617 Ind P - WordPress

1y ago
10 Views
2 Downloads
7.15 MB
66 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Dahlia Ryals
Transcription

617IndpKEMENTERIAN KESEHATAN RITAHUN 2012

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI617IndpIndonesia. Kementerian Kesehatan RI. DirektoratJenderal Bina Upaya KesehatanPedoman usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS)di SMP dan SMA atau yang sederajat,--Jakarta :Kementerian Kesehatan RI. 2012ISBN 978-602-235-189-41. JudulI. DENTISTRYII. ORAL HEALTH III. ADOLESCENT HEALTHSERVICES

617IndpKEMENTERIAN KESEHATAN RITAHUN 2012a

b

KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATANJalan H.R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4-9 Kotak Pos 3097, 1196 Jakarta 12950Telepon : (021) 5201590 (Hunting) Faximile : (021) 5261814, 5203872Surat Elektronik : yanmed@depkes.go.id, seyanmed@depkes.go.id, mailing list : buk3@yahoogroup.comKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATANNOMOR: HK.02.04/II/1181/2012TENTANGPEDOMAN USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI SMP DAN SMAATAU YANG SEDERAJATDIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN,Menimbang :a.bahwa Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)adalah upaya kesehatan masyarakat yangditujukan untuk memelihara, meningkatkankesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didikdi sekolah binaan yang ditunjang dengan upayakesehatan perorangan berupa upaya kura fbagi individu (peserta didik) yang memerlukanperawatan kesehatan gigi dan mulut.b.bahwa pokok program UKS/UKGS yaitu pendidikankesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaanlingkungan kehidupan sekolah sehat, sehinggadapat dicapai derajat kesehatan gigi dan mulutyang op mal bagi anak sekolahc.bahwa berdasarkan per mbangan sebagaimanadimaksud pada huruf a, dan b perlu menetapkanPedoman Usaha Kesehatan Gigi sekolah (UKGS)di SMP dan SMA atau yang Sederajat denganKeputusan Direktur Jenderal Bina UpayaKesehatan.i

Mengingatii:1.Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125);2.Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentangPelayanan Publik (Tambahan Lembar NegaraRepublik Indonesia Nomor 5038);3.Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009, tentangKesehatan (Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5063);4.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007tentang Pembagian Urusan Pemerintahan AntaraPemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi danPemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor82);5.Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Stándar Pelayanan MinimalBidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;6.Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi danTata Kerja Kementerian Kesehatan;7.Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional,Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan MenteriDalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1/U/SKB/2003, Nomor 1067/Menkes/SKB/VII/2003,Nomor MA/230/A/2003, Nomor 26 Tahun 2003tentang Pembinaan dan Pengembangan UsahaKesehatan Sekolah (UKS);8.Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan DasarPusat Kesehatan Masyarakat.

MEMUTUSKANMenetapkan :KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYAKESEHATAN TENTANG PEDOMAN USAHA KESEHATANGIGI SEKOLAH (UKGS) DI SMP DAN SMA ATAU YANGSEDERAJATKESATU:Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di SMPdan SMA atau yang Sederajat, sebagaimana terlampirdalam Surat Keputusan ini dipergunakan sebagai acuandalam pelaksanaannya.KEDUA:Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabiladikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaikisebagaimana mes nya.KETIGA:Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di SMPdan SMA atau yang Sederajat, sebagaimana terlampirdalam Surat Keputusan ini.Ditetapkan diPada tanggal: JAKARTA: 14 Juni 2012DIREKTUR JENDERALSUPRIYANTORONIP 195408112010061001iii

iv

KATA PENGANTARDengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, bahwa penyusunan Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah(UKGS) di SMP dan SMA atau yang Sederajat dapat diselesaikan sebagaipanduan bagi tenaga kesehatan atau petugas lintas sektor terkait dalammenjalankan tugasnya.Pedoman ini disusun dalam rangka melengkapi Pedoman UsahaKesehatan Gigi Sekolah Tingkat Dasar dan akan mendukung pelaksanaanpelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi peserta didik dan generasipenerus bangsa.Ucapan terimakasih dan penghargaan kami sampaikan kepada TimPenyusun serta keikutsertaan lintas program dan lintas sektor yang telahmencurahkan tenaga dan pikiran untuk mewujudkan Buku Pedoman ini.Penyempurnaan di masa yang akan datang, dak menutupkemungkinan dengan memperha kan kebijakan serta kondisi yang adaterkait perkembangan ilmu kesehatan gigi dan mulut, kami harapkandapat bermanfaat dalam mendukung kegiatan program peningkatanteknis pelaksanaan program kesehatan gigi dan mulut di sekolah.Jakarta, November 2012Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasardr. H.R. Dedi Kuswenda, M.Kesv

SAMBUTANDIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATANTerlebih dulu marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadiratAllah SWT, karena atas rahmat dan bimbinganNya, penyusunan PedomanUsaha Kesehatan Gigi Sekolah atau UKGS di SMP dan SMA atau yangSederajat, telah diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang direncanakan.Penyakit gigi dan mulut adalah penyakit yang termasuk palingbanyak dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia, bahkan mendudukiurutan pertama dari 10 penyakit. Kondisi ini patut menjadi kepriha nankita, karena hal ini menggambarkan persepsi dan perilaku masyarakatIndonesia terhadap kesehatan gigi dan mulut masih buruk. Hasil Riskesdas2007 memperlihatkan ngginya prevalensi karies gigi di Indonesia, dan90% penderitanya adalah anak-anak dan remaja. Sementara ngkatmo vasi seseorang untuk menumpat gigi yang berlubang dalam upayamempertahankan gigi tetapnya pada kelompok usia tersebut sangatrendah.Keadaan ini harus menjadi perha an kita semua, karena gangguankesehatan gigi dan mulut yang terjadi di usia muda, dapat menghambatpertumbuhan dan perkembangan yang op mal baik fisik maupunpsikososial. Untuk mencegah hal tersebut, kita dak dapat berharap hanyamelalui upaya kura f di fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Sesuaiparadigma sehat, pendekatan dalam mengatasi permasalahan kesehatanmasyarakat, termasuk kesehatan gigi dan mulut, lebih meni k beratkanpada upaya promo f dan preven f. Upaya promo f dan preven f yangpaling efek f dilakukan dengan sasaran anak usia sekolah dari ngkatdasar hingga menengah adalah melalui UKGS (Upaya Kesehatan GigiSekolah).UKGS adalah strategi pelayanan kesehatan gigi pada anak usia sekolahmelalui pendekatan sekolah yang berwawasan kesehatan. Program inisudah dikenal sejak tahun 1951, berintegrasi dengan program UKS. Dingkat dasar program ini telah berjalan dengan baik, sedangkan di ngkatsekolah menengah, yaitu SMP, SMA atau sederajat, belum terlaksanavi

secara op mal. Salah satu kendala adalah belum adanya pedoman yangmenjadi panduan bagi petugas Puskesmas untuk membina kegiatan ini disekolah ngkat lanjutan ini. Karena sasaran yang dihadapi adalah remajayang merupakan tahapan periode kehidupan manusia yang paling sulitdan kri s, memiliki karakter khas menyukai petualangan dan tantanganserta cenderung berani mengambil resiko yang mungkin mempengaruhikesehatannya.Tantangan utama untuk keberhasilan pendidikan kesehatan kepadaremaja adalah memahami profil remaja dan menemukan cara yang efek funtuk merubah perilaku dan mempertahankannya. Karena itu, sayamenilai penyusunan pedoman UKGS di SMP, SMA atau yang sederajatmerupakan langkah yang tepat dalam upaya meningkatkan keberhasilanprogram. Saya berharap buku ini benar-benar digunakan sebagai panduanbagi tenaga kesehatan gigi dan unsur-unsur terkait dalam mengelolaprogram UKGS di ngkat lanjutan ini, sehingga mampu memberi ungkitanbagi peningkatan status kesehatan gigi dan mulut anak usia sekolah.Akhirnya, saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yangterlibat dalam penyusunan buku pedoman ini dari awal hingga akhirnyaberwujud buku, baik secara langsung maupun dak langsung. Semuahasil pemikiran anda yang telah tercurah dan memperkaya materi bukuini, semoga memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi keberhasilanprogram UKGS ini. Kri k dan saran yang membangun tentunya sangatdibutuhkan kesempurnaan buku ini.Jakarta, November 2012Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatandr. Supriyantoro, Sp. P, MARSvii

TIM PENYUSUNdr. Bambang Sardjono, MPHdrg. Sudono, M.Kesdrg. Dewi Kar ni Sari, M.Kesdrg. Ellya Farida, M.Kesdrg. Nurindah.K,M.Kesdrg. Yunnie Adisetyanidrg. Adi a Putridrg. Leslie Nur Rahmaniviii

