JURNALISME INVESTIGASI MAJALAH TEMPO (Analisis Wacana .

3y ago
69 Views
8 Downloads
1.70 MB
87 Pages
Last View : 16d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Isobel Thacker
Transcription

JURNALISME INVESTIGASI MAJALAH TEMPO(Analisis Wacana Jurnalisme Investigasi Edisi Teka Teki Wiji Thukul)SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih GelarSarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) Jurusan JurnalistikPada Fakultas Dakwah dan KomunikasiUIN Alauddin MakassarOLEH:RINI KUSUMA WARDANI50500113010FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR2017

KATA PENGANTAR علَى آ َل َه صالَة ُ َوال ه ُ علَى َر ب ْالعَالَ َميْنَ َوال ه َ ا َ ْل َح ْمدُ َ هّلِلَ َر َ سله َم َو َ ُ صلهى هللا َ سالَ ُم َ علَ ْي َه َو َ س ْو َل هللاَ ُم َح هم ٍد ُ ص َحا َب َه أَجْ َم َعيْنَ أ َ هما َب ْعد ْ َ َوأ Segala Puji atas segala limpahan karunia dan hidayah Allah SWT. DenganRahmat-Nya jualah, hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul:Jurnalisme Investigasi Majalah Tempo ( Analisis Wacana Jurnalisme InvestigasiEdisi Teka-teki Wiji Thukul) dan dapat diselesaikan dengan baik. Salam dan shalawattetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatmanusia dari alam yang gelap menuju alam yang terang benderang.Skripsi diajukan pada Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan KomunikasiUniversitas Islam Negeri Alauddin Makassar, sebagai salah satu syarat untukmemperoleh gelar kesarjanaan S-1 (Strata 1). Dalam proses penyusunan skripsi ini,peneliti mendapatkan bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, baik seara morilmaupun materil. Oleh karena itu, patutlah dengan tulus peneliti mengucapkan terimakasih kepada:1. Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si., selaku rektor UIN AlauddinMakassar, beserta Prof. Dr. H. Mardan, M.Ag., Wakil Rektor I, Prof.Dr. H. Lomba Sultan, M.Ag., Wakil Rektor II, Prof. Hj. Siti AisyahKara, MA. PhD., Wakil Rektor III.dan Prof. Hamdan Juhannis, MA.,PhD., Wakil Rektor IV.iv

2. Dr. H. Abd. Rasyid Masri, S.Ag., M.Pd., M.Si., M.M. selaku DekanDakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, beserta Dr.Misbahuddin, M.Ag wakil dekan I, Dr. Mahmuddin, M.Ag wakildekan II, serta Dr. Nur Syamsiah, M.Pd.I wakil dekan III.3. Drs. Alamsyah, M.Hum selaku ketua jurusan Jurnalistik dan Dr.Syamsidar, M.Ag sekretaris jurusan Jurnalistik. Dengan segenap rasatulus memberikan arahan, motivasi, nasehat serta bimbingan selamapeneliti menempuh kuliah di Universitas Islam Negeri AlauddinMakassar pada Jurusan Jurnalistik.4. Dr. Firdaus Muhammad, M.Ag, selaku pembimbing I dan Dr. H. SufKasman, M.Ag selaku pembimbing II yang telah meluangkanwaktunya untuk memberikan arahan, motivasi, nasehat, dan masukanserta bimbingan sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya ilmiahini.5. Drs. Alamsyah, M.Hum dan Andi Fauziah Astrid, S.Sos.,M.si selakumunaqisy I dan munaqisy II yang telah memberikan kritik danbantuannya sebagai munaqisy dalam ujian Program S1.6. Segenap Dosen, Staf Jurusan, Tata Usaha serta Perpustakaan PusatUIN Alauddin Makassar dan Perpustakaan Fakultas Dakwah danKomunikasi tidak lupa peneliti haturkan terima kasih atas ilmu,bimbingan, arahan, motivasi, serta nasihatnya selama penelitimenempuh pendidikan di jurusan Jurnalistik.v

