Modul Praktikum - Laboratorium Tegangan Tinggi Dan .

2y ago
62 Views
3 Downloads
1.42 MB
36 Pages
Last View : 29d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : River Barajas
Transcription

Modul PraktikumRangkaian ListrikLaboratorium Tegangan Tinggidan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik ElektroFakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI)

1Modul Praktikum Rangkaian ListrikMODUL IBRIEFING PRAKTIKUMJadwal briefing praktikum akan diberitahukan lebih lanjut. Seluruh praktikan wajib hadirkarena kegiatan ini termasuk dalam komponen penilaian.Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI

2Modul Praktikum Rangkaian ListrikMODUL IIDASAR KELISTRIKAN DAN ANALISIS MESHI.TUJUAN1. Mengetahui pengertian listrik, arus, dan tegangan2. Menggunakan analisis mesh dalam suatu rangkaian listrik3. Memahami penggunaan super mesh4. Menyederhanakan penyelesaian persamaan tegangan dan arus dari suatu rangkaianlistrikII.DASAR TEORI1. Dasar KelistrikanListrik merupakan salah satu bentuk energi yang diakibatkan adanya perpindahanmuatan listrik. Dalam membahas dasar kelistrikan, terdapat kaitan erat dengan tegangan,arus dan hambatan.Tegangan (V) didefinisikan sebagai perubahan usaha yang dibutuhkan untukmemindahkan muatan sebesar 1 C, yang dapat dirumuskan dalam suatu persamaan𝑽 𝒅𝑾(𝑽𝒐𝒍𝒕)𝒅𝑸Arus (I) didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang mengalir per satuan waktu,yang dapat dirumuskan dalam suatu persamaan𝑰 𝒅𝑸(𝑨𝒎𝒑𝒆𝒓𝒆)𝒅𝒕Syarat arus dapat mengalir yaitu adanya sumber tegangan, adanya hambatan danadanya kawat penghantar (rangkaian tertutup).Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI

3Modul Praktikum Rangkaian ListrikHambatan (resistansi) merupakan parameter setiap bahan dalam membatasi aruslistrik. Resistansi dapat juga didefinisikan sebagai tabrakan antara elektron bebas (yangmengalir pada penghantar) dengan muatan tak bebas yang ada di ikatan atom bahan.Besarnya resistansi bergantung pada bahan jenis, panjang dan luas penampang bahantersebut.Resistansi dapat dirumuskan dalam suatu persamaan𝒍𝑹 𝝆 (𝑶𝒉𝒎)𝑨2. Elemen ListrikElemen listrik dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan sifat keaktifannya,yaitu elemen aktif dan elemen pasif.Elemen aktif memiliki ciri-ciri yaitu dapat menyuplai daya, dapat mengontrolarus/tegangan pada rangkaian, serta memiliki fungsi gain. Contohnya adalah baterai, aki,diode dan transistor.Elemen pasif memiliki ciri-ciri yaitu hanya dapat menyerap daya, tidak dapatmengontrol arus/tegangan, serta tidak memiliki fungsi gain. Contohnya adalah resistor,induktor dan kapasitor.Sumber daya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sumber bebas(independent sources) dan sumber tak bebas (dependent sources).a. Independent Sources: suatu sumber yang besaran dan sifatnya tidak dipengaruhioleh elemen lainnya.b. Dependent Sources: suatu sumber yang besaran dan sifatnya dipengaruhi olehelemen lainnya.Sumber dependent dibagi menjadi empat jenis, yaitu:1. Voltage-Controlled Voltage Source (VCVS)2. Voltage-Controlled Current Source (VCCS)3. Current-Controlled Current Source (CCCS)4. Current-Controlled Voltage Source (CCVS)Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI

4Modul Praktikum Rangkaian Listrik3. Hukum-hukum Dasara. Hukum Ohm“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktorakan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkankepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”atau dapat juga dikatakan bahwa tegangan yang ada di suatu penghambatberbanding lurus dengan arus yang ada di penghambat tersebut.Hukum Ohm dirumuskan dalam suatu persamaanV I. RDengan V adalah tegangan, I adalah arus yang mengalir dan R adalahhambatan dalam suatu rangkaian.b. Hukum Kirchoff I (Kirchoff’s Current Law, KCL)“Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuatarus yang keluar dari titik percabangan”Hukum Kirchoff I dirumuskan dalam suatu persamaan𝚺𝑰𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌 𝚺𝑰𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓c. Hukum Kirchoff II (Kirchoff’s Voltage Law, KVL)“Dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah penurunanpotensial sama dengan nol”Hukum Kirchoff II dirumuskan dalam suatu persamaan𝚺𝑽 𝟎Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI

4. Analisis MeshPada analisis Mesh, perlu diperhatikan beberapa hal :1. Rangkaian harus sebidang2. Elemen aktif yang digunakan merupakan sumber tegangan3. Elemen pasif yang digunakan merupakan impedansi4. Menggunakan hukum Ohm dan Kirchoff II5. Menentukan arus setiap rangkaian tertutup6. Membuat persamaan teganganCara mendapatkan persamaan Mesh :1. Tentukan harga setiap elemen dan sumber2. Buat arus Mesh searah jarum jam pada setiap Mesh3. Jika rangkaian hanya mengandung sumber tegangan, gunakan hukum teganganKirchoff mengelilingi setiap Mesh4. Jika rangkaian mengandung sumber arus, untuk sementara ubahlah rangkaian yangdiberikan dengan mengganti setiap sumber seperti itu dengan rangkaian terbuka.Dengan menggunakan arus – arus Mesh yang ditentukan ini, pakailah hukumKirchoff II mengelilingi setiap Mesh atau super Mesh di dalam rangkaian ini.III.PERALATAN PERCOBAAN1. Sumber Tegangan DC 1 buah2. Voltmeter DC 3 buah3. Amperemeter DC 2 buah4. Tahanan 5 buah5. Kabel – kabelLaboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI5Modul Praktikum Rangkaian Listrik

IV.6Modul Praktikum Rangkaian ListrikRANGKAIAN PERCOBAANGambar 1V.PROSEDUR PERCOBAAN1. Susunlah rangkaian percobaan seperti gambar 12. Catat tegangan V1, V2, V3 dan arus A1, A2 untuk sumber tegangan yang berubah–ubah sesuai dengan tabel percobaanVI.PERTANYAAN DAN TUGAS1. Hitung besarnya I1 dan I2 dengan analisis Mesh untuk setiap perubahan sumbertegangan (V1)2. Carilah kesalahan pengukuran untuk setiap perubahan sumber tegangan (V1) danhitung kesalahan rata – ratanya.3. Gambar grafik V1 terhadap V2, V3, A1,A2 dan tuliskan persamaan yang menyatakanhubungan tersebut.Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI

MODUL IIILINEARITAS DAN ANALISIS SIMPULI.TUJUAN1. Menyelidiki rangkaian yang bersifat linear.2. Menggunakan analisis Simpul dalam suatu rangkaian listrik3. Memahami penggunaan super simpul4. Menyederhanakan penyelesaian persamaan tegangan dan arus dari suatu rangkaianlistrikII. DASAR TEORI1. LinearitasSuatu fungsi atau persamaan matematis dapat dikatakan linear apabila keduakuantitas saling berbanding lurus dengan satu sama lain. Ada dua cara untukmembuktikan sebuah persamaan/fungsi linear, yaitu aditivitas dan homogenitas.Aditivitas: f(x y) f(x) f(y).Homogenitas : f(αx) αf(x) untuk semua α.Rangkaian linear dapat dibentuk dari sumber-sumber bebas, sumber tak bebaslinear dan elemen linear. Besarnya tegangan yang diberikan pada suatu rangkaian linearakan sebanding dengan besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut.Contoh dari elemen linear adalah resistor, inductor, dan kapasitor. Sedangkancontoh dari non-linear ialah BJT, Dioda, Transistor.2. Analisis SimpulPada analisis simpul, perlu diperhatikan beberapa hal :1. Elemen aktif yang digunakan merupakan sumber arus2. Elemen pasif yang digunakan merupakan admitansiLaboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI7Modul Praktikum Rangkaian Listrik

3. Menggunakan hukum Ohm dan Kirchoff I4. Menentukan tegangan simpul5. Membuat persamaan arusCara untuk mendapatkan persamaan simpul :1. Tunjukkan semua nilai elemen dan sumber. Setiap sumber arus harus mempunyainilai referensinya.2. Pilih salah satu simpul sebagai referensi. Tuliskan tegangan simpul pada setiapsimpul yang besarnya diukur terhadap referensi.3. Jika hanya mengandung sumber arus, gunakan hukum Kirchoff I pada setiap simpulnon referensi.4. Jika rangkaian mengandung sumber tegangan, ubahlah sementara rangkaian yangdiberikan dengan mengganti setiap sumber semacam itu dengan sebuah rangkaianpendek. Dengan menggunakan tegangan simpul ke referensi yang ditetapkan.Pakailah hukum Kirchoff I pada setiap simpul atau simpul arus super dalamrangkaian yang diubah ini.III. PERALATAN PERCOBAANa. Sumber Tegangan DC 1 buahb. Voltmeter DC 3 buahc. Amperemeter DC 3 buahd. Tahanan 5 buahe. KabelLaboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI8Modul Praktikum Rangkaian Listrik

