PENGARUH TINGKAT KESEHATAN, JUMLAH PENDUDUK DAN TINGKAT . - Raden Intan

1y ago
12 Views
2 Downloads
1.85 MB
115 Pages
Last View : 25d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Gannon Casey
Transcription

PENGARUH TINGKAT KESEHATAN, JUMLAH PENDUDUK DANTINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEMISKINAN DIKABUPATEN TANGGAMUS DALAM PERSPEKTIF EKONOMIISLAM TAHUN 2009-2018SkripsiDiajakukan Untuk Memenuhi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syaratGuna Mendapat Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)Oleh :WIKA MAYASARINPM 1551010315Program Studi : Ekonomi islamFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAMUNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTANLAMPUNG1441 H/2019 M

PENGARUH TINGKAT KESEHATAN, JUMLAH PENDUDUK DANTINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEMISKINAN DIKABUPATEN TANGGAMUS DALAM PERSPEKTIF EKONOMIISLAM TAHUN 2009-2018SkripsiDiajakukan Untuk Memenuhi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syaratGuna Mendapat Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)Oleh :WIKA MAYASARINPM 1551010315Program Studi : Ekonomi islamPembimbing I : Ahmad Habibi, S.E.M.EPembimbing II : Muhammad Kurniawan, S.E.,M.E.SyFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAMUNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTANLAMPUNG1441 H/2019 M

ABSTRAKKemiskinan menurut Mudrajad Kuncoro ialah ketidakmampuan untukmemenuhi standar hidup yang rendah berkaitan pula dengan jumlah pendapatanyang sedikit, perumahan yang kurang layak, kesehatan dan pelayanan kesehatanyang buruk, tingkat pendidikan masyarakat yang rendah sehingga berakibat padarendahnya sumber daya manusia. Garis kemiskinan di Kabupaten Tanggamus daritahun ke tahun terus mengalami peningakatan, pada tahun 2009 garis kemiskinansebesar 198076.45 dan mengalami peningakatan yang cukup signifikan padatahun 2018 mencapai 351167.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah tingkat kesehatan,jumlah penduduk, dan tingkat pendidikan berpengaruh secara parsial terhadapkemiskinan di kabupaten Tanggamus, apakah tingkat kesehatan, jumlahpenduduk, dan tingkat pendidikan berpengaruh secara simultan terhadapkemiskinan di kabupaten Tanggamus dan Bagaimana pengaruh tingkat kesehatan,jumlah penduduk, dan pendidikan secara parsial terhadap kemiskinan diKabupaten Tanggamus dalam perspektif Ekonomi Islam.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatanpenelitian secara kuantitatif dengan menggunakan data sekunder dalam periodepengamatan tahun 2009-2018, yaitu data kesehatan (angka harapan hidup, jumlahpenduduk, pendidikan (rata-rata lama sekolah), dan kemiskinan (gariskemiskinan) di Kabupaten Tanggamus, data yang terkumpul dianalisismenggunakan uji asumsi klasik dan regresi linier berganda.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kesehatan berpengaruhsecara parsial terhadap kemiskinan dengan nilai probabilitas sebesar 0,01 0,05,jumlah penduduk berpengaruh terhadap kemiskinan dengan nilai probabilitassebesar 0,00 0,05, dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadapkemiskinan dengan nilai probabilitas sebesar 0,80 0,05. Dan secara simultantingkat kesehatan, jumlah penduduk dan tingkat pendidikan berpengaruh terhadapkemiskinan denga nilai probabilitas sebesar 0,00 0,05. Tidak berpengaruhnyapendidikan terhadap upaya penurunan angka kemiskinan di KabupatenTanggamus dikarenakan masih rendahnya tingkat partisipasi sekolah diKabupaten Tanggamus yang disebabkan oleh penduduk miskin tidak mampumelanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam Islam tidakmenganjurkan umatnya untuk hidup miskin, Islam melarang meninggalkan anakanaknya dalam keadaan lemah dan miskin. Islam menganjurkan umatnya untukbekerja dan melarang membuang waktu dengan hal yang sia-sia.Kata Kunci : Kemiskinan, Kesehatan, Jumlah Penduduk, dan Pendidikan.

