Analisis Alur Novel Inferno Karya Dan Brown Perspektif Strukturalisme .

1y ago
7 Views
2 Downloads
1.59 MB
225 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Anton Mixon
Transcription

ANALISIS ALUR NOVEL INFERNO KARYA DAN BROWNPERSPEKTIF STRUKTURALISME GENETIK DANIMPLIKASINYA DALAM ASPEK PENILAIANPEMBELAJARAN SASTRA DI SMASKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Strata Satu(S1) Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan DaerahOlehRAHAYU DWI RAHMAWATINIM. E1C110069PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DANDAERAHJURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MATARAM2014

MOTO DAN PERSEMBAHANMOTOBerangkat dengan penuh keyakinanBerjalan dengan penuh keikhlasanIstiqomah dalam menghadapi cobaan“ YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH “( TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid )PERSEMBAHANSetulus hati, skripsi ini kupersembahkan kepada : Harta paling berharga, kedua orang tuaku tercinta Hj. Safarida Ratnaningsihdan Drs. H. Arifin, M.Pd. atas segala kasih sayang, perhatian, doa danpengertian kepadaku. Saudara-saudaraku tersayang dr. Lisna Arifiani, Dedy Suci Harianto, M.A.,Kinanthi Wahyuningsih dan Rahmania Cahaya Putri, atas segala pengertiandan perhatian. Keluarga besar Sape & Jawa (Tante Asih, Om brahim, Alya, Nisrina) yangselalu mendoakanku.

KATA PENGANTARPuji syukur di panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat, hidayah danperlindungan-Nya, karena atas Rahmat dan pertolongan-Nya sehingga skripsi inidapat diselesaikan. Skripsi ini berjudul : ANALISIS ALUR NOVEL INFERNOKARYA DAN BROWN PERSPEKTIF STRUKTURALISME GENETIK DANIMPLIKASINYA DALAM ASPEK PENILAIAN PEMBELAJARAN SASTRA DISMASelama proses penyusunan skripsi ini, banyak diperoleh bimbingan, bantuan dandukungan dari berbagai pihak baik dari dalam institusi maupun dari luar institusiFKIP UNRAM. Melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih danpenghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :1. Bapak Dr. Wildan, M.S. selaku Dekan FKIP Universitas Mataram2. Ibu Dra. Siti Rohana Hariana I., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Seni3. Bapak Drs. Mochammad Asyhar, M.Pd.selaku Ketua Program Studi PBSID4. Bapak Drs. H. Khairul Paridi, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Akademik5. Ibu Dra. Siti Rohana Hariana Intiana, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing 16. Bapak Murahim, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing 27. Bapak Drs. H. Sapiin, M.Si. selaku Dosen Penguji Netral8. Seluruh Dosen Prodi PBSID FKIP UNRAM atas bimbingan dan ilmu yangdiberikannya kepada penulis dalam masa perkuliahan

9.Kepala bagian, Sub Bagian, serta seluruh staf Tata Usaha FKIP UNRAM,khususnya Pak Khairul dan Bu Puji atas bantuannya10. Sahabat-sahabat sejatiku NARZIS (Nurlaela Zuhma Yani, Atina Haer, Zahrah, IdFitranaya Zurriati dan Suliana Shalatin). Thanks for all, for your time, yourfriendship and for everything11. Teman-teman kelas A mahasiswa FKIP UNRAM angkatan 2010 ataskebersamaan, canda tawa dan suka duka yang senantiasa dialami bersama-samadalam masa perkuliahan yang tidak akan pernah terlupakan12. Teman-teman PPL SMA 2 Mataram Tahun Pelajaran 2013/2014.13. Teman-teman KKN Tematik UNRAM 2014 Desa Sukarara, Lombok Tengah.Udin, Andra, Kikin, Okta, Rozal, Ari, Edi, Herlina, Surnia, Rizkia, Yayah, Eka,Lian, dan April.14. Tak terkecuali kepada Muhakkikin yang telah menyumbangkan waktu, dukungandan pikirannya untuk membantu penulis dalam pengerjaan skripsi15. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapatdisebutkan satu persatu, atas segala dukungan dan bantuan yang telah diberikandalam penyusunan skripsi ini.Penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saranyang konstruktif diharapkan dari semua pihak guna perbaikan ke depannya.Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.Mataram, Agustus 2014Penulis

