ANALISA KEDIP TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI

2y ago
147 Views
2 Downloads
1.45 MB
19 Pages
Last View : 29d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Sabrina Baez
Transcription

ANALISA KEDIP TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGALISTRIK 20 KV AKIBAT HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG PEDAN1 KLATENDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan TeknikElektro Fakultas TeknikOleh :VENNA ATHYNA RAHMATIKA IKSAND 400 120 043PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTATAHUN 2016

i

ii

iii

ANALISA KEDIP TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KVAKIBAT HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG PEDAN 1 KLATENAbstrakPT. PLN (Persero) Rayon Pedan adalah perusahaan listrik yang bergerak dalam bidangpemeliharaan dan pendistribusian sistem tenaga listrik 20 kV di area Pedan, Klaten. PT.PLN (Persero) Rayon Pedan mendapatkan suplai tenaga listrik dari transformator150/20 kV yang berada di GI/GITET Pedan. Pada sistem distribusi ini sering kaliditemukan gangguan listrik yang salah satunya disebabkan oleh arus hubung singkat.Arus hubung singkat pada sistem distribusi ini terjadi pada waktu yang singkat danmengakibatkan tegangan nominal turun sementara yang disebut kedip tegangan.Gangguan hubung singkat yang biasanya terjadi pada sistem distribusi adalah gangguanhubung singkat 1 fasa, 2 fasa, dan 3 fasa. Untuk mengetahui nilai kedip tegangan akibatgangguan hubung singkat ini diperlukan analisa perhitungan arus gangguan hubungsingkat dan perhitungan kedip tegangan pada titik gangguan 25%, 50%, 75%, dan100%. Penyulang yang digunakan untuk perhitungan dan analisa adalah penyulangPEDAN 1. Kedip tegangan dan persentase kedip tegangan dari tegangan normal saatterjadi gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah pada titik 25%, 50%, 75%, dan 100%secara berurutan adalah 9635,253 0,809 V sebesar 48,176%; 7002,022 0,914 Vsebesar 35,010%; 4202,695 1,762 V sebesar 21,014%; dan 1372,800 5,679 Vsebesar 6,864%. Kedip tegangan dan persentase kedip tegangan dari tegangan normalsaat terjadi gangguan 2 fasa pada titik 25%, 50%, 75%, dan 100% secara berurutanadalah 21561,542 0,001 V sebesar 107,808%; 19674,550 0,0001 V sebesar98,373%; 18076,717 0,0003 V sebesar 90,384%; dan 17016,682 0,0003 sebesar85,383%. Kedip tegangan dan persentase kedip tegangan dari tegangan normal saatterjadi gangguan 3 fasa pada titik 25%, 50%, 75%, dan 100% secara berurutan adalah3609,572 -66,724 V sebesar 18,048%; 8100,636 -71,503 V sebesar 40,503%;12980,559 -70,193 V sebesar 64,903%; dan 17915,240 -69,466 V sebesar 89,576%.Kata Kunci : Hubung Singkat, Kedip Tegangan, PenyulangAbstractPT. PLN (Persero) Rayon PEDAN is the power company that is engaged in themaintenance and distribution of electric power systems 20 kV in Pedan, Klaten. PT.PLN (Persero) Rayon PEDAN get electric power supply from 150/20 kV transformerwhich located in the GI / GITET PEDAN. In distribution system of electrical suppliesoften found a power interruptions that caused by short circuit. Short-circuit in thedistribution system have occurred in a short time or expense resulting discontinuousnominal voltage drops while the so-called blink voltage. Short circuit which usuallyoccur in the distribution system is short circuit to ground 1 phase, 2-phase and 3-phase.To determine the value of the pulsating voltage due to short circuit current calculation isnecessary analysis and calculation of short circuit voltage blink per feeder length by25%, 50%, 75% and 100%. Feeders are used for calculations and analysis is PEDANfeeder 1. Voltage Dip and percentage of voltage dip from nominal voltage during onephase to ground short circuit per long feeders 25%, 50%, 75% and 100% are9635,253 0,809 V in 48,176%; 7002,022 0,914 V in 35,010%; 4202,695 1,762 Vin 21,014%; and 1372,800 5,679 V in 6,864%. Voltage Dips and percentage ofvoltage dip from nominal voltage during 2 phases short-circuit per long feeders 25%,1

