Bab Ii Kajian Pustaka A. Pemahaman - Uinsu

1y ago
18 Views
2 Downloads
717.71 KB
24 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Louie Bolen
Transcription

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. PEMAHAMAN1. Pengertian PemahamanPemahaman menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah sesuatuhal yang kita pahami dan kita megerti dengan benar.1 Menurut Sudirmanadalah suatu kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan,menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentangpengetahuan yang pernah diterimanya. Menurut Arikunto pemahaman(Comprehention) siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahamihubungan yang sederhana diantara fakta-fakta. 2Menurut Nana Sudjana, pemahaman adalah hasil belajar, misalnya pesertadidik dapat menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri atas apa yangdibacanya atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telahdicontohkan guru dan menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.3Menurut Winkel dan Mukhtar dikutip dalam buku Sudaryono, pemahamanadalah kemampuan seseorang untuk menangkap makna dan arti dari bahanyang1Departemen Pendidikan Nasional, (2008), Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta :mydyredzone, hal. 8432Arikunto, (2005), Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, , hal.513Nana Sudjana, (1995), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung :.Remaja Rosdakarya, hal. 248

9dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan ataumengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain.4Sementara Benjamin S. Bloom mengatakan bahwa pemahaman (Comprehension) adalahkemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahuidan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengerti tentang sesuatu dan dapatmelihatnya dari berbagai segi.Sesuai dengan firman Allah SWT,. : “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medanperang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa oranguntuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatankepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjagadirinya.” (QS. At-Taubah :122)5Dapat pula ditakwilkan bahwa ayat ini merupakan penjelasan dari apa yang dimaksud olehAllah Swt. sehubungan dengan keberangkatan semua kabilah, dan sejumlah kecil dari tiaptiap kabilah apabila mereka tidak keluar semuanya (boleh tidak berangkat). Dimaksudkanagar mereka yang berangkat bersama Rasul Saw. memperdalam agamanya melalui wahyuwahyu yang diturunkan kepada Rasul. Selanjutnya apabila mereka kembali kepada kaumnyamemberikan peringatan kepada kaumnya tentang segala sesuatu yang menyangkut musuhmereka (agar mereka waspada). Dengan demikian, maka golongan yang tertentu ini memikuldua tugas sekaligus. Tetapi sesudah masa Nabi Saw., maka tugas mereka yang berangkat darikabilah-kabilah itu tiada lain adakalanya untuk belajar agama atau untuk berjihad, karenasesungguhnya hal tersebut fardu kifayah bagi mereka.6Jadi, dapat disimpulkan bahwa seorang siswa dikatakan memahami sesuatu apabila iadapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal yang diapelajari dengan menggunakan bahasanya sendiri. Lebih baik lagi apabila siswa dapatmemberikan contoh atau mensinergikan apa yang dia pelajari dengan permasalahanpermasalahan yang ada di sekitarnya.4Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, Penerbit Graha Ilmu: Yogyakarta, 2012,hal.445Departemen RI, (2003), Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Bandung : Diponegoro, hal. 165Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq al- Syeikh, (2005), Cet.4, Tafsir IbnuKatsir(Jilid 8), Jakarta : Pustaka Imam Syafii, hal.22969

