Optimalisasi Pengaturan Tegangan Menggunakan Tap Changer

3y ago
46 Views
2 Downloads
857.90 KB
8 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mya Leung
Transcription

Optimalisasi Pengaturan Tegangan Menggunakan Tap ChangerRopin Tiyan Tanto, Ikrima AlfiProgram Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Informasi dan ElektroUniversitas Teknologi YogyakartaJl Ringroad Utara Jombor Sleman YogyakartaE-mail : tiyanropin@gmail.comABSTRAKSalah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam mengoperasikan sistem tenaga listrik adalah besarnyajatuh tegangan sepanjang saluran yang dilalui. Hal tersebut dikarenakan saluran yang cukup panjang sehinggakerugian ekonomis yang ditanggung pihak PLN akan semakin besar. Salah satu metode yang dapat digunakanuntuk mengoptimalkan tegangan adalah dengan melakukan pengaturan on load tap charger yang terdapat padatransformator daya guna memperbaiki profil tegangan menggunakan simulasi Electrical Transient AnalyzerProgram 12.6. Penelitian tugas akhir ini bertujuan mengetahui pengaruh perubahan tegangan pada tap trafo,pengaruh perbaikan faktor daya serta perbandingan sebelum dan sesudah proses perbaikan di Gardu Induk 150KV Bantul – Gardu Induk 150 KV Godean. Jadi alokasi daya yang tepat dapat menghasilkan kondisi optimumpada tegangan sisi terima dengan nilai toleransi 5% dari nilai ideal yaitu 20 KV.Berdasarkan hasil penelitian,pengaturan tegangan pada transformator dengan menggunakan tap trafo terbukti bisa mengoptimalkantegangan walaupun tidak jauh berbeda. Tegangan awal pada bus 3 sebelum pengaturan tap traforata-rata satubulan adalah 19,919 KV, setelah pengaturan tap adalah 20,083 KV. Dengan rata-rata perubahan bus 3 sebesar0,164 KV. Hasil ini menunjukkan bahwa Gardu Induk Godean mampu melayani beban yang lebih besar.Kata kunci : Tap Transformator, Transformator, Pengaturan Tegangan1. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangJatuh tegangan pada saluran distribusimerupakan salah satu hal yang penting untukdiperhatikan karena kerugian ekonomis yangditanggung PLN akan semakin besar. Dikatakantegangan terima baik jika memiliki tegangan yangtidak melebihi batas toleransi yang sudahditentukan atau konstan.Salah satu metode yang dapat digunakan untukmeningkatkan tegangan akibat rugi daya transmisiadalah dengan melakukan pengaturan tap chargerguna memperbaiki profil tegangan. Mengingatbesarnya permintaan beban yang selalu berubah –ubah sesuai kebutuhan pelanggan maka alokasidaya yang tepat dapat menghasilkan kondisioptimum pada saluran transmisi. Optimasi dayatersebut bisa didapatkan melalui beberapa peralatantegangan tinggi yang dapat digunakan sebagaipengatur tegangan.Pada penelitian ini, peralatan tegangan tinggiyang menjadi fokus penelitian adalah transformatortenaga khususnya pada bagian tap trafo (Load TapChanger). Melalui simulasi dengan softwareElectric Transient And Program (ETAP ) 12.6akan mempermudah proses penelitian dalammelihat dampak yang diberikan oleh tap trafodalam memperbaiki tegangan di sisi 20 KV.Sementara itu penelitian dilakukan pada salahsatu bagian dari sistem interkoneksi Jawa – Balitepatnya pada saluran transmisi 150 KV yangmenghubungkan antara Gardu Induk Bantul danGardu Induk Godean. Kedua gardu induk tersebutberada dibawah pengawasan PT PLN (Persero)Transmisi Jawa Bagian Tengah Area ta. Dari penelitian ini akan dianalisisalokasi daya yang dibutuhkan untuk meningkatkantegangan yang diteliti dengan menggunakanpengaturan posisi tap trafo (On Load Tap Changer)di salah satu gardu induk serta pengaruh perbaikanfaktor daya dalam membantu meningkatkantegangan terima 20 KV.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, rumusanmasalah dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut: Bagaimana pengaruh tegangan transformatordengan pengaturan menggunakan tap trafopada sisi beban?1.3 Batasan MasalahUntuk memperkecil bahasan penelitian berikutini beberapa batasan yang ditentukan daripenelitian:1. Peralatan tegangan tinggi yang digunakansebagai pengatur tegangan untuk perbaikanrugi daya transmisi hanya transformator,khususnya tap trafo (Tap Changer).1

