ISSN: 2338 Juni 2014 PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIC .

3y ago
25 Views
2 Downloads
242.55 KB
5 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Nora Drum
Transcription

Jurnal Pendidikan Fisika (2014) Vol.2 No.2 halaman 30ISSN: 2338 – 0691Juni 2014PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLRCTUALY (SAVI)UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWAKELAS XI DI SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013Fitriyaningsih, Drs. Jamzuri, M.Pd., Dwi Teguh Rahardjo, S.Si, M.Si.PendidikanFisika, FakultasKeguruan dan IlmuPendidikanUniversitasSebelasMaretSurakarta, Indonesiafitriya.filopi@gmail.comABSTRACTThis study aimed to determine: (1) The use of approaches Somatic, Auditory, Visual, Intellectualy (SAVI) learningmethod through informed discussion and demonstration can enhance student’s motivation to learn physics. (2) The use of approachesSomatic, Auditory, Visual, Intellectualy (SAVI) learning method through informed discussion and demonstration of physics canimprove student learning outcomes.This research was Classroom Action Research (Classroom Action Research) that conducted intwo cycles Each cycle consisted of stages of action planning, action, observation, and reflection. Subjects were students of thenatural sciences 1 in eleventh grades of Boyolali 3 Senior High School Student in Academic Year 2012/2013 which is devoted to thesubject matter of the kinetic theory of gasses as many as 31 students. The data obtained through observation, review of teacherresponses, cognitive tests, and documentation. The data analysis technique used was descriptive qualitative analysis.The results of thedata analysis and discussion could be concluded that : (1) the application of the Somatic, Auditory, Visual, Intellectualy (SAVI)approach with a discussion of learning methods and demonstration information could improve student’s motivation to learn physicsof the natural sciences 1 in eleventh grades of Boyolali 3 Senior High School Student in Academic Year 2012/2013 in the subjectmatter kinetic theory of gasses. Increasing student’s motivation to learn physics as evidenced by the observation sheet analysis ofstudent’s motivation for research by 43,14 % in cycle 1, and 65,72 % in cycle 2 compared with the initial state (2) Somatic, Auditory,Visual, Intellectualy (SAVI) approach with a discussion of learning methods and demonstration information to improve learningoutcomes of students of the natural sciences 1 in eleventh grades of Boyolali 3 Senior High School Student in Academic Year2012/2013 in the subject matter kinetic theory of gasses. Improved physics student learning outcomes based on the cognitive aspectsof mastery learning physics by students initially increased by 64,74 % to 100 % in the first cycle and the second cycle becomes 96,77% of the target of mastery learning students by 75 % .Keywords : SAVI approach , learning motivation , learning outcomesABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Penggunaan pendekatan Somatic, Auditory, Visual Intelletualy (SAVI)melalui metode pembelajaran diskusi informasi dan demonstrasi dapat meningkatkan motivasi belajar fisika siswa. (2) Penggunaanpendekatan Somatic, Auditory, Visual Intelletualy (SAVI) melalui metode pembelajaran diskusi informasi dan demonstrasi dapatmeningkatkan hasil belajar fisika siswa.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yangdilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolalitahun pelajaran 2012/2013 yang dikhususkan pada materipokok teori kinetik gas sebanyak 31 siswa. Data diperoleh melalui pengamatan, review tanggapan guru, tes kognitif, dandokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil analisis data dan pembahasan dapatdisimpulkan bahwa : (1) penerapan pendekatan Somatic, Auditory, Visual, Intellectualy (SAVI)dengan metode pembelajaran diskusiinformasi dan demonstrasidapat meningkatkan motivasi belajar fisika siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3Boyolali Tahun Pelajaran2012/2013 pada materi pokok teori kinetik gas. Peningkatan motivasi belajar fisika siswa terbukti dengan analisis lembar observasimotivasi belajar siswa selama penelitian berlangsungmeningkat sebesar 43,14 % pada siklus 1, dan 65,72 % pada siklus 2dibandingkan dengan keadaan awal (2) Pendekatan Somatic, Auditory, Visua, Intellectualy (SAVI)dengan metode pembelajarandiskusi informasi dan demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali TahunPelajaran 2012/2013 pada materi pokokteori kinetik gas. Peningkatan hasil belajar fisika siswa berdasarkan aspek kognitif yakniketuntasan belajar fisika oleh siswa pada awalnya sebesar 64,74 % meningkat menjadi 100 % pada siklus I, dan pada siklus IImenjadi 96,77 % dari target yang ditetapkan yakni ketuntasan belajar siswa sebesar 75%.Kata Kunci : Pendekatan SAVI, motivasi belajar, hasil belajarPENDAHULUANDalam proses pembelajaran sering terjadi banyakmasalah, diantaranya standar nilai kelulusan pada tahun 2012adalah 5,5 dengan bobot pembagi juga tetap 40:60, yakni 40 %dari akumulasi rata-rata nilai ujian sekolah dan 60 % dari nilaiUN (bsnp.indonesia.org). Nilai kelulusan yang cukup tinggi ini,menjadikan suatu momok tersendiri bagi para siswa.Permasalahan lain yang sering terjadi adalah gayamengajar guru. Gaya mengajar yang diterapkan guru Fisikatampak belum memanfaatkan kemampuan secara optimal.Gaya mengajar guru Fisika saat ini kurang bervariasi, latihansoal yang diberikan kurang, dan evaluasi dari guru jarangditerapkan. Padahal guru sebagai pendidik merupakan salahsatu kunci keberhasilan dalam peningkatan prestasi belajarpeserta didik bahkan merupakan pusat belajar dan aktivitas dikelas. Guru bertanggung jawab untuk mengatur, mengelola,dan mengorganisir kelas. Oleh karena itu, keberhasilan pesertadidik dalam kelas juga dipengaruhi oleh guru.Dalam dunia pendidikan, paradigma lamamengenai proses belajar mengajar bertumpu pada asumsi kunoyang menyatakan bahwa pikiran seorang anak didik sepertikertas yang putih bersih dan siap menunggu coretan-coretandari guru. Dimana kertas kosong tersebut siap diisi dengansegala ilmu pengetahuan dan kebijakan-kebijakan dari guru.Banyak guru yang menganggap asumsi tersebut sebagai

