Penerapan Brain Gym Untuk Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Usia .

1y ago
10 Views
3 Downloads
3.95 MB
35 Pages
Last View : 22d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Fiona Harless
Transcription

PENERAPAN BRAIN GYM UNTUK MENINGKATKANPERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TKMARSUDI PUTRO YOGYAKARTASKRIPSIDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana KeperawatanSTIKes Jenderal Achmad Yani YogyakartaDisusun oleh:MUTIA SANDA APRILASARI2213062PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANJENDERAL ACHMAD YANIYOGYAKARTA2017i

ii

iii

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas limpahanrakhmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul“Penerapan Brain Gym untuk Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Usia 46 Tahun di TK Marsudi Putro Yogyakarta”. Penelitian ini dapat diselesaikan, atasbimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak, dan pada kesempatan ini penulismengucapkan terima kasih kepada:1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu KesehatanJenderal Achmad Yani Yogyakarta.2. Tetra Saktika Adinugraha., M.Kep.,Ns.,Sp. Kep.MB selaku Ketua Prodi IlmuKeperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad YaniYogyakarta3. Dwi Yati, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku dosen Pembimbing yang telah banyakmemberikan bimbingan, pengarahan dan masukan kepada saya dalampenyusunan usulan penelitian.4. Ns. Afi Lutfiyati, M.Kep. selaku penguji yang telah memberikan masukan.5. Kepada responden dan pihak TK Marsudi Putro Yogyakarta yang telah banyakmembantu dan memberi kesempatan untuk dilakukan penelitian.6. Keluarga saya Peltu. Noor Kolis, ibu Hariyati, adik saya M. Abduh Dela TeriTory dan Alesha Kanaya Huwaida Noor.Semoga Allah SWT. senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semogaKarya Tulis Ilmiah ini berguna bagi semua.Yogyakarta, Agustus 2017PenulisMutia Sanda Aprilasariiv

DAFTAR ISIHalHALAMAN JUDUL . iHALAMAN PENGESAHAN . iiKATA PENGANTAR . ivDAFTAR ISI . vDAFTAR TABEL . viiDAFTAR GAMBAR . viiiDAFTAR LAMPIRAN . ixINTISARI . xABSTRACT . xiBAB I PENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang . 1B. Rumusan Masalah . 4C. Tujuan Penelitian . 4D. Manfaat Penelitian . 4E. Keaslian Penelitian . 5BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 7A. Tinjauan Teori . 7B. Kerangka Teori. 34C. Kerangka Konsep . 35D. Hipotesis Penelitian . 35BAB III METODE PENELITIAN . 36A. Rancangan Penelitian . 36B. Lokasi dan Waktu Penelitian. 36C. Populasi Dan Sampel Penelitian . 36D. Variabel Penelitian . 37E. Definisi Operasional . 38v

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data . 40G. Validitas Dan Reliabilitas . 40H. Analisa dan Model Statistik . 41I. Etika Penelitian . 43J. Rencana Penelitian . 44BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 48A. Hasil Penelitian . 48B. Pembahasan . 51C. Keterbatasan Penelitian . 56BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . 57A. Kesimpulan . 57B. Saran . 57DAFTAR PUSTAKALAMPIRANvi

DAFTAR TABELTabel 1.1 Keaslian Penelitian. 6Tabel 3.1 Rancangan Penelitian . 36Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian . 39Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Usia . 49Tabel 4.2 Perkembangan Anak Sebelum Pemberian Terapi Brain Gym . 49Tabel 4.3 Perkembangan Anak Setelah Pemberian Terapi Brain Gym . 50Tabel 4.4 Pengaruh Terapi Brain Gym Terhadap Peningkatan Kognitif . 50vii

DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Gerakan Energetic . 10Gambar 2.2 Gerakan Clear . 10Gambar 2.3 Gerakan Active . 11Gambar 2.4 Gerakan Positive . 12Gambar 2.5 Gerakan Gajah . 13Gambar 2.6 Gerakan Silang Berbaring . 13Gambar 2.7 Gerakan Pasang Telinga . 14Gambar 2.8 Gerakan Burung Hantu. 15Gambar 2.9 Gerakan Olengan Pinggul . 15Gambar 2.10 Kerangka Teori . 34Gambar 2.11 Kerangka Konsep . 35Gambar 3.1 Alur Penelitian. 47Gambar 4.1 Lokasi Penelitian . 48viii

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1. Lembar Permohonan Menjadi RespondenLampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi RespondenLampiran 3. Surat Izin Studi Pendahuluan TK Marsudi Putro YogyakartaLampiran 4. Surat Izin Penelitian Badan KESBANGPOL DIYLampiran 5. Tembusan Surat Izin Penelitian Dari KESBANGPOL DIYLampiran 6. Surat Izin Penelitian Dinas Badan Penanaman Modal dan PerizinanKota YogyakartaLampiran 7. Tembusan Surat Izin Penelitian Dari Dinas Badan Penanaman Modaldan Perizinan Kota YogyakartaLampiran 8. Surat Izin Penelitian TK Marsudi Putro YogyakartaLampiran 9. Surat Etik PenelitianLampiran 10. Standar Operasional Prosedur Brain GymLampiran 11. Lembar Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)Lampiran 12. Lembar Penilaian KPSPLampiran 13. Lembar Absensi SiswaLampiran 14. Hasil Perhitungan SPSSLampiran 15. Jadwal Penyusunan SKRIPSILampiran 16. Lembar Bimbingan SKRIPSIix

PENERAPAN BRAIN GYM UNTUK MENINGKATKANPERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TKMARSUDI PUTRO YOGYAKARTAMutia Sanda Aprilasari1, Dwi Yati2INTISARILatar Belakang: Perkembangan kognitif anak usia dini merupakan kemampuanatau cara berfikir anak usia dini dalam memahami sesuatu yang berada padalingkungan sekitar sehingga pengetahuan anak akan semakin bertambah untukmemecahkan masalah. Pada tahun 2012 angka kejadian gangguan perkembangandi Indonesia sebesar 13-18%, sehingga perlu dilakukan terapi guna memperbaikigangguan perkembangan anak dengan pemberian stimulasi. Brain Gym salah satustimulasi sebagai aktivitas gerak sederhana yang dapat mengoptimalkan aktivitasotak, mengintegrasikan pikiran dan tubuh.Tujuan: Diketahui penerapan Brain Gym dapat meningkatkan perkembangankognitif anak usia 4-6 tahun di TK Marsudi Putro Yogyakarta.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Pre-Experiment Design denganrancangan penelitian one group pretest-posttest design. Uji statistik menggunakannonparametrik yaitu Uji Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan α 0,05. Teknikpengambilan sampel menggunakan Total sampling dengan jumlah respondensebanyak 20 responden. Terapi Brain Gym diberikan 3 kali dalam satu minggudengan durasi 10 menit setiap kali terapi dilakukan pada saat sebelum pembelajarandimulai. Perkembangan kognitif diukur dengan menggunakan lembar KuesionerPra Skrining Perkembangan (KPSP) sebelum dan setelah terapi Brain Gym.Hasil: Hasil analisis didapatkan bahwa 9 responden mengalami kenaikanperkembangan kognitif dalam kategori sesuai, 7 responden dalam kategorimeragukan dan 4 responden dalam kategori penyimpangan. Hasil penelitianmenunjukkan ρ 0,001 (ρ value 0,05) sehingga ada pengaruh terapi Brain Gymterhadap peningkatan perkembangan kognitif anak usia 4-6 tahun di TK MarsudiPutro Yogyakarta.Kesimpulan: Brain Gym memiliki pengaruh dalam perkembangan kognitif anakusia 4-6 tahun.Kata Kunci: Perkembangan Kognitif, Preschool, Brain Gym1mahasiswa program studi ilmu keperawatan STIKes Jenderal Achmad Yani Yogyakartadosen program studi ilmu keperawatan STIKes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta2x