KONTRIBUTORdrg. Armasastra Bahar, PhDdrg. Hermin NaryaniAmalia Susiami, MPddrg. Diani Gayatridrg. Anton Rahardjo, MKM, PhDdrg. F.X. Sintawa , M.Kesdrg. Sondang. M.L.Gaoldrg. Yusra, M.Kesdrg. Ramadanura, MPHMdrg. Melly Juwitasari, MKMSri Sumarni Stya , MAPuden ana Rr Reno.E, AMKG,S.Pddrg. Peter Andreas, M.KesDr.drg. Indirawa , Sp.Periodrg. Rr Asyura Asia, M.KesRa h Wijayan , S.SiTdrg. Yulia S.B Widyastu ,Sp.KGADr. drg. AnastasiaDR. drg. Paulus Januar, MSdrg. Gus Ayu KusumawaEmma Ningrum, SHDewi Esty Saptan , BScBerlin Silalahi, SEix

DAFTAR ISIKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN .NOMOR: HK.03.DJ.SK.III.491.A TENTANG PEDOMAN USAHAKESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI SMP DAN SMA ATAUYANG SEDERAJATiKATA PENGANTAR .vSAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN .viDAFTAR ISI .xDAFTAR GAMBAR . viiiI.II.PENDAHULUAN .1A.Latar Belakang .1B.Tujuan .3C.Sasaran .4D.Dasar Hukum .4ANALISA SITUASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT REMAJA.6A.Status Kesehatan Gigi dan Mulut Remaja di Indonesia .6B.Faktor Perilaku dan Faktor Sosial yang Mempengaruhi .Kesehatan Gigi dan Mulut Remaja8C.Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut Remaja . 10D.x1.Penyakit pada Jaringan Keras Gigi . 102.Penyakit pada Jaringan Penyangga Gigi . 123.Penyakit pada Jaringan Lunak (mukosa) Mulut . 15Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Remaja . 16

III. USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH SMP, SMA ATAU . 18YANG SEDERAJATA.Penger an . 18B.Sasaran . 18C.Ruang Lingkup . 19D.Kebijakan . 19IV. PEMBINAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI SEKOLAH . 21V.A.Kebijakan Operasional . 22B.Strategi Operasional . 23C.Langkah - Langkah . 26SISTEM PEMBIAYAAN . 31A.Dana Sehat . 31B.Sistem Asuransi . 31C.Dana Bantuan Operasional Sekolah / BOS (UKS) . 33D.Dana Bantuan Operasional Kesehatan / BOK . 34(Promo f dan Preven f)VI. PENUTUP . 36DAFTAR PUSTAKA. 37Lampiran 1Matrix Materi Edukasi Kegiatan UKGS SMP, SMA atau Sederajat . 39Lampiran 2Matrix Program Kegiatan UKGS di SMP dan SMA atau Sederajat . 40Lampiran 3Rekapitulasi Hasil Penjaringan UKGS SMP, SMA atau Sederajat . 41xi

DAFTAR GAMBARGambar 1.Erosi gigi karena kebiasaan merokok.9Gambar 2.Kanker mulut karena kebiasaan merokok .9Gambar 3.Stain pada gigi karena kebiasaan merokok .11Gambar 4.Abrasi gigi karena kesalahan cara menyikat gigi .11Gambar 5.Gigi berjejal.12Gambar 6.Perjalanan penyakit jaringan penyangga gigi karena .peradangan13Gambar 7.Mucocele .15Gambar 8.Contoh iklan pemasangan alat orthodon (behel) .bukan oleh dokter gigi17xii

BAB IPENDAHULUANA.LATAR BELAKANGPeserta didik merupakan generasi penerus sebagai sumber dayamanusia pada masa yang akan datang. Perkiraan jumlah anak usia sekolahsaat ini seper ga total penduduk, dan dua per ganya adalah anak sekolah;merupakan jumlah yang sangat besar dan potensial. Pertumbuhan danperkembangan anak sekolah akan terganggu karena menderita sakit,kurang gizi atau masalah kelebihan gizi serta bila anak menghadapimasalah psikososial atau kejiwaan. Keadaan ini akan mempengaruhi prosesbelajar sehingga mempengaruhi prestasi belajar yang pada akhirnya akanberdampak terhadap kualitassumber daya manusia (Depkes, 2007).Peserta didik ngkat SMP dan SMA atau yang sederajat memasukiusia remaja dimana pada periode ini terjadi pertumbuhan danperkembangan yang pesat baik fisik, psikologis maupun intelektual.Remaja biasanya menyukai petualangan dan tantangan serta cenderungberani mengambil risiko tanpa didahului oleh per mbangan matang yangakan mempengaruhi status kesehatannya (Depkes, 2007).WHO (1993) telah memperkenalkan konsep Pendidikan KeterampilanHidup Sehat (PKHS) atau pendidikan kesehatan berbasis keterampilan,yang merupakan kemampuan untuk beradaptasi dan berperilaku posi fyang membuat seseorang dapat mengatasi tuntutan dan tantangan dalamkehidupan sehari-hari secara efek f di mana konsep ini dapat diterapkanpada anak usia sekolah melalui program UKS.WHO pada tahun 2000 memperkenalkan pendekatan Sekolahyang Berwawasan Kesehatan (Health PromoƟng School). Sekolah yangberwawasan kesehatan adalah tempat dimana semua masyarakatsekolah bekerjasama memberikan pengalaman dan menyediakan strukturpembelajaran yang terintegrasi dan posi f, yang mempromosikan danmemberikan perlindungan kesehatan kepada peserta didik. Hal inimelipu pendidikan kesehatan intra dan ekstra kurikuler, penciptaan1

