LAPORAN AKHIR PENELITIAN - Staff.universitaspahlawan.ac.id

1y ago
19 Views
2 Downloads
735.41 KB
37 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Maxine Vice
Transcription

Kode/Nama Rumpun Ilmu: /Teknik InfromatikaLAPORAN AKHIR PENELITIANPENGARUH GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONALANAK USIA DINI DI PAUD TAMBUSAITIM PENGUSULKETUA: Deddy Gusman, S.Kom., M.TiANGGOTA 1 : Dr. Nurmalina, M.Pd. NIDNANGGOTA 2 : Refni Risma JuitaPROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAITAHUN AJARAN 2020/2021

IDENTITAS DAN URAIAN UMUMJudul Penelitian: Pengaruh Gadget terhadap Perkembangan EmosioanlAnak Usia Dini1. Tim Peneliti: .No1.NamaDeddyJabatanGusman,S.Kom.,M.TI.2.Dr. Nurmalina, M.Pd.Bidang KeahlianTeknikProgram StudiT. InformatikaInformatikaLektorPendidikanB. PG PAUDIndonesia3.Refni Risma JuitaMahasiswa2. Objek Penelitian penciptaan (jenis material yang akan diteliti dan segipenelitian): anak3. Masa PelaksanaanMulai: bulan NovemberBerakhir : bulan Januaritahun 2020tahun 20215. Lokasi Penelitian Bangkinang7. Instansi lain yang terlibat (jika ada, dan uraikan apa kontribusinya)“PAUD Tambusai”8. Skala perubahan dan peningkatan kapasitas sosial kemasyarakatan dan ataupendidikan yang ditargetkan“Efektivitas pemanfaatan penggunaan Gadget”9. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran (tuliskan nama terbitan berkala ilmiahinternasional bereputasi, nasional terakreditasi, atau nasional tidak terakreditasidan tahun rencana publikasi)“Nasional”

iiDAFTAR ISIHALAMAN PENGESAHAN . iABSTAK . iiDAFTAR ISI . iiiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah . 1B. Pembatasan Masalah . 4C. Perumusan Masalah . 5D. Tujuan Penelitian. 5BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Kajian Teori. 61. Konsep Gadget . 62. Konsep Anak Usia Dini . 83. Konsep Perkembangan Anak Usia Dini . 10B. Penelitian yang Relevan . 12C. Kerangka Berfikir . 14BAB III METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian . 15B. Tempat dan Waktu Penelitian . 15C. Sumber Data . 16D. Teknik Pengumpulan Data . 17E. Teknik Pengabsahan Data. 18F. Teknik Analisis Data. 18BAB IV RANCANGAN ANGGARAN DAN JADWAL PENELITIANA. Rancangan Anggaran Penelitian . 20B. Jadwal Penelitian . 20BAB V HASIL PENELITIAN .BAB VI PENUTUP .A. Simpulan .B. Saran .DAFTAR PUSTAKA . 21LAMPIRAN . 22

3BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahGadget merupakan salah satu perkembangan teknologi yang pemakaiannyamerata pada semua usia, termasuk anak-anak usia di bawah 5 tahun (KementerianKomunikasi dan Informatika Republik Indonesia, 2015). Pada masa ini, anakmemiliki peningkatan perkembangan yang cukup cepat pada seluruh aspekperkembangan, baik pada perkembangan motorik, bicara-bahasa maupunperkembangan sosialsasi-kemandirian (Rumini dan Sundari, 2004). PenggunaanGadget yang berlebihan pada usia tersebut dapat mengganggu prosesperkembangan (Sigman, 2011). Apabila anak mengalami kecanduan Gadget, anakmenjadi tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya.Proses perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.Pemberian Gadget pada anak termasuk salah satu faktor eksternal yang didukungdengan sosial ekonomi dan pola pengasuhan orang tua. Gadget a-bahasadansosialisasi-kemandirian anak. Kedua aspek perkembangan tersebut dapat berlangsung angsungdenganlingkungannya. Sebaliknya, pada anak yang mengalami kecanduan Gadget, haltersebuttidak terjadi. Gadget juga memengaruhi pola pikir anak dalammembedakan dimensi suatu benda (Suryawan, 2017).Layar Gadget selalu menampilkan gambar dengan ukuran yang sama padaukuran yang seharusnya berbeda dalam keadaan sesungguhnya sehinggaperkembangan motorik halus anak akan terganggu. Aktivitas statis saat bermainGadget dapat menggangu aspek perkembangan gerak kasar anak. Seseorangmenjadi semakin mudah untuk melakukan sebuah interaksi sosial tanpa harusbersosialisasi secara langsung yaitu hanya dengan menggunakan media perantaraseperti Gadget.