DAFTAR ISIHalaman Cover Halaman Persetujuan .Halaman Pengesahan .Moto dan Persembahan .Kata Pengantar Daftar Isi .Abstrak .BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang .1.2 Rumusan Masalah .1.3 Tujuan Penelitian .1.4 Manfaat Penelitian1.4.1 Manfaat Teoritis 1.4.2 Manfaat Praktis .BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Penelitian Terdahulu .2.2 Landasan Teori2.2.1 Sastra . 2.2.2 Novel .2.2.3 Alur 2.2.3.1 Tahapan Alur . .2.2.3.2 Jenis Alur . 2.2.4 Strukturalisme Genetik . .2.2.5 Pembelajaran Sastra . .2.2.6 Penilaian .2.2.7 Kerangka Berpikir .BAB III METODE PENELITIAN3.1 Jenis Penelitian . .3.2 Data dan Sumber Data3.2.1 Data 3.2.2 Sumber Data . .3.3 Instrument Penelitian .3.4 Metode Pengumpulan Data3.4.1 Studi Kepustakaan . 3.4.2 Metode Simak 3.5 Metode Analisis Data . 3.6 Metode Penyajian Hasil Analisis Data . 545557

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Penyajian Data 4.2 Analisis Alur4.2.1 Konflik .4.2.2 Klimaks .4.2.3 Denoument 4.3 Analisis strukturalisme genetik alur novel Inferno .4.4 Hubungan alur dengan tema 4.5 Hubungan alur dengan latar 4.6 Hubungan alur dengan penokohan .4.7 Hubungan alur dengan gaya bahasa 4.8 Hubungan alur dengan sudut pandang 4.9 Hubungan alur dengan amanat .4.10 Implikasi analisis alur dalam aspek penilaian pembelajaran sastradi SMA .58130159162166177178192198200202203BAB V PENUTUP5.1 Simpulan .5.2 Saran .210212Daftar Pustaka .Lampiran .213x

ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman siswa dalam memahamiunsur intrinsik karya sastra, khususnya alur. Pahadal, dengan memahami alur, siswadapat memahami unsur intrinsik yang lainnya. Rumusan masalah dalam penelitian iniyaitu:(1) bagaimana alur dalam novel Inferno karya Dan Brown;(2) bagaimana alurnovel Inferno dalam perspektif strukturalisme genetik;(3) bagaimana keterkaitanantara alur dengan tema novel Inferno;(4) bagaimana keterkaitan antara alur dengantokoh dan penokohan novel Inferno;(5) bagaimana keterkaitan antara alur denganlatar novel Inferno;(6) bagaimana keterkaitan antara alur dengan gaya bahasa novelInferno;(7) bagaimana keterkaitan antara alur dengan sudut pandang novel Inferno;(8)bagaimana keterkaitan antara alur dengan amanat novel Inferno; dan (9) bagaimanaimplikasi hasil analisis alur novel Inferno karya Dan Brown dalam aspek penilaianpembelajaran sastra di SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisisalur novel Inferno karya Dan Brown perspektif strukturalisme genetik danimplikasinya dalam aspek penilaian pembelajaran sastra di SMA. Jenis penelitian iniadalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang tidak menggunakan perhitungan.Sumber data pada penelitian ini adalah novel Inferno dan biografi Dan Brown. Datadalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan metode pustaka dan metode simak,kemudian data dianalisis menggunakan metode dialetik. Sementara, metodepenyajian hasil analisis data yang digunakan adalah metode informal, yaitu penyajianhasil analisis yang dituangkan dalam bentuk kata-kata. Hasil analisis dalam penelitianini menunjukkan bahwa (1) alur dalam novel Inferno dominan terhadap konflikutama; (2) komponen strukturalisme genetik tergambar dalam konflik utama; (3)hubungan alur dengan tema tergambar dalam konflik utama yaitu overpopulasi; (4)hubungan alur dengan latar terlihat dalam penggambaran tempat, lingkungan sosialserta waktu peristiwa sejarah yang nyata sesuai konflik utama dalam analisis alur; (5)hubungan alur dan penokohan terlihat pada penafsiran terhadap sikap, watak, dankualitas pribadi seorang tokoh yang mendasarkan diri pada apa yang diucapkan danapa yang dilakukan dalam rangkaian peristiwa alur; (6) hubungan alur dengan gayabahasa terlihat pada penggunaan berbagai pemilihan bahasa yang indah dan menariksehingga dapat memperkuat makna yang ingin disampaikan melalui ceritanya; (7)hubungan alur dengan sudut pandang terlihat pada penggunaan sudut pandang orangketiga yaitu sebagai pengamat atau orang ketiga; (8) hubungan alur dengan amanattergambar pada pemecahan persoalan yang terkandung dalam tema; (9) implikasiaspek penilaian hasil analisis alur novel Inferno berupa penilaian yang akan dilakukansecara kelompok dan terbagi menjadi penilaian proses serta penilaian hasil kerja.Kata kunci : novel, alur, strukturalisme genetik dan aspek penilaian