2.Perbaikan parameter sistem hanya terkaitperbaikan tegangan dan aliran daya sistemtidak membahas perbaikan frekuensi.1.4 Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah di atas, tujuanpenelitian yang ingin dicapai adalah sebagaiberikut: Mengetahuiseberapabesarpengaruhperubahan tap trafo guna memperbaiki profiltegangan pada sisi beban.2.2 Metode Newton-RaphsonSalah satu metode yang dapat digunakan untukmelakukan perhitungan aliran daya adalah denganmetode Newton-Raphson. Persamaan sistem dengandaya aktif dan reaktif pada bus p :(2.3)Dengan menjabarkan persamaan di atas kedalam bentuk polar, selanjutnya memisahkanbagian real dan imajiner akan diperoleh persamaandaya pada bus p sebagai berikut (Cekmas Cekdin,2010) :2. LANDASAN TEORI2.1 Studi dan Aliran DayaStudi aliran daya merupakan studi untukmendapatkan informasi mengenai aliran daya atautegangan sistem dalam kondisi operasi tunak.Informasi tersebut guna mengevaluasi unjuk n maupun pembebanan (CekmasCekdin, 2010).Masalah aliran daya mencangkup perhitunganaliran dan tegangan sistem pada terminal tertentuatau bus tertentu. Di dalam studi aliran daya, bus –bus dibagi dalam 3 macam, yaitu :1. Slack bus atau swing bus atau bus referensi2. Voltage controlled bus atau bus generator3. Load bus atau bus bebanPada setiap bus terdapat 4 besaran, yaitu :1. Daya real atau daya aktif (P)2. Daya Reaktif (Q)3. Harga skalar tegangan V 4. Sudut fasa tegangan (θ)Pada setiap bus hanya ada 2 macam besaranyang ditentukan sedangkan kedua besaran yang lainmerupakan hasil akhir dari perhitungan. Besaranyang ditentukan itu adalah :1. Slack bus ; harga skalar V dan sudut fasanya(θ)2. Voltage controlled bus ; daya aktif (P) dantegangan V 3. Load bus ; daya aktif (P) dan daya reaktif (Q)Sementara itu untuk menghitung besarnyaaliran daya aktif dan daya reaktif pada suatu sistemtenaga listrik dapat menggunakan rumus berikut ini(Cekmas Cekdin, 2010) :𝑷𝑖 𝑗𝑸𝑖Pi jQi Vi Ii* atau Ii (2.1)𝑽𝑖 Setelah dijabarkan kembali, persamaan menjadi :𝑷𝑖 𝑗𝑸𝑖 𝑉𝑖 𝑛𝑗 0 𝑦𝑖𝑗 𝑛𝑗 1 𝑦𝑖𝑗 𝑉𝑗 𝑗 𝑖 (2.2)𝑽𝑖 Keterangan :Pi Daya aktif pada bus iQi Daya reaktif pada bus iVij Tegangan pada bus i atau jIi Arus pada bus iyij Admitansi saluran antara bus i dan jDari hubungan di atas perhitungan aliran dayadalam sistem tenaga harus diselesaikan denganteknik iterasi (Cekmas Cekdin, 2010).(2.4)(2.5)(2.6)Keterangan :Pp Daya aktif pada bus pQp Daya reaktif pada bus pVpq Tegangan pada bus p atau qIp Arus pada bus pYpq Admitansi saluran antara bus p dan qPersamaan di atas membentuk persamaanaljabar nonlinear. Besarnya variabel dinyatakandalam satuan per unit dan untuk sudut fasadinyatakan dalam satuan radian. Persamaan di atasdikembangkan dari deret taylor seperti persamaanberikut ini (Djiteng Marsudi, 2015) :(2.7)Matrik Jacobian memberikan perbandinganlinear antara perubahan pada sudut tegangan δdan besarnya tegangan V dengan sedikitperubahan pada daya aktif P dan daya reaktif Q.Dalam bentuk singkat dapat ditulis seperti berikut :𝐽1 𝐽2 𝛿 𝑃[ ] [][](2.8) 𝑄𝐽3 𝐽4 𝑉 2.3 Hal yang Mempengaruhi Tegangan dalamSistemDalam penyediaan tenaga listrik, teganganyang konstan merupakan salah satu syarat utamayang harus dipenuhi. Oleh karena itu perlupenanganan tersendiri, pengaturan tegangan eratkaitannya dengan pengaturan daya reaktif dalamsistem. Dalam sistem tenaga listrik, tegangandipengaruhi oleh (Djiteng Marsudi, 2015) :1. Arus penguatan generator2. Daya reaktif pada beban2

