Dr. Dr. Hj. Siti Nur Asiyah, M

1y ago
7 Views
2 Downloads
9.89 MB
184 Pages
Last View : 10d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ronan Garica
Transcription

KULIAH PSIKOLOGIFAALOLEH:Dr. dr. Hj. Siti Nur Asiyah, M.Agdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

KULIAH PSIKOLOGI FAALPenulis :Dr. dr. Hj. Siti Nur Asiyah, M.Ag 2014Diterbitkan Oleh:Jl. Taman Pondok Jati J 3, Taman SidoarjoTelp/fax : 031-7871090Email : zifatama@gmail.comDiterbitkan pertama kali oleh Penerbit Zifatama Publisher,anggota IKAPI No. 149/JTI/2014Februari 2014Ukuran buku : 15.5 cm x 23 cm, 170 xii halLayout : Lesty Octavi Ria PujiDesain Cover : Miftakhul JannahISBN : 978-602-1662-19-9Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atauseluruh isi buku ke dalam bentuk apapun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk fotokopi,merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit. Undang-UndangNomor 19 Tahun 2000 tentang Hak Cipta, Bab XII Ketentuan Pidana, Pasal 72, Ayat (1), (2), dan (6)digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Kata PengantarPuji syukur kehadirat Ilahi rabbi, senantiasa mengiringi prosespenulisan catatan kuliah ini, karena hanya dengan limpahan rahmatdan karunia-Nya lah karya ini dapat terselesaikan dengan tanpahalangan yang berarti.Buku “Psikologi Faal” ini ditulis dengan mengacu pada silabiprodi Psikologi UIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2013. Penulisanbuku ini dimaksudkan untuk membantu mahasiswa program studipsikologi dalam mempelajari mata kuliah psikologi faal, mengingatmasih sangat terbatasnya referensi yang tersedia untuk mata kuliahtersebut.Buku ini membicarakan tentang konsep dasar psikologi faal,struktur dan fungsi saraf, proses koordinasi dan pengendalian saraf,fungsi lima indera manusia dan kelenjar. Secara rinci lima inderamanusia itu terdiri dari fungsi indera penglihatan, fungsi inderapendengaran, fungsi indera penciuman, fungsi indera pengecap, fungsiindera peraba dan dilengkapi dengan pembahasan tentang hubunganantara proses penginderaan dan persepsi. Selain itu, juga dibahasbeberapa hormon yang dihasilkan oleh beberapa kelenjar yang terdiridari lima bab, yaitu: kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjarpancreas, kelenjar adrenal dan kelenjar hipofisis. Pada bab terakhir,ditulis secara khusus dan detail tentang respon tubuh terhadap stres.Penulis sangat menyadari bahwa tulisan jauh dari kesempurnaan.Untuk itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangatpenulis harapkan demi kesempurnaan tulisan ini. Akhirnya semogakarya ini bermanfaat bagi pembaca. AminPenulisiiidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Daftar IsiHal.HALAMAN JUDULiKATA PENGANTARiiiDAFTAR ISIivDAFTAR GAMBARixDAFTAR TABELxiDAFTAR BAGANxiiBAB I: KONSEP DASAR PSIKOLOGI FAAL1A. Pemahaman tentang Biopsikologi1B. Area Kajian Biopsikologi1BAB II: STRUKTUR DAN FUNGSI SARAF5A. Sistem Saraf5B. Sistem Saraf Pusat6C. Sistem Saraf Tepi9BAB III : MEKANISME KOORDINASI DANPENGENDALIAN SISTEM SARAF13A. Mekanisme Koordinasi dan Pengendalianpada Sel Saraf13B. Mekanisme Koordinasi dan Pengendalianpada Otak15ivdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IV : FUNGSI INDERA PENGLIHATAN27A. Struktur Anatomi Mata27B. Sistem Visual36C. Teori Penglihatan Warna41D. Kelainan Fungsi Indera Penglihatan47: FUNGSI INDERA PENDENGARAN49BAB VBAN VIA. Struktur Anatomi Indera Pendengaran49B. Gelombang Suara53C. Sistem Auditorius55D. Teori Persepsi Nada58E. Kelainan Fungsi Indera Pendengaran60F. Fungsi Organ Keseimbangan60: FUNGSI INDERA PENCIUMAN63A. Pendahuluan63B. Struktur Indera Penciuman64C. Sistem Olfaktorius65D. Intensitas dan Kualitas Bau66E. Kelainan Fungsi Indera Penciuman67BAB VII : FUNGSI INDERA PENGECAP69A. Pendahuluan69B. Struktur Lidah69C. Susunan dan Fungsi Saliva71D. Sistem Gustatorius71vdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

