HUBUNGAN SHIFT KERJA PERAWAT DENGAN KEPATUHAN

3y ago
103 Views
33 Downloads
1.83 MB
63 Pages
Last View : 10d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Randy Pettway
Transcription

HUBUNGAN SHIFT KERJA PERAWAT DENGAN KEPATUHANPERAWAT MELAKUKAN STANDART OPERASIONAL PROCEDURE(SOP) PASIEN RISIKO JATUH DI BANGSAL DEWASARSUD WATESSKRIPSIHALAMAN JUDULDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana KeperawatanFakultas Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani YogyakartaDisusun Oleh :MUHAMAD RIZKI ADHE KURNIAWAN2213038PROGRAM STUDI KEPERAWATANFAKULTAS KESEHATANUNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANIYOGYAKARTA2018

HALAMAN PENGESAHANii

HALAMAN PERNYATAANiii

KATA PENGANTARAlhamdulillahirabbil alamin segala puji dan syukur penulis panjatkankehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan HidayahNya, penulisdapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Hubungan shift Kerja Perawatdengan Kepatuhan Perawat melaksanakan Standart Operasional Procedure (SOP)Pasien Risiko Jatuh di Bangsal Dewasa RSUD Wates”.Skripsi ini telah diselesaikan atas bimbingan, arahan dan bantuan dariberbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan padakesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengansetulus – tulusnya kepada:1.Dr. Drs. Djoko Susilo, S.T.,M.T selaku rektor Universitas JenderalAchmad Yani Yogyakarta.2.Kuswanto Hardjo, dr., M. Kes selaku Dekan Fakultas KesehatanUniversitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.3.Tetra Saktika Adinugraha, Skep., Ns., M.Kep., Sp., Kep., MB selakuKetua Program Studi Keperawatan.4.Sujono Riyadi, S.Kep.,Ns., M.Kes selaku penguji yang telah bersediameluangkan waktu untuk menguji, mengoreksi dan memberikan saranserta masukkan terhadap penyusunan skripsi.5.Ngatoiatu Rohmani., MNS selaku dosen pembimbing yang tulus ikhlasmeluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan sehinggapenulis menyelesaikan Skripsi.6.Semua pihak yang sudah ikut membantu dalam penyusunan Skirpsi yangtidak bisa saya sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih danpenghargaan yang sebesar-besarnya.Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,atau segala dan bantuannya. Harapan penulis semoga Skripsi ini berguna.Yogyakarta, 10 Agust. 2018Muhamad Rizki Adhe Kiv

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL. iHALAMAN PENGESAHAN . iiHALAMAN PERNYATAAN . iiiKATA PENGANTAR . ivDAFTAR ISI . vDAFTAR TABEL . viiDAFTAR GAMBAR . viiiDAFTAR LAMPIRAN . ixINTISARI. xABSTRACT . xiBAB I PENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang . 1B. Rumusan Masalah . 4C. Tujuan Penelitian . 41. Tujuan Umum . 42. Tujuan Khusus . 4D. Manfaat Penelitian . 5E. Keaslian Penelitian . 5BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 7A. Tinjauan Teori . 71. Patient Safety . 72. Resiko Jatuh . 83. Standart Operasional Prosedur . 104. Shift Kerja . 115. Kepatuhan Perawat . 12B. Kerangka Teori . 14C. Kerangka Konsep. 14D. Hipotesis . 14BAB III METODE PENELITIAN. 15A. Desain Penelitian . 15B. Lokasi dan Waktu penelitian . 15C. Populasi dan Sampel . 151. Populasi. 152. Sampel . 15D. Variabel penelitian . 16E. Definisi Operasional . 16F.Alat Dan Metode Pengumpulan Data . 171. Alat pengumpulan data . 172. Metode pengumpulan data . 17G. Uji Validitas dan Reliabilitas . 181. Uji Validitas . 182. Uji reliabilitas . 18H. Metode pengolahan dan Analisis data . 181. Penyuntingan (editing) . 18v

2. Pengkodean (coding) . 183. Memasukkan data (entry) . 194. Pembersihan data (cleaning). 195. Entri data . 196. Analisa data. 19I.Etika penelitian . 211. Informed consent. 212. Anonymity . 213. Kerahasiaan (Confidentiality) . 22J.Pelaksanaan penelitian . 221. Persiapan penelitian . 222. Tahap pelaksaan . 233. Pembuatan laporan . 24BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 25A. Hasil . 251. Gambaran Umum Lokasi Penelitian . 252. Analisis hasil penelitian . 26B. Pembahasan . 291. Analisis Statistik Deskriptif . 292. Analisis Statistik Bivariat . 32C. Keterbatasan Penelitian . 33D. Hambatan Penelitian . 33BAB V PENUTUP . 34A. Kesimpulan . 34B. Saran . 34DAFTAR PUSTAKA . 36LAMPIRAN . 39vi

