SYNTAX - IKIP Siliwangi

3y ago
27 Views
2 Downloads
906.82 KB
146 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Bria Koontz
Transcription

SYNTAXISSN 2078-9342stba sas@yahoo.co.idJournal of Language and LiteratureEdisi Maret 2017i

SYNTAXISSN 2078-9342stba sas@yahoo.co.idJournal of Language and LiteratureEdisi Maret 2017SYNTAX: Journal of Language and Literature (ISSN print 2087-9342) terbit 2(dua) kali dalam setahun. Menerbitkan hasil penelitian dan kajian di bidanglinguistik, bahasa, pembelajaran bahasa asing, budaya dan wisata. Hasil penelitiandipublikasikan dengan menggunakan bahasa Inggris dan/atau bahasa Indonesia.SUSUNAN REDAKSIPenanggungjawab: Iwan Israwan, Drs., M.Pd. (Ketua STBA Sebelas AprilSumedang)Pengarah: Syarif Hidayat, S.Pd.,M.T. (Ketua UPT. Penelitian danPengabdian Masyarakat)DEWAN REDAKSIPemimpin Redaksi: Dr. Denny Kodrat, M.Pd.Anggota: Suroto, M.Hum.Nurhasanah, M.Hum.Riany Puspitasari, M.Pd.Unu Nurahman, S.S.,M.Pd.REVIEWER DAN MITRA BESTARI:Dr. E. Sulyati (STBA Sebelas April)Dr. Imas Maryanah (STBA Sebelas April)Kasno Pamungkas, M.Hum (Universitas Padjajaran)Eri Kurniawan, P.hD (Universitas Pendidikan Indonesia)Lina Susanti, M.Pd (Universitas Pakuan)Rita Hayati, M.Pd (Universitas Pamulang)Ika Yatmikasari, S.S., M.Pd (UIN Sunan Gunung Djati Bandung)ALAMAT REDAKSI:Sekolah Tinggi Bahasa Asing, Perguruan Tinggi Sebelas April Sumedang,Jalan Angkrek Situ No. 19 Sumedang, Jawa Barat, Indonesia,Telephone/Fax (0261) 203800, 202911E-Mail: stba sas@yahoo.co.idHak Cipta STBA Sebelas April Sumedang, Perguruan Tinggi Sebelas AprilSumedang, Jawa Barat, Indonesia.ii

SYNTAXISSN 2078-9342stba sas@yahoo.co.idJournal of Language and LiteratureEdisi Maret 2017SAMBUTAN KETUA STBA SEBELAS APRIL SUMEDANGAssalamu’alaikum Wr. WbPuji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas terbitnya JurnalSyntax STBA. Jurnal ini merupakan representasi dari upaya membangun kulturakademik di bidang penelitian dan publikasi Ilmiah serta pengabdian kepadamasyarakat. Jurnal tahun ini juga merupakan jurnal yang special karena menjadiwadah publikasi ilmiah dari seminar tahunan ACOLISM.Sekedar memberikan apresiasi, pelaksanaan ACOLISM II tahun inimengambil tema besar “Peran Bahasa dan Sastra di Bidang Pariwisata”. Tema inimerupakan kelanjutan dari ACOLISM I sekaligus merupakan tema yang masihumum untuk memberikan penguatan kembali tentang bagaimana peran bahasadan sastra di bidang pariwisata. Tema umum semacam ini terus diangkatmengingat STBA Sebelas April masih mengkaji dan memetakan bagian mana sajadari pariwisata yang memungkinkan bahasa dan sastra dapat berperan didalamnya. Semoga ACOLISM di masa yang akan datang akan mampumengangkat tema-tema yang lebih spesifik sehingga kontribusi bahasa dan sastradi bidang pariwisata dapat menjadi jelas.Akhirnya, semoga jurnal ini dapat menjadi wadah publikasi ilmiahACOLISM yang tahun ini. Kami terus berharap kegiatan akademik dan publikasiilmiah semacam ini dapat dipertahankan dan diselenggarakan setiap tahunnya.Terbitnya Jurnal ini semoga juga menjadi motivasi bagi para dosen dan parapeneliti untuk meningkatkan kapasitasnya terkait dengan penelitian danpengabdian kepada masyarakat.Wassalamu’alaikum Wr. WbSumedang, 30 Maret 2017Ketua STBA Sebelas April SumedangIwan Israwan, Drs., M.Pd.NIP: 195801041986021001iii