10Sementara Mulyasa di kutip dalam buku Hartono menyimpulkan bahwa pemahamanpeserta didik dalam proses pembelajaran dapat dikembangkan dengan memberi kepercayaan,komunikasi yang bebas dan pengarahan diri. Dalam hal ini, siswa akan lebih mudah untukmemahami pelajaran jika:a. Dikembangkannya rasa percaya diri dalam diri siswa, sehingga siswa akan lebih mudanmemahami pelajaran yang diberikan.b. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berkomunikasi secara bebas danterarah.c. Melibatkan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara keseluruhansehingga pemahaman siswa terhadap pembelajaran dapat tercapai.7Sedangkan memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secarabenar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secarabenar.8Dalam pemahaman ada tingkatan-tingkatan dalam pemahaman:Pemahaman merupakan salah satu patokan kompetensi yang dicapai setelah siswamelakukan kegiatan belajar. Dalam proses pembelajaran, setiap individu siswa memilikikemampuan yang berbeda-beda dalam memahami apa yang dia pelajari. Ada yang mampumemahami materi secara menyeluruh dan ada pula yang sama sekali tidak dapat mengambilmakna dari apa yang telah dia pelajari, sehingga yang dicapai hanya sebatas mengetahui.Untuk itulah terdapat tingkatan-tingkatan dalam memahami .Menurut Daryanto kemampuan pemahaman berdasarkan tingkat kepekaan dan derajatpenyerapan materi dapat dijabarkan ke dalam tiga tingkatan, yaitu:a. Menerjemahkan (translation) menerjemahkan bisa diartikan sebagai pengalihan artidari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Dapat juga dari konsepsi abstrakmenjadi suatu model simbolik untuk mempermudah orang mempelajarinya. Contohnyadalam menerjemahkan Bhineka Tunggal Ika menjadi berbeda-beda tapi tetap satu.7Hartono, dkk. (2008), PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif danMenyenangkan), Pekanbaru: Publishing, , hal. 138Notoatmodjo, (2005), Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta, hal. 5110

11b. Menafsirkan (interpretation) Kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan, iniadalah kemampuan untuk mengenal dan memahami. Menafsirkan dapat dilakukandengan cara menghubungkan pengetahuan yang lalu dengan pengetahuan yang diperolehberikutnya, menghubungkan antara grafik dengan kondisi yang dijabarkan sebenarnya,serta membedakan yang pokok dan tidak pokok dalam pembahasan.c. Mengekstrapolasi (extrapolation) Ekstrapolasi menuntut kemampuan intelektual yanglebih tinggi karena seseorang dituntut untuk bisa melihat sesuatu diblik yang tertulis.Membuat ramalan tentang konsekuensi atau memperluas persepsi dalam arti waktu,dimensi, kasus, ataupun masalahnya.92. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi PemahamanAdapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman sekaligus keberhasilan belajarsiswa ditinjau dari segi kemampuan pendidikan adalah sebagai berikut:a. TujuanTujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam kegiatanbelajar mengajar. Perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan pengajaran yangdilakukan oleh guru sekaligus mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Dalam hal ini tujuanyang dimaksud adalah pembuatan Tujuan Intruksional Khusus (TIK) oleh guru yangberpedoman pada Tujuan Intruksional Umum (TIU). Penulisan Tujuan IntruksionalKhusus (TIK) ini dinilai sangat penting dalam proses belajar mengajar, dengan alasan:a) Membatasi tugas dan menghilangkan segala kekaburan dan kesulitan di dalampembelajaran.b) Menjamin dilaksanakannya proses pengukuran dan penilaian yang tepat dalammenetapkan kualitas dan efektifitas pengalaman belajar siswa.9Zuchdi Darmiyati, (2008), Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca, Hal: 24.11

