BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunitas

2y ago
153 Views
9 Downloads
497.36 KB
15 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Carlos Cepeda
Transcription

1BAB IILANDASAN TEORI2.1 Komunitas2.1.1 Definisi Komunitas menurut para ahliKomunitas merupakan kelompok sosial dari berbagai organismedengan bermacam-macam lingkungan, pada dasarnya mempunyaihabitat serta ketertarikan atau kesukaan yang sama. Di dalamkomunitas, individu-individu di dalamnya mempunyai kepercayaan,kebutuhan resiko, sumber daya, maksud, preferensi dan berbagai halyang serupa atau sama. Menurut Kertajaya Hermawan (2008),komunitasiiadalahiisekelompok manusia yang memiliki rasa peduli satusama lain lebih dari yang seharusnya. Dapat diartikaniibahwakomunitas adalahiikelompok orang yang saling mendukung dan salingmembantu antara satu sama lain.Menurut Muzafer Sherif di dalam buku Dinamika Kelompok(2009:36), Kelompok sosial adalah suatu kesatuan sosial yang terdiridari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosialyang cukup intensif dan teraratur, sehingga di antara individu itu sudahterdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma tertentu.Komunitas juga suatu sistem sosial yang meliputi sejumlah struktursosial yang tidak terlembagakan dalam bentuk kelompok asamastruktural, komunitas dapat berdiri sendiri dalam hubungannya denganfungsi-fungsi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga sosial yang lebihbesar.Universitas Pasundan

2Sebuah komunitas merupakan “Sekumpulan individu yangmendiami lingkungan tertentu serta terkait dengan kepentingan yangsama” (Iriantara, 2004: 22). Maka sebuah komunitas merupakansebagian kecil dari wadah yang bernama organisasi, dapat dikatagorikan bahwa komunitas tidak jauh berbeda dengan sebuahorganisasi yang dimana di dalamnya terdapat kebebasan dan hakmanusia dalam kehidupan sosial untuk berserikat, berkumpul,berkelompok serta mengeluarkan pendapat. Menurut Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang “ OrganisasiKemasyarakatan” mengatakan bahwa:Organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sekarelaberdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan,kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangun demiterapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.2.1.2 Ciri ciri KomunitasDari buku Dinamika Kelompok karya Santosa (2009:37), ciri-cirikomunitas menurut Muzafer Sherif dan George Simmel adalah sebagaiberikut:a. Menurut Muzafer Sherif, ciri-ciri komunitas adalah sebagai berikut:1. Adanya dorongan/motif yang sama pada setiap individu sehinggaterjadi interaksi sosial sesamanya dan tertuju dalam tujuanbersama.2. Adanya reaksi dan kecakapan yang berbeda di antara individu satudengan yang lain akibat terjadinya interaksi sosial.Universitas Pasundan

33. Adanya pembentukan dan penegasan struktur kelompok yangjelas, terdiri dari peranan dan kedudukan yang berkembangdengan sendirinya dalam rangka mencapai tujuan bersama.4. Adanya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkahlaku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatananggota kelompok dalam merealisasi tujuan kelompok.b. Menurut George Simmel, ciri-ciri Komunitas adalah1. Besar kecilnya jumlah anggota kelompok sosial2. Derajat interaksi sosial dalam kelompok sosial3. Kepentingan dan wilayah4. Berlangsungnya suatu kepentingan5. Derajat organisasi2.2 Komunitas IslamKomunitas adalahiisebuah kontruksi sosial yang dibagun berdasarkan atasinitial-interest dan tujuan yang serupa pada sebuah ikhtiar yang membentukidentitas komunitas tersebut (Wenger, 1998: 63). Mereka tidak hanya salingberbagai keterampilan tapi juga berbagi pengetahuan. Sedangkan Islammemberikan semangat dan dorongan, atau bisa dikatakan menyerukan denganmencurahkan segala kemampuan berkomunikasi serta berpropaganda denganmenggunakan berbagai media serta menggunakan metode agar dapatdimengerti.Kata Islam berasaliidari bahsa Arab “aslama”. Islam berarti taat. Islamyang dikenal sebagaiiial-Din Allah SWT, merupakan way of life atau manhajal-hayat, sebagai kerangka atau acuan tata nilai dalam kehidupan. Olehkarenanya, ketika komunitas Islam berfungsiiisebagai sebuah komunitas yangUniversitas Pasundan