9Modul Praktikum Rangkaian ListrikIV. RANGKAIAN PERCOBAANGambar 1V. PROSEDUR PERCOBAAN1. Susunlah rangkaian percobaan seperti gambar 1!2. Yang diatur nilainya adalah arus yang keluar dari power supply DC, sehingga atur nilaiV0 dengan mengubah tegangan pada power supply DC3. Catat tegangan V1, V2, V3 dan arus A1, A2 untuk sumber arus (A0) yang berubah –ubah sesuai tabel percobaanVI. PERTANYAAN DAN TUGASLinearitas1. Buatlah grafik V(t) vs I(t) berdasarkan percobaan pada milimeter blok!Analisis Simpul1.Hitung besarnya V1, V2, V3 dengan analisis simpul untuk setiap perubahan sumber arus.2.Carilah kesalahan pengukuran untuk setiap perubahan nilai sumber arus dan hitungkesalahan rata – ratanya.3.Gambar grafik nilai sumber arus terhadap V1, V2, V3, A1, A2 dan tuliskan persamaanyang menyatakan hubungan tersebut.Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI

MODUL IVANALISIS SUPERPOSISI DAN THEVENINI. TUJUAN1. Menentukan tegangan pada suatu rangkaian linear bila terdapat lebih dari satu sumbertegangan2. Memahami penggunaan teorema Thevenin3. Membuktikan teorema Thevenin pada suatu rangkaian listrik4. Menyederhanakan penyelesaian persamaan tegangan dan arus dari suatu rangkaian listrikII. DASAR TEORIDalam kelistrikan, komponen listrik dapat dikategorikan menjadi komponen linear dannon-linear. Contoh komponen linear adalah resistor, induktor dan kapasitor, sedangkancontoh komponen non-linear adalah transistor dan dioda.Dalam rangkaian yang linear, ada beberapa teorema yang dapat digunakan untukmenyederhanakan analisis dan perhitungan rangkaian:1. SuperposisiDi dalam setiap jaringan penahan linear yang mengandung beberapa sumber,tegangan atau arus yang melewati setiap tahanan atau sumber dapat dihitung denganmelakukan penjumlahan aljabar dari semua tegangan atau arus masing-masing yangdihasilkan oleh setiap sumber bebas yang bekerja sendiri, dengan semua teganganbebas lain diganti oleh rangkaian hubung singkat dan semua sumber arus yang laindiganti oleh rangkaian terbuka.Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI10Modul Praktikum Rangkaian Listrik

11Modul Praktikum Rangkaian Listrik2. Teorema Thevenini(t)NANBGambar 1NA : Rangkaian yang berisi elemen pasif dan aktifNB : Rangkaian yang berisi elemen pasif sajaDari NA ke NB mengalir arus i(t)1. Pasang sumber tegangan V(t0 yang besarnya sedemikian sehingga tidak mengalirarus dari NA ke NB -1V(t)NA1'NBGambar 2.2. i(t) 0 berarti NA dan Nb dapat diputuskan di terminal 1 – 1’3. Persamaan tegangan di 1 – 1’ dalam keadaan rangkaian terbuka:4. -V1-1’ V(t) 0; V(t) V1-1’5. V1-1’ adalah tegangan rangkaian dalam keadaan terbuka (V open circuit)6. Hitung V(t) V1-1’7. Baliklah polaritas V(t) dan hapuslah sumber tegangan/arus pada NA8. Maka dari NA ke NB mengalir arus i(t) yang sama seperti semulaLaboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI

12Modul Praktikum Rangkaian ListrikIII. PERALATAN PERCOBAANa. Sumber Tegangan DC 1 buahb. Voltmeter DC 1 buahc. Amperemeter DC 1 buahd. Tahanan 4 buahe. KabelIV. RANGKAIAN PERCOBAANTeorema TheveninGambar 1V. PROSEDUR PERCOBAAN1.Buatlah rangkaian seperti pada gambar 12.Hidupkan catu daya dan lakukan pemanasan selama beberapa saat dan atur pada posisisumber tegangan3.Masukkan S1&S3 pada posisi 1 kemudian masukkan S4. Catat Va dan arus beban ILclose loop. Ulangi untuk tegangan yang berbeda-beda4.Kembalikan besarnya catu daya pada posisi 05.Buka S4 kemudian pasang voltmeter dengan kutub ( ) pada ujung rangkaian TheveninLaboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI

dan kutub (-) pada referensi (dalam gambar pada Voc). Catat Voc dengan Vs samaseperti butir 3.6.Kembalikan besarnya catu daya pada posisi 07.Pindahkan S1&S3 pada posisi 2 dan masukkan S2, kemudian pindahkan posisivoltmeter dengan kutub ( ) pada ujung beban dan kutub (-) pada ujung rangkaianThevenin (dalam gambar VTH). Catat arus beban IL dengan tegangan yang samadengan Voc pada butir 4.VI. PERTANYAAN DAN TUGAS1. Apakah arus beban IL pada V.1.3 dan V.1.7 besarnya sama? Jelaskan!2. dengan tidak mengubah rangkaian percobaan, apakah IL pada V.1.7 dapat dibuatmenjadi 2 x IL pada V.1.3 ? jelaskan!3. Bandingkan hasil pengukuran Voc terhadap hasil perhitungan sebenarnya? Hitung %kesalahannya!Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI13Modul Praktikum Rangkaian Listrik

14Modul Praktikum Rangkaian ListrikMODUL VANALISIS NORTONI. TUJUAN1. Memahami penggunaan teorema Norton2. Membuktikan teorema Norton pada suatu rangkaian listrik3. Menyederhanakan penyelesaian persamaan tegangan dan arus dari suatu rangkaian listrikII. DASAR TEORITeorema Norton1. Pasang sumber arus seperti pada gambar 3 yang besarnya sedemikian sehingga arusi(t) sama besar ig, dan ke NB tidak mengalir arus1NAi(t)NBig1'Gambar 12.Hal ini berarti i(t) ig. Rangkaian terhubung singkat di terminal 1-1’. NA dan NBdilepas di 1-1’.1NAi(t)NB1'Gambar 23.Hitung arus hubung singkat ig4. Baliklah polaritas ig dan hapuslah semua elemen aktif pada NA5. Maka dari NA ke NB mengalir arus i(t) yang sama seperti semula.Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI

15Modul Praktikum Rangkaian Listrik1i(t)NAigNB1'Gambar 3III. PERALATAN PERCOBAANa. Sumber Tegangan DC 1 buahb. Voltmeter DC 1 buahc. Amperemeter DC 1 buahd. Tahanan 4 buahe. KabelIV. RANGKAIAN PERCOBAANGambar 1V. PROSEDUR PERCOBAAN1. Buat rangkaian seperti gambar 42. Hidupkan catu dan atur pada posisi sumber teganganLaboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI

3. Masukkan S1 pada posisi 1. Catat Vs dan arus beban IL (A2) close loop. Ulangi untuktegangan yang berbeda-beda.4. Masukkan S3. Catat arus arus hubung singkat Isc (A1) dengan Vs yang sama seperti butir3.5. Kembalikan besarnya catu daya pada posisi 0. Tutup S2, buka S3 dan pindahkan S1 padaposisi 2. atur sumber catu daya pada posisi sumber arus. Tukar polaritas amperemeter A1dan catat arus beban IL (A2) untuk arus yang sama (A1) seperti pada butir 4.VI. PERTANYAAN DAN TUGAS1. Apakah arus beban IL pada V.2.3 dan V.2.5 besarnya sama? Jelaskan!2. Apakah arus beban IL pada percobaan Norton dan Thevenin sama untuk nilai vs yangsama? Mengapa?3. Bandingkan hasil pengukuran Isc dengan hasil perhitungan! Hitung 5 kesalahannya!4. Cari RTH dari hasil percobaan dan bandingkan dengan RTH hasil perhitungansebenarnya! Hitung % kesalahannya!5. Buat grafik Voc vs Isc pada Vs yang sama!Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI16Modul Praktikum Rangkaian Listrik

