS (Pinus merkusii)DI TAHURA POCUT MEURAH INTANSEBAGAI REFERENSI PRAKTIKUMEKOLOGI TUMBUHANSKRIPSIDiajukan OlehYUSRANIM. 281 223 116Mahasisiwa Fakultas Tarbiyah dan KeguruanProgram Studi Pendidikan BiologiFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRYDARUSSALAM-BANDA ACEH2017 M/1438 H

KATA PENGANTARSegala puji dan syukur penulis panjatkan kehadhirat Allah swt, yang telahmemberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikanskripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada NabiMuhammad saw, serta sahabat, para tabi’in dan para penerus generasi Islam yangtelah membawa ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.Alhamdulillah berkat taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikanskripsi dengan judul “Struktur Komunitas Tumbuhan Herba Di BawahTegakan Vegetasi Pinus (Pinus merkusii) Di Tahura Pocut Meurah IntanSebagai Referensi Praktikum Ekologi Tumbuhan”. Selanjutnya penelitian inimerupakan salah satu kewajiban untuk mengaplikasikan Tridarma PerguruanTinggi dalam upaya pembangunan ilmu pengetahuan, khusunya dibidangpendidikan Biologi dan melengkapi syarat untuk memperoleh gelar sarjana padaFakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar- Raniry.Penulis menyadiri bahwa selama penelitian dan penulisan skripsi ini tidaklepas dari bimbingan, pengarahan, bantuan dan dukungan yang sangat berarti dariberbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus hati penulis mengucapkanterima kasih yang tak terhingga kepada:1.Bapak Dr. Mujiburrahman, M. Ag, selaku dekan Fakultas Tarbiyah danKeguruan.2.Ibu Hj. Dra. Nursalmi Mahdi, M. Ed, St. dan Bapak Samsul Kamal, S. Pd, M.Pd. selaku Ketua dan sekretaris Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyahdan keguruan Universitas Islam Negri Ar-Raniry, Banda Aceh.vi

3.Bapak Muslich Hidayat, M. Si. dan Ibu Eriawati, M. Pd. selaku pembimbingII yang telah memberikan bimbingan, nasehat, dan arahan sehingga skripsi initerselesaikan dengan baik.4.Ibu Elita Agustina, M. Si. selaku dosen pembimbing akademik dan seluruhdosen Pendidikan Biologi yang telah membagikan ilmu pengetahuan kepadapenulis selama ini.5.Kakak Sunarti, S. Pd. I, kakak Nurlia Zahara, M. Pd, dan abang Wardinal, S.Pd. I, serta semua staf, asisten dan laboran Laboratorium yang telahmemberikan ilmunya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikangelar sarjana di Prodi Pendidikan Biologi.6.Terima kasih kepada semua staf pustaka di ruang baca Prodi PendidikanBiologi, pustakan FTK Tarbiyah UIN Ar-Raniry, dan pustaka Wilayah Acehyang telah membantu penulis menyediakan referensi-referensi buku danskripsi guna mendukung penulisan skripsi ini.7.Teristimewa Ayahanda tersayang Usman, Hs dan Ibunda tercinta WardiyahB, S. Pd. yang telah membesarkan, mendidik, memberi perhatian dan kasihsayang, motivasi, serta do’a yang tiada hentinya.8.Terima kasih kepada Kakanda tersayang dan tercinta Yusri, S. Pd., YahbitHamdani, dan Ayawa Abdul. Kadir, yang telah memberi dukungan dansemangat, sehingga penulis sangat termotivasi menyelesaikan skripsi ini.9.Terima kasih kepada Pemerintah Aceh Dinas Kehutanan UPTD Tahura PocutMeurah Intan, Bapak Saiful, dan Ibu Rossa yang telah membantu penulisdalam penelitian.vii

