ACARA I PEMBUATAN POLIGON

3y ago
44 Views
2 Downloads
580.81 KB
23 Pages
Last View : 10d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Braxton Mach
Transcription

ACARA IPEMBUATAN POLIGONHari/Tanggal: .Lokasi: Sekitar Lingkungan STPNA. Maksud dan Tujuan1. Praktikum pembuatan poligon dimaksudkan agar praktikan memahamibahwa dalam pekerjaan pengukuran dan pemetaan diperlukan suatukerangka dasar yang disebut poligon.2. anmelaksanakan pekerjaan pembuatan poligon.B. Peralatan1. Theodolite2. Statif3. Unting-unting4. Pita ukur5. Patok atau paku payung6. Payung7. Alat tulisC. Dasar teori1. Poligon adalah rangkaian titik-titik secara berurutan, sebagai kerangkadasar pemetaan. Untuk kepentingan kerangka dasar, titik-titik poligontersebut harus diketahui atau ditentukan posisi koordinatnya secara baik.2. Macam-macam poligon didasarkan atas kriteria tertentu, antara lain :a. atas dasar titik ikat : poligon terikat : Poligon yang ujung-ujungnya diikatkan ke titiksempurnayang telah tertentu (diketahui) koordinatnya. Poligon terikat : Poligon yang salah satu ujungnya diikatkan ke1

sepihak Poligon bebastitik yang telah tertentu koordinatnya.: Poligon yang ujung-ujungnya tidak terikatpada titik yang telah tertentu koordinatnya.b. atas dasar bentuk : poligonterbuka: Poligon yang ujung-ujungnya tidak salingbertemu salah dengan yang lain. Poligon: Poligon yang ujung-ujungnya saling bertemutertutup(titik awal dan titik akhir menjadi satu) danmembentuk loop atau kring. Poligoncabang: Poligon yang merupakan cabang dari poligonyang lain.c. atas dasar hirarki dalam pemetaan : poligon utama:Poligonyangkoordinattitik-titiknyadiperoleh langsung dari penentuan koordinattitik lokal atau diikatkan langsung/melaluipenfukuran dari titik kontrol terdekat. (diBadan Pertanahan Nasional : KerangkaDasar Kadastral Nasional) Poligon cabang:Poligon yang koordinatnya diikatkan daripoligon utama3. Rumus umum penentuan koordinat suatu titik yang diikatkan dari titik lainyang telah diketahui koordinatnya adalah sebagai berikut :X2 X1 d1-2 sin α1-2Y2 Y1 d1-2 cos α1-2 ; 1 (X1;Y1) diketahui ; 2 (X2;Y2) dicari- titik 1 disebut sebagai titik ikat- α1-2 disebut sudut jurusan atau asimutApabila diukur sudut di titik 2 ke 3 dan jarak 2-3 maka koordinat titik 3dapat dicari, demikian seterusnya. Sehingga unsur yang diukur dalampoligon adalah jarak dan sudut.2

POLIGON β5d64d55Gambar 1 : Poligon TertutupA dan B titik ikat yang diketahui koordinatnyaβ1, β2 . βn: sudut ukurand12 ; d23 ; .d(n-1)n : jarak ukuran4. Poligon tertutup memiliki bentuk yang tertutup (kring) sehinggamembentuk segi banyak atau n (n adalah banyaknya titik poligon).Syarat geometris dari poligon tertutup adalah :a.syarat sudut ukuran : β (n-2).180o apabila yang diukur/dipakai sudut dalam β (n 2).180o apabila yang diukur/dipakai sudut luarb.Syarat absis dan ordinat : d sin α 0 d cos α 05. Toleransi kesalahan adalah batas besarnya kesalahan dari hasil pengukuranyang masih dapat diterima.Dalam perhitungan poligon dikenal 2 (dua) jenis toleransi, masing-masing:3

