PELATIHAN PEMBUATAN KARTU DENGAN ORIGAMI MENGAMBIL TEMA .

3y ago
36 Views
2 Downloads
417.79 KB
8 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Callan Shouse
Transcription

COREMetadata, citation and similar papers at core.ac.ukProvided by UBM Journal (Universitas Bunda Mulia Jakarta)Jurnal Pengabdian dan KewirausahaanVol.3 (No. 2 ) : no. 083- no. 090. Th. 2019ISSN: 2581-2718E-ISSN: 2620-3480Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/Hasil Penelitian“PELATIHAN PEMBUATAN KARTU DENGAN ORIGAMI MENGAMBIL TEMAHEWAN LANGKA INDONESIA”(RPTRA Dharma Suci- Jakarta)Yana Erlyana1)* dan Henny Hidajat2)1)Desain2)DesainKomunikasi Visual/Fakultas Teknologi dan Desain, Universitas Bunda MuliaKomunikasi Visual/Fakultas Teknologi dan Desain, Universitas Bunda MuliaDiterima 16 Juli 2019 / Disetujui 28 Agustus 2019ABSTRACTEnvironmental education has a very important role in overcoming current environmentalproblems. The development of environmental awareness is increasingly important to continue to besocialized to all elements of society who have a responsibility in maintaining and preserving theenvironment for sustainability that is relevant to nature. Early childhood must begin to have anawareness of the importance of environmental aspects in maintaining life now and in the futurebecause environmental education is the responsibility of the entire community, including governmentand educational institutions. This community service activity combines the provision of material onthe importance of preserving the environment, especially Indonesian rare animals and development ofchildren’s fine motor skill by using paper folding activities or commonly called origami. This studyusing collaborative and participatory action research methods (PAR). At the community service thistime, the target of the participants was children aged 6-8 years in the North Jakarta Dharma SuciRPTRA environment. The results of the training from this activity showed that children tend to beenthusiastic in participating in giving the material given. Children tend to be interested in learningmore about rare animals in Indonesia. And it can be seen that the children's fine motor skills, namelyin folding paper (origami), seem to be better in several processes in the process of folding paper.Keywords: Preserving, Environment, Animal, Origami, PARABSTRAKPendidikan lingkungan memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatasi permasalahanlingkungan yang timbul saat ini. Pengembangan kesadaran lingkungan hidup semakin penting untukterus disosialisasikan kepada semua elemen masyarakat yang memiliki tanggung jawab dalammempertahankan dan melestarikan lingkungan demi keberlanjutan yang relevan dengan alam. Anakusia dini harus mulai memiliki kesadaran akan pentingnya aspek lingkungan dalam mempertahankankehidupan saat ini dan di masa depan karena pendidikan lingkungan hidup merupakan tanggungjawab seluruh masyarakat, termasuk pemerintah dan lembaga pendidikan. Kegiatan pengabdiankepada masyarakat ini memadukan dari pemberian materi tentang pentingnya melestarikanlingkungan hidup terutama hewan-hewan langka Indonesia dan pengembangan motorik halus anakusia dini mengunakan kegiatan melipat kertas atau yang biasa disebut origami. Penelitian inimengunakan metode penelitian tindakan kolaboratif dan partisipatori (participatory action research/PAR). Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini, sasaran peserta adalah anak usia 6-8tahun dilingkungan RPTRA Dharma Suci Jakarta Utara. Hasil pelatihan dari kegiatan ini anak-anakterlihat cenderung antusias dalam mengikuti pemberian materi yang diberikan. Anak-anak cenderungmulai tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai hewan-hewan langka di Indonesia. Sertaterlihat bahwa kemampuan motorik halus anak-anak yaitu dalam melipat kertas (origami) terlihatmenjadi lebih baik dalam beberapa proses tahapan penglipatan kertas.Kata Kunci: Pelestarian, Lingkungan, Hewan, Origami, PAR*Korespondensi Penulis:E-mail: yerlyana@bundamulia.ac.id83

Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/Hasil PenelitianPENDAHULUANIndonesia merupakan negara pusatkeanekaragaman hayati laut dunia sehinggamemiliki yang kaya dengan hasil laut,sehinggabanyakmasyarakatyangmemanfaatkan sumber daya laut untukmemenuhi kebutuhan hidup maupun dalampemenuhan kebutuhan ekonomi. Ancamanterbesar datang dari masyarakat yangseharusnya melestarikan dan menjaga potensilautan Indonesia. Kerusakan pada lautdisebabkan karena perilaku manusia yangmembabi buta mengeksploitasi laut tanpamemperhatikan aturan selain itu ancaman lokaljuga datang dari pembangunan pesisir,pembangunan tambak dengan menghancurkanhutan mangrove dan juga penangkapan ikanyang berlebihan. Dari data penelitian LembagaIlmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) secaraberkesinambunganterungkap,kerusakanterumbu karang di Indonesia yang merupakansalah satu komponen penting ekosistem lautkini telah mencapai 70 persen. Kerusakanekosistem laut ini sudah terjadi hampir diseluruh wilayah pesisir, karena kesadaranmasyarakat tentang lingkungan masih rendah.Masyarakat harus menyadari dan wajibmelindungi keberadaan ekosistem laut sebagaipenopang hidup mereka.Seperti yang dikutip dari detik.com23/11/2016, sekolah-sekolah di Manadomisalnya menurut ketua LSM Manengkelsudah membiasakan anak-anak mempelajariekosistem laut. Menurutnya, ada 3 jenjangpendidikan di sekolah tersebut. Jenjangpertama yakni tempat di mana anak-anakdiajari materi hingga ia memiliki pemahamantentang lingkungan. Mulai dari materi soalekosistem, pengolahan sampah, jurnalistik,sampai mitigasi bencana. Setelah itu adajenjang transformer. Dalam jenjang ini,diharapkan rasa cinta anak terhadaplingkungan sudah tumbuh dan pemikiranmereka sudah berubah.Tribun Bali 26/7/2018 Banyuwangimemulai kampanye pada anak-anak untukmembiasakan diri cinta pada ekosistem.Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF)bersama, Bank Central Asia (BCA),mengempanyekan kelestarian ekosistem laut,utamanya keberadaan penyu, di sekolah-Jurnal Pengabdian dan KewirausahaanVol.3 (No. 2 ) : no. 083- no. 090. Th. 2019ISSN: 2581-2718E-ISSN: 2620-3480sekolah. Menurut Executive Vice PresidentCorporate Social Responsibility (CSR) BCAInge Setiawati, "Anak-anak memiliki dayaingat yang tinggi akan sesuatu. Kegiatan iniagar mereka terbiasa dan selalu ingat untukmenjaga ekosistem laut, utamanya dalam halini adalah penyu.Pendidikan lingkungan memiliki perananyang sangat penting dalam mengatasipermasalahan lingkungan yang timbul saat ini.Pengembangan kesadaran lingkungan hidupsemakin penting untuk terus disosialisasikankepada semua elemen masyarakat yangmemilikitanggungjawabdalammempertahankan dan melestarikan lingkungandemi keberlanjutan yang relevan dengan alam.Anak usia dini harus mulai memiliki kesadaranakan pentingnya aspek lingkungan dalammempertahankan kehidupan saat ini dan dimasa depan karena pendidikan lingkunganhidup merupakan tanggung jawab seluruhmasyarakat, termasuk pemerintah dan lembagapendidikan.Berdasarkan Sutrisno dalam Djoehaeni(2014) mengungkapkan bahwa n pada diri anak sejak usia dini.Untuk itu cara yang paling mendatangkan hasilyang relatif cepat dan memuaskan adalahdengan secara sadar mendidik anak untukmencintai lingkungan.Widodo dalam Jumilah (2014: 18)berpendapatbahwamotorik merupakanperkembangan pengendalian gerakan tubuhmelaluikegiatan yang terkoordinir antarasusunan saraf otot, otak, dan spinal cord.Perkembangan keterampilan motorik terbagimenjadi dua yaitu keterampilan motorik halusdan keterampilan motorik kasar. Keterampilanmotorik halus menurut Mahendra dalamSumantri (2005: 143) keterampilan motorikhalus(finemotorskill)merupakanketerampilan yang memerlukan kemampuanuntuk mengontrol otot-otot kecil atau halusuntuk mencapai pelaksanaan keterampilanyang berhasil. Pada masa golden age yangberkaitan dengan motorik halus anak sangatpenting dikembangkan, hal ini didukung olehAndang Ismail (2006: 84) yang mengatakanbahwa motorik halus adalah untuk melatihagar terampil dan cermat menggunakan jari84

Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/Hasil Penelitianjemarinya dalam kehidupan sehari-hari.Motorik halus adalah gerakan yangmenggunakan otot-otot halus atau sebagiananggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi olehkesempatan untuk belajar dan berlatih.Hurlock (2013: 150) menyatakan bahwamotorik halus adalah kemampuan seseoranganak melakukan kegiatan yang berkaitandengan pengendalian gerak dan memusatkanperhatian semakin muda anak, semakinlamawaktuyang dibutuhkanuntukberkonsentrasi pada kegiatan yang berkaitandengan pekembangan motorik halus. Caramelatih motorik anak adalah dengan mediasederhana yaitu melipat kertas atau disebutjuga origami.Kata origami berasal dari bahasa Jepangyakni dari kata oru yang berarti melipat dankami berarti kertas. Ketika kedua katadigabungkan ada sedikit perubahan namuntidak mengubah artinya, yakni dari katakami menjadi gamisehingga bukan orikamitetapi origami maksudnya adalah melipatkertas. Melipat kertas (origami) adalah suatuteknik berkarya seni/kerajinan tangan yangumumnya dibuat dari bahan kertas dengantujuan untuk menghasilkan aneka bentukmainan, hiasan, benda fungsional, alat peragadan kreasi lain (Andayani, 2012: 37).Selain untuk memperkenalkan anakterhadap hewan yang langka dan mulai punah,pada PKM (Pengabdian Kepada masyarakat)kali ini anak-anak juga belajar ketrampilandengan membuat origami hewan langkatersebut kemudian dijadikan kartu ucapan.IDENTIFIKASI MASALAHMengutipdariberbagaisumber,ketidakpedulian sebagian besar umat manusiapada kemampuan dan daya dukung bumi,berbagaiperubahanmelandaseluruhpermukaan bumi. Pemanasan global danperubahan iklim berdampak pada naiknyatemperatur udara mencapai 1,5-4,5 derajatcelcius dan merubah permukaan bumi secararadikal sehingga mempengaruhi kesehatan dankeamanan manusia. Selain itu, juga terjadiperubahan musim dan musnahnya berbagijenis flora dan fauna. Didukung data penelitiandari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI) secara berkesinambungan terungkap,kerusakan terumbu karang di Indonesia yangJurnal Pengabdian dan KewirausahaanVol.3 (No. 2 ) : no. 083- no. 090. Th. 2019ISSN: 2581-2718E-ISSN: 2620-3480merupakan salah satu komponen pentingekosistem laut kini telah mencapai 70 persen.Kerusakan ekosistem laut ini sudah terjadihampir di seluruh wilayah pesisir, karenakesadaran masyarakat tentang lingkunganmasih rendah. Masyarakat harus menyadaridan wajib melindungi keberadaan ekosistemlaut sebagai penopang hidup mereka.Untuk mengatasi permasalahan akibatdampak lingkungan, diperlukan keterlibatansegenap komponen masyarakat, tak terkecualianak-anak. Anak merupakan generasi penerusyang mewariskan keberlangsungan bumi.Ketidakpedulian orang tua terhadap kelestarianlingkungan, bukan hanya mewariskan kondisilingkungan yang buruk, namun jugamenciptakan generasi penerus yang tak ramahlingkungan.Berdasarkan Sutrisno dalam Djoehaeni(2014) mengungkapkan bahwa n pada diri anak sejak usia dini.Untuk itu cara yang paling mendatangkan hasilyang relatif cepat dan memuaskan adalahdengan secara sadar mendidik anak untukmencintai lingkungan. Pendidikan yangdiberikan haruslah mencangkup ke dalamsemua aspek bidang pengembangan agarkemampuan anak dapat berkembang denganmaksimal dan menyeluruh. Salah satu bidangyang dikembangkan dalam pendidikan anakusia dini adalah perkembangan motorik.Eksistensi perguruan tinggi ditentukanoleh kemampuannya memberi kontribusi padamasyarakat. Pengabdian masyarakat memilikiesensi yang sangat penting bagi aspek tatagunalaksana dari pengembangan ilmupengetahuan. Atas dasar nilai-nilai normatiftersebut di atas Program Studi DesainKomunikasi Visual Universitas Bunda MuliaJakarta melakukan pelatihan untuk membantuanak-anak dalam melatih motorik halus anakdengan media origami. Pada kegiatanpengabdian kepada masyarakat kali ini,sasaran peserta adalah anak usia 6-8 tahundilingkungan RPTRA Dharma Suci JakartaUtara.TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN85

Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/Hasil PenelitianAdapunmaksuddantujuandiselenggarakan kegiatan PKM ini adalahuntuk:a. Meningkatkan keinginan anak untuk ikutmelestarikan lingkungan hidup terutamadalam hal ini hewan langka.b. Meningkatkan kemampuan motorik halusanak pada usia dini.c. Menambah dan mengembangkan kreatifitasanak dalam membuat origami.TINJAUAN PUSTAKAKajian Pendidikan Lingkungan HidupStapp(1979)menyatakanbahwapendidikan lingkungan hidup adalah prosesyang bertujuan untuk mengembangkanpenduduk dunia yang sadar dan peduliterhadap lingkungan secara utuh sertapermasalahan yang berhubungan denganlingkungan, dan yang memiliki pengetahuan,sikap, motivasi, komitmen dan keterampilanuntuk bekerja secara individu dan bersamasama terhadap solusi dari permasalahan saatinidanpencegahan atasdatangnyapermasalahan yang baru.Kinselladalamdjoehaeni(2014)menyatakan bahwa di masyarakat hari ini kitamenjadi semakin khawatir tentang pemanasanglobal, perubahan iklim dan kesejahteraanplanet ini dan habitat untuk generasi masadepan. Sebagai orangtua dan pengasuh, kitasering khawatir tentang masa depan anak-anakkita, dan banyak dari kita merasa kita bisamelakukan lebih dalam kehidupan sehari-harikita untuk berkontribusi pada solusi bukanpenyebabmasalahlingkunganyangditimbulkan. Di bagian lain dalam djoehaeni(2014) juga menyebutkan bahwa rumah kitadan masyarakat adalah tempat di mana kitamembesarkan anak- anak kita, sehingga masukakal untuk ingin menjaga rumah kita aman dansehat bagi mereka untuk tumbuh dan belajar.Kita tahu bahwa anak-anak belajar darihubungan dengan keluarga mereka, pengasuhdan lingkungan, sehingga, melalui apa yangkita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari,kita dapat mulai melibatkan anak- anak dalambelajar tentang merawat dunia di sekitarmereka.Jurnal Pengabdian dan KewirausahaanVol.3 (No. 2 ) : no. 083- no. 090. Th. 2019ISSN: 2581-2718E-ISSN: 2620-3480Keterampilan Motorik HalusPerkembanganmotorikmerupakanaktivitas yang familiar dengan kegiatan seharihari karena setiap hari digunakan oleh manusiauntuk menjalani hidup. Menurut Hurlock(1978: 150) berpendapat bahwa perkembanganmotorik berarti perkembangan pengendaliangerakan jasmaniah melalui kegiatan pusatsyaraf, urat syaraf, dan otot yang terkendali.Corbin (Sumantri, 2005: 48) mengemukakanbahwa perkembangan motorik merupakanperubahan kemampuan gerak dari bayi sampaidewasa yang melibatkan berbagai aspekperilaku dan kemampuan gerak.Pendapat di atas sesuai dengan pendapatSujiono (2008: 1.3) yang menyatakan bahwaperkembangan motorik dapat disebut sebagaiperkembangan dari unsur kematangan danpengendalian gerak tubuh. Menurut Suyanto(2005: 51) menyatakan bahwa perkembanganmotorik meliputi perkembangan badan, ototkasar (motorik kasar) dan otot halus (motorikhalus).Motorik merupakan pengendalian geraktubuh melalui kegiatan yang terkoordinasiantara susunan syaraf, otot dan otak. MenurutSujiono (2008: 1-15), “Motorik halus adalahgerakan tubuh yang melibatkan otot- otot kecilseperti otot jari tangan, pergelangan tangandan lain-lain”. Gerakan Motorik Halusterutama yang melibatkan otot tangan dan jaribiasanya membutuhkan kecermatan tinggi,ketekunan dan koordinasi antara mata dan ototkecil. Semakin baik gerakan motorik halusmembuat anak dapat berkreasi, sepertimenggunting,menggambar,mewarnai,merobek, menulis, meronce, melipat, menjahit,meremas, menggenggam, menganyam dansebagainya.Jadi pengertian Kemampuan MotorikHalus anak adalah kesanggupan dalam suatubidang tertentu yang berhubungan dengangerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuhtertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecilseperti ketrampilan menggunakan jari-jaritangan dan gerakan pergelangan tangan, makakemampuan motorik halus anak perlu diasahsedemikian rupa agar suatu saat nanti otot-ototjari tangan anak lebih kuat dan mampu untukdigunakanberbagaiaktivitasyangberhubungan dengan motorik.86

Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/Hasil PenelitianJurnal Pengabdian dan KewirausahaanVol.3 (No. 2 ) : no. 083- no. 090. Th. 2019ISSN: 2581-2718E-ISSN: 2620-3480Definisi OrigamiMETODE PENELITIANHira Karmachela (2006) berpendapat,bahwa kata origami berasal dari bahasa Jpeangyakni dari kata “Oru” yang berarti melipat dan“Kami” berarti kertas. Ketika kedua katadigabungkan ada sedikit perubahan namuntidak mengubah artinya, yakni dari kata“kami” menjadi “Gami” sehingga nya adalah melipat kertas. SedangkanDr. Sumanto, melipat Origami adalah suatuteknik berkarya seni/ kerajinan tangan yangumumnya dibuat dari bahan kertas dengantujuan untuk menghasilkan aneka bentukmainan, hiasan, benda fungsional, alat peragadan kreasi lainnya.Kegiatan pengabdian kepada masyarakatini memadukan dari pemberian materi tentangpentingnya melestarikan lingkungan hidupterutama hewan-hewan langka Indonesia danmengunakan metode penelitian tindakankolaboratif dan partisipatori (participatoryaction research/ PAR) yaitu kegiatan penelitianyang dilakukan dengan melibatkan masyarakatagar merasa ikut serta memiliki programkegiatan tersebut serta berniat ikut aktifmemecahkan masalah berbasis masyarakat(Suharsimi Arikunto, 2006: 95). Masyarakatyang dimaksud dalam penelitian ini adalahanak usia 6-8 tahun dilingkungan RPTRADharma Suci Jakarta Utara.Origami atau yang lebih dikenal lagidnegan istilah kertas lipat merupakan media(alatbantu)yangdigunakandalampembelajaran kreativitas anak dengan segalabentuk dan saluran yang dugunakan para guruuntuk menyalurkan pesan atau informasi.Dengan media kertas lipat yang bertujuanuntukmenstimulusanakuntukmengembangkan kreativitasnya.Dalam teori PAR terdapat siklus yangdijadikan tolak ukur keberhasilan prosespenelitian berbasis pemberdayaan masyarakat.Adapun siklus tersebut dikenal dengan istilahKUPAR (to Know, to Understand, to Plan, toAction dan to Reflection). To Know (untukmengetahui) merupakan proses awal dalampemberdayaan dengan mempertimbangkanpandangan subyektif peneliti terhadapkehidupan masyarakat yang diteliti, sertamembangun kesepakatan sehingga penelitiditerima oleh masyarakat tersebut. ToUnderstand (untuk memahami) dimaknaisebagai suatu proses dimana peneliti danmasyarakat yang diberdayakan mampumengidentifikasi permasalahan yang adadalamkehidupanmereka,kemudiandikolerasikan dengan aset-aset yang dimilikimasyarakat, sehingga dapat mewujudkankomitmen masyarakat dalam menyelesaikanpermasalahan yang ada dalam kehidupanmereka. To Plan (untuk merencanakan)sebagai proses merencanakan aksi-aksistrategis dalam menyelesaikan persoalan yangmuncul dalam masyarakat. Perencanaan inimempertimbangkan keseimbangan antarahuman resources dan natural resources sertaalurstakeholderyangmenghimpunmasyarakat tersebut. Tahap perencanaan iniharus dimaksimalkan dengan kesertaan penuhmasyarakat atas penyelesaian masalahnyasendiri. Sehingga pemberdayaan tidak hanyadiartikan sebagai perubahan sosial saja, namunjuga media pendidikan masyarakat. To Action(melancarkan aksi) merupakan n,mengelola,merubah,Melipat kertas adalah sesuatu yangsangat menyenangkan bagi anak karena dapatdibuat apa saja, mulai dari kegiatan melipatyang sederhana seperti bentuk segi tiga, segiempat, kemuian bentuk yang sulit. Gerak yangdilatih dari kegiatan melipat ini adalahbagaimana anak melipat dan menekan lipatanlipatan itu karena kegiatan ini akanmemperkuat otot-otot telapak dan jari tangananak.Berkaitan dengan kegiatan melipat ini,Hira Karmachela berpendapat bahwa senimelipat kertas ini merupakan seni yang sangatcocok dengan anak karena Origami melatihketerampilan tangan anak, juga kerapian dalamberkreasi. Selain itu anak akan terbiasa untukmenciptakan hal baru atau inovasi. Melipatpada hakikatnya merupakan keterampilantangan untuk meciptakan bentuk-bentuktertentu tanpa menggunakan bahn perekat lemserta ketelitan ini membutuhkan keterampilankoordinasi tanga, ketelitian dan kerapian, didalam kegiatan melipat jika disajikan denganminat anak akan meberikan keasyikan dankegembiraan serta kepuasan bagi anak.(Soemantri, 2005: 151)87

Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/Hasil t sehingga dapat difungsikan secaraoptimal dan proposional. To Reflection(refleksi)

“PELATIHAN PEMBUATAN KARTU DENGAN ORIGAMI MENGAMBIL TEMA HEWAN LANGKA INDONESIA” (RPTRA Dharma Suci- Jakarta) Yana Erlyana1)* dan Henny Hidajat2) 1)Desain Komunikasi Visual/Fakultas Teknologi dan Desain, Universitas Bunda Mulia 2)Desain Komunikasi Visual/Fakultas Teknologi dan Desain, Universitas Bunda Mulia

Related Documents:

1. Memberikan Pelatihan Tonis A 2. Memberikan Pelatihan Gerak dan Lagu B 3. Memberikan Pelatihan Kaligrafi C 4. Memberikan Pelatihan Menyulam D 5. Memberikan Pelatihan Menbuat Kerajinan Kain Flanel E 6. Memberikan Pelatihan Membuat Paper Craft F 7. Memberikan Pelatihan Membuat Origami G 8. Memberikan Pelatihan Membuat Bunga dari Sedotan H .

7. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk/ Kartu Pelajar Yang Bersangkutan 8. Foto Copy Tanda Bukti Pembayaran dari Bank (Legalisir ke Bag. Keuangan) Bagian Keuangan 9. Pas Foto 3x4 Berwarna dan 2x3 Hitam Putih Yang Bersangkutan NO 1. Jas Almamater Ruang BAU 2. Kartu Tanda Mahasiswa (KT

Bird Origami Butterfly Origami THE Complete Book of Hummingbirds Disney Classic Crochet Marvel ’s The Avengers Vault Montreal Then and Now Noah ’s Ark Origami Origami Aircraft Origami Chess: Cats vs. Dogs Peanuts Crochet Star Wars Crochet Vancouver Then and Now Spring 2015. AWARD-WINNING TITLES

Origami is a paper folding art that emerged in Japan (Yoshioka, 1963). Origami has two types, classical origami and modular origami (Tuğrul & Kavici, 2002). A single piece of paper is used in classic origami. Different items, animal figures and two-dimensional geometric shapes can be made with classic origami.

Pelatihan Teknis Budidaya Tanaman Pangan 7. Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian 8. Pelatihan Budidaya padi dan Jagung 9. Pelatihan Budidaya Hortikultura (Sayur dan Buah-Buahan) 10. Pelatihan Budidaya Bawang Merah 11. Pelatihan Budidaya Hidroponik

A. Pelatihan Khitobah 1. Pengertian Pelatihan Khitobah Pelatihan khitobah berasal dari dua kata yaitu pelatihan dan khitobah. Pelatihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses, cara, perbuatan melatih, kegiatan atau pekerjaa

pelatihan dapat berjalan secara efektif dan optimal bila prinsip-prinsip pelatihan dikembangkan sesuai dengan pelatihan yang berkaitan sesuai dengan tujuan pelatihan yang diharapkan. William B. Werther dalam Skripsi Yusuf Husaeni (2013, hlm.31), menyatakan bahwa File Size: 379KB

The principle of archaeological illustration outlined above remains the same, and digital technology has not changed this: What it has done has provided different tools, in the form of graphics software and scanning hardware to enable a more efficient execution of illustrations. This guide addresses how to illustrate small finds using existing principles within a digital environment which is .