12c) Dapat membantu guru dalam menentukan strategi yang optimal untuk keberhasilanbelajar. 10d) Berfungsi sebagai rangkuman pelajaran yang akan diberikan sekaligus pedomanawal dalam belajar.b. GuruGuru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan padapeserta didik disekolah. Guru adalah orang yang berpengalaman dalam bidangprofesinya. Di dalam satu kelas peserta didik satu berbeda dengan lainya, untuk itu setiapindividu berbeda pula keberhasilan belajarnya.Dalam keadaan yang demikian ini seorang guru dituntut untuk memberikan suatupendekatan atau belajar yang sesuai dengan keadaan peserta didik, sehingga semuapeserta didik akan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.c. Peserta didikPeserta didik adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah untuk belajarbersama guru dan teman sebayanya. Mereka memiliki latar belakang yang berbeda,bakat, minat dan potensi yang berbeda pula. Sehingga dalam satu kelas pasti terdiri daripeserta didik yang bervariasi karakteristik dan kepribadiannya.Hal ini berakibat pada berbeda pula cara penyerapan materi atau tingkat pemahamansetiap peserta didik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa peserta didik adalah unsurmanusiawi yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar sekaligus hasil belajar ataupemahaman peserta didik. 11d. Kegiatan pengajaranKegiatan pengajaran adalah proses terjadinya interaksi antara guru dengan pesertadidik dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengajaran ini merujuk pada prosespembelajaran yang diciptakan guru dan sangat dipengaruhi oleh bagaimana keterampilanguru dalam mengolah kelas. Komponen-komponen tersebut meliputi; pemilihan Suasanaevaluasi Keadaan kelas yang tenang, aman dan disiplin juga berpengaruh terhadap tingkatpemahaman peserta didik pada materi (soal) ujian yang sedang mereka kerjakan. Hal ituberkaitan dengan konsentrasi dan kenyamanan siswa. Mempengaruhi bagaimana siswa10Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaini, (1996). Strategi Belajar Mengajar Jakarta: PT.Rineka Cipta, Hal: 126.11Ibid, hal.12912

13memahami soal berarti pula mempengaruhi jawaban yang diberikan siswa. Jika hasilbelajar siswa tinggi, maka tingkat keberhasilan proses belajar mengajar akan tinggi pula.f. Bahan dan alat evaluasiBahan dan alat evaluasi adalah salah satu komponen yang terdapat dalam kurikulumyang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa. Alat evaluasi meliputi cara-caradalam menyajikan bahan evaluasi, misalnya dengan memberikan butir soal bentuk benarsalah (true-false), pilihan ganda (multiple-choice), menjodohkan (matching), melengkapi(completation), dan essay. Dalam penggunaannya, guru tidak harus Penguasaan secarapenuh (pemahaman) siswa tergantung pula pada bahan evaluasi atau soal yang di berikanguru kepada siswa. Jika siswa telah mampu mengerjakan atau menjawab bahan evaluasidengan baik, maka siswa dapat dikatakana paham terhadap materi yang telah diberikan.12Faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman belajar banyak jenisnya, akan tetapi dapatdigolongkan menjadi dua saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalahfaktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalahfaktor yang ada di luar individu.a. Faktor internAda tiga faktor, yaitu:1) Faktor jasmaniahSehat berarti dalam keadaan baik dan bebas dari penyakit. Kesehatan seseorangberpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jikakesehatannya terganggu, selain itu menjadi kurang bersemangat dan adanya gangguangangguan lainnya.132) Faktor psikologisa) Intelegensib) Perhatianc) Minatd) Bakate) Motif1213Ibid, hal.130Slameto, Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. 1991, hal.5613

14f) Kematangang) Kesiapan. 143) Faktor kelelahanKelelahan pada diri seseorang itu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kelelahanjasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dari lemah lunglainya tubuhdan timbul kecenderungan untuk membandingkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohanidapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongauntuk melakukan sesuatu itu akan menjadi hilang.15b. Faktor EksternDikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu:1) Faktor keluagaa) Cara orang tua mendidikb) Relasi antara aggota keluarga Suasana rumah tanggac) Keadaan ekonomi keluargad) Pengertian orang tuae) Latar belakang kebudayaan. 162) Faktor sekolaha) Metode mengajarb) Kurikulumc) Relasi antara guru dan siswad) Disiplin sekolahe) Waktu sekolah14Ibid, hal. 57-61Ibid, hal.6116Ibid, hal. 62-661514