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSebuah karya sastra tidak serta merta hadir karena seorang pengarangmendapatkan sebuah berkah misterius kemudian tercipta sebuah karya sastra yangindah. Suatu karya sastra tercipta dikarenakan hasil pengalaman, pemikiran, refleksi,dan rekaman budaya terhadap sesuatu hal yang terjadi dalam diri pengarang nkehidupanmasyarakatdisekelilingnya, memantulkan potret zamannya dan menegaskan harapan-harapan,visi atau bahkan kecemasan tentang masa depan kehidupan masyarakatnya. mperdalam,danmempengaruhi penghayatan pembaca terhadap salah satu sisi kehidupan yangdisajikan oleh seorang pengarang.Boulton (dalam Aminuddin, 2011:37) mengungkapkan bahwa cipta sastra,selain menyajikan nilai-nilai keindahan serta paparan peristiwa yang mampumemberikan kepuasan batin pembacanya, juga mengandung pandangan yangberhubungan dengan renungan atau kontemplasi batin, baik berhubungan denganmasalah keagamaan, filsafat, politik maupun berbagai macam problema yangberhubungan dengan kompleksitas kehidupan ini. Kandungan makna yang kompleksserta berbagai macam nilai keindahan yang bersifat aktual dan imajinatif tersebut

dalam hal ini akan mewujudkan atau tergambar lewat media kebahasaan, mediatulisan, dan struktur wacana.Novel sebagai salah satu produk sastra, memegang peranan penting dalammemberikan kemungkinan-kemungkinan untuk menyikapi rahasia kehidupanmanusia. Hal ini dimungkinkan karena persoalan-persoalan yang dibicarakan didalam novel adalah permasalahan manusia dan kemanusiaan. Permasalahnkemanusiaan seperti penghianatan, kepahlawanan, penipuan, pelanggaran hak asasi,serta hal-hal kemanusiaan lainnya yang disajikan oleh pengarang di dalam karyanya.Pada umumnya yang menarik perhatian pembaca dalam membaca sebuahnovel adalah ceritanya. Foster (dalam Nurgiyantoro, 2012:90) menyatakan bahwacerita merupakan hal yang fundamental dalam karya fiksi. Tanpa unsur cerita,eksistensi sebuah fiksi tidak mungkin terwujud. Peranan sentral cerita erat berkaitandengan unsur pembangun fiksi yang lainnya. Kelancaran cerita akan ditopang olehkekompakan dan kepaduan berbagai unsur pembangun. Salah satu unsur pembangunyang tidak mungkin dipisahkan dari cerita adalah alur. Bahkan cerita dan alur samasama mendasarkan diri pada rangkaian peristiwa sebagaimana yang disajikan dalamsebuah karya. Walaupun sama-sama mendasarkan diri pada rangkaian peristiwa,namun “tuntutan” alur bersifat lebih kompleks daripada cerita. Cerita sekedarmempertanyakan apa atau bagaimana kelanjutan peristiwa, sedangkan alur lebihmenekankan permasalahannya pada hubungan kausalitas, kelogisan hubunganantarperistiwa yang dikisahkan dalam karya naratif yang bersangkutan.

