HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA PERAWAT DENGAN

2y ago
37 Views
5 Downloads
3.65 MB
50 Pages
Last View : 10d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Audrey Hope
Transcription

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA PERAWAT DENGANPELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHANKEPERAWATAN DI BANGSAL DEWASARSUD PANEMBAHAN SENOPATIBANTULSKRIPSIDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana KeperawatanStikes Jenderal Achmad Yani YogyakartaRENNY LISA ANGGRAENY2213022PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANIYOGYAKARTA2017i

ii

iii

KATA PENGANTARPuji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat danhidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul“Hubungan Lingkungan Kerja Perawat dengan Pelaksanaan Dokumentasi AsuhanKeperawatan di Bangsal Dewasa RSUD Panembahan Senopati Bantul”.Skripsi ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihakyang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulismengucapkan terimakasih dengan setulus-tulusnya kepada:1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi IlmuKesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.2. Tetra Saktika Adinugraha, M.Kep., Sp.Kep.MB selaku ketua prodi IlmuKeperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad YaniYogyakarta.3. Retno Sumiyarini, S.Kep.,Ns, M.Med.Ed sebagai dosen penguji skripsiyang telah banyak memberikan masukan pada penyusunan skripsi ini.4. Ngatoiatu Rohmani, MNS selaku dosen pembimbing yang telahmemberikan bimbingan, pengarahan, dan masukan kepada penulis dalampenyusunan skripsi.5. Seluruh Dosen dan Karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan JenderalAchmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan.6. Pihak RSUD Panembahan Senopati Bantul yang telah memberikan izinkepada penulis.7. Ayah, Ibu, Kakak, Adik, dan seluruh keluarga yang telah memberikanlimpahan cinta, do’a dan semangat kepada penulis.8. Semua Sahabatku tercinta di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan JenderalAchmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan do’a, dorongan, danmotivasi hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.9. Seluruh Responden yang telah bersedia mengikuti penelitian ini, sehinggadapat terselesaikan penyusunan skripsi ini.Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulissemoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua.Yogyakarta, 6 September 2017Penulis(Renny Lisa Anggraeny)iv

DAFTAR ISIHalHALAMAN JUDUL . .iLEMBAR PENGESAHAN . iiHALAMAN PERNYATAAN . iiiKATA PENGANTAR . ivDAFTAR ISI vDAFTAR TABEL viiDAFTAR GAMBAR . viiiDAFTAR LAMPIRAN ixINTISARI xABSTRACT xiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang .B. Rumusan Masalah .C. Tujuan Penelitian .D. Manfaat Penelitian .E. Keaslian Penelitian .14456BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Dokumentasi Asuhan Keperawatan . . B. Perilaku Penerapan Asuhan Keperawatan . . . . .C. Perawat . . .D. Lingkungan Kerja . .E. Kerangka Teori .F. Kerangka Konsep Penelitian .G. Hipotesis 8151719262727BAB III METODE PENELITIANA. Rencana Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian .C. Populasi dan Sampel .D. Variabel Penelitian E. Definisi Operasional .F. Alat dan Pengumpulan Data . G. Validitas dan Reliabilitas . H. Analisa dan Model Statistik I. Etika Penelitian .J. Pelaksanaan Penelitian 28282830313237394243BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil . 46B. Pembahasan 52C. Keterbatasan Penelitian . 61v

BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan . 62B. Saran . 62DAFTAR PUSTAKAvi

DAFTAR TABELHalTabel 1.1 Keaslian Penelitian . . 6Tabel 3.1 Definisi Operasional . 31Tabel 3.2 Kisi-kisi Alat Ukur Lingkungan Kerja . . . 33Tabel 3.3 Kisi-kisi Alat Ukur Pendokumentasian Asuhan Keperawatan . . 35Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian . . 38Tabel 3.5 Coding Data . . . . 39Tabel 3.6 Koefisien Korelasi . . 41Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat . . . . 47Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Lingkungan Kerja Perawat . . 48Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Lingkungan Kerja Berdasarkan Masing-masingKonstruk . 48Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Dokumentasi AsuhanKeperawatan . 49Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan KeperawatanBerdasarkan Masing-masing Konstruk . 49Tabel 4.6 Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan PelaksanaanDokumentasi Asuhan Keperawatan . 50Tabel 4.7 Uji Tabulasi Silang . . 51Keperawatan . 49vii

DAFTAR GAMBARHalGambar 2.1 Kerangka Teori . 26Gambar 2.2 Kerangka Konsep . 27viii