10. Terima kasih kepada sahabat kampus, teman-teman seperjuangan dan asistenFirman Rija Arhas, S.Pd.I, Muhammad Doudi, Shahibul Annas, Azhari, MirjaSyahputra, S.IP, Lisa Fatmala, Cut hanum Ameilda, S. Kel, Yuli Rahmi, yangtelah membantu penulis dalam penelitian dan Ibtihal Maghfirah, Cut PahNurul Asiah, Vera Purnama, M. Nazar, Zakiyul Fuad, yang telah membantupenulis menyelesaikan penelitian, memberi motivasi, memberi semangat danmembantu penulis menyelesaikan skripsi ini.11. Terimakasih untuk sahabat terbaik Osyanda Rahayu, S. Pd, Lisa Oktaviani, S.P, Yusniar, S. Pd, Cut Suci Ramadhani, A.Md, Iin Farlinda, S. Pd, danHastuti Ayunda yang telah memberi motivasi, perhatian serta dukungankepada penulis dalam menyelesaikan gelar sarjana.12. Terimakasih untuk sahabat serumah Rauzah, S. Pd, Kak Rahmita, S. Tr. Keb,Jannati, S. Pd, Lia Safwani dan Nurul Wilda, yang telah memberi motivasi,perhatian serta dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan gelar sarjana.Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan danketerbatasan kemampuan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saranyang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirul kalam, kepadaAllah jualah penulis berserah diri semoga selalu dilimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.Amin Yaa Rabbal ‘Alamin.Banda Aceh, 25 Januari 2017Penulisviii

DAFTAR ISILEMBARAN JUDUL .PENGESAHAN PEMBIMBING .PENGESAHAN SIDANG .SURAT PERNYATAAN .ABSTRAK .KATA PENGANTAR .DAFTAR ISI.DAFTAR TABEL .DAFTAR GAMBAR. .DAFTAR LAMPIRAN .iiiiiiivvviixxixiixiiiBAB I : PENDAHULUAN .A. Latar Belakang Masalah.B. Rumusan Masalah .C. Tujuan Penelitian .D. Manfaat Penelitian .E. Defenisi Operasional .116778BAB II :TINJAUAN PUSTAKA .A. Belajar .B. Referensi dalam Pembelajaran .C. Struktur Komunitas Tumbuhan Herba .D. Morfologi Tumbuhan Herba .E. Klasifikasi Tumbuhan Herba .F. Habitat dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi TumbuhanHerba .G. Vegetasi Pinus (Pinus merkusii) di Tahura Pocut MeurahIntan .H. Pemanfaatan Struktur Komunitas Tumbuhan Herba di BawahVegetasi Pinus (Pinus merkusii) di Tahura Pocut Meurah Intansebagai Referensi Praktikum Ekologi Tumbuhan .121215161819BAB III :METODE PENELITIAN .A. Rancangan Penelitian .B. Lokasi dan Waktu Penelitian .C. Populasi dan Sampel .D. Alat dan Bahan .E. Teknik Pengumpulan Data .323232333434ix252730

F. Parameter Penelitian .G. Teknik Analisi Data.3536BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .41A. Hasil Penelitian.411. Struktur Komunitas Tumbuhan Herba di Bawah VegetasiPinus (Pinus merkusii) di Tahura Pocut Meurah Intan . 412. Deskripsi dan Klasifikasi Spesies Tumbuhan Herba diBawah Vegetasi Pinus (Pinus merkusii) di Tahura PocutMeurah Intan .483. Pemanfaatan Struktur Komunitas Tumbuhan Herbasebagai Referensi Praktikum Ekologi Tumbuhan .78B. Pembahasan. 811. Struktur Komunitas Tumbuhan Herba di Bawah VegetasiPinus (Pinus merkusii) di Tahura Pocut Meurah Intan . 812. Pemanfaatan Struktur Komunitas Tumbuhan Herbasebagai Referensi Praktikum Ekologi Tumbuhan .87BAB V :PENUTUP .A. Kesimpulan .B. Saran .899091DAFTAR PUSTAKA .LAMPIRAN .RIWAYAT HIDUP .9197119x

