6 KONSEP PENGEMBANGAN PARIWISATA - Gresikkab.go.id

3y ago
57 Views
4 Downloads
655.87 KB
6 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Ellie Forte
Transcription

66.1KONSEP PENGEMBANGANPARIWISATAPENYUSUNAN RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN (RIPKA) KABUPATEN GRESIKVISI ungsi,SaranaPrasarana, Pemasaran, Dan KelembagaanDestinasiWisata”.6.2KONSEP DASAR PERENCANAANKonsep dasar pengembangan obyek-obyekwisatamerupakan pedoman dan acuanpengembangan yang akan dijabarkan ke dalam strategi dan rencana pengembangan pariwisatawilayah perencanaan sehingga dapat dimplementasikan dengan tepat dalam bentuk programdan kegiatan. OIeh karena itu konsep dasar tersebut harus bersifat komprehensif dan dapatmerangkum semua komponen yang telah dirumuskan dalam rangkaian visi, misi, tujuan dansasaran pembangunan pariwisata. Konsep dasar pengembangan destinasiwisata-destinasiwisatadi Kabupaten Gresik lebih diprioritaskan pada konsep perbaikandanpengembangankawasansecara terpadu melalui pendekatan berwawasan lingkungan dengan memperhatikan upayakonservasi dari daya dukung lahan. Hal ini dikarenakan destinasiwisata-destinasiwisata msektorpariwisataPropinsiJawaTimur.6.3KONSEP PEMANFAATAN LAHANBerdasarkan kondisi pada wilayah studi maka dilakukan analisis pendekatankesesuaian ekologi dan sumber daya alamsertaanalisis daya dukung fisik dan lingkungan sing-masingdestinasiwisatamengacu pada kemampuan lahan beserta klasifikasi pengembangan yangmerupakan syarat pengembangan.PENYUSUNAN RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN (RIPKA) KABUPATEN GRESIKVI-1

LAPORAN AKHIR6.4KONSEP PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATAPengembangan suatu daya tarik wisata, timbul dari adanya penilaian oleh perasaanyang memberikan tanggapan terhadap apa yang yang terlihat pada ruang, serta mempengaruhikesan individu terhadap kualitas ruang terbuka. Kualitas ruang terbuka memberikan kesankesan terhadap individu, baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun sesuatu yang tidakmenyenangkan. Suatu rencana tepat perlu dilakukan dan didukung oleh bentuk aktivitasnyaagar pengembangan daya tarik wisata selalu memiliki kekuatan daya dukung dan daya tarikdari masing-masing lingkungan pembentuknya.Pengembangan daya tarik wisata pada suatu kawasan wisata sangat tergantung padajenis kegiatan apa yang akan dikembangkan. Sedangkan di dalam penentuan jenis kegiatanwisata tidak terlepas dari kondisi dan potensi (sumberdaya alam maupun sumberdaya manusiadengan budayanya), cara pengelolaannya serta berdasarkan keinginan pengunjung, juga turutmemberikan batasan terhadap jenis keinginan yang mungkin untuk dikembangkan. Secaraumum daya tarik wisata yang mungkin dapat dikembangkan berdasarkan dari kondisidestinasiwisata di Kabupaten Gresik adalah:A. Daya Tarik Wisata AlamKonsep pengembangan daya tarik wisata alam dalam hal ini adalah kegiatan yang dapatdilakukan pada wisata alam antara lain:1. Kegiatan yng dapat dikembangkan di pantai seperti perahu motor, mendayung,sepedaair, sky air dan juga memancing.2. Kegiatan di area hutan dapat dikembangkan seperti track sepedagunung, outbound,campingground, serta fasilitas pendidikanB.Daya Tarik Wisata BuatanMenambahkan kegiatan bermain merupakan segmen dari anak-anak, sehingga perluadanya pengawasan khusus. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan,terutama bagi wisatawan keluarga atau yang membawa anak-anak perlu adanya tempatkhusus untuk bermain (taman bermain anak-anak) yang juga dapat dijadikan sebagaitempat istirahat/santai bagi wisatawan. Pengembangan ini bisa melalui penambahantempat bermain yang lebih modern.C. Daya Tarik Wisata anberdoa di area makam.Untukmenjadiajangpembelajaran, dapatditambahkanmuseum ataugaleri yang D. Daya Tarik Wisata KhususPENYUSUNAN RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN (RIPKA) KABUPATEN GRESIKVI-2

