JURNAL PENELITIAN PENGARUH KEDISIPLINAN, MOTIVASI

3y ago
100 Views
2 Downloads
477.51 KB
12 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mara Blakely
Transcription

COREMetadata, citation and similar papers at core.ac.ukProvided by Lumbung Pustaka UNY (UNY Repository)JURNAL PENELITIANPENGARUH KEDISIPLINAN, MOTIVASI KERJA, DAN PERSEPSI GURUTENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURUSMKN 1 PURWOREJO PASCA SERTIFIKASIOleh:MESSA MEDIA GUSTINIM. 05501241018PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2012

PENGARUH KEDISIPLINAN, MOTIVASI KERJA, DAN PERSEPSI GURUTENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURUSMKN 1 PURWOREJO PASCA SERTIFIKASIPenulis: Messa Media GustiPembimbing : Drs. Sardjiman DP, M.PdABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan, motivasi kerja, danpersepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMKN 1Purworejo pasca sertifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisisregresi ganda dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidakterdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMKN 1Purworejo pasca sertfikasi, dengan tingkat pengaruh variable kedisiplinan sebesar 0,106; (2)Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Motivasi kerja terhadap kinerja guru diSMKN 1 Purworejo pasca sertfikasi, dengan tingkat pengaruh variable Motivasi kerjasebesar 0,074; (3) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi guru tentangkepemimpinam kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMKN 1 Purworejo pasca sertfikasi,dengan tingkat pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinam kepala sekolah sebesar 0,027;(4) Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel disiplin kerja, motivasi kerja, danpersepsi guru tentang kepemimpinam kepala sekolah secara simultan terhadap kinerja guru diSMKN 1 Purworejo pasca sertfikasi, dengan tingkat pengaruh sebesar 0,123.Kata kunci: disiplin kerja, motivasi kerja, persepsi guru, kinerja guru1. Pendahuluan1.1 Latar BelakangSMK Negeri 1 Purworejo sebagailembagapenanggungjawabdanpenyelenggara pendidikan mempunyaiperanpentingdalammemberikanpelayanan kepada masyarakat. Pelaksanaantugas dan fungsi tersebut semakin lamasemakin berat seiring dengan meningkatnyakeinginan masyarakat untuk mendapatkanpelayanan pendidikan yang lebih baik.Peningkatan pelayanan harus diimbangidengan meningkatnya mutu pelayanan daripendidik dan tenaga kependidikan, disamping itu harus diimbangi pula dengankelengkapan sarana dan prasarana yangmendukung operasional pendidikan, karenaantara keinginan, tugas pokok dan fungsi,serta sarana prasarana harus seimbang.Sekolah sebagai lembaga pendidikandalam rangka mewujudkan tujuan tersebutdituntut untuk mampu melaksanakan proseskegiatan belajar mengajar dengan tertib,terarah dan berkesinambungan. Kualitastenaga pengajar, merupakan salah satufaktor penentu tinggi rendahnya kualitashasil pendidikan. Posisi strategi guru untukmeningkatkan mutu hasil pendidikan sangatdipengaruhi oleh kemampuan profesional,faktor kesejahteraannya, disiplin kerja,motivasi kerja, serta fasilitas dari sekolahitu sendiri. Sertifikasi adalah prosespemberian sertifikat pendidik untuk guru.Sertifikasi ini diberikan kepada para guruuntuk memenuhi standar professional guru.Sertifikasi bagi guru prajabatan dilakukan