THE APPLICATION OF BRAIN GYM TO IMPROVE THE COGNITIVEDEVELOPMENT UPON CHILDREN OF 4-6 YEARS OLD AT MARSUDIPUTRO YOGYAKARTA KINDERGARTENMutia Sanda Aprilasari1, Dwi Yati2ABSTRACTBackground: Cognitive development at the early age represents children’s abilityor way of thinking in understanding anything surrounding their environment inorder that the children’s knowledge in solving problems will be developing. In2012, the number of developmental disorder in Indonesia reached 13%-18%.Therefore, stimulation theraphy needs to be conducted to improve childrendevelopmental disorder. Brain Gym is one of the simple movement activitystimulations that can optimize the Brain Gym activities as well as integrate mindand body.Purpose: To find out whether Brain Gym application is able to improve thecognitive development upon children of 4-6 years old at Marsudi Putro YogyakartaKindergarten.Method: This study was a Pre-Experimental Design, with one group pretestposttest design plan. Wilcoxon was used as the statistical test, with meaning levelof α 0,05. Data gathering technique used Total Sampling, involving 20respondents. The Brain Gym therapy was conducted three times in week with 10minutes duration for each therapy, given before the study began. The cognitivedevelopment was measured by using Developmental Pre-Screening Questionnairesheet (KPSP) before and after the Brain Gym therapy.Result: The result of the analysis shows that there are 9 respondents experiencingcognitive development improvement with appropriate category, 9 respondents indubious category, and 4 respondents in abnormal category. Analysis shows ρ 0,001(ρ value 0,05), meaning that there is effect of Brain Gym therapy towards thecognitive development upon children of 4-6 years old at Marsudi Putro YogyakartaKindergarten.Conclusion: Brain Gym has effect on the cognitive development upon children of4-6 years.Key Words: Cognitive Development, Preschool, Brain Gym12Student of Nursing Study Program at STIKes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.Lecture of Nursing Study Program at STIKes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.xi

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangAnak merupakan dambaan setiap keluarga, yang nantinya orangtua akanmenginginkan anaknya bertumbuh kembang secara optimal (sehat fisik, kognitif,dan sosial) yang dapat dibanggakan serta berguna bagi nusa dan bangsa. Sebagaisalah satu aset bangsa, sejak dalam kandungan anak harus mendapatkan perhatiansampai mereka dewasa (Soetjiningsih & Ranuh, 2013).Dari data WHO (World Health Organization) 2012 melaporkan bahwa 525% dari anak-anak usia prasekolah menderita disfungsi otak minor, termasukgangguan perkembangan motorik halus. Sementara di Afrika, masalah kesehatanpada anak telah mengalami penurunan sejak tahun 1990 sekitar 40% menjadi 28%pada tahun 2010, yaitu dari 190 juta anak menjadi 100 juta anak mengalami masalahkesehatan dan keterlambatan tumbuh kembang. Masalah perkembangan anak saatini cenderung meningkat baik di Negara maju maupun Negara berkembangtermasuk Indonesia. Pada tahun 2012 angka kejadian gangguan perkembangan diIndonesia sebesar 13-18%. Menurut Depkes RI (2006) bahwa, 0,4 juta (16%) balitadi Indonesia mengalami gangguan perkembangan motorik halus dan kasar,gangguan pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara.Perkembangan menurut Kemenkes RI (2015) mengartikan bahwabertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuangerak kasar, halus, bicara, dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian.Perkembangan merupakan salah satu proses dalam kehidupan manusia secara terusmenerus sejak masa konsepsi sampai akhir hayat. Artinya manusia akan terusberkembang yang dipengaruhi oleh pengalaman. Semua aspek (fisik, emosi,intelegensi) saling memengaruhi apabila salah satu aspek tidak ada makaperkembangan kurang berjalan dengan baik (Rivanica & Oxyandi, 2016).Perkembangan anak akan maksimal jika didukung dengan pengalaman yang baik,misalnya melalui kegiatan informal dan formal dalam pendidikan.1

2Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani prosesberkembang dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Sesuaidengan UU No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, dalam pasal 1ayat (14) disebutkan bahwa: “Pendidikan Anak Usia Dini adalah salah satu upayapembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahunmelalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan danperkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasukipendidikan lebih lanjut”.Pada masa anak usia dini, pertumbuhan danperkembangan anak dalam masa yang pesat untuk otaknya. Masa itu sering disebutmasa Golden Age atau masa emas pada anak. Pada masa usia dini adalah waktuyang tepat untuk memulai mengenalkan pendidikan terhadap anak, karena anakakan cepat menyerap dengan baik dan cepat (Sujiono, 2009).Proses pendidikan bagi anak usia empat sampai enam tahun secara formaldapat ditempuh di taman kanak-kanak. Lembaga ini merupakan anagaranakdapatmengembangkan potensinya sejak dini sehingga anak akan berkembang denganmestinya. Melalui pembelajaran sejak dini diharapkan anak siap memasukipendidikan lebih lanjut dan mendapatkan rangsangan intelektual, fisik-motorik,sosial-emosi sesuai dengan tingkat perkembangannya (Syaodih, 2017). Pada usiaempat sampai enam tahun secara terminologi disebut sebagai usia prasekolah. Padausia ini merupakan masa peka untuk menunjukkan kemampuannya. Pada masapeka terdapat pematangan fungsi psikis yang siap untuk merespon stimulasi yangdiberikan oleh lingkungan. Masa usia empat sampai enam tahun merupakan masauntuk meletakkan dasar pertama dalam meningkatkan kemampuan kognitif, fisik,sosial dan emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, serta nilaikeagamaan (Zaenab & Syahbudin, 2015).Perkembangan kognitif anak usia dini merupakan kemampuan anak dalammemahami sesuatu yang berada pada lingkungan sekitar sehingga pengetahuananak akan semakin bertambah. Perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor internaldan eksternal. Faktor internal meliputi ras, keluarga, umur, jenis kelamin, genettikdan kelainan kromosom. Sedangkan faktor eksternal meliputi prenatal, persalinan,

3pascapersalinan, lingkungan fisik-kimia, psikologis, sosial-ekonomi, stimulasi danobat-obatan (Depkes RI, 2013). Stimulasi sangat diperlukan untuk meningkatkanperkembangan anak, anak yang mendapat stimulasi terarah dan teratur lebih cepatberkembang dibanding dengan anak yang tidak mendapat stimulasi (Andriana,2011). Perkembangan anak dikendalikan penuh oleh otak, sehingga otak perludiberikan stimulasi untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Salah satunyadengan stimulasi dari senam otak atau Brain Gym.Senam otak merupakan metode baru yang dikembangakan gunamenstimulus (dimensi lateralis), meringankan (dimensi pemfokusan) ataumerelaksasi (dimensi pemusatan) siswa yang terlibat dalam suatu situasi belajartertentu. Brain Gym yaitu serangkaian aktivitas gerak sederhana yangmengoptimalkan aktivitas otak, mengintegrasikan pikiran dan tubuh (Dennison,2008). Gerakan-gerakan senam ringan yang dilakukan dalam Brain Gym sepertimelalui olah tangan dan kaki yang dapat memberikan stimulasi ke otak. Stimulasiitulah yang akan meningkatkan perkembangan kognitif anak.Berdasarkan Penelitian Nafiah (2014), tentang Pengaruh Brain Gym (SenamOtak) Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun di RA SabilulMuhtadin Puri Mojokerto menunjukan bahwa intervensi pemberian terapi BrainGym dapat meningkatkan perkembangan motorik halus anak usia prasekolahdengan ρ value 0,028 (ρ 0,028 α 0,05). Brain Gym dapat memberikan stimulusterhadap otak sehingga meningkatkan koordinasi mata dan tangan yang dapatmemengaruhi perkembangan motorik halus anak. Sedangkan menurut penelitianGestari (2014) tentang Perkembangan Motorik Kasar pada Anak yangMendapatkan Terapi Brain Gym di TK Dharma Wanita Desa Tambak Agung PuriMojokerto menunjukkan bahwa Brain Gym memengaruhi perkembangan motorikkasar anak dengan hasil 93,3% memiliki perkembangan motorik kasar normal dan6,7% memiliki perkembangan motorik kasar meragukan.Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 17 April2017, diperoleh data bahwa perkembangan kognitif anak di TK Marsudi Putro yaituterdapat 16% anak dalam kategori masih berkembang (MB), 40% anak dalam

