Laporan Praktikum Dasar-Dasar Agronomi PENGARUH TUMPANG .

3y ago
89 Views
3 Downloads
318.37 KB
27 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Oscar Steel
Transcription

Laporan Praktikum Dasar-Dasar AgronomiPENGARUH TUMPANG SARI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharatus Sturt.)DAN KACANG TANAH (Arachis Hypogea) TERHADAP PERTUMBUHAN DANHASIL JAGUNG MANISDISUSUN OLEH:Prekdi S. BerutuNIM : 160301034M. Fajar ZikriNIM : 160301037Abdul MuisNIM : 160301011Hamida Aulia Adhari MargisNIM : 160301008Arianti LubisNIM : 160301007Juanda SaputraNIM : 160301035Mata Kuliah : Praktikum Dasar-Dasar AgronomiDosen Pengampu : Ir. Adnan, MP Dan Risky Ridha, SP., MPPROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SAMUDRA2017

KATA PENGANTARPuji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang atasrahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang“Pengaruh Tumpang Sari Tanaman Jagung Manis terhadap Pertumbuhan dan HasilJagung Manis.”Penulisan laporan adalah salah satu tugas mata kuliah Praktikum DasarDasar Agronomi di Universitas Samudra. Dalam penulisan laporan ini penulismerasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupunmateri, mengingat akan kemampuan yang di miliki penulis. Untuk itu kritik dansaran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatanmakalah ini.Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasihyang tak terhinga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikanmakalah ini, khususnya kepada Bapak dosen yang telah memberikan materi,sehingga memberikan modal awal buat penulisan laporan ini.Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiranbagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehinga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.Langsa, 26 Desember 2017Penulisi

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR. iDAFTAR ISI. iiDaftar Tabel. iiiBAB I PENDAHULUAN. 11.1 Latar Belakang . 11.2 Tujuan Praktikum. 3BAB II Tinjauan Pustaka. 42.1 Tanaman Jagung Manis. 42.2 Tanaman Kacang tanah . 6BAB III METODOLOGI PENELITIAN . 83.1 Waktu dan Tempat . 83.2 Alat dan Bahan. 83.3 Parameter Praktikum. 83.4 Prosedur Kerja. 9BAB IV PEMBAHASAN. 114.1 Hasil Pengamatan. 114.2 Pembahasan. 12BAB V PENUTUP. 185.1 Kesimpulan . 185.2 Saran. 18DAFTAR PUSTAKA . 19LAMPIRAN. 20ii

DAFTAR TABELTabel 1. Pengamatan jagung manis umur 2 MST . 12Tabel 1. Pengamatan jagung manis umur 4 MST . 12Tabel 1. Pengamatan jagung manis umur 6 MST . 12Tabel 1. Pengamatan kacang tanah umur 2 MST . 13Tabel 1. Pengamatan kacang tanah umur 4 MST . 13Tabel 1. Pengamatan kacang tanah umur 6 MST . 13iii

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar belakangUsaha untuk meningkatkan produksi tanaman pada petani mengalami suatuhambatan, terutama disebabkan oleh sedikitnya dan bahkan tidak tersedianya lahanyang dapat digunakan untuk ditanami tanaman pakan. Pemanfaatan lahan lebihdidominasi oleh penanaman tanaman pangan. Pada kondisi lahan yang sempit danterbatas, petani/peternak tidak mau menanam tanaman pakan di lahan pertaniannyakarena tidak ekonomis. Agar diperoleh penyediaan hijauan pakan bagi ternak dalamjumlah yang cukup, mengandung nutrien yang baik dan berkesinambungansepanjang tahun, maka teknologi penggunaan lahan dengan pola tanam yang baikdapat dilakukan.Salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah menggunakan pola tanamtumpangsari. Tumpangsari adalah penanaman lebih dari satu tanaman pada waktuyang bersamaan atau selama periode tanam pada satu tempat yang sama.Keuntungan yang diperoleh dengan penanaman secara tumpangsari diantaranyayaitu memudahkan pemeliharaan, memperkecil resiko gagal panen, hemat dalampemakaian sarana produksi dan mampu meningkatkan efisiensi penggunaan lahan(Beets, 1982).Pola tanam tumpangsari tersebut juga dapat memperbaiki produksi dankualitas tanaman utama, mengefisienkan penggunaan pupuk dan menyuburkantanah. Peningkatan produksi hijauan yang berkualitas juga dapat dilakukan denganmemanfaatkan lahan seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan pola tanamtumpangsari antara tanaman pangan dengan. Dalam pola tanam tumpangsariterdapat interaksi antara tanaman yang ditanam bersama. Interaksi tersebut dapatmenguntungkan karena saling menunjang, atau dapat juga merugikan karenaadanya sifat saling berkompetisi (Koten et. al., 2013).Untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil yang optimum dari tanamantumpangsari, dapat dilakukan dengan mengatur jarak tanam atau kerapatantanaman. Pengaturan jarak tanam dan populasi tanaman sangat menentukanpertumbuhan dan hasil tanaman per satuan luas tanam. Semakin rapat jarak tanam1