50%, 75% and 100% are 21561,542 0,001 V in 107,808%; 19674,550 0,0001 V in98,373%; 18076,717 0,0003 V in 90,383%; and 17016,682 0,0003 in 85,083%.Voltage Dip and percentage of voltage dip from nominal voltage during 3-phase shortcircuit per long feeders 25%, 50%, 75% and 100% are 3609,572 -66,724 V in18.048%; 8100,636 -71,503 V in 40.503%; 12980,559 -70,193 V in 64.903%; and17915,240 -69,466 V in 89.576%.Keywords: Short-circuit, Voltage Dip, Feeder1.PENDAHULUANKebutuhan energi listrik untuk perumahan, komersial, dan industri terus meningkat setiap tahunnya.Suplai daya dari sumber ke beban tersebut harus dikirim dengan suatu sistem pelayanan dankualitas yang baik. Sistem distribusi dibedakan menjadi jaringan distribusi primer dan sekunder.Jaringan distribusi primer adalah jaringan dari trafo ke gardu induk (GI), sedangkan jaringandistribusi sekunder adalah jaringan dari trafo distribusi ke konsumen atau beban. Jaringan distribusiprimer lebih dikenal dengan jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kV, dan jaringan distribusisekunder adalah jaringan tegangan rendah (JTR) 220/380 V.Sistem distribusi adalah sistem yang paling banyak mengalami gangguan baik pada jaringantegangan menengah maupun jaringan tegangan rendah. Salah satu gangguan pada sistem distribusiyaitu kedip tegangan. Menurut standar IEEE 1159-1995, kedip tegangan adalah penurunan nilaitegangan rms antara 0,1 pu sampai 0,9 pu selama durasi 0,5 siklus hingga 1 menit.Gambar 1. Kedip TeganganPenyebab terjadinya kedip tegangan diantaranya sebagai berikut :a. Proses starting motor induksi berdaya besar. Motor induksi umumnya pada saat startingmengkonsumsi 5 sampai 6 kali arus ratingnya.b. Gangguan hubung singkat pada saluran distribusi. Gangguan hubung singkat ini dapat terjadikarena adanya gangguan satu fasa ke tanah, gangguan fasa ke fasa dan gangguan tiga fasa.Penyulang PEDAN 1 merupakan salah satu penyulang yang disuplai oleh transformatortenaga 150/20 kV yang terdapat pada GI/GITET Pedan. Kedip tegangan dapat terjadi karena adanyahubung singkat pada penyulang. Hubung singkat yang sering terjadi pada penyulang adalah hubungsingkat 1 fasa ke tanah, 2 fasa, dan 3 fasa. Gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah pada umumnyaterjadi karena sambaran petir, cabang pohon yang menyentuh saluran SUTM, dan kontak hewanseperti burung. Gangguan hubung singkat 2 fasa dapat disebabkan oleh cuaca yang kurang baik dancabang pohon yang menyentuh saluran SUTM. Sedangkan untuk gangguan 3 fasa dapat disebabkan2