melalui pendidikan profesi di LPTK yangterakreditasi dan ditetapkan pemerintahdiakhiri dengan uji kompetensi. Sertifikasiguru dalam jabatan dilakukan sesuai denganPeraturan Menteri Pendidkan NasionalNomor. 18 Tahun 2007,Sertifikasi pendidik sebagai indikatorbahwa kompetensi guru sebagai pengajarakan meningkat sesuai dengan standar yangtelah ditetapkan. Kompetensi guru yangmemenuhistandarminimaldankesejahteraan yang memadaimakadiharapkan kinerja guru dalam mengelolaproses pembelajaran dapat meningkat,sehingga mampu meningkatkan hasilbelajar siswaMotivasi kerja merupakan salah satufaktor yang ikut menentukan tinggirendahnya kinerja seorang guru. Motivasijuga berhubungan dengan faktor-faktorpsikologis seseorang sebagai wujudhubungan antara sikap, kebutuhan dankepuasan yang terjadi dalam diri manusia.Rangsangan bagi manusia adalah berusahamemenuhi kebutuhannya baik yang bersifatmaterial maupun non material. Pemenuhankebutuhanyangbersifatmaterialmerupakan motivasi kerja yang berasal dariluarindividugurunamunbesarpengaruhnya kepada kondisi kepuasanpsikologis seorang guru. Terpenuhinyakebutuhan guru, minimal kebutuhanpokoknya, guru akan lebih fokus dalambekerja dan menunjukkan kinerja yangsesuai dengan tuntutan profesinya.Disiplin dalam bekerja juga sangatpenting artinya bagi guru. Karena itu,kedisiplinan harus ditanamkan secara terusmenerus kepada guru. Penanaman yangterus menerus menyebabkan disiplintersebut menjadi kebiasaan bagi guru.Orang-orangyangberhasildalambidangnya masing-masing, pada umumnyamempunyai kedisplinan yang tinggi.Sebaliknya orang yang gagal, umumnyatidak disiplin. Sesungguhnya masalahkedisiplinan ini menjadi perhatian bagisetiap manusia. Disiplin mempunyaiperanan yang sangat penting dalammengarahkan kehidupan manusia untukmeraih cita-citanya serta kesuksesan dalambekerja, karena tanpa adanya kedisiplinanmaka seseorang tidak mempunyai patokantentang apa yang baik dan yang burukdalam tingkah lakunya.KemampuanprofesionalKepalaSekolah sebagai pemimpin pendidikanyaitubertanggungjawabdalammenciptakan suatu situasi belajar mengajaryang kondusif, sehingga guru-guru dapatmelaksanakan pembelajaran dengan baikdan peserta didik dapat belajar dengantenang. Kepala Sekolah dituntut untukdapat bekerja sama dengan bawahannya,dalam hal ini guru.1.2 Kajian Teori1.2.1 SMKN 1 PurworejoSMK Negeri 1 Purworejo adalah salahsatu Sekolah Menengah Kejuruan diKabupaten Purworejo yang melaksanakanPendidikan dan Pelatihan KejuruanTeknik.berdiri pada tahun 1963, denganvisi, terwujudnya pendidikan dan pelatihan(diklat) kejuruan yang berstandar nasionaldan berwawasan internasionaldan misi (1)peningkatkan mutu layanan pendidikan danlatihan kejuruan tingkat menengah sesuaidengan SPN. (2) Mewujudkan DiklatMenengah Kejuruan yang efektif danefisien. (3) Mengembangkan iklim belajardan budaya kerja. (4) Menghasilkantamatan yang beriman dan bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa. (5) Menghasilkanlulusan dengan pengetahuan, sikap danketrampilan yang profesional di bidangnya.Tujuannya adalah meningkatkan Imtaqpeserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esasebagai dasar untuk mengimplementasikanpengetahuan, ketrampilan dan sikapnyadalam mempertahankan eksistensinya dimasyarakat serta mampu berpartisipasidalam membangun dan melestarikanbudaya bangsa.Menyiapkan calon tenagakerja yang kompeten serta adaptif terhadaptuntutanduniakerjasesuaibidangnya.dengan sasaran mengoptimalkanpotensi layanan diklat untuk menghasilkanlulusan yang sesuai dengan standar mutuyang dibutuhkan lapangan pekerjaan baik di