4Gadget (dalam bahasa inggris: gadget) adalah suatu peranti atau instrumenyang memiliki tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebihcanggih dibandingkan dengan teknologi yang diciptakan sebelumnya (Wikipedia,2016, hlm. 1). Gadget memiliki bentuk yang bermacam-macam. Menurut Osland(dalam Effendi, 2013) mengemukakan bahwa “.gadget sendiri dapat berupakomputer atau laptop, tablet PC, dan juga telepon seluler atau smartphone”.B. Pembatasan MasalahBerdasarkan uraian di atas, maka masalah yang akan diteliti dalampenelitian ini dibatasi pada pengaruh penggunaan Gadget terhadap aspekperkembangan anak usia dini?”C. Perumusan MasalahBerdasarkan uraian di atas, maka masalah yang akan diteliti dalampenelitian ini bisa dinyatakan secara umum dengan rumusan sebagai berikut:“Bagaimana pengaruh penggunaan Gadget terhadap aspek perkembangan anakusia dini?”D. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah penelitian, maka tujuan penelitian iniadalah untuk mendeskripsikan pendidikan anak usia dini pada keluarga muda diDesa Danau Bingkuang Kecamatan Tambang.1. tribusidalammemperkaya ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan, yaitu yangberkaitan dengan masalah pendidikan anak usia dini serta efektivitas pemanfaatangadget pada anak usia dini. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikankonstribusi dalam memperkaya ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan matakuliah Pendidikan Anak Usia Dini.

52. Praktisa) Bagi AkademisiBagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanahpenelitian mengenai dampak penggunaan gadget terhadap perkembangananak usia dini.b) Bagi Pembuat KebijakanBagi pembuat kebijakan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensidan rujukan dalam membuat dan memutuskan suatu kebijakan khususnyabagi pembuat kebijakan di Bangkinang mengenai masalah terkait yaitupendidikan anak.c) Bagi MasyarakatBagi masyarakat khususnya pembaca, penelitian ini diharapkan dapatmenambah pengetahuan mengenai pendidikan anak usia dini khususnyapendidikan dalam keluarga.

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Kajian Teori1. Konsep GadgetGadget terus berinovasi dari waktu ke waktu membuat hidup manusialebih praktis. Gadget yang umum digunakan oleh masyarakat saat ini yaitu laptop,sabak elektronik, serta ponsel pintar. Gadget seperti ponsel pintar atau sabakelektronik saat ini memang sangat populer. Tidak hanya di kalangan dewasa jugadi kalangan anak-anak. Hal ini disebabkan fiturnya yang canggih dan carapenggunaannya yang sangat mudah.Dalam bahasa Indonesiadisebut dengan Gadget. dikemukan olehWidiawati, Sugiman, dan Edy (2014) yang mengatakan bahwa Gadget merupakanbarang canggih yang diciptakan dengan berbagai aplikasi yang dapat menyajikanberbagai media berita, jejaring sosial, hobi, bahkan hiburan. Pendapat laindikemukan oleh Jati dan Herawati (2014) mengatakan bahwa Gadget adalahmedia yang dipakai sebagai alat komunikasi modern dan semakin mempermudahkegiatan komunikasi manusia.Gadget menyematkan berbagai fitur yang dapat digunakan manusiasebagai sarana refresing menghilangkan rasa jenuh ketika lelah dengan tugas atauperkerjaan. Fitur multimedia yang terdapat pada Gadget sebagai sarana hiburandapat digunakan untuk mendengarkan musik maupun menonton video, selain itubanyak aplikasi yang dapat di akses dan di unduh secara gratis seperti situsberbagi video Youtube, Metube, Vidio atau gim seperti COC, PUBG, MobileLegend terdapat juga aplikasi media sosial untuk menambah teman atauberkenalan dengan teman baru seperti Twitter, Facebook, Instagram. PenggunaGadget dapat memasang dan menjalankan berbagai aplikasi yang tersedia diinternet dan juga non internet yang sesuai dengan keinginan penggunanya itusendiri.Penggunaan Gadget yang tidak diimbangi dengan pengawasan dapatmenimbulkan dampak buruk bagi penggunaanya. Dampak yang ditimbulkanpun6