4kategori berkembang sesuai harapan (BSH), dan untuk perkembangan anak 44%dalam kategori berkembang sangat besar (BSB).Berdasarkan literature review yang ada, sudah ada yang membahasmengenai Brain Gym untuk membantu meningkatkan perkembangan anakprasekolah. Dari uraian di atas, peneliti ingin memberikan terapi Brain gym untukmeningkatkan perkembangan kognitif anak. Brain Gym merupakan gerakansederhana yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat dilakukandengan mudah oleh anak-anak. Sehingga peneliti tertarik untuk untukMeningkatkanPerkembangan Kognitif Anak Usia 4-6 Tahun”.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalampenelitian ini adalah “Bagaimana penerapan Brain Gym dalam proses pembelajarandapat meningkatkan kemampuan kognitif anak usia 4-6 tahun?”.C. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumDiketahui pengaruh penerapan Brain Gym terhadap peningkatanperkembangan kognitif anak usia prasekolah di TK Marsudi Putro Yogyakarta.2. Tujuan Khususa. Diketahui perkembangan kognitif anak sebelum dilakukan intervensi BrainGym.b. Diketahui perkembangan kognitif anak sesudah dilakukan intervensi BrainGym.D. Manfaat Penelitian1. Manfaat erensidalampengembangan ilmu pengetahuan dan tambahan informasi tentang Penerapan

5Brain Gym untuk Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Usia 4-6 Tahundi TK Marsudi Putro Yogyakarta, khususnya bagi keperawatan anak.2. Manfaat Prakatisa. Bagi Orangtua SiswaMenambah wawasan bagi orangtua tentang pentingnya Brain Gymdalam peningkatan perkembangan kognitif anak.b. Bagi Guru TK Marsudi PutraHasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu strategipembelajaran bagi guru dalam proses meningkatkan perkembangan anak.c. Bagi Ilmu Keperawatan AnakHasil penelitian ini diharapkan sebagai usaha untuk meningkatkanpenelitian dan bahan bacaan mengenai penerapan Brain Gym untukmeningkatkan perkembangan kognitif anak usia prasekolah.d. Bagi Peneliti LainPenelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dasar bagi penelitiselanjutnya. Penelitian ini dapat mengetahui adanya pengaruh Brain Gymterhadap perkembangan kognitif anak usia prasekolah.E. Keaslian PenelitianAda beberapa penelitian yang dekat dengan penelitian ini, selengkapnyaakan dijelaskan pada tabel 1.1

