PROPOSAL SKRIPSI - Admin.ebimta

1y ago
24 Views
4 Downloads
690.11 KB
42 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Alexia Money
Transcription

PROPOSAL SKRIPSIANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJARPADA SISWA DI DESA BENDANPETE PADA MASA PANDEMI COVID19Oleh :HANDY KURNIAWANNIM 201733150PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKUKTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MURIA KUDUS2021i

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSIProposal Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor Penyebab Kesulitan BelajarPada Siswa Di Desa Bendanpete Pada Masa Pandemi Covid-19 oleh HandyKurniawan NIM 201733150 ini telah diseminarkan di depan Tim Penguji padatanggal 13 November 2021 sebagai syarat untuk melakukan penelitian.Kudus, 29 November 2021Tim PengujiIka Oktavianti, M.Pd., KetuaNIDN. 0631108401Lovika Ardana Riswari, M.Pd., AnggotaNIDN. 0624089301Siti Masfu’ah, M.Pd., AnggotaNIDN. 0615129001Mengetahui,Ketua Program Pendidikan Guru Sekolah DasarFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanSiti Masfu’ah, M.Pd.NIDN. 0615129001ii

ABSTRAKKurniawan, Handy. 2021. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan BelajarPada Siswa Di Desa Bendanpete Pada Masa Pandemi Covid-19. PendidikanGuru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas MuriaKudus. Dosen Pembimbing (1) Ika Oktavianti, S.Pd, M.Pd. (2) Lovika ArdanaRiswari, M.Pd.Kata Kunci: Belajar, Kesulitan Belajar dan Faktor-faktor Penyebab KesulitanBelajarTujuan penelitian ini adalah (1) Menjelaskan penyebab kesulitan dalam belajarsiswa di Desa Bendanpete pada masa pandemi Covid-19 (2) mengkaji faktor-faktoryang menyebabkan kesulitan dalam belajar siswa di Desa Bendanpete pada masapandemi Covid-19 (3) menganalisis upaya yang dilakukan untuk mengatasikesulitan dalam belajar siswa di Desa Bendanpete pada masa pandemi Covid-19.Penelitian ini mengacu pada faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswapada saat pandemi Covid-19. Kesulitan belajar dibagi menjadi dua kelompok yaitu:(1) Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (2) Kesulitan belajarakademik. Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan mencakupgangguan motorik dan persepsi, kesulitan bahasa dan komunikasi, dan kesulitanbelajar dalam penyesuaian perilaku sosial. Kesulitan belajar akademik menunjukpada adanya kegagalan-kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuaidengan kapasitas yang diharapkan.Metode penelitian yang digunakan jenis penelitian studi kasus dengan pendekatankualitatif. Subjek yang diteliti adalah siswa dan guru. Penelitian ini dilakukan diDesa Bendanpete, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara. Teknik pengumpulandata adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis denganmenggunakan cara reduksi, display, dan generalisasi.iii

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL.iPERSETUJUAN PEMBIMBING PROPOSAL SKRIPSI .iiABSTRAK .iiiDAFTAR ISI .ivDAFTAR GAMBAR .viDAFTAR TABEL .viiDAFTAR LAMPIRAN .viiiBAB 1 PENDAHULUAN .11.1 Latar Belakang Masalah .11.2 Rumusan Masalah .31.3 Tujuan Penelitian.31.4 Manfaat Penelitian.41.4.1 Manfaat Teoretis .41.4.2 Manfaat Praktis .4BAB II KAJIAN PUSTAKA .52.1 Kajian Teori.52.1.1Belajar .52.1.2Kesulitan Belajar .62.1.3Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19.92.1.4Karakteristik Siswa SD .102.2 Kajian Penelitian Relevan .112.3 Kerangka Berpikir .14BAB III METODOLOGI PENELITIAN.153.1 Tempat Dan Waktu Penelitian .153.1.1 Tempat Penelitian.153.1.2 Waktu Penelitian .153.2 Pendekatan Dan Jenis Pendekatan .153.2.1 Pendekatan Penelitian .153.2.2 Jenis Penelitian .16iv