MOTTO َوقُ ِل ٱعۡ َملُوا فَ َسيَ َرى ٱللَّهُ َع َملَ ُكمۡ َوَر ُسولُهۥُ َوٱلۡ ُمؤۡ ِمنُو َنۡ َو َستُ َرُّدو َن إِ َ ىل ىَعلِ ِم ِ٥٠١ َّه َد ِة فَيُنَبِّئُ ُكم ِِبَا ُكنتُمۡ تَعۡ َملُو َن َ ٱلۡ َغيۡب َوٱلش ى Artinya: Dan Katakanlah: „Bekerjala kamu, maka Allah dan rasulNya sertaorang-orang mukmin akan melihat pekerjaan mu, dan kamu akan dikembalikankepada Allah yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nyakepada kamu apa yang telah kamu kerjakan‟(Qs. At-Taubah:105)

PERSEMBAHANTeriring doa dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, penulis mempersembahkanSkripsi ini sebagai tanda bukti cinta dan kasih sayang tulus kepada:1. Kedua orang tua ku terkasih Bapak Margono dan Ibu Shaleha yang selalusenantiasa mendoakan, selalu menjadi penyemangat, dan selalu memberika\nsemua yang penulis perlukan untuk menyelesaikan skripsi ini.2. Kakak-kakak kandungku (Agus, Siti, dan Amir), kakak iparku (Ernida Wati,Mukidi dan Nur Hayati) yang selalu memberikan motivasi, waktu, danmaterinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.3. Almamater tercinta UIN Raden Intan Lampung sebagai tempat penulis belajardan berproses menjadi lebih baik, khususnya Fakultas Ekonomi Dan BisnisIslam.

RIWAYAT HIDUPWika Mayasari dilahirkan di Kacamarga, pada tanggal 28 Maret 1997, anak keempat dari empat bersaudara, dari pasangan Ayah Margono dan Ibu Shaleha.Adapun riwayat pendidikan penulis, sebagai berikut:1. SD N 1 Kacamarga Kec. Cukuh Balak Kab. Tanggamus, Lulus pada tahun20092. MTs N 1 Pringsewu Kab. Pringsewu, Lulus pada tahun 20123. MAN 1 Pringsewu Kab. Pringsewu, Lulus pada tahun 20153. Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan di Perguruan TinggiUniversitas Islam Negeri Raden Intan Lampung pada Fakultas Ekonomi DanBisnis Islam jurusan Ekonomi Syariah

KATA PENGANTARSegala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayahNya uamg senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapatmenyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH TINGKAT APKEMISKINAN DI KABUPATEN TANGGAMUS DALAM PERSPEKTIFEKONOMI ISLAM TAHUN 2009-2018” sebagai syarat untuk menyelesaikanProgram Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis IslamJurusan Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang penulishadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan danbantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual. Untuk itu padakesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:1.Bapak Dr. Ruslan Abdul Ghofur, S.Ag., M.Si. selaku Dekan FakultasEkonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.2.Bapak Ahmad Habibi, S.E.M.E selaku dosen pembimbing satu yang telahbersedia mel;uangkan waktu untuk memberikan arahan selama penyusunanskripsi.3.Bapak Muhammad Kurniawan, S.E.,M.E.Sy selaku dosen pembimbing duayang telah bersedia ,eluangkan waktunya umtuk m,emberikan arahan selamamenyusun skripsi.4.Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas IslamNegeri Raden Intan Lampung yang telah memberikan ilmu selama lismampumenyelesaikan penulisan skripsi ini.5.Seluruh staf Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanggamus yang telahmembantu memberikan izin penelitian dan informasi sehingga sangatmembantu kelancaran penelitian ini.6.Kedua Orang Tua beserta kakak-kakak ku yang telah memberikan doa dandukungan selama proses penulisan skripsi.