a. Toleransi kesalahan sudut (fs), yaitu batas besarnya kesalahanyang masih dapat diterima dari jumlah pengukuran sudut denganpersyaratan jumlah sudut (lihat No.4) : β (n-2).180o fs apabila yang diukur/dipakai sudut dalam β (n 2).180o fs apabila yang diukur/dipakai sudut luarb. Toleransi kesalahan penutup jarak linier (fL), yaitu batas besarnyakesalahan yang masih dapat diterima dari perbandingan :TL (fx2 fy2);fL fx2 fy2 DDimana :TL ketelitian linear d sin α 0 fx ; fx adalah kesalahan dari jumlah d sin α d cos α 0 fy ; fy adalah kesalahan dari jumlah d cos α D adalah jumlah jarak dari sisi-sisi poligon6. Tahap kegiatan perhitungan poligon (diatas formulir hitungan poligon) :a. Jumlahkan sudut hasil pengukuran poligonb. Bandingkan jumlah sudut tersebut (a) dengan toleransi kesalahansudut yang diperbolehkan (lihat No.5a) Jika kesalahan sudut (fs) toleransi, maka perhitungan dilanjutkan Jika kesalahan sudut (fs) toleransi, maka perhitungan dihentikan(kemudian cek terhadap kemungkinan adanya kesalahan kasar –salah hitung, salah catat/menyalin, dsb-, temukan kemungkinanadanya kesalahan kasar saat pengukuran –salah membidik target,salah mencatat, dsb- dan konsultasikan ke instruktur !)c. Jika kesalahan (fs) toleransi : Koreksikan kesalahan tersebut ke semua sudut (fs/n); n adalahbanyaknya sudut Jika (fs) positif, koreksinya negatif dan sebaliknya.d. Mulai dari asimut awal (sudut jurusan) hasil pengukuran di lapangan,hitung asimut semua sisi-sisi poligon dengan rumus :4

Asimut sisi asimut sisi sebelumnya sudut dalam – 180 .(i)AtauAsimut sisi asimut sisi sebelumnya - sudut dalam 180 .(i)Catatan :Penggunaan rumus (i) atau (ii) tergantung bentuk geometrispengukuran yang bias diketahui dari sket.e. Hitung :f.d sin α jarak x sinus jurusan pada setiap sisi; dand cos α jarak x cosinus jurusan pada setiap sisi.Jumlahkan seluruh jarak (D), d sin α dan d cos α dari seluruh sisipoligon. Hasil penjumlahan tersebut seperti pada nomor (5.b) d sin α 0 fx ; fx adalah kesalahan dari jumlah d sin α d cos α 0 fy ; fy adalah kesalahan dari jumlah d cos αg. Hitung : fLKetelitian : (fx2 fy2);fL fx2 fy2 Dh. Bandingkan fL dengan toleransi kesalahan penutup jarak linear yangditentukan (misalnya : 1/3000) : Jika kesalahan sudut (fs) toleransi, maka perhitungan dilanjutkan Jika kesalahan sudut (fs) toleransi, maka perhitungan dihentikan(kemudian cek terhadap kemungkinan adanya kesalahan kasar –salah hitung, salah catat/menyalin, dsb-, temukan kemungkinanadanya kesalahan kasar saat pengukuran –salah membidik target,salah mencatat, dsb- dan konsultasikan ke instruktur !)i.Jika kesalahan (fs) toleransi :Koreksikan kesalahan fL ke masing-masing proyeksi sisi poligon : Untuk d sin α : kordi sin α (di/ D). fL Untuk d cos α : kordi cos α (di/ D). fLKeterangan : di adalah jarak pada sisi yang bersangkutan (atau sisike i)j.Menghitung koordinat masing-masing titik (X,Y)5

Mulai dari koordinat titik awal, tambahkan secara aljabar, baikuntuk X maupun Y untuk mendapatkan koordinat titik sebelumnya,dengan rumus :X Xawal di sin α; untuk titil berikutnya X, sebagai X awalY Yawal di cos α; untuk titil berikutnya Y, sebagai Yawalk. Menuliskan nomor titik poligon pada kolom di belakang koordinatPOLIGON TERBUKA TERIKAT bar 2 : Poligon Terbuka Terikat SempurnaKeterangan :A, B, C dan D : titik-titik ikat (diketahui koordinatnya)7.α: asimut (hasil hitungan)β: sudut ukurand: jarak ukuranSyarat geometri poligon terbuka terikat sempurnaa. Syarat sudut β U fs (αakhir – αawal) N.180ob. Syarat absis dan ordinat d sin α fx (Xakhir – X awal) d cos α fy (Yakhir – Y awal)N n (n : jumlah titik yang diukur sudutnya) sesuai geometri di atas.6