E. Kelainan Fungsi Indera Pengecap73BAB VIII : FUNGSI INDERA PERABA75A. Anatomi Kulit75B. Adneksa Kulit78C. Fisiologi Kulit81D. Sensasi Indera Peraba84E. Teori Kontrol Gerbang (Gate Control Theory)85BAB IXBAB X: HUBUNGAN ANTARA PROSESPENGINDERAAN DAN PERSEPSI89A. Penginderaan89B. Persepsi90C. Hubungan Penginderaan dan Persepsi92: KELENJAR TIROID95A. Struktur Kelenjar Tiroid95B. Fungsi Kelenjar Tiroid97C. Hormon Yang Dihasilkan Kelenjar Tiroid98D. Pembentukan dan Sekresi Hormon Tiroid98E. Mekanisme Kontrol Hirmon Tiroid99F. Gejala Klinis Akibat Gangguan HormonTiroid100G. Pengaruh Hormon Tiroid TerhadapPerkembangan Mental105H. Retardasi Mental106I. Penatalaksanaan Retardasi Mental110vidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB XI : KELENJAR PARATIROID113A. Struktur Kelenjar Paratiroid113B. Fungsi Parathormon114C. Mekanisme Kontrol Parathormon114D. Gejala Klinis Akibat GangguanParathormon115BAB XII : KELENJAR PANKREAS117A. Struktur Kelenjar Pankreas117B. Struktur Sel Pulau Langerhans118C. Fungsi Kelenjar Pankreas119D. Hormon-Hormon yang DihasilkanPankreas120E. Gejala Klinis Akibat Gangguan HormonPankreas123BAB XIII: KELENJAR ADRENAL127A. Struktur Anatomi Kelenjar Adrenal127B. Hormon Yang Dihasilkan Kelenjar Adrenal128C. Gangguan Hormon Adrenal136BAB XIV : KELENJAR HIPOFISIS139A. Struktur Kelenjar Hipofisi139B. Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Hipofisis140C. Kelainan Akibat Gangguan Kelenjar Hipofisis143BAB XV : RESPON TUBUH TERHADAP STRESA. Pengertian Stres145145viidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