7.Terimakasih Rian Aji Setyawan, S.Pd. yang telah memberikan semangat,dukungan dan doa kepada penulis.8.Terimkasih untuk sahabat-sahabat ku Laras Puri Tama, S.E., Mitha Angraeni,S.E., Novia Radika Yanti, S.E., Teguh Sunaryo, S.E., Meta Kartika Sari,S.Pd., Tiwi, Hilda, dkk yang telah memberi dukungan dan doa kepadapenulis.9.Semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah membantudan memberi dukungan kepada penulis.Penulis mohon maaf atas segala kesalahan. Semoga skripsi ini dapatmemberikan manfaat untuk mendorong penelitian-penelitian selanjutnya.Bandar Lampung, 16 Desember 2019PenulisWika MayasariNPM 1551010315

DAFTAR ISIHALAMAN JUDULABSTRAKSURAT PERNYATAANHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBINGPENGESAHANMOTTOPERSEMBAHANRIWAYAT HIDUPKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR LAMPIRANBAB I PENDAHULUANA.B.C.D.E.Penegasan Judul . 1Alasan Mmeilih Judul . 3Latar Belakang . 4Rumusan Masalah . 16Tujuan Dan Manfaat Penelitian . 17BAB II LANADASAN TEORIA. Tinjauan Tentang Kemiskinan .1. Definisi Kemiskinan . 192. Teori Kemiskinan . 233. Penyebab Kemiskinan . 264. Indicator Dalam Kemiskinan . 285. Kemiskinan Menurut Pandang Ekonomi Islam . 31B. Kesehatan .

C.D.E.F.G.1. Definisi Kesehatan . 452. Kesehatan Dalam Ekonomi Islam . 473. Kesehatan Dalam Sudut Pandang Ekonomi . 494. Hubungan Kesehatan Dengan Kemiskinan . 51Jumlah Penduduk1. Definisi Penduduk . 532. Teori Kependudukan . 553. Factor Demografi . 614. Ledakan Penduduk . 655. Penduduk Menurut Perspektif Ekonomi Islam . 696. Hubungan Jumlah Penduduk Dengan Kemiskinan . 71Pendidikan1. Definisi Pendidikan . 732. Indicator Pendidikan . 773. Jenis-Jenis Pendidikan . 794. Tujuan Pendidikan . 805. Pendidikan Menurut Islam . 836. Hubungan Pendidikan Dengan Kemiskinan . 87Tinjauan Pustaka . 89Kerangka Pemikiran . 92Hipotesis . 93BAB III METODE PENELITIANA. Jenis Dan Sifat Penelitian1. Jenis Penelitian . 982. Sifat Penelitian . 99B. Sumber Data . 99C. Tekhnik Pengumpulan Data . 1001. Dokumentasi . 1002. Studi Pustaka . 100D. Populasi Dan Sample1. Populasi . 1012. Sample . 101E. Definisi Operasional1. Variabel Terikat . 1022. Variable Bebas . 102F. Tekhnik Analisis Data . 103

BAB IVA. Gambaran Umum Lokasi Penelitian1. Gambaran Umum Kabupaten Tanggamus . 1092. Letak dan Kondisi Geografis Kabupaten Tanggamus . 1103. Keadaan Demografi Kabupaten Tanggamus . 1114. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus . 1125. Pertumbuhan Ekonimi Kabupaten Tanggamus . 113B. Hasil Penilitian1. Kemiskinan . 1152. Kesehatan . 1153. Jumlah Penduduk . 1164. Pendidikan . 117C. Hasil Analisis Data1. Uji Asumsi Klasika. Uji Normalitas . 122b. Uji Multikolinearitas . 123c. Uji Autokorelasi . 124d. Uji Heteroskedasitas . 1252. Uji Hipotesisa. Analisis Regresi Linier Berganda . 126b. Uji t . 28c. Uji F . 129d. Koefisien Determinasi . 130D. Pemabahasan Hasil Penelitian1. Pembahasan Secra Parsial Tentang Pengaruh Kesehatan, JumlahPenduduk dan Pendidikan Terhadap Kemiskinan . 1302. Pembahsan Secara Simultan Tentang Pengaruh Kesehatan, JumlahPenduduk dan Pendidikan Terhadap Kemiskinan . 1383. Pembahasan Secra Parsial Tentang Pengaruh Kesehatan, JumlahPenduduk dan Pendidikan Terhadap Kemiskinan Dalam PerspektifEkonomi Islam . 140BAB V PENUTUPA. Kesimpulan . 148B. Saran . 151DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