3.3 Data Dan Sumber Data.163.3.1 Data .163.3.2 Sumber Data .173.4 Teknik Pengumpulan Data .183.4.1 Observasi .183.4.2 Wawancara .183.4.3 Dokumentasi .183.5 Teknik Keabsahan Data .193.5.1 Uji Kredibilitas .193.6 Analisis Data .20DAFTAR PUSTAKA .22Lampiran .25v

DAFTAR GAMBARGambar 2.3 Kerangka Berpikir .14Gambar 3.6 Analisis Data .20vi

DAFTAR TABELTabel 3.3.2 Informan Anak .17vii

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 Jadwal Pelaksanaan .26Lampiran 2 Kisi-Kisi Observasi.28Lampiran 3 Pedoman Observasi .29Lampiran 4 Pedoman Pra Wawancara .30Lampiran 5 Pedoman Wawancara .33viii

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangBelajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untukmemperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasilpengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya (Slameto,2010:2).Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar setiap anak berbeda. Ada yangcepat dan ada yang lambat memperoleh hasil belajarnya. Anak yang dalamprosespembelajarannya. Sedangkan anak yang lambat memperoleh hasil belajarmenghadapi beberapa kesulitan belajar.Kesulitan belajar yaitu hambatan-hambatan tertentu yang ada dalam suatukondisi pembelajaran untuk mencapai hasil belajar (Mulyadi, 2010:6). Kemudianmenurut Blassic dan Jones (dalam Irham, 2013:253), kesulitan belajar yang dialamisiswa menunjukkan adanya kesenjangan atau jarak antara prestasi akademik yangdiharapkan dengan prestasi akademik yang dicapai oleh siswa pada kenyataannya.Sedangkan pendapat kedua mengemukakan bahwa dari kesulitan tersebut akanberimbas pada prestasi akademik siswa di kelas. Kemampuan siswa dalammemahami konsep-konsep pembelajaran memiliki perbedaan satu sama lain. Halini dapat menjadikan mereka memiliki perbedaan pendapat dalam mennyelesaikansuatu permasalahan. Semakin dikuasainya suatu konsep dalam pembelajarandiharapkan pemecahan suatu masalah menjadi semakin mudah, dan hasil belajarmenjadi lebih baik.Supriyono (2013: 78-79) mengungkapkan bahwa ada faktor penyebabkesulitan belajar yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktorfisiologis (kondisi fisik siswa) dan faktor psikologis (kondisi kejiwaan siswa).Faktor ekstern berasal dari luar diri siswa yaitu faktor keluarga, sekolah, danmasyarakat. Dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam1

pembelajaran yang ditandai oleh hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasilbelajar.Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia banyak sektor kehidupan yangterdampak. Dampak tersebut salah satunya terjadi pada sektor pendidikan Dalampendidikan perubahan terjadi dalam sistem pembelajaran.Pembelajarandiselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir pesertadidik, kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru, dan kemampuan menguasaimateri pelajaran dengan baik. Pembelajaran perlu didesain dengan baik, karenamelibatkan interaksi peserta didik, pendidik (guru) dan sumber belajar pada sebuahlingkungan belajar. Sebelum ada pandemi Covid-19 pembelajaran berlangsungdengan tatap muka, tetapi sekarang ketika ada wabah Pandemi Covid-19pembelajaran diselenggarakan dengan system daring. Akan tetapi banyak kendalayang dihadapi dalam menyelenggarakan pembelajaran secara daring khususnyajaringan internet, biaya pulsa, kondisi geografis, serta kemampuan tenaga pendidik.Latar belakang pekerjaan orang tua siswa yang bervariasi dan lingkungan tempattinggal juga sangat mempengaruhi proses pembelajaran siswa. Penerapanpembelajaran dari rumah yang dilakukan pemerintah membuat siswa dan orang tuasiswa dihadapkan pada situasi dan kondisi yang berbeda. Dulu siswa belajar disekolah dengan gurunya sekarang siswa belajar di rumah dengan orang tuanya,perubahan situasi belajar seperti ini tentu akan menimbulkan berbagai dampakkhususnya pada siswa.Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada bulan November 2020 diDesa Bendanpete. Peneliti sering kali melihat anak-anak berada di luar rumah padawaktu jam belajar di rumah seperti ada yang bermain game, bermain sepeda, danberkumpul-kumpul. Pelaksanaan pembelajaran daring sendiri masih terbilangbelum maksimal sehingga akan menemui berbagai kendala ataupun kesulitan.Peneliti sebelumnya Muhammad Mahmud Fauzi melakukan penelitian denganjudul Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas IV MIMiftakhul Huda Jatisari Kademangan Blitar. Maka dari itu, peneliti AKTORPENYEBAB