Jurnal Pendidikan Fisika (2014) Vol.2 No.2 halaman 31alternatif yang paling tepat untuk mengajar. Guru mengajardengan ceramah dan mengharapkan peserta didik untuk duduk,diam, mendengar, mencatat, dan menghafalkan. Padahaltuntutan dalam dunia pendidikan sudah berubah. Pada dasarnyailmu pengetahuan ditemukan, dibentuk, dan dikembangkanoleh peserta didik sendiri secara aktif dalam prosespembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Paradigma tersebutmenunjukkan bahwa pembelajaran Fisika perlu diperbaiki gunameningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.Salah satu mata pelajaran yang diberikan di bangkuSMA adalah Fisika. Fisika merupakan salah satu matapelajaran pokok yang diajarkan di setiap jenjang pendidikandasar. Fisika merupakan "Queen and Servant of Science"maksudnya adalah Fisika selain sebagai pondasi bagi ilmupengetahuan juga sebagai pembantu bagi ilmu pengetahuanyang lain, khususnya dalam pengembangan ilmu pengetahuantersebut. Keberhasilan siswa dalam mempelajari Fisika, sepertihalnya pelajaran lain, dipengaruhi oleh banyak faktor. Secaragaris besar faktor-faktor itu dapat dibedakan menjadi dua yaitufaktor dari dalam diri peserta didik (intern) dan faktor dari luardiri peserta didik (ekstern). Faktor dari dalam diri siswamisalnya kesehatan, minat, bakat, kematangan, inteligensi,kesiapan, perhatian dan motivasi. Untuk faktor dari luar dirisiswa misalnya lingkungan keluarga, metode mengajar,kurikulum, serta sarana dan prasarana yang ada di sekolah.Hasil belajar yang optimal dapat dicapai jika faktor-faktorpenunjang proses belajar di atas mendukung kegiatanpembelajaran.SMA Negeri 3 Boyolali merupakan salah satusekolah yang memiliki masukan siswa dengan prestasi belajaryang bervariasi. Prestasi belajar siswa SMA Negeri 3 Boyolaliyang bervariasi, maka peran serta peserta didik dalam kegiatanbelajar mengajar di masing-masing kelas beranekaragam.Berdasarkan hasil observasi pengamatan oleh penulis yangkebetulan melakukan program pengalaman lapangan (PPL) diSMA Negeri 3 Boyolali secara langsung yaitu di kelas XI IPA1, masih terdapat peserta didik yang mengobrol dengan teman,asyik mengerjakan PR mata pelajaran lain, pinjam meminjamalat tulis, bermain telepon genggam, menyandarkan kepala dimeja, menguap, mengantuk, bahkan peneliti pernah menjumpaipeserta didik yang tertidur di kelas. Ketika guru mengajukanpertanyaan hanya ada beberapa peserta didik saja yangmenjawab.Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didikyang bernama Rizky, Ani’matul, Siska, Indah, dan Alfina pada20 Februari 2013 dan guru Fisika kelas XI IPA 1 SMA Negeri3 Boyolali dapat disimpulkan bahwa ternyata masih banyakpeserta didik yang tidak memperhatikan guru saat pembelajaranberlangsung. Dalam kegiatan pembelajaran yang telah diamatimenunjukkan sikap peserta didik yang masih banyakmengobrol dengan teman semeja, meletakkan kepalanya di atasmeja, diam, bermain telepon genggam dan asyik bermainsendiri. Pada saat guru mengajukan pertanyaan hanya beberapapeserta didik saja yang berusaha menjawab pertanyaan tersebutbahkan hanya diam saja. Bila dilihat dari hasil kognitif padamateri Kesetimbangan Benda Tegar, dari 31 siswa kelas XIIPA 1 yang mengikuti tes masih ada siswa yang belummemenuhi KKM. Menurut guru mata pelajaran Fisika, salahsatu penyebab beberapa masalah tersebut adalah masihseringnya penggunaan metode ceramah dalam kegiatanpembelajaran. Pemilihan metode tersebut dikarenakanketerbatasan waktu dan keterbatasan pengetahuan guru tentangmetode pembelajaran yang inovatif.Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakanpenelitian yang bersifat reflektif, dengan berangkat daripermasalahan nyata yang dihadapi guru di kelas dengan tujuanuntuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran. Pemecahanmasalah dilakukan dengan tindakan-tindakan nyata yangterencana dan terukur oleh guru atau arahan dari guru yangdiberikan pada peserta didik.Dari uraian beberapa permasalahan yang ada dalamkegiatan belajar mengajar, dapat ditarik kesimpulan bahwapenyebab rendahnya prestasi belajar peserta didik kelas XI IPA1 adalah peran strategi pembelajaran yang belum berjalanmaksimal, sehingga peserta didik tidak ikut terlibat secara aktifdalam proses belajar mengajar. Berdasarkan permasalahanyang terjadi, diperlukan peran guru untuk memberi motivasidan memperkenalkan materi Fisika dengan lebih menarik,menyenangkan, bersahabat, dan bermakna sehingga siswa akantermotivasi untuk mempelajari Fisika.Banyak pendekatan pembelajaran yang merangsangsiswa untuk belajar mandiri, kreatif, dan lebih aktif dalammengikuti kegiatan pembelajaran. Di antara pendekatanpembelajaran yang bisa digunakan dalam pembelajaran Fisikayang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajarmandiri, kreatif, dan lebih aktif adalah dengan pendekatanpembelajaran Somatic, Auditory, Visual, Intellectualy (SAVI).Pendekatan pembelajaran Somatic Auditory VisualIntellectualy dari kataSomatic, Auditory, Visual, danIntellectualy. Pendekatan pembelajaran SAVI adalahpendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa untukmelakukan aktivitas fisik. Pendekatan pembelajaran ini akanmengajak siswa belajar dengan berbuat dan bergerak, berbicaradan mendengar, mengamati dan menggambarkan sertamemecahkan masalah, sehingga siswa akan menggunakansemua inderanya untuk belajar. Metode yang dapat dipakaipada pendekatan ini diantaranya diskusi, demonstrasi daneksperimen. Penerapan pendekatan ini diharapkan dapatmeningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa (Meier,2002: 91-92)[1].Sebagai tindak lanjut guna mengatasi permasalahanyang terjadi di kelas XI IPA 1 maka perlu dilakukan penelitiantindakan (Action Research) yang berorientasi pada perbaikanhasil belajar siswa melalui sebuah Penelitian Tindakan Kelas(PTK) atau Classroom Action Research (CAR).Tindakanyangdilakukandalamupayameningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1ditempuh dengan menentukan suatu pendekatan. Pendekatanbelajar yang tepat dalam proses pembelajaran merupakan faktoryang menentukan tingkat keberhasilan siswa. Pendekatanbelajar dilakukan sebagai strategi yang dipandang tepat untukmemudahkan siswa memahami pelajaran dan belajar yangmenyenangkan sehingga aktivitas peserta didik lebih kelihatan.Belajar berdasarkan aktivitas berarti bergerak aktifsecara fisik ketika belajar, dengan memanfaatkan indrasebanyak mungkin, dan membuat seluruh tubuh/ pikiran turutterlibat dalam proses pembelajaran. Pedekatan SAVI cenderungmengajak peserta didik untuk bangkit dan bergerak secaraberkala yang nantinya akan menyegarkan tubuh, meningkatkanperedaran darah ke otak, dan dapat berpengaruh positif padahasil pembelajaran. Cara belajar pada pendekatan SAVI adalahdengan mengajak orang terlibat sepenuhnya. Gerakan-gerakanfisik meningkatkan proses mental. Bagian otak manusia yangterlibat dalam gerakan tubuh (korteks motor) terletak tepat disebelah bagian otak yang digunakan untuk berpikir danmemecahkan masalah, sehingga melibatkan tubuh dalambelajar cenderung membangkitkan kecerdasan terpadu manusiasepenuhnya.Berdasarkan latar belakang masalah yang adadalam kegiatan belajar mengajar maka penelitian inimengambil judul “Penerapan Pendekatan pembelajaranSomatic, Auditory, Visual, Intellectualy (SAVI)untukMeningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Fisika Siswa

