Skripsi Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Hidup Pada Lansia .

1y ago
18 Views
2 Downloads
1.64 MB
65 Pages
Last View : 3d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Audrey Hope
Transcription

SKRIPSIHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIABERDASARKAN LITERATUR REVIEWOLEH :ALOYSIUS OKTAVIANUS KUSUMA( 1507.14201.383 )PROGRAM STUDI ILMU S1 KEPERAWATANSTIKES WIDYAGAMA HUSADAMALANG2020

SKRIPSIHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIABERDASARKAN LITERATUR REVIEWDiajukan Sebagai Syarat MenyelesaikanPendidikan Tinggi Program Studi Sarjana KeperawatanOLEH :ALOYSIUS OKTAVIANUS KUSUMA( 1507.14201.383 )PROGRAM STUDI ILMU S1 KEPERAWATANSTIKES WIDYAGAMA HUSADAMALANG2020i

LEMBAR PERSETUJUANSkripsi ini disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi SekolahTinggi Ilmu Kesehatan Widyagama Husada MalangHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIABERDASARKAN LITERATUR REVIEWAloysius Oktavianus Kusuma1507.14201.383Pembimbing IPembimbing II(Abdul Qodir. S.Kep., Ns., M. Kep)(Dr.Wira Daramatasia.,M.,Biomed)ii

LEMBAR PENGESAHANSkripsi ini telah diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji SkripsiSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widyagama Husada Malang PadaTanggal2020HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIABERDASARKAN LITERATUR REVIEWALOYSIUS OKTAVIANUS KUSUMANIM : 1507.14201.383Miftakhul Ulfa, S.kep., Ners., M,Kep()()()Penguji lAbdul Qodir. S.Kep., Ns., M. KepPenguji IlDr.Wira Daramatasia.,M.,BiomedPenguji IIlMengetahuiKetua STIKES Widyagama Husada(dr. Rudy Joegijantoro., MMRS)NIP. 197110152001121006iii

KATA PENGANTARPuji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esayang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehinggapenulis bisa menyelesaikan Skripsi dengan tepat waktu, yang kami beriJudul “hubungan aktivitas fisik dengan kualitas hidup pada lansiaBerdasakan Literatur Review.” Tujuan dari penyusunan Skripsi ini gunamemenuhi salah satu syarat untuk bisa menempuh ujian sarjanakeperawatan di kampus stikes widyagama husada malang.Didalam pengerjaan Skripsi ini telah melibatkan banyak pihak yangsangat membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulissampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada :1. Bapak Dr. Rudy Joegijantoro, MMRS selaku Ketua Stikes WidyagamaHusada Malang2. Bapak Abdul Qodir., S.kep., M. Kep Selaku ketua Prodi pendidikan Nerssudah membantu dalam pengurusan surat-surat3. Pembimbing 1 BapakNsAbdul Qodir., S.Kep., M.Kepyangtelah membimbing dalam proses pengerjaan Skripsi ini4. Pembimbing 2 Ibu Dr. Wira Daramatasia.,M.,Biomed yang telahmembimbing dalam proses pengerjaan Skripsi ini5. Ibu Miftakhul Ulfa, S.kep., Ners., M,Kep. Selaku dosen penguji Skripsiini.6. Kepada keluarga besar terutama orang tua serta kakak dan adik sayayang telah mendukung dan memberi motivasi serta mendoakan dalammengerjakan Skripsi ini7. seorang perempuan dan seorang putra mahkota yang dicintai dandisayangi yang sudah memberikan begitu banyak kebahagiaansemangat dan selalu memotivasikan ketika merasa malas mengerjakanSkripsi ini.8. Teman-teman khususnya angkatan tahun 2015 yang selalu mendukungdan memberikan motivasi dalam mengerjakan proposal ini.Malang,2020Aloysius Oktavianus Kusumaiv