lingkungan yang aman dan sehat, penyediaan layanan kesehatan danpenyertaan keluarga dan masyarakat dalam upaya promosi kesehatan.Tahapan remaja adalah masa yang paling sulit dan kri s pada periodekehidupan manusia untuk pendidikan kesehatan. Tantangan utamaadalah menemukan cara yang efek f untuk mengubah perilaku individudan mempertahankannya. Memahami profil remaja dalam pendidikankesehatan gigi dan mulut tampaknya menjadi pen ng bagi keberhasilanprogram. Teori pendekatan modifikasi berbasis perilaku, sudah berhasilditerapkan di bidang kedokteran, mungkin menjadi alterna f yang baikuntuk promosi kesehatan gigi dan mulut konvensional pada remaja.WHO memandang bahwa penyakit gigi dan mulut adalah salahsatu penyakit yang lazim berkembang di masyarakat di seluruh dunia(Mason, 2005; Petersen, 2003). Walaupun terdapat banyak jenis penyakitgigi dan mulut namun lubang gigi atau karies dan penyakit periodontalmerupakan masalah gigi dan mulut yang utama dibanyak negara (Mason,2005). Diperkirakan sebanyak 6,5 milyar orang di seluruh dunia pernahmengalami karies gigi (WHO, 2004).Di negara-negara industri, 60-90% peserta didik mengalami kariesgigi dan sebagian besar usia dewasa (WHO, 2004). Karies gigi di Asia dannegara-negara Amerika La n merajalela, terutama disebabkan karenakonsumsi gula yang nggi.Karies gigi jarang muncul dan jarang yang menjadi parah di negaranegara Afrika (WHO, 2004). Hal ini mungkin disebabkan oleh konsumsiserat yang nggi atau faktor gene k. Akan tetapi, karena perubahankondisi lingkungan, meningkatnya konsumsi gula dan exposure fluor yangdak adekuat menyebabkan karies gigi juga meningkat di banyak negaranegara Afrika (WHO, 2004). Penyakit periodontal parah yang dapatmenyebabkan tanggalnya gigi meningkat sebanyak 15% disebagian besarpopulasi (WHO, 2000).Walaupun sebagian besar penyakit gigi dan mulut dapat dicegah(Mason, 2005; Petersen, 2003), banyak orang di seluruh dunia dakmelakukan perawatan penyakit gigi dan mulut yang seharusnya karenamasalah biaya, terutama untuk masyarakat miskin (Petersen, 2003; WHO,2

2004). Sebagai konsekuensi, beban terbesar penyakit gigi dan mulut tetappada masyarakat yang kekurangan dan masyarakat pinggiran (Petersen,2003).Salah satu program teknis dari Departement of Non-communicableDisease PrevenƟon and Health PromoƟon yang mewadahi programkesehatan gigi dan mulut secara global adalah WHO Global Oral HealthProgramme (GOHP) (Petersen, 2003). Program ini menyarankan negaranegara di dunia untuk mengembangkan kebijakan pencegahan penyakitgigi dan mulut serta promosi kesehatan gigi dan mulut. Kebijakan ini jugamendukung integrasi program kesehatan gigi dan mulut dengan programkesehatan umum (Petersen, 2003). Salah satu aksi prioritas dari GOHP,khususnya untuk peserta didik dan remaja adalah promosi kesehatan gigidi sekolah (Petersen, 2003).Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatanperlu menerbitkan buku Pedoman Penyelenggaraan Usaha Kesehatan GigiSekolah Tingkat Lanjutan untuk dapat menjadi pedoman bagi pelaksanakesehatan gigi dan mulut di daerah yang pelaksanaannya disesuaikandengan kemampuan dan kebutuhan daerah tanpa mengabaikan targetIndonesia Sehat.B.TUJUAN1.Tujuan UmumMemberikan panduan bagi tenaga kesehatan dan petugaslintas sektor terkait dalam pelaksanaan program UKGS di SMP danSMA atau yang sederajat guna mewujudkan pelayanan kesehatangigi dan mulut yang bermutu, merata dan terjangkau dalam upayamembentuk peserta didik yang berkualitas.2.Tujuan Khususa.Diperolehnya pemahaman bagi tenaga kesehatan dan lintassektoral tentang :3