Dalam beberapa kondisi N dapat berharga (n 2), (n-2), (n 1) dan (n-1),tergantung dari sudut dalam satu sudut luar yang diukur dan faktorformulasi besaran asimut awal dan asimut akhir.(lihat langkah 4 dan 5 di atas)8.Langkah hitungan sebagaimana langkah 6 di atas, untuk point (f)menyesuaikan ketentuan poligon terbuka terikat sempurna.D. Langkah Kegiatan1.Persiapkan peralatan yang dibutuhkan serta periksa kelengkapannya.2.Tentukan jalur poligon yang akan dilakukan pengukuran dan pilih 7sampai 9 titik (termasuk di dalamnya dua TDT yang telah mempunyaikoordinat) yang selanjutnya dipakai sebagai titik-titik poligon. Beri nomorpada titik poligon tersebut. (titik poligon terdiri dari patok kayu ukuran2x2 cm tinggi 25 cm ditanam 15 cm).Perhatikan dengan benar syarat-syarat pemilihan titik poligon, diantaranyaaman, mudah ditemukan kembali dan saling dapat dilihat terhadap titiktitik di depan dan di belakangnya !3.Lakukan pengukuran poligon tersebut dengan ketentuan teknis (spesifikasiteknis) sebagai berikut :a. Alat ukur theodolite dengan tingkat ketelitian yang tersedia dilaboratorium STPNb. Target dibidik langsung pada titik (paku payung). Jika tidak kelihatan,digunakan alat bantu unting-unting yang dipasang vertikal di atas titik.Benang pengait unting-unting tersebut dibidik sebagai targetpengukuran.c. Bacaan sudut dilakukan 2 (dua) seri rangkap, dengan toleransi bacaanantara sudut-sudut yang dihasilkan tidak lebih dari 40” (untuk alatberketelitian 20”)d. Pengukuran jarak sisi poligon dilakukan secara langsung dengan pitaukur pergi-pulang.7

e. Data lapangan dicatat pada formulir yang telah disediakan (gunakanDI.103).4.Data hasil pengukuran poligon dihitung di kelas/kantor/asrama di atasformulir hitungan poligon.5.Toleransi kesalahan dari hasil perhitungan poligon seperti yang ditetapkanoleh dosen/instruktur praktikum (1 : 3000)6.Hasil perhitungan poligon wajib dikonsultasikan kepada instrukturpraktikum.E. Pendalaman Materi1.Mengapa catatan lapangan yang benar-benar dilakukan di lapangan,termasuk pembuatan sket di atas formulir yang telah ditentukan, sangatpenting dan tidak boleh hilang atau rusak?2.Sebutkan jenis dan sumber kesalahan yang terjadi dalam pengukuranpoligon!8

ACARA IIPENGUKURAN DETAIL BIDANG TANAHHari/Tanggal: .Lokasi: Sekitar Lingkungan STPNA. Maksud dan Tujuan1.Praktikum pengukuran detail bidang tanah ini dimaksudkan agarpraktikan dapat memahami dan mengetahui secara langsung tentangmetode pengukuran detail bidang tanah.2.Praktikum pembuatan gambar ukur ini dimaksudkan agar praktikan dapatsecara langsung mempraktekkan metode pengukuran detail bidang tanah.B. Peralatan1. Theodolite dan statif2. Meet band (30 atau 50 meter)3. Alat tulis4. Daftar isian DI 107 (Gambar Ukur)5. Jalon6. Prisma penyikuC. Dasar teori1. Metode pengukuran bidang tanah dapat dilakukan dengan beberapa cara: Metode terestris/terestrial Fotogrametris/fotogrametrik Metode ekstraterestrial2. Metode pengukuran bidang tanah yang paling lazim dilakukan metodeterestrial dengan pertimbangan biaya masih relatif murah dibandingmetode lainnya.3. Metode terrestrial adalah metode pengukuran secara langsung di lapangandengan cara mengambil data berupa ukuran sudut dan atau jarak.9

