HUBUNGAN MASA KERJA, TEKANAN PANAS, BEBAN KERJA

2y ago
52 Views
3 Downloads
745.23 KB
14 Pages
Last View : 20d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ryan Jay
Transcription

ARTIKEL ILMIAHHUBUNGAN MASA KERJA, TEKANAN PANAS, BEBAN KERJADAN PENGGUNAAN PAKAIAN SAAT BEKERJA DENGANKELELAHAN KERJA(Studi di Home Industry Tahu Kelurahan Jomblang KecamatanCandisariKota Semarang)Oleh :MAULANA YUSUF ARDIYANA2A014036FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG2018http://repository.unimus.ac.id

http://repository.unimus.ac.id

HUBUNGAN MASA KERJA, TEKANAN PANAS, PENGGUNAAN PAKAIAN SAATBEKERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA(Studi di Home Industry Tahu Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang)Maulana Yusuf Ardiyan1, Ratih Sari Wardani1, Diki Bima Prasetio11Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah SemarangABSTRAKLatar belakang: Kelelahan kerja merupakan suatu proses menurunnya performa kerja,efisiensi kerja, serta berkurangnya kekuatan fisik tubuh guna untuk terus melanjutkankegiatannya. Pekerja home industry tahu merupakan salah satu pekerjaan di sektor informalyang rentan mengalami kelelahan kerja akibat bekerja di tempat bertekanan panas tinggi denganbeban kerja yang cukup berat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara masakerja, tekanan panas, penggunaan pakaian saat bekerja dan beban kerja dengan kelelahan kerjapada pekerja home industry tahu di Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang.Metode: Jenis penelitian ini analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruhpekerja home industry tahu di Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarangsebanyak 35 pekerja. Variabel bebas meliputi masa kerja, tekanan panas, penggunaan pakaiansaat bekerja dan beban kerja. Variabel terikat adalah kelelahan kerja. Analisis statistik yangdigunakan adalah Chi Square. Hasil: Pekerja masa kerja lama sebanyak 26 orang (74,3%), titikkerja dengan tekanan panas tidak sesuai NAB sebanyak 29 titik (82,9 %), pekerja yang tidakrutin menggunakan pakaian saat bekerja sebanyak 32 orang (91,4%), pekerja dengan bebankerja berat sebanyak 23 orang (65,7%), ada hubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja(p value 0,010), ada hubungan antara tekanan panas dengan kelelahan kerja (p value 0,026), adahubungan antara penggunaan pakaian saat bekerja dengan kelelahan kerja (p value 0,047), adahubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja (p value 0,038). Kesimpulan: adahubungan masa kerja, tekanan panas, penggunaan pakaian saat bekerja dan beban kerja dengankelelahan kerja pada pekerja home industry tahu di Kelurahan Jomblang Kecamatan CandisariKota Semarang.Kata kunci: Kelelahan kerja, home industry tahu.ABSTRACTBackground: Work fatigue is a process of decreasing work performance, work efficiency, andreduced physical strength of the body to continue its activities. Tofu home industry workers areone of the jobs in the informal sector that are vulnerable to work fatigue due to work in highheat pressures with a fairly heavy workload. The purpose of this study was to determine therelationship between work period, heat stress, clothing usage while working and workload withwork fatigue in tofu home industry workers in Jomblang Village, Candisari Sub-District,Semarang City. Method: This type of analytical research with cross sectional approach. Thepopulation of all tofu home industry workers in Jomblang Village, Candisari District, SemarangCity was 35 workers. Independent variables include working period, heat pressure, use ofclothing while working and workload. The dependent variable is work fatigue The statisticalanalysis used is Chi Square. Results: Long-term employment workers were 26 people (74.3%),employment with heat stress was not in accordance with NAV as many as 29 points (82.9%),workers who did not routinely use clothes while working were 32 people (91.4%), workers withheavy workload as many as 23 people (65.7%), there is a relationship between the work periodwith work fatigue (p value 0.010), there is a relationship between heat stress with work fatiguehttp://repository.unimus.ac.id