KESULITAN BELAJAR PADA SISWA DI DESA BENDANPETE PADAMASA PANDEMI COVID-19”.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan dari latar belakang masalah maka penelitian ini mengambilrumusan masalah sebagai berikut.1. Bagaimanakah kesulitan belajar yang dialami siswa di Desa Bendanpete padamasa pandemi Covid-19?2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam belajar siswa di DesaBendanpete pada masa pandemi Covid-19?3. Bagaimanakah upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar padasiswa di Desa Bendanpete pada masa pandemi Covid-19?1.3 Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.1. Untuk menjelaskan penyebab kesulitan dalam belajar siswa di Desa Bendanpetepada masa pandemi Covid-19.2. Untuk mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan dalam belajar siswadi Desa Bendanpete pada masa pandemi Covid-19.3. Untuk menganalisis upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan dalambelajar siswa di Desa Bendanpete pada masa pandemi Covid-19.3

1.4 Manfaat Penelitian1.4.1 Manfaat TeoretisPenelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan pengetahuantentang penyebab kesulitan belajar siswa, sehingga dapat melakukan upaya untukmengurangi kesulitan belajar.1.4.2 Manfaat Praktis1. Bagi SiswaDengan mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa, maka dapatmemberikan pembelajaran yang baik.2. Bagi GuruMengetahui kesulitan belajar apa saja yang dialami oleh siswa pada masapandemi Covid-19, sehingga dapat melakukan upaya untuk mengurangikesulitan belajar siswa.3. Bagi Orang TuaPenelitian ini diharapkan agar orang tua senantiasa memberikan perhatianterhadap kesulitan belajar anak.4. Bagi PenelitiPeneliti dapat mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa sertaupaya untuk mengatasi kesulitan belajar yang akan bermanfaat bagi peneliti.4

BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.1Kajian Teori2.1.1BelajarDi dunia pendidikan, belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yangmenunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhirnyaakan didapat keterampilan, kecakapan, dan pengetahuan baru yang didapat dariakumulasi pengalaman dan pembelajaran. Menurut Jean Piaget (Ratnawati, 2012)proses belajar harus disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif yang dilaluisiswa, yang dalam hal ini Piaget membanginya menjadi 4 tahap: yaitu tahap sensorymotor (1,5-2 tahun), tahap pra operasioal (2-7 tahun), tahap operasional konkret (711 tahun) dan operasional formal (14 tahun atau lebih). Berdasarkan pendapatPiaget diatas masa perkembangan siswa siswi mempunyai 4 tahapan, yaitu sensorymotor, pra operasional, operasional konkret dan operasional formal yang masingmasing tahapan tersebut mempunyai skala usianya.Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untukmemperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagaihasil pengamatannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,2013:2). Sedangkan menurut (Suyono, 2014:9) menyatakan bahwa belajar adalahsuatu perubahan perilaku atau pribadi atau perubahan struktur kognitif seseorangberdasarkan praktik atau pengalaman tertentu hasil interaksi aktifnya denganlingkungan dan sumber-sumber pembelajaran yang ada disekitarnya.Berdasarkan pada beberapa pendapat yang telah dipaparkan, maka dapatdisimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku seseorangsebagai hasil dari hasil interaksi dengan lingkungannya dan pembelajaran yang adadisekitarnya.2.1.2 Kesulitan Belajar5