ABSTRACTKusuma, Aloysius Oktavianus. 2020. Literature Study of the Correlation ofPhysical Activity with the Quality of Life To the elderly. Thesis. S1 NursingStudy Program of Widyagama Husada School of Health Malang. Advisors :(1) Abdul Qodir., S.Kep., Ners., M.Kep. (2) Dr. Wira Daramatasia., M.,BiomedBackground: The quality of life in the elderly is influenced by physical,psychological and social changes. One of the ways to improve the quality of elderlylife is psysical activity. By engaging in sufficient physical activity, it can be one thefitness signs of the elderly. Entering into old age means having psysical declinethat is characterized by sagging, white hair, hearing loss, deteriorating vision, slowmotion, impairment ot vital organ function, heightened emotional states and lackof desire.Objectives: To find out correlation between physical activity and the quality of lifein the elderly by using the last 5-year review literature.Method: This study used a literature review method based on an empirical studyof the last five years with 10 articles in Indonesian and English according to thekeywords in the search that match the inclusion and exclusion criteria. The articleswere obtained from Google Scholar (6) and Science Direct (4) database.Results: Based on the search for literatur review articles 750. And re-selected into10 articles. Articles exist in the years 2018.Conclusion: There is significant correlation between physical activity with thequality of life, meaning that by knowing the management of physical activity, thebetter the elderly will improve the quality of life by modifying the life style withstyles.References: 21 references (2010-2018)Keywords: physical activity, quality of life, the elderly.v

ABSTRAKAloysius Oktavianus Kusuma. 2020. Studi Literatur Hubungan Aktifitas Fisikdengan Kualitas Hidup pada Lansia. Skripsi. Program Studi Pendidikan NersSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widyagama Husada Malang. Pembimbing:(1) Abdul Qodir., S.Kep., Ners., M.Kep. (2): Dr. Wira Daramatasia., M.,BiomedLatar Belakang: kualiatas hidup pada lansia dipengaruhi oleh beberapaperubahan yaitu perubahan fisik, psikologis dan sosial. Salah satu carapeningkatan kualitas hidup pada lansia adalah melalui aktifitas fisik. Denganmelakukan aktivitas fisik yang cukup merupakan salah satu dari sekian banyak halyang dikategorikan dalam kebugaran lansia. Memasuki masa tua berartimengalami kemuduran secara fisik maupun psikis. Kemunduran fisik ditandaidengan kulit yang mengendor, rambut memutih, penurunan pendengaran,penglihatan memburuk, gerakan lambat, kelainan berbagai fungsi organ vital,sensitivitas emosional meningkat dan kurang gairah.Tujuan: Mengetahui hubungan aktifitas fisik dengan kualitas hidup pada Lansiadengan menggunakan literature review 5 tahun terakhir.Metode: Penelitian ini menggunakan metode literature review berdasarkan studiempiris lima tahun terakhir dengan 10 artikel berbahasa Indonesia dan berbahasaInggris sesuai kata kunci dalam pencarian yang sesuai dengan kriteria inklusi daneksklusi. Dari hasil pencarian diperoleh 6 artikel dari database Google Scholar 4dari Science Direct.Hasil: Berdasarkan hasil pencarian literature review. Artikel terdapat sebanyak750. Dan diseleksi kembali menjadi 10 artikel. Artikel terbanyak didapatkan padatahun 2018.Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara aktifitas fisik dengankualitas hidup, artinya dengan seseorang atau lansia mengetahui tatalaksana ataumanajemen aktifitas fisik, maka semakin baik juga lansia meningkatkan kualitashidupnya, dengan modifikasi gaya hidup atau life style pada usia lanjut tersebut.Kepustakaan: 21 kepustakaan (2010-2018)Kata kunci: aktivitas fisik, kualitas hidup, lansiavi