(p value 0.026), there is a relationship between the use of clothing while working with workfatigue (p value 0.047), there is a relationship between workload with work fatigue (p value0.038). Conclusions : There is a relationship between working period, heat stress, use ofclothing while working and workload with work fatigue on home industry workers in theJomblang Village, Candisari Sub-District, Semarang repository.unimus.ac.id

PENDAHULUANKelelahan kerja merupakan suatu keluhan yang umum terjadi padapekerja. Kelelahan kerja dapat diidentifikasi dengan menurunnya performakerja maupun segala kondisi yang berpengaruh pada proses organisme,termasuk beberapa faktor seperti penurunan aktivitas fisik dan mental,perasaan lelah bekerja, dan menurunnya motivasi kerja. Hasil investigasi daribeberapa negara menyimpulkan bahwa kelelahan kerja memberi kontribusisebesar 50% terhadap kejadian kecelakaan kerja. Menurut beberapa ahli,kelelahan kerja dapat mempengaruhi kesehatan pekerja serta menurunkanproduktivitas kerja.1, 2Berdasarkan data dari International Labour Organization (ILO) padatahun 2013, 1 pekerja meninggal dunia setiap 15 detik karena kecelakaankerja yang disebabkan oleh kelelahan kerja.3 Adapun data yang agakerjaan(BPJSKetenagakerjaan) tentang kecelakaan kerja akibat kelelahan kerja pada tahun2013 sebesar 129.911 kasus.4 Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapathubungan antara kelelahan kerja dengan kecelakaan kerja pada pekerjabengkel mobil di Kota Kendari.5Kelelahan kerja yang dialami oleh pekerja dapat menyebabkanpenurunan produktivitas dan rasa ketidaknyamanan yang mana ditunjukkandengan menurunnya mutu produk, menurunnya kecepatan performa, gnyaorisinalitas,menurunnya perhatian dan ketidaktepatan dalam melaksanakan pekerjaan,serta sering terjadi kecelakaan akibat kelelahan kerja.6 Diketahui bahwaterdapat hubungan antara kelelahan kerja dengan produktivitas kerja padatenaga kerja bagian tenun di PT. Alkatex Tegal.7Kelelahan kerja dapat bersumber dari berbagai hal seperti pekerjaanyang monoton atau tidak banyak variasi, faktor individu seperti masa kerjadan penggunaan pakaian saat bekerja, faktor lingkungan seperti tekananhttp://repository.unimus.ac.id

panas, mental dan fisik pekerja, intensitas kerja, faktor psikologi, pola makan,status kesehatan, serta riwayat penyakit. Selain itu, kelelahan kerja juga bisadisebabkan oleh durasi kerja dan kapasitas kerja.8Masa kerja dapat berkaitan dengan kemampuan adaptasi antaraseorang pekerja dengan pekerjaan serta lingkungan kerjanya. Tekanan padafisik dalam jangka waktu tertentu dapat berakibat pada menurunnya kinerjaotot. Gejala yang tampak berupa makin rendahnya gerakan pada pekerja, haltersebut terjadi disebabkan oleh karena tekanan-tekanan yang terakumulasipada setiap harinya dan dalam masa yang panjang.9 Terdapat penelitian yangmembuktikan bahwa masa kerja berpengaruh terhadap kelelahan kerja padapekerja pembuatan tahu di wilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur.10Faktor lain dari kelelahan kerja adalah suhu lingkungan yang tinggidapat berakibat pada suhu tubuh menjadi meningkat. Hal tersebut akanmenyebabkan jaringan hipotalamus merangsang kelenjar keringat sehinggakeringat akan keluar dari tubuh. Di dalam keringat mengandung berbagaimacam garam natrium klorida dan akibat keluarnya garam natrium kloridabersama keringat akan menyebabkan kadarnya dalam tubuh menjadiberkurang, sehingga dapat mengahambat transportasi glukosa sebagai sumberenergi. Hal tersebut akan menyebabkan terjadinya penurunan kontraksi otot.11Penelitian pada tenaga kerja di Bagian Drilling Pertamina Ubep Kenali AsamJambi membuktikan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tekananpanas dengan perasaan kelelahan kerja.12Beban kerja adalah lamanya seseorang melakukan aktivitas sesuaidengan kapasitas kerjanya tanpa menunjukkan tanda kelelahan. Bila bebankerja terlalu berat maka akan berpengaruh pada kinerjanya.13 Hasil penelitianmenunjukan adanya hubungan antara berat beban dengan kelelahan kerja padaburuh angkut.14Penggunaan pakaian yang ketat dan tebal serta keadaan lingkungankerja dapat menjadi penyebab tingkat produksi keringat yang banyak sehinggahttp://repository.unimus.ac.id