7. Keluarga besar Jurusan Jurnalistik angkatan 2013 yang selalumemberikan dukungan dan semangat dalam proses perkuliahan,terkhusus teman-teman kelas jurnalistik A.8. Sahabat-sahabatku, Rosdiana, Idayanti , Riezcha Amelia , Fatmawati,Sukmawati, Sukmawati Achmad , Junaedi, Nurrahma , Marwah,Supiadi dan Noni Hadriani Terima kasih untuk semua bantuanmasukan,dan motivasinya kepada peneliti.9. Teman-teman KKN angkatan 55 Kec. Parangloe Desa LonjobokoDusun Galesong, yang telah mensupport dan membantu penelitisehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.10. Ucapan terima kasih yang tak terhingga pun peneliti ucapakan kepadakeluarga besarku yang tidak bisa kusebutkan satu persatu hanyaterwakilkan oleh mereka, Kasmiati Kadir,Kastiani Kadir, KasriantiKadir, Salma, dan Lohis Rosady Rio.11. Ucapan terima kasih yang sangat mendalam secara pribadi penelitisampaikan kepada kedua Orang tua, ayahanda Suardi dan ibundaKasmawati, yang sudah membesarkan serta selalu sabar mendidik,memotivasi,mendorong,dan mendoakan kesuksesan peneliti.vi

12. Serta kupersembahkan skripsi ini kepada kakak ku tercinta RinaKusuma Wardana dan Saharuddin terima kasih untuk semua dukungandoa, motivasi, serta semua yang terbaik yang telah diberikan kepadapeneliti.Semoga Allah Swt melimpahkan rahmat-Nya yang berlipat kepadaseluruh pihak atas jasa dan amal mulianya. Amin.Wassalamu ’ Alaikum Warahmatullahi. WabarakatuhGowa, 9 September 2017RINI KUSUMA WARDANINIM.50500113010vii

DAFTAR ISIJUDUL .iPERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .iiPENGESAHAN SKRIPSI .iiiKATA PENGANTAR .ivDAFTAR ISI .viiiDAFTAR TABEL .xABSTRAK .xiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .1B. Rumusan Masalah .7C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus.8D. Kajian Pustaka .9E. Tujuan dan Kegunaan .11BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Wartawan dan Jurnalisme Investigasi .12B. Investigasi Dengan Depth.13C. Teknik Peliputan Dan Wawancara Untuk Laporan Investigasi.15D. Perencanaan Investigasi .16E. Ciri – ciri Jurnalisme Investigasi .17F. Profesi Jurnalistik Perspektif Hukum Islam .18G. Pengertian Majalah .20viii

H. Biografi Dan Sejarah Wiji Thukul.21I. Pengertian Wacana dan Analisis Wacana .24J. Kognisi Sosial Perspektif Wacana Van Dijk .25BAB III METODE PENELITIAN .A. Jenis Penelitian .32B. Sumber Data.33C. Pendekatan Penelitian. 33D. Metode Pengumpulan Data .33E. Instrumen Penelitian .35F. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data .35BAB IV ANALISIS WACANA JURNALISME INVESTIGASI EDISI TEKATEKIWIJI THUKUL .A. Sejarah Majalah Tempo .38B. Hasil Kajian . 43BAB V PENUTUPA. Kesimpulan .72B. Implikasi Penelitian .74DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUPix

DAFTAR TABELTabel 1 .Wacana Berita Wiji Thukul Pada Majalah Tempo . 44Tabel 2. Hasil Analisis Judul Berita 1( Wiji Thukul: Pengantar) TragediSang Penyair pada Struktur wacana Van Dijk . 44Tabel 3.Hasil analisis Hasil Analisis Judul Berita 2( Wiji Thukul: Pelarian)Hanya Sempat Ganti Baju pada Struktur wacana Van Dijk . 47Tabel 4. Hasil analisis Hasil Analisis Judul Berita 3( Wiji Thukul: Tim Mawar) Lelaki Di Ruang Interogasi padaStruktur wacana Van Dijk . 51Tabel 5. Hasil analisis Hasil Analisis Judul Berita 4( Wiji Thukul: Siapa Thukul?) Thukul Dan Sipon pada Strukturwacana Van Dijk . 56x