LAPORAN AKHIRKonsep pengembangan daya tarik wisata khusus dalam hal ini adalah kegiatan ggalanjamanpenjajahan yang patdilakukansendiriolehwisatawan.6.5KONSEP PENGEMBANGAN AMENITAS/ FASILITAS PARIWISATAAmenitas ini akan memberikan kenyamanan maksimal kepada wisatawan, sehinggaakan mendapat impresi yang memuaskan mengenai destinasi-destinasiwisata di KabupatenGresik yang dikunjunginya, dimana kesan baik ini merupakan promosi tersendiri yang pentingartinya untuk pengembangan kawasan ini. Untuk kawasan wisata yang sudah dikembangkan,amenitas-amenitas wisatanya perlu diperbaiki kembali. Sedangkan untuk kawasan wisata yangbelum dikembangkan, perlu diwujudkan amenitas-amenitas wisata sebagai fasilitas pelengkap,diantaranya adalah warung dan toko kebutuhan wisata, pasar wisata, tempat parkir, rest area ditepi jalan, gardu dan teras pandang, public toilet (MCK umum), mushola, pemberhentianangkutan umum, pos kesehatan maupun pos keamanan. Keterkaitan dan ketergantungan yangdiciptakan pada tiap amenitas wisata tersebut sebagai daya tarik wisata air yang hendakditawarkan destinasi-destinasiwisata di Kabupaten Gresik.6.6KONSEP PENGEMBANGAN AKSESBILITASUntuk mendukung usulan pengembangan wisata di Kabupaten Gresik, diperlukanbeberapa persyaratan pengembangan komponen pendukung wisata. Berkaitan dengan haltersebut, pengembangan komponen aksesibilitas termasuk faktor yang penting di dalammendukung ‘promosi’ kegiatan kepariwisataan dan atau di dalam melancarkan kelancarandistribusi kegiatan wisata (termasuk pendistribusian wisatawan) pada masing-masing mudahan di dalam melakukan kegiatan wisata secara optimal. Hal ini memerlukanpembatasan kegiatan dan penataan pergerakan, terutama yang berkaitan dengan kendaraanPENYUSUNAN RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN (RIPKA) KABUPATEN GRESIKVI-3

LAPORAN AKHIRpribadi wisatawan. Sebagai contoh adalah pemisahan jalur pergerakan yang jelas untuk pelakuwisata (wisatawan) yang berjalan kaki dan yang menggunakan kendaraan pribadi. Wisatawanyang berjalan kaki diakomodir kebutuhannya agar dapat bergerak secara leluasa, tanpa merasaterganggu oleh pergerakan kendaraan pribadi wisatawan lain. Agar kendaraan tidak dapatmasuk ke kawasan pedestrian, maka jalur jalan dibuat berbentuk tangga yang landai.6.7KONSEP PENGEMBANGAN PRASARANA LINGKUNGANPengembangan fasilitas obyek-obyekwisata di Kabupaten Gresik dilakukan untukmenjaga kualitas obyek wisata demi menjaga kesan wisatawan terhadap obyek wisata tersebut.Padabeberapaobyek-obyekwisata di Kabupaten Gresik terdapat beberapa atraksi wisata yangmasing-masing tersedia berbagai macam jenis fasilitas yang dapat dimanfaatkan olehwisatawan, namun dari hasil analisis ditemui bahwa sebagian dari fasilitas yang disediakantersebut sudah mulai rusak sehingga belum dapat mengakomodir kebutuhan wisatawan mulaidari sarana air bersih, listrik, telepon, drainase, sertapersampahan.6.8KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKATPariwisata merupakan fenomena yang kompleks, bukan sekedar kegiatan dengan obyekutama industri pelayanan yang melibatkan manajemen produk dan pasar, tetapi lebih dari itumerupakan proses dialog antara wisatawan sebagai guest dan masyarakat sebagai host. Suatukegiatan pengembangan terhadap suatu lokasi komunitas tertentu dimana karakter masyarakatsecara fisik sosial budaya merupakan sumberdaya utama, maka pengembangan perlumemandang masyarakat dalam hal ini seniman, swasta dan budayawan sebagai sumberdayayang berkembang dinamis sebagai subyek bukan sekedar obyek.Dalam setiap kegiatan pembangunan harus memperhitungkan nilai-nilai sosial budayayang berkembang di sekitar wilayah perencanaan. Oleh karena itu setiap langkah keputusanperencanaan harus mencerminkan masyarakat/penduduk lokal yang secara aktif ikut terlibat didalamnya. Dengan pelibatan masyarakat sejak awal akan lebih menjamin kesesuaian programpengembangan dengan aspirasi masyarakat setempat, kesesuaian dengan kapasitas yang adaserta menjamin adanya komitmen masyarakat karena adanya rasa memiliki yang kuat.Pengembangan masyarakat/penduduk lokal selanjutnya perlu didasarkan pada kriteria:a.Memajukan tingkat hidup masyarakat sekaligus melestarikan identitas budaya dan tradisilokal.b.Meningkatkan tingkat pendapatan secara ekonomis sekaligus mendistribusikan meratapada masyarakat/penduduk lokal.PENYUSUNAN RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN (RIPKA) KABUPATEN GRESIKVI-4