Dalam kegiatan belajar siswa, ada siswa yang dapat menempuh kegiatanbelajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di tidaksedikit pula siswa yang belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajarsiswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasilbelajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga padaakhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawahsemestinya.Menurut Mulyono (2012:1) menyatakan bahwa kesulitan belajarmerupakan terjemahan dari learning disability yaitu ketidakmampuan belajar.Sedangkan menurut Ahmadi (2013:77) mengemukakan bahwa kesulitan belajaradalah keadaan anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya.Menurut Ahmadi (2013:78-79) juga mengemukakan bahwa kesulitanbelajar tidak selalu disebabkan oleh faktor intelegensi yang rendah, akan tetapi jugadapat disebabkan oleh faktor-faktor non intelgensi.Abdurrahman (2012:7) mengklarifikasikan bahwa kesulitan belajar secaragaris besar dikelompokkan menjadi dua yaitu kesulitan belajar perkembangan(developmental learning disabilities) dan kesulitan belajar akademik (academiclearning disabilities). Kesulitan belajar perkembangan yang berhubungan denganperkembangan mencakup gangguan motorik dan persepsi, kesulitan belajar bahasadan komunikasi, dan kesulitan belajar dalam penyesuaian perilaku sosial.Sedangkan kesulitan akademik merupakan kondisi-kondisi yang secara signifikanterdapat pada proses belajar membaca, menulis, dan matematika.Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajarmerupakan ketidakmampuan belajar siswa dalam belajar untuk mencapai prestasiakademik secara optimal yang disebabkan oleh beberapa faktor. Setiap anak yangmengalami kesulitan belajar dikelompokkan menjadi 2 yaitu kesulitan belajarperkembangan dan kesulitan belajar akademik, maka dari itu dibutuhkan upayauntuk mengatasi kesulitan belajar anak tersebut agar dapat mencapai prestasiakademik secara optimal.Menurut Hasibuan (2018:22) mengklarifikasikan bahwa jenis-jeniskesulitan belajar dibagi ke dalam dua kelompok; 1) Kesulitan belajar yang6

berhubungan dengan perkembangan (developmental learning disabilities), dan 2)Kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities). Kesulitan belajar yangberhubungan dengan perkembangan mencakup gangguan motorik dan persepsi,kesulitan bahasa dan komunikasi, dan kesulitan belajar dalam penyesuaian perilakusosial. Kesulitan belajar akademik menunjuk pada adanya kegagalan-kegagalanpencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan.Kegagalan-kegagalan tersebut mencakup penguasaan ketrampilan menulis danmembaca.Menurut Anurrahman (2010:177) faktor-faktor penyebab kesulitan belajarmuncul karena masalah belajar, dari dimensi siswa, masalah belajar yang dapatmuncul sebelum kegiatan pembelajaran dapat diidentifikasi dengan karakteristikatau ciri siswa, baik dengan minat, kemampuan maupun pengalaman-pengalaman.Menurut Irham (2013:264) Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitanbelajar dapat berasal dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakupintelegensi/kemampuan intelektual, perasaan dan kepercayaan diri, kematanganuntuk belajar, usia, jenis kelamin, kebiasaan belajar, kemampuan daya ingat,kemampuan indera, kurangnya bakat khusus, kurangnya moivasi, keadaan individu(perasaan), faktor jasmani, dan unsur intrinsik (gangguan penglihatan, kidal, dancacat tubuh). Faktor eksternal meliputi faktor sekolah (sikap guru, cara mengajar,keadaan sosial, ruangan belajar, dan waktu belajar), keadaan dalam keluarga siswa,kualitas pembelajaran, fasilitas belajar, dan lingkungan sosial.Menurut Supriyono (2013: 78-93) mengungkapkan bahwa faktor penyebabkesulitan belajar dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu:1. Faktor internal (faktor dalam diri siswa)a. Faktor fisiologis yang dapat memicu keadaan tantangan belajar padasiswa, misalnya kondisi sedang sakit, kurang sehat, kekurangan ataucacat tubuh, dan sebagainya.b. Faktor psikologis yang dapat menyebabkan kesulitan belajarmeliputi tingkat pengetahuan yang umumnya rendah, bakat yangtidak sesuai dengan mata pelajaran, kurangnya minat belajar,7