terhadap manusia cukup beragam dari segi kesehatan sampai sosial. Tidakterkecuali untuk anak usia dini. Anak usia dini menurut National Association ForThe Education Young Children (NAEYC) adalah bahwa anak usia dini atau “earlychildhod” merupakan anak yang berada pada usia 0-8 tahun.Masa tersebutmerupakan proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek rentangkehidupan manusia.2. Anak Usia DiniPeriode usia dini dalam pelajaran kehidupan manusia merupakan periodepenting bagi pertumbuhan otak, intelegensi, kepribadian, memori, dan aspekperkembangan yang lainnya. Terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan padamasa ini, dapat mengakibatkan terhambatnya pada masa-masa selanjutnya(Bredekamp, 1992:6). Pengertian tentang prinsip perkembangan anak sangatpenting untuk diketahui agar diperoleh gambaran secara umum perilaku anak padatahap tertentu. Perkembangan berkaitan dengan bertambahnya struktur fungsitubuh yang meliputi kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara, dan bahasaserta sosialisasi dan kemandirian (Soetjiningsih dan Ranuh, 2015).Aspek perkembangan anak menurut Syaodih, yaitu: (1) perkembanganmotorik, (2) perkembangan berfikir/kognitif, (3) perkembangan bahasa, (4)perkembangan sosial, dan (5) perkembangan emosi. Hadis (2003: 5), secara garisbesar ada empat aspek perkembangan yang perlu ditingkatkan dalam kegiatanpengembangan anak, yaitu: perkembangan fisik, kognitif, bahasa, dan sosialemosional. Pada penelitian ini aspek perkembangan yang dibahas yaitu: (1) fisik,kognitif, bahasa, dan sosial-emosional. Catron dan Allen (1999:23-26)menyebutkan bahwa terdapat 6 aspek perkembangan anak usia dini, yaitukesadaran personal, kesehatan emosional, sosialisasi, komunikasi, kognisi danketerampilan motorik.7

kembangannya berlangsung sejak usia lahir sampai enam tahun (Wijana,2008:13). Menurut Mansur (2005: 88) anak usia dini adalah kelompok anak yangberada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Merekamemiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkatpertumbuhan dan perkembangannya. Pada masa ini merupakan masa emas ataugolden age, karena anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangatpesat dan tidak tergantikan pada masa mendatang. Menurut berbagai penelitian dibidang neurologi terbukti bahwa 50% kecerdasan anak terbentuk dalam kurunwaktu 4 tahun pertama. Setelah anak berusia 8 tahun perkembangan otaknyamencapai 80% dan pada usia 18 tahun mencapai 100% (Suyanto,2005: 6).Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden age)yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagairangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan lajupertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Pemahaman terhadapperkembangan anak adalah faktor penting yang harus dimiliki orang tua dalamrangka optimalisasi potensi anak. Catron dan Allen (1999:23-26) menyebutkanbahwa terdapat 6 aspek perkembangan anak usia dini, yaitu kesadaran personal,kesehatan emosional, sosialisasi, komunikasi, kognisi dan keterampilan motorik.Pemahaman terhadap perkembangan anak tersebut dapat disimpulkan hasa,sisial-emosionalsertapemahaman nilai-nilai moral dan agama.PAUD adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasarmerupakan suatu upaya pemberian yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampaiusia enam tahun dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan unukmembantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani rokhani agar anak memilikikesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan padajalur formal, informal, dan non formal (Maimunah, 2009:15). Pada masa ini, anakbelum belajar menggunakan fikirannya, melainkan anak belajar dalam masapertumbuhannya (Dewantara, 2013: 282). Pendidikan anak usia dini dapat berupa8