Selanjutnya, Foster (dalam Nurgiyantoro, 2012:96) menegaskan bahwa alurmerupakan sesuatu yang lebih tinggi dan kompleks daripada cerita. Alur mengandungunsur misteri di samping untuk memahami sebuah cerita, menuntut adanya unsurintelegensia. Alur menuntut adanya kejelasan antarperistiwa yang dikisahkan, dantidak sekedar urutan temporal saja.Bagi seorang pengarang, alur diibaratkan sebagai suatu kerangka karanganyang dijadikan pedoman dalam mengembangkan keseluruhan isi cerita. Sedangkanbagi pembaca, pemahaman alur berarti juga pemahaman terhadap keseluruhan isicerita secara runtut dan jelas. Oleh karena itu, dalam membaca pemahaman sebuahkarya fiksi, kegiatan memahami alur merupakan kegiatan yang sangat penting(Aminuddin, 2011:87). Dikatakan sangat penting karena dalam setiap tahapan alur,terkandung semua unsur yang membentuk karya fiksi. Tahapan alur terbentuk olehsatuan-satuan peristiwa. Setiap peristiwa selalu diemban oleh pelaku-pelaku denganperwatakan tertentu, memiliki latar tertentu dan menampilkan suasana tertentu pula.Sehingga, lewat pemahaman alur yang baik pembaca sekaligus dapat berusahamemahami penokohan, perwatakan, maupun latar cerita yang disajikan.Sebuah cerita tidak akan pernah seutuhnya dimengerti tanpa adanyapemahaman terhadap peristiwa yang mempertautkan alur, hubungan kausalitas, dankeberpengaruhannya. Seperti halnya elemen lain dalam unsur intrinsik, alur memilikihukum-hukum sendiri. Dalam alur hendaknya memiliki bagian awal, tengah, danakhir yang nyata, meyakinkan, logis, menciptakan kejutan, serta memunculkansekaligus mengakhiri ketegangan-ketengangan (Nurgiyantoro, 2012:114). Dengan

demikian di dalam benak pembaca mampu merangsang berbagai pertanyaan “Apayang akan terjadi selanjutnya?”Salah satu produk karya sastra yang memiliki alur yang menarik, mengejutkanserta merangsang pembaca dengan berbagai pertanyaan adalah novel Inferno. Novelkarya Dan Brown ini menceritakan sebuah pencarian lokasi virus oleh seorangProfesor bernama Robert Langdon. Dengan bantuan seorang dokter muda dan cantikSienna Brooks, Robert Langdon memulai pencarian dengan memecahkan beberapakode untuk menemukan lokasi virus tersebut.Dalam dunia pengarang, nama Dan Brown mulai dikenal setelah novelpertamanya The Da Vinci Code memunculkan berbagai macam kontroversi. Selaintema fenomenal yang diusung dalam setiap karyanya, Dan Brown berhasil menarikperhatian pembaca dengan ending yang mengejutkan disetiap akhir cerita.Benteng Digital, The Da Vinci Code, Angels and Demons, The Last Symbol,Deception Point dan Inferno adalah karya-karya Dan Brown beralur cepat dan padasetiap subbabnya saling berkaitan. Setiap pembaca dalam karyanya akan dijejalkanoleh pertanyaan “Kenapa?” disetiap akhir subbabnya, dan pertanyaan ini akanterjawab pada bab berikutnya. Dalam setiap novelnya, Dan Brown menampilkankejadian-kejadian yang mengandung konflik yang mampu menarik atau bahkanmecekam pembaca. Selain peristiwa konflik yang selalu mewarnai novelnya, DanBrown mampu mempertahankan suspense pembaca yang mampu mendorong,menggelitik, dan memotivasi pembaca untuk setia mengikuti cerita, mencari jawabanterhadap rasa ingin tahu terhadap kelanjutan dan akhir cerita. Kepiawaian Dan Brown

dalam meletakkan alur ini (serupa dengan pernyataan Vince Flynn, penulis TermLimits) membuat para pembaca paling berpengalaman pun terus menebak-nebakakhir ceritanya.Sebagai sebuah karya sastra, novel Inferno dapat diarahkan sebagai bahan ajardalam pembelajaran sastra di sekolah, pembelajaran sastra ini dimaksudkan untukmeningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya sastra. Tujuanpembelajaran sastra ini,berkaitan erat dengan latihan mempertajam perasaan-perasaan, penalaran, daya khayal, serta kepekaan terhadap masyarakat, budaya danlingkungan. Untuk memahami dan menghayati karya sastra, siswa diharapkanlangsung membaca karya sastra bukan membaca ringkasannya (KurikulumPendidikan Bahasa Sastra Indonesia Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan, dalamRahman, 2010:7).Kurikulum KTSP pada jenjang pendidikan SMA, terdapat beberapa materipelajaran yang membahas tentang sastra (cerpen dan novel). Salah satu kompetensidasar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA kelas XI Semester 1 adalah 7.2Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel terjemahan/indonesia. Tujuanpembelajaran dalam kompetensi dasar tersebut adalah terbinanya apresiasi dankegemaran terhadap sastra yang didasari oleh pengetahuan dan keterampilan dibidang sastra.Novel sebagai salah satu bahan ajar yang digunakan guru dalam menganalisisunsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik. Keberhasilan pembelajaran sastra diantaranyaditentukan oleh kepandaian guru dalam memilih bahan ajar. Penggunaan novel