Jurnal Pendidikan Fisika (2014) Vol.2 No.2 halaman 32Kelas XI di SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran2012/2013”.METODE PENELITIANPenelitian yang dilakukan oleh peneliti tergolong dalampenelitian tindakan kelas. Dalam penelitianguru fisikabekerjasama dengan peneliti dalam menggali dan mengkajipermasalahan nyata yang dihadapi. Terutama dalam kegiatanmendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakantindakan, menganalisis data, menyeminarkan hasil danmenyusun laporan.Penelitian yang dilakukan diharapkan dapatmenghasilkan pembelajaran fisika yang efektif dan menjamindiperolehnya manfaat yang lebih baik. Prosedur dan langkahlangkah yang digunakan dalam melaksanakan penelitianmengikuti model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin.Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2010 : 27)[2] ”Model Kurt Lewin merupakanpenelitian tindakan terdiri dariempat komponen, yaitu: perencanaan (planning), tindakan(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting)”.Perencanaan (planning) untuk siklus 11. Pengajuan judul2. Pembuatan instrument penelitianRefleksi(Reflecting)SIKLUS 1Tindakan(Acting)1. Pelaksanaan penelitiansesuai denganperencanaan yang telahditetapkan untuk siklus 1dikelas XI IPA 1 SMA N3 BoyolaliObservasi(Observing)Gagal /BerhasilSiklus berikutnyaPerencanaan (planning) untuksiklus 21. Pembuatan instrumentuntuk siklus 2Refleksi(Reflecting)SIKLUS 21.Observasi(Observing)Tindakan (Acting)Pelaksanaan penelitiansesuai denganperencanaan yang telahditetapkan untuk siklus 2di kelas XI IPA 1 SMAN 3 BoyolaliGagal /BerhasilSiklus ke-nGambar 1. Skema Prosedur Penelitian