BAB IPENDAHULUANA. Penegasan JudulSkripsi ini berjudul Pengaruh Tingkat Kesehatan, Jumlah Pendudukdan Tingkat Pendidikan Terhadap Kemiskinan Di Kabupaten TanggamusDalam Perspektif Ekonomi Islam (tahun 2008-2017). Guna menghindariterjadinya kekeliriuan dalam penafsiran dari judul skripsi ini, maka penulisperlu memberi penjelasan mengenai istilah-istilah yang dimkasud dalamjudul tersebut, yaitu:1. PengaruhPengaruh merupakan sumber daya yang dapat membentuk ataumengubah sesuatu yang lain.12. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yangmemungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial danekonomi.23. Jumlah penduduk adalah jumlah orang yang bertempat tinggal disuatuwilayah padawaktu tertentu dan merupakan hasil dari proses-prosesdemografi yaitu fertilitas, moralitas, dan migrasi. 31Nugroho Eko, Dibalik Sejarah Perekonomian Indonesia (Jakarta, Balai Pustaka 2002),h. 652Siti Nafsiah, prof Hembing pemenang the Star of Asia Award : pertama di Asia ketigadi dunia” Gema Insani, 20093Saharuddin Didu dan Feri Fauzi, “Pengaruh Jumlah Penduduk, Pendidikan, danPertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Kabupaten Lebak”, Jurnal Ilmu Ekonomi, Vol.6,No.1, April 2016, h. 106

4. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan olehmanusia dalam upaya membentuk manusia yang berkualitas sehinggamampu memajukan dan mengembangkan suatu negara. 45. Kemiskinan adalah suatu situasi yang dihadapi oleh seorang individudimana mereka tidak memiliki kecukupan sumber daya untukmemenuhi kebutuhan hidup yang nyaman, baik ditinjau dari segiekonomi, sosial, psikologis maupun dimensi spiritual.56. Perspektif adalah cara melukiskan suatu benda pada permukaan yangmendatar bagaimana yang terlihat oleh mata dengan tiga dimensi(panjang, lebar dan tinggi).67. Ekonomi islam adalah ilmu ekonomi yang berdasarkan pada Al-Qurandan Hadist. Para ulama, khususnya para ahlusunah wal jamaahbersepakat bahwa sumber hukum dalam islam adalah al-quran, sunah,ijma‟ dan qiyas.7Menurut beberapa ahli ekonomi islam bahwa pengertian ekonomiislam:“sebuah usaha sistematis untuk memahami masalah-masalah ekonomi,dan tingkah laku manusia secara relasional dalam perspektif islam”84Badan Pusat Statistik Lampung, Produk Domestik Regional Bruto Provinsi LampungMenurut Pengeluaran 2011-2015, (Lampung: Badan Pusat Statistik Lampung,2015) h.95Irfan Syauqi. Ekonomi Pembangunan Syariah Edisi Revisi (Jakarta: Rajawali Pers,2016), h.686Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Inonesia, (Jakarta; Gramedia,2008), h.587Lukman HAKIM, Prinsip-prinsip Ekonomi Islam, (Surakarta: Erlangga,2012), h.168Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Ekskusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana,2006), h.17

Ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomimasyarakat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam”9Berdasarkan penjelasan dari istilah-istilah diatas, maka dapatditegaskan bahwa yang dimaksud dengan judul ini adalah bagaimanapengaruh tingkat kesehatan, jumlah penduduk dan tingkat pendidikanterhadap kemiskinan dalam perspektif islam di Kabupaten Tanggamus.B. Alasan Memilih Judul1. Alasan ngpertumbuhan ekonomi, pembangunan suatu daerah dapat berjalandengan baik jika kesejahteraan masyarakat meningkat. Berhasilnyasuatu pembangunan daerah dapat tercermin dalam laju pertumbuhanpenduduk miskin. Masih tingginya tingkat kemiskinan di KabupatenTanggamus yang menempati posisi ke 6 dalam urutan daerah miskin diprovinsi lampung menunjukkan bahwa pembangunan di KabupatenTanggamus nampak belum berhasil.Kemiskinan mengakibatkan terjadi rendahnya tingkat kesehatandan pendidikan masyarakat karena kesehatan dan pendidikan yangtinggi rata-rata hanya dapat diakses oleh masyarakat yang mampu saja.Dengan kenyataan ini maka kecil harapan bagi masyarakat miskin9Muhammad Abdul Manan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, (Yogyakarta: PT. DanaBhakti Perkasa Yas, 1997), h.19