DAFTAR GAMBARGambar2.1 Rumput Paitan (Axonopus compressus (Swartz) Beauv). .2.2 Legetan (Spilanthes acmella Murr). .2.3 Rajawali (Borreria laevis Lamk) .2.4 Lokasi Tahura Pocut Meurah Intan .3.1 Peta Lokasi Penelitian dan Titik Pengamatan 4.1 Kelimpahan Kelimpahan Rata-rata Spesies Tumbuhan HerbaDi Bawah Tegakan Vegetasi Pinus (Pinus merkusii) DiTahuraPocut Meurah Intan 4.2 Jukud Kidang (Centotheca lappacea (L) Desv) .4.3 Rumput Lempuyangan (Panicium repens L) .4.4 Ilalang (Imperata cylindrica Beauv) .4.5 Rumput paitan (Axonopus compressus (Swartz) Beauv) .4.6 Rumput Palem/Lilin (Setaria palmifolia L) .4.7 Sikhoh-khoh (Euphatorium oderatum L) .4.8 Babandotan (Ageratum conyzoides L) .4.9 Legetan (Spilanthes acmella Murr) .4.10 Tempuh Wiyang (Emilia sonchifolia DC) .4.11 Jotang (Acmella paniculata DC) .4.12 Sembung rambat (Mikania micrantha Kunth) .4.13 Lidah Ular (Hedyotis diffusa Willd.) .4.14 Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa L) .4.15 Rajawali (Borreria laevis Lamk) .4.16 Kembang Telang (Clitoria ternatea L).4.17 Pakis (Dryopteris filix-mas).4.18 Paku (Nephrolepis sp).4.19 Kara Benguk (Mucuna sp) .4.20 Saga (Abrus precatorius L) .4.21 Patikan Kebo (Euphorbia hirta L).4.22 Paku Kawat (Tectaria crenata Cav.) .4.23 Gulma (Stellaria media) .4.24 Ara Sungsang (Asytasia gangetica Ness.) .4.25 Salvia (Salvia sp.) .4.26 Rumput Teki (Cyperus rotundus L.) .4.27 Cover Buku Saku .4.28 Poster Tumbuhan Herba 7172737475767879808182

DAFTAR TABELTabel3.1 Alat yang Digunakan dalam Penelitian Struktur KomunitasTumbuhan Herba di Bawah Tegakan Vegetasi Pinus(Pinus merkusii) di Tahura Pocut Meurah Intan Hal363.2 Bahan yang Digunakan dalam Penelitian Struktur KomunitasTumbuhan Herba di Bawah Tegakan Vegetasi Pinus(Pinus merkusii) di Tahura Pocut Meurah Intan 364.1 Indeks Dominansi Spesies Tumbuhan Herba di Bawah TegakanVegetasi Pinus (Pinus merkusii) di Tahura Pocut MeurahIntan 454.2 Hasil Perhitungan Indeks Nilai Penting Spesies TumbuhanHerba di Bawah Tegakan Vegetasi Pinus (Pinus merkusii)di Tahura Pocut Meurah Intan 464.3 Indeks Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Herba di BawahTegakan Vegetasi Pinus (Pinus merkusii) di Tahura PocutMeurah Intan .474.4 Indeks Keseragaman Tumbuhan Herba di Bawah TegakanVegetasi Pinus (Pinus merkusii) di Tahura Pocut MeurahIntan 48xii

DAFTAR LAMPIRANLampiranHal1. Surat Keputusan Dekan Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUIN Ar-Raniry Tentang Pengankatan Pembimbing Skripsi . 992. Surat Permohonan Izin Untuk Mengumpulkan Data MenyusunSkripsi dari Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry1003. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari PemerintahAceh Dinas Kehutanan UPTD Tahura Pocut Meurah Intan . 1014. Surat Keterangan telah Selesai Melakukan Penelitian di UnitLaboratorium Botani Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyahdan Keguruan UIN Ar- Raniry . 1025. Surat Keterangan telah Selesai segala Perihal terkait denganAdministrasi, Peminjaman Alat dan Penggunaan RuangLaboratorium Prodi Pendidikan Biologi Fakultas TarbiyahdanKeguruan UIN Ar- Raniry . 1036. Kelimpahan Spesies Tumbuhan Herba di Bawah TegakanVegetasi Pinus (Pinus merkusii) di Tahura Pocut Meurah Intan . 1047. Hasil Perhitungan Indeks Keanekaragaman (Ĥ), Keseragaman (E),dan Dominansi (D) Spesies Tumbuhan Herba di Bawah TegakanVegetasi Pinus (Pinus merkusii) di Tahura Pocut Meurah Intan . 1068. Hasil Perhitungan Indeks Nilai Penting Spesies Tumbuhan Herbadi Bawah Tegakan Vegetasi Pinus (Pinus merkusii) di TahuraPocut Meurah Intan . 1119. Dokumentasi Hasil Penelitian Spesies Tumbuhan Herba di BawahTegakan Vegetasi Pinus (Pinus merkusii) di Tahura PocutMeurah Intan . 11310. Foto Lokasi Penelitian . 11811. Dokumentasi Alat-alat Penelitian . 11912. Dokumentasi Kegiatan Penelitian . 12013. Biodata Penulis . 123xiii