Jurnal Pendidikan Fisika (2014) Vol.2 No.2 halaman 33Berikut pemaparan tentang hal-hal yang dilakukandalam tiap-tiap langkah tersebut :1. Tahap PersiapanPada tahap ini kegiatan yang dapat dilakukanadalah:a. Permohonan ijin kepada kepala SMA Negeri 3Boyolali.b. Observasi untuk mendapatkan gambaran awalmengenai keadaan belajar mengajar khususnya padamata pelajaran Fisika di SMA Negeri 3 Boyolalimelalui program pengalaman lapangan (PPL) danpasca PPL.c. Permohonan kerjasama dengan guru mata pelajaranFisika dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.d. Mengidentifikasidanmelakukandiagnosispermasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran padakelas XI IPA 1. Pemilihan kelas ini berdasarkankesepakatan peneliti dan guru.2. Tahap Perencanaan (Planning)Kegiatan yang dilakukan meliputi:a. Peneliti dan guru menetapkan tindakan fokuspenelitian yang harus dilaksanakan untuk mengatasipermasalahan yang telah ditetapkan. Adapuntindakan yang disepakati adalah penerapanpendekatan pembelajaran tipe SAVI pada materi teorikinetik gas. Sedangkan fokus penelitian adalahmotivasi dan prestasi belajar siswa ditinjau dari aspekkemampuan kognitif siswa.b. Peneliti dan guru menyusun serangkaian kegiatanyang berupa pelaksanaan tindakan yang berupapenerapan pendekatan pembelajaran tipe SAVI padamateri pokok teori kinetik gas.c. Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitianmeliputi lembar observasi motivasi belajar siswa,soal tes kognitif, dan review proses pembelajaran.3. Tahap Pelaksanaan atau Tindakan (acting)Kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitiantindakan kelas ini antara lain:a.Meminta nilai kognitif materi kesetimbangan bendategar pada guru untuk mengetahui kemampuanawal siswa.b.Melaksanakan PBM sesuai langkah-langkah yangtelah disusun dalam Rencana uanprosespembelajaran melalui observasi langsung padasetiap pertemuan.d.Menyelenggarakan evaluasi untuk mengukurprestasi siswa di akhir siklus.e.Melakukan modifikasi berupa perbaikan ataupenyempurnaan alternatif tindakan apabila prosesdan prestasi belajar masih kurang memuaskan.4. Tahap Observasi dan EvaluasiAdapun langkah-angkah yang dilakukandalam observasi adalah sebagai berikut:a. Pengamatan difokuskan pada aktivitas belajaruntuk mengetahui tingkat termotivasinya siswadalam PBM yang telah ditetapkan dan kejadiankejadian yang terjadi pada saat pembelajaranberlangsung.b. Pengamat mencatat semua hasil pengamatan kedalam lembar observasi.c. Mendiskusikan hasil pengamatan dengan guru,pengamat dan peneliti maupun dosen (sebagaicritical friend) terhadap hasil pengamatansetelah proses pembelajaran selesai.d. Membuat kesimpulan hasil pengamatan.5.Sedangkan langkah-langkah evaluasi yangdilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:a. Menyiapkan alat-alat evaluasi.b. Melaksanakan evaluasi setelah proses pembelajaranselesai.c. Melaksanakan analisis hasil evaluasi.d. Kriteria keberhasilan tindakan.Tahap Refleksi (reflecting)Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritistentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas,dan guru. Suasana didalam kelas yang pada saatobservasi terlihat sangat sepi tanpa ada interaksi antarasiswa dan guru setelah diterapkan pendekatan SAVIterjadi perubahan secara drastis, suasana kelas menjadiaktif, interaksi antara guru dan siswa juga leluasa.Langkah-langkah dalam kegiatan analisis dapat dilakukansebagai berikut:a. Menganalisis hasil tes kognitif, dan hasil pekerjaansiswa untuk mengetahui penguasaan materi siswa.b. Menganalisis hasil observasi langsung dari pengamatdan catatan hasil observasi untuk mengetahuipeningkatan motivasi belajar siswa yang telahditetapkan.HASIL DAN PEMBAHASANData yang diperoleh ada dua macam, yaitu datakualitatif berupa data hasil observasi, review guru, dokumentasiyang menggambarkan kegiatan belajar mengajar di kelas dankuantitatif yang diperoleh dari penilaian kemampuan kognitifsiswa berupa nilai post-test pada siklus I dan siklus II. Datadiambil dari 30 siswa kelas XI.A2 SMA Negeri 4 Surakartatahun ajaran 2012/2013.Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakanmaka dapat diketahui penerapan pendekatan pembelajaranSomatic, Auditory, Visual, Intellectualy (SAVI) pada siswakelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali tahun pelajaran2012/2013 dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswaterhadap Fisika. Peningkatan motivasi belajar siswaditunjukkan dengan semakin antusiasnya siswa dalammengikuti proses pembelajaran yang terbukti dengan analisislembar observasi motivasi belajar siswa selama penelitianberlangsung, sedangkan penguasaan konsep materi siswaditunjukkan pada ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM) pada mata pelajaran Fisika.Pembelajaran dengan penerapan pendekatanpembelajaran Somatic, Auditory, Visual, Intellectualy (SAVI)merupakan cara pembelajaran yang efektif dan efisien untukdigunakan dalam proses pembelajaran pada materi teori kinetikgas. Hal ini dikarenakan pendekatan pembelajaran ini akanmengajak siswa belajar