menimbulkan kebutuhan cairan. Jika keringat yang dikeluarkan dari tubuhtidak menguap, maka akan dibutuhkan lebih banyak keringat agar dapatterjadi pendinginan evaporatif.15Studi pendahuluan dilakukan di home industry tahu di KelurahanJomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang. Berdasarkan hasil observasilapangan, pabrik tahu di Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari KotaSemarang beroperasi mulai jam 07.00 – 15.00 WIB. Kondisi di home industrytahu terasa panas, terlebih lagi bagi pekerja yang ada di dekat tungku pemanassehingga menyebabakan banyak pekerja tidak mengenakan baju saat bekerja.Berdasarkan uraian tersebut perlu dilakukan penelitian tentang hubunganmasa kerja, tekanan panas dan penggunaan pakaian saat bekerja dengankelelahan kerja.METODE PENELITIANJenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan crosssectional di mana variabel bebas dan variabel terikat diidentifikasi dalam waktuyang sama. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakanalat berupa kuesioner.Penelitian ini dilakukan di home industry tahu dengan jumlah 35 responden.Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh karenamenggunakan total seluruh populasi.Data diperoleh dari data primer yaitu diperoleh secara langsung dariresponden, dalam hal ini melalui kuesioner. Cara menentukan terjadinya kelelahankerja pada pekerja yaitu dengan pengukuran yang dilakukan menggunakan alatReaction Timer. Variabel bebas adalah masa kerja, tekanan panas, beban kerja danpenggunaan pakaian saat bekerja. Variabel terikat adalah kelelahan kerja. Analisisdata dengan uji chi square.http://repository.unimus.ac.id

HASIL DAN PEMBAHASANA. HASIL1. Analisis UnivariatAnalisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensidan tabel numerik dari masing-masing variabel independent dan dependent.Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa pekerja dengan masa kerja lama( 5 tahun) sebesar 74,3%, titik kerja dengan tekanan panas di atas NAB( 29oC) sebesar 82,9%, pekerja dengan beban kerja berat ( 89 denyut/menit)sebesar 65,7%, pekerja dengan penggunaan pakaian tidak rutin (1-6 hari)sebesar 91,4%, dan pekerja dengan kelelahan kerja ( 240 milidetik) sebesar65,7%.Tabel 1.1 Hasil Analisis UnivariatVariabelMasa KerjaLama ( 5 tahun)Baru ( 5 tahun)Tekanan PanasTidak sesuai NAB ( 29oC)Sesuai NAB ( 29oC)Beban KerjaBerat ( 89 denyut/menit)Ringan (75-89 denyut/menit)Penggunaan Pakaian SaatBekerjaTidak rutin (1-6 hari)Rutin (7 hari)Kelelahan KerjaLelah ( 240 milidetik)Tidak lelah ( 240 332391.48.623125065.734.31002. Analisis BivariatAnalisis bivariat menggunakan uji chi-square untuk menganalisis hubunganantara dua variabel, variabel bebas dan variabel terikat. Berdasarkan tabel 1.2hubungan antara variabel bebas dan terikat diketahui bahwa ada hubunganantara masa kerja p value 0,010, tekanan panas p value 0,026, beban kerja phttp://repository.unimus.ac.id