ABSTRAKNamaNimFakultas / ProdiJudul: Yusra: 281 223 116: Tarbiyah dan Keguruan/ Pendidikan Biologi: Struktur Komunitas Tumbuhan Herba diBawah Tegakan Pinus (Pinus merkusii) di Tahura PocutMeurah Intan Sebagai Referensi Praktikum Ekologi TumbuhanTanggal Sidang : 7 Februari 2017 / 10 Jumadil Awal 1438 HTebal Skripsi: 151 HalamanPembimbing I : Muslich Hidayat, M. SiPembimbing II : Eriawati, M. PdKata Kunci: Tumbuhan Herba, Struktur Komunitas, Tahura Pocut MeurahIntanTumbuhan herba adalah tumbuhan yang berbatang lunak (batangnya tidakberkayu). Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat struktur komunitastumbuhan herba di bawah tegakan vegetasi pinus (Pinus merkusii) di TahuraPocut Meurah Intan dan pemanfaatan hasil penelitian struktur komunitastumbuhan herba di bawah tegakan vegetasi pinus di Tahura Pocut Meurah Intansebagai referensi praktikum Ekologi Tumbuhan. Penelitian ini di lakukan diTahura Pocut Meurah Intan pada September 2016. Rancangan penelitianmenggunakan metode jelajah dan pengambilan sampel dengan teknik pembuatanpetak kuadrat secara purposive sampling. Lokasi penelitian di bawah tegakanvegetasi pinus. Hasil penelitian struktur komunitas diperoleh bahwa kelimpahanyang tertinggi adalah Panicium repens L, indeks dominansi berjumlah 0,06267,indeks nilai penting berjumlah 193,939%, indeks keranekaragaman berjumlah2,6284 dan indeks keseragaman berjumlah 0,8166, dan referensi praktikumEkologi Tumbuhan berupa buku saku dan poster. Kesimpulan menunjukkanbahwa, spesies yang paling melimpah dan yang paling dominan adalah Paniciumrepens L diantara spesies yang lain, berdasarkan kriteria tergolong indeksdominansi rendah dan didukung dengan indeks nilai penting spesies tersebut dibawah vegetasi pinus Tahura yang cukup tinggi, keanekaragaman sedang dankomunitas stabil dengan tingkat keseragamannya yang tinggi, dan secarakeseluruhan tumbuhannya heterogen. Buku saku dan poster dapat dimanfaatkandalam kegiatan praktikum Ekologi Tumbuhan serta media pembelajaran.v

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahMatakuliah ekologi tumbuhan merupakan salah satu matakuliah yangdipelajari oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyahdan Keguruan UIN Ar-Raniry pada semester VI (genap) dengan beban kredit 3(1)SKS, yang terdiri dari 3 SKS teori dan 1 SKS praktikum. Materi yang dipelajariyaitu ekologi tumbuhan. Ekologi tumbuhan merupakan salah satu disiplin ilmudalam Biologi yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara tumbuhandengan lingkungan.1 Salah satu materi yang dipelajari disini adalah strukturkomunitas. Struktur komunitas merupakan salah satu materi yang dipelajari dalammatakuliah ekologi tumbuhan pada Program Studi Pendidikan Biologi UIN n,dominansi,keanekaragaman, dan keseragaman.2 Tumbuhan merupakan salah satu penopanghidup manusia yang sangat penting. Tumbuhan mempunyai ciri khusus untukmemenuhi kebutuhan hidupnya. Keperluan tumbuhan terdiri dari air, mineral, dancahaya matahari. Kelangsungan hidup suatu makhluk hidup sangat ikandiridengan1Burnie David, Ekologi, (Jakarta: Erlangga, 2005), h. 6.2Odum, Eugene P., Dasar-Dasar Ekologi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,1993), h. 106.1