motivasi belajar yang rendah, keadaan mental yang buruk, danperbedaan tipe belajar.2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)a. Faktor non sosial yang dapat menyebabkan kesulitan belajar padasiswa dapat berupa media pembelajaran yang kurang melengkapi,kurikulum yang sulit dijelaskan oleh guru dan dikuasai oleh siswa,kurangnya disiplin waktu pelaksanaan sistem pembelajaran, dansebagainya.b. Faktor sosial yang dapat memicu terjadinya kesulitan belajar,misalnya faktor keluarga, unsur sekolah, teman dekat, pembelajaran, misalnya hubungan orang tua dan anak, suasanarumah, bimbingan orang tua, kondisi ekonomi keluarga.Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar. Berikutlangkah-langkah untuk mengatasi kesulitan belajar menurut syah (2009:188-189)adalah:1. Menganalisis hasil diagnosis, yakni menelaah bagian-bagian masalahdan hubungan antar bagian tersebut untuk memperoleh pengertian yangbenar mengenai kesulitan masalah belajar yang dihadapi siswa.2. Mengidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan tertentu yangmemerlukan perbaikan.3. menyususn program perbaikan, khususnya program remidial teaching(pengajaran perbaikan).Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam mengatasikesulitan belajar dapat diatasi dengan beberapa langkah yaitu menganalisiskesulitan siswa, mengidentifikasi penyebab kesulitan yang dialami siswa,menyususn perbaikan, dan melakukan perbaikan. Teori upaya mengatasi kesulitanbelajar digunakan peneliti sebagai dasar untuk mengetahui upaya yang telahdilakukan guru dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.2.1.3 Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-198

Pandemi Covid-19 telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia saatini, khususnya dalam dunia pendidikan. Banyak kebijakan yang dikeluarkan daripemerintah untuk membatasi penyebaran Covid-19 yang khususnya berdampakpada pendidikan di Indonesia. Salah satu kebijakan dari pemerintah yaitupembelajaran yang dulunya dilakukan secara tatap muka diganti menjadiPembelajaran daring. Pembelajaran daring dilakukan sebagai pilihan utama dalammemutus penyebaran covid-19 di dalam dunia pendidikan (Yudiawan, 2020:12).Pembelajaran daring atau e-learning merupakan bentuk pembelajaran jarak jauhyang menggunakan teknologi dan informasi, misalnya internet (Mustofa,2019:153).Kelebihan pembelajaran daring atau e-learning menurut Zainal (2019:183)yaitu:1. Proses login yang memudahkan siswa untuk memulai pembelajaranberbasis e-learning.2. Pengguna mudah mengakses materi yang telah disediakan di dalam elearning.3. Proses pengumpulan tugas dan pengerjaan tugas dilakukan secara onlinemelalui google docs ataupun form sehingga efektif untuk dilakukan dandapat menghemat biaya.4. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.Adapun kelemahan pembelajaran daring atau e-learning menurut Zainal(2019:183) yaitu:1. Tampilan halaman login yang masih membutuhkan petunjuk lebih dalam.2. Materinya kurang luas dan ditampilkan dalam bentuk bahasa inggrissehingga merepotkan dalam mempelajarinya.3. Adanya pengumpulan tugas yang tidak terjadwal serta tidak adanyapengawasan secara langsung atau dekat dan pribadi dalam pengerjaan tugasyang membuat pengumpulan tugas menjadi tertunda.4. Materi pembelajaran menjadi kurang dimengerti saat pembelajaran tidakditunjang dengan penjelasan dari guru secara langsung.9