B. Penyebab Stres145C. Gejala Stres150D. Akibat Stres yang Tidak Ditangani151E. Reaksi Fisiologis terhadap Stres152F. Respon Hormonal Terhadap Stres154G. Respon Saraf Terhadap Stres156H. Respon Psikologis Terhadap Stres158I. Stres dan Sistem Kekebalan Tubuh161DAFTAR PUSTAKA165BIOGRAFI PENULIS169viiidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Daftar GambarHalGambar 2.15Gambar 2.29Gambar 2.311Gambar 3.114Gambar 3.218Gambar 3.323Gambar 3.424Gambar 4.128Gambar 4.231Gambar 4.334Gambar 4.436Gambar 4.539Gambar 4.640Gambar 4.745Gambar 5.153Gambar 5.2a57Gambar 5.2b57Gambar 6.165Gambar 6.266Gambar 7.170Gambar 7.272ixdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Gambar 8.178Gambar 8.280Gambar 8.381Gambar 8.486Gambar 10.1a96Gambar 10.1b97Gambar 10.2103Gambar 10.3105Gambar 11.1113Gambar 12.1118Gambar 13.1127Gambar 13.2134Gambar 14.1140xdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Daftar TabelHalTabel 3.1: Neurotransmitter Pada Sistem Saraf Pusat14Tabel 5.1: Penilaian Desibel dan Pemaparan yangBerbahaya bagi TelingaManusia54xidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Daftar BaganHalBagan 12.1: Siklus Perjalanan Hormon Insulin122xiidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IKonsep Dasar Psikologi FAALA. PEMAHAMAN TENTANG BIOPSIKOLOGIBiopsikologi merupakan studi ilmiah tentang biologi perilaku.Dalam hal ini, biologi sebagai suatu pendekatan terhadap kajianpsikologi. Jadi biopsikologi bukanlah kajian biologi denganmenggunakan pendekatan psikologi, tetapi kajian yang berorientasipada psikologi dengan pendekatan biologi.Dalam mengembangkan keilmuannya, biopsikologi dapat dikajimelalui berbagai metode penelitian yang bervariasi. Penelitianbiopsikologi dapat menggunakan subyek manusia maupun nonmanusia, dengan menggunakan metode eksperimental maupunnon eksperimental, dapat berupa penelitian untuk pengembangankeilmuan murni maupun terapan.B. AREA KAJIAN BIOPSIKOLOGIDalam perkembangannya, biopsikologi dapat mengarah padakeanekaragaman kajian secara spesifik yang selanjutnya dapatmngerucut pada enam divisi utama, yaitu:1. Physiological Psychology (Psikologi fisiologis/psikologi faal)2. Psychopharmacology (Psikofarmakologi)3. Neuropsychology (Neuropsikologi)4. Psychophysiology (Psikofisiologi)5. Cognitive Neuroscience (neurosains kognitif)Kuliah Psikologi FAAL1digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6. Comparative Psychology (Psikologi komparatif)Untuk dapat membedakan kajian satu diantara yang lain, makaperlu adanya pembahasan secara detail terhadap masing-masingdivisi itu, sebagai berikut:1) Psikologi Faal adalah divisi biopsikologi yang mengkajimekanisme neural perilaku melalui manipulasi otak secaralangsung dalam eksperimen-eksperimen terkontrol. Subyekpenelitian psikologi faal hampir selalu bukan manusia, karenafokusnya pada manipulasi otak melalui eksperimen terkontrol,sehingga penelitian selalu dilakukan dengan menggunakanbinatang coba. Selain itu, penelitian psikologi faal selaluberorientasi pada pengembangan teori tentang kontrol neuralterhadap perilaku, bukan pada penelitian yang berkontribusiuntuk kepentingan praktis.2) Psikofarmakologi adalah divisi biopsikologi yang berorientasipada manipulasi aktivitas neural dan perilaku dengan menggunakanobat-obatan. Subyek penelitian psikofarmakologi dapat berupahewan coba maupun manusia secara langsung, bila secara etikmemungkinkan. Penelitian psikofarmakologi dapat dilakukanuntuk pengembangan teori terkait dengan interaksi antara otakdengan perilaku, dapat pula dilakukan untuk pengembanganterapeutik secara praktis.3) Neuropsikologi adalah kajian tentang efek-efek psikologisdari kerusakan otak pada manusia. Oleh karenanya, kajianneuropsikologi secara eksklusif menangani studi kasus dan studikuasi eksperimental terhadap pasien yang mengalami kerusakanotak akibat kecelakaan, penyakit atau bedah saraf. Penelitianneuropsikologi ini lebih berorientasi secara praktis untuk2Kuliah Psikologi FAALdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

kepentingan penegakan diagnosis, perawatan lebih lanjut danpemberian obat-obatan.4) Psikofisiologi adalah divisi biopsikologi yang mengkajihubungan aktivitas fisiologis dan proses-proses psikologispada manusia. Subyek penelitian ini adalah manusia denganmenggunakan prosedur invasive berupa perekaman terhadapkondisi fisiologis berupa ketegangan otot, gerakan mata, detakjantung, dilatasi pupil, dan lain sebagainya. Penelitian ini lebihbanyak memberikan kontribusi untuk pengembangan keilmuandalam rangka memahami fisiologi dari proses-proses psikologisdari pada untuk kepentingan praktis.5) Neurosains Kognitif adalah divisi biopsikologi yang secaraspesifik mengkaji proses yang terjadi pada area kognitif. Subyekdalam penelitian ini adalah manusia dengan menggunakan metodefunctional brain imaging (perekam aktivitas otak selama subyekterlibat dalam aktivitas cognitive tertentu)6) Psikologi Komparatif adalah divisi biopsikologi yang mengkajiperbandingan perilaku berbagai macam spesies untuk memahamievolusi, genetika dan adaptivitas perilaku. Jadi subyek penelitianini tidak hanya manusia, tetapi juga berbagai spesies selainmanusia.11Disarikan dari John. P.J. Pinel, Biopsikologi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal. 4-15Kuliah Psikologi FAAL3digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IIStruktur dan Fungsi SyarafA. SISTEM SARAFUnit terkecil dari system saraf adalah neuron. Neuron terdiri daridendrit dan badan sel sebagai penerima pesan, dilanjutkan oleh bagianyang berbentuk seperti tabung, disebut dengan akson dan berakhirpada ujung yang membentuk tonjolan kecil yang disebut denganterminal sinaptik.2 Untuk lebih jelasnya, struktur neuron dapat dilihatpada gambar berikut:Gambar 2.1 : NeuronSistem saraf terdiri atas dua bagian utama, yaitu sistem sarafpusat (central nervous system) dan sistem saraf tepi (peripheral2Atkinson RL, RC Atkinson , EE Smith , DJ Bem, Pengantar Psikologi. Jilid 1 (Batam:Interaksara, tt) hal. 65Kuliah Psikologi FAAL5digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