dapat mengakses pelayanan kesehatan yang baik dan pendidikan yangtinggi.2. Secara SubjektifMemberikan pengetahuan bagi penulis maupun pembaca tentangpengaruh kesehatan, jumlah penduduk dan pendidikan terhadap tingkatkemiskinan di kabupaten Tanggamus di tinjau dalam perspektifEkonomi Islam. Di samping itu pula data yang penulis lakukan inidapat di peroleh melalui beberapa lembaga atau nstansi yang terkaitdan juga penelitian yang dilakukan penulis ada relevansinya denganilmu yang penulis pelajari dari Fakulta Ekonomi Dan Bisnis IslamJurusan Ekonomi Islam.C. Latar Belakang MasalahNegara-negara berkembang didunia termasuk Indonesia dihadapkan padasuatu permasalahan yaitu kemiskinan, menurut para ahli ekonomi kemiskinanIndonesia bersifat multidefensial. Kemiskinan merupakan salah satu masalahyang selalu dihadapi oleh manusia. Masalah kemiskinana itu sama tuanyadengan usia kemanusiaan itu sendiri dan implikasi permasalahannya dapatmelibatkan keseluruhan aspek kehidupan manusia, walaupun seringkali tidakdisadari kehadirannya sebagai masalah untuk manusia yang bersangkutan.Bagi mereka yang tergolong miskin, kemiskinan merupakan suatu yang nyatadan ada dikehidupan mereka sehari-hari, karena mereka itu merasakan danmenjalani sendiribagaimana mereka hidup dalam kemiskinan. Walaupun

demikian belum tentu mereka sadar akan kemiskinan yang sedang merekajalani. Kesadaran kemiskinan yang mereka miliki itu, baru terasa waktumereka membandingkan kehidupan yang mereka jalani dengan kehidupanorang lain yang tergolong mempunyai tingkat kehidupan sosial yang tinggi. 10Indonesia adalah negara berkembang dengan tingkat pertumbuhanpenduduk yang meningkat setiap tahunnya. Dampak dari pertumbuhanpenduduk di Indonesia salah satunya adalah kemiskinan. Kemiskinan menurutMudrajad Kuncoro ialah ketidakmampuan untuk memenuhi standar hidupyang rendah berkaitan pula dengan jumlah pendapatan yang sedikit,perumahan yang kurang layak, kesehatan dan pelayanan kesehatan yangburuk, tingkat pendidikan masyarakat yang rendah sehingga berakibat padarendahnya sumber daya manusia.11 Kemiskinan secara umum mendefinisikanbahwa kemiskinan merupakan kondisi seseorang atau sekelompok orangdimana mereka tidak memiliki kecukupan sumber daya untuk memenuhikebutuhan hidup yang nyaman, baik ditinjau dari sisi ekonomi, sosial,psikologis, maupun dimensi spiritual.12Masalah kemiskinan memang telah lama menjadi problem dan sudah adasejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukankarena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau10Arsyad, Lincolin, Ekonomi Pembangunan, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN), 2010Mudrajad Kuncoro, Masyarakat Dan Budaya, Volume 5 no. 1 tahun 2003, hal.6312Ain Mahaeni, et. Al. “Evaluasi Program – Program Pengentasan Kemiskinan diProvinsi Bali”, Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Vol. X No. 1 : 8– 1811