Inferno dalam pembelajaran sastra mengenai unsur intrinsik novel khususnya alurdilatarbelakangi oleh pemahaman siswa yang masih sangat kurang mengenai tahapantahapan alur. Selama ini guru hanya memperkenalkan unsur intrinsik yang terdapatdalam sebuah novel sehingga siswa hanya mengenal unsur-unsur intrinsik tanpamemahami dan mengetahui unsur intrinsik secara mendalam.Khususnya dalam memahami alur, siswa hanya mengenal jenis alur, sehinggasulit bagi siswa untuk menentukan tahapan-tahapan peristiwa yang terdapat dalamsebuah novel. Seringkali hal itu terjadi karena untuk mengidentifikasi sebuahperistiwa apakah termasuk sebagai tahapan eksposisi (pengenalan), komplikasi,konflik maupun klimaks, terjadi tumpah tindih dan siswa merasa kesulitanmemutuskan karena suatu peristiwa dapat dimasukkan konflik ataupun klimaks.Selain itu, tidak jarang siswa menjumpai novel yang sama sekali tidak dapatmengidentifikasi tahapan ceritanya karena pengarang begitu saja memasuki konflik,bercerita panjang lebar hingga penyelesaian.Berangkat dari pemahaman siswa yang kurang dalam memahami unsurintrinsik sastra khususnya mengenai alur dan peneliti benganggapan bahwa novelInferno karya Dan Brown ini merupakan salah satu produk sastra yang masih relevanuntuk dianalisis sebagai bahan ajar pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, penelitimencoba mengkaji “Analisis alur novel Inferno karya Dan Brown perspektifstrukturalisme genetik dan implikasinya dalam aspek penilaian pembelajaran sastra diSMA”.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akandiangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1.2.1 Bagaimanakah alur dalam novel Inferno karya Dan Brown?1.2.2 Bagaimanakah alur dalam novel Inferno karya Dan Brown perspektifstrukturalisme genetik?1.2.3 Bagaimanakah keterkaitan antara alur dengan tema novel Inferno?1.2.4 Bagaimanakah keterkaitan antara alur dengan tokoh dan penokohan novelInferno?1.2.5 Bagaimanakah keterkaitan antara alur dengan latar novel Inferno?1.2.6 Bagaimanakah keterkaitan antara alur dengan gaya bahasa novel Inferno?1.2.7 Bagaimanakah keterkaitan antara alur dengan sudut pandang novelInferno?1.2.8 Bagaimanakah keterkaitan antara alur dengan amanat novel Inferno?1.2.9 Bagaimanakah implikasi hasil analisis alur novel Inferno karya Dan Browndalam aspek penilaian pembelajaran sastra di SMA?1.3 Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai penelitidalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1.3.1 Mendeskripsikan alur dalam novel Inferno karya Dan Brown.1.3.2 Mendeskripsikan alur dalam novel Inferno karya Dan Brown perspektifstrukturalisme genetik.

1.3.3 Mendeskripsikan keterkaitan antara alur dengan tema novel Inferno.1.3.4 Mendeskripsikan keterkaitan antara alur dengan tokoh dan penokohannovel Inferno.1.3.5 Mendeskripsikan keterkaitan antara alur dengan latar novel Inferno.1.3.6 Mendeskripsikan keterkaitan antara alur dengan gaya bahasa novel Inferno.1.3.7 Mendeskripsikan keterkaitan antara alur dengan sudut pandang novelInferno.1.3.8 Mendeskripsikan keterkaitan antara alur dengan amanat novel Inferno.1.3.9 Mendeskripsikan implikasi hasil analisis alur novel Inferno karya DanBrown dalam aspek penilaian pembelajaran sastra di SMA.1.4 Manfaat PenelitianSetelah tujuan penelitian dipaparkan maka manfaat yang ingin dicapai dalampenelitian ini adalah sebagai berikut :1.4.1 Manfaat TeoritisSecara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuandan wawasan mengenai kelimuan dalam pengajaran bidang bahasa dansastra, khususnya dalam analisis alur secara mendalam serta mengetahuiimplikasi analisis alur dalam aspek penilaian pembelajaran di SMA.1.4.2 Manfaat PraktisSecara praktis penelitian ini diharapkan dapat menarik perhatian dalampelaksanaan penelitian-penelitian selanjutnya, terutama pada kalangan