oleh peristiwa switching atau trip circuit breaker (PMT) 3 fasa, yang juga dapat menyebabkan kediptegangan pada penyulang lain dari gardu induk yang sama. Kedip tegangan yang terjadi padapenyulang dihitung berdasarkan titik gangguan 25%, 50%, 75%, dan 100% dari panjang penyulang.1.1. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :a.Berapa nilai arus hubung singkat akibat gangguan 1 fasa, 2 fasa, dan 3 fasa?b.Berapa nilai kedip tegangan akibat gangguan hubung singkat pada penyulang PEDAN 1?1.2. Batasan MasalahAgar dalam penulisan Tugas Akhir ini dapat sesuai sasaran dan tujuan yang diharapkan, makadiadakan pembatasan masalah. Adapun batasan-batasan masalah tersebut diantaranya :a.Penentuan lokasi penelitian pada jaringan distribusi 20 KV area Pedan, Klaten.b.Perhitungan arus hubung singkat akibat gangguan 1 fasa, 2 fasa, dan 3 fasa pada penyulangPEDAN 1.c.Perhitungan nilai kedip tegangan akibat gangguan hubung singkat pada penyulang PEDAN 1.1.3. Tujuan PenelitianTujuan dari Tugas Akhir ini adalah :a.Mengetahui nilai arus hubung singkat akibat gangguan 1 fasa, 2 fasa, dan 3 fasa padapenyulang PEDAN 1.b.Mengetahui nilai kedip tegangan akibat gangguan hubung singkat pada penyulang PEDAN 1.1.4. Manfaat PenelitianManfaat yang bisa didapat pada penulisan Tugas Akhir ini diantaranya :a.Menambah pengetahuan dibidang teknik elektro khususnya pada analisa kedip tegangan akibathubung singkat.b.Peneliti dapat menghitung dan menganalisa besar arus hubung singkat akibat gangguan 1 fasa,2 fasa, dan 3 fasa.c.Peneliti dapat menghitung dan menganalisa besar kedip tegangan yang disebabkan olehgangguan arus hubung singkat.2.METODE PENELITIANPersiapan yang dilakukan pada proses penyusunan tugas akhir ini diantaranya :a.Studi literaturStudi literatur merupakan pencarian referensi teori yang relefan sesuai dengan permasalahanyang ditemukan. Referensi yang digunakan dapat berupa buku, skripsi, jurnal, maupun artikeldi internet yang dapat digunakan sebagai pedoman pembuatan laporan penelitian.b.Pengumpulan data3

Data yang dibutuhkan untuk penyusunan tugas akhir ini diantaranya data transformator tenaga150/20 kV, data hubung singkat di bus 150 kV, serta data saluran distribusi 20 kV penyulangPEDAN 1.c.Analisis dataAnalisis data merupakan proses mengubah data hasil penelitian menjadi informasi yang dapatdigunakan untuk mengambil kesimpulan dalam suatu penelitian. Proses analisis data tersebutdilakukan dengan perhitungan secara manual untuk memperoleh hasil akhir dari suatupermasalahan.d.KesimpulanPenarikan kesimpulan dilakukan dengan menyimpulkan data yang diperoleh dari hasilpenelitian.2.1. Waktu dan TempatLokasi penelitian tugas akhir ini untuk pengambilan data-data yang diperlukan adalah di GI/GITETPedan Klaten dan kantor PT. PLN (Persero) Rayon Pedan Klaten. Rencana waktu pengolahan dananalisa data, serta pembuatan laporan tugas akhir dapat diselesaikan dalam waktu 4 bulan.2.2. Flowchart PenelitianMulaiAStudi LiteraturMenghitung kedip tegangan akibatgangguan hubung singkat 1 fasa ketanah, 2 fasa, dan 3 fasa.Pengambilan data transformatortenaga, data hubung singkat dibus 150 kV, serta data salurandistribusi 20 kV.Analisa DataPembuatan laporan tugas akhirMenghitung impedansi sumber, reaktansitransformator, impedansi penyulang, sertaimpedansi ekivalen jaringan.SelesaiMenghitung arus gangguanhubung singkat 1 fasa ke tanah,2 fasa, dan 3 fasa.AGambar 2. Flowchart penelitian4