materi.13Apabila dilihat dari pola hubungan sebab akibat orang miskin adalahmereka yang serba kurang mampu dan terbelit didalam lingkaranketidakberdayaan berada di bawah standar aktifitasnya tetapi menjalanikegiatan seperti layaknya orang-orang yang berkehidupan yang lebih baik, dankemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untkdipunyai seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, dan air minum, hal-halyang berhubungan erat dengan kualitas hidup. Kemiskinan kadang juga berartitidak ada akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasimasalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warganegara.14Kemiskinan sendiri pada negara berkembang merupakan masalah yangcukup rumit meskipun negara berkembang telah berhasil melaksanakanpembangunan dalam hal produksi dan pembangunan nasional. Kondisi suatunegara atau daerah juga merupakan cerminan dari tingkat kesejahteraanpenduduk yang tinggal pada negara atau daerah tersebut. Indonesia adalahnegara yang tergolongmasih berkembang dan kemiskinan menjadi masalahyang masih menjadi perhatian. 1513Nano Prawoto, Memahami Kemiskinan dan Strategi Penanggulangannya, JurnalEkonomi dan Studi Pembangunan Volume 9, Nomor 1, A pril 2009:5814Katalog BPS, Kabupaten Pesawaran:2011 h. 9715Noor Zuhdiyati, “analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Indonesiaselama lima tahun terakhir (studi kasus pada 33 provinsi)” JIBEKA, Vol.11 No.2 tahun 2017, hal,27

Tabel 1.1Garis Kemiskinan Kapita Perbulan Indonesia Tahun 2013-2018GarisTahun .4122014623.5342013551.558Sumber : Badan Pusat Statistik IndonesiaPada tabel 1.1 bisa dilihat bahwa garis kemiskinan di Indonesiamengalami peningkatan secara fluktuatif dimana pada tahun 2013 gariskemiskinan sebesar 551.558 kemudian meningkatn pada tahun 2018 mencapaiaangka sebesar 817.924.Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan mengacu kepada ranrata-ratakemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum danmerupakan batas untuk menentukan miskin atau tidaknya seseorang. Dengandemikian dapat dikatakan penduduk miskin adalah penduduk yang memilikirata-rata pengeluaran per kapita perbulan di bawah garis kemiskinan. Melaluipendekatan sosial masih sulit untuk menentukan garis kemiskinanmasyarakat, tetapi dalam istilah ekonomi, secara teori dapat di hitung dengantiga jenis pendekatan yaitu produksi, pendapatan, dan pengeluaran. Saat ini,Biro Pusat Statistik (BPS) menggunakan pendekatan pengeluaran untukmenentukan garis kemiskinan lainnya di Indonesia dikembangkan olehSajogyo pada tahun 1975, yamng menyatakan bahwa orang miskin memilikipengeluaran setara dengan 320 kg beras per kapita per tahun atau sekitar Rp

133.333,2 per kapita perbulan. Garis kemiskinan yang diterapkan oleh BPSmaupun Sajogyo di duga terlalu renda untuk mencukupi kebutuhan hidupminimum bahkan lebih rendah dari garis kemiskinan Bank Dunia US 1 perkapita per hari.Menurut Bank Dunia, penyebab dasar kemiskinan adalah : (1) kegagalankepemilikan terutama tanah dan modal, (2) terbatasnya ketersediaan bahankebutuhan dasar, sarana dan prasarana, (3) kebijakan pembangunan yang biasperkotaan dan bias sektor, (4) adanya perbedaan kesempatan antara anggotamasyarkat dan sistem yang mendukung, (5) adanya perbedaan sumber dayamanusia dan perbedaan antar sektor ekonomi, (6) rendahnya produktifitas dantingkat pembentukan modal dalam masyarakat, (7) budaya idup yangdikaitkan dengan kemampuan seseorang mengelola sumber daya alam danlingkungannya, (8) tidak adanya tata pemerintahan yang bersih dan baik(good govermance), (9) pengelolaan sumber daya. 16Tabel 1.2Garis Kemiskinan Kapita Perbulan Menrut Kabupaten/Provinsi LampungTahun 2009-2018Garis Kemiskinan Kapita Perbulan (Rp/Kap/Bulan) (Rupiah)Wilayah2018 2017 2016 2015 2014 2013 20122011 201020093207Lampun 3914 3825 3719 33553101 29110 2696 23766 2115623.8g Barat44762600266.037008.4212990Tangga3511 3414 3323 30952875 26714 2501 22250 1980751.3mus67430269608.453446.455Lampun30753758 3605 3464 31942956 27440 2561 22711 20217g45.668945748011.175338.57Selatan016Ali Khomsan dkk, 2015. Indikator Kemiskinan dan Misklasifikasi Orang Miskin,Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia h.6-17