dalam maupun di luar negeri.Bidangkeahlian yan diselenggarakan di SMKN 1Purworejoadalah:(1)teknikSipil , (2)teknik teknik furnitur, (3),teknik instalasitenaga listrik, (4) teknikpengelasan, (5)teknik pemesinan, (6) teknik mekanikotomotif.1.2.2 Kinerja GuruAnton Moelyono (Sri Iriyani,2007:10) menyatakan bahwa kinerja adalahsuatu yang dicapai, prestasi yangdiperlihatkan atau kemampuan kerja.Dengan kata lain kinerja sama denganprestasi kerja, dengan demikian kinerjaguru adalah prestasi kerja yang dicapai olehseorang guru dalam melaksanakan tugasyang dibebankan kepadanya. Dharma (SriIriyani,2007:10)menyatakanbahwaprestasi kerja adalah sesuatu yangdikerjakan atau produk jasa yang dihasilkanoleh seseorang atau kelompok, bagaimanakualitas kerja, ketelitian dan kerapian kerja,penugasan dan bidang kerja, penggunaandan pemeliharaan alat, inisiatip danaktivitas, disiplin dan semangat kerja(kejujuran, loyalitas, rasa kesatuan dantanggung jawab) serta hubungan antarpribadi.Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja guruadalah prestasi yang dicapai sebagai hasilkerja seorang guru dalam melaksanakantugas dan tanggung jawab yang dibebankankepadanyasesuaikewenangandankemampuan yang dimiliki. Kinerja gurumempunyai spesifikasi/kriteria tertentu.Kinerja guru dapat dilihat dan diukurberdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensiyang harus dimiliki oleh setiap guru.Berdasarkan Peraturan Menteri PendidikanNasional Republik Indonesia Nomor 16Tahun 2007 tentang Standar KualifikasiAkademikdanKompetensiGuru.Dijelaskan bahwa Standar KompetensiGuru dikembangkan secara utuh dari 4kompetensiutama.(1)KompetensiPedagogik (2) Kompetensi Kepribadian (3)Kompetensi Sosial (4) n untuk dijadikan acuan dalammengadakanpenilaian,yaitumembandingkan apa yang dicapai denganapa yang diharapkan. Standar kinerja dapatdijadikan patokan dalam mengadakanpertanggung jawaban terhadap apa yangtelah dilaksanakan. Indikator penilaianterhadap kinerja guru dilakukan terhadaptiga kegiatan pembelajaran dikelas yaitu (1)perencanaan program kegiatan pmbelajaran,(2)pelaksanaan kegiatan pembelajaran, (3)evaluasi pembelajaran.1.2.3 Disiplin KerjaPengertian disiplin menurut KamusBesar Bahasa Indonesia adalah ketaatan(kepatuhan) kepada peraturan (tata tertibdan sebagainya). Kata disiplin berasal daribahasa Latin “disciplina” yang berartilatihan atau pendidikan kesopanan dankerokhanian serta pengembangan tabiat.As. Munandar (Bahrodin, 2007:23), disiplinadalah bentuk ketaatan terhadap aturan,telah ditetapkan. Sun Tzu (Bahrodin,(2007:23) segala macam kebijaksanaan itutidak mempunyai arti apabila tidakdidukungdengandisiplinparapelaksanaannya. Disiplin kerja gurumenurut Ali Imron (1995:183) adalah suatukeadaan tertib dan teratur yang dimilikioleh guru dalam bekerja di sekolah, tanpaada pelanggaran - pelanggaran yangmerugikan baik secara langsung maupuntidak langsung terhadap dirinya, temansejawatnya dan terhadap sekolah secarakeseluruhan. Siswanto Sastrohadiwiryo(2005:291) mendefinisikan disiplin kerjasebagaisuatusikapmenghormati,menghargai, patuh, dan taat terhadapperaturanperaturan yang berlaku, baik yangtertulis maupun tidak tertulis serta sanggupmenjalankannya dan tidak mengelak untukmenerima sanksisanksinya apabila iamelanggar tugas dan wewenang yangdiberikan kepadanya.Kerlinger dan Pahazur (Marjono2007:7), mengemukakan, umumnya disiplinyang baik terdapat apabila seeorang datangke kantor dengan teratur dan tepat waktu,apabila mereka berpakaian serba baik padatempat pekerjaannya, apabila mereka