nervous system). Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsumtulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi tersusun atas penerimadan penyalur pesan sensoris dari organ sensoris ke otak dan tulangbelakang, dan penyalur pesan baik dari otak atau tulang belakang keotot maupun kelenjar.3B. SISTEM SARAF PUSATBatang otak terdiri atas medulla, pons dan serebelum. Medulabanyak berperan dalam fungsi vital seperti detak jantung, pernapasandan tekanan darah. Pons menyalurkan informasi tentang pergerakantubuh dan terlibat dalam fungsi yang berkaitan dengan perhatian, tidurdan pernapasan. Serebelum (otak kecil) terlibat dalam keseimbanganperilaku motorik.Pada bagian tengah dari otak terdapat sistem aktivasi retikuler(RAS) yang memainkan peran penting dalam tidur, perhatian danterjaga. Luka pada RAS dapat menyebabkan koma, sedangkanstimulasi terhadap RAS dapat meningkatkan kewaspadaan. Padabagian depan dari otak terdapat serebrum, talamus, hipotalamus, dansistem limbik.41. CerebrumCerebrum yang juga dikenal dengan otak besar merupakanpusat dari beberapa kegiatan yang terpusat pada beberapa lobus,yaitu lobus frontal, lobus occipital, lobus temporal, dan lobusparietal.Lobus frontal bertanggung jawab untuk kegiatan berpikir,perencanaan dan penyusunan konsep. Lobus temporalbertanggung jawab terhadap persepsi suara dan bunyi. Lobus63W.F. Ganong, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Jakarta, EGC, 1998), hal. 47-494IbidKuliah Psikologi FAALdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

parietal bertanggung jawab untuk kegiatan berpikir, terutamapengaturan memori, bekerja sama dengan lobus occipital, ia turutmengatur kerja penglihatan.5Vilyanur Ramachandran bersama timnya dari UniversitasCalifornia menemukan bagian otak yang bertanggung jawabterhadap respons spiritual dan mistis manusia. Merekamenyebutnya dengan god spot dan bertempat di lobus temporalis.Pada lobus ini terjadi pemaknaan dari apa yang didengar dan apayang dicium. Dari talamus, serat pendengaran menuju ke kulitotak di lobus temporal ini. Di tempat ini, pesan dibaca oleh otakdan dikirim ke lobus lain, terutama pada lobus frontal untukditanggapi.2. TalamusTalamus merupakan bagian yang bertanggung jawab terhadappenyaluran informasi yang masuk ke bagian-bagian pentingdalam otak. Ketika seseorang membaca tulisan, maka informasiitu akan melewati talamus terlebih dahulu sebelum sampai padakulit otak. Selanjutnya talamus akan meyalurkan informasi ituke bagian otak yang berkompeten. Adakalanya talamus tidakmenyampaikan informasi itu ke kulit otak, tetapi langsung keamigdala, sehingga informasi itu ditanggapi secara cepat danemosional.3. HipotalamusHipotalamus adalah bagian dari otak yang merupakan pusatlapar, kenyang, perilaku seksual, pengatur keseimbangan tubuhseperti suhu, tekanan darah dan detak jantung. Bagian ini beradadi depan dari talamus. Hipotalamus juga memiliki peran pentingdalam emosi dan respons terhadap stres, sehingga hipotalamus5IbidKuliah Psikologi FAAL7digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

