MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT MARITIM DALAM PERSPEKTIF .

3y ago
35 Views
2 Downloads
5.51 MB
68 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Cade Thielen
Transcription

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018VOLUME 74/ NOMOR 58EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018 - VOLUME 74 /NOMOR 58MEMBANGUN KESADARANMASYARAKAT MARITIMDALAM PERSPEKTIFBELA NEGARAMEMBANGUN KOMPONENPENDUKUNGMELALUI SINERGITASSTAKEHOLDERANALISIS KEBUTUHANKAPAL RUMAH SAKITTNI DALAM OPERASIMILITER SELAIN PERANGPENANGGULANGANPARTISIPASIPUSREHAB KEMHANDI INDONESIA 2018ASIAN PARA GAMESBENCANA ALAM1

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018VOLUME 74/ NOMOR 582

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018VOLUME 74/ NOMOR 58DEWAN REDAKSIPelindung/Penasihat:Menteri PertahananJenderal TNI (Purn) Ryamizard RyacuduSekjen KemhanMarsdya TNI Hadiyan SumintaatmadjaPemimpin Umum:Kapuskom Publik KemhanBrigjen TNI Totok Sugiharto, S. Sos.Pemimpin Redaksi:Kabid Kermainfo PuskompublikKolonel Inf. Drs. Silvester Albert Tumbol, M.A.Redaksi:M. Adi Wibowo , M.Si.Kapten Cku Lindu BaliyantoDesain Grafis:Imam RosyadiMandiri Triyadi, S.Sos.Foto:Fotografer Puskom Publik KemhanPercetakan & Distribusi:Nadia Maretti, S.Kom, M.M.Diterbitkan oleh:Puskom Publik KemhanJln. Merdeka Barat No. 13-14, JakartaTelp. 021-3829151, Fax. 34524573

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018VOLUME 74/ NOMOR 58Serambi RedaksiPara pembaca yang budiman,Kami kembali menyapa para pembaca WIRA Edisi kelima bulanSeptember-Oktober 2018. Tim redaksi mengetengahkan beberapatulisandiantaranya: Membangun Kesadaran Masyarakat Maritimdalam Perspektif Bela Negara; Membangun Komponen Pendukungmelalui Sinergitas Stakeholder; Analisis Kebutuhan Kapal RS TNI dalamOperasi Militer Selain Perang Penanggulangan Bencana Alam; PartisipasiPusrehab Kemhan di Indonesia 2018 Asian Para Games; serta beberapaBerita Pertahanan .Untuk memperkaya artikel majalah WIRA ini, kami senantiasamengharapkan partisipasi pembaca untuk mengirimkan tulisan, baikberupa artikel, opini, informasi, tanggapan ataupun kritik dan saran,melalui email redaksi.wira@kemhan.go.id. Majalah WIRA juga dapatdiakses dalam jaringan online di laman www.kemhan.go.id.4

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018VOLUME 74/ NOMOR 58Daftar IsiARTIKEL6MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKATMARITIM DALAM PERSPEKTIF BELA NEGARAMenjadi sangat penting untuk membina danmemberdayakan sikap dan jati diri yang tangguhmasyarakat maritim sebagai salah satu bentukperwujudan bela negara dalam rangka menjaminkelangsungan hidup NKRI menuju poros maritimdunia.12MEMBANGUNKOMPONEN PENDUKUNGMELALUI SINERGITAS STAKEHOLDERSumber daya nasional yang berada di dalam danatau di luar pengelolaan Kementerian Pertahanandilaksanakan oleh Kementerian / Lembaga, swasta danpemerintah daerah selaku stakeholder / pemangkukepentingan.19ANALISIS KEBUTUHAN KAPAL RS TNIDALAM OPERASI MILITER SELAIN PERANGPENANGGULANGAN BENCANA ALAMKeberadaan rumah sakit bergerak sangat diperlukanpada saat kondisi kegawatdaruratan. Rumah sakitbergerak dapat berupa rumah sakit lapangan, kapalrumah sakit, atau pesawat rumah sakit yang dimilikioleh unsur kesehatan dari Tentara Nasional Indonesia(organisasi militer).25PARTISIPASI PUSREHAB KEMHANDI INDONESIA 2018 ASIAN PARA GAMESIndonesia 2018 Asian Para Games (INAPG 2018) adalahajang olahraga khusus atlet penyandang disabilitaspertama tingkat Asia yang diselenggarakan di Indonesia.BERITA PERTAHANAN2930KEMHAN / TNI AJUKAN PERMOHONANKENAIKAN ANGGARAN DALAM RAKERDENGAN KOMISI I DPR RIMENHAN HADIRI UPACARA HUT KE-73TNI DI MABES TNI31LOMBA PCTA LAHIRKAN 4080 KADERBELA NEGARA TERBAIK DARI 34PROVINSI DI INDONESIA33MENHAN RI MENJADI PEMBICARADALAM ACARA DISKUSI MEDIA FORUMMERDEKA BARAT 935FOTO KEGIATAN MENHAN RI5