4berdasarkan sendi-sendi moral iman, islam dan takwa serta dapatdirealisasikan agar dapat dipahami secara utuh dan sebagai suatu komunitasyang tidak eksklusif sebab bertindak sebagai “al-Umma al- Wasatan”adalahiisebagai teladan di tengah arus kehidupan yang serba kompleks,pilihan-pilihan yang terkandang sangat dilematis penuh dengan dinamikaperubahan, serta adanya tatangan.Komunitas islam adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa individuMuslim dari berbagai latar belakang yang berbeda, umunya memilikiketertarikan dan tujuan yang sama untuk menyiarkan islam. Jadi dapatdikatakan komunitas islam bila komunitas itu memiliki komitmen untuk ntukmerubahkomunitas kearah yang lebih baik di perlukan kepekan terhadap lingkungansekitar. Komunitas islam tidak bersifat memaksa, tetapi komunitas islam siapuntuk bisa merubah suatu hal yang tidak masuk terhadap titik yang disebutpositif atau islam, disana lah komunitas islam siap merubah itu.Perubahan yang dilakukan akan selalu di ingat sebab yang dilakukan tidaksegampang membelikan telapak tangan, maksudnya yang perlu dirubah hanyacara berpikir, tukar pendapat dan berdiskusi. Komunitas Islam merupakankomunitas murni secara waktu dan tempat digunakan untuk melakukankegiatan positif, terutama pembicaraan yang dapat merubah kearah yang lebihbaik. Dapat di simpulkan bahwa komunitas Islam adalah kumpulan sosialyang menebarkan nilai-nilai Islamiitujuannya untuk merubah masyarakat kearah yang lebih baik yang berlandasan al-Qur’an dan Sunnah denganmenyerukan kebaikan dan mencegah kemunkaran.(Munir,M, 2003: 71-72)Universitas Pasundan

52.3 Dakwah2.3.1 Definisi DakwahDakwah secara bahasa berasal dari kata da’a, yad’u, da’watan, yangberarti ajakan, seruan, undangan dan panggilan. Sedangkan secaraistilah berarti menyeru untuk mengikuti sesuatu dengan cara dan tujuantertentu. (Aep, 2009:15). Secara teologis, dakwah merupakan bagiandari ibadah umat islam. Dan secara sosiologis, apapun bentuk kegiatandakwah akan dibutuhkan oleh umat manusia dalam ranagkamenumbuhkan dan mewujudkan keshalehan individual maupun sosial.(Enjang, 2009:1).Adapun pengertian-pengertian dakwah menurut para ahli yangdikutip dari beberapa buku dakwah adalah sebagai berikut:1. Dalam Hajir (2015:16) menurut Syekh Muhammad al-Ghazali,mengatakan bahwa dakwah adalah program pelengkap yang meliputisemua pengetahuan yang dibutuhkan guna memberikan penjelasantentang tujuan hidup serta menyingkap rambu-rambu kehidupan agarmereka menjadi orang yang dapat membedakan mana yang bolehdijalani dan mana kawasan yang dilarang.2. Aly Mahfudz (2009:15) mengartiakn dakwah adalah memotivasimanusia untuk berbuat kebaikan dan petunjuk, menyuruh pada yangma’ruf dan mencegah pada yang munkar, untuk memperolehkebahagiaan dunia dan akhirat.3. Al-Mursyid dalam Enjang (2009:9) mengemukakan bahwa dakwahadalah sistem dalam menegakkan penjelasan kebenaran, kebaikan,petunjuk ajaran, memerintahkan peerbuatan ma’ruf, mengungkapUniversitas Pasundan