value 0,038, penggunaan pakaian saat bekerja p value 0,047 dengan kelelahankerja karena p value 0,05.Tabel 1.2 Hasil Analisis BivariatVariabelMasa KerjaLamaBaruTotalTekanan PanasTidak sesuai NABSesuai NABTotalBeban KerjaBeratRinganTotalPenggunaan PakaianTidak rutinRutinTotalKelelahan KerjaLelahTidak Lelahf%f%Totalp 01000,047B. PEMBAHASAN1. Hubungan Masa Kerja dengan Kelelahan KerjaHasil analisis data menggunakan Fisher’s Exact Test ditemukan bahwa adahubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja pada karyawan homeindustry tahu.Semakin lama masa kerja seseorang maka akan semakin tinggi tingkatkelelahan kerjanya, sebab semakin lama bekerja akan menimbulkan perasaanjenuh atau penat karena pekerjaan yang monoton yang dapat menyebabkanmunculnya stres sehingga berakibat pada menurunnya fokus dan kecepatanrespon pekerja terhadap sesuatu dan akan berpengaruh pada tingkat kelelahankerja yang dirasakan.16 Seorang ahli menjelaskan bahwa masa kerja dapatmenyebabkan kelelahan kerja yang ditandai dengan mulai berkurangnyakeinginan untuk bekerja yang penyebabnya ialah persyaratan psikis.17http://repository.unimus.ac.id

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang membuktikanbahwa masa kerja berpengaruh terhadap kelelahan kerja pada pembuat tahu diwilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur.102. Hubungan Tekanan Panas dengan Kelelahan KerjaTitik pengukuran di tempat kerja yang tidak sesuai NAB yang menyebabkankelelahan kerja sebanyak 27 titik (93,1%). Hasil analisis menggunakanFisher’s Exact Test ditemukan bahwa ada hubungan antara tekanan panasdengan kelelahan kerja pada karyawan home industry tahu.Tekanan panas dapat berpengaruh pada fungsi tubuh seperti: kecepatan denyutjantung dan nadi, tekanan darah, daya konsentrasi serta ketahanan fisikmakhluk hidup menurun. Semakin tekanan panasnya tinggi maka akansemakin membuat tubuh cepat mengalami kelelahan.18 Bagian yang panasseperti di bagian perebusan kedelai. Sebaliknya ada pula bagian yang tidakterlalu panas seperti di bagian pemotongan tahu. Penyebab tingginya tekananpanas di home industry tahu tersebut karena banyaknya uap panas yangdihasilkan dari proses produksi tidak diikuti dengan ventilasi yang memadai.Seorang ahli menyatakan jika lingkungan fisik di tempat kerja terlalu panasdapat menyebabkan tenaga kerja menjadi cepat lelah karena banyakkehilangan cairan dan garam. Bila produksi panas di lingkungan tidakseimbang dengan produksi panas yang dikeluarkan oleh tubuh, maka akanmenghasilkan kondisi kerja yang tidak nyaman.19 Kondisi fisik bangunan padahome industry tahu tertutup tetapi memiliki ventilasi.Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang membuktikanbahwa ada hubungan yang bermakna antara tekanan panas dengan perasaankelelahan kerja tenaga kerja di Bagian Drilling PERTAMINA UBEP KenaliAsam Jambi.123. Hubungan Beban Kerja dengan Kelelahan KerjaKaryawan dengan beban kerja berat yang mengalami kelelahan kerjasebanyak 22 orang (95,7%). Hasil analisis data menggunakan Fisher’s Exacthttp://repository.unimus.ac.id