disebut juga sebagai ”pusat stres”mengingat peran khususnyadalam memobilisasi tubuh untuk bereaksi terhadap stres. Dalamhal ini, hipotalamus mengendalikan hipofisis untuk memproduksibeberapa hormon. Pengendalian ini sangat penting untukmemobilisasi suatu proses fisiologis dalam rangka memberikanrespons terhadap keadaan fight or flight. Selanjutnya, hipotalamusbersama dengan bagian dari talamus dan struktur lain membentuksistem limbik.4. Sistem limbikSistem ini berhubungan erat dengan hipotalamus dan tampakmemberikan pengendalian tambahan beberapa perilaku instinktifyang diregulasi oleh hipotalamus dan batang otak. Dua bagianpenting dari sistem limbik adalah hipokampus dan amigdala yangmemiliki peran penting dalam memori. Sistem limbik memainkanperan dalam ingatan dan mengatur dorongan yang lebih dasar,mencakup rasa lapar, haus dan agresi.Sistem limbik juga terlibat dalam perilaku emosional. Keradengan lesi pada bagian tertentu dari sistem limbik memperlihatkankemarahan yang luar biasa terhadap provokasi yang kurangberarti. Sedangkan kera dengan lesi pada daerah lain dari sistemlimbik memperlihatkan perilaku yang sama sekali tidak agresif,walaupun diserang. Hal ini berarti bahwa sistem limbik memilikiperan yang cukup berarti bagi pengendalian emosi.6 Untuk dapatlebih memahami tentang beberapa bagian dari otak, dapat dilihatpada gambar 2.2 berikut:68Atkinson, dkk, Pengantar, hal. 81-86Kuliah Psikologi FAALdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Gambar 2.2 : Otak dan bagian-bagiannyaC. SISTEM SARAF TEPISistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang menghubungkanotak dengan dunia luar. Terdapat dua bagian utama dari sistem saraftepi yaitu sistem saraf somatik dan sistem saraf otonomik.1.Sistem Saraf SomatikSistem saraf somatic menyalurkan pesan-pesan tentangpenglihatan, suara, bau, suhu, posisi tubuh dan lain-lain ke otak.Pesan-pesan dari otak dan tulang belakang pada sistem sarafsomatic mengatur gerakan tubuh yang bertujuan, sepertiKuliah Psikologi FAAL9digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

mengangkat lengan, berkedip, berjalan, bernapas dan gerakangerakan halus yang menjaga postur dan keseimbangan tubuh.Saraf sensorik dari sistem somatik mengirimkan informasitentang stimuli eksternal dari kulit, otot, dan sendi ke sistemsaraf pusat. Dengan demikian, seseorang bisa menyadari adanyanyeri, tekanan, dan variasi temperatur. Saraf motorik dari sistemsomatik membawa impuls dari sistem saraf pusat ke otot-otottubuh dimana gerakan dimulai. Semua otot yang digunakan dalammembuat gerakan volunter serta penyesuaian involunter dalampostur dan keseimbangan tubuh dikendalikan oleh saraf somatik.2.Sistem Saraf otonomSystem saraf otonomik (Autonomic nervous system) mengaturkelenjar dan aktivitas-aktivitas involunter seperti detak jantung,pernapasan, pencernaan serta banyak berhubungan denganrespons emosional. Sistem saraf otonomik memiliki dua cabangyaitu saraf simpatis dan parasimpatis. Saraf simpatis lebih banyakterlibat dalam memberikan respons emosional. Sedangkan sarafparasimpatis seringkali merupakan kebalikan dari saraf simpatis.Saraf simpatis lebih banyak terlibat dalam proses memobilisasisumber daya dalam tubuh pada saat stres, seperti mengambilenergi dari sumber penyimpanan untuk mempersiapkan seseorangmenghadapi ancaman atau bahaya yang besar. Pada saat seseorangberada dalam keadaan cemas atau takut, maka saraf simpatis akanmemicu detak jantung dan pernapasan sebagai respons untukmenghadapi kecemasan atau ketakutan tersebut. Bila kecemasanatau ketakutan itu telah mereda, maka saraf parasimpatis akanmengurangi aktivitas jantung dan pernapasan, sehingga individu10Kuliah Psikologi FAALdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