atau semakin padat populasi, semakin besar persaingan dalam pemanfaatan factortumbuh. Harjadi (1989) menyatakan bahwa pada umumnya produksi setiap satuanluas yang tinggi dicapai pada populasi tanaman yang tinggi karena tercapainyapengunaan cahaya yang maksimum pada awal pertumbuhan. Walaupun menurunkarenapersainganterhadap cahaya dan faktor tumbuh lainnya.Pengaturan jarak tanam ini dapat ditingkatkan dengan pemilihan kombinasitanaman yang sesuai, penggunaan varietas yang berproduksi tinggi dan penggunaankerapatan tanaman yang tepat. Selain itu, hasil dan bobot biomassa yang tinggi akandiperoleh jika pertumbuhan tanaman optimal. Untuk itu diperlukan pengelolaanhara, air, dan tanaman dengan tepat. Pengelolaan hara dan tanaman yang mencakuppemupukan (waktu dan takaran), pengairan, dan pengendalian gulma harus sesuaidengan fase pertumbuhan tanaman. Menurut Marliah (2010) yang sependapatbahwa penerapan pola penanaman system tumpangsari sangat dipengaruhi olehpengaturan jarak tanam (densitas) dan pemilihan varietas.Jenis tanaman pangan yang dapat menjadi pilihan untuk dikembangkandengan pola tanam tumpangsari, contohnya adalah jagung manis dengan kacangtanah. Pemilihan tanaman penyusun dalam tumpangsari senantiasa didasarkan padaperbedaan karakter morfologi dan fisiologi antara lain kedalaman dan distribusisistem perakaran, bentuk tajuk, laju fotosintesis, pola serapan unsur hara sehinggadiperoleh suatu karakteristik pertumbuhan, perkembangan dan hasil tumpangsariyang bersifat sinergis (Gomez, 1983; Palaniappan, 1985). Dengan penanamantumpangsari kacang tanah dengan tanaman jagung manis akan memberikanbeberapa keuntungan seperti meningkatkan kandungan nitrogen dalam tanah sebableguminosa dapat memfiksasi N udara dengan bantuan bakteri Rhizobium yang adapada bintil akar, menambah pendapatan, dan lebih penting lagi adalah dapatmemproduksi hijauan pakan dengan tidak mengganggu produksi tanaman panganitu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Dahmardeh et. al., (2009) lebih lanjutmenjelaskan bahwa hal ini dimungkinkan dari morfologi, perbedaan kanopi dansistem perakaran yang berbeda antara rumput atau tanaman serelia dan legumsedangkan dari segi kelengkapan nutriennya, legum dapat merupakan suplemen2

sumber protein yang dapat melengkapi nutrien pada rumput atau tanaman serealiayang dibudidayakan bersama-sama.1.2 Tujuan PraktikumUntuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman tumpangsari jagungmanis dan kacang tanah.3