6Tabel 1.1 Keaslian PenelitianNO1.NAMAPENELITIGestari (2014)JUDUL PENELITIANHASIL PENELITIANPerkembangan MotorikKasar pada Anak yangMendapatkan Terapi BrainGym di TK DharmaWanita Desa TambakAgung Puri MojokertoHasil penelitianmenunjukan dari 30responden hampirseluruhnya mempunyaiperkembangan motorikkasar normal yaitusebanyak 28 responden(93,3%)Hasil penelitianmenunjukan terdapatpeningkatanperkembangan motorikhalus dengan ρ 0,028 danα 0,052.Nafiah (2014)Pengaruh Brain Gym(Senam Otak) TerhadapPerkembangan MotorikHalus Anak Usia 4-5Tahun di RA SabilulMuhtadin Puri Mojokerto3.Aristia (2015)Perkembangan Anak yangMengikuti Senam Otak diPAUD TarbiyatushShibyan Desa GayamanKecamatan MojoanyarKabupaten MojokertoPERSAMAAN1. Varibel Independen yaituBrain Gym.2. Pengambilan samplingmenggunakan samplingjenuh.PERBEDAAN1. Variabel dependen yaitu motorikkasar.2. Instrument lembar DDST.3. Jenis penelitian menggunakanpenelitian deskriptif.4. Populasi yang digunakan TKdharma Wanita Desa TambakAgung Puri Mojokerto1. Variabel Dependen yaituperkembangan motorik halus.2. Jenis sampel Concecutivesampling.1. Variabel Independent yaituBrain Gym.2. Instrument yang digunakanyaitu lembar KPSP3. Pendekatan Pre-Post OneGrup Test Design4. Uji yang digunakanmenggunakan uji Wilcoxon5. Sampel menggunakanNonprobality Sampling.Hasil penelitian1. Variabel Independen yaitu 1. Jenis penelitian yaitu deskriptif.menunjukan tentangBrain Gym.2. Desain penelitian yang digunakanperkembangan anak yang 2. Instrument yang digunakanDesain Penelitian Survey.mengikuti senam otakmenggunakan lembar KPSP 3. Populasi yang digunakan seluruhsebanyak 13 anak (61,9%)PAUD Tarbiyatush Sibyan

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANA. Hasil Penelitian1. Gambaran Umum Lokasi PenelitianGambar 4.1 lokasi TK Marsudi Putro YogyakartaLokasi penelitian ini adalah wilayah pembelajaran Taman Kanak-kanakMarsudi Putro kota Yogyakarta yang beralamat di Jl. Prof. DR. Sardjito, Terban,Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55223,Indonesia. Terdapat dua kelas yaitu kelas TK A dan TK B. Jumlah siswa-siswiTK Marsudi Putro Yogyakarta sebanyak 28 siswa satu angkatan serta guru yangmengajar sebanyak 2 guru.Selain ruang kelas, TK Marsudi Putro Yogyakarta ini juga memilikibeberapa fasilitas lain seperti, ruang guru, toilet, dapur, dan tempat bermain.Kegiatan belajar mengajar setiap hari di TK ini dimulai pada pukul 07.30 WIBdan selesai pada pukul 11.30 WIB. Untuk mendukung kegiatan belajar mengajarTK Marsudi Putro memiliki kegiatan lainya yang bertujuan untuk menunjangaktivitas diluar kelas guna meningkatkan kreativitas anak. Kegiatan tersebutdiantaranya adalah menggambar/ melukis, menari dan drumband.48

492. Analisis Hasil PenelitianSubjek penelitian ini adalah siswa-siswi TK Marsudi Putro Yogyakartayang berusia 4-6 tahun, mampu diajak berkomunikasi, hadir pada saat penilaiandan tidak memiliki kelainan indera penglihatan, pendengaran, sebanyak 20responden.a. Karakteristik Subjek PenelitianGambaran tentang karakteristik responden peneliti dijelaskan dalambentuk karakteristik subjek penelitian ditampilkan dalam tabel 4.1.Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Subjek Penelitian BerdasarkanJenis Kelamin dan Usia di TK Marsudi Putro Yogyakarta (n 20).KategoriJenis KelaminLaki-lakiPerempuanUmur Anak (Bulan)48 Bulan54 Bulan60 Bulan66 Bulan72 BulanTotal RespondenSumber: Data Primer Tahun 2017FrekuensiPersentase sarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar respondenberjenis kelamin perempuan dibandingkan dengan laki-laki dengan range20%. Umur responden ketika dilakukan pre-test paling banyak berusia 72bulan sebanyak 10 responden (50%), dan yang paling kecil umur respondenketika dilakukan pre-test adalah usia 48 bulan sebanyak 1 responden (5%).b. Perkembangan Kognitif Anak Sebelum Pemberian Terapi Brain GymBerdasarkan penelitian, didapatkan tingkat perkembangan kognitifanak sebelum pemberian terapi Brain Gym, ditampilkan dalam Tabel 4.2.Tabel 4.2 Perkembangan Anak Sebelum Pemberian Terapi Brain GymKategori PerkembanganPenyimpangan (skor 6)Meragukan (skor 7-8)Sesuai (skor 9-10)TotalSumber: data primer tahun 2017Frekuensi154120Persentase (%)75,020,05,0100,0

50Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil distribusi frekuensiperkembangan kognitif anak sebelum pemberian terapi Brain Gym di TKMarsudi Putro Yogyakarta sebagian besar dalam kategori penyimpanganyaitu 15 responden (75%), dan frekuensi terkecil adalah perkembangankognitif anak dalam kategori sesuai yaitu 1 responden (5%).c. Perkembangan Kognitif Anak Setelah Pemberian Terapi Brain GymBerdasarkan hasil penelitian, didapatkan tingkat perkembangankognitif anak setelah pemberian Brain Gym ditampilkan dalam Tabel 4.3.Tabel 4.3 Perkembangan Anak Setelah Pemberian Terapi Brain GymKategori PerkembanganPenyimpangan (skor 6)Meragukan (skor 7-8)Sesuai (skor 9-10)TotalSumber: data primer tahun 2017Frekuensi47920Persentase (%)20,035,045,0100,0Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa hasil distribusi frekuensiperkembangan kognitif anak setelah pemberian terapi Brain Gym selama 1minggu tiga kali di TK Marsudi Putro Yogyakarta sebagian besar dalamkategori sesuai yaitu sebesar 9 responden (45%), dan frekuensi terkecil adalahperkembangan kognitif anak dalam kategori penyimpangan yaitu 4 responden(20%).d. Pengaruh Brain Gym terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia 4-6 Tahundi TK Marsudi Putro YogyakartaAnalisis bivariate dengan menggunakan uji Wilcoxon, ditampilkandalam Tabel 4.4.Tabel 4.4 Pengaruh Terapi Brain Gym terhadap Peningkatan PerkembanganKognitif Anak Usia 4-6 TahunKategoriSkorPerkembangan 67-89-10PenyimpangMeragukanSesuaiTotalSumber: data primer tahun 2017Terapi Brain GymSebelumSesudah15 (75)4 (20)4 (20)7 (35)1 (5)9 (45)20 (100)20 (100)ρValue0,001

51Berdasarkan Tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa ada 20 responden,yang sebelum dilakukan terapi Brain Gym banyak responden dalam kategoripenyimpang sebanyak 15 responden (75%), namun setelah dilakukan terapiBrain Gym perkembangan kognitif anak meningkat menjadi 9 responden(45%) dalam kategori sesuai. Hal ini menyatakan bahwa hasil uji statistikyang digunakan Wilcoxon, diketahui bahwa nilai ρ value sebesar(0,001 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh pemberianterapi Brain Gym terhadap peningkatan perkembangan kognitif anak usia 46 tahun di TK Marsudi Putro Yogyakarta.Berdasarkan hasil penelitian, masih terdapat empat responden dalamkategori penyimpangan, dan tujuh responden dalam kategori meragukan. Halini disebabkan oleh faktor lingkungan yang dikemukakan oleh Prasetyo &Saputra (2016) menyebutkan bahwa lingkungan yang tidak kondusifberpengaruh terhadap daya ingat anak untuk memperoleh perkembangankognitif yang maksimal. Dilihat dari letak TK Marsudi Putro Yogyakartaberada di lingkungan yang tidak kondusif seperti dekat dengan jalan rayayang merupakan jalan utama kendaraan besar, dekat dengan pemukimanwarga, dan lingkungan yang ramai. Hal lain yang memengaruhi kognitifadalah kematangan (umur). Jika dilihat pada tabel 4.4 empat responden dalamkategori penyimpangan berada dalam rentang usia 48-60 bulan. Berdasarkanumur anak tersebut, dikatakan belum matang karena organ fisiknya belumsiap menerima rangsangan dan stimulasi di sekitarnya (Nurani, 2008).B. Pembahasan1. Perkembangan Kognitif Anak Sebelum Pemberian Terapi Brain GymPenerapan Brain Gym terhadap perkembangan kognitif anak sebelumpemberian terapi Brain Gym paling banyak dalam kategori penyimpangsebanyak 15 responden (75%). Perkembangan merupakan bertambahnya fungsisensori, motorik, kognitif, komunikasi/bahasa, emosi-sosial, dan kemandirian(Rivanica & Oxyandi, 2016).