15f) Standar pelajarang) Keadaan gedungh) Metode belajari) Pekerjaan rumah173) Faktor Masyarakata) Kegiatan siswa dalam masyarakatb) Media massac) Teman bergauld) Bentuk kehidupan masyarakat .18B. PENGAMALAN1. Pengertian PengamalanMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengamalan adalah proses, cara perbuatanmengamalkan, melaksanakan, pelaksanaan dan penerapan.19 Sedangkan pengamalan dalamdimensi keberagamaan adalah sejauh mana implikasi ajaran agama mempengaruhiseseorang dalam kehidupan sosial. 20Menurut Zakiyah Darajat Pengamalan diambil dari kata dasar yaitu amal yang berartiberbuat. Pengamalan yaitu proses melaksanakan, menerapkan, menunaikan danmenyampaikan.21Menurut Ancok dimensi pengamalan menunjukkan pada seberapa tingkatan muslimberperilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya, yakni bagaimana individu berelasidengan dunianya terutama dengan manusia lain. Dalam keberislaman, dimensi ini meliputiperilaku suka menolong, berkerjasama, berderma, menyejahterakan dan menumbuhkembangkan orang lain, menegakkan keadilan dan kebenaran, berlaku jujur, memaafkan,menjaga lingkungan hidup, menjaga amanat, tidak mencuri, tidak korupsi, tidak menipu,17Ibid, hal. 66-71Ibid, hal. 72-7419Departemen Pendidikan Nasional, (2008), Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta : mydyredzone,18hal. 482021Ghufron, M Nur, (2012), Teori-Teori Psikologi, Jogjakarta: AR-Ruzz Media, , hal.170Zakiah Darajat, (1990), Ilmu Jiwa Agama, Jakarta : Bulan Bintang, hal. 5915

16tidak berjudi, mematuhi norma-norma Islam dalam perilaku seksual, berjuang untuk hidupsukses menurut ukuran Islam, dan sebagainya. 22Jadi dapat disimpulkan pengamalan adalah suatu prilaku yang di laksanakan, di danterapkan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PengamalanFaktor yang mempengaruhi pengamalan bisa dari internal (dari dalam diri) dan eksternal(dari luar diri) berikut penjelasannya :Faktor intern atau bisa disebut juga faktor bawaan adalah segala sesuatu yang di bawasejak lahir.Biasanya merupakan pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki orangtuanya, atau kombinasi antara keduanya. Faktor intern yang mempengaruhi perkembanganseseorang diantaranya sebagai berikut:a. Pengalaman pribadiSemua pengalaman pribadi yang dilalui seseorang sejak lahir adalah pengalamanpribadinya. Pengalaman pribadi termasuk pengalaman beragama, maka dalampembentukan sikap dan perilaku keagamaan hendaknya ditanamkan sedini mungkindalam pribadi seseorang yakni sejak dalam kandungan.b. Pengaruh emosiEmosi adalah suatu keadaan yang mempengaruhi dan menyertai kesesuaian di dalamdiri secara umum, keadaan yang merupakan penggerak mental dan fisik bagi individu dandapat dilihat melalui tingkah laku luar. Emosi merupakan warna efektif yang menyertaisikap keadaan atau perilaku individu.Yang dimaksud dengan warna efektif tentangperasaan yang dialami seseorang pada saat menghadapi suatu situasi tertentu.Contoh,gembira, bahagia, putus asa, terkejut, benci, dan sebagainya.Emosi mempunyai pengaruhyang cukup besar dalam pembentukan perilaku seseorang. Zakiah Daradjat menyatakanbahwa “sesungguhnya emosi memegang peranan penting dalam pembentukan sikap dantindak agama. Tidak ada satu sikap atau tindak agama yang dapat dipahami, tanpamengindahkan emosinya”.23Faktor eksternal dalam pengamalan agama yaitu :22Ancok. (2005), Psikologi Islami: Solusi Islam atas Problem- Problem Psikologi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar, hal. or-faktor-yang mempengaruhi 25. html di akses padahari selasa 6 Juni 2018 pukul 11.00 WIB16

