TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KARET - WordPress

1y ago
14 Views
2 Downloads
3.00 MB
60 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Oscar Steel
Transcription

TEKNIS BUDIDAYA TANAMANKARETKOMODITAS KARETDIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN20091

I. PENDAHULUAN1.Latar BelakangPengembangan perkebunan karet memberikan peranan penting bagiperekonomian nasional, yaitu sebagai sumber devisa, sumber bahanbaku industri, sumber pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sertasebagai pengembangan pusat-pusat pertumbuhan perekonomian didaerah dan sekaligus berperan dalam pelestarian fungsi lingkunganhidup.Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, peningkatan ekspor karetcukup signifikan, dari volume ekspor tahun 2002 sebesar 1.496 ribu tonsenilai US 1.038 juta meningkat menjadi 2.287 ribu ton senilai US 4.300 juta pada tahun 2006 (volume meningkat rata-rata per tahunsebesar 10%). Sedangkan dari aspek penyerapan tenaga kerja,pertanaman karet mampu menyerap lebih dari 2 juta tenaga kerja,belum termasuk tenaga kerja yang terserap dalam berbagai sub sistemlainnya.Selain itu, tanaman karet juga merupakan tanaman tahunan yangmampu memberikan manfaat dalam pelestarian lingkungan, terutamadalam hal penyerapan CO2 dan penghasil O2. Bahkan ke depan,tanaman karet merupakan sumber kayu potensial yang dapatmensubsidi kebutuhan kayu hutan alam yang dari tahun ke tahunketersediaannya semakin menurun.Pengembangan perkebunan karet yang dilakukan pada wilayah-wilayahbukaan baru terbukti telah menjadi penggerak perekonomian wilayahdengan berbagai multiplier effect. Data empiris membuktikan bahwadengan banyaknya pengembangan perkebunan karet di wilayah baruyang sebelumnya terpencil, muncul pusat-pusat perekonomian baru2

seperti di Sumatera Selatan (Mesuji) dan Kalimantan Barat (Sintang,Sambas).Pengembangan karet Indonesia dalam kurun waktu 3 dekademengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Pada tahun 1968, luas arealkaret hanya 2,208 juta ha dan pada tahun 2006 meningkat menjadi3,309 juta ha atau meningkat sekitar 50%. Dari luasan 3,309 juta ha,produksi yang dihasilkan mencapai sebesar 2,637 juta ton. Statuspengusahaan umumnya dikelola melalui Perkebunan Rakyat/PR (85%)dengan melibatkan sekitar 2,1 juta KK petani. Selebihnya diusahakanoleh Perkebunan Besar Swasta (PBS) sebesar 8% dan PerkebunanBesar Negara (PBN) sebesar 7%. Dari keseluruhan areal perkebunanrakyat, hanya sebagian kecil dikembangkan melalui Pola PIR, UPP danPartial/Swadaya. Dalam pengembangan komoditas karet, Pemerintahdidukung oleh Pusat Penelitian Sungai Putih, Balai Penelitian SungeiPutih, Balai Penelitian Sembawa, dan Balai Penelitian Getas sertaBadan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian dalampengkajian teknologi.Dari aspek produksi, produktivitas karet rakyat umumnya masih rendahyaitu antara 900-1.000 kg/ha/tahun (50%-60% dari potensi produksi).Rendahnya produktivitas karet rakyat disebabkan sebagian besar belummenggunakan klon unggul, dan tanaman yang sudah tidak produktifmencapai 400.000- 500.000 ha yang perlu segera diremajakan.Untuk meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan amRevitalisasiPerkebunan, melalui kegiatan peremajaan karet tua/rusak/tidakproduktif seluas 250.000 ha dan perluasan karet seluas 50.000 ha dalamkurun waktu 2007-2010. Kegiatan peremajaan dan perluasan karetdimaksud, didukung pembiayaan kredit investasi perbankan dengan3

subsidi bunga oleh pemerintah dan melibatkan perusahaan perkebunansebagai mitra khususnya dalam pembangunan kebun.Guna mendukung keberhasilan program tersebut, perlu disusunPedoman Teknis Pembangunan Kebun Karet Rakyat yang dapatdigunakan sebagai acuan bagi pihak-pihak yang terkait dalam programrevitalisasi perkebunan.2.TujuanTujuan penyusunan pedoman teknis pembangunan perkebunan karetrakyat adalah :1. Sebagai acuan dan bimbingan dalam pelaksanaan peningkatanproduktivitas usaha tani karet melalui kegiatan peremajaan danperluasan sehingga menghasilkan pemahaman dan persepsi yangsama tentang pelaksanaan kegiatan Revitalisasi Perkebunantersebut.2. Sebagai dasar penetapan standar kebun untuk menilai kelayakanperolehan paket kredit peremajaan dan perluasan karet rakyat.3.Ruang LingkupRuang lingkup pedoman teknis meliputi materi :1. Kegiatan pembangunan kebun meliputi penerapan teknis budidayakaret mulai dari pembukaan lahan sampai siap sadap.2. Kegiatan pengawalan pelaksanaan meliputi pendampingan teknis,monitoring dan evaluasi.3. Kriteria dan standar penilaian kelayakan kebun.4.Pengertiana. Program Revitalisasi Perkebunan4