52Perkembangan kognitif anak disebabkan oleh beberapa faktor yaitulingkungan sekolah yang juga merupakan peranan penting dalam perkembangankognitif anak. Sebab sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggung jawabuntuk meningkatkan perkembangan anak dalam hal berfikir dan intelegtual.Kegiatan sekolah yang memengaruhi

Perkembangan kognitif anak usia dini merupakan kemampuan anak dalam memahami sesuatu yang berada pada lingkungan sekitar sehingga pengetahuan anak akan semakin bertambah. Perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi ras, keluarga, umur, jenis kelamin, genettik dan kelainan kromosom.

Related Documents:

Home Gym - Model # G4394 in Sporting Goods, Series Home Cinema Manual . Gold s Gym Fitness Equipment User Manuals Download. Show all Gold s Gym Elliptical Trainer manuals. Exercise Bike. Models. Document Type. 300 U. User . Golds Gym Competitor Series Home Gym Model G4394 Gold's Gym Home Gym: Includes: 4 resistance bands 2 handles 2

Brain Gym For Business 45 Brain Gym exercises designed for business people and business circumstances. This book offers simple Brain Gym activities designed to minimize stress in the work environment. It will enable you to coordinate your brain functions with your movement skills, allowing you to do your job better, with more ease and enjoyment.

complete with the accompanying material. The video consists of 10 brain gym exercises which adapted from the brain gym introduced by Paul E. Denisson. The accompanying material is prepared to ex-plain the brain gym exercises as demonstrated in the video. Based on the expert test and the ield test, the product fulils the goodness of it criteria.

ABSTRAK “Pengaruh Penerapan Brain Gym Dengan Setting Kelas Model Kooperatif Tipe Numbered Heead Together (NHT) untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Self-Cinfidence Siswa” Marini Ulfa Siregar (1504022). Program Studi Pendidikan Matematika. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

diatas telah mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai "Analisis Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Meningkatkan Kinerja TU SMP Negeri 3 Sunguuminasa" B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah penelitian ini yaitu Apakah penerapan fungsi-fungsi manajemen dapat meningkatkan kinerja pegawai TU SMP Negeri 3 Sungguminasa.

2. Upaya Kepala Madrasah dalam meningkatkan Kinerja Guru untuk Meningkatkan Profesioanalisme Guru. 45 3. Pendekatan Kepala Madrasah untuk Meningkatkan Profesioanalisme Guru . 45 4. Kebijakan Kepala Madrasah untuk Meningkatkan

6 Instruction & Guidelines South Maroubra SLSC Gym 2017-2018 Gym Rules Hours of gym 6am to 9pm. The gym sign in/sign out sheet must be signed prior to commencing your workout and when you leave the gym. Shoes need to be worn at all times in the gym. Wash your hands before and after exercising. Bring a drink bottle to your workout. Bring a towel to every session.

Be able to instruct gym-based exercise 4. Be able to supervise clients undertaking gym-based exercise 5. Be able to bring a gym-based exercise session to an end 6. Be able to reflect on providing gym-based exercise 7. Be able to support clients taking part in gym-based exercise 8. Understand how to provide gym-based exercise UV20527 3 1 .