6media-media kebatilan dan metode-metodenya dengan macam-macampendekatan, metode dan media dakwah.4. Menurut Dr. Quraish Shihab, dakwah adalah seruan atau ajakankeinsyafan atau usaha mengubah situasi yang lebih baik dansempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudandakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman dalamtingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaranyang lebih luas.Ada pun penjelasan dari Al-Quran tentang dakwah adalah QS. AliImran: 104berikut ini:“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyerukepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dariyang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung” (Al-Qur’an danTerjemahan)2.3.2 Dakwah Islam dalam Era GlobalisasiMenurut buku Komunikasi Islami karya Muis (2001:131)mangatakan, sekarang dan di masa mendatang masih akan terusberlangsungnya proses diversifikasi kegiatan dakwah islamiah. Prosesitu belum akan selesai menjelang akhir dasawarsa mendatang. Itudisebabkan oleh mekarnya pluralisasi nilai, keragaman kebutuhan, sertameluasnya pelapisan (stratifikasi) sosial. Pada lapisan bawah, mayoritasUniversitas Pasundan

7terjadi penajaman ketidakmampuan untuk menjangkau pola berfikirlapisan ulil al bab (cendekiawan muslim). Kesenjangan sosial sukardielakkan. Sebab pola berpikir kelompok-kelompok cendekiawansemakin jauh terseret ke dalam cakrawala globalisasi.Memasuki abad ke-21 memang terjadi sindrom globalisasi. Seakanakan menciptakan tuntutan baru terhadap agama, agar agamamelakukan adaptasi dengan globalisasi. Itu berarti timbulnya keperluanagama untuk menjalankan reaktualisasi (reidentifikasi) firman-firmanTuhan dalam A1-Qur'an. Jika tidak demikian, ajaran Islam sulitdilibatkan untuk menerangkan globalisasi dalam berbagai dimensikehidupan umat.Akan tetapi, pada lapisan bawah (masyarakat awam) kebutuhanyang semakin mendesak adalah “melepaskan diri dari himpitan hidup"yang semakin berat. Dengan meramu hubungan agama dengan tuntutanglobalisasi, akan timbul masalah, bagaimana cara "melepaskanhimpitan hidup” itu.2.3.3 Komunikasi Dakwah IslamAktivitas dakwah adalah kegiatan komunikasi yang menimbulkaninteraksi sosial. Dakwah akan semakin komunikatif bilamana para da'imemahami gejala-gejala sosial, tingkah laku manusia dalam sosiokulturnya, dan bagaimana agama mempengaruhi tingkah lakunya,menurut Diding Nasirudin saat di wawancarai di kediamannya (2019).Dakwah merupakan kegiatan komunikasi, dikarenakan para da'imerupakan komunikator yang menyampaikan pesan dalam bentukajaran-ajaran agama islam kepada mad'u yang menjadi komunikan agarUniversitas Pasundan

munikasi dalam konteks dakwah bisa saja sekedar menjadi kegiatanpenyampaian informasi yang tidak berdampak luas, hanya dalambentuk penyebaran wacana bahwa audien sekedar diberitahu. Tetapidalam kondisi tertentu komunikasi ini bisa menjadi hiburan atau bahkansebagai pengendali tingkah laku. (Hefni, 2017:5). Dakwah yangdilakukan di tengah masyarakat diharapkan dapat mengarahkan danmembentuk tentunya perilaku tertentu. Sehingga dalam hal ini nganmenggunakan kaidah-kaidah atau hukuni yang berlaku dalamkomunikasi pada umumnya. Namun demikian diantara keduanya adasedikit perbedaan pada muatan pesan. Apabila dalam komunikasi pesanbersifat netral, maka di dalam dakwah pesan-pesan mengandung nilaiketeladanan.Dalam proses komunikasi, keberhasilan seorang komunikatoradalah ketika dia bisa menjadi orang lain secara tepat sebagaimana yangdibutuhkan untuk dapat menyampaikan pesan-pesan tertentu. Disiniseorang komunikator Harus bisa bermain peran, menjadi aktor. Akantetapi dalam kegiatan dakwah, seorang da'i bukan sekedar menjadikomunikator, melaihkan juga pendorong (motivator) dan contoh(teladan) dalam praktik kehidupan sehari-hari. Sebab, pesan dalamdakwah bukan sekedar data informasi; melainkan nilai-nilai keyakina'n,ibadah dan moral (akhlak) yang menuntut pengamalannya dalamUniversitas Pasundan