Program angan perkebunan rakyat melalui perluasan, peremajaandan rehabilitasi tanaman perkebunan yang didukung kreditinvestasi perbankan dan subsidi bunga oleh pemerintah denganmelibatkan perusahaan dibidang usaha perkebunan sebagai mitradalam pengembangan pembangunan kebun, pengolahan danpemasaran hasil.b. PeremajaanPeremajaan adalah upaya pengembangan perkebunan denganmelakukan penggantian tanaman karet yang sudah tidak produktif(tua/rusak) dengan tanaman karet baru secara keseluruhan danmenerapkan inovasi teknologi.c. PerluasanPerluasan adalah upaya pengembangan areal tanaman perkebunanpada wilayah bukaan baru atau pengutuhan areal di sekitarperkebunan yang sudah ada dengan menggunakan inovasiteknologi.d. DiversifikasiDiversifikasi adalah penganekaragaman usahatani, baik secaravertikal maupun horizontal.Diversifikasi vertikal adalah usaha peningkatan pemanfaatan hasiltanaman karet melalui penganeka-ragaman hasil olahan karet.Diversifikasi horizontal adalah usaha peningkatan pemanfaatanlahan diantara tanaman karet dengan penganekaragaman jenistanaman yang sesuai.e. ProduktivitasProduktivitas adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh tanamanpokok yang sudah menghasilkan per satuan luas per tahun.5

Adapun kriteria peremajaan dan perluasan adalah :a. PeremajaanPersyaratan kebun karet untuk dapat dilakukan peremajaan adalah :-Umur tanaman lebih dari 25 tahun.-Tingkat kerusakan bidang sadap minimal 60%.-Produksi per ha di bawah batas minimum nilai ekonomis yaitukurang dari 250 kg karet kering/ha/tahun.-Kerapatan tanaman kurang dari 100 pohon/ha.Gambar 1. Tanaman Yang Harus Diremajakanb. PerluasanPersyaratan kebun karet untuk kegiatan perluasan adalah :-Kondisi lahan dan agroklimat sesuai untuk tanaman karet(lahan tidak tergenang, topografi lahan tidak miring/ maksimalkemiringan 300).-Lahan baru (belum pernah ditanami karet) dan berada disekitarexisting area.-Lokasi relatif dekat dan dapat dijangkau dengan saranatransportasi.6

II. BUDIDAYA TANAMANPelaksanaan kegiatan pembangunan kebun karet mengacu pada teknik budidayakaret dengan tahapan sebagai berikut :1.Persyaratan TumbuhBudidaya tanaman karet harus dilakukan di tempat dengan kondisiagroklimat yang tepat agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksidengan baik. Agar diperoleh pertumbuhan dan produksi yang baik,tanaman karet memerlukan persyaratan tumbuh sebagai berikut :a. Iklim-Garis lintang 150 LU sampai 100 LS.-Tinggi tempat 0 sampai 200 m dpl.-Curah hujan 1.500 sampai 3.000 mm/th.-Bulan kering kurang dari 3 bulan.-Kecepatan angin maksimum kurang atau sama dengan 30km/jam.b. Tanah-Kemiringan tanah kurang dari 10%.-Jeluk efektif lebih dari 100 cm.-Tekstur tanah terdiri lempung berpasir dan liat berpasir.-Batuan di permukaan maupun di dalam tanah maksimal 15%.-pH tanah berkisar antara 4,3 – 5,0.-Drainase tanah sedang.7

Kriteria kesesuaian lahan tanaman karet sebagai berikut :Tabel 1. Kriteria kesesuaian lahan tanaman karetUraianTemperaturTemperatur rerata (oC)Ketersediaan airCurah hujan (mm)S1(sangat sesuai)Klas KesesuaianS2S3(sesuai)(agak sesuai)N(tidak sesuai)26 - 3030 - 3424 - 2622 - 24 34 242.500 - 3.0001.500 - 1.0003.500 - 4.0003-4 1.500 4.000 4Lama masa kering (bln)1-22.000 - 2.5003.000 - 3.5002-3Ketersediaan oksigenDrainasebaiksedangagak terhambatterhambatcepathalus, agakhalus, sedang 15 100halus, agakhalus, sedang0-315 - 3575 - 100agak kasarkasar3 - 1535 - 6050 - 75 15 60 50GambutKetebalan (cm) dengan sisipan pengkayaanKematangan 60 140Saprik 60 - 140140 - 200SaprikHernik 140 - 200200 - 400HernikFibrik 200 400FibrikRetensi haraKTK liat (cmol)Kejenuhan basa (%)pH H2O 355,0 - 6,0 50 6,5 4,5-Media perakaranTeksturPersentase batu di permukaan (%)Bahan kasar (%)Kedalaman tanah (cm)C-organik (%) 0,835 - 506,0 - 6,54,5 - 5,0 0,8ToksisitasSalinitas (dS/m) 0,50,5 - 1,01,0 - 2,0 2,0---- 175125 - 17575 - 125 75 88 - 1616 - 3016 - 45 30 45SodisitasAlkalinitas/ESP (%)Bahaya sulfidikKedalaman sulfidik (cm)Bahaya erosiLereng (%)8