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018VOLUME 74/ NOMOR 58ARTIKELMEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT MARITIMDALAM PERSPEKTIF BELA NEGARAOleh:Laksma TNI Dr. M. Adnan Madjid, S.H., M.HumWakil Dekan Fakultas Keamanan Nasional Universitas PertahananPPendahuluanDalam rangka menyongsongera globalisasi, Indonesia jugadihadapkan pada berbagai macamdinamika perkembangan lingkunganstrategis. Hal ini akan berdampakpada kualitas bangsa Indonesiadalam memperkuat pertahananmaupun keamanan negara. BelaNegara hadir ditengah – tengahmasyarakatyangmemberikan6panduan serta contoh sikap danperilakugunamemperkokohrasa persaudaraan, menciptakanketeraturan, menjaga keutuhanwilayahyangdirealisasikandalam rangka memperjuangkankeselamatan bangsa dan pertahanannegara. Universitas Pertahanan(2016) menyatakan bahwa belanegara merupakan sikap danperilaku warga negara yang dijiwaioleh kecintaannya kepada NegaraKesatuan Republik Indonesia (NKRI)yang berlandaskan Pancasila danUndang-Undang Dasar 1945 dalammenjamin kelangsungan hidupbangsa dan negara. Dapat dikatakanbahwa bela negara menitikberatkanpada proses perubahan sikapdan perilaku bangsa Indonesiamenuju arah jiwa-jiwa kepribadiannasionalisme dan patriotisme dalammenjamin tetap berjayanya NKRI.