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . iiLEMBAR PERSETUJUAN . iiLEMBAR PENGESAHAN . iiiKATA PENGANTAR . ivABSTRACT . vABSTRAK . viDAFTAR ISI . viiDAFTAR TABEL . ixDAFTAR GAMBAR . xDAFTAR LAMPIRAN . xiBAB I PENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang . 1B. Rumusan Masalah . 4BAB ll TINJAUAN PUSTAKA . 5A. Landasan Teori Lansia . 51. Definisi Lansia . 52.Sistem Persarafan . 63.Sistem Penglihatan . 67.Sistem Muskulusskeletal . 78.Sistem Gastrointestinal . 89.Sistem Reproduksi . 810.Sistem Perkemihan. 811.Sistem Endokrin . 812.Sistem Kulit . 9B. Landasan Teori Aktivitas Fisik . 111. Defenisi Aktivitas Fisik pada Lansia . 112. Perubahan-perubahan Fisik pada Lansia . 123. Manfaat Olahraga pada Lansia . 144. Jenis Aktivitas Fisik pada Lansia. 15C. Landasan Teori Kualitas Hidup . 191.Defenisi Kualitas Hidup . 192.Aspek-aspek Kualitas Hidup . 203.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup . 21vii

D. Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Kualitas Hidup . 23BAB III METODE . 25A. Desain Penelitian . 25B. Strategi Pencarian Literature . 252. Kata kunci . 25C. Kriteria Inklusi dan Edukasi . 26BAB IV HASIL DAN ANALISIS JURNAL . 28A.Hasil pencarian dan seleksi studi . 28B.Daftar Hasil Analisa Artikel . 29BAB V PEMBAHASAN . 34A.Karakteristik Studi . 341. Desain penelitian . 342. Teknik Sampling . 355. Analisis Data . 36B.Hasil Penelitian . 37BAB VI PENUTUP . 39A.Kesimpulan. 39B.Conflict Of Interest . 39DAFTAR PUSTAKA . 40viii

DAFTAR TABELNomorJudul TabelHalaman1Kata kunci Literatur Review242Format PICOS dalam Literatur Review243Sumber utama penelitian284Karakteristik Umum dalam penyelesain Studi285Variabel yang diteliti286Daftar Hasil Pencarian Artikel30ix

DAFTAR GAMBARNo.Judul GambarHalaman1Alur seleksi Jurnal27x

DAFTAR LAMPIRANLampiranJudul LampiranLampiran 1Memo ProposalLampiran 2Catatan Konsultasi Pembimbing 1Lampiran 3Catatan Konsultasi Pembimbing 2Lampiran 4Memo SkripsiLampiran 5Lembar Rekomendasi PengujiLampiran 6Lembar Rekomendasi Pembimbing 1Lampiran 7Lembar Rekomendasi Pembimbing 2Lampiran 8Langkah Pencarian ArtikelLampiran 9Pernyataan Keaslian TulisanLampiran 10Lembar CURRICULUM VITAExi

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangLanjut usia (lansia) merupakan proses tumbuh kembang tahap akhir darisetiap manusia. Semua orang akan menjadi tua dan akan melewati prosesmenua. Proses menua adalah suatu proses yang terjadi dalam tubuh, yangberjalan perlahan tapi pasti, pada proses tersebut terjadi penurunan fungsitubuh baik secara anatomis, fisiologis, maupun kimiawi ( Bangun Abednego,2014).Menurut World Health Organization Quality of Life (WHOQOL), kualitashidup adalah kondisi fungsional lansia yang meliputi kesehatan fisik yaituaktivitas sehari–hari, ketergantungan pada bantuan medis, kebutuhanistirahat, kegelisahan tidur, penyakit, energi, kelelahan, mobilitas, aktivitassehari-hari, kapasitas pekerjaan. Kesehatan psikologis yaitu perasaan positif,penampilan dan gambaran jasmani, perasaan negatif, berfikir, belajar,konsentrasi, mengingat, self esteem dan kepercayaan individu, hubungansosial lansia yaitu dukungan sosial, hubungan pribadi, serta aktivitas seksual,dan kondisi lingkungan yaitu lingkungan rumah, kebebasan, keselamatan fisik,aktivitas di lingkungan, kendaraan, keamanan, sumber keuangan, kesehatandan kepedulian sosial. Kualitas hidup dipengaruhi oleh tingkat kemandirian,kondisi fisik dan psikologis, aktifitas sosial, interaksi sosial dan fungsi keluarga.Pada umumnya lanjut usia mengalami keterbatasan, sehingga kualitashidup pada lanjut usia menjadi mengalami penurunan Perubahan yang terjadipada responden akibat penurunan kualitas hidup antara lain cepat capai, lelah,pusing, berkeringat, mengalami kesulitan tidur sehingga waktu tidur menjadikurang, menjadi mudah tersinggung dan perasaan minder untuk bergauldengan lingkungan, (Yuliati dkk, 2014).Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlupenanganan segera dan terintegrasi. Seiring dengan bertambahnya usia,maka akan terjadi penurunan fungsi tubuh pada lansia, baik fisik, fisiologismaupun psikologis. Masalah kesehatan jiwa yang sering terjadi pada lansiaadalah kecemasan, depresi, insomnia, paranoid, dan demensia, jika lansiamengalami masalah tersebut, maka kondisi itu dapat mengganggu kegiatansehari-hari lansia. Mencegah dan merawat lansia dengan masalah kesehatan1