Test ditemukan bahwa ada hubungan antara beban kerja dengan kelelahankerja pada karyawan home industry tahu.Beban kerja yang berlebihan dapat menimbulkan efek seperti kelelahan fisikdan mental, menurunnya kecepatan gerak, mudah marah, sakit kepala sertagangguan pencernaan sehingga dapat menurunkan kinerja karyawan.20Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yangmenunjukan adanya hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja padaburuh angkut.144. Hubungan Penggunaan Pakaian Saat Bekerja dengan Kelelahan KerjaHasil analisis data menggunakan Fisher’s Exact Test ditemukan bahwa adahubungan antara penggunaan pakaian saat bekerja dengan kelelahan kerjapada karyawan home industry tahu.Pakaian tidak hanya dapat melindungi permukaan tubuh dari paparan radiasisinar matahari tetapi juga dapat menghambat terjadinya konveksi antara kulitdengan aliran udara.21 Pakaian dapat mempengaruhi sirkulasi udara dipermukaan kulit dan proses pendinginan. Jika kelembaban yang disebabkanoleh keringat tidak menguap dari kulit, suhu kulit menjadi meningkat danmenimbulkan rasa tidak nyaman.22 Keringat yang menetes dari tubuh danpakaian tidak dapat memberikan efek pendinginan.15 Pekerja dianjurkan untukmenggunakan pakaian yang terbuat dari bahan katun saat bekerja. Tujuannyaagar dapat membantu penyerapan keringat yang lebih banyak.23 Berdasarkanhasil wawancara, pekerja tidak menggunakan pakaian saat bekerjadikarenakan suhu di dalam tempat kerja yang tinggi sehingga pekerjamerasakan kepanasan.Belum ada hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa adahubungan antara penggunaan pakaian saat bekerja dengan kelelahan kerjakarena belum ada yang meneliti tentang hubungan tersebut.http://repository.unimus.ac.id

KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan1. Pekerja home industry tahu di Kelurahan Jomblang Kecamatan CandisariKota Semarang dengan masa kerja lama ( 5 tahun) sebesar 74,3 %, tekananpanas diatas NAB ( 29oC) sebesar 82,9%, beban kerja berat ( 89denyut/menit) sebesar 65,7%, pekerja yang tidak rutin menggunakan pakaiansaat bekerja (1-6 hari) sebesar 91,4% dan pekerja yang mengalami kelelahankerja sebesar 65,7%.2. Terdapat hubungan antara masa kerja (p value 0,010), tekanan panas (p value0,026), beban kerja (p value 0,038) dan penggunaan pakaian (p value 0,047)dengan kelelahan kerja pada pekerja home industry tahu di KelurahanJomblang Kecamatan Candisari Kota SemarangB. Saran1. Bagi pekerjaKaryawan dianjurkan untuk menggunakan pakaian yang terbuat dari bahankatun saat bekerja. Tujuannya agar dapat membantu penyerapan keringatkarena jika keringat tidak menguap dari kulit, suhu kulit menjadi meningkatdan menimbulkan rasa tidak nyaman.2. Bagi IndustriSebaiknya home industry tahu menambah ventilasi guna mengurangi tekananpanas di dalam ruangan pembuatan tahu.3. Bagi institusi pendidikanHasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan wawasan untukmenunjang perkembangan ilmu dan pengetahuan dunia pendidikan khususnyauntuk pengembangan ilmu kesehatan masyarakat.4. Bagi peneliti lainPerlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang karyawan home industry tahulebih terperinci dari variabel, sampel, dan tempat penelitian yang lebih .unimus.ac.idyanglebihbervariasi.

DAFTAR PUSTAKA1.Bültmann U, Kant I, Kasl S, Beurskens A, PA. van den B. Fatigue andpsychological distress in the working population: psychometrics, prevalence,and correlates. 2002.2.Maurits LS, Widodo ID. Faktor dan Penjadualan Shift Kerja. Kinerja/Laporan%20Tahunan%20.html.5.Aswar E, Asfian P, Fachlevy AF. Faktor-faktor yang berhubungan dengankecelakaan kerja pada pekerja bengkel mobil kota kendari tahun 2016. 2016:110.6.Atiqoh J, Wahyuni I, Lestantyo D. Faktor-Faktor yang Berhubungan denganKelelahan Kerja pada Pekerja Konveksi Bagian Penjahitan di CV . AnekaGarment Gunungpati Semarang. 2014;2:119-126.7.Muizzudin A. Hubungan Kelelahan Dengan Produktivitas Kerja Pada PekerjaTenun Di PT. Alkatex Tegal. Unnes J Public Heal. ati D, Shaluhiyah Z, Widjasena B. Penyebab Kelelahan Kerja padaPekerja Mebel. 2014:386-392.9.Hadiyani MI, Karmiyati D, Ingarianti TM. Peran Budaya OrganisasiTerhadap Efektivitas Dan Efisiensi Organisasi. 1st ed. (Hervi I, ed.). Kudus:Badan Penerbit Universitas Muara Kudus; 2012.10.D D. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kelelahan Kerja padaPembuat Tahu di Wilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur Tahun 2014.2014.11.Guyton A, Hall J. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 11th ed. Jakarta: BukuKedokteran EGC; 2008.12.Fahri S, Pasha E. Kebisingan Dan Tekanan Panas Dengan Perasaan KelelahanKerja Pada Tenaga Kerja Bagian Drilling Pertamina Ep Jambi. 2010.13.Hariono W, Suryani D, Wulandari Y. Hubungan Antara Beban Kerja, StresKerja, dan tingkat konflik dengan keleahan kerja perawat di Rumah Sakithttp://repository.unimus.ac.id