ABSTRAKNama: Rini Kusuma WardaniNIM: 50500113010Judul:Jurnalisme Investigasi Majalah Tempo ( Analisis Wacana JurnalismeInvestigasi Edisi Teka Teki Wiji Thukul )Penelitian ini berjudul Jurnalisme Investigasi Majalah Tempo( AnalisisWacana Jurnalisme Investigasi Edisi Teka Teki Wiji Thukul ) adapun tujuan daripenelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui strategi wacana Jurnalisme Investigasipada Majalah Tempo Edisi Teka Teki Wiji Thukul 2) untuk mengetahui penelusuranJurnalis Investigasi terhadap jejak-jejak pelarian Wiji Thukul.Peneliti menggunakan teknik analisis wacana model Teun A.Van Dijk.Dengan penelitian deskriptif kualitatif peneliti lebih fokus pada analisis wacana beritamengenai Teka teki Wiji Thukul, pada Majalah Tempo yang diterbitkan pada 2013silam. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah riset kepustakaan,pengamatan,dokumentasi,dan penelusuran online.Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa hal strategi wacana jurnalismeinvestigasi pada majalah tempo edisi teka teki Thukul terdapat dua aspek yang dapatditelusuri yakni : 1) wartawan investigasi mengungkap suatu fakta yang tersembunyi,tragedi hilangnya sang penyair berawal ketika kerusuhan Mei 1998 terjadi sepanjangtanggal 13-15 huru-hara luar biasa terjadi di Jakarta, dan Soeharto jatuh pada 21 Mei.2) fakta-fakta mengenai Wiji Thukul di telusuri wartawan investigasi majalah tempodengan penelusuran saksi dan wawancara yang mendalam serta penelusuran buktimaterial yakni sebuah puisi yang ditulis oleh Wiji Thukul yang sebelumnya tidakpernah dipublikasikan. Wawancara dengan orang terdekat Wiji Thukul Dari rekanaktivis hingga istri Wiji Thukul. Penelusuran jurnalisme investigasi terhadap jejakjejak pelarian Wiji Thukul, merupakan bentuk kerja dari investigasi yangberkesinambungan yang tidak cepat puas terhadap fakta awal yang ditemukan. Untukitu dipaparkan rute pelarian Wiji Thukul selama pelariannya.Implikasi dari penelitian ini adalah Majalah Tempo diharapkan agar tetapmempertahankan kejeliannya dalam mengungkap kasus yang sengaja disembunyikandari publik. Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya melakukan penyesuaian terlebihdahulu terhadap elemen-elemen analisis wacana yang ditawarakan oleh Van Dijk, danmengelaborasi wacana-wacana yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.xi

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahKehadiran media dalam berkomunikasi tidak lain dari upaya untuk melakukanperpanjangan dari telinga dan mata, misalnya telepon adalah perpanjangan telingadan televisi adalah perpanjangan mata. Pandangan McLuhan tersebut dikenal sebagaiteori perpanjangan alat indra(sense extension theory). Bahkan McLuhan menyebutkanbahwa media adalah pesan (the medium is the message). Artinya, media saja sudahmenjadi pesan, menurut McLuhan bahwa memengaruhi khalayak bukan saja apayang disampaikan oleh media, tetapi jenis media komunikasi yang dipergunakan,yaitu antarpesona, media cetak atau media elektronik.1BM Mursito memaparkan jurnalistik sebagai kegiatan mengumpulkan danmemproses fakta menjadi format informasi tertentu, serta menyiarkan kepadakhalayak melalui media massa2.Komunikasi Massa menurut Bittner adalah pesan adalah pesan yangdikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang. Ini artinya bahwakomunikasi massa itu haruslah menggunakan media massa. Sifat komunikasi massakhalayaknya relatif besar heterogen dan anonim bagi sumber. Dalam komunikasi1Suf Kasman, Pers dan Pencitraan Umat Islam di Indonesia: Analisis Isi Pemberitaan HarianKompas dan Republika (Cet. I; Jakarta: Balai Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2010), h.47.2Barlian Anung Prabandono, ”Jurnalisme Investigasi dalam Film Analisis Wacana JurnalismeInvestigasi dalam Film:” State of Play” Skripsi, (Surakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Sebelas Maret Surakarta, 2012), h.1-2.1