b.1)Status kesehatan gigi dan mulut remaja di Indonesia.2)Faktor perilaku dan faktor sosial yang mempengaruhikesehatan gigi dan mulut remaja.3)Masalah kesehatan gigi dan mulut remaja.4)Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut remaja.5)Pembinaan kesehatan gigi dan mulut di sekolahlanjutngkatDiperolehnya pemahaman sistema ka kerja dalam berkolaborasiantara pihak sekolah dengan puskesmas sebagai ujung tombak/penyedia layanan ngkat primer untuk mempromosikan danmeningkatkan kesehatan gigi dan mulut remaja.C.SASARAN1.Tenaga kesehatan gigi ( Dokter Gigi, dan Perawat Gigi ).2.Tenaga lintas sektor terkait (unsur yang tercakup dalam SKB 4Menteri, unsur swasta / dunia usaha, Organisasi Profesi, Ormas, danLSM).D.DASAR HUKUM1.Undang-Undang 17 – 2007 tentang RPJPN 2005 - 20252.Undang-Undang 36 – 2009 tentang Kesehatan3.Perpres 5 – 2010 tentang RPJMN 2010 -20144.Kepmenkes 374 – 2009 tentang SKN5.Kepmenkes 375 – 2009 tentang RPJP-K 2005 – 20256.Kepmenkes 160 – 2010 tentang Renstra Kemkes 2010 -20147.Kepmenkes 551 – 2010 tentang Penerima Dana Bantuan OperasionalKesehatan (BOK) Di Puskesmas dan Jaringannya untuk TiapKabupaten/Kota Tahun Anggaran 2010.4

8.Undang-Undang RI nomor 25 tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional.9.Undang-Undang RI nomor 32 tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah.10. Peraturan Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, PemerintahanDaerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 574/Menkes/SK/IV/2000tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat2010.12. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, MenteriKesehatan, Menteri Agama dan Meteri Dalam Negeri RepublikIndonesia Nomor 1/U/SKB/2003, Nomor 1067/Menkes/SKB/VII/2003, Nomor MA/230 A/2003,Nomor 26 Tahun 2003, tanggal 23Juli 2003 tentang Pembinaan Dan Pengembangan Usaha KesehatanSekolah (UKS).13. Keputusan Bersama Menteri Pendididkan Nasional, MenteriKesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri RepublikIndonesia Nomor 2/P/SKB/2003, Nomor 1068/Menkes SKB/SKB/VII/2003, Nomot MA/230 B/2003, Nomor 4415-404 Tahun 2003Tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Pusat.14. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 741/Menkes/Per/VII/2008,tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota15. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 828/Menkes/SK/IX/2008tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal BidangKesehatan di Kabupaten/Kota5

BAB IIANALISIS SITUASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT REMAJAWHO mendefinisikan remaja sebagai orang yang berusia antara 10sampai dengan 19 tahun (Petersen, 2003). Ini merupakan masa yangmempengaruhi kehidupan seseorang karena pada masa ini berkembangkebiasaan dan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan gigi danmulut. Serta pada masa ini dihadapkan pada berbagai macam ancamansebagai hasil dari perubahan kondisi lingkungan dan sosial (Kwan &Petersen, 2003a). Pada masa ini remaja dapat menerima kebiasaan danperilaku yang baik yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut.Prak k kebersihan gigi dan mulut yang baik, khususnya menyikat gigi,sangat pen ng untuk mencegah karies gigi dan penyakit periodontal.Sementara kebiasaan buruk seper merokok, minum minuman beralkoholdan asupan makanan yang buruk dak hanya dapat mempengaruhikesehatan gigi dan mulut, tetapi juga mempengaruhi kondisi kraniofasial(Petersen, 2003). Sebagian besar penyakit gigi dan mulut yang palingbanyak dikeluhkan masyarakat adalah karies gigi. Oleh karena karies gigibersifat irreversible ( dak dapat pulih), bila terjadi pada masa remaja,maka penyakit tersebut akan bertahan, bahkan menjadi lebih buruk dandapat mempengaruhi kualitas hidupnya.Anak-anak dan remaja usia sekolah yang sudah mengkonsumsiproduk yang mengandung tembakau, sering mengkonsumsi minumankeras atau penguna narkoba, dapat meningkatkan risiko terkena kankermulut (Kwan & Petersen, 2003).A.STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT REMAJA DI INDONESIAMengacu pada indikator-indikator pada Oral Health Global Goal2020 yang dikeluarkan oleh WHO maka kondisi karies gigi di Indonesiakhususnya pada anak-anak dinilai dari indeks DMFT mengalamipeningkatan. Berdasarkan Riskesdas yang dilakukan Kementerian6