DAFTAR TABELTabel 2. 1. Patien Safety menurut JCI 2015. 7Tabel 2. 2. Standart Operasional Prosedur pencegahan risiko jatuh . 10Tabel 3. 1. Definisi Operasional . 16Tabel 3. 2. Pengkodean Karakteristik Responden . 18Tabel 3. 3. Pedoman Pemberian Intepretasi Koefisien Korelasi . 21Tabel 4.1. Karakteristik Responden . 27Tabel 4.2. Shift Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Wates . 27Tabel 4.3. Jumlah Perawat yang Patuh Pernyataan SOP Pasien Risiko Jatuh diBangsal Dewasa RSUD Wates. 28Tabel 4.4 Hub. Shift Kerja Perawat dengan Kepatuhan Perawat Melakukan SOPPasien Risiko Jatuh di Bangasl Dewasa RSUD Wates . 28vii

DAFTAR GAMBARGambar 2. 1. Skala Resiko Jatuh Morse Fall Scale (MFS) . 9Gambar 2. 2. Kerangka Teori . 14Gambar 2. 3. Kerangka Konsep . 14viii

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1. Lembar Informed ConsentLampiran 2. Lembar Observasi Pelaksanaan SOP Pasien Risiko JatuhLampiran 3. Jadwal Penyusunan SkripsiLampiran 4. Ethical ClearanceLampiran 5. Surat Izin Penelitian DPMPTLampiran 6. Surat Izin Penelitian RSUD WatesLampiran 7. Lembar Bimbingan Skripsi.Lampiran 8. Analisa DataLampiran 9. Terjemahan Intisari dari Lembagaix

HUBUNGAN SHIFT KERJA PERAWAT DENGAN KEPATUHANPERAWAT MELAKSANAKAN STANDRAT OPERASIONALPROCEDURE (SOP) PASIEN RISIKO JATUHDI BANGSAL DEWASA RSUD WATESMuhamad Rizki Adhe Kurniawan1 , Ngatoiatu Rohmani2Skripsi, Program Studi KeperawatanUniversitas Jenderal Achmad Yani YogyakartaINTISARILatar Belakang : Upaya keselamatan pasien tidak dapat dipisahkan dari asuhankeperawatan. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan perawat dalam menjagakeselamatan pasien di rumah sakit dengan melakukan SOP pasien jatuh. Kondisikerja yang tidak kondusif dapat menjadi kelelahan yang mungkin memengaruhitingkat kepatuhan perawat dalam menerapkan SOP.Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan shift kerja perawat dengan kepatuhanperawat melakukan Standart Operasional Prosedure (SOP) pasien risiko jatuh dibangsal dewasa RSUD Wates.Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah Analitik Korelatif dengansampel 28 perawat di RSUD Wates. Teknik pengambilan sampel dengan totalsampling. Penelitian ini menghubungkan shift kerja dengan pelaksanaan SOPpasien risiko jatuh, yang dinilai dengan lembar observasi. Hasil di analisismenggunakan Spearman Rank.Hasil : Berdasarkan hasil analisis Spearman Rank diketahui bahwa ada hubungandengan P-value sebesar 0,025 dengan kekuatan korelasi adalah sedang (r 0,424)dengan arah hubungan positif. Dengan lama jam kerja tiap shiftnya yangberbeda untuk shift pagi dengan jam kerja 6,5 jam, sedangkan untuk shift siangdengan lama kerja 6 jam dan shift yang paling panjang yaitu shift malam denganlama kerja 11,5 jam. Tingkat kepatuhan SOP paling rendah pada poin petugasmemantau efek oebat tertentu dengan persentase 42,9%.Kesimpulan : Ada hubungan shift kerja perawat dengan kepatuhan perawatmelaksanakan Standart Operasional Procedure (SOP) pasien risiko jatuh dibangsal dewasa RSUD Wates dengan keeratan sedang 0.424 serta tingkatkepatuhan SOP pasien risiko jauh paling rendah pada shift pagi dengan persentase46,4%.Kata Kunci : Kepatuhan SOP, Shift kerja, Risiko Jatuh12Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Jenderal Achmad Yani YogyakartaDosen S1 Keperawatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakartax

THE CORRELLATION BETWEEN NURSES’ SHIFT AND NURSES’ADHERENCE IN IMPLEMENT OF STANDARD OPERATINGPROCEDURE (SOP) FOR PATIENTS’ RISK OF HOSPITAL FALLSADULT WARD OF RSUD WATESMuhamad Rizki Adhe Kurniawan1, Ngatoaitu Rohmani2Undergraduate Thesis, Nursing DepartementUniversity of Jenderal Achmad Yani YogyakartaABSTRACTBackground: Patients safety efforts cannot be separated from nursing care. Oneof the care which can be done by nurses in keeping the patients safe is byconducting the Standard Operating Procedure for patients’ risk of hospital falls.Factor of working condition which is not conducive can cause fatigue whichmight influence the level of nurses’ adherence in implementing StandardOperating Procedure.Research Objective: To examine the correlation between nurses’ shift andnurses’ adherence in implementing Standard Operating Procedure for patients’risk of hospital falls at adult ward of RSUD Wates.Research Method: The design of the research is Correlative Analysis with 28nurses of RSUD Wates as the samples. Sample collected using total sampling.Observation sheet was used for collects data in implement of SOP. The result wasanalyzed using Spearman Rank.Research Result: Based on the analysis result of Spearman Rank, there iscorrelation between p. value of 0,025 and the correlation strength of (r 0,424).The shift length is different; 6,5 hours for morning shift, 6 hours for midday shift,and the longest shift is the night shift of 11,5 hours. The lowest level of SOPadherence is on point the lowest level of adherence to the point the officermonitors the effects of certain drugs with the percentage of 42,9%.Conclusion: There is correlation between shift work and adhrence ofimplementing Standard Operating Procedure patients’ risk of hospital falls atadult ward of RSUD Wates with medium closeness of 0,424 and the lowest levelof adherence in implementing Standard Operating Procedure for patients’ risk ofhospital falls is in morning shift with the percentage of 46,4%.Keywords: SOP Adherence, Working Shift, Fall Risk1Student of S1 Nursing Departement University of Jenderal Achmad YaniYogyakarta2Lecture of S1 Nursing Departement University of Jenderal Achmad YaniYogyakartaxi

BAB I PENDAHULUANPENDAHULUANA.Latar BelakangRumah sakit merupakan tempat pemberian layanan kesehatan yangbertujuan untuk pemenuhan kebutuhan dan tuntutan pemberian jasa layanan padapasien dengan harapan untuk penyembuhan dan pemulihan secara aman dannyaman. Tuntutan pelayanan kesehatan profesional semakin meningkat, tidak lagiberfokus pada kepuasan pasien tetapi pada keselamatan pasien (patient safety).Untuk itu pelayanan keperawatan professional diharapkan memiliki mutu tinggiyang berfokus pada keselamatan dan kepuasan pada pasien (Setyarini, 2013).Rumah sakit yang menuju pengakuan internasional maupun nasional harusmelalui proses akreditasi oleh lembaga yang independen dengan memilikikewenangan dalam pemberian penilaian tentang kualitas pelayanan kesehatan.Salah satu lembaga akreditasi internasional rumah sakit yang telah diakui olehdunia adalah Joint Commission Internasional (JCI). Sedangkan di IndonesiaPerhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) merupakan salah satu pemrakarsadalam pembentukan Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Sistemkeselamatan pasien (patient safety) diharapkan mampu mencegah terjadinyacidera yang disebabkan karena kesalahan tindakan. Peningkatan keselamatanpasien di rumah sakit diharapkan mampu meningkakan kepercayaan masyarakatterhadap pelayanan kesehatan rumah sakit (Setyarini, 2013).Dalam upaya keselamatan pasien tidak dapat dipisahkan dengan prosesasuhan keperawatan. Berdasarkan JCI tahun 2001 memiliki enam tujuan dalampenerapan keselamatan pasien yang meliputi, identifikasi pasien dengan benar,mencegah kesalahan obat, komunikasi efektif, mencegah infeksi nosocomial,mencegah jatuh serta mencegah salah pasien, salah tempat dan salah prosedurtindakan pembedahan. Rumah Sakit pada saat ini di wajibkan untukmeningkatkan mutu pelayanan kesehatan, salah satunya melalui sasaranKeselamatan Pasien (SSP). Salah satu SSP yang menjadi pencapaian rumah sakitsaat ini yaitu pengurangan pasien jatuh (Oktaviani, 2011).1

2Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi matayang melihat kejadian, mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atauterduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangankesadaran. Akibat jatuh dapat menyebabkan beberapa masalah seperti:penambahan biaya perawatan, lama perawatan (LOS), dan cedera (Nugroho,2010).Penelitian terkait kejadian pasien jatuh pernah dilakukan oleh Muhlizardy(2015) yang berhubungan dengan pelaksanaan keselamatan pasien dengankejadian pasien jatuh di ruang rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.Hasil penelitian bahwa 63,6% (21 responden) memiliki risiko kejadian jatuhdalam kategori sedang.Upaya pencegahan jatuh dapat dilakukan dengan membuat peningkatanyang besar dalam pemeliharaan hidup dengan cara membantu mempertahankankemampuan fungsional, kemandirian, kualitas hidup serta menghemat perawatankesehatan. Sehingga dapat efektif sebuah program pencegahan harus meliputianalisis masalah yang akurat, tujuan yang jelas, intervensi praktis dan efisien,serta komitmen yang kuat dari semua pihak (Stockslager, 2007).Prosedur pencegahan jatuh di rumah sakit tentunya harus dituangkandalam SOP supaya pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan dapat terlaksanadengan baik. SOP mempunyai beberapa fungsi diantaranya yaitu untuk menjagakonsistensi dan tingkat kinerja petugas dalam tim atau unit kerja, mengetahuidengan jelas peran dalam organisasi, memperjelas alur tugas wewenang dalamtanggung jawab terhadap pegawai terkait, melindungi petugas dari malpraktek,dan menghindari kegagalan atau kesalahan duplikasi dan inefisiensi. Sedangkankepatuhan perawat dalam melaksanakan SOP pencegahan pasien resiko jatuh dirumah sakit daerah Bandung menunjukkan bahwa 75% perawat mampu mematuhiSOP yang telah ditetapkan rumah sakit. Hal ini menunjukkan masih ada perawatyang belum mematuhi dan melaksanakkan SOP pencegahan risiko jatuh denganbaik. Pelanggaran terhadap SOP tentunya dapat menyebabkan mediccal errorataupun kejadian yang tidak diharapkan (Setyarini, 2013).

3Ketidakpatuhan perawat dalam melakukan SOP bisa disebabkan beberapafaktor. Menurut Mauritz (2008) dalam Saftarina (2014), salah satu faktor tersebutadalah shift kerja yang mampu

tingkat kepatuhan perawat dalam menerapkan SOP. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan shift kerja perawat dengan kepatuhan perawat melakukan Standart Operasional Prosedure (SOP) pasien risiko jatuh di bangsal dewasa RSUD Wates. Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah Analitik Korelatif dengan

Related Documents:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit Advent Bandung. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara beban kerja dengan stres kerja pada perawat. Subjek penelitian adalah

hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja (p value 0,038). Kesimpulan: ada hubungan masa kerja, tekanan panas, penggunaan pakaian saat bekerja dan beban kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja home industry tahu di Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang. Kata kunci:

Kelelahan kerja adalah aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan kerja. Kelelahan dapat menurunkan kinerja. Kelelahan kerja bahkan memberikan kontribusi sampai 60% terhadap beberapa kejadian kecelakaan kerja ditempat kerja. Stress kerja perawat merupakan salah s

Analisis statistik menggunakan uji kendall’s tau dengan tingkat kemaknaan α 0,05. Hasil: Sebanyak 50% perawat menyatakan lingkungan kerja mereka cukup kondusif dan 46,7% kualitas perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan sudah cukup sesuai dengan Evalu

1 HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN DAILY CHECK DI PT.KERETA API DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA DIPO KERETA SOLO BALAPAN Abstrak Kerja shift pada pekerja di PT.Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan sering me

Penelitian ini memperlihatkan bahwa ada hubungan faktor penyebab stress kerja dengan kejadian stress kerja yaitu Beban kerja, rutinitas kerja, suasana lingkungan kerja hubungan interpersonal perawat, pengembangan karir, peran dalam organisasi, pengawasan atasan ,

mengetahui hubungan antara iklim kerja dengan kelelahan kerja. Hasil tersaji dalam Tabel 6 : Tabel 6. Hubungan Iklim Kerja Dengan Tingkat Kelelahan Kerja ISBB Rendah Sedang Tinggi Total P Value n % n % n % n % Di bawah NAB 8 100 10 25,6 - -

ANIMAL NUTRITION Tele-webconference, 27 November, 10 and 11 December 2020 (Agreed on 17 December 2020) Participants Working Group Members:1 Vasileios Bampidis (Chair), Noël Dierick, Jürgen Gropp, Maryline Kouba, Marta López-Alonso, Secundino López Puente, Giovanna Martelli, Alena Pechová, Mariana Petkova and Guido Rychen Hearing Experts: Not Applicable European Commission and/or Member .