2lingkungannya.3 Sebagaimana firman Allah swt dalam Al-Qur’an Surah AlAn’am 99 yang berbunyi:(٩٩)Artinya: "Dan Dia-lah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kamitumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kamikeluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kamikeluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dandari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dankebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delimayang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di annya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tandatanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman."4Berdasarkan ayat Al-Qur’an di atas, dapat diperoleh gambaran tentangvariasi tumbuhan di muka bumi. Keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan,jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup merupakankeanekaragaman hayati. Setiap saat kita dapat menyaksikan berbagai macammakhluk hidup yang ada di sekitar kita, baik di daratan maupun di perairan.5Perbedaan struktur komunitas dapat disebabkan oleh faktor biotik dan abiotik.3Ahmad Abtokhi, Sains untuk PGMI dan PGSD, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), h.263.4Ahzami Samiun Jazali, Kehidupan dalam Pandangan Al-Qur’an , (Jakarta: Gema InsaniPress, 2006), h. 23.5Al-Qur’an Nulkarim, Surah Al-An’am, ayat: 99.

3Faktor abiotik yang menentukan struktur komunitas termasuk suhu, cuaca, tanah,kandungan air, dan intensitas cahaya matahari. Hal ini menyebabkan adanyaperbedaan antara hewan dan tumbuhan yang hidup. Salah satunya ialah tumbuhanherba. Tumbuhan herba adalah tumbuh-tumbuhan yang tidak berkayu dan bersifatperdu. Herba (terna) juga diartikan sebagai tanaman yang memiliki batang berairatau berbatang lunak karena tidak membentuk kayu.Tumbuhan herba adalah tumbuhan yang berbatang lunak (batangnya tidakberkayu) atau hanya mengandung jaringan kayu sedikit sekali sehingga ketikatumbuhan tersebut mati tidak ada bagian batang yang tersisa di permukaan tanah.Tumbuhan herba umumnya berbunga indah dan biasa di tanam sebagai hiasankebun atau pot. Tumbuhan ini berkhasiat untuk menyembuhkan atau bahkanberbahaya bagi tanaman lain (berupa hama atau gulma). Tumbuhan semacam inidapat merupakan tumbuhan semusim, tumbuhan dwimusim, ataupun tumbuhantahunan.Hasil wawancara dengan mahasiswa angkatan 2012 yang telah mengambilmatakuliah ekologi tumbuhan, diperoleh informasi bahwa mahasiswa pernahmelakukan praktikum ekologi tentang analisis vegetasi, dari tingkatan herbasampai pohon. Setiap plot yang dilakukan pada vegetasi hutan heterogentumbuhan herba selalu di idenfikasi dengan menggunakan metode kuadrat.Praktikum sering dilaksanakan di vegetasi hutan heterogen seperti angkatang 2011Sawang Bak’u Aceh Selatan, angkatang 2012 Pulau Aceh, dan angkatang 2013Gua Sarang Sabang. Namun, mahasiswa belum pernah melakukan praktikum divegetasi hutan homogen salah satu contohnya yaitu tumbuhan herba di bawah