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharatus Sturt.)2.1.1 Klasifikasi Jagung Manis (Zea mays saccharatas Sturt.)Jagung adalah tanaman yang menghendaki pencahayaan secara langsung,tumbuh tegak, dan tidak bercabang dengan kanopi yang renggang, sehinggamemungkinkan tanaman ini memperoleh pencahayaan secara langsung dan dapatmemberikan kesempatan bagi tanaman lain tumbuh dibawahnya. Tanaman jagungmemiliki sistem perakaran serabut yang menyebar dangkal selama pertumbuhannyatanaman ini membutuhkan dalam jumlah besar, khususnya unsur N (Koswara,1983).Jagung tergolong tanaman yang mampu beradaptasi dengan baik padafaktor pembatas pertumbuhan dan produksi. Salah satu sifat tanaman jagung antaralain, daun mempunyai laju fotosintesis lebih tinggi, fotorespirasi dan transpirasirendah, efisien dalam penggunaan air (Salisbury dan Ross, 1992). MenurutPurwono dan Hartono (2007) bahwa sistematika dari tanaman jagung manis adalahsebagai berikut :Kingdom: PlantaeDivisio: SpermatophytaSub Divisio: AngiospermaeClass: MonocotyledoneaeOrdo: GraminalesFamily: GraminaceaeGenus: ZeaSpecies: Zea mays saccharatas Sturt.Beberapa varietas jagung manis yang sudah dilepas dan dibudidayakan saatini antara lain Bonanza, Cap panah Merah (Jago F1), Si Manis, Manise, Sweet Boy,Jaguar F1, Super Sweet, Bisi Sweet 1 dan lain-lain (Syafruddin, et.al., 2012).Kandungan zat makanan hijauan jagung muda pada bahan kering (BK) 90%adalah serat kasar (SK) 28,0%, lemak kasar (LK) 0,68%, BETN 49,23%, Abu10,76%, NDF 64,40%, ADF 32,64% dan TDN 53,0% (Sudirman dan Imran, 2007).4

Penanaman jagung dilakukan dengan pemilihan benih yang sesuai dengan varietasvarietas yang telah dianjurkan dan diseuaikan dengan keadaan tanah danlingkungan ekologi sekitar penanaman. Jarak tanam yang baik adalah 75 cm x 2025 cm atau 80 cm x 10-20 cm dengan satu benih tiap lubang tanaman, atau 75 cmx 40-50 cm dengan 2 benih tiap lubang tanamnya (Sarono et. al., 2001). Salah satuupaya yang dilakukan untuk mendapatkan hasil optimum adalah dengan mengaturjarak tanam dan populasi tanaman. Secara umum, kepadatan tanaman anjuranadalah 66.667 tanaman/ha. Ini dapat dicapai dengan jarak tanam antarbaris 75 cm,dan 20 cm dalam barisan dengan satu tanaman per rumpun, atau jarak antarbaris 40cm dengan dua tanaman per rumpun. Jika penanaman dilakukan dengan cara tanamlegowo, agar populasi tanaman tetap berkisar antara 66.000-71.000 tanaman/ha,maka jarak tanam yang diterapkan adalah (100-50) cm x 20 cm dengan 1tanaman/lubang atau (100-50) cm x 40 cm dengan 2 tanaman/lubang. Jarak tanam(100-40) cm x 20 cm dengan 1 tanaman/lubang atau (100-40) cm x 40 cm dengan2 tanaman/lubang (Bahua et. al., 2015).2.1.2 Morfologi Jagung1. AkarJagung termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga tipeakar,yaitu akar seminal,akar adventif dan akar udara. Akar seminal tumbuhdari radikula dan embrio. Akar adventif disebut jugajuga akartunggang,akar ini tumbuh dari buku paling bawah yaitu sekitar 4 cmdibawah permukaan tanah (Purwono, 2011).2. BatangBatang jagung tidak bercabang,berbentuk selinder dan terdiri dari berbagairuas. Pada buku ruas akan muncul tunas yang berkembang menjadi tongkol.Tinggi batang jagung varietas dan tempat penanaman umumnya berkisar60-300cm (Purwono, 2011).3. DaunDaun jagung memanjang dan keluar dari buku buku batang. Jumlah daunterdiri dari 8-48 helaian. Daun terdiri dari 3 bagian yaitu kelopak daun,lidahdaun dan helaian daun. Kelopak daun umumnya membungkus batang.5