Isnaini (2020:22) mengemukakan indikator kesulitan belajar terhadapsistem pendidikan e-learning yang terdiri dari tiga indikator diantaranya:1. Kesulitan teknis yang mempengaruhi sinyal dan ketidak mampuan dalampembelajaran online.2. Kesulitan pelaksanaan pembelajaran.3. Kesulitan dalam faktor eksternalBerdasarkan uraian di atas terdapat beberapa indikator yang dapatmengungkap kesulitan belajar siswa dan guru melalui sistem pendidikan online dirumah. Indikator yang digunakan sebagai acuan penelitian yaitu indikator kesulitanbelajar melalui sistem online yang dikemukakan oleh Isnaini seperti kesulitanteknis, pelaksanaan pembelajaran, dan faktor eksternal.2.1.4 Karakteristik Siswa SDUsia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah dasar adalah g tahun danselesai pada usia 12 tahun. Kalau mengacu pada pembagian tahapan perkembangananak, berarti anak usia sekolah berada dalam dua masa perkembangan, yaitu masakanak-kanak tengah (6-9 tahun), dan masa kanak-kanak akhir (10-12 tahun). Anakanak sekolah ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yangusianya lebih muda, ia senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalamkelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung.Tahap perkembangan kognitif individu menutrut Piaget (dalam Sugiyanto,2016:20) melalui empat tahapan yaitu :1. Sensorimotorik (0-2 tahun), bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaanmendorong mengeksplorasi dunianya.2. merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Tahappemikirannya yang lebih simbolis tetapi tidak meibatkan pemikiranoperasional dan lebih bersifat egosentris dan intuitif daripada logis.3. Operasional Kongkrit (7-11 tahun), penggunaan logika yang memadai.Tahap ini telah memahami operasi logis dengan bantuan benda konkrit.10

4. Operasional Formal (12-15 tahun), kemampuan untuk berpikir secaraabstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasiyang tersedia.2.2 Kajian Penelitian RelevanPenelitian “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Pada Siswadi Desa Bendanpete pada Masa Pandemi Covid-19” dikuatkan oleh beberapapenelitian terdahulu. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh YuniDarijani pada tahun 2015 dengan judul “Analisis Kesulitan-Kesulitan BelajarMatematika Siswa Kelas V dalam Implementasi Kurikulum 2013 di SD Ploting SeKabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2014/2015”, Persamaan dalam penelitian iniadalah sama-sama membahas tentang kesulitan belajar. Sedangkan perbedaannyaadalah peneliti membahas tentang kesulitan belajar pada saat pandemi, sedangkanpenelitian yang dilakukan oleh Yuni Darijani membahas tentang kesulitan belajardalam pembelajaran matematika.Penelitian lainnya dilakukan oleh Hadi Cahyono pada tahun 2019 denganjudul “Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Siswa MIN Janti”. Persamaan dalampenelitian ini adalah sama-sama membahas tentang faktor-faktor kesulitan belajar.Sedangkan perbedaannya adalah peneliti membahas tentang faktor-faktor kesulitanbelajar siswa pada saat pandemi, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh HadiCahyono membahas tentang faktor-faktor kesulitan belajar siswa sebelum pandemi.Penelitian lainnya dilakukan oleh Muhammad Mahmud Fauzi pada tahun2019 dengan judul “Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa KelasIV MI Miftahul Huda Jatisari Kademangan Blitar”. Persamaan dalam penelitian iniadalah sama-sama membahas upaya dalam mengatasi kesulitan belajar. Sedangkanperbedaannya adalah peneliti membahas tentang faktor-faktor dan upaya mengatasikesulitan belajar siswa, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh MuhammadMahmud Fauzi hanya membahas tentang upaya guru untuk mengatasi kesulitanbelajar.Penelitian lainnya dilakukan oleh Mardhatillah pada tahun 2016 denganjudul “Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di11