4tegakan vegetasi pinus (Pinus merkusii) di Taman Hutan Raya (tahura). Spesiestersebut memiliki allelopathy, yaitu zat biokimia yang berfungsi melindungi diridari kompetisi antar spesies dan dapat menghambat pertumbuhan spesies laindisekitarnya.Keberadaan naungan pohon, kualitas tanah, dan kondisi lingkungan yangterbentuk direspon oleh kehadiran berbagai spesies tumbuhan bawah baik semak,herba maupun rumput.6 Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap hutanhomogen. Jadi, belum diketahui keanekaragaman dan struktur komunitastumbuhan herba di hutan homogen. Sehingga referensi tentang tumbuhan herbahutan heterogen sudah banyak terdapat di ruang baca Biologi. Sedangkanreferensi tentang tumbuhan herba di hutan homogen yang terdapat di ruang bacaProgram Studi Pendidikan Biologi masih minim, begitu juga referensi tentangstruktur komunitas tumbuhan herba di bawah tegakan vegetasi pinus.7Ekologi tumbuhan yaitu hubungan timbal balik antara tumbuhan danlingkungannya. Lingkungan ekologi ada abiotik dan biotik. Lingkungan abiotikadalah semua benda mati di permukaan bumi yang bermanfaat dan berpengaruhdalam kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya. contoh lingkungan abiotik,misalnya tanah, air, udara, dan sinar matahari. Sedangkan lingkungan biotikadalah semua lingkungan yang terdiri dari komponen-komponen mahluk hidup di6Mazer Said Nahdi, Darsikin., “Distribusi dan Kelimpahan Spesies Tumbuhan Bawagpada Naungan Pinus mercusii, Acacia auriculiformis dan Eucalyptus alba di Hutan Gama GiriMandiri, Yogyakarta”, Jurnal Natur Indonesia, Vol. 16, No. 16, 2014. h. 34.7Wawancara dengan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Angkatan 2012 padatanggal 20 Oktober 2015 di Banda Aceh.

5permukaan bumi.8 Komponen lingkungan biotik, misalnya tumbuhan herbadengan vegetasi tumbuhan tersebut yaitu pinus.Menurut dosen pengasuh matakuliah ekologi tumbuhan, kegiatanpraktikum tentang struktur komunitas tumbuhan herba di bawah tegakan vegetasipinus penting dilakukan karena termasuk dalam topik komunitas, populasi danspesies. Umumnya, praktikum yang sering dilakukan di hutan heterogen,sedangkan hutan homogen belum pernah dilakukan praktikum lapangan. Apalagidi hutan homogen tahura Pocut Meurah Intan yang dominan terdapat tumbuhanpinus. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian tentang strukturkomunitas tumbuhan herba di bawah tegakan vegetasi pinus untuk menambahwawasan dan ilmu yang dapat dipelajari oleh praktikan ekologi tumbuhan dandicantumkan pada modul praktikum ekologi tumbuhan.9Hasil observasi awal didapatkan beberapa spesies pada tumbuhan herba dibawah tegakan vegetasi pinus yang teridenfikasi yaitu babandotan, rumput paitan,ilalang, dan rumput lampuyangan. Tingkat populasi dan komposisi spesies sangatberagam dan dipengaruhi oleh vegetasi tumbuhan seperti beringin, cemara,seulanga tetapi dalam penelitian ini khususnya pinus.Kawasan Tahura Pocut Meurah Intan termasuk dalam wilayah konservasidan banyak terdapat berbagai spesies tumbuhan dengan luas kawasan 7.500 ha.Hasil pencatatan rata-rata curah hujan pertahun sebesar 67-101 hari, curah n-biotik-dan-abiotik-beserta.html diakses 6Desember 20169Wawancara dengan Dosen Pengasuh Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan Program StudiPendidikan Biologi pada Tanggal 23 Oktober 2015 di Banda Aceh.

6berkisar antara 1.750-2.000 mm pertahun. Berdasarkan kondisi tersebutdiperkirakan Kawasan Tahura Pocut Meurah Intan terdapat banyak spesiestumbuhan yang sangat membantu di dalam siklus unsur hara di hutan alam.Kawasan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium alam bagi mahasiswayang mempelajari biologi.10Berdasarkan dari beberapa permasalahan di atas, peneliti tertarikmelakukan penelitian tentang Struktur Komunitas Tumbuhan Herba DiBawah Tegakan Vegetasi Pinus (Pinus merkusii) Di Tahura Pocut MeurahIntan Sebagai Referensi Praktikum Ekologi Tumbuhan.B. Rumusan MasalahBedasarkan latar belakang masalah di atasmaka dapat dirumuskanmasalah sebagai berikut :1. Bagaimana struktur komunitas tumbuhan herba di bawah tegakanvegetasi pinus (Pinus merkusii) yang terdapat di Tahura Pocut MeurahIntan?2. Bagaimana pemanfaatan hasil penelitian struktur komunitas tumbuhanherba di bawah tegakan vegetasi pinus (Pinus merkusii) di Tahura PocutMeurah Intan sebagai referensi Praktikum Ekologi Tumbuhan?10Djufri, “Analisis Vegetasi Spermatphyta di Taman Hutan Raya (Tahura) SeulawahAceh Besar”, Jurnal Biodiversitas, Vol. 4, No. 1, 2003, h. 30, diakses 30 November 2016.