Antara kelopak dan helaian terdapat lidah daun yang disebut ligula. Fungsiligula adalah mencegah air masuk ke dalam kelopak daun dan batang(Purwono, 2009).4. BungaBunga jagung tidak memiliki sepal dan tepal sehingga disebut bunga tidaklengkap. Bunga jagung juga disebut bunga tidak sempurna karena bungajantan dan betina berada pada bunga yang berbeda,bunga jantan terdapatdiujung batang. Adapun bunga betina terdapat diketiak daun ke 6 atau ke 8dari bunga jantan (Intan ayu, 2011).5. BijiBiji jagung tersusun rapi pada tongkol,dalam satu tongkol terdapat 200-400biji. Biji jagung terdiri dari 3 bagian, bagian paling luar disebut pericarp.Bagian atau lapisan kedua yaitu endosperm yang merupakan cadanganmakanan biji. Sedangkan bagian paling dalam yaitu embrio atau lembaga(Jakaria surya, 2012).2.2 Tanaman Kacang Tanah (Arachis Hypogea)2.2.1 Klasifikasi Kacang Tanah (Arachis Hypogea)Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman polong-polongan ataulegume kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman ini berasal dariAmerika Selatan namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklimtropis atau subtropis. Republik Rakyat Cinadan India merupakan penghasil kacangtanah terbesar dunia. Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya(yang lainnya adalah "kacang bogor", Voandziea subterranea) yang buahnyamengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih mudaterkena cahaya, proses pematangan biji terganggu. Klasifikasi tanaman kacangtanah dalam taksonomi (sistematika) tumbuh-tumbuhan, kacang tanah diklafikasikan sebagai berikut:Divisi: SpermatophytaSubdivisi: AngiospermaeKelas: DicotyledonaeOrdo: Rosales6

Family: PapilionaceaeGenus: ArachisSpesies: Arachis hypogeae. (Pitojo, 2005)2.2.2 Morfologi Kacang TanahKacang tanah berdasarkan ciri-ciri luar dari bagian-bagian tanaman.1. DaunKacang tanah memiliki daun majemuk bersirip ganda. Tangkai daun agakpanjang, tiap tangkai terdiri atas 4 anak daun. Daun berperan penting dalamproses fotosintesis.2. BungaKacang tanah mulai berbunga pada umur kurang lebih 4-5 minggu. Bungatumbuh pada ketiak daun. Setiap bunga memiliki tabung kelopak berupatangkaian panjang berwarna putih Mahkota bunga (corolla) berwarnakuning dan memiliki bendera yang bergaris-garis merah pada pangkalnya.Bunga yang mampu melakukan penyerbukan sendiri ini hanya berumur 1hari.3. BuahBuah kacang tanah berbetuk polong. Setelah terjadi pembuahan, bakal buahyang disebut ginofur tumbuh memanjang. Ginofur ini merupakan bakal jaditangkai polong. Ujung ginofur yang runcing mula-mula mengaruh ke atas,tetapi setelah tumbuh, ujung ginofur mengarah kebawah kemudian masukke dalam tanah. Pertumbuhan memanjang ginofur akan terhenti setelahberbentuk polong.4. BijiBiji kacang tanah memiliki warna yang bermacam-macam yakni putih,merah, ungu, dan kesumba. Biji yang paling baik adalah yang berwaranakesumba.5. AkarKacang tanah berakar tunggang, dengan akar cabang yang tumbuh tegaklurus pada akar tunggang tersebut. Akar cabang ada yang mati dan ada jugayang menjadi akkar permanen yang berfungsi untuk menyerap makanan.7

Pada polong kadang terdapat semacam bulu akar yang dapat menyerapmakanan. (Lisdiana Fachrudin, 2000)8