3.HASIL DAN PEMBAHASANGardu induk Pedan memiliki satu buah transformator 150/20 kV berkapasitas 60 MVA yangmelayani 14 penyulang, salah satunya penyulang PEDAN 1. Berikut ini merupakan datatransformator tenaga pada gardu induk Pedan :Merk UNINDODaya 60 MVATegangan 150/20 kVImpedansi 12,78 %Tahanan 0,5 OhmHubungan belitan YNyn0 (d11)3.1. Perhitungan Arus Gangguan Hubung SingkatGangguan hubung singkat yang mungkin terjadi pada jaringan distribusi ada tiga, yaitu gangguanhubung singkat 1 fasa, 2 fasa, dan 3 fasa. Perhitungan arus gangguan hubung singkat dapat dihitungberdasarkan panjang penyulang yang diasumsikan terjadi di titik 25%, 50%, 75%, dan 100% daripanjang penyulang seperti pada gambar.Penyulang PEDAN 1Trafo 150/20 kV25 %Bus 150 kV500 MVA60 MVAXt 12,78 %50 %75 %100 %Bus 20 kV38,415 kmGambar 3. Penyulang PEDAN 13.1.1. Perhitungan Impedansi SumberUntuk menghitung impedansi sumber di sisi sekunder (20 kV) maka harus dihitung lebih dahuluimpedansi sumber di sisi primer (150 kV). Data hubung singkat di bus 150 kV sebesar 500 MVA.Maka impedansi sumber (Xs) adalah :𝑋𝑠(𝑠𝑖𝑠𝑖 150 π‘˜π‘‰ ) π‘˜π‘‰ (𝑠𝑖𝑠𝑖 π‘π‘Ÿπ‘–π‘šπ‘’π‘Ÿ π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘“π‘œ)2𝑀𝑉𝐴 (π‘‘π‘Žπ‘‘π‘Ž β„Žπ‘’π‘π‘’π‘›π‘” π‘ π‘–π‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘‘ 𝑑𝑖 𝑏𝑒𝑠 π‘π‘Ÿπ‘–π‘šπ‘’π‘Ÿ)1502500 45 OhmUntuk mengetahui impedansi sumber di sisi 20 kV maka Xs dikonversi dari 150 kV ke 20 kV.Maka impedansi sumber di bus sisi 20 kV adalah :𝑋𝑠(𝑠𝑖𝑠𝑖 20 π‘˜π‘‰) π‘˜π‘‰ (𝑠𝑖𝑠𝑖 π‘ π‘’π‘˜π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘Ÿ π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘“π‘œ)2π‘˜π‘‰ (𝑠𝑖𝑠𝑖 π‘π‘Ÿπ‘–π‘šπ‘’π‘Ÿ π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘“π‘œ)2 𝑋𝑠(𝑠𝑖𝑠𝑖 150 π‘˜π‘‰)202 1502 45 0,8 Ohm5

3.1.2. Perhitungan Reaktansi TransformatorBesarnya reaktansi trafo tenaga 150/20 kV di Gardu Induk Pedan adalah 12,78 %. Nilai reaktansitransformator dapat diketahui jika nilai reaktansi urutan positif, urutan negatif, dan urutan nol telahdidapat. Untuk mengetahui nilai reaktansi urutan positif, reaktansi urutan negatif, dan reaktansiurutan nol dalam ohm maka hitung dahulu besar ohm pada 100 % nya. Besar nilai ohm pada 100 %adalah :𝑋𝑑 (π‘π‘Žπ‘‘π‘Ž 100 %) π‘˜π‘‰(𝑠𝑖𝑠𝑖 π‘π‘Ÿπ‘–π‘šπ‘’π‘Ÿ)2𝑀𝑉𝐴 π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘“π‘œ 20260 6,67 OhmNilai reaktansi trafo tenaga :a.Reaktansi urutan positif dan negatifReaktansi urutan positif dan negatif (Xt 1 Xt2) dapat dihitung dengan rumus :𝑋𝑑 % π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘˜π‘’π‘‘π‘Žβ„Žπ‘’π‘– 𝑋𝑑 (π‘π‘Žπ‘‘π‘Ž 100%) 12,78 6,67 0,852 Ohmb.Reaktansi urutan nolTrafo daya pada Gardu Induk Pedan yang mensuplai penyulang PEDAN 1 memiliki hubunganYnyn0 yang tidak memiliki belitan delta maka nilai Xt 0 berkisar antara 9 sampai 14. Padaperhitungan ini nilai Xt 0 10. Untuk mencari nilai Xt 0 dapat dihitung dengan rumus :𝑋𝑑0 10 𝑋𝑑1 10 0,852 8,52 Ohm3.1.3. Perhitungan Impedansi PenyulangBerdasarkan data yang diperoleh, penyulang PEDAN 1 menggunakan 3 jenis penghantar sebagaiberikut :Tabel 1. Reaktansi penghantar AAAC tegangan 20 kV (SPLN 64 : 1985)Impedansi UrutanImpedansi UrutanPanjangPositif (ohm/km)Negatif (Ohm/km)Penghantar (km)AAAC 3 70 mm0,4608 j0,35720,6088 j1,64473,66AAAC 3 150 mm0,2162 j0,33050,3631 j1,618011,1AAAC 3 240 mm0,1344 j0,31580,2824 j1,603423,655Jenis PenghantarTotal38,415Besarnya nilai impedansi suatu penyulang adalah Z (R jX). Impedansi penyulang urutan positif,negatif dan nol dapat dicari menggunakan persamaan :𝑍1 π‘π‘’π‘›π‘¦π‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘” 𝑍2 π‘π‘’π‘›π‘¦π‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘” 𝑛 𝐿 (𝑍1 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑍2 ) (Ω π‘˜π‘š)𝑍0 π‘π‘’π‘›π‘¦π‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘” 𝑛 𝐿 𝑍0 (Ω π‘˜π‘š)6