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018VOLUME 74/ NOMOR 58Salah satu bentuk kejayaanBangsa dan Negara Indonesia adalahluas dan berlimpahnya sumber dayamaritim yang bisa dimanfaatkanmasyarakat banyak, khususnyadaerah pesisir. Program “Nawacita”yang dicanangkan oleh PresidenJoko Widodo juga menitikberatkanpada bangkit dan kokohnya jatidiri Indonesia sebagai NegaraMaritim. Oleh karena itu, menjadisangat penting untuk membinadan memberdayakan sikap danjati diri yang tangguh masyarakatmaritim sebagai salah satu bentukperwujudan bela negara dalamrangka menjamin kelangsunganhidup NKRI menuju poros maritimdunia.Indonesia yang terdiri dariribuan pulau dan lautan yang luastentunya memerlukan panggilandari setiap warganya dalammenjaga dan memelihara kondisikepulauan dan sumber daya dilaut. Tugas terkait penjagaan sertapengamanan perairan maupunpulau-pulau terdepan bukan hanyamenjadi kewajiban TNI dan pihakkeamanan lainnya saja, melainkanmenjadi tanggung jawab mutlakbagi masyarakat secara luas. Halini tertuang dalam UU No. 3Tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 tentangPertahanan Negara yang berbunyi“Setiap warga negara berhak danwajib ikut serta dalam upaya belanegara yang diwujudkan dalampenyelenggaraanpertahanannegara”. Oleh karena itu, bela negaradalam rangka memberdayakanmasyarakat maritim di Indonesiajuga patut mendapatkan perhatianlebih.Ancaman-ancamanyang datang dari luar bisa sajamenguji keutuhan bangsa dannegara sehingga pemberdayaanmasyarakatmaritimsangatmendesak untuk dilaksanakan gunamembangun kesadaran bela negaradalam rangka menangkal segalabentuk ancaman dari pihak luar.Pembahasana. Budaya dan Karakter MasyarakatMaritimBangsa asing yang merantauakan menyebut tanah kelahirannyadengan sebutan homeland ataumotherland yang jika diterjemahkandalam bahasa Indonesia lebih tepatdimaknai dengan bumi pertiwiatau ibu pertiwi. Istilah ini mungkinberasal dari pemujaan kepada DewiKesuburan yang sifatnya universal.Meski nenek moyang bangsaIndonesia juga mengenal pemujaankepada Dewi Kesuburan, untukmenyebut tanah kelahirannya akanlebih tepat dengan istilah “tanahair” mengingat bangsa Indonesiayang berbeda-beda suku bangsamenempatipulau-pulauyangdikelilingi oleh lautan luas.Republik Indonesia sebagainegara kepulauan dengan cirikhas atas keanekaragaman suku,bahasa, dan budayanya. Secarafisik antar satu budaya dan budayalain dipisahkan oleh laut. Akantetapi, pemisahan itu tidak bisadilihat dari segi kemaritiman karenaseluruh perairan yang ada diNusantara adalah pemersatu yangmengintegrasikan ribuan pulauyang terpisah-pisah.Di negara yang disebut Indonesiaberdiam sebuah bangsa besar yangmendiami wilayah dan negarakepulauan, bangsa yang multikultur7

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018VOLUME 74/ NOMOR 58Sumber : Okilukitoblogspot.wordpress.comyang di dalamnya ada dua kelompokkehidupan,yaitukelompokmasyarakat yang mendiami wilayahpesisir dan kelompok masyarakatyang mendiami wilayah pedalaman.Secara sadar atau tidak, keduakelompok masyarakat ini hidupdalam sebuah ketergantunganakan laut. Semuanya itu kembalipada konsep hidup dan kesadaranruang hidup yang berasal dariheterogenitas tadi. Kemudian dalamsejarahnya, juga tercatat antagonishasrat untuk saling mpokyangtinggal di darat berusaha untukmengendalikan pesisir dengansegala upaya untuk mendapatkanhasil dari laut, dan juga sebaliknya.(Utomo, B.B., uduknya bermata pencahariandi sektor pemanfaatan sumberdayakelautan (marine resource based),8seperti nelayan, pembudidaya ikan,penambangan pasir dan transportasilaut. Tingkat pendidikan pendudukwilayah pesisir juga tergolongrendah.Kondisilingkunganpemukiman masyarakat pesisir,khususnya nelayan masih belumtertata dengan baik dan terkesankumuh. Dengan kondisi sosialekonomi masyarakat yang relatifberada dalam tingkat kesejahteraanrendah, maka dalam jangka panjangtekanan terhadap sumberdayapesisir akan semakin besar gunapemenuhan kebutuhan masyarakat.Oleh karena itu, berikut adalahsifat dan karakteristik masyarakatmaritim:1. Sangat dipengaruhi oleh jeniskegiatan. Contohnya sepertiusaha perikanan tangkap,usaha perikanan tambak,dan usaha pengelolaan hasilperikanan yang memangdominan dilakukan.2. Sangat di pengaruhi olehfaktor lingkungan, musim danjuga pasar.3. Struktur masyarakat yangmasih sederhana dan belumbanyak dimasuki oleh pihakluar. Hal ini dikarenakan baikbudaya, tatanan hidup, dankegiatan masyarakat relatifhomogen dan masing-masingindividu merasa mempunyaikepentinganyangsamadan tanggung jawab dalammelaksanakan dan mengawasihukum yang sudah disepakatibersama. Hal ini cenderungmembuat taraf pendidikanmaupun kesejahteraan masihberada pada tingkatan yangcukup rendah.4. Sebagian besar masyarakanpesisirbekerjasebagaiNelayan. Nelayan adalahperorangan warga negaraIndonesia atau korporasi yang