SYNTAXISSN 2078-9342stba sas@yahoo.co.idJournal of Language and LiteratureEdisi Maret 2017SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI SASTRA INGGRISAssalamu’alaikum Wr. Wb.Teriring salam dan semoga keselamatan, kesejahteraan dan kemuliaansenantiasa menemani setiap aktivitas kita.Jurnal Syntax yang sedang pembaca buka ini adalah salah satu produkkebanggaan sivitas STBA Sebelas April Sumedang, yang tidak hanya sekadarmenyampaikan hasil penelitian/publikasi ilmiah, namun juga sebagai mediabersilaturahmi akademik dengan seluruh pembaca di Indonesia. Sebagaimanakomitmen kami yang secara konsisten menerbitkan kajian-kajian secara rutin padajurnal ini, maka kajian pada jurnal Syntax ini ditujukan untuk menginspirasi parapembaca mengaplikasikan hasil temuan dan pembahasan pada setiap artikelnya.Bahasa, budaya, dan pariwisata menjadi tiga kata kunci yang salingberkelindan dalam praktik sosial (social practices), notabene akan banyakmenjadi kajian yang tidak akan pernah habis dan akan selalu menarik untukditeliti sebagaimana yang pembaca temui pada artikel-artikel di jurnal Syntaxedisi ini.Last but not least, semoga jurnal Syntax ini semakin mendorong kitasemua untuk meningkatkan produktivitas menulis dan membaca. Tidak lupa,penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang membantupenerbitan jurnal ini. Selamat membaca dan berkarya.Wassalamu’alaikum Wr. Wb.Sumedang, 30 Maret 2017Ketua Program Studi Sastra InggrisDr. Denny Kodrat, M.PdNIDK. 8842810016iv

SYNTAXISSN 2078-9342stba sas@yahoo.co.idJournal of Language and LiteratureEdisi Maret 2017DAFTAR ISISambutan Ketua STBA Sebelas April Sumedang – iiiSambutan Ketua Program Studi Sastra Inggris – ivDAFTAR ISI - vKAJIAN BAHASA, SASTRA, BUDAYA DAN PARIWISATASastra dan Pariwisata: Fungsi Kearifan Lokal dalam Upaya Pengembangan Kepariwisataan 4-16Dr. Imas Maryanah, M.Pd, STBA Sebelas April SumedangAlam Sebagai Kekuatan dalam Teks Destinasi Wisata Indonesia – 17-28Dr. Ekaning Krisnawati, M.Hum, Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya,Universitas PadjadjaranPersepsi Wisatawan Eropa terhadap Komodifikasi Agrowisata di TorajaSulawesi Selatan – 29-42Dr. Muhammad Hasyim, M.Si, Departemen Sastra Prancis, Fakultas IlmuBudaya, Universias HasanuddinTour-Guide Pada Wisata Ekoturisme – 43-50Ypsi Soeria Soemantri, Fakultas Ilmu Budaya Universitas PadjadjaranPemanfaatan Museum Sebagai Wahana Wisata Edukasi – 51-59Mohamad Ully Purwasatria, S.Pd, Program Studi Pendidikan Sejarah, SekolahPascasarjana, Universitas Pendidikan IndonesiaMenyibak Mitos Samagaha Dalam Budaya Sunda; Tinjauan Semiotik – 60-70Ridha Herdiani, Guru Bahasa Sunda di SMAN TanjungsariPesan Sosial dan Budaya dalam Lagu Daerah Jambi – 71-81Yusra D dan Pamela Mikaresti, Universitas JambiRepresentasi Penamaan Objek Daya Tarik Wisata Sumedang Selatan(Kajian Etnolinguistik) -82-88Nurhasanah, M.Hum dan Heryani, Sekolah Tinggi Bahasa Asing Sebelas AprilSumedangv