yang bersangkutan menjadi tenang.7 Untuk dapat lebih memahamipembagian kerja dari saraf simpatis dan para simpatis ini, dapatdilihat pada gambar 2.3.Gambar 2.3: Pembagian Kinerja Saraf Simpatis dan Parasimpatis7Ibid, hal. 101-102Kuliah Psikologi FAAL11digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IIIMekanisme Koordinasi danPengendalian Sistem SarafA. MEKANISME KOORDINASI DAN PENGENDALIANPADA SEL SARAFOtak manusia mengatur dan mengkordinir, gerakan, perilakudan fungsi tubuh, homeostasis seperti tekanan darah, detak jantung,suhu tubuh, keseimbangan cairan, keseimbangan hormonal, mengaturemosi, ingatan, aktivitas motorik dan lain-lain. Otak terbentuk daridua jenis sel: yaitu glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjangdan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasidalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensial aksi.Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuhdengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebutneurotransmitter. Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yangdi kenal sebagai sinapsis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat padagambar berikut:Kuliah Psikologi FAAL13digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Gambar 3.1: Hubungan antar neuronNeurotransmiter yang paling mempengaruhi sikap, emosi, danperilaku seseorang yang ada antara lain Asetil kolin, dopamin, serotonin,epinefrin, norepinefrin. Fungsi masing masing neurotransmiter dapatdilihat pada tabel dibawah ini:8Tabel 3.1 : Neurotransmitter Pada Sistem Saraf PusatNeurotransmitterLokasiFungsiKolinergik:Asetil kolinSistem saraf otonom simpatisdan parasimpatis,terminal saraf presinapsisparasimpatik, terminalpostsinapsisSistem saraf pusat : korteksserebralhipokampus, struktur limbik,basal gangliatidur, bangun, persepsi nyeri,pergerakan s-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebon.pdf, diakses tanggal 12 Pebruari 2014,lihat pula Atkinson, dkk, Pengantar, hal. 71-75Kuliah Psikologi FAALdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

MonoaminNorepinefrinDopaminSerotoninSistem syaraf otonom terminalsaraf postsinapsis simpatisSistem saraf pusat: talamus,sistem limbik,hipokampus,serebelum,korteks serebripernafasan, pikiran, persepsi,dayapenggerak, fungsi kardiovaskuler,tidur dan bangunFrontal korteks, sistem limbik,basal ganglia,talamus, hipofisis posterior,medula spinalispergerakan dan koordinasi,emosional,penilaian, pelepasan prolaktinHipotalamus, talamus, sistemlimbik, korteksserebral,serebelum,medulaspinalistidur, bangun, libido, nafsumakan,perasaan, agresi persepsi nyeri,koordinasi dan penilaianMenurunkan derajat depresiHistaminAsam aminoGABA (gammaAmino butyricAcid)Glutamat ks, serebelum,basal ganglia, medula spinalis,retinaSel-sel piramid/kerucut darikorteks, serebelumdan sistem sensori aferenprimer, hipocampus,talamus, hipotalamus, medulaspinalisKuliah Psikologi FAALkemunduran aktivitas tubuhmenilai informasi sensori,mengaturberbagai motor dan reflek spinal15digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