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018VOLUME 74/ NOMOR 58mata pencahariannya ataukegiatan usahanya melakukanpenangkapan ikan, khususnyadi wilayah laut.b. MasyarakatMaritimPertahanan NegaradanBuku Putih Pertahanan Negaramenjabarkan bahwa pertahanannegara Indonesia disusun dalamsuatu sistem pertahanan semestaguna mencapai tujuan nasional.Pertahanan negara yang bersifatsemesta ini pada hakikatnya adalahsuatu bentuk pertahanan yangmelibatkan seluruh warga negarasesuai dengan fungsi dan perannyamasing-masing.(Kemhan,2015). Sistem pertahanan semestaitusendirimengombinasikanpertahanan militer serta pertahanannirmiliter melalui usaha membangunkekuatan pertahanan negara yangkuat dan disegani. Hal tersebutdipersiapkan secara dini denganharapan dapat bekerja secaraberkelanjutan dalam menghadapiberbagai jenis ancaman. Olehkarena itu, masyarakat maritimtentunya memiliki peran dalamupaya pertahanan negara.Konsep masyarakat maritimyangaktualmerujukpadakesatuan-kesatuan sosial yangsepenuhnya atau sebagian besarmenggantungkan kehidupan sosialekonominya secara langsung atautidak langsung pada pemanfaatansumber daya laut dan jasa-jasalaut. Mereka terdiri dari kesatuankesatuan kelompok kerja sepertikomunitas nelayan dan pelayar,AngkatanLautdanSatgasKeamanan laut, pekerja tambang,pedagang dan pengusaha industrihasil laut, dan kawasan industripariwisata. Mereka memiliki fungsimasing-masing yang dimulai padatatananpemanfaatansumberdaya laut, pengamanan, penjagaanmaupun pada sektor peningkatanpariwisata. (Maynar, S., 2017)Sejak beberapa dekade terakhir,bukan hanya kelompok ngkebudayaan maritim di Indonesia,tapi tidak terkecuali bagi semuakomunitas pesisir dan pulau-pulaudari Sabang sampai ktorekonomi berkaitan sumber dayadan jasa-jasa laut di sekelilingnya.Namun demikian, ditinjau dariaspek kepemilikan, wilayah pesisirdan laut serta sumberdaya yangterkandung di dalamnya seringmemiliki sifat terbuka (open access).Dengan karakteristik open accesstersebut, kepemilikan tidak diatur,setiap orang bebas memanfaatkansehingga dalam pembangunanwilayahdanpemanfaatansumberdaya sering menimbulkankonflik kepentingan pemanfaatanruang dan sumberdaya serta peluangterjadinya degradasi lingkungan danproblem eksternalitas lebih besarkarena terbatasnya pengaturanpengelolaan sumberdaya.9