Keterangan :n Lokasi gangguan (%)L Panjang penyulang (km)Z Impedansi urutan penghantar (Ohm/km)Tabel 2. Impedansi penyulang urutan positif, negatif, dan nolTitikZ1 Z2 (Ohm)Z0 (Ohm)0,25 38,415 (0,2162 j0,3305) 2,076 0,25 38,415 (0,3631 j1,6180) 3,487 j3,174j15,5390,50 38,415 (0,1344 j0,3158) 2,582 0,50 38,415 (0,2824 j1,6034) 5,424 j6,066j30,7970,75 38,415 (0,1344 j0,3158) 3,872 0,75 38,415 (0,2824 j1,6034) 8,136 j9,099j46,1961,00 38,415 (0,1344 j0,3158) 5,163 1,00 38,415 (0,2824 j1,6034) 10,848 j12,132j61,595(%)2550751003.1.4. Perhitungan Impedansi Ekivalen JaringanImpedansi ekivalen jaringan urutan positif, negatif, dan nol dapat dicari menggunakan persamaan :𝑍1 π‘’π‘˜π‘– 𝑍2 π‘’π‘˜π‘– 𝑍𝑠1 𝑍𝑑1 𝑍1 π‘π‘’π‘›π‘¦π‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘0 π‘’π‘˜π‘– 𝑍𝑑0 3𝑅𝑁 𝑍0 π‘π‘’π‘›π‘¦π‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘”Keterangan :Zs1 Impedansi sumber sisi 20 kV (Ohm)Zt Impedansi urutan trafo tenaga (Ohm)RN Tahanan tanah trafo tenaga (Ohm)Zpenyulang Impedansi urutan penyulang (Ohm)Tabel 3. Impedansi ekivalen jaringan urutan positif, negatif, dan nolTitik(%)255075100Z1eki Z2eki (Ohm)Z0eki (Ohm)j0,8 j0,852 (2,076 j3,174) 2,076 j8,52 (3 0,5) (3,487 j15,539) 4,987j4,826 j24,059j0,8 j0,852 (2,582 j6,066) 2,582 j8,52 (3 0,5) (5,424 j30,797) 6,924j7,718 j39,317j0,8 j0,852 (3,872 j9,099) 3,872 j8,52 (3 0,5) (8,136 j46,196) 9,636j10,751 j54,716j0,8 j0,852 (5,163 j12,132) 5,163 j8,52 (3 0,5) (10,848 j61,595) 7

j13,78412,348 j70,1153.1.5. Arus Hubung Singkat 1 Fasa ke TanahArus hubung singkat 1 fasa dapat dicari dengan persamaan:𝐼𝐿 𝐺 3 𝑉𝑍1 π‘’π‘˜π‘– 𝑍2 π‘’π‘˜π‘– 𝑍0 π‘’π‘˜π‘–Arus hubung singkat 1 fasa di titik gangguan 25 % adalah :𝐼𝐿 𝐺 3 (20000 3) 991,789 ( 74,832) A2(2,076 𝑗4,826) (4,987 𝑗24,059)Arus hubung singkat 1 fasa di titik gangguan 50 % adalah :𝐼𝐿 𝐺 3 (20000 3) 617,801 ( 77,550) A2(2,582 𝑗7,718) (6,924 𝑗39,317)Arus hubung singkat 1 fasa di titik gangguan 75 % adalah :𝐼𝐿 𝐺 3 (20000 3) 443,124 ( 77,155) A2(3,872 𝑗10,751) (9,636 𝑗54,716)Arus hubung singkat 1 fasa di titik gangguan 100 % adalah :𝐼𝐿 𝐺 3 (20000 3) 345,415 ( 76,912) A2(5,163 𝑗13,784) (12,348 𝑗70,115)3.1.6. Arus Hubung Singkat 2 FasaArus hubung singkat 2 fasa dapat dicari dengan persamaan:𝐼𝐿 𝐿 𝑉20000 𝑍1 π‘’π‘˜π‘– 𝑍2 π‘’π‘˜π‘– 2(𝑍1 π‘’π‘˜π‘– )Arus hubung singkat 2 fasa di titik gangguan 25% adalah :𝐼𝐿 𝐿 20000 1903,466 ( 66,724) A2(2,076 𝑗4,826)Arus hubung singkat 2 fasa di titik gangguan 50 % adalah :𝐼𝐿 𝐿 20000 1228,736 ( 71,503) A2(2,582 𝑗7,718)Arus hubung singkat 2 fasa di titik gangguan 75 % adalah :𝐼𝐿 𝐿 20000 875,120 ( 70,193) A2(3,872 𝑗10,751)Arus hubung singkat 2 fasa di titik gangguan 100 % adalah :𝐼𝐿 𝐿 20000 679,384 ( 69,466) A2(5,163 𝑗13,784)8