akademis yang tertarik akan dunia sastra khususnya penelitian sastra,sehingga penelitian sastra terus berkembang.Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahanperbandingan dengan penelitian-penelitian lain yang telah ada sebelumnya,serta dapat dijadikan referensi bagi guru Bahasa Sastra Indonesia untukmateri sastra yang diajarkan kepada siswa baik di sekolah-sekolah formalmaupun informal.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Penelitian TerdahuluSebuah karya ilmiah mutlak membutuhkan acuan yang menopang proyekyang sedang dikerjakannya. Penelitian ini mengacu pada penelitian-penelitian yangtelah dilakukan sebelumnya. Hal ini dapat dijadikan titik tolak dalam melakukanpenelitian dan berfungsi mengembangkan sistematik penelitian terdahulu yang adahubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Oleh sebab itu, tinjauanterhadap penelitian terdahulu sangat penting untuk mengetahui relevansinya. Seiringdengan perkembangan ilmu sastra, penelitian sastra yang membahas mengenai alurtelah banyak dilakukan, di antaranya :Penelitian yang dilakukan oleh Hamidah (2006) dalam skripsinya yangberjudul “Analisis Alur dalam Novel Belantik Karya Ahmad Tohari”, terfokus padaperistiwa pengembangan alur, konflik, dan klimaks. Penelitian ini menggunakanpendekatan struktural objektif yang membatasi diri pada penelahaan karya sastra itusendiri terlepas dari pengarang dan pembacanya. Adapun hasil dari penelitianHamidah adalah terdapat tiga peristiwa dalam novel ini yaitu peristiwa fungsional,peristiwa kaitan, dan peristiwa acuan serta tiga konflik yang terkandung dalam noveltersebut yaitu konflik internal, konflik eksternal dan konflik utama.Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Rahman (2010), dalam skripsinyayang berjudul “Analisis Alur dan Nilai Pendidikan Novel “Kekasih Rembulan” Karya

Fahri Asiza dan Hubungannya dengan Pembelajaran Sastra di SMP”. Dalampenelitian ini Rahman menggunakan metode deskriptif dan menyimpulkan alur dalamnovel “Kekasih Rembulan” karya Fahri Asiza adalah alur progresif karena karangandimulai dari pangkal cerita sampai ujung cerita sesuai urutan kejadian demi kejadianyang dijelma secara kronologis.Penelitian lainnya dilakukan oleh Hafazah (2012) dalam skripsinya yangberjudul “Analisis Struktural Genetik dan Nilai-Nilai Kebudayaan pada NovelRonggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari serta Penerapannya dalamPembelajaran Sastra di SMA”. Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Turkiyah(2013) dengan judul skripsinya “Analisis Novel “Titian Nabi” karya M. MasykurA.R. Said Perspektif Strukturalisme Genetik serta Implikasinya dengan PembelajaranSastra di SMA”. Dalam penelitiannya ini, Turkiyah menggunakan metode dialetikdan menyimpulkan bahwa terdapat keterkaitan antara pengarang dengan novel TitianNabi dalam setiap komponen strukturalisme genetik baik dalam konsep faktakemanusiaan, subjek kolektif, pandangan dunia serta struktur karya sastra dan sosialmasyarakat. Selain itu, Turkiyah juga menyimpulkan implikasi pembelajaran sastra diSMA, novel Titian Nabi dapat dijadikan materi pembelajaran sastra di SMA dalamkompetensi dasar kelas XI semester 1 dengan indikator menganalisis unsur-unsurintrinsik dan ekstrinsik novel.Berdasarkan beberapa penelitian di atas, dapat diketahui bahwa penelitianyang membahas tentang alur dan menggunakan pandangan strukturalisme genetiksudah banyak dilakukan serta sangat relevan dengan objek kajian yang akan diteliti