Kesehatan tahun 2007, pada kelompok umur 12 tahun indeks DMF-Tsebesar 0,91. Sedangkan pada kelompok umur 15 tahun sebesar 1,14dan kelompok umur 18 tahun sebesar 1,41. Ini ar nya hanya terdapat1 gigi karies pada se ap anak. Hasil yang rendah ini mungkin berkaitandengan cara pemeriksaannya yang hanya menggunakan kaca mulut danpenerangan senter serta dak dilakukan oleh tenaga pelayanan kesehatangigi dan mulut. Sehingga indeks DMFT ini mungkin dak sesuai dengankenyataan di lapangan.Masih berdasarkan Riskesdas tahun 2007, persentase karies gigidi kelompok umur 12 tahun sebesar 29,8%, kelompok umur 15 tahunsebesar 36,1% dan kelompok umur 18 tahun sebesar 41,2%. Terlihatkecenderungan meningkatnya persentase karies gigi seiring denganbertambahnya umur.Persentase RTI (Required Treatment Index) yaitu besarnya kerusakanyang belum tertangani dan memerlukan penumpatan/pencabutan, padakelompok umur 12 tahun sebesar 62,3%, kelompok umur 15 tahun sebesar65,3% dan kelompok umur 18 tahun sebesar 63,4%. Disisi lain, persentasePTI (Performance Treatment Index) yaitu ngkat/mo vasi seseoranguntuk menumpat giginya yang berlubang dalam upaya mempertahankangigi tetap, sangat rendah untuk kelompok umur tersebut. Pada kelompokumur 12 tahun sebesar 0,7%, kelompok umur 15 tahun sebesar 1,9% dankelompok umur 18 tahun sebesar 2,6%. Ini merupakan hal yang sangatmempriha nkan.Berdasarkan laporan peneli an terhadap siswa salah satu SMP diKabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan didapatkan hasil pemeriksaandengan menggunakan indeks CPITN menunjukkan kondisi gingivi s(radang gusi) sangat ringan 1,12%, ringan 89,88%, sedang 5,61%,sedangkan kondisi gusi normal 3,37%.Hasil pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut menggunakan indexOHIS menunjukkan kondisi kebersihan gigi dan mulut dengan nilai baiksebesar 38,2%, dan nilai sedang sebesar 61,8% (laporan peneli anPPKGM, 2011)7

B.FAKTOR PERILAKU DAN FAKTOR SOSIAL YANG MEMPENGARUHIKESEHATAN GIGI DAN MULUT REMAJAKesehatan gigi dan mulut remaja dipengaruhi oleh banyak faktor,walaupun menyikat gigi yang benar dan teratur sangat pen ng namunkesehatan gigi dan mulut juga ditentukan oleh faktor lingkungan dansosial. Faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulutadalah:1.Asupan Gizi yang BurukBaik remaja pria maupun wanita senang mengkonsumsi makananyang mengandung lemak, gula dan garam yang sangat nggi sertakurang kandungan serat dan vitaminnya seper makanan-makanancepat saji.2.Gangguan Pola MakanGangguan pola makan seper anorexia nervosa dan bulimianervosa adalah suatu kelainan psikologis berupa keinginan untukmenjadi kurus yang ditandai dengan makan yang sangat berlebihandan memuntahkannya kembali. Gangguan pola makan seper inibiasanya diawali pada masa remaja. Muntah yang berulang dapatmenyebabkan erosi pada gigi dan pembengkakan jaringan lunaktenggorokan serta pembengkakan kelenjar ludah. Anorexia nervosadan bulimia nervosa menyebabkan berkurangnya nutrisi, mineraldan protein pen ng yang diperlukan untuk pertumbuhan.3.Konsumsi Minuman Ringan yang BerlebihMinuman ringan bersoda sangat populer dikalangan remaja.Satu botol besar minuman ringan mengandung 12-15 sendok tehgula. Kandungan gula di dalam minuman ringan dapat menyebabkanerosi gigi dan meningkatkan risiko terkena diabetes pe 2 danobesitas.8