2jiwa adalah hal yang sangat penting dalam upaya mendorong lansia bahagiadan sejahtera di dalam keluarga serta masyarakat, (Maryam dkk, 2012).Di negara maju seperti Amerika sudah mencapai 4 juta lebih, sedangkan diIndonesia dengan jumlah penduduk terbanyak ke 4 di dunia usia harapanhidup meningkat dari tahun 2004 sebanyak 68,6 juta jiwa menjadi tahun 2015sebesar 72 juta jiwa. Lansia di Asia sebayak 22 juta jiwa dan lansia di Indonesiaada sekitar 46 juta jiwa. Dari hasil sensus penduduk tahun 2014, jumlah lansiadi Indonesia mencapai 20,24 juta orang atau sekitar 8,03% dari seluruhpenduduk Indonesia jumlah tersebut meningkat dibandikan sensus 2010 yanghanya sekitar 18,1 juta orang atau 7,6% dari total jumlah penduduk.Menurut (BPS, 2015), Indonesia merupakan negara yang mendudukiperingkat ke empat lansia terbanyak setelah China, India dan Amerika, padatahun 2015-2019 yaitu dari 13.729.992 menjadi 16.083.760. peningkatanjumlah lansia tersebut karena dampak dari peningkatan usia harapan hiduppenduduk. Pada tahun 2000, jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atasdiperkirakan meningkat sekitar 15,3 juta (7,4%) dari jumlah penduduk. Padatahun 2005, jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 18,3 juta (8,5%). Padatahun 2005-2010 jumlah lanjut usia akan sama dengan jumlah angka balita,yaitu sekitar 19,3 juta jiwa (9%) dari jumlah penduduk. Bahkan pada tahun2020-2025, Indonesia akan menduduki peringkat negara dengan struktur danjumlah penduduk lanjut usia tertinggi setelah RRC, India dan Amerika Serikatdengan umur harapan hidup di atas 70 tahun.Aktivitas merupakan salah satu penilaian dalam kehidupan sehari-hariorangtua dalam melakukan tindakan yang perlu dilakukan secara benar.Aktivitas sehari-hari merupakan semua kegiatan yang dilakukan oleh lanjutusia setiap harinya. Aktivitas ini dilakukan tidak melalui upaya atau usahakeras. lansia mengalami penuaan yang optimal akan tetap aktif dan tidakmengalami penyusutan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun macam aktivitassehari-hari adalah aktivitas fisik, aktivitas fisik merupakan pergerakan anggotatubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga dimana sangat penting bagikesehatan mental. (Martika, 2012).Melakukan aktivitas fisik yang cukup merupakan salah satu dari sekianbanyak hal yang dikategorikan dalam kebugaran lansia. Memasuki masa tuaberarti mengalami kemuduran secara fisik maupun psikis. Kemunduran fisikditandai dengan kulit yang mengendor, rambut memutih, penurunan