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1Lampiran 2Lampiran 3Lampiran 4Lampiran 5Lampiran 6Lampiran 7Lampiran 8Lampiran 9Lampiran 10Lembar InformasiLembar Informed ConsentKuesioner Lingkungan Kerja FisikKuesioner Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan KeperawatanJadwal Bimbingan SkripsiJadwal PenelitianHasil SPSS PenelitianSurat Izin Studi PendahuluanSurat Izin PenelitianSurat Etik Penelitianix

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA PERAWAT DENGANPELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHANKEPERAWATAN DI BANGSAL DEWASARSUD PANEMBAHAN SENOPATIBANTULRenny Lisa Anggraeny1, Ngatoiatu Rohmani2INTISARILatar Belakang: Perawat memiliki peranan penting dalam menentukan kualitaspelayanan kesehatan melalui peningkatan kualitas diri dalam pelaksanaandokumentasi asuhan keperawatan yang dihasilkan. Dokumentasi merupakaninformasi lengkap meliputi status kesehatan, kebutuhan pasien, kegiatan asuhankeperawatan serta respon pasien terhadap asuhan yang diterima. Pelaksanaandokumentasi asuhan keperawatan yang optimal didukung oleh beberapa hal, salahsatunya lingkungan kerja perawat yang kondusif.Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan lingkungan kerja perawat denganpelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di Bangsal Dewasa RSUDPanembahan Senopati Bantul.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain descriptive correlationalstudy dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil sesuai kriteria inklusidan eksklusi dengan teknik purposive sampling sebanyak 30 perawat dan 30berkas dokumentasi asuhan keperawatan. Pengumpulan data menggunakankuesioner dan lembar checklist. Analisis statistik menggunakan uji kendall’s taudengan tingkat kemaknaan α 0,05.Hasil: Sebanyak 50% perawat menyatakan lingkungan kerja mereka cukupkondusif dan 46,7% kualitas perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhankeperawatan sudah cukup sesuai dengan Evaluasi PendokumentasianKeperawatan Instrumen A Depkes 2005. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkanbahwa ada hubungan antara lingkungan kerja perawat dengan pelaksanaandokumentasi asuhan keperawatan di Bangsal Dewasa RSUD PanembahanSenopati Bantul dengan nilai p-value 0,002 dan keeratan hubungan r 0,407.Kesimpulan: Ada hubungan antara lingkungan kerja perawat dengan pelaksanaandokumentasi asuhan keperawatan di Bangsal Dewasa RSUD PanembahanSenopati Bantul.Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Asuhan Keperawatan, Dokumentasi AsuhanKeperawatan.12Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani YogyakartaDosen S1 Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakartax

The Correlation between Nurse Working Environment and Nursing CareDocumentation in Mature Ward of Panembahan SenopatiHospital of BantulABSTRACTRenny Lisa Anggraeny1, Ngatoiatu Rohmani2Background : A nurse has essential role in determining health service by selfquality improvement on nursing care documentation. Documentation is completeinformation including health status, patient's need, nursing care activity, andpatient's response to health care. An optimal nursing care documentation issupported by several factors, one of them is a condusive working environment.Objective : To identify The Correlation between Nurse Working Environmentand Nursing Care Documentation in Mature Ward of Panembahan SenopatiHospital of Bantul.Research Method : This is a design descriptive correlational study and crosssectional approach. Samples were selected based on inclusion and exclusioncriteria with purposive sampling technique for nurses as many as 30 nursing and30 nursing care documentation files. Data compilation method usedquestionnairres and checklist sheets. Statistical analysis applied Kendall's Tau testwith validity level of α 0.05.Result : The study result identified as much 50% of nurses had conducive quiteworking environment and 46.7% of nurses had sufficient in accordance with theevaluation of documentation nursing instrument A Depkes 2005. Statistical testfound out that there was a correlation between nurse's working environment andnursing care documentation in mature ward in Panembahan Senopati hospital ofBantul with p-value of 0.002 and significance level of r 0.407 which wasmoderate significance level.Conclusion : There was a correlation between nurse's working environment andnursing care documentation in mature ward in Panembahan Senopati hospital ofBantul with moderate significance level.Keywords : Working Environment, Nursing Care, Nursing Care Documentation.1Student of Nursing Study Program Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta2Lecturer of Nursing Study Program Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakartaxi

1BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangMenurut Peraturan Menteri Kesehatan dalam Triwibowo (2013), rumahsakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanankesehatan perorangan secara paripurna, dengan menyediakan pelayanan rawatinap, rawat jalan dan rawat darurat. Pelayanan kesehatan yang bermutu dan efektifmenjadi tolak ukur tersendiri bagi kepuasan pasien (Moenir, 2006). Pelayanankesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskansetiap pemakai jasanya, serta sesuai dengan standar dan kode etik profesi yangtelah ditetapkan (Depkes RI, 2015). Saat ini banyak keluhan yang disampaikanmasyarakat terkait dengan rendahnya kualitas pelayanan di rumah sakit. Hal iniharus mendapat keperdulian dari berbagai pihak, baik dari pengelola maupunpenyelenggara layanan rumah sakit (Suarli dan Bahtiar, 2010).Beberapa keluhan terkait rendahnya pelayanan kesehatan di Indonesiameliputi pelayanan yang lama, tidak mengikutkan pasien dalam pengambilankeputusan dan kurang terprogram dengan baik (Nurrizka dan Saputra, 2011).Perawat sebagai sumber daya manusia terbesar (40-60%) dari tenaga kesehatan dirumah sakit merupakan aspek yang ikut berkonstribusi terhadap rendahnyakualitas pelayanan kesehatan ini. Selain itu pelayanan keperawatan jugamerupakan bagian terbesar dari pelayanan kesehatan, sehingga rendahnya kualitaspelayanan keperawatan akan menimbulkan dampak yang buruk terhadappelayanan kesehatan (Nursalam, 2008; Sunarsih dan Yuniastini, 2014).Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien berbentuk asuhankeperawatan (Hidayat, 2007). Bentuk dari pelayanan asuhan keperawatan yangdiberikan oleh perawat seperti pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasidan evaluasi (Wahid dan Suprapto, 2012). Asuhan keperawatan yang baik adalahasuhan keperawatan yang sesuai dengan standar dan membantu pasien mencapaiderajat kesehatan yang optimal (Hidayat, 2007). Selama penyusunan asuhankeperawatan seorang perawat harus mengikuti aturan, kaidah-kaidah keperawatan1

2serta didasarkan pada masalah yang terjadi. Pada sisi lain perawat harusmemperhatikan situasi dan kondisi dari tempat pelayanan kesehatan yang ada(Rohmah dan Walid, 2009). Selain itu juga diperlukan ilmu, teknik maupunketerampilan dari seorang perawat agar asuhan keperawatan yang dilakukanmemenuhi standar dan derajat kesehatan pasien dapat meningkat (Nursalam,2011).Berdasarkan fakta dilapangan menyebutkan bahwa 80% respondenmengeluhkan ketidakpuasan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikanyaitu pelaksanaan asuhan keperawatan yang belum optimal, selain rasa empatinyakurang, perawat juga cenderung lambat dan kurang tanggap dalam menjalankantugasnya (Putra dan Wirman, 2015). Beberapa aspek yang kurang dari pelayananasuhan keperawatan meliputi (1) Pengkajian yang hanya mengikuti anamnesa dariunit gawat darurat dan pengkajian ulang yang jarang dilakukan; (2) Implementasiyang hanya sebatas memandikan pasien, mengganti alat tenun serta mengelolapengobatan pasien; (3) Pendokumentasian yang kurang lengkap (50%) formatpengkajian belum di isi lengkap, 41% diagnosa pasien belum sesuai dengan data,66% perencanaan belum sesuai Standar Asuhan Keperawatan (SAK), 72%implementasi yang dilaksanakan belum sesuai dengan perencanaan yang sudahdisusun sebelumnya berdasarkan kebutuhan klien dan 32% hasil evaluasi belummengacu pada tujuan (Delima, 2012; Triana, 2013).Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja perawat dalam melaksanakandokumentasi asuhan keperawatan diantaranya adalah : (1) Motivasi kerja (Nur,Mustikasari dan Dewi, 2015; Bara dan Suryati, 2014; Etlidawati, 2012);(Haerani,Julianus dan Suryani, 2015); (2) Intelektual (Cristian, Mulyadi dan Rivelino,2016; Adriana, 2010); (3) Lingkungan Kerja (Retyaningsih dan Bambang, 2013;Muh dan Ratna, 2013; Handoyono dan Hartati, 2010); (4) Karakteristik perawat(Kumajas, 2014; Nonik, 2016; Retyaningsih dan Bambang, 2013); (5)Komunikasi (Farida, 2011; Resti, 2015); (6) Pengetahuan (Nurul dan Dwi, 2014;Sandra, Aswar dan Adriani, 2014).Lingkungan kerja meliputi suasana kerja yang kondusif. Lingkungan kerjayang kondusif adalah lingkungan kerja yang nyaman, aman, bersih, tenang, sarana