9permainan, nyanyian, bercerita, bekerja secara bermain-main, serta memeliharatanaman, bunga, dan sayuran.Ruang lingkup pendidikan anak usia dini secara khusus meliputi limaaspek perkembangan (Rahman, 2005: 54 & Suyadi, 2010: 66-102), yakni: 1)moral dan nilai-nilai agama; 2) sosial, emosional, dan kemandirian; 3)kemampuan berbahasa; 4) kognitif; dan 5) fisik/motorik. Secara umum, tujuanpendidikan anak usia dini diartikan untuk menfasilitasi pertumbuhan danperkembangan anak secara optimal dan menyeluruh sesuai dengan norma-normadan nilai kehidupan yang dianut (Rahman, 2002: 6). Hasan (2009: 16)menyebutkan ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini, yaitusebagai berikut ini.1) Membentuk anak yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh danberkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya, sehingga memilikikesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar sertamengarungi kehidupan di masa dewasa.2) Membantu anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.Fadlillah (2014: 73-75) menyatakan beberapa fungsi pendidikan anak usiadini diantaranya adalah: 1) untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikianak sesuai dengan tahap perkembangannya; 2) mengenalkan anak dengan duniasekitar; 3) mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak; 4)memberikan kesempatan pada anak untuk menikmati masa bermainnya.Berdasarkan penjelasan di atas, disimpulkan bahwa pendidikan anak usiadini adalah pendidikan sebelum pendidikan dasar yang diperuntukan anak usia 0-6tahun yang bertujuan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan baik fisikmaupun psikis anak dalam rangka mempersiapkan anak ke jenjang pendidikanselanjutnya. Fungsinya untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki anaksesuai dengan tahap perkembangannya, mengenalkan anak pada dunia sekitar,mengenalkan peraturan dan menanamkan kedisplinan pada anak, sertamemberikan kesempatan pada anak untuk menikmati masa bermainnya.

10B. Penelitian yang RelevanPenelitian yang relevan dengan penelitian mengenai dampak gawaiterhadap perkembangan anak usia dini di TPA Tambusai adalah sebagai berikut:1. Dampak Penggunaan Gawai Terhadap Perkembangan Anak Siti NurulFajariyah, dkk. Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.Gawai adalah salah satu perkembangan teknologi yang digunakan secaramerata pada semua kalangan usia, termasuk anak-anak berusia di bawah 5tahun. Penggunaan gawai pada anak balita menyebabkan anak kurang tertarikuntuk berinteraksi dengan lingkungannya atau bermain dengan teman sebayasehingga mengganggu proses perkembangan secara alami. Mengetahuihubungan antara intensitas penggunaan gawai dengan perkembangan anakusia 24-60 bulan. Penelitian analitik observasional dengan pendekatancrosssectional dilakukan pada anak usia 24-60 bulan di Kelurahan SimomulyoSurabaya. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling.Intensitas penggunaan gawai diukur menggunakan kuesioner penilitiansedangkan perkembangan anak diukur dengan melakukan pemeriksaanperkembangan menggunakan formulir KPSP. Analisis dilakukan dengan ujikorelasi Spearman. Terdapat 66 anak yang ikut serta dalam penelitian. Anakanak dengan intensitas penggunaan gawai rendah menunjukkan hasilpemeriksaan perkembangan sesuai, sedangkan intensitas penggunaan gawaitinggi menunjukkan hasil pemeriksaan meragukan. Terdapat hubungan antaraintensitas penggunaan gawai dengan perkembangan anak usia 24-60 bulan(p 0,000), dengan kekuatan sedang dan arah hubungan positif (koefisienkorelasi 0,521. Intensitas penggunaan gawai yang tinggi dapatmempengaruhi proses perkembangan anak usia 24-60 bulan, dibutuhkan peranaktif orang tua dan tenaga kesehatan dalam memantau dan mendukungperkembangan anak.2. Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Perkembangan Sosial EmosionalAnak Usia Dini. Radliya, dkk. Program Studi Sistem Informasi elakangiolehmaraknyapenggunaan gawai di masyarakat, termasuk penggunaan gawai oleh anak usia