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018VOLUME 74/ NOMOR 58Dengan demikian, dalam rangkamengurangi gesekan-gesekan yangada, penting untuk memberikankesejahteraan pada masyarakatmaritim dalam kehidupan danaktifitasnya sehari hari. Hal inidilaksanakansebagaiupayapembangunan dan pelestariansumber daya di perairan, khususnyaeksistensi pulau-pulau terdepanyang dihuni masyarakat maritim.Pengembangan kawasan terdepansangatterbantuolehsikapmasyarakat maritim yang hidup diwilayah perbatasan dengan negaralain guna menjaga kutuhan wilayahNKRI. Dengan adanya optimalisasidan pemberdayaan masyarakatmaritim,makadukunganpertahanan dan keamanan negaradapat terjamin yang ditandaidengan aktivitas oleh masyarakatmaritim Indonesia sebagai wujuddari pertahanan semesta.c. Bela Negara dan PemberdayaanMasyarakat MaritimSpektrum bela negara itu sangatluas, hal ini dimulai dari hubungan10baik sesama warga negara sampaibersama-sama menangkal ancamannyata musuh bersenjata. Tercakupdi dalamnya adalah bersikap danberbuat yang terbaik bagi bangsadan Negara. Di Indonesia, prosespembelaan negara sudah diatursecara formal ke dalam Undangundang.Diantaranyasudahtersebutkan ke dalam Pancasilaserta Undang-undang Dasar 1945,khususnya pasal 30. Didalam pasaltersebut, dijelaskan bahwa membelabangsamerupakankewajibanseluruh rakyat Indonesia tanpaterkecuali. Dengan melaksanakankewajiban bela bangsa tersebut,hal ini menjadi bukti dan prosesbagi seluruh warga negara untukmenunjukkan kesediaan merekadalam berbakti pada nusa danbangsa, termasuk didalamnya unsurpenting bela negara, yaitu cintatanah air, kesadaran berbangsa danbernegara, yakin akan Pancasilasebagai ideologi negara, relaberkorban untuk bangsa dan negaraserta memiliki kemampuan awalbela negara.(Gantina, C., 2017).Laut sendiri merupakan ajangdalam pencarian kehidupan bagimasyarakat maritim. Pada mulanyamasyarakat bertujuan mencarihidup dan mempertahankan hidup,namun pada akhirnya merekajuga bertujuan mengembangkankesejahteraan, atau dengan katalain membangun kejayaan dankekayaan dari kegiatan kemaritimandalam rangka mencapai tujuannasional. Laut menjadi mediapemersatu bangsa karena melaluilaut banyak orang dari berbagaibangsa melakukan interaksi denganbermacam–macamaktivitas.Melalui laut orang dari lui“jasa”pelayaran antar benua atau antarpulau. Tentunya, hal-hal yang terkaitdengan kemajuan dunia maritimtersebut patut untuk diberdayakan.Dalam masyarakat maritim,termasuk di Indonesia, telahtumbuh berbagai sektor dansubsektor ekonomi kemaritimanbaru yang memunculkan segmensegmen atau kategori-kategori

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018VOLUME 74/ NOMOR 58sosial seperti petambang, pekerjaindustri, pengelola dan karyawanwisata, marinir, akademisi/peneliti,birokrat, dan lain-lain. Tumbuhkembangnya sektor-sektor ekonomidan jasa dengan segmen-segmenmasyarakatmaritimtersebutmemerlukan dan diikuti denganperkembangan dan perubahanperubahankelembagaannyamenjadi wadah dan regulasinya.Bentuknyatapemberdayaanlainnya adalah dengan memotorisasiperahu nelayan dalam perikanan laut yang mumpunidiiringi dengan membangun SDMmasyarakat maritim itu sendiri. Halini tentunya akan berdampak positifpada masyarakat maritim dalammengekplorasi sumber daya lautyang ada serta mengurangi risikokonflik antar nelayan maupun tarafekonomi yang lemah. Pemberdayaanitu sendiri berarti menciptakanpeluang bagi masyarakat maritimuntuk menentukan kebutuhannya,merencanakan dan melaksanakankegiatannya,yangakhirnyamenciptakan kemandirian permanendalam kehidupan masyarakat itusendiri.(Jamil, M., 2015).Dengan demikian, semangatbela negara yang diintegrasikandengan bentuk pemberdayaanmasyarakat maritim pada setiaplapisan masyarakat akan menjaminkeutuhan bangsa dan negaraIndonesia dalam rangka menjagategaknya NKRI serta eksistensiIndonesia di kancah internasional.PenutupSebagai kesimpulan, semangatmenggaungkan dan kesadaranbahwa Indonesia adalah BangsaMaritim juga perlu untuk terusdiimplementasikan dalam kebijakankebijakan pemerintah dan kegiatankegiatan nyata seluruh warganegara. Cukup disayangkan jikapada level pelaksanaan di lapangandan pada tataran masyarakatkebanyakan,masihditemukankurangnya kesadaran masyarakatsebagai bangsa maritim. Dukungankonsep bela negara dapat diartikansecara non fisik dapat didefinisikansebagai segala upaya untukmempertahankan negara dengancara meningkatkan rasa nasionalismeyakni kesadaran berbangsa danbernegara, menanamkan kecintaanterhadap tanah air, serta berperanaktif dalam memajukan bangsadan negara khususnya dalammewujudkan “Indonesia SebagaiPoros Maritim Dunia”. Gunaterwujudnya pertahanan semesta,maka sumber daya manusia menjadititik sentral yang perlu dibina dandikembangkan sebagai potensibangsa yang mampu melaksanakanpembangunan maupun mengatasisegala bentuk ancaman, tantangan,hambatan dan gangguan (ATHG)yang berasal dari dalam maupun luarnegeri. Dengan demikian, layaknyapertahanan semesta, masyarakatmaritim juga harus direalisasikanpada diri seluruh masyarakatIndonesia karena bangsa Indonesiamerupakan bangsa maritim yangmendunia. ***11