Bahaya erosisangat ringanringan - sedangberatsangat beratBahaya banjirGenanganE0-E1 E2Penyiapan lahanBatuan di perakaran (%)Singkapan batuan (%) 5 55 - 155 - 1515 - 4015 - 25 40 25Sumber : Ditjen Bina Produksi Perkebunan, 20022.Bahan TanamProduktivitas tanaman karet ditentukan oleh banyak faktor, salah satufaktor yang sangat penting tersebut adalah bahan tanam (bibit). Olehkarena bibit karet sangat berperan terhadap keberhasilan suatupertanaman karet, maka dalam menyiapkan bibit karet diperlukanperhatian yang khusus dan teknis budidaya yang tepat, baik dalampenyediaan batang bawah maupun pengelolaan batang atas pada kebunentres. Adapun tahapan penyiapan bibit sebagai berikut :a. Jenis klon anjuranRekomendasi Pusat Penelitian Karet tentang klon-klon anjurankomoditi karet periode tahun 2006 – 2010, berdasarkan hasilrumusan Lokakarya Nasional Pemuliaan Tanaman Karet 2005,adalah sebagai berikut :Klon penghasil lateks:BPM 24, BPM 107, BPM109, IRR 104, PB 217,PB 260Klon penghasil:lateks-kayuBPM 1, PB 330, PB 340,RRIC100, AVROS2037, IRR 5, IRR 32,IRR 39, IRR 42, 112,IRR 118Klon penghasil kayu:IRR 70, IRR 71, IRR 72,IRR 789

Klon-klon yang sudah tidak direkomendasi pada periode tertentu,seperti GT 1, PR 255, PR 261, PR 300, PR 303, RRIM 600, RRIM712, bukan berarti klon tersebut tidak boleh ditanam, tetapi dapatdigunakan dengan beberapa pertimbangan antara lain denganmemperhatikan kondisi agroekosistem, sistem pengelolaan yangditerapkan dan luas areal sudah ditanami klon tersebut. Klon yangdigunakan merupakan klon anjuran dan telah disertifikasi olehBP2MB.b. Batang bawah :Anjuran asal biji untuk batang bawah berasal dari klon AVROS2037, GT-1, LCB-1320, PR-228, PR-300, PB-260, RRIC-100, danBPM-24.Biji yang akan dipergunakan untuk batang bawah berasal darikebun karet klonal penghasil biji yang mempunyai hasil tinggi. DiIndonesia kebun biji umumnya tersebar pada areal perkebunanbesar dan atau proyek pengembangan karet. Syarat kebun sumberbiji untuk batang bawah yaitu:-Terdiri dari klon monoklonal anjuran untuk sumber benih.-Kemurnian klon minimal 95%.-Umur tanaman 10-25 tahun.-Pertumbuhan normal dan sehat-Penyadapan sesuai norma.-Luas blok minimal 15 ha.-Topografi relatif datar.c. Sumber benihKlon karet di Indonesia dihasilkan oleh lembaga riset pemerintahmaupun lembaga riset swasta, yaitu :10

Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet, LembagaRiset Perkebunan Indonesia. Balai Penelitian Sembawa, Pusat Penelitian Karet, LembagaRiset Perkebunan Indonesia. Balai Penelitian Getas, Pusat Penelitian Karet, Lembaga RisetPerkebunan Indonesia. 3.Bah Lias Riset Center, PT London Sumatera Plantation.Persiapan Lahana. Desain KebunPerencanaan / desain kebun adalah untuk merencanakan tata ruangdalam kebun dan afdeling yang terbagi atas jaringan jalan, arealpembibitan, saluran air serta lokasi afdeling.Panjang dan kualitas jalan di kebun merupakan salah satu engangkutan bahan, alat dan produksi serta pengontrolanlapangan. Rencana pembuatan jaringan jalan harus selaras dengandesain kebun secara keseluruhan, yang disesuaikan dengan kondisitopografi dan kebutuhan kebun. Berdasarkan kebutuhan dilapangan terdapat jebis jalan yaitu : Jalan Utama / kebun (main road)Yaitu jalan yang menghubungkan antara satu afdeling denganafdeling lainnya maupun dari afdeling yang jalanluas/umum.Jalan utama/kebun dengan lebar 6 - 8 meter, dapat dilaluikendaraan lebih seringtermasuk kendaraan umum, sehinggaperlu didiperkeras dengan batu.11