dari akumulasi rata-rata nilai ujian sekolah dan 60 % dari nilai UN (bsnp.indonesia.org). Nilai kelulusan yang cukup tinggi ini, menjadikan suatu momok tersendiri bagi para siswa. Permasalahan lain yang sering terjadi adalah gaya mengajar guru. Gaya mengajar yang diterapkan guru Fisika tampak belum memanfaatkan kemampuan secara optimal.

Related Documents:

Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Unlam Vol. 03 No.1 pp 27-33, 2014 ISSN 2338-2236 27 PENGARUH VARIASI KECEPATAN POTONG DAN KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN DENGAN BERBAGAI MEDIA PENDINGIN PADA PROSES FRAIS KONVENSIONAL 1Hari Yanuar, Akhmad Syarief, Ach. Kusairi 1Program Studi Teknik Mesin

ISSN 2338 -414X Volume 6/Nomor 1/Juni 2019 P R O S I D I N G KONFERENSI NASIONAL ENGINEERING PERHOTELAN X "HILIRISASI TEKNOLOGI UNTUK MENDUKUNG INDUSTRI PARIWISATA" Program Studi Teknik Mesin

VI. JADWAL LOMBA FOTOGRAFI NURSE FIK UI 2016 No Kegiatan Tanggal 1 Registrasi Peserta Lomba Early Bird 19 Juni - 29 Juni 2016 2 Registrasi Peserta Lomba Late Bird 30 Juni 2016 - 26 September 2016 3 Kirim Foto ke e-mail NURSE FIK UI 2016 30 Juni 2016 - 26 September 2016 4 Voting "LIKE" di akun INSTAGRAM NURSE FIK UI 2016

1. Penerapan model cooperative learning tipe NHT Penerapan adalah pemasangan penggunaan prihal mempraktekkan. Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode dan hal lain untuk memcapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung Dewan Komisaris. 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung Direksi. 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite. 4. Penanganan Benturan Kepentingan. 5. Penerapan fungsi Kepatuhan. 6. Penerapan fungsi audit intern. 7. Penerapan fungsi audit ekstern. 8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern. 9.

bagaimanakah penerapan sistem informasi pemasaran yang dijalankan oleh Bank Nagari dalam melakukan aktivitas bisnis. Oleh karena itu, penulis memilih judul laporan,"Penerapan Sistem Informasi Pemasaran Pada Bank Nagari". 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana penerapan sistem informasi pemasaran pada Bank Nagari dalam memajukan perusahaan? 2.

koren Heerlerbaan en Koninklijke Harmonie Heerlen. Verspreid over het jaar zullen gastkoren afzonderlijk de liturgie opluisteren in de kerken van Heerlerbaan en Welten, te weten: Kamerkoor Phoenix op 11 juni in de St Josephkerk Heerlerbaan Kerkelijk Zangkoor Huls/Simpelveld op 2

Keywords: Korean, heritage language, multiliteracies, university-level language classroom, multimodal reading response Journal of Language and Literacy Education Vol. 11 Issue 2—Fall 2015 117 eritage language (HL) learners1 who are exposed to and speak a language other than English exclusively in their homes and communities exhibit relatively lower reading and writing skills compared to .