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM3.1 Waktu dan TempatPraktikum ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan bulanDesember 2017. Lokasi praktikum bertempat di Lahan Percobaan FakultasPertanian Universitas Samudra.3.2 Alat dan Bahan1. BahanBahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah benih jagung manis dankacang tanah, pupuk Urea, pupuk SP-36, pupuk KCl dan pupuk kandang.2. AlatPeralatan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain alat pengolahtanah seperti cangkul, tugal, rol meter/penggaris, sprayer, tali raffia, gembor,timbangan, alat tulis dan kamera.3.3 Parameter PraktikumAdapun parameter yang diamati dalam praktikum ini adalah:1. Parameter pengamatan Jagung Manisa. Tinggi tanamanTinggi tanaman diukur dari pangkal batang sampai ujung daunterpanjang pada tanaman sampel yang diambil berjumlah 3tanaman tiap bedeng. Pengukuran tinggi tanaman dilaksanakanmulai minggu kedua setelah tanam sampai minggu kedelapansetelah tanam.b. Jumlah DaunJumlah daun yang diamati mulai dari minggu kedua sampaidengan minggukedelapandilakukanpadatanamans a m p e l b e r j u m l a h 3 t a n a m a n t i a p b e d e n g . Daun yangdihitung yaitu daun yang telah terbuka penuh dan minimal 50 % masihberwarna hijau.9

c. Diameter pangkal batangDiameter batang di ukur pada umur 8 MST pada tanaman sampel.d. Jumlah tongkol sempurna/bedengMenghitung jumlah tongkol per tanaman pada tanaman sampel,kemudian diambil rata-ratanya untuk dianalisis lebih lanjut.e. Daya tumbuh benihDaya tumbuh tanaman dicari dengan rumus:Daya Tumbuh:Jumlah Tanaman yang Hidup x 100%Jumlah Tanaman yang Ditanam2. Parameter pengamatan Kacang Tanaha. Tinggi TanamanTinggi tanaman diukur dari pangkal batang sampai titiktumbuh pada tanaman sampel yang diambil berjumlah 3tanaman tiap bedeng. Pengukuran tinggi tanaman dilaksanakanmulai minggu kedua setelah tanam sampai minggu kedelapansetelah tanam.b. Jumlah cabangJumlah cabang dihitung pada umur dua minggu sampai dengan minggukedelapan setelah tanam pada tanaman sampel, kemudian dijumlahkandan diambil rata-ratanya.c. Produksi/bedeng (jumlah polong/tanaman)Produksi/ bedeng (jumlah polong/tanaman) dihitung pada saat panen.d. Daya tumbuhDaya tumbuh tanaman dicari dengan rumus:Daya Tumbuh:Jumlah Tanaman yang Hidup x 100%Jumlah Tanaman yang Ditanam3.4 Cara KerjaPelaksanan praktikum ini dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagai berikut:a. Persiapan lahanPersiapan lahan ini meliputi pembersihan lahan dan pengolahan tanah.Pembersihan lahan ini dengan membuang gulma dan sisa-sisa tanaman.10

Pengolahan tanah dilakukan dengan olah tanah minimum yaitu dengan caradicangkul ringan.b. Persiapan bahan tanamPersiapan ini meliputi penyediaan benih jagung manis dan benih kacangtanah. Benih yang dipilih normal, utuh, sehat serta mempunyai kemurnianvarietas tinggi.c. PenanamanPenanaman jagung manis maupun kacang tanah dilakukan secara serentakdengan ditugalkan sedalam 5 cm. Penanaman jagung manis berjarak 80 x20 cm dengan 2 butir per lubang tanam. Untuk kacang tanah berjarak samadengan jagung manis yaitu 80 x 20 cm dengan 2 butir per lubang tanam.d. PemupukanPupuk yang digunakan adalah pupuk kandang sebagai pupuk dasardiberikan sebanyak 4, 32 Kg/bedeng. Pupuk susulan yang diberikan pupukUrea sebanyak 57, 6 gram/ bedeng dan diberikan dua kali yaitu pada umur2 MST dan 4 MST, pupuk SP-36 diberikan sebanayak 28, 8 gram/bedengdiberikan sekali pada umur 2 MST, serta pupuk KCL diberikan sebanayak28, 8 gram/bedeng dan diberikan sekali pada umur 2 MST.e. enjarangantanaman,pengendalian organisme pengganggu tanaman (gulma, hama dan penyakit)tanaman jika ada.f. PemanenanPada tanman jagung pemanenan dilakukan setelah biji jagung yang melekatpada tongkol telah mengkilap dan bila ditekan dengan kuku tidak berbekas.Sedangkan pada kacang tanah pemanenan dilakukan setelah polongfisologis dengan tanda polong agak berwrna kuning kecoklatan dan daunnyamulai menguning kemudian mengering.11