17a. KeluargaPendidikan keluarga merupakan pendidikan dasar bagi pembentukan jiwakeagamaan. Dalam awal kehidupan, anak-anak mempunyai sifat dasar yang sangat lentursehingga sangat mudah untuk di bentuk seperti tanah liat yang akan digunakan pengrajinuntuk membuat tembikar. Maka hendaknya pendidikan agama Islam sudah ditanamkansejak kecil bahkan sejak dalam kandungan.b. PergaulanTeman-teman memang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan mental yang sehat bagianak pada masa-masa pertumbuhan. Apabila teman sepergaulan itu menampilkanperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai agama (berakhlak mulia), maka anak cenderungberakhlak mulia, serta pengamalan pendidikan Agama Islam juga baik. Namun apabilasebaliknya, yaitu perilaku teman sepergaulannya itu menunjukkan kebobrokan moral,maka anak akan cenderung terpengaruh untuk berperilaku seperti temannya tersebut dantentu pengamalan Agama Islam juga buruk.24c.Lingkungan MasyarakatLingkungan Masyarakat yang memiliki tradisi keagamaan juga kuat akanberpengaruh positif bagi perkembangan jiwa keberagamaan, sebab kehidupan keagamaanterkondisi dalam tatanan nilai maupun institusi keagamaan. Keadaan seperti ini akanberpengaruh dalam pembentukan jiwa keagamaan.C. AGAMA ISLAM1. Pengertian Agama IslamAgama Islam dalam istilah Arab disebut Dinul Islam. Kata Dinul Islam tersusun dari duakata yakni Din dan Islam. Agama berasal dari bahasa sansekerta a artinya tidak dan gamaartinya kacau jadi agama artinya tidak kacau atau adanya keteraturan dan peraturan untukmencapai arah atau tujuan tertentu.25Agama dalam Al-Qur.an disebut ad-din yang mengandung makna bahwa agama sebagaipedoman aturan hidup yang memberikan petunjuk kepada manusia sehingga dapat24Julian, (2008), Belajar Kepribadian The Accelerated Learning for Personality. Yogyakarta :BACA!, hal.27-3025Masganti, (2011), Psikologi Agama, Medan : Perdana Publishing, hal. 217

18menjalankan kehidupan ini dengan baik, teratur aman dan tidak terjadi kekacauan yangberujung anarkis. 26Menurut Harun Nasution dalam buku Masganti agama adalaha. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan ghaib yangharus dipatuhi.b. Pengakuan terhadap adanya kekuatan ghaib yang menguasai manusia.c. Mengikat dari ada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatusumber yang berada diluar diri manusia dan yang mempengaruhi perbuatanperbuatan manusia.d. Kepercayaan pada suatu kekuatan ghaib yang menimbulkan cara hidup tertentue. Suatu sistemt ingkah laku yang berasal dari sesuatu kekuatan ghaib.f. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber padasuatu kekuatan ghaibg. Pemujaan terhadap kekuatan ghaib yang timbul dari perasaan lemah dan perasaantakut terhadap kekuatan misterius yang terdapat pada alam sekitar manusia.h. Ajaran-ajaran yang diwahyukan tuhan kepada manusia melalui seorang rasul.27Al-Qur.an mengistilahkan agama secara umum, dengan din, baik untuk Islam maupununtuk selainnya, termasuk untuk kepercayaan terhadap berhala, Firman Allah: “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku” (QS. Al-Kafirun: 6).28Abu Abdillah asy- Syafii bahwa ayat ini bicara tentang kekufuran itu secara keseluruhanmerupakan satu millah (agama), sehingga ada kemungkinan orang Yahudi menerima warisandari orang Nasrani, dan demikian pula sebaliknya, jika antara keduanya mempunyaihubungan nasab atau sebab yang bisa menjadikan mereka saling waris mewarisi, karenasemua agama selain Islam adalah satu dalam kebathilan. Imam Ahmad bin Hambal danorang-orang yang sejalan dengannya mempunyai pendapat yang menyatakan tidakdibolehkannya penerimaan oleh orang Nasrani dari orang Yahudi. Hal tersebut di dasarkan26Rois, (2011), Al-Islam Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Erlangga, hal.2Masganti, Op.Cit, hal.328Arif Fahruddin, (2010) Al – Hidayah Al-Qur‟an Tafsir Perkata Tajwid Kode Angka,Tanggerang Selatan : Kalim, hal. 6042718