2massa, ukuran khalayak tidak memungkinkan komunikator bertatap muka dankebanyakan penerima pesan dalam komunikasi massa tidak dikenal oleh sumberpesan.Informasi yang disampaikan melalui kegiatan jurnalistik tidak boleh dibuatbuat atau direkayasa. Jurnalistik berperan utama dalam proses penyebaran informasiyang benar dan jujur kepada masyarakat. Jurnalistik harus mampu mengungkapkebenaran yang sesungguhnya dan tidak memanipulasi informasi yang disugukankepada khalayak. Sehingga kebenaran tersebut dapat membuka mata masyarakatdalam menentukan sikap dan langkah menjalani dinamika kehidupan.Permasalahan kemudian muncul ketika jurnalistik berusaha mengungkap faktanamun ditutup-tutupi atau sengaja disembunyikan oleh pihak tertentu. Arus informasimelalui kegiatan jurnalistik kepada masyarakat yang seharusnya tersalurkan denganbaik menjadi terhambat. Memerlukan strategi khusus dalam mengungkap kebenarantersebut. Dalam dunia jurnalistik, dikenal teknik investigasi dalam pengungkapansebuah kebenaran yang disengaja disembunyikan. Teknik seperti ini sering disebutsebagai jurnalisme investigasi.Istilah investigasi sendiri muncul pertama kali dari Nellie Bly ketika menjadireporter di Pittsburg Dispatch pada tahun 1890. Ia memulai gaya jurnalistik yangmenandakan pengisahan seorang wartawan tentang orang-orang biasa. Pelaporanmateri jurnalistik yang mengembangkan secara serial bagaimana kehidupan orangkelas bawah di dalam kenyataan sehari-hari. Bahkan Bly harus bekerja di sebuahpabrik untuk menyelidiki kehidupan buruh di bawah umur(anak-anak) yangdipekerjakan dalam kondisi yang tidak baik tersebut.

3Dalam sejarah pers Indonesia, Harian Indonesia Raya dianggap koran pertamayang melakukan reportase investigasi ketika mereka membongkar adanya komiteyang menyediakan wanita penghibur bagi para peserta Konferensi Asia Afrika padaApril 1955. Komite tersebut bernama Hospitalitycommittee.Berita investigasi atau disebut juga laporan penyelidikan adalah jenis beritayang eksklusif. Datanya tidak bisa diperoleh di permukaan, tetapi harus dilakukanberdasarkan penyelidikan. Sehingga penyajian berita seperti ini membutuhkan waktuyang lama dan tentu akan menghabiskan energi reporternya. Berita penyelidikan inisangat menarik karena cara mengungkapkannya pun tidak mudah. Seorang reporteruntuk dapat melakukan tugas ini harus memiliki banyak sumber orang-orang dalamyang mendapat jaminan untuk tidak terekspos karena kesalamatan diri mereka.3Jurnalisme investigasi diposisikan sebagai level teratas dalam tingkatankesulitan dalam jurnalistik. Berita-berita yang berdasarkan investigasi ini seringdisebut dengan istilah berita eksekutif. Hal ini tidak berlebihan karena sifatpeliputannya yang berbeda dari peliputan eksklusif. Dalam melakukan investigasi,jurnalis harus mampu mengungkap fakta-fakta dari sebuah kasus yang tersembunyimaupun sengaja ditutup-tutupi. Sikap yang independen dibutuhkan agar berita yangdisajikan terbebas dari pengaruh apapun. Pengaruh tersebut dapat berupa tekananpemerintah, kepentingan partai politik, tekanan golongan, kekuatan mayoritas,subyektifitas pribadi, maupun tekanan dari media tempat sang jurnalis bekerja.Jurnalis investigasi tak akan berjalan sendirian dalam melaksanakan tugasnya.Terdapat instansi netral bernama media yang menaungi para jurnalis dalam bekerja.Yenny Pebrianti Putri,” Terpaan Program Berita Reportase Investigasi Di Trans TvTerhadap Persepsi Ibu Rumah Tangga Di Kecamatan Tenggarong”, http:// ejournal.ikom.fisipunmul.ac.id/./109-119.pdf(di akses tanggal 8 Februari 2017) 15.48 Wita.3