Gambar 1. Erosi gigi karena muntah berulang(Foto milik Dr. Brian McKay/alcd.com)4.ObesitasObesitas sering dihubungkan dengan pola makan yang dakbaik, asupan gizi yang buruk dan kurang berolah raga. Obesitas padaanak-anak dan remaja meningkatkan risiko karies gigi dan masalahkesehatan lain seper diabetes, hipertensi, kanker, stroke danpenyakit kardiovaskuler.5.Kebiasaan MerokokPeneli an membuk kan bahwa kebiasaan buruk yang dimulaipada masa remaja berlanjut sampai dewasa. Terdapat hubunganyang sangat erat antara kebiasaan merokok dan kanker mulut.Gambar 2. Kanker mulut karena kebiasaan merokok(Gambar dari h p://www.tobacco-facts.info)9

6.Minuman Keras dan NarkobaOrang yang belum menjadi pemakai narkoba tetapi mempunyairisiko untuk terlibat yaitu remaja dengan ciri rasa rendah diri, daksabaran, cenderung memberontak, dak mengiku aturan, mo vasibelajar rendah, mudah bosan dll. Sedangkan perubahan fisik yangberpengaruh periode jangka panjang yaitu penampilan dak sehat,kebersihan diri dak terawat, gigi keropos, dan bekas sun kan dilengan.C.MASALAH KESEHATAN GIGI DAN MULUT REMAJA1.Penyakit pada Jaringan Keras Gigia.Karies GigiKaries gigi adalah kerusakan pada jaringan keras gigi yangditandai dengan dimulainya proses demineralisasi/pelarutanpada lapisan luar gigi (email). Kerusakan yang terjadi pada gigitersebut akibat adanya bakteri dalam mulut. Bila dak dirawat,maka proses karies akan terus berjalan dan dapat menjadisumber infeksi (fokal infeksi) baik untuk jaringan sekitar gigimaupun organ-organ tubuh lainnya misalnya ginjal, jantung,dll. Karies gigi ini dapat mengenai semua kelompok dalammasyarakat.b.Kerusakan Jaringan Keras Gigi Karena Trauma/BenturanKerusakan jaringan keras gigi akibat adanya trauma/benturanyang cukup kuat, maka gigi dapat patah atau goyang sebagiansehingga dapat terlepas dari jaringan penyangganya. Gigi yangsering patah adalah gigi seri rahang atas, namun dapat jugapada gigi seri rahang bawah.10

Kerusakan jaringan keras gigi karena kebiasaan buruk, antaralain :1. Tradisi mengasah gigi/pangur merusak lapisan email gigidalam bentuk menipisnya lapisan email gigi, padahallapisan email ini diperlukan untuk melindungi gigi.2. Kebiasaan buruk membuka tutup botol dengan gigi,akibatnya gigi dapat patah atau goyang.3. Kebiasaan merokok, dapat menyebabkan warna permukaangigi menjadi lebih gelap (stain), dan dapat mengurangieste k sehingga penampilan atau percaya dirinya menjadiberkurangGambar 3. Stain pada gigi karena kebiasaan merokok(Gambar dari www.researchonmedical.com)Abrasi gigi, kerusakan gigi ini karena faktor mekanis yaitucara menyikat gigi dengan tekanan yang kuat.Gambar 4. Abrasi gigi karena kesalahan cara menyikat gigi(Gambar dari www.oralhealthnet.co.uk)11

c.Kerusakan jaringan keras gigi karena keadaan lingkungan.Bila keadaan lingkungan hidup dari manusia tersebut sumberairnya dak mengandung fluor maka gigi akan mudah keroposatau berlubang.d.1.Bila keadaan lingkungan hidup manusia tersebutmenunjukkan perokok yang berat serta kebersihan gigi danmulut dak dijaga, maka dapat menyebabkan terjadinyagigi berlubang dan penyakit pada jaringan penyangga gigi.2.Bila lingkungan pergaulan dari remaja tersebut dak baik,maka remaja dapat terperangkap pada masalah narkobadan selanjutnya lebih mudah terserang penyakit.Gigi berjejal (Crowding)Kelainan gigi berjejal (Crowding) ini antara lain akibat ukurangigi geligi dengan ukuran tulang rahang yang dak seimbang.Gigi berjejal ini terutama pada gigi depan (gigi seri).Gambar 5. Gigi berjejal(Gambar dari www.sunnybankden sts.com.au)2.Penyakit pada Jaringan Penyangga GigiKerusakan jaringan penyangga gigi terutama terjadi karena pengaruhkebersihan gigi dan mulut yang dak baik serta bakteri di dalam mulut.12