Jalan utama biasanya dibangun secara terpadu denganinfrastruktur lainnya seperti perumahan dan kantor. Jalan Kontrol (control road)Yaitu jalan yang terdapat disetiap blok, yang berfungsi untukmemudahkan pengontrolan areal pada tiap blok dan sebagaibatas pemisah antar blok tanaman, dengan lebar jalan kuranglebih 4 - 5 meter.b. Pembukaan LahanPenyiapan lahan untuk budidaya tanaman karet bertujuanmemberikan kondisi pertumbuhan yang baik bagi tanaman sertauntuk mengurangi sumber infeksi/inokulan Rigidophorus lignosusyang dapat menyebabkan penyakit jamur akar putih (JAP).Penyiapan lahan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :1). Lahan Bervegetasi Hutan Sekunder atau eks Tanaman Kareti). Secara Mekanis-Pohon karet tua (replanting) atau semak dan atau pohonnon karet (new planting) ditebang dengan anekscavator sehingga perakaran ikut terbongkar.-Penumbangan pohon dilakukan dengan arah yang teraturagar tidak mengganggu kelancaran pekerjaan selanjutnya.-Pohon yang telah tumbang segera dipotong-potong denganpanjang sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.-Bagian-bagian cabang dan ranting yang masih npengumpulan pada jalur yang telah ditetapkan.-Sambil menunggu pekerjaan memotong ranting yangtersisa, pekerjaan dilanjutkan dengan membongkar tunggulyang masih tersisa di lapang.12

n alat berat (buldozer) sehingga sebagian besartunggul dan akar tanaman karet dapat terangkat.-Semua tunggul yang telah dibongkar bersama dengan dikumpulkan.-Hasil rumpukan diusahakan agar terkena sinar mataharisebanyak-banyaknya sehingga cepat kering. Jarak antartumpukan kayu karet diatur sedemikian rupa agar tidakmengganggu pekerjaan pengolahan tanah dan tumpangtindih dengan barisan tanaman.-Khusus untuk areal peremajaan, tunggul kayu dan seluruhperakaran mutlak harus dibuang dan diangkat untukmencegah tumbuhnya kembali JAP, minimal tunggul yangberdekatan dengan tanaman baru.-Pembongkaran atau penebangan habis seluruh tanamanyang tumbuh (land clearing), yang dianjurkan adalahpengolahan lahan tanpa bakar (zero burning).ii). Secara KimiawiUrutan pekerjaan dalam penyiapan lahan secara kimiawiadalah sebagai berikut :a). Penumbangan-Penumbangan pohon dilakukan dengan kapakataupun chain saw pada ketinggian 50 cm daripermukaan tanah. Sisa tunggul dimanfaatkan untukmemudahkan dalam proses peracunan tunggulpohon.-Apabila dijumpai tanaman yang terserang penyakitJAP, segera dilakukan pem-bongkaran tunggul13

besertaakarnya.Bagian-bagiantersebutdikumpulkan dan dibakar habis agar tidak menjadiinang JAP bagi tanaman karet muda yang akanditanam.b). Peracunan tunggul-Peracunan tunggul dapat dilakukan antara laindengan 2,4,5-T ataupun garlon. Dalam halmemakai 2,4,5-T maka dipergunakan 5% butylester 2,4,5-T dilarutkan dengan minyak solar.-Pelumasan larutan pada tunggul pohon dilakukandengan menggunakan kuas pada pangkal tungguldengan ketinggian 20 cm dari permukaan tanahdengan lebar 20 cm.-Apabila menggunakan garlon, maka terlebihdahulu dilakukan pengupasan kulit pada ketinggian10 cm dari tanah dengan lebar pengupasan 20 cm.Peracunan cara ini dilakukan dengan melumaskanlarutan 10% garlon dalam minyak solar.-Pelumasan diberikan pada bagian tunggul yangkulitnya sudah dikupas secara merata. Cara inihanya efektif apabila dilakukan pada tunggul kayukaret yang masih segar/hidup.2). Lahan Bervegetasi Alang-alangi). Secara Mekanis-Pohon-pohon kecil kecil (diameter kurang dari 10 cm)ditebas dan tunggulnya dibongkar.-Selanjutnya dilakukan pembajakan dengan traktor 2-3kalidengantenggangwaktu1bulan,sambil14