3.Daya reaktif dalam sistem, seperti kondensatordan reaktor4. Posisi tap transformatorMengatur tegangan pada suatu titik dalamsistem tenaga listrik akan lebih mudah jika padatitik tersebut terdapat sumber daya reaktif yang bisadiatur. Mengingat kondisi beban yang selaluberubah, jika terjadi penambahan daya reaktif padabebanmakaharusdiikutipenambahanpembangkitan daya reaktif pada sistem sehinggakeadaan tegangan dapat stabil. Selain itu dapatdiketahui jika besar tegangan pada suatu titik disistem dapat dipengaruhi oleh perubahan dayareaktif pada titik tersebut maupun titik lainnya didalam sistem tenaga listrik.2.4 On Load Tap Changer (OLTC)Salah satu bahasan penting dalam penelitian iniadalah peran dari On Load Tap Changer (OLTC).OLTC merupakan peralatan bagian dari suatu trafotenaga. Dengan adanya OLTC, fungsi dari suatutrafo tenaga mampu menjaga kestabilan teganganoutput pada suatu trafo tenaga ke pusat beban.Kestabilan tegangan dalam suatu jaringan dinilaisebagai kualitas tegangan. Transformator dituntutmemiliki nilai tegangan output yang stabilsedangkan besarnya tegangan input tidak selalusama. Dengan mengubah banyaknya belitan padasisi primer diharapkan dapat merubah ratio antarabelitan primer dan sekunder dan dengan demikiantegangan output/sekunder pun dapat disesuaikandengan kebutuhan sistem berapapun teganganinput/primernya. Penyesuaian ratio belitan disebutTap Changer.Proses perubahan ratio belitan ini dapatdilakukan pada saat trafo sedang berbeban (OnLoad Tap Changer) atau saat trafo tidak berbeban(Off Load Tap Changer). Sehingga dapatdisimpulkan, proses perubahan ratio antara belitanprimer dengan sekunder dilakukan saat trafo tenagatersebut dalam posisi berbeban atau menyuplai dayalistrik ke pusat beban. Suatu Tap Changer terdiridari beberapa rangkaian/ komponen, yaitu : Selector Switch Diverter Switch Tahanan Transisi2.5 Electric Transient And Program (ETAP) 12.6ETAP merupakan perangkat lunak analisispaling handal untuk pemodelan dan pengujiansistem tenaga listrik yang ada. ETAP dapatdigunakan untuk monitoring dan simulasi data realtime, optimalisasi, sistem manajemen energi danpelepasan beban dengan cepat. Berikut ini akandijelaskan beberapa bagian yang ada di dalamETAP 12.6 :Gambar 2.2 Peralatan Sistem Tenaga Listrik dalamETAPKeterangan :Bus/ Node : Busbar/ Rel DayaTransformer, 2-Winding : Transformator, 2 BelitanTransformer, 3-Winding : Transformator, 3 BelitanTransmission Line : Saluran TransmisiPower Grid : Sumber Tenaga selain GeneratorLumper Load : Beban Listrik (Beban Industri)Static Load : Beban Listrik (Beban Perumahan)High Voltage Circuit Breaker : Pemutus TenagaCapacitor : Kapasitor Sistem Tenaga3. METODOLOGI PENELITIAN3.1 Peralatan dan Bahan yang DigunakanSelama proses penelitian, berikut ini dijabarkanperalatan tegangan tinggi yang digunakan sebagaibahan penelitian serta software yang digunakanuntuk mengolah data penelitian. Diantaranya :1.Gambar 2.1 Konstruksi Tap ChangerKeterangan : (1) Diverter Switch (2) SelectorSwitchETAP 12.6.0 (Electric Transient AndProgram)Merupakan suatu perangkat lunak yangmendukung sistem tenaga listrik. Perangkat inimampu bekerja dalam keadaan offline untuksimulasi tenaga listrik, online untuk pengelolaandata real-time atau digunakan untuk mengendalikansistem secara real-time. Fitur yang terdapat didalamnya pun bermacam-macam antara lain fituryang digunakan untuk menganalisa pembangkitantenaga listrik, sistem transmisi maupun distribusi.3