3.1.7. Arus Hubung Singkat 3 FasaArus hubung singkat 3 fasa dapat dicari dengan persamaan :𝐼3ΓΈ 𝑉𝑍1 π‘’π‘˜π‘– (20000 3)𝑍1 π‘’π‘˜π‘–Arus hubung singkat 3 fasa di titik gangguan 25 % adalah :𝐼3ΓΈ (20000 3) 2197,933 ( 66,724) A2,076 𝑗4,826Arus hubung singkat 3 fasa di titik gangguan 50 % adalah :𝐼3ΓΈ (20000 3) 1418,823 ( 71,503) A2,582 𝑗7,718Arus hubung singkat 3 fasa di titik gangguan 75 % adalah :𝐼3ΓΈ (20000 3) 1010,502 ( 77,993) A3,872 𝑗10,751Arus hubung singkat 3 fasa di titik gangguan 100 % adalah :𝐼3ΓΈ (20000 3) 784,485 ( 69,466) A5,163 𝑗13,784Titik(%)Jarak (km)Tabel 4. Arus hubung singkatArus hubung singkat (Ampere)1 fasa ke tanah2 fasa3 fasa259,604991,789 (-74,832) 1903,466 (-66,724) 2197,933 (-66,724) 5019,208617,801 (-77,550) 1228,736 (-71,503) 1418,823 (-71,503) 7528,811443,124 (-77,155) 875,120 (-70,193) 1010,502 (-70,193) 10038,415345,415 (-76,912) 679,384 (-69,466) 784,485 (-69,466) 3.2. Perhitungan Kedip Tegangan3.2.1. Saat Gangguan Hubung Singkat 1 Fasaa. Tegangan urutan positif𝑉1 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 𝑉𝑏𝑒𝑠 (𝐼𝐿 𝐺 3). 𝑛 . 𝑍1 . π‘π‘œπ‘  πœƒπ‘‰1 π‘–π‘šπ‘— 0 (𝐼𝐿 𝐺 3). 𝑛 . 𝑍1 . sin πœƒKeterangan:Vbus Tegangan di bus 20 kV (V)Z1 Impedansi penyulang urutan positif (Ohm)ΞΈ Penjumlahan sudut arus dan impedansi9