30133521 3422 3317 30792914 2735738.973956544053.778Lampun32663851 3739 3624 33643139 29144g13.232807549405.31Tengah83380Lampun 3909 3799 3696 34633228 2961731.9g Utara27622893358.1162865Way3330 3236 3137 29122760 2574917.6Kanan33913307918.1803073Tulang3844 3736 3621 33712957 2750848.9Bawang 65818567388.3062946Pesawar 3609 3472 3308 30552848 2674702.5an09157440975.0473294Pringse4081 3988 3792 35083157 2917105.2wu74307983791.78030823704 3601 3534 32882961 27449Mesuji94.597057759021.633Tulang30323849 3703 3589 32972917 27122Bawang52.333323996212.57Barat9Pesisir3933 3908 3717 3423Barat02852410Bandar45005622 5406 5029 47604291 39264Lampun13.677796855461.60g430573606 3464 3312 31482939 27311Metro47.956910191946.752Provinsi3188 29534023 3848 3649 337926308Lampun21.9 95.3078222967.58g76Sumber: Badan Pusat Statisti Provinsi LampungLampung Timur2572 22769848202699.992712 23922628212964.252742 24178919215244.482413 20874304185827.172567 22318931198678.502517 22663231201749.562692 23786128-2561 22802857-2537 22656733----3599 31845488283495.672552 22156315197240.3923402024173.44.146188812Pada tabel 1.2 dapat dilihat bahwa garis kemiskinan di ProvinsiLampung mengalami peningkatan secara fluktuatif selama 10 tahundimana pada tahun 2009 garis kemiskinan sebesar Rp. 188.812 kemudian

mengalami peningkatan pada tahun 20018 garis kemiskinan mencapaiangka sebesar Rp 402.307.Di Pulau Sumatera, Lampung masuk peringkat ke tiga dari bawahsoal pengentasan kemiskinan. Apalagi di tingkat nasional, Lampung masihsangat tertinggal jauh dari provinsi-provinsi lain. Sekitar 70% penduduk diLampung tinggal di pedesaan dan angka kemiskinannya justru ada diperkotaan. Begitu juga tingkat pengangguran terbuka diperkotaan jauhlebih tinggi daripada pedesaan.17Tidak jauh dengan kondisi kemiskinan di Lampung, Tanggamusmerupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung. Pada tabel 1.2dapat dilihat garis kemiskinan di Kabupaten tanggamus setiap tahunnyaterus mengalami peningkatan dimana pada tahun 2009 garis kemiskinansebesar Rp 198.076,85 dan mengalami peningkatan pada tahun 2018sebesar Rp 351.167. Kenaikan garis kemiskinan banyak di picu olehfaktor diantaranya kesehatan, jumlah penduduk dan pendidikan.17Pengentasan Kemiskinan di Lampung Masih Rendah, tersedia di : Media Indonesia.com(online) di akses pada tanggal 01-agustus-2019 pukul 15:07

Tabel 1.3Angka Harapan Hidup Kabupaten Tanggamus Tahun 2009-2018Angka 1868.04Sumber: Badan Pusat Statistik TanggamusPada tabel 1.3 dapat dilihat bahwa angka harapan hidup diKabupaten Tanggamus tahun 2009 yaitu 68,92 pada tahun berikutnyamengalami penurunan namun, pemerintah Kabupaten Tanggamus terusberupaya meningkatkan angka harapan hidup di masyarakat dimana padatahun 2017 yaitu 67,80 dan meningkat pada tahun 2018 yaitu sebesar 68,04tahun. Peningkatan angka harapan hidup ini menunjukan bahwa adanyaperbaikan pada indikator kesehatan di Kabupaten Tanggamus.Kesehatan jugamempengaruhikemiskinan karenaapabilamasyarakat memiliki tingkat kesehatan atau harapan hidup yang tinggi akanberdampak pada masyarakat yang produktivitas dan memiliki etos kerja yangtinggi sehingga masyarakat bersemangat untuk memiliki pekerjaan dan akanmengakibatkan distribusi pendapatan masyarakat meningkat. MenurutLincolin, intervensi untuk memperbaiki kesehatan dari pemerintah jugamerupakan suatu alat kebijakan penting untuk mengurangi kemiskinan. Salahsatu faktor yang mendasari kebijakan ini adalah perbaikan kesehatan akan