11dini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pengaruhpenggunaan gawai terhadap perkembangan sosial emosional anak usia dinipada kelompok B di RA Baiturrahman Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jenispenelitian ex post facto. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 23 orang.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket/kuesioner, observasiterstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Teknik analisis statistik yangdigunakan adalah regresi linier sederhana dengan taraf signifikansi α 5%(0,05). Berdasarkan hasil perhitungan uji regresi linier sederhana, diperolehnilai signifikansi sebesar 0,184 dan nilai koefisien determinasi (R Square)sebesar 0,082 atau 8,2%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan gawaimemiliki pengaruh positif sebesar 8,2% terhadap perkembangan sosialemosional anak usia dini pada kelompok B di RA Baiturrahman KecamatanCipedes Kota Tasikmalaya. Akan tetapi, pengaruh tersebut tidak signifikan.

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Jenis PenelitianPenelitian ini menggunakan pendekatan penelitian yang berupa deskriptifanalitik. Studi kepustakaan merupakan kajian teoretis, referensi serta literaturilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai, dan norma yang berkembangpada situasi sosial yang diteliti (Sugiyono: 2012). Sumber data yang menjadibahan akan penelitian ini berupa buku, jurnal, dan situs internet yang berkaitandengan topik yang telah dipilih. Teknik pengumpulan data dalam penelitian iniadalah dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yangberupa catatan, buku, makalah, atau artikel, jurnal dan sebagainya (Arikunto,2010). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodeanalisis isi (Content Analysis). Untuk menjaga proses pengkajian dan mencegahserta mengatasi kesalahan pengertian, maka dilakukan pengecekan antar pustaka.B. Tempat dan Waktu PenelitianTempat penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah TPATambusai Bangkinang Kota. TPA ini menjadi daya tarik bagi peneliti untukmelakukan penelitian mengenai dampak gadget terhadap perkembangan anak usiadini. Namun demikian penelitian library research juga bisa berlangsung dalamjangka waktu yang pendek asalkan sudah ditemukan data yang sudah jenuh(Sugiyono, 2014: 24). Adapun penelitian ini dimulai pada bulan Oktober 2020diperkirakan sampai dengan Januari 2021.12

13Tabel 3.1Perkiraan Waktu Pelaksanaan Penelitian Pada Tahun 2020-2021NoKegiatan1Survei Awal2PenyusunanBulanOktober proposal /NovemberDesemberJanuari seminar3PelaksanaanPenelitian4HasilPenelitianC. Sumber DataSumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dantindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Loflanddalam Moleong, 2013: 156) mengemukakan bahwa. Sumber data utama ini dicatatmelalui catatan tertulis atau melalui perekaman video/audio tapes, pengambilanfoto, atau film (Moleong, 2014: 157). Dalam penelitian ini, kata-kata dan tindakandapat berupa hasil wawancara dan hasil observasi serta cacatan lapangan dari hasilobservasi yang peneliti lakukan, baik sebagai pengamat yang tidak diketahuimaupun sebagai pengamat berperan serta. Dalam penelitian ini, sumber tertulisdapat berupa dokumen pribadi dari keluarga muda, seperti surat nikah suami danistri. Dokumen-dokumen pribadi ini dijadikan sebagai sumber data yangkemudian dianalisis oleh peneliti sebagai pelengkap sumber data lainnya.D. Teknik Pengumpulan Data1. ObservasiObservasi merupakan mengumpulkan data langsung dari lapangan(Semiawan, 2010). Lebih lengkapnya, Arifin (dalam Kristanto, 2018) menjelaskan