9sepanjang rentang kehidupan individu di tengah masyarakat. (Hefni,2017: 3-4)Dari hal tersebut tentunya kita mengetahui komunikasi dakwahdalam menanamkan nilai-nilai islam sangatlah dibutuhkan khususnyabagi para remaja yang mana mereka justru harus dirangkul dengan caraatau metode pendekatan islam. Bagaimana menanamkan nilai alqurandi benak mereka dengan cara yang berbeda tentunya. Al-Qur’an yangselama ini banyak disampaikan dengan cara tradisional, maka harussegera dirubah cara penyampaiannya, yaitu dengan cara modern denganmenggunakan teknologi yang sesuai dengan tuntutan zaman. Al-Qur’ansudah saatnya harus disampaikan dengan menggunakan metode cepatdan tepat, yaitu dengan cara menggunakan fasilitas komputer.Munculnya teknologi di bidang komputer ini sebenarnya sangatmembantu bagi para da’i dalam menyampaikan nilai-nilai Al-Qur’andengan metode tematik.2.4 Komunitas Dakwah JalananKomunitas Dakwah jalanan atau yang biasa disebut dengan “DJ” adalahsebuah komunitas yang berdiri sejak tahun 2017 yang diprakarsai oleh BismaAbdurrahman. Didirikannya komunitas ini bertujuan sebagai sebuah mediaatau wadah bagi siapa saja ataupun anak jalanan, geng motor, pengamen,maupun kelompok marjinal khususnya dan umumnya bagi setiap manusiadalam pembinaan karakter dan mental melalui pendektan nilai-nilai islamyang sesuai dengan Alquran dan Assunnah. Sehingga kedepannya dalamkebersamaan mampu untuk menjadikan hidup lebih terarah dan memilikiUniversitas Pasundan

10tujuan yang baik serta bermanfaat bagi orang banyak sesuai dengankemampuan yang merek miliki.Komunitas dakwah jalanan saat ini telah memiliki 50 orang binaan anakjalanan dan 10 orang diantaranya yang aktif dalam pergerakan dakwahnya.Serta hubungannya dengan komunitas-komunitas motor di kota Bandung.Tentunya komunitas dakwah jalanan ini belumlah disebut komunitas yangbesar, namun sedikit banyaknya perkumpulan dakwah serta pembinaantetaplah berjalan. Tidak hanya melaksanakan kegiatan di masjid-masjid,namun dimanapun bisa menjadi tempat dalam berdakwah seperti di pinggirjalan yang mana biasa mereka lakukan. Selain itu peregerakan ekolahuntukmemperkenalkan kepada para remaja muda mudi dan masyarakat denganmengisahkan dan menceritakan kisah hidup mereka dari zaman jahiliahhingga mampu bangkit agar mampumemotivasi dalam kebaikan.Memberikan gambaran pula tentang bahayanya penyimpangan remaja saatini.Dari apa yang telah dipaparkan oleh penulis tentunya fenomena hijrahyang kita tahu telah memberikan dampak yang luas kepada masyarakat. Entahitu sebatas kultur lingkungan ataupun lebih kepada keinginan dari dalam hatiuntuk menjadi lebih baik. Dari hal ini kita melihat pertumbuhan pergerakankomunitas-komunitas islam. Dan salah satu yang penulis rasa berbeda ialahkomunitas dakwah jalanan. Yang mana komunitas ini berangkat hijrah darijalanan, dan tergerak kembali ke jalanan untuk tujuan dakwah. Sehinggakisah komunitas dakwah jalanan ini akan penulis paparkan dalam sebuahUniversitas Pasundan