Gambar 3.1 Logo Perangkat Lunak ETAPPada penelitian ini, penggunaan perangkatlunak (Software) ETAP digunakan untuk tujuanpenelitian sebagai berikut : Membuat diagram garis tunggal pada sistemtenaga listrik yang sedang diteliti. Melakukan analisis aliran daya pada kondisisebelum dan setelah pengaturan tap trafo. Melakukan simulasi pengaturan tap trafo untukmendapatkan alokasi daya reaktif yang optimalpada saluran transmisi. Melakukan simulasi perbaikan faktor dayapada sisi beban2.Transformator Tenaga (Power Transformer)Tabel 3.1 Karakteristik Trafo II di Gardu rrentInsulationLevelCoolingLVTERTIARYABBSDOOR 30000/170303010 MVAMVAMVA150 KV22 KV10 KV115,5 A787 A333 A650/275125/5075/28ONANWindingYNyn0 dImpedance12.7 % (Tap 14)3.2 Proses PenelitianDalam melakukan penelitian ini, penulismelalui beberapa proses untuk menyelesaikanpenelitan, yaitu :1.Pengumpulan DataPada tahap ini peneliti mencari data yangberhubungan dengan aliran daya pada salurantransmisi yang akan diteliti. Selain itu melakukanstudi pustaka untuk dijadikan referensi danpembanding pada instansi terkait.2. Simulasi dan Analisis DataSetelah diketahui data yang dibutuhkan,langkah selanjutnya adalah melakukan simulasitegangan pada kondisi sebelum pengaturan tap trafodengan menggunakan software ETAP 12.6. Setelahdilakukan pengaturan tap trafo, kemudianmelakukan simulasi tegangan kembali pada kondisisetelah pengaturan tap trafo untuk membandingkantegangan dengan kondisi awal. Terakhir denganmelakukan simulasi perbaikan faktor daya akandilihat dampak yang mampu diberikan dalammengoptimalkan tegangan.3. Evaluasi Data Hasil PenelitianSetelah mendapatkan hasil penelitian, langkahselanjutnya adalah mengambil kesimpulan darisimulasi yang telah dilakukan sebelumnya. Selainitu juga memberikan saran untuk penelitian lainnyayang terkait dengan penelitian ini.Setelah mengetahui proses penelitian sepertidijelaskan di atas. Berikutnya akan dijelaskanmengenai jalannya penelitian pada tugas akhir ini.Proses demi proses penelitian hingga mencapaihasil akan dijabarkan secara rinci ke dalam diagramalir (Flow Chart) di bawah ini :MulaiInput DataLapanganMelalukan Simulasipada Kondisi AwalMelakukan SimulasiPengaturan Tap TrafoAMelakukanSimulasi SetelahPengaturan TapMembandingkanSebelum danSetelahPengaturan TapSelesaiAGambar 3.3 Flowchart Penelitian3.3 Kesulitan – KesulitanDalam melakukan pengambilan data selamaproses penelitian, peneliti mengalami beberapakesulitan untuk memperoleh data. Diantaranya :1. Beberapa alat ukur analog dalam beberapaskalatertentu sulit dibaca. Menyebabkan ketepatan angkapengukuran menjadi berkurang. Hal tersebut dapatdiatasi dengan melihat dari alat ukur digital.2. Beberapa data penelitian yang dibutuhkanuntukmelengkapi penelitian merupakan data peralatanyang tidak terdapat nameplatenya sehinggakesulitan untuk mengetahui karakteristik dariperalatan tersebut. Hal tersebut dapat diatasi denganmelihat buku pedoman peralatan.4

4. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Analisis Tegangan Sebelum Pengaturan TapTransformatorPada penelitian ini, langkah pertama yang akandilakukan adalah dengan melakukan analisistegangan pada kondisi sebelum dilakukannyapengaturan tap transformator. Analisis tegangan inidilakukan dengan melakukan simulasi padasoftware ETAP 12.6. Langkah pertama yang umumdilakukan dalam melakukan analisis aliran dayaadalah membuat diagram satu garis dari sistemyang akan diteliti. Berdasarkan peninjauanlapangan yang telah dilakukan peneliti makadiagram satu garis dari sistem yang diteliti akanseperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini, hasilpenggambaran dengan software ETAP 12.6 :Gambar 4.1 Diagram Satu Garis Saluran Transmisi150 KVGardu Induk Bantul – Gardu Induk GodeanBerdasarkan gambar 4.1 di atas, maka untukselanjutnya dapat dilakukan analisis tegangandengan memasukkan data jaringan yang telahdidapatkan dari hasil peninjauan lapangan. Padagambar 4.1 tersebut, Bus 1 merupakan bus 150 KVyang ada di Gardu Induk Bantul dan Bus 2merupakan bus 150 KV yang ada di Gardu IndukGodean sedangkan Bus 3 merupakan bus 20 KVyang ada di Gardu Induk Godean. Trafo 1merupakan transformator tenaga (step down)150KV/20 KV yang ada di Gardu Induk Godeanyang terhubung dengan Bus 2.Berikut ini merupakan data lapangan yangdidapatkan dari penelitian pada Gardu Induk Bantulpada bulan maret. Data lapangan berikut ini akandiolah untuk mengetahui aliran daya dan tegangansebelum kondisi pengaturan tap transformatordengan menggunakan software ETAP 12.6.Tabel 4.1 Data Beban Bulan Maret Gardu IndukBantul – 624/3/2016143144143140142144141143144143Gardu 5,25,045,045,25,24,8Pada tabel 4.1 di atas diketahui jika adabeberapa besaran sistem tenaga yang dibutuhkandalam melakukan analisis tegangan denganmenggunakan software ETAP 12.6. Pada GarduInduk Bantul besaran yang dibutuhkan hanya besartegangan pada bus. Hal ini dikarenakan, bus diGardu Induk Bantul merupakan Swing Bus.Sedangkan pada Gardu Induk Godean besaran yangdibutuhkan adalah besaran tegangan, daya aktif dandaya reaktifnya. Hal ini dikarenakan, bus di GarduInduk Godean merupakan Load Bus. Nilai dayaaktif dan daya reaktif tersebut merupakan nilai yangterukur pada bagian primer dari Transformator 1.Selain data di atas, data penelitian lainnya yangdigunakan dalam melakukan simulasi analisistegangan adalah panjang saluran transmisi.Berdasarkan hasil peninjauan, panjang salurantransmisi antara Gardu Induk Bantul – Gardu IndukGodean adalah 13,21 km. Selanjutnya setelahsemua data penelitian yang dibutuhkan sudahlengkap, berikut ini hasil dari analisis tegangandengan menggunakan metode Newton-Rapson padaETAP 12.6 :Gambar 4.2 Hasil Analisis tegangan 2/3/2016dengan ETAP Sebelum Pengaturan TapTransformator5

Berdasarkan gambar 4.2, dapat diketahuikondisi sistem sebelum dilakukannya pengaturantap transformator. Secara rinci hasil analisistegangan tersebut seperti dijabarkan dalam tabel dibawah iniTabel 4.3 Posisi Tap TransformerAVRTanggalTabel 4.2 Hasil Analisis Tegangan SebelumPengaturan Tap 3/2016Bus 2Bus 3 V2 V3 19,93519,91119,96Berdasarkan tabel 4.2 melalui simulasi denganETAP dapat diketahui persentase tegangan sistempada bus 2 dan bus 3.Kemudian untukmengetahuibesarnyategangan pada sistem ini dapat diketahui denganmembandingkan hasil analisis tegangan pada tabel4.2 tersebut dengan hasil analisis tegangan setelahpengaturan tap transformator, seperti yang akandijelaskan pada halaman berikutnya. Peningkatantegangan sistem dapat diketahui setelah melakukanpembandingan dengan hasil analisis tegangansetelah pengaturan tap transformator.4.2 Setelah Pengaturan Tap TransformatorPada penelitian ini akan dilakukan pengaturantap transformator untuk mendapatkan alokasitegangan yang optimum pada sistem sesuai batastoleransi (5%). Berdasarkan pada gambar 3.3diketahui rangkaian tap transformator pada trafo IIdi Gardu Induk Godean. Berikut ini ditampilkandata lapangan terkait posisi tap transformator sertasimulasi perubahan posisi tap transformator yangakan dilakukan rConnectReverseConnect18133 – 171615171418131813171418131714181317143 – 173 – 173 – 173 – 173 – 173 – 173 – 173 – 173 – 17Simulasi t17141516161517141714161517141615171616153 – 173 – 173 – 173 – 173 – 173 – 173 – 173 – 173 – 173 – 17Berdasarkan pada tabel 4.3 diketahui kondisi awalposisi tap transformator berada dikisaran angka 16– 18. Setelah dilakukan simulasi perubahan, posisitap akan dirubah 1 tingkat pada kisaran angka 15 –17. Karakteristik yang dibutuhkan adalah kapasitastransformator sebesar 30 MVA dengan jumlah tap27 posisi. Pengaturan tap trafo seperti ditunjukkanpada gambar di bawah ini :Gambar 4.3 Pengaturan Load Tap Changer (LTC) /Voltage RegulatorPada gambar 4.3 di atas pada toolbar Tap,pilih bagian Load Tap Changer (LTC)/ VoltageRegulator. Kemudian centang pada bagian AVRpada primary atau secondary, sesuai dengangambar 3.3 rangkaian tap changer berada padabagian primer maka yang dicentang harus bagianprimary. Selanjutnya untuk mengatur jumlah tap,klik LTC dan akan muncul kotak dialog untukpengaturan tap changer. Pada bagian #of tapstersebut diisi dengan 27 menyesuaikan denganjumlah yang ada. Lebih jelasnya sepertiditunjukkan oleh gambar 4.4 di bawah ini:6