LAPORAN AKHIRc.Berorientasi pada pengembangan usaha berskala kecil dan menengah dengan daya seraptenaga besar dan berorientasi pada teknologi tepat guna.d.Mengembangkan semangat kompetisi sekaligus kooperatif.e.Memanfaatkan pariwisata seoptimal mungkin sebagai agen penyumbang tradisi budayadengan dampak seminimal mungkin.PENYUSUNAN RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN (RIPKA) KABUPATEN GRESIKVI-5

LAPORAN AKHIR6.1VISI PEMBANGUNAN . 16.2KONSEP DASAR PERENCANAAN . 16.3KONSEP PEMANFAATAN LAHAN . 16.4KONSEP PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA . 26.5KONSEP PENGEMBANGAN AMENITAS/ FASILITAS PARIWISATA. 36.6KONSEP PENGEMBANGAN AKSESBILITAS. 36.7KONSEP PENGEMBANGAN PRASARANA LINGKUNGAN . 46.8KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT . 4NO TABLE OF FIGURES ENTRIES FOUND.NO TABLE OF FIGURES ENTRIES FOUND.PENYUSUNAN RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN (RIPKA) KABUPATEN GRESIKVI-6

6.2 KONSEP DASAR PERENCANAAN Konsep dasar pengembangan obyek-obyekwisatamerupakan pedoman dan acuan pengembangan yang akan dijabarkan ke dalam strategi dan rencana pengembangan pariwisata wilayah perencanaan sehingga dapat dimplementasikan dengan tepat dalam bentuk program dan kegiatan.

Related Documents:

Kabupaten Tana Toraja dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata membuat strate-gi pengembangan pariwisata kabupaten tana toraja yang tercantum dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwsata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Tana Toraja tahun 2011-2016. Adapun capaian utama pengembangan pariwisata d Kabupaten Tana Toraja seperti

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI Sub Pokok bahasan : 1) Perlunya pengembangan sistem akuntansi 2) Prinsip pengembangan sistem Akuntansi 3) Siklus hidup pengembangan sistem akuntansi 4) Pendekatan pengembangan sistem akuntansi 5) Metodologi pengembangan sistem akuntansi 6) Alat dan teknik

Tana Toraja dalam pengembangan pariwisata dan sejauh mana strategi ini telah berjalan ; (2 ) untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Tana Toraja. Penelitian ini berlangsung kurang lebih 2 bulan dan berlokasi di Kabupaten Tana Toraja.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN . PENGEMBANGAN KAMPUNG NELAYAN . Pada bab ini akan dilakukan sinstesis analisis guna mendapat arahan konsep desain Pengembangan Kampung Nelayan Karangwuni yang tepat sasaran. 6.1 KONSEP SISTEM LINGKUNGAN . 6.1.1 KONSEP KONTEKS FISIKAL . Kampung Nelayan berlokasi di Dusun Karangwuni, Desa Karangwuni,

bangsa, dan, (j) mempererat persahabatan antar bangsa. Lebih lanjut, Naser Egbali, et al. (2011), menegaskan bahwa tujuan yang paling penting dari pengembangan pariwisata adalah pembangunan ekonomi dan sosial daerah pariwisata.

Pariwisata Provinsi Bali, 2011), pertumbuhan pariwisata Bali lebih tinggi dari pertumbuhan pariwisata dunia yang hanya mencapai rata-rata 4 persen per tahun (UNWTO, 2012: 1). Pertumbuhan kunjungan wisatawan ke daya tarik wisata yang ada di Bali juga mengalami pertumbuhan menurun, seperti pada daya tarik

71 Dr. Drs. I Gusti Ketut Purnaya, S.H., M.Si INSTITUT PARIWISATA DAN BISNIS INTERNASIONAL 72 Dr. Putu Sabda Jayendra, S.Pd.H., M.Pd.H INSTITUT PARIWISATA DAN BISNIS INTERNASIONAL 73 Nyoman Surya Wijaya, SE., M.M INSTITUT PARIWISATA DAN BISNIS INTERNASIONAL 74 I Wayan Eka Sudarmawan, SST.Par.,M.Par INSTITUT PARIWISATA DAN BISNIS INTERNASIONAL .

Business architecture is formally represented via a variety of artifacts, including business motivation models, capability maps, value chain maps, process models, policy documents, organization charts, and product catalogs. The techniques used to produce and manage these artifacts vary by situation. Organizations focused on eliminating waste may employ Lean practicesvi, while organizations .