19pada hadits Amr bin Su’aib dari ayahnya dari kakeknya, dia berkata Rasulullah SAWbersabda : “Tidak ada waris mewarisi antara dua agama yang berbeda.”29Al- Syahrutsani dikutip dalam buku Syukur mendefinisikan din sebagai: “Suatu peraturanTuhan yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal untuk memegang peraturanTuhan itu dengan kehendak sendiri, untuk mencapai kebaikan hidup dunia dan kebahagiaankelak di akhirat. “30Maka dapat disimpulkan agama adalah upaya manusia untuk mengenal dan menyembahIlahi yang dipercayai dapat memberi keselamatan serta kesejahteraan hidup dan kehidupankepada manusia. Upaya tersebut dilakukan dengan berbagai ritus secara pribadi dan bersamayang ditujukan kepada Ilahi.Islam adalah kata turunan yang berarti ketundukan, ketaatan, kepatuhan (kepadakehendak Allah) berasal dari kata salama artinya patuh atau menerima, berasal dari huruf sinlam mim (s-l-m). Dari akar kata itu terbentuk kata-kata salm, silm yang berarti kedamaian,kepatuhan, penyerahan (diri). Dari uraian tersebut dapatlah disimpulkan bahwa arti yangterkandung dalam Islam adalah: kedamaian, kesejahteraan, keselamatan, penyerahan diri,ketaatan dan kepatuhan.31Menurut Ali arti kata “Islam” adalah “masuk dalam perdamaian”, dan seorang “Muslim”adalah orang yang “membikin perdamaian dengan Tuhan dan dengan manusia”. Damaidengan Tuhan berarti tunduk dan patuh secara menyeluruh kepada kehendak-Nya, dan damaidengan manusia tidak hanya berarti meninggalkan pekerjaan jelek dan menyakiti orang lain,tetapi juga berbuat baik kepada orang lain. Kedua makna “perdamaian” itu merupakan esensidalam agama Islam. Apabila din dirangkaikan dengan al-Islam atau al-haqq, atau Allah, makaartinya menjadi sangat berbeda dari arti dasarnya, sebab din akan mencakup segala aspekkehidupan manusia dengan Tuhan, sesamanya dan makhluk lain. 32Demikianlah analisis makna perkataan Islam. Intinya adalah berserah diri, tunduk, patuhdan taat dengan sepenuh hati kepada kehendak Ilahi.Pengertian “agama” inilah (“din al-Islam”) yang merupakan satu-satunya agama yangbenar dan diterima di sisi Allah SWT. Firman Allah SWT:29Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq al- Syeikh, (2005), Cet.4, Tafsir IbnuKatsir(Jilid 8), Jakarta : Pustaka Imam Syafii, hal.56130Syukur, (2006), Pengantar Studi Islam. Semarang: CV. Bima Sejati, hal.1831Mohammad Daud Ali, (2005), Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada. hal.49-5032Mukti Ali, (1996), Memahamai Beberapa Aspek Ajaran Islam, Bandung: Penerbit Mizan. hal.5019