14bahwa observasi adalah suatu proses yang didahuluidengan pengamatankemudian pencatatan yang bersifat sistematis, logis, objektif, dan ang sebenarnya,maupun situasi buatan. Kualitas penelitian ditentukan oleh seberapa jauh danmendalam peneliti mengerti tentang situasi dan konteks dan menggambarkannyasealamiah mungkin (Semiawan, 2010). Selain itu, observasi tidak harus dilakukanoleh peneliti sendiri, sehingga peneliti dapat meminta bantuan kepada orang lainuntuk melaksanakan observasi (Kristanto, 2018).2. entumelaluikomunikasi langsung (Yusuf, 2014). Percakapan tersebut dilakukan oleh duabelah pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan danterwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu(Sugiyono. 2014: 64). Wawancara ini dilakukan dengan cara tanya jawabsambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yangdi wawancarai, dengan menggunakan pedoman (guide) wawancara. Selain itu,dengan wawancara peneliti dapat mengetahui hal-hal yang lebih mendalam darinarasumber.3. DokumentasiTeknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang digunakanuntuk menelusuri data historis. Dokumen tentang orang atau sekelompokorang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang sangat berguna dalampenelitian kualitatif (Yusuf, 2014). Maksud dari teknik dokumentasi adalahdengancara tian berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, arsip, agendadan lain sebagainya

15E. Instrumen PenelitianDalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitianadalah peneliti itu sendiri (Sugiyono. 2014: 59). Jadi, dalam penelitian iniinstrumen penelitian yang paling utama adalah peneliti sendiri, namun karenafokus penelitian sudah jelas yaitu mengenai efek gadget terhadap perkembangananak usia dini, maka dari itu dikembangkan instrumen penelitian sederhana yangberupa pedoman observasi dan pedoman wawancara.F. Teknik Analisis DataPada teknik analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis dataselama di lapangan berdasarkan model Miles dan Huberman (2014:31-33). Modelini terdiri dari tiga tahap yaitu sebagai berikut:1) Reduksi DataData yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, maka dari ituperlu dilakukan reduksi data yang berarti merangkum, memilih hal-halyang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta dicari temadan polanya. Dengan demikian data yang diperoleh dapat lebih jelas danmempermudah peneliti untuk mencari data selanjutnya.2) Penyajian DataSetelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menyakinkan data.Penyajian data bisa berupa uraian singkat, bagan, hubungan antar kategoriatau pun sejenisnya. Penyajian data ini dilakukan untuk memudahkanpeneliti memahami apa yang tejadi dan merencanakan kerja selanjutnya.3) Penarikan Kesimpulan (Verifikasi)Dalam penelitian kualitatif, kesimpulan awal dapat bersifat sementara, dandapat berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukungpada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun, apabila telah ditemukanbukti yang mendukung, kesimpulan dapat dijadikan sebuah temuan baruyang sebelumnya belum pernah ada.

16BAB IVRANCANGAN ANGGARAN DAN JADWAL PENELITIANA. Rancangan Anggaran PenelitianTabel 2. Rincian Anggaran PenelitianNo1Jenis PengeluaranGaji dan UpahBiaya yang diusulkan (Rp)550.0002Bahan Habis Pakai dan Peralatan600.0003Perjalanan500.0004Lain-lain (Publikasi, Seminar, Laporan)1.000.000Jumlah1.650.000B. Jadwal PenelitianRencana penelitian dilakukan selama 1 (satu) tahun, terhitung dari bulanOktober 2020 s.d. bulan Januari 2021.Tabel 3. Rencana Jadwal PenelitianNo.Penerapan1Pembuatan Proposal dan Survei Lokasi2Pengambilan data3Pengumpulan data4Menganalisis data5Penyusunan laporan6SeminarBulanOktoNovDesJan