3pendengaran, penglihatan memburuk, gerakan lambat, kelainan berbagaifungsi organ vital, sensitivitas emosional meningkat dan kurang gairah.Aktivitas fisik yang cukup dapat membantu menguatkan jantung. Jantung yanglebih kuat tentu dapat memompa lebih banyak darah dengan hanya sedikitusaha. Aktivitas fisik ini terdiri dari aktivitas sehari-hari yang dikerjakan dankegiatan olahraga. Perilaku santai yang ditandai dengan lebih tingginyaasupan kalori dan kurang aktifitas fisik merupakan faktor resiko terjadinyapenyakit jantung, yang biasanya didahului dengan meningkatnya tekanandarah. Perilaku santai yang digambarkan adanya kemudahan akses, kurangaktifitas fisik, ditambah dengan semakin semaraknya makanan siap saji,kurang mengkonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur, kebiasaanmerokok, minum-minuman beralkohol. Juga dapat mengganggu kesehatanlansia (Pradono, 2010).Aktivitas fisik yang cukup dapat membantu menguatkan jantung. Jantungyang lebih kuat tentu dapat memompa lebih banyak darah dengan hanyasedikit usaha. Semakin ringan kerja jantung, maka semakin sedikit tekanandarah pada pembuluh darah arteri sehingga tekanan darah akan menurun.Aktivitas fisik yang dianjurkan bagi lansia adalah aktivitas sedang yangdilakukan selama 30-60 menit setiap hari. Kalori yang terbakar sedikitnya 150kalori per hari. Salah satu yang bisa dilirik adalah aerobic. Suatu aktivitas baikitu kegiatan sehari-hari ataupun olahraga, dapat meningkatkan kemampuankerja jantung, paru-paru dan otot-otot (Mayasari, 2015).Aktivitas fisik merupakan perilaku yang harus diterapkan pada lansia,karena sangat berpengaruh pada kualitas hidup lansia. Gambaran lansia diDesa Selokerto hanya kurang dari 50% lansia melakukan aktivitas fisik ataubisa dikatakan kurang gerak, mereka beranggapan bahwa aktivitas akanmembuat badan lemas dan hanya membuat capek saja, tetapi anggapantersebut tidak benar bahwa lansia yang banyak gerak akan membuat bugar didalam tubuhnya serta melemaskan otototot serta sendi-sendi yang kakusehingga dapat membuat tubuh tetap segar dan bergairah dan akanmengurangi resiko penyakit tua seperti stroke, diabetes, asam urat, seranganjantung, dan lain sebagainya. Aktivitas yang kurang akan membuat fisik danpsikologis lansia mengalami penurunan, aktivitas untuk lansia yaitu aktivitassehari-hari yang tidak memerlukan tenaga besar, tetapi dapat memberikanlansia kebugaran. Bila kebugaran lansia terpenuhi, maka kualitas hidupnyapun

4akan menjadi sejahtera. Karena terpenuhinya kualitas hidup lansia berpengaruterhadap aktivitas fisiknya. Oleh sebab itu lanjut usia harus memperbanyakaktivitas fisik yang positif dan tidak perlu aktivitas yang berat, karena aktivitasfisik yang positif akan menimbulkan kualitas hidup yang relevan. Oleh karenaitu peneliti tertarik akan meneliti tentang hubungan aktivitas fisik dengankualitas hidup lansia (Gunduz et al., 2015).B. Rumusan MasalahApakah ada hubungan aktifitas fisik dengan kualitas hidup pada Lansiaberdasarkan literatur review 5 tahun terakhir?C. TujuanMengetahui hubungan aktifitas dengan kualitas hidup pada Lansiadengan menggunakan literature review 5 tahun terakir