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1. Hasil Pengamatan1. Hasil Pengamatan JagungTabel 1. Pengamatan jagung manis 2 MSTsampel123Rata-rataBedeng ITinggiTanaman(cm)30303230, 67JumlahDaunSampel454123Bedeng l 2. Pengamatan jagung 4 manis MSTSampel123Rata-rataBedeng ITinggiTanaman(cm)119,587,581,696,2J

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Agronomi PENGARUH TUMPANG SARI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharatus Sturt.) . “Pengaruh Tumpang Sari Tanaman Jagung Manis terhadap Pertumbuhan dan Hasil . Hal ini sesuai dengan pendapat Dahmardeh et. al., (2009 ) lebih lanjut menjelaskan bahwa hal ini dimungkinkan dari morfologi, perbedaan kanopi dan

Related Documents:

Praktikum Biologi Sel merupakan salah satu praktikum yang mendasari praktikum pada mata praktikum yang lain seperti Praktikum Teknik Analisa Biologi Molekuler, Praktikum Kultur Jaringan dan Sel Hewan serta Praktikum Imunologi. Petunjuk Praktikum Biologi Sel ini disusun sejak tahun akademik 2004/2006 yang saat itu hanya memuat tiga materi.

Dasar-dasar Agribisnis Produksi Tanaman 53. Dasar-dasar Agribisnis Produksi Ternak 54.Dasar-dasar Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan 55. Dasar-dasar Mekanisme Pertanian 56. Dasar-dasar Agribisnis Hasil Pertanian 57. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian 58. Dasar-dasar Kehutanan 59. PertanianDasar-dasar Administrasi

Modul Praktikum Jaringan Syaraf Tiruan Designed by Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Format Laporan Laporan praktikum dibuat dalam bentuk dokumen "Laporan Praktikum" per dua minggu sesuai dengan topik-topik yang telah disusun dalam modul praktikum. Dokumen laporan ditulis dengan menggunakan Word Processor, dengan ukuran margin halaman sebagai berikut:

10. Laporan harus dibawa saat masuk praktikum sebagai syarat mengikuti praktikum 11. Praktikan yang tidak membawa laporan karena tertinggal, tetap diizinkan mengikuti praktikum tetapi laporan harus diserahkan satu hari setelah pelaksanaan praktikum dan nilainya aka

Petunjuk Praktikum Fisika Dasar II 4 g. Membuat kesimpulan h. Menulis abstrak praktikum dengan benar Di samping itu, mahasiswa harus bisa bekerja sama dengan kelompoknya dan melaksanakan praktikum secara tertib dan disiplin. 3. Pelaksanaan Praktikum Fisika Dasar Secara teknis, pelaksanaan kegiatan Praktikum Fisika Dasar dibagi dalam tiga tahap.

Modul Praktikum Desain Web 2015 1 Retno Indah R.,S.Pd.,M.Pd. FILKOM, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MODUL 1 DASAR-DASAR HTML A. TUJUAN PRAKTIKUM Melalui praktikum Dasar-dasar HTML, diharapkan mahasiswa dapat memiliki kompetensi, antara lain: 1. Memahami struktur dasar doku

MAKALAH DASAR-DASAR AGRONOMI PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF EDI RAHMAN (D1B011013) MARIA LUSIA HUTAGALUNG (D1B01102-) YOMI TASINA SURBAKTI (D1B0110--) PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2

The anatomy of the lactating breast: Latest research and clinical implications Knowledge of the anatomy of the lactating breast is fundamental to the understanding of its function. However, current textbook depictions of the anatomy of the lactating breast are largely based on research conducted over 150 years ago. This review examines the most .