menggunakanbahanbahandanperlengkapan dengan hatihati, apabilamereka menghasilkan jumlah dan kualitaspekerjaan yang memuaskan dan mengikuticara - cara kerja yang ditentukan.Berdasarkan uraian diatas penulismenyimpulkan bahwa disiplin kerja adalahsuatu keadaan dimana setiap individumalaksanakan peraturan yang berlakudengan semestinya serta tidak adanyapelanggaran terhadap peraturan tersebutbaik secara langsung mapun tidak langsung.indikator disiplin kerja dalam penelitian iniadalah: (1) tanggungjawab dalam pekerjaandan tugas, (2) ketaatan terhadap peraturanyang telah ditetapkan, (3) penggunaanwaktu secara efektif.1.2.4 Motivasi KerjaMenurut Kamus Besar BahasaIndonesia, motivasi adalah : a) doronganyang timbul pada diri seseorang untuk sadaratau tidak sadar melakukan suatu tindakandengan tujuan tertentu. b) usaha yang dapatmenyebabkan seseorang atau kelompokorang tertentu tergerak untuk melakukansesuatu karena ingin mencapai tujuan yangdikehendakinyauntukmendapatkankepuasan dengan perbuatannya. IndriyoGito Sudarmo dan I Nyoman Sudito(Marjono, 2007:10) mengatakan bahwamotivasi adalah faktor - faktor yang adapada diri seseorang yang menggerakkanperilakunya untuk memenuhi berbagaitujuan tertentu. Bernson dan Skinner(Marjono, 2007:10) mengatakan bahwamotivasi adalah dorongan kerja yang timbuldari diri seseorang untuk berperilaku dalammencapai tujuan yang telah ditentukan.MC Donald (Martinis Yamin danMaisah, 2010:84), motivasi adalah suatuperubahan energi dalam diri (pribadi)seseorang yang ditandai dengan timbulnyaperasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapatdisimpulkan bahwa motivasi kerja adalahkondisi fisiologis dan psikologis yangterdapat di dalam pribadi seseorang yangmendorongnya untuk melakukan aktivitastertentu guna mencapai suatu tujuan. Prosestimbulnya motivasi seseorang merupakangabungandarikonsepkebutuhan,dorongan, tujuan dan imbalan.E. J. Donal (Komaruddin, 1983:100)membagi motivasi dalam dua jenis.motivasi intrinsik yaitu motivasi yangtimbul dari dalam diri seseorang. Motivasiini sering disebut “motivasi murni”misalnya, kebutuhan untuk berprestasi,kebutuhan akan perasaan diterima,motivasi ekstrinsik yaitu motivasiyang datang dari luar diri seseorang.misalnya, kenaikan pangkat, pujian, hadiahdan sebagainya.Motivasi kerja guru adalah motivasiyangmenyebabkanseoranggurubersemangat dalam mengajar karena telahterpenuhi kebutuhanannya. Guru bekerjakarena adanya kebutuhan yang harusdipenuhi seperti untuk memperolehpendapatan, keamanan, kesejahteraan,penghargaan, pengakuan dan bersosialisasidengan masyarakat. Jika kebutuhan tersebuttelah terpenuhi maka guru akan terdoronguntuk bekerja. Guru yang bermotivasi akanmempunyai tanggung jawab yang tinggiuntuk bekerja dengan antusias dan sebaikmungkinmengerahkansegenapkemampuan dan keterampilan guna untukmencapai prestasi yang optimal.Dari uraiandiatas dapat disimpulkan indikator motivasikerja dalam penelitian ini adalah (1)motivasi yang berhubungan denganevaluasi terhadap kemampuannya, (2)motivasiyangberorientasipadapelaksanaan tugas secara sempurnakhususnya menyangkut anak didik, (3)motivasi yang berhubungan dengantanggung jawab moral, (4) keinginan untukmendapatkan penghargaan dan pengakuandari oranglain, (5) keinginan untukmemiliki wewenang, (6) kebutuhan untukberkerjasama dengan orang lain1.2.5Persepsi Tentang KepemimpinanKepala SekolahSecara sederhana kepala sekolahdapat didefinisikan sebagai seorang tenaga