SYNTAXISSN 2078-9342stba sas@yahoo.co.idJournal of Language and LiteratureEdisi Maret 2017KAJIAN BAHASA DAN SASTRATelaah Kritis Kesantunan Bahasa Dalam Kalimat Pernyataan di MasjidKabupaten Sumedang – 89-100Dr. Denny Kodrat, M.Pd, Sekolah Tinggi Bahasa Asing Sebelas April SumedangHermeuneutika Feminisme dalam Teks “Presiden Bahas Soal Perempuan” –101-107Teti Sobari, Yesi Maylani Kartiwi, STKIP Siliwangi BandungReaksi Semantik dalam Konteks Sosiokultural Pengguna Bahasa Indonesia(Studi Kasus di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung)– 108-116Nissa Kustianita, Furi Rachmah Nifira, Anis Lathifah Ulfah, UniversitasPendidikan IndonesiaNilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Naskah Drama Jangan MenangisIndonesia Karya Putu Wijaya – 117-131Dimas Anugrah Adiyadmo, Universitas JambiProses Morfologi Pada Penamaan “Taman Tematik” di Kota Bandung-132138Ponia Mega Septiana, Fakultas Ilmu Budaya, UniversitasPadjadjaran, BandungIndonesiaAUTHOR GUIDELINES -139vi

SYNTAXISSN 2078-9342stba sas@yahoo.co.idJournal of Language and LiteratureEdisi Maret 2017SASTRADAN PARIWISATA: FUNGSIKEARIFAN LOKAL DALAM UPAYAPENGEMBANGAN KEPARIWISATAANDr. Imas Maryanah, M.PdSTBA Sebelas April Sumedangimas.maryanah@yahoo.comABSTRAKSastra mengandung nilai-nilai yang menjadi ajaran “kebajikannya”ditujukan kepada pembaca selaku anggota masyarakat. Kontribusi sastrayang sangat besar sebagai dokumen pemelihara kearifan lokal karenamampu mengubah pola pikir dan cara pandang masyarakat telah banyakdimanfaatkan terutama dalam industri pariwisata. Industri pariwisata yangberbasis kearifan lokal telah banyak dijalankan oleh negara-negara di Asiasebagai suatu cara untuk mendongkrak perekonomian negara. Lokalitasmewarnai berbagai bentuk dan kemasan pariwisata yang menekankan padakreativitas pelaku wisata dengan model ekowisata.Pengitegrasian fungsi sastra dan kearifan lokal ke dalam industripariwisata tidak hanya memperkuat dunia pariwisata itu sendiri, tetapi jugamenguntungkan bagi keberlangsungan sastra dan kearifal lokal itu sendiri.Lokalitas sebagai sebuah identitas budaya telah menjadi bentengpertahanan kekuatan ekonomi bangsa. Oleh karena itu, hal ini perlumendapat perhatian yang sangat serius dari berbagai pihak agarbermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara.Kata kunci: Sastra, kearifan lokal, pariwisata, fungsi, dan integrasi.ABSTRACTValues in literature become “virtue” for readers as a part of society.Undoubtedly, literature has been explored for tourism business industrybecause of its big contribution as document of local wisdomconservation and in changing society’s mind and sight. Tourism basedlocal wisdom has been implemented especially by countries in Asia as away to increase national economy. Locality seen in every tourism formsand packets which stressing on creativity of tourism subject withecotourism model.Integrating literature function and local wisdom into tourism industrydoes not only enhance the tourism world itself but also it is beneficial forconserving literature and local wisdom themselves. Locality is as acultural identity has become a defense of national economic power.Therefore, this needs more attention from whole stake holders in order tobe valuable for nation and country progress.Key words: Literature, local wisdom, tourism, function, andintegration1