17Modul Praktikum Rangkaian ListrikMODUL VIRANGKAIAN KUTUB EMPATI. TUJUAN1. Menentukan parameter admitansi dan impedansi dari suatu rangkaian kutub empat2. hanakandanmensistematiskan analisis jaringan dengan dua titik singgah yang linearII. DASAR TEORIRangkaian kutub empat adalah suatu rangkaian yang memiliki sepasang terminalpada sisi input dan output.Sepasang terminal ini biasa juga disebut port. Rangkaian kutubempat banyak dipergunakan dalam jaringan sistem komunikasi, sistem kontrol, sistem dayadan rangkaian elektronik. Rangkaian kutub empat atau sering disebut sebagai jaringan 2 portdigambarkan sebagai berikut:ADV1- Ic Ia𝐼1𝐼2Ib𝐼2Id𝐼1Gambar 1CV2-BEA TerminalC Kutub positif E BlackboxB Kutub negatifD PortSyarat suatu rangkaian kutub empat adalah kondisi port saat arus yang masuk samadengan arus yang keluar pada port yang sama. Suatu rangkaian disebut resiprokal apabilategangan yang terukur pada port 2 terhadap arus pada port 1 sama dengan tegangan yang terukurada port 1 terhadap arus pada port 2. Syarat lain adalah dimana tidak boleh ada sumber dependenpada rangkaian yang resiprokal. Sedangkan, rangkaian dikatakan simetri bila impedansi inputsama dengan impedansi outputnya.Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI

18Modul Praktikum Rangkaian ListrikSimetrisResiprokalPort Condition𝑉1𝑉2𝑉1𝐼2𝐼2 𝐼𝑖𝑛 𝐼𝑜𝑢𝑡𝐼1 𝑉2𝐼1Analisis suatu rangkaian kutub empat didasarkan atas arus dan tegangan masukan dankeluaran sehingga terdapat banyak persamaan yang menggambarkan hubungan tersebut.Hubungan tersebut kemudian dinamakan dengan parameter.Parameter rangkaian kutub empat dibedakan atas:a. Parameter admitansi (Y)b. Parameter impedansi (Z)c. Parameter hibrid (h)d. Parameter tranmisi (abcd)e. Parameter inver transmisif. Parameter inverse-hibrid (g)Parameter admitansi didapat dengan menuliskan persamaan arus sebagai fungsi daritegangan jaringannya.I1 Y11V1 Y12V2I 2 Y21V1 Y22V2I1I2 Y11Y12 V1Y21Y22 V2Parameter impedansi didapat dengan menuliskan persamaan tegangan terminal sebagaifungsi dari arus jaringannya.Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI

19Modul Praktikum Rangkaian ListrikV1 Z11 I1 Z12 I 2V2 Z 21 I1 Z 22 I 2V1V2 Z11Z12 I1Z21Z22 I 2Hubungan antar rangkaian kutub empat disebut interkoneksi dan terdapat tiga jenisinterkoneksi pada rangkaian kutub empat, yaitu:1. Interkoneksi Hubung Seri2. Interkoneksi Hubung ParalelLaboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI

3. Interkoneksi Hubung CascadeIII. PERALATAN PERCOBAANa.1 catu dayab.2 Amperemeter DCc.2 Voltmeter DCd.Tahanane.Kabel-kabelLaboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI20Modul Praktikum Rangkaian Listrik

21Modul Praktikum Rangkaian ListrikIV. RANGKAIAN PERCOBAAN1. Parameter AdmitansiI1A I2-A1PQ -A2R3 V1R1V2R2- SR-VGambar 22. Parameter ImpedansiI1 AI2--A R3 V1-B VVR1R2Gambar 3Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUIV2-

V.PROSEDUR PERCOBAANA. Parameter Admitansi1. Susun rangkaian seperti Gbr. 4.22. Hubungkan titik B dengan R, dan titik S dengan P3. Berikan catu daya pada V1 dan balik polaritas A2.4. Hidupkan power supply. Catat arus I1 dan I2 untuk tiap kenaikkan tegangan V15. Kembalikan catu daya ke posisi nol (0), matikan power supply6. Hubungkan titik A dengan R dan S dengan Q7. Berikan catu daya pada V2 dan balik polaritas A1 dan A28. Hidupkan power supply. Catat arus I1 dan I2 untuk tiap kenaikan tegangan V29. Kembalikan catu daya ke posisi nol (0), matikan power supplyB. Parameter Impedansi1. Susun rangkaian seperti Gambar. 4.32. Berikan catu daya pada V13. Hidupkan power supply. Catat tegangan V1 dan V2 untuk setiap kenaikan I14. Kembalikan catu daya ke posisi nol (0), matikan power supply5. Berikan catu daya pada V26. Hidupkan power supply. Catat besar arus V1 dan V2 untuk tiap kenaikkan I27. Kembalikan catu daya ke posisi nol (0), matikan power supplyVI. PERTANYAAN DAN TUGAS1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rangkaian kutub empat?2. Jelaskan alasan dibutuhkannya analisis rangkaian kutub empat dalam analisisrangkaian listrik?3. Buat matriks hybrid, inverse hybrid, transmisi dan inverse transmisi dari rangkaianpercobaan praktikum!Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL)Departemen Teknik Elektro FTUI22Modul Praktikum Rangkaian Listrik