fungsional guru yang diberi tugas untukmemimpinsuatusekolahdimanadiselenggarakan proses belajar mengajar,tempat dimana terjadi interaksi antara guruyang memberi pelajaran dan murid yangmenerima pelajaran. Berbagai studi tentangkepemimpinan pada dasarnya menghasilkankesimpulan bahwa peranan seorangpemimpinan dalam suatu organisasi selalumenjadi kunci utama bagi sukses tidaknyaorganisasi yang bersangkutan dalammencapai tujuan. Kepemimpinan kepalasekolah merupakan kemampuan untukmegkoordinasikan dan menggerakkansegala sumber (guru, staff, karyawan dantenaga kependidikan) yang ada pada suatulembaga sekolahsehingga dapatdidayagunakan secara maksimal untukmencapai tujuan yang telah hkepalasekolahmempunyai peran dan kepedulian terhadapusahausaha peningkatan mutu pendidikandi satuan pendidikan yang dipimpinnya.Kepalasekolahadalahpemimpinpendidikan yang mempunyai peranansangat besar dalam mengembangkan mutupendidikan di sekolah. Berkembangnyasemangat kerja, kerjasama yang harmonis,minat terhadap perkembangan pendidikan,suasana kerja yang kondusif danmenyenangkan,perkembanganmutuprofesional diantara para guru banyakditentukan kualitas kepemimpinan kepalasekolah.keberhasilansekolahdalammencapai tujuannya secara dominanditentukan oleh keandalan manajemensekolah sangat dipengaruhi oleh kapasitaskepemimpinan kepala sekolahnya. Peranankepala sekolah tiadk hanya sekedar sebagaipemimpin karena masih banyak perananyang lainnya. Menurut Depdiknas (2000)untuk lingkungan pendidikan dasarmenengah, peranan kepala sekolah secaraumum meliputi : Educator, Manajer,Administrator,Supervisor,Leader,Inovator, dan Motivator yang disingkatEMASLIM .SesuaikeputusanMenteriPendndikan Nasional Republik IndonesiaNomor 162/U/2003 tentang PedomanPenugasan Guru sebagai Kepala Sekolah,Pasal 9 ayat (2), dijelaskan bahwa aspekpenilaian Kepala Sekolah atas dasar tugasdan tanggungjawab Kepala Sekolah sebagai(1) pemimpin, (2) manajer (3), pendidik, (4)administrator, (5) wirausahawan, (6)pencipta iklim kerja, (7) penyelia.Setiap guru akan mempunyaitanggapan/respon masing - masing terhadapkegiatan kepemimpinan Kepala Sekolah.Tanggapan/respon tersebut bisa positif bisanegatif tergantung seberapa jauh persepsigurumenanggapitingkahlakukepemimpinan Kepala Sekolah. Katapersepsi dalam Kamus Besar BahasaIndonesia (1990) berarti :tanggapan(penerimaan) langsung dari suatu serapan,proses seseorang mengetahui beberapa halmelalui panca indera.Berdasarkanuraiandiatasdisimpulkan bahwa persepsi adalah deranya (penglihatan, pendengaran,peraba, dan pencium. Proses terbentuknyapersepsi dalam diri seseorang selain melaluipengamatan indera, juga dipengaruhi olehpengalaman, proses belajar, cakrawala danpengetahuannya.Persepsitentangkepemimpinan kepala sekolah merupakanproses penerimaan, penginterpresasian yangmelibatkan kognisi dan afeksi guruterhadap pengetahuan, keterampilan danperilakukepalasekolahdalammelaksanakan tugasnya.2. Metode Penelitian2.1 Tempat dan Waktu PenelitianTempat penelitian ini adalahSMKN1 Purworejo. Waktu penelitian akandilaksanakan bulan April 2011 – Mei 20122.2 Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalahseluruh guru SMKN1 Purworejo yang telahdisertifikasi. Penentuan sampel menurut

FrekuensiKedisiplinan706050403020100Kurang CukupBaikBaikBaikSangatBaikKategori dan Rentang SkorGambar1.GrafikVariabelKedisiplinan (X1)3.1.2 Motivasi KerjaData motivasi kerja dideskripsikanberdasarkan data angket sebanyak 24 butirdengan jumlah responden 79 guru.Berdasarkan perhitungan dengan programkomputer SPSS 17.0 for Windows diperolehhasil untuk mean sebesar 82,88Berdasarkantabelperhitungandeskriptif di atas dapat disimpulkan bahwamotivasi kerja guru SMKN 1 Purworejopasca sertifikasi sangat baik denganpersentase sebesar 77.22% dan reratasebesar 82,87. Hasil tersebut dapat dilihatpada diagram batang pada Gambar 2.Motivasi Kerja80Frekuensisuharsimi arikunto bahwa apabila subyekkurang dari 100, maka lebih baik diambilsemua sehingga penelitiannya termasukpenelitian populasi. Jumlah guru SMKN 1Purworejo yang telah tersertifikasi adalahsebanyak 85 orang. Namun karena beberapaalasan, guru yang bias dijadikan sampelhanya 79 orang2.3 Teknik Pengambilan DataPada penelitian ini pengambilandata dilakukan dengan tiga cara, Observasidilakukan untuk mengamati kinerja guru diSMKN 1Purworejo. Obyek dari observasiini adalah seluruh guru di SMKN 1Purworejoyangtelahdisertifikasi.Observasi dilakukan saat pembelajaranberlangsung didalam kelas maupundibengkel.Angketdigunakanuntukmengukur variabel penelitian yaitu disiplinkerja, motivasi kerja, dan persepsi gurutentang kepemimpinan kepala sekolah diSMKN 1 Purworejo. Responden dariangket ini adalah guru di SMKN 1Purworejoyangtelahdisertifikasi.Dokumentasi,data yang dilihat dari metodedokumentasi ini adalah absen kehadiranguru.3. Hasil Penelitian dan Pembahasan3.1 Hasil Penelitian3.1.1 KedisiplinanData disiplin kerja dideskripsikanberdasarkan data angket sebanyak 9 butirdengan jumlah responden 79 guru.Berdasarkan perhitungan dengan programkomputer SPSS 16.0 for Windows diperolehhasil untuk mean sebesar 31,8.BerdasarkantabelPerhitunganDeskriptif diatas dapat disimpulkan bahwatingkat kedisiplinan guru SMKN 1Purworejo pasca sertifikasi sangat baikdengan persentase sebesar 87.5% danrerata sebesar 31.8. . Hasil tersebut dapatdilihat pada diagram batang pada Gambar1.6040200Kurang CukupBaikBaikBaikSangatBaikKategori dan Rentang SkorGambar 2. Motivasi Kerja (X2)3.1.3 Persepsi Guru tentang KepemimpinanKepala SekolahData Persepsi guru dideskripsikanberdasarkan data angket sebanyak 36 butirdengan jumlah responden 79 guru.