SYNTAXISSN 2078-9342stba sas@yahoo.co.idJournal of Language and LiteratureEdisi Maret 2017Keteguhan terhadap norma, nilai,kepercayaan, tradisi, dan adatistiadat yang secara turun-temurundipelihara dan dilestarikan olehmasyarakat dengan berbagai macambentuk. Namun kini, keteguhan kandipadukansecaraharmonisberakulturasi (ibid, 2011: 30) dengansituasi kondisi zaman nturanyang hebat (ibid,2011: 9-10, 35)bagaimana sesungguhnya peranmasyarakat sangat diperlukan untuktetap menjunjung tinggi nilainilailuhur nenek moyang, tanpamenimbulkan gejolak yang padaakhirnyaakanmenghancurkaneksistensi kearifan lokal tersebut.Oleh karena itu, di sini letak pokokpersoalan pentingnya tulisan ini.Pertama,sastrasebagaimanafungsinya telah mengambil perananyang besar dalam proses ansemakinbesarnya minat para pelaku wisatauntuk menggali kekayaan lokalsebagai jargonnya masing-masingdaerah mewakili kulturnya. Kedua,kearifan lokal yang tersirat dalamsastra menjadi penting ketikakekayaan lokal bersentuhan denganberbagaikepentinganpolitik,ekonomi, sosial budaya. Tidak hanyakepentingan-kepentingan komersil,tetapi lebih jauh dari itu, kearifanlokal telah menjadi basis kemajuansebuah negara sebagai salah satuPENDAHULUANPembicaraantentangkaitansastra, kearifan lokal dan pariwisatatelah banyak dibahasdi dalampenelitian akademis (Dahliani, dkk:2015; Nawatnatee dkk,: 2014;Rosidi, 2011; Rosidi, 1995) maupunartikel di media masa (CNN, JakartaIndonesia: Edisi 24/10/2016; . Pradiladalam www.airmagz.com › news update ›:Edisi 20 November 2016 ). Intinya adalahketiganya memiliki kaitan yang erat.Oleh karena itu, pembicaraan dalamtulisan ini bukan hal yang baru.Meskipun demikian, tulisan inimemberikan gambaran bagaimanasastra dan kearifan lokal menjadi alatbagi pengembangan pariwisata.Masyarakat sudah sejak lamamengembangkanbudayaberdasarkan adat-istiadatnya masingmasing. Indonesia dikenal sebagainegara dengan kekayaan budayayang beraneka ragam (Rosidi,1995:x). Berbagai produk budayatercipta. Satu di antaranya dapatdiamati dari hasil karya sastra.Tamsyah (1996) menjelaskan bahwasastra sebagai alat yang digunakanuntuk menggali estetika. Bagaimanaestetikadalamsastradapatdioptimalkan sepenuhnya untukkepentingan pariwisata. Sastra lisanatau seni tradisi (Sutrisno,2009: 110)adalah “seni rakyat yang dengan‘local genius’” (Wales, 1948-1949dalam Rosidi, 2011: 29) telahberkembangsejakdahulumemberikan kontribusi yang pentingbagi perkembangan kearifan lokal.2