meningkatkan produktivitas golongan miskin. Kesehatan yang lebih baik akanmeningkatkan daya kerja, mengurangi hari tidak bekerja dan meningkatkanoutput energi.18Tabel 1.4Jumlah Penduduk di Kabupaten Tanggamus Tahun 2009-2018Tahun Jumlah 586.6242018592.603Sumber : Badan Pusat Statistik TanggamusPada tabel 1.4 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di KabupatenTanggamus mengalami peningkatan, dimana jumlah penduduk tahun 2009sebesar 486.284 menjadi 592.693 pada tahun 2018.Jumlah penduduk yang tinggi juga mempengaruhi distribusipendapatan karena semakin banyaknya pertumbuhan pendudukmakaakan semakin sempit lapangan peker

PENGARUH TINGKAT KESEHATAN, JUMLAH PENDUDUK DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN TANGGAMUS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM TAHUN 2009-2018 Skripsi Diajakukan Untuk Memenuhi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mendapat Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh : WIKA MAYASARI NPM 1551010315 Program Studi : Ekonomi islam

Related Documents:

Tabel 4.9 Peramalan Jumlah Penduduk dengan Metode DES Parameter α 0,4 42 Tabel 4.10 Peramalan Jumlah Penduduk dengan Metode DES Parameter α 0,5 43 Tabel 4.11 Peramalan Jumlah Penduduk dengan Metode DES Parameter α 0,6 45 Tabel 4.12 Peramalan Jumlah Penduduk dengan Metode DES Parameter α 0,7 46 Tabel 4.13 Peramalan Jumlah Penduduk

penduduk. Pada tahun 2000, jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas diperkirakan meningkat sekitar 15,3 juta (7,4%) dari jumlah penduduk. Pada tahun 2005, jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 18,3 juta (8,5%). Pada tahun 2005-2010 jumlah lanjut usia akan sama dengan jumlah angka balita, yaitu sekitar 19,3 juta jiwa (9%) dari jumlah penduduk.

masalah kuantitas dan kualitas penduduk. Adapun masalah-masalah kependudukan tersebut adalah sebagai berikut: a. Jumlah penduduk besar b. Pertumbuhan penduduk cepat c. Persebaran penduduk tidak merata d. Kualitas penduduk rendah e. Komposisi penduduk sebagian besar berusia pro- duktif. 2. Jumlah Penduduk Besar

Skripsi : Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pendapatan Perkapita Kabupaten Pandeglang Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap

SKRIPSI PENGARUH JUMLAH PENDUDUK TINGKAT PENGANGGURAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEMISKINAN (STUDI KASUS DI PROVINSI JAWA TIMUR) Diajukan oleh . 1.2 Perumusan Masalah 12 1.3 Tujuan Penelitian 12 1.4 Manfaat Penelitian 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 2.1 Penelitian Terdahulu 14 2.2 Landasan Teori 18 .

Analisis Pengaruh Faktor PDRB, Jumlah Penduduk, Inflasi, dan Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2002-2018 SKRIPSI Oleh: Nama : Aldora Anta Fahma Putri Noreen C Nomor Mahasiswa : 16313009 Program Studi : Ilmu Ekonomi UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

upah minimum di Provinsi Lampung, Bagaimana pengaruh jumlah penduduk terhadap tingkat pengangguran dan bagaimana pengaruh upah dan pertumbuhan . sudah tergolong angkatan kerja belum mendapat pekerjaan dan berusaha mencari pekerjaan.4 5. Ekonomi islam, Menurut Chapre ekonomi islam adalah sebagai suatu .

o Additif alimentaire. 41 Intrants alimentaires: o Matière première : matière unique ou principale soumise à la transformation Unique : blé en minoterie, betterave ou canne en sucrerie Principale en volume : lait pour le yaourt, eau pour les boissons gazeuses Principale en valeur : sucre pour les boissons gazeuses 1. Chapitre introductif 1.4- Intrants et produits des IAA. 42 o Ingrédient .