20 “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisihorang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayatAllah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”. (QS. Ali Imran: 19). 33Juga difirmankan, 34 Menurut Tafsir Ibnu Ktasir yaitumemberitahukan bahwa tidak ada agama di sisiNya yang diterimadari seseorang selain Islam.Yaitu mengikuti para rasul dalam setiap apa yang mereka bawa pada setiap saat hinggaberakhir pada Muhammad SAW. Yang mana jalan menuju diri Nya ditutup kecuali melaluijalan Muhammad. Maka barang siapa menemui Allah (meninggal dunia) setelah diutusnyaMuhammad dalam keadaan memeluk agama yang tidak sejalan dengan syariat Nya, tidakpernah diterima. Melelui ayat ini Allah memberi batasan bahwasannya agama yang di terimadi sisi Nya adalah Islam. 35 Kemudian di ayat selanjutnya juga menjelaskan di maksudya mereka merasa dengki atassebagian lainnya sehingga mereka berselisih dalam hal kebenaran lantaran meraka salingdengki dan benci serta saling membelakangi. Lalu sebagian mereka membawa kebenciankepada sebagian yang lain, kepada penentang terhadap sebagian yang lain dalam seluruhucapannya, meskipun benar.Dan di ayat selanjutnya juga bagi siapa yang kafir terhadap ayat ayat Allah maka Allahakan cepat menghisabnya maksudnya Allah akan membalas perbutan kedustaannya danmenyiksanya atas penolakannya terhadap kitabNya. 33Arif Fahruddin, Op.Cit, hal. 53Ibid, hal. 6235Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq al- Syeikh, (2005), Cet.4, Tafsir IbnuKatsir(Jilid 2), Jakarta : Pustaka Imam Syafii, hal.243420

21“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidak akanditerima (agama itu) dari padanya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi”.(QS. Ali Imran: 85). 36Ayat di atas maksudnya adalah barang siapa yang menempuh jalan tidak sesuai yang diSyariatkan Nya maka Dia tidak akan menerimaNya, dan dia adalah termasuk orang yangmerugi sebagimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW : “ Barang siapa yangmengerjakan suatu amalan tidak ada dasar perintahNya maka amalan itu ditolak.”37Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Agama Islam adalah pedomanaturan hidup yang memberikan petunjuk kepada manusia sehingga dapat menjalankankehidupan ini dengan baik, selamat, damai dan sejahtera di dunia maupun di akhirat.2. Ruang Lingkup Agama IslamSebagai agama wahyu terakhir, agama Islam merupakan satu sistem akidah dan syari.ahserta akhlak yang mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam berbagai hubungan.38Secara garis besar ruang lingkup agama Islam mencakup:a.Hubungan manusia dengan Allah SWTFirman Allah SWT: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya merekamenyembah Ku” (QS. Adz-Zariyat: 56). 39Ayat ini dengan jelas mengatakan bahwa tujuan Allah menciptakan manusia didunia ini adalah untuk mengabdi kepada-Nya, bukan kepada yang lain apapun namanya.Dengan menunaikan perintah mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa selamabulan ramadhan dan menunaikan ibadah haji, seorang muslim atau muslimat telahmenunaikan kewajiban utamanya sebagai hamba yang harus mengabdikan dirinya hanyakepada Allah. Kewajiban menunaikan keempat rukun Islam itu merupakan sumber gerak36Arif Fahruddin, Op.Cit, hal.25Abdullah bin Muhammad (Jilid 2), Op.Cit, hal.8538Mukti Ali, Op.Cit, hal.5139Arif Fahruddin, Op.Cit, hal. 5243721

22energi timbal-balik dalam arah vertikal antara manusia sebagai hamba dengan Allahsebagai penguasa tertinggi yang mengatur dan menguasai alam semesta. 40Pemeliharaan hubungan dengan Allah SWT dapat dilakukan antara lain: berimankepada Allah, beribadah kepada-Nya, mensyukuri nikmat-Nya, bersabar menerimacobaan-Nya, memohon ampun atas segala dosa dan bertaubat.b.Hubungan manusia dengan manusiaFirman Allah SWT: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, danjangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamukepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”(QS. Al-Maidah: 2).41Hubungan manusia dengan manusia lain dalam masyarakat dapat dipelihara, antaralain dengan: tolong menolong, memaafkan kesalahan orang lain, menepati janji, lapangdada dan menegakkan keadilan dan berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain.42c. Hubungan manusia dengan lingkungan hidupKewajiban terhadap lingkungan hidup dapat disimpulkan dari pernyataan Tuhandalam al-Qur.an yang menggambarkan kerusakan yang telah terjadi di daratan dan dilautan, karena ulah tangan-tangan manusia, yang tidak mensyukui karunia Ilahi. Untukmencegah derita yang dirasakan oleh manusia seperti kini terjadi di Afrika, manusiawajib menjaga kelestarian lingkungan hidupnya.Memelihara kelestarian lingkungan hidup, berarti pula memelihara kelangsunganhidup manusia sendiri dan keturunannya di kemudian hari. 43 Segala apa yang di ciptakanoleh Allah di alam ini adalah bermanfaat, dan sebagai manusia adalah suatu kewajibanuntuk memelihara dan memakmurkan alam/ lingkungan hidup. Firman Allah:40Mukti Ali, Op.Cit, hal.373-374Arif Fahruddin, Op.Cit, hal. 10742Mukti Ali, Op.Cit, hal.37043Ibid, hal.3804122