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018VOLUME 74/ NOMOR 58ARTIKELMEMBANGUN KOMPONEN PENDUKUNGMELALUI SINERGITAS STAKEHOLDEROleh:Tri Rahayu Irianingsih, SH.MHAnalis Pertahanan Negara Madya Ditkomduk Ditjen Pothan KemhanPPendahuluanKomponen pendukung sesuaiUndang-Undang Nomor 3 Tahun2002 tentang Pertahanan Negara,adalah Sumber Daya Nasionalyang dapat digunakan untukmeningkatkankekuatandankemampuan Komponen Utamadan Komponen Cadangan. SumberDaya Nasional terdiri dari sumberdaya manusia, sumber daya alam,12sumber daya buatan dan saranaprasarana.Pelibatan sumber daya nasionaldalam sistem pertahanan bersifatsemesta memiliki arti melibatkanseluruh warga negara, wilayah,sumber daya nasional lainnya,serta dipersiapkan secara dini olehpemerintah dan diselenggarakansecara total, terpadu, terarahdan berlanjut untuk menegakkankedaulatannegara,keutuhanwilayah dan keselamatan segenapbangsa dari segala ancaman, ekuatan pertahanan negara .Permasalahan utama dalammembangun komponen pendukungadalah belum adanya payunghukum yang berupa undangundangtentangkomponen

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018VOLUME 74/ NOMOR 58pendukung. Tujuan tulisan ini akanlebih difokuskan bagaimana caramensinergikan para stakeholderuntuk membangun KomponenPendukung sesuai Undang-UndangNomor 3 Tahun 2002 karena sejakdiundangkan sampai sekarang sudah16 tahun berjalan, undang-undangtentang komponen pendukungbelum dapat diwujudkan.Apabila hal ini dikaitkan denganPeraturan Presiden Nomor 41Tahun 2010 tentang KebijakanUmumPertahananNegaramaka masih ada celah untuk kitamerintis pembangunan komponenpendukung. Salah satu enterianPertahanan dan Instansi terkaitdapatmengadakankerjasamalintas sektoral yang bersifat adhoc guna menjembatani berbagaikepentingan sambil menungguperaturanperundang-undanganyang terkait.Makatransformasisumberdaya nasional untuk kepentinganpertahanan Negara, yang berada didalam dan atau di luar pengelolaankementerian yang membidangipertahananharusdapatdimanfaatkan semaksimal mungkinuntukmembangunkekuatankomponen pertahanan negaradiantaranya komponen pendukung.Atas dasar kebijakan tersebutmaka sumber daya nasional yangakan dibangun sebagai komponenpendukung perlu disinergikan,diintegrasikan,dandiarahkanterutama kepada stakeholder /pemangku kepentingansumberdaya terkait agar pembangunankomponen pendukung dapat segeraterealisasi sesuai arah kebijakandan sasaran strategis pertahanannegara.AnalisisSumber daya nasional yangberada di dalam dan atau diluar pengelolaanKementerianPertahanandilaksanakanoleh Kementerian / Lembaga,swasta dan pemerintah daerahselakustakeholder / pemangkukepentingan, yang secara bersamasamamembangunKomponen13