BAB llTINJAUAN PUSTAKAA. Landasan Teori Lansia1. Definisi LansiaUsia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus kehidupanmanusia di dunia. Menurt World Health Organization (WHO,2009), lanjutusia merupakan seseorang baik pria maupun wanita yang sudah memasukiusia 60 tahun.Batasan usia lanjut menurut WHO yaitu:a. Usia petengahan ( Middle age) usia antara 45 – 59 tahun.b. Lanjut usia ( elderly) antara usia 60 -74 tahun.c. Lanjut usia tua ( old ) anatara usia 75 - 90 tahun.d. Usia sangat tua ( very old) usia lebih dari 90 tahun.Usia lanjut merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Semuaorang akan mengalami proses menjadi tua, dan masa tua merupakan masahidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalamikemunduran fisik, mental, dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidakdapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Tahap usia lanjut adalah tahapdi mana terjadi penuaan dan penurunan, yang penurunanya lebih jelas danlebih dapat diperhatikan dari pada tahap usia baya. Penuaan merupakanperubahan kumulatif pada makhluk hidup, termasuk tubuh, jaringan dansel, yang mengalami penurunan kapasitas fungsional. Pada manusia,penuaan dihubungkan dengan perubahan degenerative pada kulit, tulangjantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainya.Dengan kemampuan regeneratife yang terbatas, mereka lebih rentanterhadap berbagai penyakit, sindroma dan kesakitan dibandingkan denganorang dewasa lain. Penurunan ini terutama penurunan yang terjadi padakemampuan otak. ( J.W.Santrock, 2007 )2. Perubahan Pada Lansiaa. Kemunduran Fisik ( Kemunduran Organ Tubuh )1. SelSel pada lansia mengalami perubahan-perubahan dan fungsi,perubahan pada sel meliputi :a. Lebih besar ukurannya dan lebih sedikit jumlahnya.5

6b. Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangannya cairanintraseluler.c. Terganggunya mekanisme perbaikan sel.d. Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah dan hati.e. Otak menjadi atrosfis, beratnya berkurang 5-102. Sistem PersarafanKemunduran sistem persarafan pada lansia meliputi:a. Penurunan secara cepat hubungan persarafan.b. Berat otak menurun 10-20 % ( Setiap orang berkurang sel sarafotaknya dalam setiap hari ).c. Lambat dalam merespon dan waktu untuk bereaksi, khususnyaterhadap stres.d.Mengecilnya saraf pancaindra.e. Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnyasaraf penciuman dan perasa, dan lebih sensitif terhadap perubahansuhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin.f.Kurangnya sensitif terhadap sentuhan.3. Sistem PenglihatanPada lansia sistem pengelihatanya mengalami gangguan seperti:a. Keruhan pada lensa mata.b. Timbulnya sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.c. Kornea lebuh berbentuk sferis atau bola.d. Hilangnya daya akomodasi.e. Menurunnya kemampuan membedakan warna seperti warna biruatau warna hijau.f. Menurunnya lapangan pandang, berkurangnya luas pandang.4. Sistem PendengaranPada lansia sistem pendengarannya yang meliputi:a. Hilangnya kemampuan pendengaran pada telinga bagian dalamterutama pada bumi suara atau nada-nada yang sangat tinggi, suarayang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50 % terjadi pada usia umur65 tahun.b. Gangguan pendengaran.c. Terjadinnyapengumpalanmeningkatnya keratin.serumenyangmengeraskarena

7d. Atosskerosis akibat atrofi membran tympani.e. Pendengaran bertambah menurun akibat ketegangan jiwa atau stres.5. Sistem KardiovaskulerPada sistem kardiovaskuler pada usia lanjut mengalami penurunanseperti:a. Penurunan kemampun jantung untuk memompa darah sehinggamenyebabkan gangguan kontraksi dan volume jantung.b. Penurunan elastisitas dinding aurta.c. Katup jantung menebal dan menjadi kaku.d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah dan kurangnya efektivitaspembuluh darah perifer untuk oksigenasi.e. Perubahan posisi dari tidur keduduk atau dari duduk keberdiri bisamenyebabkan tekanan darah menurun dan mengakibatkan pusingmendadak.f. ipembuluh darah perifer.6. Sistem RespirasiPada sistem respirasi pada lansia mengalami kemunduran seperti:a. Otot-otot pernapasan akan kehilanga kekuatan dan menjadi kaku.b. Menurunnya aktivitas sisilia.c. Berkurangnya kemampuan untuk batuk.d. Penurunan kemampuan kekuatan otot pernapasan.e. Paru-paru kehilangan elastisitas, menarik napas lebih nankedalaman pernapasan.7. Sistem MuskulusskeletalPada sistem muskulusskeletal lansia akan mengalami kemunduranseperti:a. Tulang kehilangan cairan dan semakin rapuh.b. Pergerakan pinggang, lutut, dan jari-jari, menjadi terbatas.c. Persedian membesar dan menjadi kaku.d. Otot-otot polos tidak begitu berpengaruh.e. Atrofi serabutotot ( otot-otot serabut mengecil ) sehinggamemperlambat gerak, otot-otot keram, dan menjadi tremor.f. Tendon mengerut dan mengalami sklerosis.