Islam Yogyakarta PDHI Kota Yogyakarta. Fak Kesehat Masyarakat, UnivAhmad Dahlan, Yogyakarta. 2009;3(3):186-197. doi:ISSN : 1978-057514.Cahyani WD. Hubungan Antara Beban Kerja dengan Kelelahan kerja padaPekerja Buruh Angkut. 2003.15.Kenefick RW, Cheuvront SN, Leon L, Brien KKO. Report documentationpage. 2012;298(0704).16.Hariyati M. Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Pada Pekerja

hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja (p value 0,038). Kesimpulan: ada hubungan masa kerja, tekanan panas, penggunaan pakaian saat bekerja dan beban kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja home industry tahu di Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang. Kata kunci:

Related Documents:

0,265 Tidak ada hubungan antara masa kerja dengan keluhan CVS 4 Hubungan antara pola kerja dengan keluhan CVS Uji Rank Spearman 0,008 Ada hubungan antara pola kerja dengan keluhan CVS PEMBAHASAN 1. Perbedaan Skor Keluhan CVS Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin merupakan salah satu f

ABSTRAK Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kesiapan Ibu premenopause Di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun 2011 MARNI BR KARO Latar Belakang: Masa lanjut usia identik dengan masa klimakterium yaitu masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa senium atau disebut juga masa premenopause.Wanita menjelang menopause akan mengalami

kerja terlalu padat, lingkungan kerja kurang bersih, berisik, tentu besar pengaruhnya pada kenyamanan kerja (Tanjung, 2016). Dari uraian mengenai beban kerja dan lingkungan kerja, dapat saya simpulkan bahwa pengaruh beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan sangat berpengaruh, dimana pemberian beban kerja

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit Advent Bandung. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara beban kerja dengan stres kerja pada perawat. Subjek penelitian adalah

komunitas punk serta hubungan antara anggota komunitas street punk. Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat hubungan yang negatif antara tekanan teman sebaya dengan perilaku agresi pada anggota komunitas street punk di kota Blora (r -0,331 dengan sig. 0,037 (p 0.05). Kata kunci : Tekanan teman sebaya,

HUBUNGAN IKLIM KERJA (PANAS SUHU RUANG) DENGAN KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN PT. PG KREBET BARU (Studi di Desa Krebet Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan ( S.Kep ) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakul

Kelelahan kerja adalah aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan kerja. Kelelahan dapat menurunkan kinerja. Kelelahan kerja bahkan memberikan kontribusi sampai 60% terhadap beberapa kejadian kecelakaan kerja ditempat kerja. Stress kerja perawat merupakan salah s

P2, Classic, Acoustic and Close), 2.3 x 2.3 mm stainless-steel mesh is provided as standard. 6 x 6 mm or 20 x 20 mm mesh can be selected as an option. P1 P2 Stainless-steel mesh GENERAL. 5 Water esisr anct e All DucoGrille louvre grilles have been tested by BSRIA in accordance with watertightness tests developed in collaboration with HEVAC. The test simulates 75 litres per hour rainfall at .