11karya visual berbentuk sebuah film. Yang mana film tersebut menggunakangenre film dokumenter.2.5 Film DokumenterFilm adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untukmenyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul disuatu tempat tertentu. Pesan film pada komunikasi massa dapat berbentuk apasaja tergantung dari misi film tersebut. Akan tetapi, umumnya sebuah filmdapat mencakup berbagai pesan, baik itu pesan pendidikan, hiburan daninformasi. Pesan dalam film adalah menggunakan mekanisme lambanglambang yang ada pada pikiran manusia berupa isi pesan, suara, perkataan,percakapan dan sebagainya (Effendy, 2014: 134). Menurut buku gampanggampang susah karya Chandra Tanzil (2010:1) mengatakan Film dian ataurealita,menggunakan fakta dan data (Nicholas 1991:111). Film Dokumenter punsama memiliki pesan yang ingin di sampakan oleh seorang director filmtersebut namun film dokumenter lebih memberikan pesan-pesan terhadapfakta yang ada di lapang yang benar-benar aktual. Film dokumenterdigunakan untuk merepresentasikan kenyataan dan menampilkan kembalifakta yang ada dalam kehidupan yang dibuat lebih terstruktur dalam durasifilm. . Didalam film dokumenter sendiri memiliki cara bertutur yang berbedabeda. Dan disini penulis mengangkat gaya penuturan film dokumenterdakwah jalanan ini menetapkan cara bertutur dokumenter ekspositori.2.5.1 Dokumenter EkspositoriBentuk dokumenter ini menampilkan pesan kepada penontonsecara langsung, melalui presenter atau narasi berupa teks maupunUniversitas Pasundan

12suara. Kedua media tersebut berbicara sebagai orang ketiga kepadapenonton. Penjelasan presenter atau narasi cenderung terpisah dari alurcerita film, itu sebabnya pesan atau point of view (POV) dari ekspositoriseringkali dikolaborasi lewat suara atau teks dari pada lewat gambar.Pada ekspositori gambar disusun sebagai penunjang argumentasi yangdisampaikan lewat narasi dan persenter, berdasarkan naskah yang sudahdibuat dengan prioritas tertentu (Tanzil, 2010:7-8).Karena itu disini penulis sebagai sutradara membuat dokumenterdakwah jalanan menerapkan tata cara bertutur film menggunakandokumenter ekspositori sebab elemen yang diterapkan dalam carabertutur film documenter ekspositori menjadi hal yang penting dalammenyampaikan pesan dan kisan dalam film dakwah jalanan ini .2.6 Sutradara2.6.1Tugas dan Fungsi SutradaraMenurut modul penyutradaraan karya Wibowo, Indrarto, danSofiyanti (2017:87-88) sutradara adalah orang yang mengarahkanpembuatan film. Mereka bisa datang dari berbagai latar belakang danterdiri dari segala jenis manusia: tinggi, pendek, tua, muda, pendiam,laki-laki,perempuan. Sutradara bertanggung jawab atas aspek-aspek kreatifpembuatan film, baik interpretatif maupun teknis. Sutradara jugamengontrol posisi kamera beserta gerak kamera, suara, pencahayaan,dan hal-hal lain yang menyambung kepada hasil akhir sebuah film.Universitas Pasundan

132.6.2Tanggung Jawab SutradaraMasih menurut modul penyutradaraan karya Wibowo, Indrarto, danSofiyanti (2017:88) tanggung jawab sutradara adalah pada kualitas danmakna akhir sebuah film. Hal itu membutuhkan kemampuan untukmenulis atau bekerja dengan penulis, membayangkan ruangtangkapfilm, tujuan dan identitas, menentukan lokasi yang tepat untukkebutuhan dramatik. Sutradara juga bertanggung jawab memilihpemain, mengembangkan cerita, mengarahkan pemain dan bekerjasama dengan kru selama pengambilan gambar, hingga mengendalikanpenyuntingan dan pascaproduksi sampai film siap ditayangkan.Sutradara juga mesti giat mempromosikan filmnya agar bisa diapresiasidan bertemu dengan sebanyak-banyaknya penonton.2.6.3KarakterDalam modul penyutradaraan karya Wibowo, Indrarto, danSofiyanti (2017:88-89) idealnya sutradara memiliki pengetahuan seniyang luas, kecerdasan, dan perhatian dalam melihat kehidupanmasyarakat secara mendalam, rajin menyusun hipotesis-hipotesisnyasendiri, metodis dan teratur sekalipun tidak formal, mudah bergaul,berani memperbaharui pendapat-pendapatnya yang sudah usang,berkemauan dan selalu berupaya keras mengejar gagasan-gagasanbesar. Ia juga harus mampu memotivasi orang lain dalam tim untukbekerja secara maksimal tanpa harus menjadi diktator, menghargai hasilkerja setiap orang dalam tim, memahami masalah teknis dan hal-halyang terkait untuk mewujudkan gagasannya.Universitas Pasundan