SYNTAXISSN 2078-9342stba sas@yahoo.co.idJournal of Language and LiteratureEdisi Maret 2017pertahanan di bidang ekonomi yangmampu mendatangkan keuntunganfinasial.Ketiga, dampak dari interaksitersebut, kearifan lokal semakinmengukuhkan eksistensi dirinyasebagai agen vital pariwisata yangmampu menarik minat wisatawan.Bertolak dari tiga hal di atas,tulisan inimencobamemaparkanduapersoalan penting terkait sastra,kearifan dan pariwisata, yaitu: 1)fungsi-fungsi sastra/kearifan lokalapa saja yang dapat mendongkrakpeningkatanpengembanganpariwisata? 2);Bagaimana fungsisastra diintegrasikan ke dalam duniapariwisata melalui kerifan lokal?Dari kedua permasalahan tersebut,kiranya tujuan dari tulisan ini adalahmencoba menjelaskan fungsi sastradanmengintegrasikanfungsisastra/kearifan lokal sebagai alatuntuk meningkatkan pengembanganpariwisata.Kearifan lokal berasal dari kata“local genius”(Quaritch Wales, enghadapi pengaruh kebudayaanasing pada waktu kedua kebudayaanitu berhubungan (Rosidi, 1995: 29).Seperti dinyatakan Rosidi (2011)“Apakah kita sebagai bangsa masihtetap dapat memanfaatkan kearifanlokalkitadalammengahadapiterjangan pengaruh kini?” Hal ini diauraikan dalam tulisannya yangberjudul “Kearifan lokal danPembangunan Bangsa.” Kemudian“Kearifan lokal merupakan kunciuntuk pariwisata. Suasana kearifanlokal yang unik di tiap-tiap tempatjika dibungkus dengan kemasan yangbaik akan menarik wisatawaninternasional” (Soemarno, 2016).Selanjutnya, bentuk, jenisdanmodel seperti apa yang cocokuntuk mengemas produk-produkwisata yang berbasis kearifan lokal.Dengan mengetahui fungsi sastra dankearifan lokal dalam pengembanganpariwista, kiranya dapat dibuatmodel ekowisata seperti yangditawarkan Stephen Wearing andJohn Neil (1999). Meminjam istilah“the wisdom of the elders”, merekamenyebutkanbahwakonsepekowisata ini dipandang sebagai ideyang baik di waktu yang sangattepat. Mereka menawarkan sebuahmodel ekowisata berkelanjutan.Ekowisata dapat dijadikan sebagaialatuntukmenyelamatkankelangsungan eksistensi sastra dankearifanlokaltersebut,jugakontribusinya terhadap kemajuan danketahanan ekonomi bangsa. MenurutFennel (2002: 11) ekowisata adalahsebuah istilah luas untuk menyebutpariwisata berbasis alam. Namunterdapat perdebatan konsep tentangekowisata.Graburn(1989)membedakan ekowisata menjadi duayaitu wisata alam dan wisata budaya.Demikian juga Ewert and Shultis(1997)membedakanekowisatamenjadi tiga yaitu “ ustourism”.Yangterpenting dari itu semua, manfaatekowisata menurut Driver, dkk3

SYNTAXISSN 2078-9342stba sas@yahoo.co.idJournal of Language and LiteratureEdisi Maret 2017(1991) bermuara pada keuntunganekonomi.Pariwisata berbasis ekologiatau ekowisata sudah diajalankansejak beberapa tahun yang lalu diIndonesia, mengacu pada UndangUdang Nomor 10 Tahun 2009tentangKepariwisataandanPeraturan Menteri Dalam NegeriNomor 33 Tahun 2009 tentangPedoman Pengembangan Ekowisatadi Daerah. Hingga saat ini sudahbanyak tempat wisata di Indonesiayangmenggunakankonsepekowisata, salah satunya adalahPulau Dewata Bali (Almirhea, 2015).menjadi ciri, karakter, identitassebagai sebuah pondasi untukmembangun ketahanan bangsa.Penelitian tentang pariwisatatelah banyak dilakukan terutama olehmahasiswa yang menulis skiripsitesis atau disertasi. Salah satu diantaranya oleh sebagian mahasiswaSTBA Sebelas April Sumedang yangkhusus meneliti tentang pariwisata diKabupatenSumedang.Merekamenemukan bahwa pada umumnyapariwisataSumedangbelumberkembang. Beberapa kendala yangdihadapi adalah minimnya saranaprasarana, rendahnya sumber dayamanusia, kurangnya promosi dankreatifitas. Hal mendasar yangmenjadi persoalan utama adalahkurangnya dukungan pemerintah dibidang pendanaan. Investor belumbanyak masuk ke gtidakberkembang dan jalan di tempat.Masyarakat Sumedang lebih sukapergi wisata ke daerah lain sepertiGarut, Pangandaran, Yogyakarta danBali. Tak ada keunggulan yang dapatdibanggakandaripariwisataSumedang meskipun umumnyasemua objek wisata memiliki potensiuntuk dikembangkan. Namun dalamhal ini belum ada upaya maksimaldari para pelaku pariwisata ya,pariwisataSumedangbelummempunyaikeunggulan yang dapat dijadikanjargonnya Sumedang.PEMBAHASANMenurut Naisbitt (Isnaini,2007) pariwisata menjadi industriterbesar di dunia.Indonesia memilikikeunggulan pariwisata yang beragamdengan kebhinekaannya. Hal inimenjadimodalbesaruntukmengembangkan sektor industripariwisatagunamenunjangperekonomian nasional. MisalnyaBali berhasil menghubungkan antarapariwisata, ekonomi, budaya danagama (Howe, 2005). Namun,keunggulan ini masih membutuhkanpengelolaan yang lebih komprehensifagar penggalian semua potensi kankedudukannyasebagaicerminbudaya masyarakat (Faruk, 2010).Budaya-budaya daerah melahirkankearifan-kearifan lokal yang menjadibenteng nilai-nilai pertahanan daripengaruh asing. Kearifan lokal4

SYNTAXISSN 2078-9342stba sas@yahoo.co.idJournal of Language and LiteratureEdisi Maret 2017Namun upaya penggaliankearifanlokal untuk pengembanganindustri pariwisata ini tidaklah cukupkuat tanpa adanya peran pemerintahdanmasyarakat.Pemerintahhendaknya memerhatikan bagaimanakearifan lokal telah menjaganusantara selama ratusan tahun ghilangkan jati diri budayasendiri. Kearifan lokal melahirkankreativitas-kreativitasmasyarakatagar dapat bersinergi dengan kondisizaman yang semakin modern. Olehkarena itu, tulisan ini inginmenunjukkanbagaimanaperankearifan lokal dapat mendongkrakkekuatan fungsi sastra sejalandengan pariwisata. Rosidi (2011)menjelaskan bagaimana kondisikearifan lokal di masa sekarang yangsemakin lemah kedudukannya tanpaada usaha pemerintahdan masyarakatuntuk mempertahankannya.Berkaiatan dengan hal di atas,Yoeti(2008:131,140)telahmelakukan kajian analisis SWOTtahun 1994 tentang perkembanganpariwisata Indonesia. Kajian tersebutmenyimpulkan bahwa Indonesiamemiliki kekuatan berupa daya tarikwisata yang luar biasa dengankeanekaragaman flora, fauna, sumberdaya alam, suku budaya dan adatistiadatnya,keramahtamahanpenduduk, dan peninggalan sejarah.Kemudian letak geografis Indonesiayang berada di antara dua benua dandua samudra menjadikan posisiIndonesia menjadi jalur lalu lintasdunia. Peluang ini memberikankesempatan emas untuk pariwisata di Kabupaten Sumedang,apa yang dinyatakan Bosch(Rosidi,2011) tentang tuntutan kreatifitaspelaku pariwisata sangatlah cocok.Sejalan dengan itu, Hermanto (2010)menawarkan industri kreatif yangmenggerakkan potensi kearifan lokaldi bidang industri pariwisata menjadisolusi bagi tuntutan Bosch tersebut.Gang Xu (2013: 17) memandangindustri pariwisata secara luassebagai “window of opportunity”baru untuk pengembangan lokal.Begitu juga upaya-upaya untukmelestarikan kearifan lokal telahbanyak dilakukan banyak orang.Misalnya Saung Aklung eng Batik Laweyan di Solo.Mereka sadar bahwa perkembanganpariwisata dunia berpengaruh besarterhadap pariwisata nasional danregional. Oleh karena itu, setiapnegara berkompetisi memperlihatkanciri khas dan keunggulannya masingmaisng. Salah satu daya tarikterbesar saat ini adalah keunggulandi bidang budaya. Negara-negara dikawasan Asia adalah mereka yangmempunyai basis budaya yang kuat,seperti China yang menjadi destinasiInternasional terbesar (Gang Xu,1999), Jepang (Sylvie GuichardandOkpyo Moon, 2008), Korea, danIndia. Mereka berpijak pada kearifanlokal sebagai sebuah kekuatan untukmengembangkan industri pariwisata.Tidak salah kalau Indonesia pundapat meniru mereka.5