b. Tegangan urutan negatif𝑉2 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ (𝐼𝐿 𝐺 3). 𝑛 . 𝑍2 . cos πœƒπ‘‰2 π‘–π‘šπ‘— (𝐼𝐿 𝐺 3). 𝑛 . 𝑍2 . sin πœƒKeterangan :Z2 Impedansi penyulang urutan negatif (Ohm)ΞΈ Penjumlahan sudut arus dan impedansic. Tegangan urutan nol𝑉0 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 0 (𝐼𝐿 𝐺 3). 𝑛 . 𝑍0 . cos πœƒπ‘‰0 π‘–π‘šπ‘— 0 (𝐼𝐿 𝐺 3). 𝑛 . 𝑍0 . sin πœƒKeterangan :Z0 Impedansi penyulang urutan nol (Ohm)ΞΈ Penjumlahan sudut arus dan impedansiKedip tegangan saat gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah didapat dengan persamaan :𝑉𝑑𝑖𝑝 ( π‘‰π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ )2 ( π‘‰π‘–π‘šπ‘— )2 π‘‘π‘Žπ‘› 1 ( π‘‰π‘–π‘šπ‘—) π‘‰π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™Keterangan : π‘‰π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 𝑉1 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 𝑉2 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 𝑉0 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ π‘‰π‘–π‘šπ‘— 𝑉1 π‘–π‘šπ‘— 𝑉2 π‘–π‘šπ‘— 𝑉0 π‘–π‘šπ‘—Berdasarkan persamaan diatas maka kedip tegangan di titik gangguan 25 % adalah :1.Tegangan urutan positif𝑉1 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ (20000 3) ((991,789 3) 25% 3,793 cos( 74,832 56,809)) 11248,146 𝑉𝑉1 π‘–π‘šπ‘— 0 ((991,789 3) 25% 3,793 sin( 74,832 56,809)) 96,993 𝑉2.Tegangan urutan negatif𝑉2 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ ((991,789 3) 25% 3,793 cos( 74,832 56,809)) 298,859 𝑉𝑉2 π‘–π‘šπ‘— ((991,789 3) 25% 3,793 sin( 74,832 56,809)) 96,993 𝑉3.Tegangan urutan nol𝑉0 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 0 ((991,789 3) 25% 15,925 cos( 74,832 77,352)) 1314,996 𝑉𝑉0 π‘–π‘šπ‘— 0 ((991,789 3) 25% 15,925 sin( 74,832 77,352)) 57,870 𝑉Kedip tegangan saat gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah di titik gangguan 25% adalah : π‘‰π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 11248,146 298,859 1314,996 9634,291 𝑉 π‘‰π‘–π‘šπ‘— 96,993 96,993 57,870 136,116 𝑉10

𝑉𝑑𝑖𝑝1ΓΈ 9634,2912 136,1162 tan 1 (136,116)9634,291 9635,253 0,809 𝑉Dari hasil perhitungan diatas besar kedip tegangan saat gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanahpada titik gangguan 25%, 50%, 75%, dan 100% adalah :Tabel 5. Kedip tegangan saat gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanahTitik (%)Kedip Tegangan (Volt)Persentase kediptegangan259635,253 0,809 48,176%507002,022 0,914 35,010%754202,695 1,762 21,014%1001372,800 5,679 6,864%3.2.2. Saat Gangguan Hubung Singkat 2 Fasaa. Tegangan urutan saat gangguan hubung singkat 2 fasa1.Tegangan urutan positif𝑉1 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 𝑉𝑏𝑒𝑠 𝐼𝐿 𝐿 . 𝑛 . 𝑍1 . cos πœƒπ‘‰1 π‘–π‘šπ‘— 0 𝐼𝐿 𝐿 . 𝑛 . 𝑍2 . sin πœƒπ‘‰1 𝑉1 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 2 𝑉1 π‘–π‘šπ‘— 2 tan 1 (𝑉1 π‘–π‘šπ‘— 𝑉1 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ )Keterangan :2.Vbus Tegangan pada sistem 20 kV (V) 20000 VZ1 Impedansi penyulang urutan positif (Ohm)ΞΈ Penjumlahan sudut arus dan impedansiTegangan urutan negatif𝑉2 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 𝑉𝑏𝑒𝑠 𝐼𝐿 𝐿 . 𝑛 . 𝑍2 . cos πœƒπ‘‰2 π‘–π‘šπ‘— 𝑉𝑏𝑒𝑠 𝐼𝐿 𝐿 . 𝑛 . 𝑍2 . sin πœƒπ‘‰2 𝑉2 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 2 𝑉2 π‘–π‘šπ‘— 2 tan 1 (𝑉2 π‘–π‘šπ‘— 𝑉2 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ )Keterangan :Vbus Tegangan pada sistem 20 kV (V) 20000 VZ2 Impedansi penyulang urutan negatif (Ohm)ΞΈ Penjumlahan sudut arus dan impedansi11