88. Sistem GastrointestinalPada sistem gastrointestinal lansia akan mengalami kemunduran seperti:a. Kehilangan gigi akibat periodontal disease, kesehatan gigi yang buruk,dan gizi yang buruk.b. Esofagus melebar.c. Indra pengecap menurun dan hilangnya sensitifitas sarat pengecapdilidah terhadap rasa manis, asin, asam, dan pahit.d. Rasa lapar dan asam lambung menurun.e. Peristaltik lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi.f. Daya absorbsi melemah.9. Sistem ReproduksiKemunduran sistem reproduksi pada lansia meliputi :a. Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usiaasalakan kondisi kesehatan dalam keadaan baik.b. Menciutnya ovari dan uterus.c. Atrofi payudara.d. Testis pada laki-laki masih dapat memproduksi spermatozoa meskipunterjadi penurunan secara berangsur- angsur.10. Sistem PerkemihanKemunduran sistem perkemihan pada lansia meliputi :a. Ginjal adalah alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh melaluiurin. Darah yang masuk diginjal disaring oleh glomerulusdan nefron.Nefron inilah yang akan menjadi atrofi dan aliran darah keginjalmenjadi menurun sampai 50 %.b. Melemahnya otot-otot vesika urinaria dan meningkatnya frekuensibuang air kecil hingga terkadang menyebabkan retensi urine pada lakilaki.11. Sistem EndokrinKemunduran sistem endokrin pada lansia meliputi :a. Menurunnya produksi semua hormon.b. Menurunnya aktivitas tiroid, BMR ( Basal Metabolic Rate ), dan dayapertukaran zatc. Menurunnya produksi aldosteron.d. Menurunnyasekresi hormomestrogen, dan testosterone.kelamin,misalnyaprogesteron,

912. Sistem KulitKemunduran sistem kulit pada lansia meliputi :a. Permukaan kulit kasar dan bersisik karena kehilangan proseskeratinisasi, serta perubahan ukuran dan bentu-bentuk sel epidermis.b. Kelenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinnya.c. Kuku jari menjadi keras dan rapuh, warnanya pudar dan kurang cerah.d. Pertumbuhan kuku lebih lambat.e. Berkurangnya elastisitas akibat menurunnya cairan dan vaskularisasi.f. Rambut dalam hidung dan telinga menebal.g. Kulit kepala dan rambut menipis dan rambut berwarna kelabu.h. Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak.b. Kemunduran Psikososial Dan MentalLanjut usia akan beradaptasi pada perubahan psikososial yangterjadi selama proses penuaan. Perubahan psikososial tersebutdiantaranya, seperti pensiun, isolasi sosial, seksualitas, tempat tinggal,perubahan lingkungan, dan kematian. Perubahan mental padaseseorang yang memasuki masa lansia mempengaruhi kesehatanbadannya meliputi: Sikap hidup, perasaan dan emosi.Perubahan mental seseorang dipengaruhi oleh tipe kepribadianorang tersebut. Seseorang yang kepribadian abisius dan selaluberambisi untuk lebih maju ketika memasuki masa lansia, akancendrung gelisah, mudah stres, merasa diremehkan, dan tidak siaptinggal dirumah. Sebaliknya jika kepribadian seseorang itu tenang danmencapai sesuatu dengan usaha yang tidak berburu-buru, orangtersebut tidak menunjukan perubahan mental yang negatif. Bahkanmereka selalu mensyukuri segala sesuatu yang terjadi dalamkehidupannya.Pandangan seseorang terhadap orang yang sudah lansia, berbedasecara sosial. Sikap sosial yang kurang baik ini sering menyebabkanorang lansia sulit menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Perubahanmental pada lansia dapat dikurangai dengan sikap positif, orang mudayang tidak menilai lansia sebagai orang lusuh, lemah, siap dibuang,dan menjadi beban orang lain. Keadaan mental seseorang sangatberpengaruh dalam memasuki masa lansianya. Ada yang dapat