dibersihkan dari sisa potongan akar tumbuhan, setelahdidiamkan 2 minggu lahan digaru 1-2 kali hinggamerata.-Cara ini diterapkan pada lahan yang datar (kemiringan0-15%), lapisan olah tanah cukup tebal (lebih 10 cm)dan tidak berbatu.ii). Secara Kimiawi-Pada areal yang kondisi pertumbuhan alang-alangnyacukup tinggi ( 30 cm) dan disertai dengan anakankayu atau semak, diperlukan pekerjaan pengimasandan penyemprotan herbisida untuk pembersihan lahan.-Alang-alang ideal adalah dewasa, tinggi 50 cm, danbelum berbunga. Bila alang-alang sudah tua dansebagian daunnya mengering maka sebaiknya dibabatdulu.-Penyemprotan areal vegetasi alang-alang denganherbisida dilakukan dua kali. Pertama, areal tkan dengan penyemprotan kedua secara spot.Interval waktu antara rotasi I dan II berkisar 3-4minggu.-Agar efektivitas penyemprotan dapat tercapai denganbaik, disarankan agar kondisi daun alang-alang yangdisemprot masih muda. Apabila kondisi daun sudahtua, sebaiknya dilakukan pembabatan terlebih dahulu,selanjutnya setelah daun muda tumbuh, tindakanpenyemprotan baru dapat dilakukan.-Selain faktor umur daun, efektivitas penyemprotanalang-alang juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca.15

Keberhasilan pe-nyemprotan akan tinggi apabila dalamwaktu 4-6 jam setelah penyemprotan herbisida tidakturun hujan.-Apabila dalam kurun waktu tersebut terjadi nya areal yang sudah disemprot diberi tandasesuai dengan tanggal penyemprotan. Daun yang sudahmulai mengering agar dijaga dari resiko kebakaran.c. Pengolahan tanahGambar 2.Pengolahan TanahSetelah pembukaan selesai, tahap selanjutnya adalah melakukanpengolahan tanah, dengan tujuan memperbaiki struktur tanah agarmenjadi gembur (remah) dan porus, sehingga aerasi tanah menjadilancar. Di samping itu, sisa-sisa akar yang mungkin menjadisumber infeksi penyakit JAP dapatf terangkat ke permukaan tanah.Tahapan dalam pengolahan tanah adalah sebagai berikut :i). Ripper-Pekerjaan ripper dilakukan untuk mengangkat sisa-sisaakar tanaman yang belum terangkat melalui pembongkarantunggul dan masih tertinggal di dalam tanah.16

-Pengangkatan sisa akar ini ditujukan agar akar menjadikering oleh panas sinar matahari dalam jangka waktutertentu sehingga inokulum JAP yang masih tersisa dalamtanah akan mati.-Ripper dilakukan dengan menggunakan alat ripper yangditarik dengan menggunakan traktor rantai. Pekerjaan inidilakukan dua kali terhadap seluruh areal yang akanditanam ulang dengan kedalaman garpu sekitar 45 cm.-Agar akar yang terangkat ke permukaan tanah keringsempurna, maka antara ripper I dan ripper II diberitenggang waktu 2-3 minggu. Selanjutnya agar hasilpekerjaan tersebut sempurna maka arah ripper I dan ripperII saling bersilangan dan tegak lurus satu sama lain.ii). Luku-Tujuan luku adalah untuk menghancurkan dan membaliktanah bagian atas menjadi agregat yang lebih kecil,sehingga sumber penyakit yang ada dalam tanah akanterkena sinar matahari dan mati.-Selain itu, dengan adanya penggemburan tanah, makatanah menjadi porus, tidak padat dan akhirnya mudahditembus akar tanaman karet yang masih mengalamipertumbuhan. Sehingga jangkauan akar menjadi semakinluas sehingga kemampuan memperoleh suplai hara maupunair semakin banyak.-Seperti halnya ripper, pekerjaan luku juga dilakukan duakali. Pekerjaan ini dilakukan dengan alat piringan lukuyang ditarik menggunakan traktor ban. Kedalaman lukuminimal 40 cm sesuai dengan distribusi akar serabuttanaman karet.17

-Luku dilakukan sebanyak 2 kali dengan arah menyilangsaling tegak lurus satu sama lainnya, interval waktu antaraluku I dan luku II selang 21 hari.iii). Rajang-Kegiatan rajang dilakukan untuk meratakan bongkahanbongkahan tanah sebagai akibat pekerjaan luku.-Arah dari pekerjaan rajang menyilang tegak lurus denganluku II dengan interval waktu yang diperlukan selama 21hari setelah pekerjaan luku II selesai.iv). Ayap akar-Pekerjaan ini ditujukan untuk memperkecil resiko seranganJAP akibat tersisanya inokulum penyakit yang masihtertinggal bersama dengan sisa akar tanaman-Pekerjaan ayap akar dilakukan untuk mengumpul-kan sisasisa potongan akar karet yang terungkap ke permukaantanah baik melalui proses ripper maupun luku.-Semua sisa akar tanaman dan potongan kayu karet yangmasih tertinggal diayap secara manual dan dikumpulkan ditempat tertentu untuk mempermudah pemusnahannya.-Pekerjaan ini dilakukan dengan 5 rotasi masing-masingayap akar I dikerjakan setelah ripper I, ayap akar II setelahripper II, ayap akar III setelah luku I, ayap akar IV setelahluku II, dan ayap akar V setelah rajang.4.Pembibitan18