NeuropeptidaEndorfin danEnkefalinSubstansi PSomatostatinHipotalamus,talamus,struktur limbik danbatang otak, enkedalin jugaditemukan padatraktus gastrointestinalHipotalamus struktur limbikotak tengah, batangotak, talamus, basal ganglia,dan medulaspinalis, juga ditemukan padatraktusgastrointestinal dan kelenjarsalivaKorteks serebral, hipokampus,talamus, basalganglia, batang otak, medulaspinalismodulasi (mengatur) nyeri danmengurangi peristaltik(enkefalin)pengaturan nyerimenghambat pelepasannorepinefrin,merangsang pelepasan serotonin,dopamin dan asetilkolinB. MEKANISME KOORDINASI DAN PENGENDALIANPADA OTAK1. Sistem MotorikSistem motorik merupakan sistem yang mengatur segalagerakan pada manusia. Gerakan diatur oleh pusat gerakan yangterdapat di otak., diantaranya yaitu area motorik di korteks,ganglia basalis, dan cerebellum.Jaras untuk sistem motorik ada 2 yaitu : traktus piramidaldan ekstrapiramidal. Traktus piramidal merupakan jaras motorikutama yang pusatnya di girus presentralis (area 4 Broadmann),yang disebut juga korteks Motorik primer. Impuls motorikdari pusat motorik disalurkan melalui traktus piramidal kesaraf perifer menuju ke otot. Area motorik lain yang terletakdi depan korteks motorik primer adalah korteks premotorik(area 6 Broadmann). Area ini merupakan area asosiasi korteksmotorik yang membangkitkan pola gerakan untuk disampaikan16Kuliah Psikologi FAALdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ke korteks Motorik primer. Contoh : Orang tertusuk duri sensasi diteruskan ke korteks sensorik; dianalisa kortekssensorik asosiasi; diterjemahan korteks premotorik; programdan pola korteks motorik primer; eksekusi gerakan otot;kontraksi. Kerusakan korteks motorik primer atau traktuspiramidal dapat menyebabkan paralysis (kelumpuhan) Ataupunparese (kelemahan gerakan). Selain traktus piramidal, jarassistem motorik ada juga yang melalui traktus ekstrapiramidal(system ekstrapiramidal). Jaras ini melibatkan ganglia basalisdan berfungsi untuk mengatur gerakan volunter kasar dantidak terampil, seperti mengendalikan posisi berdiri, gerakantangan pada waktu berjalan, gerak lambaian tungkai dan lengan.Kerusakan pada ganglia basalis dapat menimbulkan gangguangerak seperti : gejala-gejala pada penyakit Parkinson (kekakuanotot atau rigiditas, tremor, akinesia), hemibalismus, chorea, danatetosis. Bagian otak yang juga penting pada pengaturan gerakanadalah cerebellum (otak kecil). Cerebellum sangat penting untukmengatur ketepatan dan kelancaran koordinasi aktivitas motorikvolunter. Gangguan cerebellum dapat menyebabkan : posturtubuh buruk, tidak seimbang dan ataksia (kehilangan koordinasigerak), langkah kaki lebar dan gontai seperti orang mabuk, bicaracadel, gerakan volunter diikuti dengan gemetaran dan dismetria.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:Kuliah Psikologi FAAL17digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Gambar 3.2 : Area Broadmann2. Sistem SensorikSistem sensorik pada manusia berhubungan dengankemampuan mempersepsi suatu rangsang. Sistem ini sangatpenting karena berfungsi terutama untuk proteksi tubuh. Sistemini dapat juga dimaknai sebagai perasaan tubuh atau sensibilitas.a. ReseptorReseptor adalah sel atau organ yang berfungsi menerimarangsang atau stimulus. Dengan alat ini sistem saraf mendeteksiperubahan berbagai bentuk energi di lingkungan dalamdan luar. Setiap reseptor sensoris mempunyai kemampuanmendeteksi stimulus dan mentranduksi energi fisik ke dalamsinyal (impuls) saraf. Menurut letaknya, reseptor dibagimenjadi: 18Exteroseptor ; perasaan tubuh permukaan (kulit), sepertisensasi nyeri, suhu, dan rabaProprioseptor ; perasaan tubuh dalam, seperti pada otot,sendi, dan tendo.Interoseptor ; perasaan tubuh pada alat-alat viscera ataualat-alat dalam, seperti jantung, lambung, usus, dllKuliah Psikologi FAALdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Menurut tipe atau jenis stimulus, reseptor dibagi menjadi : Mekanoreseptor ; kelompok reseptor sensorik untukmendeteksi perubahan tekanan, memonitor tegangan padapembuluh darah, mendeteksi rasa raba atau sentuhan.Letaknya di kulit, otot rangka, persendn dna organvisceral. Contoh reseptornya : corpus Meissner (untukrasa raba ringan), corpus Merkel dan badan Paccini (untuksentuhan kasar dan tekanan). Thermoreseptor ; reseptor sensoris unuk mendeteksiperubahan suhu. Contohnya : bulbus Krause (untuk suhudingin), dan akhiran Ruffini (untuk suhu panas). Nociseptor ; reseptor sensorik untuk mendeteksi rasanyeri dan merespon tekaan yang dihasilkan oleh adanyakerusakan jaringan akibat trauma fisik maupun kimia.Contoh reseptornya berupa akhiran saraf bebas (untukrasa nyeri) dan corpusculum Golgi (untuk tekanan). Chemoreseptor ; reseptor sensorik untuk mendeteksirangsang kimiawi, seperti : bu-bauan yang diterima selreseptor olfaktorius dalam hidung, rasa makanan yangditerima oleh sel reseptor pengecap di lidah, reseptorkimiawi dalam pembuluh darah untuk mendeteksi oksigen,osmoreseptor untuk mendeteksi perubahan osmolalitascairan darah, glucoreseptor di hipotalamus mendeteksiperubahan kadar gula darah. Photoreseptor ; reseptor sensorik untuk mendeteksiperbahan cahaya, dan dilakukan oleh sel photoreceptor(batang dan kesrucut) di retina mata.b. Rasa gabungan (combined sensation)Rasa gabungan atau dikenal juga dengan istilah rasasomestesia luhur adalah perasaan tubuh yang mempunyai sifatKuliah Psikologi FAAL19digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

diskriminatif dan sifat tiga dimensi. Rasa gabungan melibatkankomponen kortikal yaitu lobus parietalis untuk menganalisisserta mensistesis tiap jenis perasaan, mengkorelasi sertam