4Kita tidak boleh lupa bahwa media massa merupakan perusahaan yang membutuhkankeuntungan agar tetap bertahan dan berkembang. Mereka membutuhkan ketepatanwaktu dan kecepatan jurnalis dalam peliputan.Reportase investigasi yaitu kegiatan orang yang melaporkan adanya” jejakjejak kaki” peristiwa tertentu dari tempat kejadian perkara. Dalam kegiatan pers, halitu bisa mengkonotasikan berbagai bukti yang dapat dijadikan fakta, yang sengajadicari dan diselidiki. Untuk melaporkan adanya kesalahan atau pelanggaran, ataukejahatan yang telah dilakukan seseorang atau pihak-pihak tertentu. Reportaseinvestigasi memang merupakan sebuah kegiatan peliputan yang mencari,menemukan,dan menyampaikan fakta-fakta pelanggaran, kesalahan, atau kejahatan yangmerugikan kepentingan umum atau masyarakat.Banyak yang menyebut bahwa reportase investigasi tak lebih hanya istilahuntuk sebuah liputan yang dikerjakan dan dilaporkan bagus,atau peliputan gaya lamabagi hidung tajam wartawan yang “mencium” sesuatu, atau panggilan kerja meliputsesuatu kepada wartawan muda selepas menanggalkan sepatu sekolah yang penuhidealisme dan semangat menggali.Ullmann dan Honeyman menggambarkan hal tersebut, keduanya lalumendefinisikan kegiatan investigative reporting sebagai reportase, atau kerjamenghasilkan produk dan inisiatif, yang menyangkut hal-hal penting orang banyakatau organisasi, yang sengaja dirahasiakan. Ada tiga elemen yang mengklasifikasikaninvestigasi reporting, yakni :Laporan investigasi bukanlah laporan yang dibuat oleh seseorang, Subjekkisahnya meliputi sesuatu yang penting alasannya bagi pembaca atau permisa. Danmenyangkut beberapa hal yang sengaja disembunyikan dari hadapan publik.

5Pekerjaan jurnalisme investigasi, menurut Chris White4 dari the parliamentmagazine di Brussels:Pertama, tertuju untuk mengungkapkan dan mendapatkan sebuah kisah beritayang bagus dan Kedua, menjaga masyarakat untuk memiliki kecukupan informasidan mengetahui adanya bahaya di tengah kehidupan mereka.Reportase menjadi tertuju kepada penelusuran dan penemuan sesuatu yangdianggap tertutup. Arah kerja liputannya menjadi kegiatan pencari informasimendapatkan informasi yang dibutuhkan. Pekerjaan reportase investigasi terkaitlaporan kegiatan mencari informasi yang tersembunyi.Ciri peliputannya meliputi pengujian berbagai dokumen dan rekaman,pemakaian informan, keseriusan dan perluasan riset. Reportase investigatif seringkalimengekspos penyimpangan para pekerja publik dan aktivitasnya.5Sangat menarik ketika kita bisa melihat kinerja jurnalisme investigasi yangtidak mudah layaknya peliputan berita reguler. Hal ini karena jurnalisme investigasimembutuhkan perjuangan wartawan dalam mengungkap sebuah kasus yangtersembunyi dari perhatian khalayak dan sarat akan kepentingan. Majalah tempo edisiTeka teki Wiji Thukul memaparkan Konfrontasi Puisi wiji Thukul yang berujungpada menghilangnya sang penyair yang diduga sebagai korban penghilangan paksabersama dengan 12 aktivis 1998 yang lain. Yang hingga lebih dari 19 tahun lamanyatidak diketahui rimbanya. Selama itu pula kasus penghilangan paksa aktivisprodemokrasi menjadi “ noda hitam” riwayat penegakan hukum Indonesia.Pengungkapan kasus 1998 tidak lebih baik. Sepuluh aktivis yang diculik kemudian4Septiawan Santana K., Jurnalisme Investigasi (Cet. III; Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,2009), h. 7.5Septiawan Santana K, Jurnalisme Investigasi, h. 9.