b.Tegangan tiap fasa saat terjadi gangguan1.Fasa R𝑉𝑅 𝑉𝑅 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 2 𝑉𝑅 π‘–π‘šπ‘— 2 tan 1 (𝑉𝑅 π‘–π‘šπ‘— 𝑉𝑅 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ )Dengan,𝑉𝑅 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 𝑉1 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 𝑉2 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™π‘‰π‘… π‘–π‘šπ‘— 𝑉1 π‘–π‘šπ‘— 𝑉2 π‘–π‘šπ‘—2.Fasa S𝑉𝑆 𝑉𝑆 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 2 𝑉𝑆 π‘–π‘šπ‘— 2 tan 1 (𝑉𝑆 π‘–π‘šπ‘— 𝑉𝑆 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ )Dengan,𝑉𝑆 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 𝑉1 cos(240 πœƒ) 𝑉2 cos(120 πœƒ)𝑉𝑆 π‘–π‘šπ‘— 𝑉1 sin(240 πœƒ) 𝑉2 sin(120 πœƒ)3.Fasa T𝑉𝑇 𝑉𝑇 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 2 𝑉𝑇 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 2 tan 1 (𝑉𝑇 π‘–π‘šπ‘— 𝑉𝑇 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ )Dengan,𝑉𝑇 π‘Ÿπ‘–π‘’π‘™ 𝑉1 cos(120 πœƒ) 𝑉2 cos(240 πœƒ)𝑉𝑇 π‘–π‘šπ‘— 𝑉1 sin(120 πœƒ) 𝑉2 sin(240 πœƒ)Nilai kedip tegangan saat terjadi gangguan hubung singkat 2 fasa pad

tegangan menengah maupun jaringan tegangan rendah. Salah satu gangguan pada sistem distribusi yaitu kedip tegangan. Menurut standar IEEE 1159-1995, kedip tegangan adalah penurunan nilai tegangan rms antara 0,1 pu sampai 0,9 pu selama durasi 0,5 siklus hingga 1 menit. Penyebab t

Related Documents:

tegangan yang paling besar terjadi pada gangguan kedip tegangan fasa-fasa yaitu 20558.15 Γ‘-22 volt, untuk kedip tegangan 1 fasa ke tanah 12983.27‐30 volt, dan untuk kedip tegangan 3 fasa 19998.76 volt. Kata Kunci : Kualitas Day

Kedip tegangan (Voltage Sag) merupakan salah satu jenis gangguan yang dapat menurunkan kualitas daya pada sistem distribusi, karena pada umumnya variasi tegangan yang timbul karena adanya kedip tegangan pada sistem distribusi akan mempengaruhi kinerja yang sangat sensisitif

kedip tegangan di penyulang lain dari GI yang sama. Besarnya kedip tegangan yang dirasakan pada titik tertentu dalam sistem tenaga tergantung pada sejumah fitur, termasuk topologi jaringan, koneksi transformator, panjang dan jenis penampang, jenis dan durasi

Tegangan Kedip (Voltage Sag) IEEE Standard 1159-1995. mendefinisikan. voltage sag. sebagai variasi tegangan rms dengan besar antara 10% sampai 90% dari tegangan nom

Tegangan kedip adalah kondisi tegangan jaringan turun cukup besar hingga 20% dalam durasi waktu yang sangat singkat yaitu beberapa mili-detik. Penyebabnya adalah adanya gangguan hubungan singkat (short circuit) pada jaringan distribusi. Tegangan kedip dapat

sistem organ, kelainan dan penyakit. Sistem – sistem pada manusia dan hewan 1. Sistem pencernaan 2. Sistem ekskresi 3. Sistem pernapasan 4. Sistem peredaran darah 5. Sistem saraf dan indera 6. Sistem gerak 7. Sistem imun 8. Sistem reproduksi 9. Keterkaitan antar sistem organ dan homeostasis 10. Kelain

Pemilihan struktur jaringan tegangan menegah (JTM) tergantung pada kualitas pelayanan yang diinginkan, dimana kualitas yang dimaksud memilki beberapa unsur yaitu: Kontinuitas pelayanan, pengaturan tegangan dan tegangan kedip yang diizinkan. 2.3.2 Radial Sistem distribusi den

Test Report No.: E1051 .04 -501 -47 Report Date: 07/12/16 Page 7 of 11 7.0 Test Results : The temperature during testing was 21.6 C ( 71 F). The results are tabulated as follows: Test Specimen #1 : Title of Test Results Allowed Note Operating Force, per ASTM E 2068 Initiate motion: 45 N ( 10 lbf) 60 N (13 lbf) max. Maintain motion: