ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA DALAM .

3y ago
48 Views
3 Downloads
919.21 KB
20 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Emanuel Batten
Transcription

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA DALAMMENYELESAIKAN SOAL MATERI HIMPUNAN BERDASARKANTAKSONOMI SOLO (Structure of Observed Learning Outcomes) PADASISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKIDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I padaJurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanDiajukan Oleh:Hari WibawaA410130109PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2017

i

ii

iii

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA DALAMMENYELESAIKAN SOAL MATERI HIMPUNAN BERDASARKANTAKSONOMI SOLO (Structure of Observed Learning Outcomes) PADASISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKIABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsepmatematika siswa dalam menyelesaikan soal materi himpunan berdasarkantaksonomi SOLO. Informan dari penelitian ini adalah siswa kelas VII FSMP Negeri 2 Baki. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode tessebagai metode pokok. Metode bantu berupa metode wawancara, metodeobservasi, dan metode dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secarakualitatif melalui 3 alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikankesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsepmatematika siswa tentang materi himpunan berdasarkan taksonomi SOLO,siswayang memperoleh skor diatas KKM telah mencapai levelmultistruktural, siswa telah mampu menggunakan informasi tunggal untukmenyelesaikan permasalahan dan siswa telah mampu menggabungkanbeberapa hubungan dari data/informasi yang ada untuk menyelesaikanpermasalahan. Sedangkan pada tahap relasional siswa belum sepenuhnyamampu mencapai karena masih terdapat kesalahan dalam mendata anggotadalam diagram venn tetapi telah mampu menggunakan beberapa informasiyang ada dan kemudian mengaplikasikan konsepnya kedalam permasalahannyata. Sementara siswa yang memperoleh skor dibawah KKM hanyamencapai pada level unistruktural saja. Siswa hanya dapat menggunakaninformasi tunggal untuk menyelesaikan permasalahan. Sedangkan padalevel multistruktural siswa belum mampu menggunakan beberapa informasiyang bersifat terpisah, serta dapat membuat hubungan dari informasitersebut, serta pada level relasional siswa belum mampu menggunakanbeberapa informasi yang ada dan kemudian mengaplikasikan konsepnya kedalam permasalahan nyata.Kata kunci:himpunan, pemahaman konsep matematika, taksonomi SOLO.ABSTRACTThe aim of this study is determine the students' mathematical understandingability concept to solve material set problems by SOLO taxonomy. Informanof this study is VII F student at SMP Negeri 2 Baki. Data was collected bytest as principal method. Auxilary methods such as interviews method,observation method, and documentation method. This study uses qualitative1

methods which through 3 flows, data reduction, data presentation, anddrawing conclusion. The result of this study shows students' mathematicalunderstanding concept about set material based SOLO taxonomy, thestudent who get scores above KKM has reached multi-structural level,student has been able to solve problems and incorporate some of the datarelationship / information to solve problems. While on stage relationalstudent has not been fully able to achieve because there are errors in therecord member in the venn diagram but have been able to use some of theexisting information and then apply the concepts into real problems.Whilestudent who received score less than KKM only reached in uni-structurallevel. Students can only use a single information to resolve the problem.While at multistruktural level students have not been able to use some of theinformation that is discrete, and can create a relationship of suchinformation, as well as on the relational level students have not been ableto use some of the existing information and then apply the concepts into realproblems.Keywords: set, mathematical understanding concept, SOLO taxonomy1.PENDAHULUANPendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan.Pendidikan dimulai dari lahir hingga meninggal dunia. Dengan adanyapendidikan, manusia dapat memperoleh pengetahuan, ketrampilan, danpengalaman. Tingkat pendidikan manusia salah satu indikator dari kualitassumber daya manusia. Oleh sebab itu, diperlukan upaya dari berbagai pihakuntuk mencapai keberhasilan dalam pendidikan.Keberhasilan dalam pendidikan dapat diukur dari keberhasilan dalamproses belajar mengajar. Salah satunya pada pembelajaran matematika.Matematika merupakan salah bidang pelajaran yang diajarkan dalam darijenjang pendidikan dasar hingga pendidikan menengah. Menurut PermendikasNo 22 Tahun 2006 salah satu tujuan pembelajaran matematika pada pendidikanmenengah adalah agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsepmatematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikankonsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalampemecahan masalah.2

Pemahaman konsep perlu ditanamkan pada seorang siswa sejak iapertama kali menerima suatu materi matematika di tingkat pendidikan ngertian,carapengoperasian matematika yang benar, dan menggunakan konsep tersebutdalam pemecahan masalah dalam matematika, karena ini akan menjadi bekaluntuk mempelajari matematika pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.Dengan pemahaman konsep matematika yang baik seorang siswa dapatmemecahkan masalah dengan mudah.Menurut Suherman (dalam Zevika, dkk: 2012) dalam matematikaterdapat topik atau konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik ataukonsep selanjutnya. Sehingga kemampuan pemahaman konsep matematikamerupakan hal penting karena dalam matematika mempelajari konsep atautopik secara berkesinambungan dan saling terhubung. Merujuk pada hasilpenelitian Zevika, dkk (2012: 49) menyimpulkan bahwa pemahaman konsepmerupakan hal yang dibutuhkan dalam mencapai hasil belajar yang baik. Siswadikatakan telah mempunyai kemampuan pemahaman konsep yang baik,apabila mereka dapat menunjukkan indikator-indikator pemahaman konsepdalam tes. Selain itu menurut Putri dan Manoy (2011) taksonomi SOLO(Structure of Observed Learning Objected) dapat digunakan sebagai alat bantuuntuk mengukur kemampuan siswa dalam merespon suatu masalah menjadilima level berbeda dan bersifat hirarkis yaitu prastruktural, unistruktural,multistruktural, relasional, dan extended abstract. Sehingga dapat diketahuitingkat pemahaman konsep matematis siswa.Taksonomi SOLO dikembangkan oleh Biggs dan Collis (dalamEkawati , dkk: 2013). Taksonomi SOLO terdiri dari lima tingkat yangmenggambarkan kemampuan berpikir siswa yaitu:1.1 Tingkat PrastrukturalTingkat prastruktural adalah tingkat dimana siswa menggunakandata atau proses pemecahan yang tidak benar sehingga kesimpulan yangdiperoleh tidak tepat atau tidak relevan. Siswa hanya memiliki sedikitinformasi yang bahkan tidak saling berhubungan, sehingga tidak3

membentuk sebuah kesatuan konsep sama sekali dan tidak mempunyaimakna apapun. Siswa belum bisa mengerjakan tugas yang diberikan secaratepat artinya siswa tidak memiliki keterampilan yang dapat digunakandalam menyelesaikan tugas yang diberikan.1.2 Tingkat UnistrukturalPada tingkat ini siswa hanya menggunakan sedikitnya satuinformasi dan menggunakan satu konsep atau proses pemecahan. Siswamenggunakan proses berdasarkan data yang terpilih untuk penyelesaianmasalah yang benar tetapi kesimpulan yang diperoleh tidak relevan.1.3 Tingkat MultistrukturalPada tingkat ini siswa menggunakan beberapa data/ informasitetapi tidak ada hubungan di antara data tersebut sehingga tidak dapatmenarik kesimpulan yang relevan. Siswa dapat membuat beberapahubungan dari beberapa data/informasi tetapi hubungan-hubungantersebut belum tepat sehingga kesimpulan yang diperoleh tidak relevan.1.4 Tingkat relasionalPada tingkat ini siswa menggunakan beberapa data/informasikemudian mengaplikasikan konsep/ proses lalu memberikan hasilsementara kemudian menghubungkan dengan data dan atau proses yanglain sehingga dapat menarik kesimpulan yang relevan. Siswa mengaitkankonsep/ proses sehingga semua informasi terhubung secara relevan dandiperoleh kesimpulan yang relevan.1.5 Tingkat Extendede AbstractPada level ini siswa menggunakan beberapa data/ informasikemudian mengaplikasikan konsep/ proses lalu memberikan hasilsementara kemudian menghubungkan dengan data dan atau proses yanglain sehingga dapat menarik kesimpulan yang relevan dan dapat membuatgeneralisasi dari hasil yang diperoleh. Siswa berpikir secara konseptualdan dapat melakukan generalisasi pada suatu domain/ area pengetahuandan pengalaman lain.4

Selain itu menurut Putri dan Manoy (2011) taksonomi SOLO(Structure of Observed Learning Objected) dapat digunakan sebagai alat bantuuntuk mengukur kemampuan siswa dalam merespon suatu masalah menjadilima level berbeda dan bersifat hirarkis yaitu prastruktural, unistruktural,multistruktural, relasional, dan extended abstract. Sehingga dapat diketahuitingkat pemahaman konsep matematis siswa.Salah satu pemahaman konsep matematika adalah pada materihimpunan. Adapun materi himpunan yang harus dikuasai siswa sesuai denganstandar isi yang memuat kompetensi dasar meliputi: memahami pengertian dannotasi himpunan serta penyajiannya, memahami konsep himpunan bagian,memahami operasi irisan, gabungan, kurang, dan komponen dalam himpunan,menyajikan himpunan dalam diagram Venn, menggunakan konsep himpunandalam pemecahan masalah. Sehingga dalam materi himpunan, siswa bisamenggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah.Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas VII SMPNegeri 2 Baki mengatakan bahwa pemahaman konsep matematika dalammateri himpunan masih tergolong rendah. Salah satu indikatornya adalahdalam mengklasifikasikan terhadap objek yang termasuk dan bukan termasukdalam himpunan, siswa masih sering mengalami kesulitan. Selain ituberdasarkan nilai ulangan harian siswa yang kebanyakan masih belummencapai Kriteria Ketuntasan Minimal.Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahamankonsep matematika siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baki dalam menyelesaikansoal materi himpunan berdasarkan taksonomi SOLO (Structure of ObservedLearning Outcomes).2.METODE PENELITIANJenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data yangdidapatkan akan lebih lengkap, lebih mendalam, dan bermakna sehingga tujuandalam penelitian dapat tercapai. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25

Baki. Waktu penelitian selama 2 minggu. Subjek dalam penenlitian ini adalahsiswa kelas VII F yang terdiri dari 30 siswa.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian inimeliputi: (1) metode pokok yang berupa: (a) tes yang digunakan untukmengumpulkan data yang kemudian dianalisis, (b) wawancara untukmengetahui tentang pemahaman konsep siswa setelah diterapkan kurikulum2013, (2) metode bantu berupa: (a) observasi untuk memperoleh gambarantentang siswa, (b) dokumentasi untuk memperoleh daftar nama siswa, dan foto.Instrument penelitian berupa soal – soal yang disusun berdasarkan leveldalam taksonomi SOLO. Dalam menyusun soal – soal tersebut peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran matematika SMP Negeri 2 Baki setelahdikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Validitas item berkenaan dengankesanggupan alat penelitian dalam mengukur item soal yang seharusnya,artinya tes tersebut harus mampu mengungkapkan isi suatu konsep atauvariabel yang hendak diukur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa soaltes telah memenuhi validitas item karena soal tes tersebut sudah sesuai dengankurikulum (materi dan ujian) dan telah memenuhi kisi-kisi dalam materipelajaran.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahanalisis data kualitatif meliputi: (1) reduksi data berarti merangkum, memilihhal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema danpolanya dan membuang yang tidak perlu. Dalam tahap ini peneliti mencatathasil wawancara dan observasi serta mengumpulkan data dokumentasi darinarasumber yang berkaitan dengan pemahaman konsep matematika siswadalam menyelesaikan soal himpunan. (2) penyajian data dilakukan dalambentuk uraian singkat, bagan, hubungan anatar kategori, dan sejenisnya.Dengan penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yangterjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahamitersebut. (3) Penarikan Kesimpulan adalah hasil akhir dari sebuah penelitianyang telah disusun sesuai dengan tujuan penelitian. Kesimpulan yang baikmerupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah dirumuskan diawal.6

3.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANSebelum melaksanakan penelitian, peneliti menyusun instrumenpenelitian berupa soal tes. Soal yang disusun terdiri dari 4 soal dengan materihimpunan. Setelah instrument disusun selanjutnya adalah melaksanakanpenelitian untuk mendapatkan data yang dibutuhkan mengenai pemahamankonsep matematika siswa dalam menyelesaikan soal materi himpunanberdasarkan taksonomi SOLO. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VII FSMP Negeri 2 Baki pada hari jumat tanggal 25 November 2016 yang berjumlah30 siswa. Dari hasil tes yang telah dilakukan pada tanggal 25 November 2016,dipilih masing-masing dua siswa yang mencapai KKM (Kriteria KetuntasanMinimal) dan dua siswa yang tidak mencapai KKM (Kriteria KetuntasanMinimal) untuk dilakukan wawancara.Berikut jawaban dan hasil wawancara dengan siswa yang memperoleh skordibawah KKM.Gambar 1Berdasarkan jawaban siswa, dari gambar 1 tampak siswa sudah mampumenggambarkan diagram Venn dengan tepat. Siswa mampu menunjukkan 4dan 5 sebagai irisan A dan B. Siswa bisa menunjukkan 0 dan 1 bukan sebagaianggota himpunan dari A dan B tetapi termasuk dalam himpunan semesta.7

Berikut merupakan petikan hasil wawancara dengan siswa untukmengetahui pemahaman konsep di level unistruktural :S04:PS04::PS04::Himpunan s {0,1,2,3,4,5,6,7}, himpunan A {2,3,4,5},himpunan C {4,5,6,7}.Bagaimana cara menggambar diagram Vennnya?Buat kotak dulu terus dipojok kiri dikasih S, terus buat dualingkaran, terus dimasukkan angkanya pak.Bagaimana cara kamu memasukkan anggotanya?Dicari angka yang sama dari himpunan A dan himpunan Bdimasukkan kebagian tengah antara kedua lingkaran pak,terus anggota yang lain dimasukkan ke masing-masinglingkaran A dan B.Dengan demikian dari hasil jawaban siswa dan wawancara jawabansiswa no 2 , siswa telah mampu menggunakan informasi tunggal untukmenyelesaikan soal. Ini berarti siswa telah mampu mencapai levelunistruktural.Berikut jawaban dan hasil wawancara dengan siswa yang memperolehskor diatas KKM.8

Gambar 2Berdasarakan dari jawaban siswa, dari gambar 2 tampak bahwa siswamampu menyebutkan 5,7, dan 9 sebagai anggota himpunan A. Selanjutnyamenyebutkan 2,4,6,8, dan 10 sebagai anggota himpunan B. Lalu menyebutkan1,2,3,4,5,6, dan 7 sebagai anggota himpunan C. Selain itu siswa mampumenyebutkan banyak anggota himpunan A ada 3, banyak anggota himpunan Bada 5, banyak anggota himpunan C ada 7. Serta siswa mampu menyebutkanirisan himpunan A dan B adalah tidak ada, menyebutkan 5 dan7 sebagai irisandari himpunan A dan C. Siswa mampu menyebutkan anggota dari gabunganhimpunan antara A, B, dan C yaitu 1,2,34,5,6,7,8,9,10.Berikut merupakan petikan hasil wawancara dengan siswa untukmengetahui pemahaman konsep di level multistruktural :P:S02:PS02::Anggota dari himpunan A, himpunan B, dan himpunan Capa saja ?Himpunan A {5,7,9}, himpunan B {2,4,6,8,10},himpunan C {1,2,3,4,5,6,7}Jawaban dari soal a,b,c,d,e,dan f apa ?Banyak anggota himpunan A ada 3, banyak anggota9

himpunan B ada 5, banyak anggota himpunan C ada 7, yangd, A B adalah tidak ada pak, terus yang e, A C adalah 5dan 7, yang e, A B C adalah 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 pak.Berdasarkan hasil wawancara, siswa mampu mendata anggotahimpunan dengan tepat, menetukan irisan dengan tepat, dapat menentukangabungan dengan tepat. Dengan demikian dari hasil jawaban siswa danwawancara jawaban siswa no 3, siswa telah mampu menggunakan beberapainformasi yang bersifat terpisah, serta dapat membuat beberapa hubungan dariinformasi tersebut. Dalam soal ini siswa mampu menggunakan konsep anggotahimpunan serta mampu menghubungkan dengan konsep irisan dan konsepgabungan. Ini berarti siswa telah mencapai level multistruktural.Gambar 3Berdasarkan hasil jawaban siswa, dari gambar 3 tampak bahwa siswadapat menggambar diagram venn dengan tepat, tetapi masih salah dalammendata anggota himpunan. Dalam himpunan siswa yang suka susu siswamasih menjawab 17, yang seharusnya jawaban yang benar adalah 17-3y,himpunan siswa yang hanya suka minum teh siswa menjawab 20, seharusnya10

jawaban yang benar adalah 20-3y, serta siswa memasukkan angka 30 kedalamdiagram Venn yang seharusnya tidak ada dalam diagram Venn. Tetapi dalamproses menentukan nilai y siswa sudah mampu menjawab dengan benar.Berikut merupakan petikan hasil wawancara dengan siswa untukmengetahui pemahaman konsep di level relasional :PS01::PS01::PS01P:::S01:Bagaimana cara menyelesaikan soal yang a?Yang a kan cuma disuruh menggambar diagram Venn,digambar saja terus dimasukin anggotanya pak.Bagaimana cara menyelesaikan soal yang b?Jumlah seluruh siswa kan jumlah dari siswa yang sukaminum susu dikurangi siswa yang suka kedua-duanya terusditambah siswa yang suka minum teh dikurangi siswa yangsuka kedua-duanya terus ditambah siswa yang suka keduaduanya ditambah siswa yang tidak suka kedua-duanya pak.Jadi berapa nilai y nya?Nilai 3y kan 12, jadi nilai y nya 4 pak.Kamu sudah benar dalam mencari y, tapi kenapa dalammendata anggota himpunan kedalam diagram Venn masihsalah?Lupa belum dibenarkan pak.Berdasarkan hasilwawancara jawaban siswa, siswa mampumenggambar diagram dengan benar, tetapi masih salah memasukkan anggotahimpunan kedalam diagram Venn. Siswa mampu menjelaskan caramenentukan nilai y dengan tepat. Dengan demikian dari hasil jawaban siswadan wawancara jawaban siswa no 4, siswa mampu menggunakan beberapainformasi yang ada dan kemudian mengaplikasikan konsepnya kedalampermasalahan nyata. Siswa mampu menggunakan konsep anggota himpunan,konsep irisan dan konsep gabungan untuk menyelesaikan soal yang berkaitandengan permasalahan nyata dengan tepat, tetapi masih ada kesalahan dalammemasukkan anggota himpunan kedalam diagram Venn. Ini berarti siswa telahmampu mencapai konsep pada level relasional.Dalam penelitian ini pada level prastruktural siswa masih salah dalammenyebutkan objek yang termasuk himpunan atau bukan termasuk himpunan.Serta siswa salah dalam menjelaskan tentang pengertian dari himpunan. Selainitu siswa belum memahami konsep pengertian himpunan secara benar. Hal ini11

terjadi bukan hanya pada siswa yang memperoleh skor dibawah KKM tetapijuga pada siswa yang memperoleh skor di atas KKM. Dengan kata lain siswabelum mampu mencapai level prastruktural. Pada level unistruktural siswayang memperoleh skor diatas KKM dibawah KKM mampu menjawab soaldengan tepat. Serta siswa telah mampu menggunakan informasi tunggal untukmenyelesaikan soal tersebut. Ini berarti siswa telah mampu mencapai levelunistruktural.Pada level multistruktural siswa yang memperoleh skor dibawah KKMtelah mampu menggunakan beberapa informasi yang bersifat terpisah, sertadapat membuat hubungan dari informasi tersebut. Pada soal tentang irisansiswa belum mampu seutuhnya mencapai level multistruktural. Tetapi padasoal tentang gabungan siswa belum mencapai level multistruktural. Sementarasiswa yang memperoleh skor diatas KKM telah mampu menggunakanbeberapa informasi yang bersifat terpisah, serta dapat membuat beberapahubungan dari informasi tersebut. Dalam soal ini siswa mampu menggunakankonsep anggota himpunan serta mampu menghubungkan dengan konsep irisannamun masih ada kesalahan dalam menghubungkan dengan konsep gabungan.Pada soal tentang irisandan gabungan siswa mampu mencapai levelmultistruktural. Dengan kata lain siswa telah mencapai level multistruktural.Pada level relasional, banyak kesalahan yang dilakukan siswa dalammenyelesaikan soal. Siswa yang memperoleh skor dibawah KKM, semua siswabelum mampu

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dalam menyelesaikan soal materi himpunan berdasarkan taksonomi SOLO. Informan dari penelitian ini adalah siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Baki. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode tes sebagai metode pokok.

Related Documents:

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERIPERSAMAAN LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XII IPS 4 SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 . dan diskriminan siswa mencapai tingkat pemahaman memahami sebagian dengan miskonsepsi. Kata Kunci: miskonsepsi, tingkat pemahaman konsep, motivasi belajar .

4.9 Perubahan Pemahaman Konsep Pengertian Fisis Jarak Bayangan. 82 4.10 Perubahan Pemahaman Konsep Pengertian Fisis dari Jarak Fokus. 84 4.11 Perubahan Pemahaman Konsep Penggambaran Bayangan pada Lensa Cembung dengan Berbagai Kemungkinan Sifat Bayangan. 87 4.12 Perubahan Pemahaman Konsep Proses Pembentukan Bayangan pada

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA KELAS IV SEKOLAH DASAR (Studi Kasus Terhadap Siswa Kelas 4 Di Salah Satu SD Negeri Di Kota Cimahi Pada Tema 7 Indahnya Keragaman Di Negeriku Tahun Ajaran 2019-2020) Oleh: Yustin Nurhaeni 1605097 ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman konsep

SPLDV, dan analisis indikator pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal. Informan dari penelitian ini adalah siswa kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoahrjo. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode tes sebagai metode pokok. Metode bantu berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pemahaman Siswa 1. Arti Pemahaman Pemahaman berasal dari kata paham, menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai arti faham, mengerti, maklum, mengetahui, aliran ajaran. Sedangkan pemahaman mempunyai arti proses, perbuatan, cara memahami/ memahamkan.1 Pemahaman merupakan proses berpikir dan belajar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PEMAHAMAN 1. Pengertian Pemahaman . sehingga pemahaman siswa terhadap pembelajaran dapat tercapai.7 . Pemahaman merupakan salah satu patokan kompetensi yang dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar. Dalam proses pembelajaran, setiap individu siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami apa yang .

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemahaman Konsep Pemahaman konsep adalah kemampuan menangkap pengertian-pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan ke dalam bentuk yang lebih dipahami, mampu memberikan interpretasi dan mampu mengaplikasikannya. Pemahaman konsep merupakan tingkat kemampuan yang

AMERICAN BOARD OF RADIOLOGY, ) ) CLASS ACTION ) Trial by Jury Demanded Defendant. ) CLASS ACTION COMPLAINT Plaintiff Sadhish K. Siva, (“Plaintiff”), for his Complaint against Defendant American Board of Radiology (“ABR” or “Defendant”) hereby alleges as follows: INTRODUCTION 1. This case is about ABR’s illegal and anti-competitive conduct in the market for initial board .