BAB I : KONSEP DASAR PSIKOLOGI FAAL 1 A. Pemahaman tentang Biopsikologi 1 B. Area Kajian Biopsikologi 1 BAB II : STRUKTUR DAN FUNGSI SARAF 5 A. Sistem Saraf 5 B. Sistem Saraf Pusat 6 C. Sistem Saraf Tepi 9 BAB III : MEKANISME KOORDINASI DAN PENGENDALIAN SISTEM SARAF 13 A. Mekanisme Koordinasi dan Pengendalian

Related Documents:

Nursing Education NUR 405 Nursing Management and Leadership NUR 406 Managed Healthcare NUR 407 Utilization Management NUR 408 Legal and Ethical Aspects of Healthcare Administration NUR 409 Evidence-Based Practice NUR 412 Introduction to Nursing Research NUR 413 Nursing Practicum NUR 490

Fun with Science Inter Class Skit Comp. Christmas Tree Decoration Competition Exhibition (Maths, Science, SST.) Solo Dance Comp. Tearing and Pasting Singing Competition Design a Book Cover P.Nur Nur. I II-IV V-VII P.Nur to Nur KG to I II-IV V-VII VIII-XII Pr. Nur to Nur II-IV V-VII Saturday

NUR 106 Fundamentals of Nursing Clinical4 1 NUR 150 LPN to RN Transition 1 PSY 220 Developmental Psychology 3 BIOL 131 Anatomy & Physiology2 4 Second Semester NUR 155 Medical-Surgical Nursing I 6 NUR 156 Medical-Surgical Nursing I Clinical3,6 2 NUR 157 Medical-Surgical Nursin

Nursing (NUR) 1 NURSING (NUR) NUR 210 Fundamental Concpts in Nursing 3 Introduction to fundamental concepts in nursing. Prerequisites: Admission to NURS major. NUR 220 Nursing Assessment of Well Individuals 3 Introduction to basic nursing assessment of well individuals over the life span. Laboratory activities encourage development of skills in

Sample Degree Plan (RN to BSN) SUNY Ulster - Nursing, A.S. NUR 152 Fundamentals of Nursing 7 ENG 101 College English I 3 NUR 153 Nursing Dosage Calculations 1 ENG 102 College English II 3 NUR 154 Nursing II 8 PSY 101 General Psychology 3 NUR 252 Nursing III 8 PSY 210 Life Span Development 3 NUR 254 Nursing IV 9

Novel Siti Nurbaya (kasih tak sampai) ini merupakan novel yang pertama kali mengangkat kisah permasalahan dalam perkawinan yang menghubungkan persoalan adat. Bahasa yang digunakan dalam novel ini adalah bahasa melayu baku. Novel Siti Nurbaya menyinggung tema kasih tak sampai, anti pemikiran paksa pengorbaanan, kolonialisme, dan keoderenan. Novel ini mejadi yang banyak dibaca dan digunakan .

Analisi sulla Piana di Gioia Tauro, area a rischio di contaminazione ambientale 6 Tabella 2: Siti ad Alto Rischio di inquinamento della Piana di Gioia Tauro Nella Tabella 2 sono riportati i 4 Siti ad Alto Rischio dell’area di Gioia Tauro inseriti nel piano stralcio regionale del 2012 per la bonifica dei siti contaminati.

Blade 330X 2200mAh 3S 11.1V 30 C Li-Po Akku (nur in RTF version) 3S LiPo Balancer Ladegerät (nur in RTF version) DXe Sender (nur in RTF version) 4 AA Batterien (nur in RTF version) Airframe Blade 330 X Motor 440H Brushless Aussenläufer, 4200Kv Empfänger BLH4002 Receiver and Flybarless Controller for 330X ESC 45-Amp .