10menerima kenyataannya bahwa dirinnya sudah tua, tapi ada juga yangtidak. Mental seseorang banyak dipengaruhi oleh pola pikir dan jugalingkungannya. Pola pikir yang benar dan lingkungan yang mendukungakan sangat membantu dalam membenahi mental para lansia.Beberapa cara untuk membenahi mental kaum lansia dapatditempuh dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :a. Berpikir positif terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Artinyapara lansia harus memperbaiki cara pandang, sikap dankepribadiannya. Tidak selalu rendah diri, Setiap orang memilikikelebihan dan kekurangannya.b. Menjalin hubungan dengan orang lain: yang seusia, yang lebih tua,atau pun yang lebih muda melalui kunjungn, telpon dansebagainya.c. ulan, olahraga, melukis, dan men

penduduk. Pada tahun 2000, jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas diperkirakan meningkat sekitar 15,3 juta (7,4%) dari jumlah penduduk. Pada tahun 2005, jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 18,3 juta (8,5%). Pada tahun 2005-2010 jumlah lanjut usia akan sama dengan jumlah angka balita, yaitu sekitar 19,3 juta jiwa (9%) dari jumlah penduduk.

Related Documents:

LEMBARAN SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN GOWA SYAHRUL H JUMANG 105720466214 . Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama .

menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Skripsi yang berjudul "Pengaruh Aktivitas Penduduk Terhadap Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan". Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih

hubungan antara tingkat pengetahuan dengan frekuensi konsumsi bakso tusuk mengandung boraks digabung dengan sig α 0,05, didapatkan hasil ada hubungan antara pengetahuan dengan frekuensi konsumsi bakso tusuk mengandung boraks ditandai dengan nilai(p α ) dimana nilai p adalah 0,002. b. Hubungan antara pemberian uang

Handayani tentang hubungan umur, masa kerja dan status gizi dengan produktivitas perajin wanita bagian pencetakan awal genteng di Desa Demakan Kabupaten Sukoharjo. Dengan hasil ada hubungan bermakna antara umur dan produktivitas dengan nilai p 0,017 (p 0,05) tidak ada hubungan

Square menunjukkan hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan diet (p 0,05). Hasil uji Fisher’s Exact menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi dengan kepatuhan diet (p 0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan yang bermakna antara tingkat

skripsi ini memuat beberapa hal terkait dengan tujuan, sasaran, sistematika penyusunan skripsi, dan teknik penulisan skripsi. Sebagai pedoman bagi mahasiswa jurusan KPI dalam menyusun skripsi, buku ini juga dilengkapi dengan video penyusunan skripsi dan format penulisan skripsi yang dapat diakses melalui web jurusan dan channel YouTube KPI.

tingkat pendidikan responden sebagian besar rendah 56,1%. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar (p value 0,02), tidak ada hubungan antara usia ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar (p value 0,1) dan ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan

0,265 Tidak ada hubungan antara masa kerja dengan keluhan CVS 4 Hubungan antara pola kerja dengan keluhan CVS Uji Rank Spearman 0,008 Ada hubungan antara pola kerja dengan keluhan CVS PEMBAHASAN 1. Perbedaan Skor Keluhan CVS Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin merupakan salah satu f