MODUL VIIRANGKAIAN ACI. TUJUAN1. Menganalisis perbedaan AC dan DC2. Menganalisis rangkaian AC3. Menganalisis sifat-sifat elemen-elemen aktif maupun pasif dalam rangkaian AC4. Menyelesaikan persamaan tegangan dan arus dari suatu rangkaian listrik dengan sumberAC5. Dapat mengaplikasikan persamaan laplace untuk menyelesaikan persamaan rangkaianlistrik sederhanaII. DASAR TEORI1. Alternating Current (AC)Alternating current dalam pengertian umumnya adalah arus bolak-balik. Secarailmiah, pengertian AC adalah arus y

Modul Praktikum Rangkaian Listrik Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL) Departemen Teknik Elektro FTUI MODUL II DASAR KELISTRIKAN DAN ANALISIS MESH I. TUJUAN 1. Mengetahui pengertian listrik, arus, dan tegangan 2. Menggunakan analisis mesh dalam sua

Related Documents:

Buku Pengenalan Laboratorium: Pengantar Pengelolaan Laboratorium di Sekolah akan dibagi dalam 7 Bab, yaitu: 1. Pendahuluan 2. Organisasi Laboratorium Sekolah 3. Desain Laboratorium 4. Pelalatan Laboratorium 5. Bahan-bahan Laboratorium 6. Pengoperasian dan Perawatan Laboratorium 7. Kesehatan dan Keselaman Kerja di Laboratorium.

Praktikum Biologi Sel merupakan salah satu praktikum yang mendasari praktikum pada mata praktikum yang lain seperti Praktikum Teknik Analisa Biologi Molekuler, Praktikum Kultur Jaringan dan Sel Hewan serta Praktikum Imunologi. Petunjuk Praktikum Biologi Sel ini disusun sejak tahun akademik 2004/2006 yang saat itu hanya memuat tiga materi.

tegangan menengah maupun jaringan tegangan rendah. Salah satu gangguan pada sistem distribusi yaitu kedip tegangan. Menurut standar IEEE 1159-1995, kedip tegangan adalah penurunan nilai tegangan rms antara 0,1 pu sampai 0,9 pu selama durasi 0,5 siklus hingga 1 menit. Penyebab t

Praktikum Kimia Analitik kualitatif Laboratorium Kimia Kesehatan D3 Teknik Laboratorium Medis FIK UMSurabaya ii TATA TERTIB PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK KUALITATIF 1. Para praktikan harus sudah siap di depan ruang praktikum lima menit sebelum waktu praktikum dimulai. 2. Sebelum prakti

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL XX April 19, 2014 Pada modul kali ini, mungkin akan sedikit berbeda dengan modul-modul sebelumnya. Masih dapat kita ingat bahwa modul-modul sebelumnya, kita membahas manajemen administrasi dalam sistem operasi Windows. Sekarang, kita beralih kepada sistem operasi yang berbasi GNU/Linux.

Modul Praktikum Jaringan Syaraf Tiruan Designed by Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Format Laporan Laporan praktikum dibuat dalam bentuk dokumen "Laporan Praktikum" per dua minggu sesuai dengan topik-topik yang telah disusun dalam modul praktikum. Dokumen laporan ditulis dengan menggunakan Word Processor, dengan ukuran margin halaman sebagai berikut:

Analisis Pelaksanaan (Hasruddin dan Salwa R, 17:32) 20 dengan kegiatan praktikum seperti keadaan laboratorium, waktu pelaksanaan praktikum, persiapan dan pelaksanaan praktikum, laporan dan evaluasi praktikum. Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah data tentang pemanfaatan laboratorium dan pelaksanaan praktikum serta

Your sheet-pile program FADSPABW (B-9) is a special case of this method. It was separately written, although several subroutines are the same, because there are special features involved in sheet-pile design. These additional considerations would in-troduce unnecessary complexity into a program for lateral piles so that it would be a little more difficult to use. Many consider it difficult in .