Gambar 3. Bibit Tanaman KaretKualitas dan standar mutu benih harus diperhatikan mulai dari bijiuntuk batang bawah sampai bibit karet yang siap ditanam di lapang(klon), dengan peryaratan masing-masing tahapan sebagai berikut :a. Biji untuk batang bawah-Berasal dari pohon induk yang berumur minimal 10 tahun danasal klon diketahui secara pasti (propellegitim).-Umur biji diketahui dengan pasti dan masih segar.-Biji yang baik adalah biji yang bernas, dengan permukaanmengkilat, biji tidak berlobang, dan tidak cacat serta telahmencapai ukuran/besar optimal dan kesegaran minimal 70%.b. Biji yang sudah disemai dan akan dipindahkan ke pembibitan :-Telah berkecambah sebelum hari ke-22.-Akar tunggang kecambah harus lurus.-Tidak terserang hama atau penyakit.-Stadia yang dipindahkan adalah stadia pancing atau jarum.c. Bibit batang bawah untuk diokulasi.-Bibit yang siap diokulasi yaitu bibit yang pertumbuhannyarelatif seragam dan sudah mencapai diameter batang tertentuuntuk dapat di okulasi hijau atau okulasi cokelat.19

-Bibit terawat dengan ma/penyakit, berdaun kuning, bentuk tidak normal, danberakar bengkok harus dicabut untuk dibuang.d. Mata okulasi (entres)-Berasal dari kebun kayu okulasi (kebun entres) yang sudahdimurnikan dan terawat baik dan sehat.-Merupakan klon anjuran dengan asal yang jelas.-Umurnya hampir sama dengan umur bibit batang bawah.-Kayu okulasi segera dimanfaatkan setelah dipotong daritanaman induk.-Pada saat dipotong keadaan entres pada stadia pucuk dormanserta daun terlihat sehat.-Entres yang baik kulitnya mudah dikelupas.e. Stum mata tidur.-Mempunyai akar tunggang yang lurus, tidak bercabang atautidak berbentuk garpu, dan tidak melingkar serta mempunyaiakar-akar lateral 5-10 cm.-Panjang akar tunggang minimal 35 cm.-Pertautan mata okulasi sempurna dan masih hidup.-Stum masih segar, bila ditoreh masih mengeluarkan lateks danbebas dari serangan jamur akar putih.f.Umur stum tidak lebih dari 12 bulan.Bahan tanam dalam polibag.-Tinggi daun payung pertama, diukur dari pertautan okulasisampai ke titik tumbuh 25 cm, dengan diameter minimal 8mm yang diukur pada ketinggian 10 cm dari pertautan okulasi.-Daun hijau segar (tidak menguning) dan sehat (tidak terseranghama penyakit).20

-Bahan tanam yang akan digunakan dalam bentuk polibagdengan kriteria bibit mencapai stadia 1-2 payung (20 - 40 cm),memiliki internode 20 cm dan diameter tunas 4 mm, bebashama penyakit, umur 2 – 4 bulan.6.Penanamana. Persiapan PenanamanSetelah lahan siap ditanami, langkah selanjutnya adalah persiapantanam dengan tahapan sebagai berikut :i). Mengajir-Ajir dibuat agar pelaksanaan penanaman karet nakan.-Ajir juga berfungsi untuk memudahkan pembuatan lubangtanam dan pelaksanaan penanaman.-Untuk memperoleh hasil yang optimal, jarak tanam karetyang direkomendasikan adalah 6 m x 3 m atau jumlahpopulasi sekitar 550 pohon per ha.6m6m6m3m3m21

Gambar 4. Skema Jarak Tanam Karetii). Pembuatan Lubang Tanam-Tujuan pembuatan lubang tanam adalah menyediakanruang perakaran, menggemburkan tanah dan tempat untukmenambahkan bahan organik tanah.-Lubang tanam dibuat dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 40cm dan disiapkan minimal 2 minggu sebelum penanaman.-Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan meng-gunakancangkul tanah. Tanah bagian bawah (sub-soil) dipisahkandengan dengan tanah bagian atas (top-soil).-Selanjutnya diberikan pupuk dasar yaitu SP 36 dengandosis 125 gram/pohon atau sekitar 62,5 kg/ha.c. Penanamani). WaktuPenanaman tanaman karet dilakukan pada awal ember, sehingga saat tersebut merupakan awal yangbaik/optimal untuk memulai penanaman dan harus berakhirsebelum musim kemarau.ii). Pelaksanaan TanamBibit yang akan ditanam dapat berupa stum mata tidur maupunbibit dengan payung satu. Adapun ketentuan bibit siap tanamadalah sebagai berikut :22