17BAB VHASIL PENELITIANA. Hasil PenelitianDalam penelitian Fajrariyah, dll. Sebagian besar anak dengan yakanhasilperkembangannya. Hal ini karena penggunaan alat yang berlebihan dapatmenyebabkan berbagai gangguan perkembangan, antara lain gangguan bicara,gangguan emosi, dan gangguan kognitif. Hasilnya, studi ini menemukan bahwaintensitas penggunaan perangkat sangat memengaruhi perkembangan sosial kemandirian, ucapan dan bahasa, kelancaran gerakan, dan akhirnya gerakansecara keseluruhan. Hal ini dibuktikan dengan belum tuntasnya tugasperkembangan pada setiap tahap perkembangan seorang anak.Temuan penelitian Normasari (2016) juga menunjukkan bahwa terdapatkorelasi antara tingkat keparahan penggunaan gawai dengan keterlambatanperkembangan aspek bicara dan bahasa pada anak balita. Dampak langsung dariketerlambatan perkembangan tersebut adalah anak jarang berinteraksi denganlingkungan. Anak-anak lebih suka duduk dan berbaring untuk bermain gawai.Secara langsung akan mengganggu perkembangan mobilitas anak secarakeseluruhan. Selain itu, lebih dikhawatirkan terjadi pada saat anak mulai berlatihberjalan.Hasil penelitian Gemi dan Nyimas (2018) mendeskripsikan hubungan lamapenggunaan gadget dengan perkembangan bahasa anak prasekolah di PAUD AlHamiyah Caking, Jakarta Timur. Dari penelitian ini disimpulkan bahwaperkembangan bahasa terbanyak adalah normal. Namun, dari penelitian Wenty(2011) yang dilakukan di Klinik Perkembangan Anak RS Bunda Jakarta padatahun 2003 terhadap sekitar 60 orang anak menunjukkan bahwa gangguan bahasamerupakan keluhan sebagian orang tua. 60 kasus tersebut hanya sebagian kecilyang datang pada usia kurang dari 1 tahun. Kegagalan dalam relasi dan

18komunikasi pada periode usia 0-3 tahun ini tidak dipandang sebagai suatu defisityang permanen tetapi dianggap suatu kondisi yang masih sangat berubah danberkembang.Dari penelitian Fajr, dll. (2018) ada 66 anak yang mengikuti penelitian.Anak-anak dengan intensitas gawai rendah menunjukkan hasil tes perkembanganyang sesuai, sedangkan intensitas penggunaan gawai tinggi menunjukkan hasil tesyang meragukan. Dengan kekuatan sedang dan arah positif (koefisien korelasi 0,521), terdapat hubungan antara intensitas penggunaan gawai denganperkembangan anak usia 24-60 bulan (p 0,000).Yulsyofrien (2019) dalam penelitiannya menegaskan bahwa bagi anakyang belum mampu membaca dengan baik, maka beberapa game dapat menjadialat bantu untuk membantu proses belajar dan stimulasi membaca anak. Sepertidiketahui ada beberapa game mampu membantu anak untuk belajar dengan caramembaca yang lebih menyenangkan baginya, hal ini karena pada game tersebutdilengkapi dengan warna huruf yang berwarna-warni, musikyang menarik.Selain itu, saat bermain anak juga diharuskan membaca setiap perintah yangdiberikan oleh tokoh game dan narator game. Maka, dengan bermain secara tidaklangsung anak dapat belajar membaca. Lebih lanjut penelitian Yulsyofriendmemaparkan bahwa gadget:a. Mengganggu Perkembangan Bahasa ReseptifBahasa reseptif juga dikenal dengan bahasa pasif, pengembangan Bahasareseptifuntuk anak usia dini adalah pengembangan kemampuanpendengaran anak,contohnya mendengarkan dongeng, dan lagu.Kemampuan ini dapat merespon pembelajaranlangsung dimana anakmampu menjawab pertanyaan yang diajukan, anak mampu bereaksi saatberkomunikasi lainnya contohnyaanak mampu merespon ketika iabercakap-cakap dengan orang di lingkungannya. Faktanya dengan gudgetanak hanya tertarik dengan fitur-fitur yang membuat mereka tidakberminat untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

19b. Menganggu Perkembangan Bahasa EkspresifBahasa reseptif merupakan kemampuan untuk mengekspresikan. Padaanak usiadini kemampuan ini diharapkan agar anak dapatmengungkapkan ekspresi dan mengungkapkan berbagai kebutuhan,keinginan dan perasaan secara verbal. Mampumendorong anak ketikaberbicara dengan jelas dan tegas sehingga dapat dipahami.Mendorongartikulasi dalam berbahasa. Membantu anak memahami ketika berinteraksidengan lingkungan sosial dan lingkungan anak.c. Dengan adanya gadget anak kurang mampu menggunakan BahasaIndonesia dengan baik.d. Menghambat pengenalan bahasa ibu pada anak usia dini (B1).e. Anak tidak mampu berkomunikasi non verbalHal ini disebabkan gadget menyita waktu anak dengan game sehinggamenghambat ungkapan ekspresi baik darimimik wajah, eksperesikeinginan dan kebutuhannya melalui bahasa verbal dan non verbal.f. Gadgetjugatidakmendoronganak untuk menggunakan kontakmata ketika berinteraksi dengan orang lain.Teknologi jelas mempengaruhi perkembangan anak. Karena perangkatteknologi merupakan media pembelajaran yang