Kinerja Guru6050FrekuensiBerdasarkan perhitungan dengan programkomputer SPSS 17.0 for Windows diperolehhasil untuk mean sebesar 106,55.Berdasarkantabelperhitungandeskriptif, distribusi dan diagram batang diatas dapat disimpulkan bahwa Persepsi gurutentang kepemimpinan kepala sekolahSMKN 1 Purworejo pasca sertifikasi sangatbaik dengan persentase sebesar 87.35, danrerata sebesar 106.54. Hasil tersebut dapatdilihat pada diagram batang pada Gambar3.403020100Kuran

jurnal strong penelitian /strong pengaruh kedisiplinan, strong /strong motivasi kerja, dan persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru smkn 1 purworejo pasca sertifikasi oleh: messa media gusti nim. 05501241018 program studi pendidikan teknik elektro fakultas teknik universitas negeri yogyakarta 2012 /p div class "b_factrow b_twofr" div class "b_vlist2col" ul li div strong File Size: /strong 445KB /div /li /ul ul li div strong Page Count: /strong 12 /div /li /ul /div /div /div div data-tag ck" /div

Related Documents:

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016 57 PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA DAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL BINJAI Oleh : Muhammad Alfahmi. SE.,MM Dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis UNPAB Medan ABSTRAK

diperoleh dalam penanaman kedisiplinan tersebut. Akan manfaat yang terkandung dalam penanaman kedisiplinan, hendaknya sertiap guru sadar akan pentingnya kedisiplinan tersebut. Penanaman kedisiplinan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti halnya dengan latihan-latihan, hukuman dan reward/ hadiah serta pembiasaan. Dengan cara-cara tersebut

2018 . . . . . . . . . . ABSTRAK Judul : PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KOGNITIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ASPEK AQIDAH DAN FIQIH SISWA SMP NEGERI 32 SEMARANG Penulis : Desy Sulistyaningsih NIM : 1403016099 Skripsi ini membahas pengaruh kedisiplinan belajar terha

didik. Motivasi belajar peserta didik memiliki pengaruh yang kuat terhadap keberhasilan proses maupun hasil belajar peserta didik. Salah satu indikator kualitas pembelajaran adalah adanya minat belajar yang besar dan motivasi yang didapatkan baik dari diri sendiri maupun dari guru. Motivasi memiliki pengaruh

METODE PENELITIAN A. Penelitian Eksperimen Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Seperti yang dijelaskan dalam sugiyono (2010, hlm.11) bahwa metode penelitian eksperimen meruoakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Adapun, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

) antara Reward (X1) dan Punishment (X2) dengan Kedisiplinan siswa (Y) sebesar 0,443. Dari nilai koefisien korelasi tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi yang kuat dan positif. Artinya besar kecilnya reward and punishment memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kedisiplinan siswa.

bagaimana pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja karyawan Swiss BellHotel Danum Kota Palangka Raya dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan tersebut.

Artificial Intelligence of December 2018 [5] and in the EU communication on Artificial Intelligence for Europe [6], including billions of Euros allocated in the Digital Europe Programme _ [7]. This is due to potential economic gains (e.g. see OECD reports on AI investments [8] and on AI patents [9]), as well as economic risks (such as the issue of liability – Liability for Artificial .