Kerusakan ini terjadi secara bertahap dan karena dak ada rasa sakit,maka dapat berlanjut tanpa diketahui oleh yang bersangkutan.Penyebab utama dari penyakit pada jaringan penyangga gigi adalahkebersihan mulut yang kurang terpelihara dengan baik. Di dalammulut penderita dengan radang jaringan penyangga gigi, terdapatbanyak kotoran dari makanan yang menempel pada permukaan gigi,terutama pada daerah antara dua gigi serta yang berbatasan dengangusi dan akar gigi.a.Penyakit atau kelainan pada jaringan penyangga gigi yangsering dijumpai1.Radang Gusi (gingivi s)Radang gusi merupakan kerusakan yang sering terjadiakibat penyakit pada jaringa

PEDOMAN USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI SMP DAN SMA ATAU YANG SEDERAJAT DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN, Menimbang: a. bahwa Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan upaya

Related Documents:

Abbott Amy E ‘18 (617) 572-2000.Abbott David G ‘13 (617) 523-5521.Abbott David H ‘96 (617) 723-4874. Abbott Neil F ‘81 (617) 570-1000.Abbott Susan L‘95 (617) 523-5520.Abbott Wm S ‘67 (617) 345-4500.Abcunas Colleen E ‘12 (617) 669-2244.Abdala Dianna L‘05 (617) 423-0028.Abdelahad Anthony A ‘06 (617) 530-5880.Abel Michelle M ‘99 (617) 786-3000.Abel Nikolas T ‘13 .

Quaker Oats/Pepsi Co 518,241 S Stemmons Ind FedEx (R) 110,880S Cen. Tarrant Cnty Ind Lasko Products, Inc. (R) 505,000 Meacham Fld/ Fossil Cr Ind Signature Global Logistics 109,141E DFW Air/ Las Colinas Ind S&S Activewear, LLC 492,322 N Ft Worth Ind Ox Paperboard 103,889Upper Great Southwest Ind

OCTOBER IS GRAND ANNUAL MONTH.SUBMIT YOUR CONTRIBUTION ANYTIME DURING THE MONTH. OCTOBER 25, 2020 THIRTIETH SUNDAY IN ORDINARY TIME 1 Rectory: 617-325-4865, 617-325-5571 (fax) Email: contact.hnp@holynameparish.com Rectory remains closed—please call. School: 617-325-9338, 617-325-7885 (fax) Admissions: 617-390-2374 Email: contact.hnps@holynameparish.com

He was the dark god of Chaos, worshipped by the devil's tribe. On the contrary, . PROPER NSW-BigBlueBox[ ]10 Second Run RETURNS NSW-iND[ ]1001 Ultimate Mahjong 2 NSW-iND[ ]103 NSW-iND[ ]103 Update v1.0.1 NSW-iND[ ]112th Seed NSW-VENOM[ ]12 is Better . 3D Billiards - Pool & Snooker NSW-iND[ ]

HEALTH SYSTEM 2010 IND/IDE Lecture Series August 27, 2010: IND Processand General Responsibilities under IND and IND Exemptions A. Accessing Investigational Anticancer Agents Outside of Clinical Trials Vol 55 April 11998 Am J Health-Syst Pharm B. Treatment IND: Letter of Cross Referen

Chapter 3 Ind AS 115 - Revenue from Contract with Customers Yes Chapter 7 Ind AS on Assets of the Financial Statements (Ind AS 2, 16, 116, 23 and 36 only) Yes Chapter 9 Ind AS on Liabilities of the Financial Statements - Ind AS 37 only Yes . ADVANCED AUDITING AND PROFESSIONAL ETHICS. Chapter No. Chapter Name 50% Syllabus Section A : Company .

de travail et n'hésitez pas à demander des EPI supplémentaires si vous en ressentez la nécessité. BTP BTP BTP BTP BTP IND IND IND IND IND Pendant vos missions, vous vous devez de porter les E.P.I. adaptés ! Livret d'accueil et de sécurité intérimaireUNE TRIBU QUI 8/39

SUSPENSION TYPE YEAR FROM YEAR TO Front sprocket Rear sprocket 325 Ranger ETX (31 HP) Ind 2015 2016 16 15 325 Sportsman ACE (32 HP) Ind 2014 2016 16 15 325 Sportsman ETX (30 HP) Ind 2015 16 15 330 4X4 Magnum (Front small hub) Rig 2003 2006 16 15 400 Ranger 4X4 EFI Ind 2010 2014 16 15 400 Sportsman Ind 2004.5 16 15 400 Sportsman H.O.