Kelas V SD Negeri 20 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Tahun Ajaran 2015/2016”.Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang kesulitanbelajar. Sedangkan perbedaannya adalah peneliti membahas tentang kesulitanbelajar pada saat pandemi, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mardhatillahmembahas tentang kesulitan belajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.Penelitian lainnya dilakukan oleh Masykuri pada tahun 2019 dengan judul“Analisis Kesulitan Membaca Permulaan Pada Siswa Kelas I MI PesantrenPembangunan Cibeunying Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap. Persamaandalam penelitian ini adalah sama-sama menganalisis tentang kesulitan yang dialamioleh siswa. Sedangkan perbedaannya adalah peneliti membahas tentang kesulitanbelajar pada masa pandemi, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Masykurimembahas tentang kesulitan membaca permulaan pada siswa.2.3 Kerangka BerpikirAdanya kondisi sekarang yang masih mengalami masa pandemi Covid-19ditemukan adanya kesulitan belajar pada siswa. Berdasarkan observasi yangdilakukan peneliti di Desa Bendanpete terdapat beberapa siswa yang mengalamikesulitan belajar pada saat pandemi. Berkenaan dengan hal tersebut, maka penelitidalam penelitian akan menganalisis faktor-faktor penyebab kesulitan belajar padasiswa di Desa Bendanpete pada masa pandemi Covid-19.Dengan keadaan pandemi saat ini, banyak sekali kesulitan-kesulitan yangdihadapi siswa pada proses pembelajaran, karena proses pembelajaran yangdilakukan tidak secara tatap muka melainkan dengan pembelajaran daring.Kesulitan belajar adalah suatu keadaan dimana siswa tidak dapat belajarsebagaimana mestinya, hal ini tidak selalu disebabkan oleh faktor intelegensi, akantetapi dapat juga disebabkan oleh faktor non intelegensi. Kesulitan belajar jugamerupakan kondisi dimana anak siswa tidak dapat belajar dengan baik, disebabkanadanya gangguan dalam proses belajar yang berasal dari faktor internal siswamaupun dari faktor eksternal siswa.12

Dengan demikian upaya yang dilakukan yaitu menganalisis kesulitan siswa,mengidentifikasi kesulitan yang dialami siswa, menyususn perbaikan, melakukanperbaikan. Maka ditemukannya jenis dan penyebab kesulitan yang dialami siswapada masa pandemi serta mengetahui upaya yang telah dilakukan mengatasikesulitan tersebut.13

Analisis Kesulitan Belajar siswa SD pada masa Pandemi Covid-19Belajar Anak SD di Desa Bendanpete PadaMasa PandemiKesulitan belajaryang dialami siswaSD Kesulitan teknisyangmempengaruhisignaldanketidakmampuandalam belajaronline Kesulitanpelaksanaanpembelajaran Kesulitan dalamfaktor eksternalFaktor-faktor yangmenyebabkankesulitan belajar Faktor Internal Faktor EksternalUpaya mengatasikesulitan belajar Menganalisiskesulitan siswa mengidentifikasipenyebabkesulitan yangdialami siswa menyusunperbaikan melakukanperbaikan Menemukan jenis dan penyebab kesulitan belajar Menemukan solusi mengatasi kesulitan belajarGambar 2.3 Kerangka Berpikir14

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN3.1 Tempat dan Waktu Penelitian3.1.1 Tempat PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di Desa Bendanpete Kecamatan NalumsariKabupaten Jepara. Dimana peneliti akan meneliti tentang Analisis Faktor-faktorPenyebab Kesulitan Belajar Pada Siswa SD di Desa Bendanpete.3.1.2 Waktu PenelitianPenelitian ini meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporanadapun waktu yang digunakan untuk merencanakan penelitian pada bulanNovember 2020, kemudian pelaksanaan pada bulan Januari 2021 dan pelaporandimungki

akademik secara optimal yang disebabkan oleh beberapa faktor. Setiap anak yang mengalami kesulitan belajar dikelompokkan menjadi 2 yaitu kesulitan belajar perkembangan dan kesulitan belajar akademik, maka dari itu dibutuhkan upaya untuk mengatasi kesulitan belajar anak tersebut agar dapat mencapai prestasi akademik secara optimal.