7C. Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Untuk mengetahui struktur komunitas tumbuhan herba di bawah tegakanvegetasi pinus (Pinus merkusii) yang terdapat di Tahura Pocut MeurahIntan.2. Untuk mengetahui pemanfaatan hasil penelitian struktur komunitastumbuhan herba di bawah tegakan vegetasi pinus (Pinus merkusii) diTahura Pocut Meurah Intan sebagai referensi Praktikum EkologiTumbuhan.D. Manfaat PenelitianAdapun manfaat dari hasil penelitian tentang struktur komunitas tumbuhanherba di bawah tegakan vegetasi pinus dapat dikategorikan menjadi dua, yaitumanfaat secara teoritis dan manfaat secara praktik.1. TeoritisSecara teoritis manfaat penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan,wawasan, dan referensi terkait struktur komunitas suatu organisme di alam.2. PraktikSecara praktik manfaat penelitian ini dapat mengaplikasikan dalamkegiatan praktikum terkait struktur komunitas dalam hal analisis data danpenambahan modul praktikum Ekologi Tumbuhan.

8E. Definisi OperasionalUntuk menghindari adanya kesalahan penafsiran, maka perlu dijelaskanbeberapa istilah yang digunakan dalam karya tulis ini, istilah yang dimaksudantara lain sebagai berikut:1. Struktur komunitasStruktur komunitas adalah sebaran, susunan, dan komposisi suatukomunitas.11 Struktur komunitas yang dimaksud adalah kelimpahan, dominansi,keanekaragaman, dan keseragaman komunitas tumbuhan herba di bawah tegakanvegetasi pinus (Pinus merkusii) di Tahura Pocut Meurah Intan.12a) Kelimpahan Tumbuhan HerbaKelimpahan merupakan total jumlah individu yang ditentukan selamapengamatan dan dapat memberikan gambaran suatu komposisi spesies dalamkomunitas.13 Kelimpahan yang dimaksudkan dalam penelitian ini ialahkelimpahan tumbuhan herba di bawah tegakan vegetasi pinus di Tahura PocutMeurah Intan.b) Indeks dominansi Tumbuhan HerbaIndeks dominansi digunakan untuk memperoleh informasi mengenaispesies tumbuhan herba yang mendominasi pada suatu komunitas.14 Indeks11Agoes Soegianto, Ekologi Kuantitatif, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), h. 111.12Odum, Eugene P., Dasar-Dasar Ekologi ., h. 106.13Fachrul M.F, Metode Samplong Bioekologi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), h. 67.14Fachrul M.F., Metode Sampling Bioekologi , h. 111.

9dominansi yang dimaksudkan dalam penelitian ini ialah indeks dominansitumbuhan herba di bawah tegakan vegetasi pinus di Tahura Pocut Meurah Intan.c) Indeks Keanekaragaman Tumbuhan HerbaKeanekaragaman adalah jumlah spesies beragam yang hidup di suatulokasi tertentu.15 Indeks keanekaragaman yang dimaksudkan dalam penelitian iniialah indeks keanekaragaman tumbuhan herba di bawah tegakan vegetasi pinus diTahura Pocut Meurah Intan.d) Indeks Keseragaman Tumbuhan HerbaKeseragaman adalah kesamaan spesies yang hidup di suatu lokasitertentu.16Indeks keseragaman yang dimaksudkan dalam penelitian ini ialahindeks keseragaman tumbuhan herba di bawah tegakan vegetasi pinus di TahuraPocut Meurah Intan.2. Tumbuhan HerbaTumbuhan herba adalah tumbuhan yang berbatang lunak (batangnya tidakberkayu). Herba (terna) juga diartikan sebagai tanaman yang memiliki batangberair atau berbatang lunak karena tidak membentuk kayu.17 Tumbuhan herbayang dimaksudkan dalam penelitian ini ialah tumbuhan herba di bawah tegakanvegetasi pinus (Pinus merkusii) di Tahura Pocut Meurah Intan.15Mochamad Indrawan, dkk, Biologi Konservasi, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,2007), h. 21.16Indriyanto, Ekologi Hutan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 145.17Rossoedarmo, Pengantar Ekologi, (Bandung: Remaja Karya, 1986), h. 75.