dalam penelitian ini. Penelitian-penelitian di atas dijadikan sebagai bahan acuan danreferensi untuk penelitian ini. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telahdilakukan sebelumnya adalah penelitian ini hanya berfokus pada alur dalamperspektif strukturalisme genetik. Disamping itu, penelitian ini juga akan mengarahpada implikasi terhadap aspek penilaian pembelajaran sastra di SMA.2.2 Landasan Teori2.2.1 SastraSastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran,perasaan, ide-ide, semangat, dan keyakinan dalam satu bentuk gambaran yangkonkret serta membangkitkan pesona dengan alat bahasa (Sumardjo dalam Hamidah,2006:6). Selain sebagai ungkapan pribadi manusia, sastra juga merupakan imajinasipengarang yang direfleksikan ke dalam kata-kata.Menurut Ratna (2009:107),karya sastra merupakan alat penghubung antarapengarang dan masyarakat, baik masyarakat sebagai genesis karya maupunmasyarakat yang dibayangkan sebagai pembacanya. Dengan kata lain yang lebih luaskarya seni adalah struktur dialogis dalam rangka membentuk sistem komunikasiantara masyarakat, karya, dan pembaca.Selain itu, sastra dapat berfungsi sebagai karya seni yang bisa digunakansebagai sarana menghibur diri pembaca. Hal ini sesuai dengan pendapat Wellek danWarren (dalam Nurgiyantoro, 2012:3) yang menyatakan bahwa membaca sebuahkarya sastra fiksi berarti menikmati cerita dan menghibur diri untuk memperolehkepuasan batin.

Karya sastra terbagi tiga genre, yaitu puisi, prosa dan drama. Salah satu genrekarya sastra yang menjadi objek penelitian ini adalah prosa. Prosa dalam pengertiankesastraan disebut juga fiksi (fiction), teks naratif (narrative text), wacana naratif(narrative discoure). Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan atau ceritakhayalan. Hal ini disebabkan fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidakmenyaran pada kebenaran sejarah (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2012:2). Pernyataantersebut senada dengan pendapat Altenbernd dan Lewis (dalam Nurgiyantoro,2012:2-3) yang menyatakan fiksi dapat diartikan sebagai prosa naratif yang bersifatimajinatif, namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yangmendramatisasikan hubungan antarmanusia.Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwasastra sebagai karya fiksi yang bersifat imajinatif dan memiliki nilai estetik. Sesuaidengan hakikatnya yang imajinatif dan estetis, sastra dengan sendirinya mengandungintens pengarangnya berupa pikiran dan perasaan, pandangan dan gagasannya, atausegenap pengalaman. Oleh sebab itu, karya sastra didefinisikan sebagai karya dankegiatan seni yang berhubungan dengan ekspresi dan penciptaan.2.2.2 NovelKata novel berasal dari bahasa Italia novella yang secara harfiah berarti, sebuahbarang baru yang kecil, dan kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentukprosa. Dewasa ini istilah novella dan novelle mengandung pengertian yang samadengan istilah Indonesia yaitu novelet (Inggris:novellette) yang berarti sebuah karya

prosa yang tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek (Abrams dalamNurgiyantoro, 2012:9).Nurgiyantoro (2012:32) menyatakan bahwa novel merupakan sebuah strukturyang kompleks, unik, dan mengungkapkan sesuatu secara tidak langsung. Sedangkanmenurut Aminuddin (2011:66) novel adalah kisahan atau cerita yang diemban olehpelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian ceritatertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatucerita.Senada dengan pendapat di atas, Alwi menyatakan novel adalah karya prosayang panjang mengandung rangkaian cerita seseorang dengan orang-orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap perilaku (KBBI,2005:694).Dalam pengertian modern, novel berarti cerita prosa yang menggambarkanpengalaman-pengalaman psikologis maupun sosiologis dari beberapa orang yangberhubungan satu dengan yang lain dalam suatu keadaan.Berdasarkan beberapa pengertian novel sebelumnya, disimpulkan bahwa novelmerupakan karya imajinatif yang menceritakan sebuah kehidupan yang anmencerminkankehidupannilaisosialmasyarakatnya yang mengandung berbagai nilai-nilai moral yang ingin disampaikanpengarang terhadap pembacanya.Novel sebagai sebuah totalitas, yaitu suatu kemenyeluruhan yang bersifatartistik, mempunyai unsur-unsur yang saling berkaitan satu dengan yang lain secara

erat dan saling menggantungkan (Nurgiyantoro, 2012:23). Unsur-unsur pembangunsebuah novel yang kemudian membentuk sebuah totalitas secara tradisionaldikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu unsur ekstrinsik dan unsur intrinsik.Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra. Walaupununsur ini berada di luar karya sastra, namun secara khusus dapat mempengaruhi karyasastra tersebut. Adapun yang termasuk unsur ekstrinsik menurut Wellek dan Warren(dalam Nurgiyantoro, 2012:24) adalah keadaan subjektivitas individu pengarang yangmemiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang kesemuanya mempengaruhikarya yang ditulisnya. Sedangkan unsur intrinsik adalah unsur-unsur yangmembangun karya sastra itu sendiri. Kepaduan berbagai unsur intrinsik yangmembuat sebuah novel berwujud dan secara faktual akan dijumpai jika seseorangmembaca karya sastra. Unsur-unsur intrinsik yang dimaksud adalah :a)TemaMenurut Nurgiyantoro tema adalah dasar cerita, gagasan dasar umum, sebuahkarya cerpen/novel. Gagasan dasar umum inilah yang tentunya telah ditentukansebelumnya oleh pengarang yang dipergunakan untuk mengembangkan cerita.Dengan kata lain, cerita tentunya akan setia mengikuti gagasan dasar umum yangtelah ditetapkan sebelumnya sehingga berbagai peristiwa-konflik dan pemilihanberbagai unsur intrinsik yang lain dapat mencerminkan gagasan dasar umum(baca:tema) tersebut (Nurgiyantoro, 2012:70). Hubungan alur dengan tema terlihatbahwa alur sebenarnya adalah berusaha memahami tema atau ide dasar dalam suatucerita. Dalam alur, tergambar berbagai hal yang berhubungan dengan tokoh, sehingga

pemahaman terhadap cerita ditentukan oleh alur. Oleh karena itu, penafsiran terhadaptema pun akan banyak memerlukan informasi dari alur.b) AmanatAmanat adalah “gagasan yang mendasari karya sastra, pesan yang ingindisampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar. Di dalam kary

dan pikirannya untuk membantu penulis dalam pengerjaan skripsi 15. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas segala dukungan dan bantuan yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi ini. Penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran

Related Documents:

latar tempat dalam novel Hujan karya Tere Liye, meliputi: stasiun kereta, rumah Esok, kolam air dll. Latar tempat novel tentang Rasa yang Ingin Mencari Jawab karya Ratna Dks, meliputi: Pelabuhan Bakauheni, tempat wisata Way Kambas, dll. 2) amanat dalam novel Hujan karya

NOVEL PARA PRIYAYI KARYA UMAR KAYAM DAN NOVEL CANTING KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO [Sebuah Telaah dengan Pendekatan [Sosiologi Sastra] adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal lain yang bukan kar ya saya dalam tesis tersebut dibe

novel Canting karya Arswendo Atmowiloto dan novel Para Priyayi karya Umar Kayam dalam skiripsinya yang berjudul Kajian Intertekstual dan Nilai Pendidikan Novel Canting Karya Arswendo Atmowilonto dengan Para Priyayi Karya Umar Kayam. Dalam penelitian tersebut penulis mendeskripsikan persamaan dan perbed

dasar karya tulis ilmiah secara lebih mendalam. 1) Definisi Karya Tulis Ilmiah Karya ilmiah terdiri dari dua kata yaitu: karya dan ilmiah. Karya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan ilmiah adalah

Hak Cipta yang memenuhi unsur pelindungan dan pengembangan . Cerita Bergambar . 10 Buku Panduan HKI (Hak Cipta dan Paten) Polmed 2020 12) Diktat 13) Dongeng 14) E-book 15) Ensiklopedia 16) Jurnal 17) Kamus 18) Karya Ilmiah 19) Karya Tulis 20) Karya Tulis (Artikel) 21) Karya Tulis (Disertasi) 22) Karya Tulis (Skripsi) 23) Karya Tulis (Tesis)

Dante's Inferno Dante's Inferno The Divine Comedy of Dante Alighieri Translated by Henry Wadsworth Longfellow Volume 1 This is all of Longfellow's Dante translation of Inferno minus the illustrations. It includes the arguments prefixed to the Cantos by the Rev. Henry Frances Carey, M,.A., in his well-known version, and also his chronological .

The Ninja Inferno is designed to a high standard but there are some things you should be aware of to prolong the life of the unit and for your own safety. Using the Ninja Inferno safely Although the Ninja Inferno is very lightweight compared to all the devices it replaces, it is still a solid object that could cause injury if misused.

Inferno is a streamlined FHIR Server testing tool that is use-ca se / implementation guide focused. ONC 21 st Century Cures Rule API Testing (Inferno Program Editio n) Inferno verifies conformance to the proposed API Conditions of Certification in the 21st Century Cures Act: Interoperability, Information Block ing, and the ONC