23 “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalamkeadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (serayaberkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha SuciEngkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS Ali Imran: 191). 44Dari tafsir Jalalain mengatakan bahwa kata kunci hubungan manusia denganlingkungan adalah pada lafadz wayatafakaruna fii kholqissamawati wal ard, maksudnyayaitu agar bisa mereka jadikan petunjuk atas kekuasaan penciptaannya, seraya berkatarobbana ma kholaqta hadza ya Tuhan kami, Engkau tidak menciptakan ini yaknimakhluk yang lihat ini bathilan dengan sia sia. Ini berkedudukan sebagai haalmaksudnya bukan main-main. Tetapi merupakan bukti yang menunjukkan kesempurnaankekuasaanMu.45Dan Firman-Nya: “Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Haikaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telahmenciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itumohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhankuamat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)" (QS. Hud: 61). 463. Aspek-aspek Ajaran IslamSecara umum dasar-dasar ajaran Islam meliputi akidah, „ibadah dan akhlaq. Dasar-dasarini terpadu tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain pemilahannya hanyaterjadi dalam tataran keilmuan. Pembagian ini didasarkan kepada sebuah hadits. Suatu ketika44Arif Fahruddin, Op.Cit, hal. 7645Imam Jalaluddin Muhammad bin Ahmad, (2010), Tafsir jalalain (Jilid 1), Surabaya : Elba Fitra MandiriIndonesia, hal. 30946Arif Fahruddin, Op.Cit,22923

24malaikat Jibril dalam bentuk seorang laki-laki datang kepada Nabi, sampai kedua lututnyamenempel

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PEMAHAMAN 1. Pengertian Pemahaman . sehingga pemahaman siswa terhadap pembelajaran dapat tercapai.7 . Pemahaman merupakan salah satu patokan kompetensi yang dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar. Dalam proses pembelajaran, setiap individu siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami apa yang .

Related Documents:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Gaya Hidup 2.1.1.1 Definisi Gaya Hidup Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016:187) "A lifestyle is a person pattern of life as expressed in activities, interests, and opinions. It portrays the whole person interacting with his or her environment." .

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORETIK Bab ini membahas kajian teori yang bisa memotret fenomena penelitian, meliputi kajian tentang Komunikasi sebagai Interaksi Sosial, Komunikasi sebagai . penyandang autism dalam keran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran SBDP . etika dan estetika, dan multikultural berarti seni bertujuan menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhada

12 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pendidikan Karakter 2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Karakter Secara etimotologi, istilah karakter berasal dari bahasa latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlah (Agus

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

1.2 Permasalah Kajian 4 1.3 Kajian Terdahulu 8 1.4 Skop Kajian 21 1.5 Objektif Kajian 21 1.6 Kepentingan Kajian 22 1.7 Metodologi Kajian 26 1.7.1 Sumber-Sumber Primer 27 1.7.2 Sumber-Sumber Sekunder 28 1.7.3 Metode Analisis Data 28 1.8 Huraian Istilah Tajuk Kajian 29 .