-Apabila bahan tanam berupa stum mata tidur, maka mataokulasi harus sudah membengkak/ mentis. Hal ini dapatdiperoleh dengan cara menunda pencabutan bibit minimalseminggu sejak dilakukan pemotongan batang bawah.-Sedangkan, jika bahan tanam yang dipakai adalah bibityang sudah ditumbuhkan dalam polybag, maka bahan yangdipakai maksimum memiliki dua payung daun tua. Bibitkaret dalam polybag yang siap ditanam ke lapan ditandaidengan payung daun terakhir sudah tua.Bibit berasal dari Stum Mata Tidur-Penanaman dilakukan dengan memasukkan bibit ketengah-tengah lubang tanam. Arah mata okulasidiseragamkan menghadap gawangan pada tanah yangrata, sedangkan pada tanah yang berlereng mata okulaidiarahkan bertolak belakang dengan dinding teras.-Kemudian bibit ditimbun dengan tanah bagian bawah(sub-soil) dan selanjutnya dengan tanah bagian rtahap sehingga timbunan menjadi padat dankompak, tidak ada rongga udara dalam lubang tanam.-Lubang tanam ditimbun sampai penuh, hinggapermukaan rata dengan tanah di sekelilingnya.Kepadatan yang baik, ditandai dengan tidak goyangdan tidak dapat dicabutnya stum yang ditanam.Bibit dalam polybag-Kantong dalam polybag dibuka dengan hati-hati agarmedia tanam tidak pecah.-Bibit ditanam tegak lurus dengan arah okulasimenghadap Timur di tengah-tengah lubang tanam,23

kemudian ditimbun dengan tanah bagian bawah (subsoil), selanjutnya dengan tanah bagian atas (top soil) .-Pemadatan tanah dilakukan dengan hati-hati mulai daribagian pinggir ke arah tengah. Tanah pada bagiantanaman dibuat cembung untuk menghindari air agartidak menggenang.d. Penanaman Tanaman Sela (Intercrop)-Penanaman tanaman sela di areal peremajaan/perluasan karetdilaksanakan setelah persiapan lahan (setelah pengajiran danpembuatan lubang tanam) dan dilakukan selama tanamanbelum menghasilkan (TBM).-Jenis tanaman sela yang dianjurkan antara lain padi gogo,jagung, nenas, pisang, kacang tanah, dan gmengganggu pertumbuhan karet dan menjadi tanaman inangatau sumber hama penyakit seperti ubi kayu. Intensitaspertanaman 1-2 kali/tahun dan ditanam di gawangan karetdengan jarak minimal 1 meter dari barisan karet.Gambar 5. Penanaman Tanaman Sela/Intercrope. Penyulaman-Bibit yang baru ditanam harus diperiksa setiap 1-2 minggu,selama tiga bulan pertama setelah penanaman, untuk24

memastikan kondisi tanaman. Bibit yang mati harus segeradisulam agar populasi dapat dipertahankan.-Penyulaman dilakukan dengan bahan tanam yang relatifseumur dengan tanaman yang disulam. Hal ini dilakukandengan selalu menyediakan bahan tanam untuk sulamandalam polybag sekitar 10% dari populasi tanaman.7.Pemeliharaan Tanamana. Pembuangan Tunas Palsu-Tunas palsu adalah tunas yang tumbuh bukan dari mataokulasi. Tunas ini banyak tumbuh pada bahan tanam stum matatidur, sedangkan pada bibit stum mini atau bibit polybag, tunaspalsu jumlahnya relatif kecil.-Agar tanaman dalam satu blok dapat tumbuh seragam. tunaspalsu harus dibuang, karena dapat menghambat tumbuhnyamata okulasi dan bahkan dapat menyebabkan mata okulasitidak tumbuh sama sekali.-Pemotongan tunas palsu harus dilakukan sebelum tunasberkayu. Hanya satu tunas yang ditinggalkan dan dipeliharayaitu tunas yang tumbuh dari mata okulasi. Pembuangan tunaspalsu ini akan mempertahankan kemurnian klon yang ditanam.b. Pembuangan Tunas Cabang-Tunas cabang adalah tunas yang tumbuh pada batang utamapada ketinggian sampai dengan 2,75 m-3,0 m dari atas tanah.Pembuangan tunas cabang akan menghasilkan bidang sadapyang bulat, lurus, dan tegak.-Pemotongan tunas cabang dilakukan sebelum tunas berkayu,karena cabang yang telah berkayu selain sukar dipotong, akanmerusak batang kalau pemotongannya kurang hati-hati.25