6dibebaskan, tapi 13 lainnya sampai sekarang belum kembali. Pada 1999, majelishakim Mahkamah Militer Tinggi II Jakarta menjatuhkan vonis terhad

pada Majalah Tempo Edisi Teka Teki Wiji Thukul 2) untuk mengetahui penelusuran Jurnalis Investigasi terhadap jejak-jejak pelarian Wiji Thukul. Peneliti menggunakan teknik analisis wacana model Teun A.Van Dijk. Dengan penelitian deskriptif kualitatif peneliti lebih fokus pada analisis wacana berita mengenai Teka teki Wiji Thukul, pada Majalah Tempo yang diterbitkan pada 2013 silam. Metode .

Related Documents:

kalau membaca majalah-majalah bergambar cewek-cewek berbikini tersebut. Kalau sudah memegang majalah itu, dia tak akan bisa diganggu. Kalau ada yang berani mengganggu, siap-siap saja tak bakal dapat pinjaman majalah porno. Koleksi majalah pornonya Fauzi memang kelewat banyak. Ada saj

KERA, dan majalah-majalah lain seperti COSMODE, Popteen, Gothic & Lolita Bible, ViVi, CanCam, Men’s Knuckle, dan Cosnap menimbulkan keinginan anak- anak muda Jepang pelaku fashion untuk lebih menonjolkan eksistensi diri agar dapat difoto dan dicantumkan dalam majalah- majalah tersebut. Para fotografer majalah

Double-press the bottom-right footswitch to engage the Tap Tempo feature. Keep pressing to modify the tempo value. Preset Scene Global TYPE 110 TEMPO [BPM] The Tempo BPM is saved when the preset is saved. Each preset can have its own tempo BPM. Preset tempo Tap Tempo Done 110 Tuner Done-50 0 50 Ab A Bb 0 INPUT Input 1 440 FREQ [Hz] Tap Tempo

majalah Tempo edisi Juni-Juli 2014, di mana terdapat 9 edisi majalah yang diterbitkan. Kemudian dari 9 edisi itu diambil 7 sampel berita yang isinya lebih terfokus pada kedua pasangan capres-cawapres. Hasil dari penelitian ini, majalah Tempo mengonstruksi berita-berita Pilpres 2014 dengan lebih banyak mengulas dua tema besar, yaitu; pertama, tentang calon presiden Prabowo Subianto, koalisi .

kedua teks edisi khusus majalah Tempo dan Gatra berkelindan dalam dua kutub yakni antara gagasan modernisme dan tradisionalisme. Gagasan tentang modernisme tertuang baik dalam teks edisi khusus majalah Tempo maupun Gatra. Sementara itu gagasan tentang tradisionalisme secara khusus tertuang dalam teks edisi khusus majalah Gatra melalui narasi-narasi sejarah perjuangan kemerdekaan yang termuat .

PETUNJUK TEKNIS INVESTIGASI KONTAK PASIEN TBC BAGI PETUGAS KESEHATAN DAN KADER 6 penularan pada kontak yang sehat melalui penyuluhan hidup bersih dan sehat, (3) memberikan pengobatan pencegahan pada anak di bawah 5 tahun dan (4) yang paling utama adalah investigasi kontak ini akan dapat memutus rantai penularan TBC di masyarakat.

Majalah anak adalah majalah yang berisi bacaan yang ditujukan untuk anak-anak. Mengacu pada pandangan Huck, Hepler dan Hickman (dalam Sumardi, 2003:136) yang menyebutkan bahwa bacaan anak mempunyai ciri esensial berupa penggunaan sudut pandang anak dalam menghadirkan informasi, maka majalah anak berbahasa Jawa yang dimaksud, baik dari

Introduction to Groups, Rings and Fields HT and TT 2011 H. A. Priestley 0. Familiar algebraic systems: review and a look ahead. GRF is an ALGEBRA course, and specifically a course about algebraic structures. This introduc-tory section revisits ideas met in the early part of Analysis I and in Linear Algebra I, to set the scene and provide motivation. 0.1 Familiar number systems Consider the .