4. Pada prinsipnya sudut dan jarak yang diukur adalah sudut dan jarak padabidang datar. Jadi apabila terjadi hal-hal akibat dari keadaan di lapanganyang akan mempengaruhi pelaksanaan untuk mendapatkan ukuran dalambidang datar dikerjakan dengan teknik-teknik pengambilan data yangbenar.5. Metode pengukuran secara terrestrial terdiri dari :a)Metode OFFSET :Metode offset metode pengukuran terrestrial yang hanya mengenalunsur jarak saja. Terdiri dari beberapa metode yaitu : Metode siku-sikuPada metode ini setiap detail diproyeksikan siku-siku terhadapgaris ukur Metode mengikat atau onerpolasiMetode interpolasi ini dibagi menjadi 2 metode yaitu :- Cara mengikat titik sembarang, yaitu dengan mengikat pada titiksembarang yang terdapat sepanjang garis ukur.- Cara perpanjangan sisi yaitu cara yang lebih sederhana denganmenarik garis lurus (perpanjangan) dari detail-detail sampaimemotong garis ukur. Metode trilaterasi sederhanaPada prinsipnya dengan mengikatkan titik-titik detail dari dua titiktetap, sehingga bidang tanah dapat digambarkan dengan baik danbenar.b)Metode POLAR :Adalah metode yang sering digunakan untuk pengukuran bidang tanahyang cukup luas dan tidak beraturan bentuknya. Cara pengukurandapat dilakukan dengan menggunakan theodolite kompas atautheodolite repetisi/reiterasi. Pada metode ini unsure yang diperlukandalam pengukuran adalah unsur jarak dan sudut.10

Metode polar dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu :1. Unsur azimuth dan jarakPengukuran asimut titik-titik detail dilakukan dari titik dasar teknikyang telah diketahui koordinatnya dan pengukuran jarak mendatardilakukan dengan menggunakan meet band atau EDM.2. Unsur sudut dan jarakPengukuran sudut titik-titik detail terhadap titik dasar teknikdilakukan dari titik dasar teknik dan pengukuran jarak datardilakukan dengan menggunakan pita ukur atau EDM dari titiktempat berdiri alat ke detail.D. Langkah Kegiatan1. apemetaan/poligon) selesai dilaksanakan dan memenuhi ketentuan, lihatbatas-batas, lihat batas-batas bidang tanah di lapangan.2. Kemudian lakukan pengukuran pada masing-masing bidang tersebutdengan metode pengukuran yang berbeda (kombinasikan beberapametode yang ada)3. Metode pengukuran bidang yang dilaksanakan untuk praktikum iniadalah :a. Metode offset dengan cara : metode siku-siku, metode interpolasidengan cara pengikatan sembarang dan metode trilaterasi sederhana.b. Metode polar dilakukan dengan metode jarak dan asimut dan hitungkoordinat masing-masing tanda batas bidang tanah tersebut.4. Pengukuran bidang tanah untuk metode offset tersebut diukur semua sisidan diagonal bidang tanah tersebut.5. Gambarkan hasil pengukuran pada Daftar Isian 10711

E. Pendalaman Materi1.Mengapa pada saat pengambilan data asimut untuk metodepengukuran polar perlu diketahui koordinat titik ikatnya?2.Menurut anda metode manakah yang paling sulit dilakukanberdasarkan pengalaman selama praktikum? Jelaskan!12