142.6.4KolaborasiOrang sering berpikir bahwa menyutradarai film adalah ekspresidiri. Namun sinema memperoleh kedudukan yang tinggi dalam senijustru karena merupakan sebuah kerja kolektif, bukan kerja individual.Dalam produksi film kita membutuhkan penulis, sinematografer, aktoraktor, koreografer, pemeran pengganti, pembangun set, penata suara,penata rias dan busana, desainer grafis (CGI), dan banyak lagi lainnya,di mana setiap orang harus mampu bekerja bersama dalam sebuah tim.Sutradara besar Ingmar Bergman suatu kali menyatakan, “The cinemais today’s version of such collective endeavor, and from each emergessomething greater than the sum of its parts”. (Wibowo, Indrarto, danSofiyanti 2017:89-90)2.6.5KepemimpinanMenyutradarai berarti juga mengembangkan keterampilan dankemampuan persuasi untuk membuat setiap orang dalam timmemberikan yang terbaik. (Wibowo, Indrarto, dan Sofiyanti 2017:90)Hal ini melibatkan pikiran, perasaan, dan tindakan, mulai dariperencanaan hingga akhir film. Untuk kebutuhan itu sutradara harusmengembangkan pengetahuan diri, kerendahhatian, humor, danketekunan, yang pada akhirnya akan menciptakan rasa hormat.Sutradara mungkin saja akan memperoleh semua kualitas itu melaluikesalahan tiada akhir, meskipun setiap kesalahan yang dilakukan ketikabekerja dalam sebuah pembuatan film merupakan bentuk belajar yangpositif. Namun semakin kita menjadi matang oleh pengalaman, kitaUniversitas Pasundan

15akan menjadi semakin memahami cara-cara mengendalikan emosi, baiksecara psikologis maupun intelektual, yang sangat dibutuhkan untukmenghasilkan karya yang maksimal.Dari teori yang di atas penulis memahami menjadi sutradara bukanlah halyang mudah dilakukan selain tanggung jawab yang besar pada proses pembuatanfilm, hasil akhir dari sebuah film juga menentukan keberhasilan dari seorangsutradara, memiliki jiwa seorang pemimpin, yang nanti akan bisa memimpin timmenuju hasil yang baik, memiliki pengetahuan yang luas menjadi kewajiban bagiseorang sutradara kecerdesaan dan perhatian. Sutradara tidak bisa bekerja hanyaseorang diri, harus bisa berkolaborasi dengan semua tim yang ikut terlibat,sutradara juga harus mampu memotivasi orang-orang yang terlibat di dalam tim.Menghargai setiap kerja orang di dalam tim untuk menjadikan hasil yangmaksimal.Universitas Pasundan

Komunitas dakwah jalanan saat ini telah memiliki 50 orang binaan anak jalanan dan 10 orang diantaranya yang aktif dalam pergerakan dakwahnya. Serta hubungannya dengan komunitas-komunitas motor di kota Bandung. Tentunya komunitas dakwah jalanan ini belumlah disebut komunitas yang besar, namun

Related Documents:

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

BAB II Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis A. Teori Agency (Agency Theory) . agent (yangmenerima kontrak dan mengelola dana principal) mempunyai kepentingan yang saling bertentangan.3 Aplikasi agency theory dapat terwujud dalam kontrak kerja yang akan mengatur proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap memperhitungkan kemanfaatan secara keseluruhan.4 Teori agensi .

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Nilai Nilai berasal dari bahasa Latin vale’re yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang.1

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam penyusunan skripsi ini dibutuhkan tinjauan pustaka yang berisi teori-teori atau konsep-konsep yang digunakan sebagai kajian dan acuan bagi penulis 2.1.1. Pengertian Sistem Suatu sistem t

17 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) Ramizes dalam bukunya Cultivating Peace, mengidentifikasi berbagai pendapat mengenai stakeholder.Friedman mendefinisikan stakeholder sebagai: “any group or individual who can affect or is affected by the achievment of the organi

BAB II . URAIAN TEORI . 1.1. Landasan Teori . Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenarnya merupakan abstraksi dari ha

6 BAB II LANDASAN TEORI . A. Kajian Teori. 1. Konstruktivisme a. Pengertian Konstruktivisme Konstruktivis