c. Perangsangan Percabangan-Percabangan yang seimbang pada tajuk tanaman karet sangatpenting, untuk menghindari kerusakan oleh angin.-Perangsangan percabangan perlu dilakukan pada klon yangsulit membentuk percabangan (GT-1, RRIM-600), sedangkanpada klon yang lain seperti PB-260 dan RRIC- angsangan.-Untuk perangsangan cabang ada beberapa cara yang dapatdilakukan, yaitu pembuangan ujung tunas, penutupan ujungtunas, pengguguran daun, pengikatan batang, dan pengeratanbatang, dengan penjelasan sebagai berikut :Pembuangan ujung tunasKurang lebih pada ketinggian 2,5 m – 3 m dari pertautanokulasi, tunas muda yang baru tumbuh di atas payung teratasdibuang dengan cara dipotong atau digunting.Tunas-tunas yang terdapat pada ketiak daun dari daun payungteratas akan segera tumbuh. Cara ini akan menghasilkancabang yang banyak tetapi karena letaknya menumpuk, makatanaman akan mudah patah oleh angin yang kencang.Untuk menghindari kerusakan oleh angin, kurangi jumlahcabang hingga tersisa kurang lebih 3 cabang dalam kedudukanyang imbang.Penutupan ujung tunasUjung tunas muda yang baru tumbuh serta masih berdaunmerah dan lemah, ditutup atau dikerudungi dengan kertas ataukain yang sudah dicelup dengan parafin.Setelah tujuh hari daun-daun yang tadinya berwarna merah,telah mengeriput dan tidak berkembang.26

Bila tunas-tunas dibawahnya sudah tumbuh, penutup tajukharus segera dibuka. Cara ini akan menghasilkan cabang yangbertingkat dan lebih tahan terhadap angin.Pengguguran daun (perompesan)Payung teratas yang dalam keadaan tua pada tanaman berumur1,5-2 tahun dirompes seluruhnya. Tiga bulan kemudiantunascalon batang akan tumbuh.Tiga bulan kemudian perompesan dapat diulang pada tanamanyang belum berhasil membentuk cabang.Peliharalah cabang yang bertingkat, agar tanaman lebih kuatterhadap angin kencang dan serangan jamur upas.Pengikatan batangCara ini dilakukan

Ruang lingkup pedoman teknis meliputi materi : 1. Kegiatan pembangunan kebun meliputi penerapan teknis budidaya karet mulai dari pembukaan lahan sampai siap sadap. 2. Kegiatan pengawalan pelaksanaan meliputi pendampingan teknis, monitoring dan evaluasi. 3. Kriteria dan standar penilaian kelayakan kebun. 4. Pengertian a. Program Revitalisasi .

Related Documents:

Pelatihan Teknis Budidaya Tanaman Pangan 7. Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian 8. Pelatihan Budidaya padi dan Jagung 9. Pelatihan Budidaya Hortikultura (Sayur dan Buah-Buahan) 10. Pelatihan Budidaya Bawang Merah 11. Pelatihan Budidaya Hidroponik

Namun demikian, peranan ekspor karet dan barang dari karet Indonesia di 10 negara di atas cukup memberikan dampak positif terhadap pasar Iran. Berikut ekspor karet dan barang dari karet Indonesia ke negara-negara pemasok di atas: - UAE US 75 juta, - China US 1.5 milyar, - Korea Selatan US 400 juta, - Jerman US 285 juta, - Turki US 198 juta,

2.1.Botani dan Morfologi Tanaman Bawang Merah Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut (Estu dkk., 2007). . Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi, hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air

Pembesaran Ikan Karper di kolam BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR. Budidaya Rotifera v PERISTILAHAN Aerasi : Pemberian udara ke dalam air untuk penambahan oksigen. Aerator : Alat bertenaga listrik yang berfungsi menambahkan udara ke dalam air untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut Blower/Aerator : Alat untuk menyalurkan udara ke dalam air budidaya Budidaya : Suatu kegiatan pemeliharaan organisme. DO .

A. Pengendalian Hama dan Penyakit . dan tanaman budidaya tahunan. Komposisi untuk jenis tanaman budidaya tahunan paling luas 40% dari areal kerja. . Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan. B. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan pedoman budidaya tanaman HTR ini untuk mendukung

Dalam rangka pelaksanaan Prima Tani di setiap sub agroekosistem lokasi Prima Tani, informasi mengenai teknologi budidaya tanaman sayuran sangat diperlukan. Oleh karena itu Tim Prima Tani Balai Penelitian Tanaman Sayuran menghimpun teknologi budidaya 30 jenis tanaman sayuran dan disusun dalam bentuk petunjuk teknis, dengan

1. Spesifikasi Teknis Traktor Roda 2 2. Spesifikasi Teknis Traktor Roda 4 3. Spesifikasi Teknis Rice Transplanter 4. Spesifikasi Teknis Pompa Air 5. Spesifikasi Teknis Chopper 6. Spesifikasi Teknis Cultivator 7. Form Laporan Bantuan Alsintan Poktan/Gapoktan/UPJA 8. For

ASP/ASP.NET IIS platform is slowly losing popularity. At the same time, it is still not as robust and mature as we would hope. PHP is so popular because a lot of PHP sites are WordPress sites. WordPress sites are often unsafe but rather static. After you select the theme and plugins, you don’t change much. The attack surface changes only when you update WordPress, themes, and plugins. And .