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018VOLUME 74/ NOMOR 58Pendukung. Komponen Pendukungadalah sumber daya nasionalyang dapat digunakan untukmeningkatkankekuatandankemampuan komponen utama dankomponen cadangan, yang terdiridari :1. Su

masyarakat maritim di Indonesia juga patut mendapatkan perhatian lebih. Ancaman-ancaman yang datang dari luar bisa saja menguji keutuhan bangsa dan negara sehingga pemberdayaan masyarakat maritim sangat mendesak untuk dilaksanakan guna membangun kesadaran bela negara dalam rangka menangkal segala bentuk ancaman dari pihak luar. Pembahasan a.

Related Documents:

dasar di dalam bangsa Indonesia yang telah berkembang sejak awal peradaban, terutama meliputi: a. Adanya kesadaran keTuhanan dan keagamaan b. Kesadaran kekeluargaan, sebagai dasar dan kodrat terbentuknya masyarakat c. Kesadaran musyawarah mufakat dalam menentukan dan memecahkan masalah secara bersama d. Kesadaran gotong-royong,

Dari analisis komparatif persepsi masyarakat Urban (Kelurahan Pelabuhan Baru) dan masyarakat Rural (Desa Kayu Mani) terhadap Perbankan Syariah dari segi persamaan di mana ke 2 masyarakat ada keinginan untuk menabung di Bank Syariah, dan perbedaan terletak pada pengetahuan masyarakat Urban dan masyarakat Rural terhadap Perbankan Syariah (B ank .

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Ruang Lingkup Meningkatnya pemahaman dan kesadaran Tempat Pelaksanaanmasyarakat tentang pentingnya penggunaan obat secara benar melalui AGEN PERUBAHAN Apoteker di apotek 19 Peningkatan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang : penggunaan obat secara benar,

Judul : Analisis Pemahaman Dan Kesadaran Bendahara Pemerintah Terhadap Kewajiban Perpajakan (Studi Kasus di UIN Alauddin Makassar) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan kesadaran bendahara terhadap kewajiban perpajakannya dalam memotong, memungut, menyetor dan melaporkan Pajak Penghasilan.

HERRY SETIANEGARA, S.Sos., S.H., M.M. 1 BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA Tahun 1620, Inggris sudah mendirikan beberapa pos perdagangan hampir di sepanjang Indonesia, namun mempunyai perjanjian dengan VOC untuk tidak mendirikan pos di Ambon. Perjanjian yang kurang menyenangkan ini

Maritim, 2006 Maritime Labour Convention, 2006 . Konvensi Ketenagakerjaan Maritim, 2006 . 2006 International Labour Organization. 2 2006. 2006 3 Sidang Umum Organisasi Perburuhan Internasional, Telah diselenggarakan di Jenewa oleh Badan Pimpinan Kantor Perburuhan Internasional dan bertemu pada Sesi ke-94

Akademi Maritim Cirebon Email : ihutcruise_stip40@yahoo.com Abstrak Indonesia adalah salah satu dari sekian banyak negara maritim yang ada di dunia. Sebagai negara maritim, Indonesia juga memiliki ZEE, atau yang biasa disebut dengan Zona Ekonomi Eksklusif. ZEE atau Zona Ekonomi Eksklusif

literary techniques, such as the writer’s handling of plot, setting, and character. Today the concept of literary interpretation frequently includes questions about social issues as well.Both kinds of questions are included in the chart that begins at the bottom of the page. Often you will find yourself writing about both technique and social issues. For example, Margaret Peel, a student who .