terkecuali untuk anak usia dini. Anak usia dini menurut National Association For The Education Young Children (NAEYC) adalah bahwa anak usia dini atau "early childhod" merupakan anak yang berada pada usia 0-8 tahun. Masa tersebut merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek rentang kehidupan manusia. 2. Anak Usia Dini

Related Documents:

ketentuan umum penyusunan Laporan Tugas Akhir, struktur isi Laporan Tugas Akhir, tata tulis Laporan Tugas Akhir dan prosedur ujian. Pedoman Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi mahasiswa Program Studi D3 Akuntansi STIE Putra Bangsa yang akan menyusun Laporan Tugas Akhir dan dosen pembimbingnya.

Tugas Akhir dalam ujian lisan di hadapan tim dosen penguji 1.3. Bentuk Tugas Akhir Bentuk tugas akhir bisa berupa penelitian atau perancangan, yang terdiri atas proposal tugas akhir dan laporan tugas akhir. 1.3.1. Tugas Akhir yang berupa penelitian Tugas akhir yang berupa penelitian harus mengandung

Pedoman Penulisan Tugas Akhir I (Penelitian) Teknik Kimia 2017 5 BAB III FORMAT LAPORAN PENELITIAN/TUGAS AKHIR I Panduan Penulisan laporan penelitian ini dibagi dalam tiga bagian : (a) awal; (b) isi; dan (c) akhir. 3.1 BAGIAN AWAL Bagian awal laporan penelitian terdiri atas: a. Halaman Sampul b. Halaman Judul c. Halaman Pernyataan Orisinalitas d.

2. Tujuan e-Tugas Akhir 4 3. Persyaratan Mengikuti e-Tugas Akhir 5 4. Bentuk e-Tugas Akhir 5 5. Penelitian Tindakan Kelas 6 6. E-Portofolio 12 7. Strategi Pleaksanaan Penelitian Tindakan Kelas untuk e-Tugas Akhir 13 8. Penyusunan e-Portofolio sebagai Laporan Penelitian Bab 3 Pengelolaan e-Tugas Akhir 19 1. Mekanisme Pelaksanaan Tugas Akhir 19 2.

Laporan Tugas Akhir yang berkualitas, tentunya harus pula didukung oleh perangkat petunjuk pelaksanaannya berupa Panduan Laporan Tugas Akhir. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Y.M.E., akhirnya Panduan Laporan Tugas Akhir ini dapat selesai tepat pada waktunya. Semoga Panduan Laporan Tugas Akhir yang

SKS) dan mata kuliah Tugas Akhir (4 SKS) dan setiap bagian Tugas Akhir ini harus diseminarkan. Luaran dari mata kuliah Proposal Tugas Akhir dan Tugas Akhir masing-masing adalah proposal penelitian dan laporan hasil penelitian. 1.2. BENTUK TUGAS AKHIR Bentuk TA mahasiswa dapat dilaksanakan melalui penelitian empiris atau

6.10 Berita acara hasil seminar skripsi/laporan tugas akhir 7. Mekanisme/Alur Prosedur 7.1 Tugas Akhir terdiri dari dua tahap, yaitu 7.1.1 Proyek 1 (seminar proposal tugas akhir) 7.1.2 Proyek 2 (seminar tugas akhir dan laporan tugas akhir) 7.1.3 Ujian Tugas Akhir 7.2 Syarat-syarat Tugas Akhir

pembimbing. Tugas Akhir dapat dilaksanakan dalam bentuk penelitian atau pengembangan karya kreatif yang berkualifikasi setara dengan penelitian. Dokumentasi laporan dan pembahasan penelitian diwujudkan ke dalam Skripsi, sedangkan dokumentasi laporan dan analisis tugas karya diwujudkan dalam bentuk Laporan Tugas Akhir.