ACARA IIIPEMBUATAN GAMBAR UKURHari/Tanggal: .Lokasi: Sekitar Lingkungan STPNA. Maksud dan Tujuan1.Praktikum pembuatan gambar ukur ini dimaksudkan agar praktikanmengetahui secara langsung tentang tata cara pengisian DI 107(Gambar Ukur).2.Praktikum pembuatan gambar ukur ini dimaksudkan agar praktikanmengetahui secara langsung tentang pembuatan gambar ukur danpemanfaatan gambar ukur dilapangan.B. Peralatan1.DI.1072.Pensil3.Pena (ballpoint) tahan air4.PenggarisC. Dasar teori1.Gambar Ukur adalah dokumen yang memuat data hasil pengukuranbidang-bidang tanah yang berupa jarak, sudut, azimuth maupunbidang tanah dan situasi sekitarnya.2.Gambar Ukur merupakan daftar isian 107/107A3.Jenis Gambar Ukur :- DI 107 (Gambar Ukur untuk Pendaftaran Tanah Sistematik)- DI 107A (Gambar Ukur untuk Pendaftaran Tanah Sporadik)4.Catatan-catatan pada Gambar Ukur harus dapat digunakan sebagaidata rekonstruksi batas tanah jika titik-titik tanda batas di lapanganhilang atau tercabut.13

5.Satu formulir Gambar Ukur dapat memuat satu atau lebih bidangtanah.6.Gambar Ukur tidak dapat atau tidak boleh disambung-sambung.7.Bentuk dan format Gambar Ukur :a.Format kertas yang digunakan A4 (21.5 x 29.7) cm, denganketebalan seperti kertas manilab.Terdiri dari dua halaman, digunakan bolak balikc.Halaman I terdiri dari : No. GU, lokasi bidang tanah,keterangan pengukur dan pembataland.Halaman II terdiri dari halaman kosong untuk penggambaranbidang tanah dan simbol-simbolD. Langkah Kegiatan1.Sehubungan daftar isian yang digunakan adalah DI 107, maka dalam halini pengukuran bidang tanah yang saudara lakukan adalah untukpendaftaran tanah sistematik. DI 107 anda persiapkan terlebih dahulusebelum pekerjaan pengukuran detail bidang tanah dilakukan.2.Jumlah bidang tanah yang tergambar pada Gambar Ukur ini samadengan jumlah bidang tanah yang diukur.3.Adapun tata cara pengisian DI 107 adalah sebagai berikut :Halaman 1 :a)Nomor Gambar Ukur : Nomor GU sama dengan nomor DI 302(yaitu DI tentang permohonan pengukuran), dalam praktikum inidigunakan nomor regu anda. Tahun pembuatan sesuaikan dengantahun ajaran sekarang ini.b)Nomor peta pendaftaran : Lihat nomor peta yang meliputiwilayah STPN pada peta pendaftaran yang telah dilakukan padaPKL terdahulu.c)Nomor foto udara (kosongkan saja).14

d)Letak bidang tanah : Silahkan diisi sesuai letak bidang tanahyang digunakan untuk praktikum (desa, kecamatan dankabupaten)e)Keterangan pemohon : Diisi dengan identitas pemohon, ukuran tersebut masuk di kantor pertanahan (untukkeperluan praktikum anda isi dan nama pemohon namainstruktur beserta data dirinya, tanggal permohonan tanggaldimulainya pengukuran poligon)f)Keterangan Pengukur : berisi nama petugas ukur dan tanggalpengukuran bidang tanah tersebut dilakukan. (Anda isi denganRegu atau kelompok anda dan tanggal pengukuran detail bidangtanah tersebut dilakukan).g)Persetujuan batas bidang tanah : diisi nama dan tanda tanganpersetujuan oleh pihak-pihak yang berbatasan (untuk praktikummenyesuaikan di lapangan).h)Sket lokasi : sket lokasi pengukuran bidang tanah dilaksanakan,terhadap situasi yang lebih umum, misal jalan besar, masjid,sekolah, dll.Halaman 2 :c) Halaman 2 ini digunakan untuk penggambarkan bidang tanah.d) Pada masing-masing bidang tanah dicantumkan Nomor BidangTanah (urutkan 1,2 dst)e) Situasi keliling bidang tanah seperti jalan, sungai, bidang tanahyang bersebelahandantitikikatyang digunakanharusdigambarkan.f) Tidak diperkenankan untuk menggambarkan dua atau beberapabidang tanah yang letaknya berjauhan (saling terpisah jauh) dalamsatu gambar ukur.g) Catatan ukuran lapangan dicantumkan pada Gambar Ukur seperti:Jarak sisi bidang tanah, sudut asimut serta jarak ikatan dari titik15