103. Tegakan Vegetasi Pinus (Pinus merkusii)Tegakan Vegetasi pinus (Pinus merkusii) merupakan sekumpulantumbuhan pinus yang terdapat dalam suatu wilayah tertentu. Tegakan VegetasiPinus yang dimaksudkan dalam penelitian ini ialah tumbuhan herba di bawahtegakan vegetasi pinus (Pinus merkusii) di Tahura Pocut Meurah Intan.4. Tahura Pocut Meurah IntanTahura Pocut Meurah Intan adalah wilayah konservasi yang berada diperbatasan Aceh Besar dan Pidie. Kondisi tahura tersebut masih bagus dan alami,serta penyebaran spesies-spesies flora ini hampir merata di semua kawasan, mulaihutan pantai, hutan dataran rendah hingga hutan dataran tinggi. Tahura PocutMeurah Intan yang dimaksudkan dalam penelitian ini ialah kawasan gunungseulawah inoeng.5. Referensi Praktikum Ekologi

komunitas. Struktur komunitas merupakan salah satu materi yang dipelajari dalam matakuliah ekologi tumbuhan pada Program Studi Pendidikan Biologi UIN Ar-Raniry. Struktur komunitas mencakup tentang kelimpahan, dominansi, keanekaragaman, dan keseragaman.2 Tumbuhan merupak

Related Documents:

Komunitas merupakan suatu kelompok populasi dari sejumlah spesies yang berbeda di suatu wilayah. Ekologi komunitas mengkaji bagaimana interaksi antarspesies, seperti predasi dan kompetisi yang mempengaruhi struktur dan organisasi komunitas (Campbell, 2010, h. 327). Komunitas diberi nama dan

Komunitas dakwah jalanan saat ini telah memiliki 50 orang binaan anak jalanan dan 10 orang diantaranya yang aktif dalam pergerakan dakwahnya. Serta hubungannya dengan komunitas-komunitas motor di kota Bandung. Tentunya komunitas dakwah jalanan ini belumlah disebut komunitas yang besar, namun

komunitas, pembangunan kesehatan dan penyelenggaraan kebidanan di komunitas, antropologi kebidanan komunitas, sosial budaya dasar dan kebidanan komunitas serta manajemen asuhan kebidanan di pelayanan kebidanan komunitas. Harapan kepada mahasiswa tentang pemahamannya terhadap konsep kom

Pada penelitian ini, kajian tentang struktur komunitas dan keanekaragam tumbuhan dilakukan pada tiga tipe vegetasi utama, yaitu vegetasi kawah, hutan campuran dan padang rumput Tegal Panjang. Pada vegetasi kawah, pengamatan dilakukan di dua tapak yang memiliki sejarah ‘gangguan’ yang berbeda.

TUMBUHAN HERBA DAN UBATAN . Nama Tempatan: Tongkat Ali . Nama Botani: Eurycoma longifolia Jack . Nama lain: Penawar pahit, bedara pahit, bedara putih, bedara merah .

Penelitian Struktur Komunitas Mangrove di Pulau Keter Tengah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas mangrove dan kondisi lingkungannya saat ini (eksisting). Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Mei 2013 dengan metode transek kuadran. Jalur transek terpanjang

pada 6 plot. Struktur Komunitas Analisis struktur komunitas pada area Gisik Pantai Pasirmendit, yang kami amati adalah mangrove sejati. Berdasarkan pengamatan, terdapat empat jenis mangrove sejati yang tumbuh di area Gisik Pantai Pasirmendit yaitu,Avicennia marina, Avecennia ovisinalis, Rhizophora appiculata, dan Sonneratia caseolaris.

Agile software development refers to a group of software development methodologies based on iterative development, where requirements and solutions evolve through collaboration between self-organizing cross-functional teams. The term was coined in 2001 when the Agile Manifesto was formulated. Different types of agile management methodologies can be employed such as Extreme Programming, Feature .