SYNTAXISSN 2078-9342stba sas@yahoo.co.idJournal of Language and LiteratureEdisi Maret 2017pariwisatanya. Selain itu, keamanandan stabilitas ekonomi relatif baik.Juga, sarana komunikasi danteknologi informasi cukup memadai.Peluang tersebut semakin besarsehubungandenganadanyape

pembaca mengaplikasikan hasil temuan dan pembahasan pada setiap artikelnya. Bahasa, budaya, dan pariwisata menjadi tiga kata kunci yang saling . Hermeuneutika Feminisme dalam Teks “Presiden Bahas Soal Perempuan . ‘local genius’” (W ales, 1948-1949 dalam Rosidi, 2011: 29) telah

Related Documents:

ayah Prabu Siliwangi, tidak dijumpai dalam babad, wawacan, atau cerita pantun. Sedangkan nama Prabu Siliwangi, sebagai cucu Prabu Wangi, selalu menjadi tokoh dalam babad, wawacan, dan cerita pantun. Sehingga dengan demikian (nama) Prabu Siliwangi tersebar luar dan dikenal baik di kalangan rakyat luas.

What is syntax? When we concentrate on the structure & ordering of components within a sentence studying the syntax of a language Syntax (originally Greek) „putting together‟/ „arrangement‟ Syntax is the study of the rules governing th

1. Launch an instance of SPSS 19 a. At the top-left, click File Open Syntax i. Find you your syntax file, and click [Open] 1. Diabetes_Student.sps is for you to type and/or paste syntax into as you follow along a. Open this one for good practice 2. Diabetes_Workbook.sps is the master file containing all of the correct syntax ii.

SPSS Syntax For Academics . What is Syntax? Instructions to SPSS Just a text file GUI is creating and runing syntax . Why use Syntax Faster - Faster to type than to click - Faster to run Easier - Easy to do the same thing with different variables

Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis MP 151 PM-24 Titin Masfingatin, Wasilatul Murtafiah IKIP PGRI MADIUN Profil Berpikir Logis dalam Memecahkan Masalah oleh Mahasiswa Calon Guru Tipe Camper MP 159 PM-25 Tri Andari Prodi Pendidikan Matematika, IKIP PGRI Madiun

Etika secara umum dibagi menjadi sebagai berikut: a. Etika umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar cara manusia bertindak secara etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moraldasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika

Rippi Maya: Draft Teori Grup 7 (a) Jika a dan b bilangan bulat dan n bilangan bulat positif, bilangan a disebut modulo n terhadap b jika n habis membagi a b, dan ditulis a b n mod . Sebagai contoh, 10 1{mod 3, karena 10 1 3 q , dan 14 2{ mod 4

The Nutcracker Ballet is derived from the story “The Nutcracker and the King of Mice” which was written E. T. A. Hoffman. The story begins on Christmas Eve in 19th Century Germany. It begins in the Stahlbaum’s house where everyone is preparing for their festive Christmas Eve party. The Stahlbaum’s house is a large and beautiful home, with the grandest Christmas tree imaginable. Mrs .