Related Documents:

1. Proposal Skripsi 2. Sinopsis 3. Biografi Tere Liye Buku Dia Adalah Kakakku 4. Usul Judul Skripsi 5. Surat Keputusan Pembimbing Skripsi 6. Laporan Kemajuan Dan Bimbingan Skripsi 7. Persetujuan Ujian Skripsi 8. Surat Undangan Seminar Proposal 9. Surat Tugas 10. Daftar Hadir Peserta Simulasi Proposal 11.

filter True for user-level API (default is False – admin API) persistent_auth True for using API REST sessions (default is False) . UI Plugin API (Demo) Scheduling API VDSM hooks. 51 UI Plugins Command Line Interface . 52 Web Admin user interface Extend oVirt Web Admin user interface. 53 Web Admin user interface. 54 Web Admin user interface . 55 Web Admin user interface. 56 Web Admin user .

penulisan proposal dan skripsi serta memenuhi azas keseragaman penulisan yang berlaku bagi mahasiswa dalam lingkup Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan. Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi ini secara umum dibagi atas 2 (dua ) bagian, yaitu: (1) Pedoman Penulisan Proposal Penelitian dan (2) Pedoman Penulisan Skripsi.

keseragaman dalam penulisan proposal maupun Skripsi sesuai kaidah penulisan. Panduan Penulisan Skripsi ini meliputi prosedur tata cara penulisan, sistematika, format penulisan serta ketentuan-ketentuan bimbingan, ujian dan publikasi penulisan skripsi. Dalam kesempatan ini, tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr.dr.R.Soerjo .

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL TUGAS AKHIR & SKRIPSI 2017 1 PANDUAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI STMIK SURYA INTAN KOTABUMI TAHUN 2016/2017 A. PENDAHULUAN Skripsi merupakan tugas akhir dan sekaligus sebagai salah satu sarana untuk menuangkan semua kemampuan dan ilmu pengetahuan yang di dapat seorang mahasiswa selama kuliah.

BAB III KERANGKA LAPORAN SKRIPSI-NONSKRIPSI 12 3.1 Bagian Awal Skripsi-Nonskripsi 12 3.2 Bagian Tengah Skripsi-Nonskripsi 14 3.3 Bagian Akhir Skripsi-Nonskripsi 21 BAB IV FORMAT DAN TATA CARA PENULISAN SKRIPSI-NONSKRIPSI 22 4.1 Kertas 22 4.2 Ketikan 22 4.3 Penomoran 23 .

skripsi, maksud skripsi, logo Universitas Muria Kudus, nama dan nomor mahasiswa, nama fakultas, nama universitas, nama kota, dan tahun penyusunan skripsi. 1. Judul skripsi merupakan ekspresi dari topik yang akan diteliti (Sarwidi, dkk. 2001). Judul skripsi dibuat singkat dan jelas seperti yang diuraikan pada usulan penelitian. 2.

Certifications: American Board of Radiology Academic Rank: Professor of Radiology Interests: Virtual Colonoscopy (CT Colonography), CT Enterography, Crohn’s, GI Radiology, (CT/MRI), Reduced Radiation Dose CT, Radiology Informatics Abdominal Imaging Kumaresan Sandrasegaran, M.B., Ch.B. (Division Chair) Medical School: Godfrey Huggins School of Medicine, University of Zimbabwe Residency: Leeds .