Tabel 4.4 Hasil Analisis Tegangan SetelahPengaturan Tap TransformatorBus 2Bus 3 V2 42,8 V3 /3/2016Gambar 4.4 Pengaturan Karakteristik Load

Melakukan analisis aliran daya pada kondisi sebelum dan setelah pengaturan tap trafo. Melakukan simulasi pengaturan tap trafo untuk mendapatkan alokasi daya reaktif yang optimal pada saluran transmisi. Melakukan simulasi perbaikan faktor daya pada sisi beban 2. Transformator Tenaga (Power Transformer)

Related Documents:

tegangan menengah maupun jaringan tegangan rendah. Salah satu gangguan pada sistem distribusi yaitu kedip tegangan. Menurut standar IEEE 1159-1995, kedip tegangan adalah penurunan nilai tegangan rms antara 0,1 pu sampai 0,9 pu selama durasi 0,5 siklus hingga 1 menit. Penyebab t

tegangan yang paling besar terjadi pada gangguan kedip tegangan fasa-fasa yaitu 20558.15 á-22 volt, untuk kedip tegangan 1 fasa ke tanah 12983.27‐30 volt, dan untuk kedip tegangan 3 fasa 19998.76 volt. Kata Kunci : Kualitas Day

Pemilihan struktur jaringan tegangan menegah (JTM) tergantung pada kualitas pelayanan yang diinginkan, dimana kualitas yang dimaksud memilki beberapa unsur yaitu: Kontinuitas pelayanan, pengaturan tegangan dan tegangan kedip yang diizinkan. 2.3.2 Radial Sistem distribusi den

Kedip tegangan (Voltage Sag) merupakan salah satu jenis gangguan yang dapat menurunkan kualitas daya pada sistem distribusi, karena pada umumnya variasi tegangan yang timbul karena adanya kedip tegangan pada sistem distribusi akan mempengaruhi kinerja yang sangat sensisitif

Tegangan Kedip (Voltage Sag) IEEE Standard 1159-1995. mendefinisikan. voltage sag. sebagai variasi tegangan rms dengan besar antara 10% sampai 90% dari tegangan nom

Modul Praktikum Rangkaian Listrik Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL) Departemen Teknik Elektro FTUI MODUL II DASAR KELISTRIKAN DAN ANALISIS MESH I. TUJUAN 1. Mengetahui pengertian listrik, arus, dan tegangan 2. Menggunakan analisis mesh dalam sua

1. Tap Projects or PDFs. 2. Tap . 3. Select one or more files and tap the button for the desired action. Type the name and results automatically appear. Tap to toggle between ascending and descending order. New Project To create a new project: 1. From the Home page tap PDFs on the right. Don't see PDFs? Tap upper left. 2. Tap to open any PDF. 3.

How are you currently supporting your local tourism ADVENTURE INDUSTRY RESPONDENTS: OVERVIEW businesses concerning COVID-19? Tourism boards are primarily supporting the local industry through open communication, and by providing tools, resources and information to help members weather the crisis. % Percentage of respondents . 29 ORGANIZATIONAL CONCERNS (Tourism Boards) ATTA 2020 29. Q36 .