ikat. Untuk angka jarak penutup pada garis ukur diberi garis bawahdobel, sedangkan untuk ikatan bidang pada garis ukut diberi garisbawa tunggal.h) Penulisan sudut hasil ukuran dicantumkan sepanjang garis ukurtersebut.i) Penulisan asimut suatu ukuran dicantumkan sepanjang garis ukurtersebut.j) Legenda Gambar Ukur dapat dilihat pada lampiran modul ini.k) Penulisan dan penggambaran pada GU ini menggunakan rapidodengan ukuran 0.2/0.15 mm.4. Hasil Gambar Ukur ini wajib diparaf oleh Instruktur Praktikum.E. Pendalaman Materi1. Mengapa pada pengisian nomor GU untuk pengukuran sporadik samadengan DI 302 sedangkan pada GU untuk pengukuran sistematik samadengan NIB?2. Perlukah di dalam Gambar Ukur ini skala? Jika tidak mengapa danjika perlu untuk apa?16

ACARA IVPERHITUNGAN LUAS BIDANG TANAHHari/Tanggal: Lokasi: Laboratorium STPNA. Maksud dan Tujuan1. Praktikum perhitungan luas bidang tanah ini dimaksudkan agar praktikandapat memahami dan mengetahui secara langsung tentang metodeperhitungan luas bidang tanah.2. Praktikum pembuatan gambar ukur ini dimaksudkan agar praktikan dapatsecara langsung mempraktekan metode perhitungan luas bidang tanahdengan beberapa metode.B. Peralatan1. Gambar Ukur (DI 107) yang sudah ada datanya2. Kalkulator3. Alat tulisC. Dasar teori1. Bidang-bidang tanah yang terdapat di permukaan bumi terletak padadaerah yang bervariasi yaitu daerah datar, daerah miring atau daerah yangsangat miring. Sedangkan luas yang dimaksud disini adalah luas bidangtanah pada bidang proyeksi (bidang datar)2. Metode perhitungan atau penentuan luas biasanya disesuaikan dengan carapengukuran bidang tanah tersebut. Berdasarkan urutan ketelitian metodepenentuan luas adalah sebagai berikut : Menggunakan angka ukur Menggunakan angka-angka koordinat Semi grafis Grafis17

3. Metode penentuan luas dengan menggunakan angka ukur adalahmetode penentuan luas apabila kondisi bidang-bidang tanah tersebutsemua sisi dan diagonal dapat diukur secara lengkap. Sehingga bidangtanah tersebut terbagi menjadi beberapa segitiga yang semua sisinyaterukur. Angka ukur yang didapatkan adalah jarak langsung dilapangan, tanpa diskalakan atau sudah terkoreksi melalui proseshitungan.DedACcbaBGambar 3 : Metode Perhitungan Luas dengan Angka UkurContoh : segi empat ABCDESisi AB aSisi BC bSisi AC cSisi CD dSisi AD eS (a b c)2Luas ABC (S (S – a) (S – b) (S – c)Luas ABCD Luas ABC Luas ACD4. Metode perhitungan luas dengan menggunakan angka koordinat adalahperhitungan luas dengan angka koordinat titik-titik sudut batas bidangtanah yang diperoleh dari proses hitungan baik cara polar atau metode18

lainnya. Dan koordinat yang didapat sudah mengalami koreksi. Biasanyadigunakan untuk bidang tanah yang dibatasi oleh garis lurus.Rumus umum yang digunakan untuk menentukan luas dengan angkakoordinat adalah :L 0.5 (Xn . Yn 1 – Xn 1 . Yn)Dengan :L luas bidang tanahN Nomor titik sudutN 1 Nomor titik berikutnya51432Y1X1Y2X2Y3X3Y4 Y5X4 X5Gambar 4 : Metode Perhitungan Luas dengan Angka Koordinat5. Penentuan luas dengan semi grafis adalah metode penentuan luas denganperpaduan antara angka ukur (jarak langsung) dari lapangan dan jarakgrafis dari peta

Poligon tertutup memiliki bentuk yang tertutup (kring) sehingga membentuk segi banyak atau n (n adalah banyaknya titik poligon). Syarat geometris dari poligon tertutup adalah : a. syarat sudut ukuran : β (n-2).180o apabila yang diukur/dipakai sudut dalam β (n 2).180o apabila yang diukur/dipakai sudut luar b. Syarat absis dan ordinat : d sin α 0 d cos α 0 5. Toleransi .

Related Documents:

Pengukuran Poligon tertutup dan Poligon terbuka dengan kontrol tidak sempurna (hanya dikontrol oleh koordinat awal dan koordinat akhir) Bentuk Poligon a. Poligon Tertutup (loop) Poligon tertutup adalah rangkaian titik-titik yang titik awal dan akhirnya sama dalam satu titik yang telah diketahui koordinatnya, dengan cara mengukur sudut mendatar dan jarak mendatar. b. Poligon Terikat Poligon .

Texts of Wow Rosh Hashana II 5780 - Congregation Shearith Israel, Atlanta Georgia Wow ׳ג ׳א:׳א תישארב (א) ׃ץרֶָֽאָּהָּ תאֵֵ֥וְּ םִימִַׁ֖שַָּה תאֵֵ֥ םיקִִ֑לֹאֱ ארָָּ֣ Îָּ תישִִׁ֖ארֵ Îְּ(ב) חַורְָּ֣ו ם

Poligon tertutup. Pada poligon tertutup : a. Garis-garis kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak. b. Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih besar daripada ketelitian letak titik awal. Poligon tertutup memberikan pengecekan pada sudut-sudut dan jarak tertentu, suatu pertimbangan yang sangat penting. Titik sudut yang pertama titik sudut yang terakhir .

4.Memudahkan dalam perhitungan dan ploting peta. Syarat Poligon 1. Jurusan Awal 2. Koordinat Awal 3. Semua sudut diukur 4. Semua jarak diukur 3 A ( Xa, Ya ) U aa1 b1 d1 d2 d3 d4 B 1 2 b2 b3. Tahapan Pengukuran Poligon Persiapan : - Peta Topografi - Alat Ukur - Formulir dll Orientasi Lapangan & Pemasangan Patok Penentuan Azimuth Awal : - Kompas - Pengikatan - Peng. Matahari Pengukuran Sudut dan .

Poligon 11 4.3.1. Perhitungan Poligon Terbuka 12 4.3.2. Perhitungan Poligon Tertutup 14 4.4. Mengikat Ke Muka 16 5. PENGUKURAN DENGAN PITA UKUR 18 5.1. Pengukuran Jarak 18 5.2. Pengukuran Jarak Dengan Pita Ukur 19 5.3. Offset 20 6. PENGUKURAN DENGAN TEODOLIT 22 6.1. Teodolit 22 6.2. Pengukuran Sudut Horisontal 24 6.3. Pembacaan Rambu 26 6.4. Tacheometri 27 6.4.1. Sistem Stadia 27 6.4.2. Sistem .

Untuk poligon tertutup, maka sudut jurusan akhir sama dengan sudut jurusan awal. b. Perhitungan azimuth sisi poligon dilakukan setelah sudut ukuran dikoreksi. Menghitung kontrol jarak: Jarak ukuran sisi poligon dan hasil hitungan sudut jurusan definitif tiap sisi dapat digunakan untuk menghitung selisih absis dan selisih ordinat, di mana: Δxij dij sinϕij Δyij dij cosϕij Langkah-langkah .

diagramnya dalam sumbu tegak dan mendatar atau eksponensial. Persamaan ogive dan poligon : gambar grafik berwujud garis-garis atau kurve yang saling menghubungkan satu titik dengan titik yang lainnya. Perbedaan ogive dan poligon : –Ogive menggunakan batas kelas sedangkan poligon menggunakan titik tengah

2013 AMC 8 Problems Problem 1 Amma wants to arrange her model cars in rows with exactly 6 cars in each row. She now has 23 model cars. What is the smallest number of additional cars she must buy in order to be able to arrange all her cars this way? Solution Problem 2 A sign at the fish market says, "50% off, today only: half-pound packages for just 3 per package." What is the regular price .