3serta prasarana kerja yang lengkap, keakraban dengan teman sejawat, pemimpinyang berwibawa, organisasi yang meliputi lamanya waktu kerja, pembagian shiftmaupun pelimpahan tugas dan tanggung jawab yang sesuai. Keseluruhan hasildari lingkungan kerja yang kondusif akan mendorong pegawai agar senang dalambekerja, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab ketika melakukan pekerjaanagar produktifitas yang dihasilkan mengalami peningkatan (Tarwaka, 2010).Lingkungan kerja atau prasarana fisik yang baik, dapat membantu mengurangikejenuhan dan kelelahan bagi para karyawan (Sondang, 2009). Jika kondisi kerjaburuk akan menyebabkan karyawan mudah jatuh sakit, mudah stres, sulitberkonsentrasi, dan menurunnya produktivitas kerja perawat (Ratri danPalupiningdyah, 2014).Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal10 Oktober 2016 di bangsal dewasa RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan10 perawat, mereka mengatakan sering tidak nyaman dengan kondisi atau keadaanruangan karena ventilasi (sirkulasi) yang kurang baik terutama di lantai dua, suaraberisik akibat proses pembangunan disebelah bangsal yang belum selesai,kurangnya kesadaran dari individu dalam kerapian maupun kebersihan meja kerjabersama. Hasil wawancara dengan 12 pasien mengatakan bahwa beberapaperawat masih belum memperhatikan keluhan pasien dengan baik, kurangnyapenjelasan mengenai prosedur dari tindakan maupun pemberian obat yangditerima pasien dan kurangnya respon balik dari perawat setelah selesai baik daritindakan atau perawatan. Selain wawancara peneliti menggunakan metodeobservasi guna melihat kondisi lingkungan kerja perawat. Peneliti menemukanmasih terdapat sampah yang berserakan dibawah tempat yang biasa digunakanuntuk cuci tangan, pencahayaan yang kurang, kondisi ruangan kerja yang kurangmenarik, meja kerja yang kurang bersih, kurang rapi dan suhu ruangan yang terasacukup panas. Sementara observasi yang dilakukan terhadap pasien, terlihatmahasiswa praktikkan yang lebih sering mengunjungi pasien saat merekamembutuhkan tindakan. Ketika beberapa dari pasien menanyakan tentang sakityang dialami atau tindakan yang diterima, mahasiswa praktikkan belum mampu

4menjawab dengan baik, bahkan perawat yang bekerja disana memberikanpenjelasan yang kurang mampu dimengerti oleh pasien.Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka dirasakan perluuntuk melakukan penelitian tentang hubungan lingkungan kerja perawat denganpelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum DaerahPanembahan Senopati Bantul Yogyakarta.B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka perumusanmasalah dalam penelitian ini adalah:“Apakah ada hubungan lingkungan kerjaperawat dengan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di bangsal dewasaRSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta?”.C. Tujuan Penelitian1.Tujuan UmumDiketahui hubungan lingkungan kerja perawat dengan pelaksanaandokumentasi asuhan keperawatan di bangsal dewasa RSUD PanembahanSenopati Bantul Yogyakarta.2.Tujuan Khususa. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.b. Diketahui pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di bangsaldewasa RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.c. ganpelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di bangsal dewasa RSUDPanembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

5D. Manfaat Penelitian1. Manfaat TeoritisSebagai bahan masukan bagi ilmu keperawatan khususnyamanajemen keperawatan, untuk menambah khasanah ilmu pengetahuandalam upaya meningkatkan dokumentasi asuhan keperawatan terhadapkualitas pelayanan dirumah sakit.2. Manfaat praktisa. Bagi Pihak Manajemen Rumah SakitMemberikan informasi bagi rumah sakit dalam membuat strategi untukmeningkatkan kualitas dokumentasi serta standar asuhan keperawatan,membuat lingkungan kerja perawat yang kondusif dan nyaman saatbekerja di rumah sakit.b. Bagi Kepala RuangDapat menjadi informasi dan masukan bagi kepala ruang mengenailingkungan kerja perawat terhadap peningkatan kualitas dokumentasiasuhan keperawatan untuk pasien.c. Bagi Perawat di Rumah SakitDapat memberikan informasi sebagai bahan untuk evaluasi perawatdalam meningkatkan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan agaroptimal.d. Bagi Peneliti SelanjutnyaMemberikan gambaran bagi peneliti lain dan menumbuhkan minatuntuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yangmempengaruhi dokumentasi asuhan keperawatan dan lingkungankerja.

6E. Keaslian PenelitianJudulRynySilvanaTamaka, MulyadidanReginusMalara(2015), rawatandiInstalasiGawatDaruratMedikRsup. Prof. DR.R.DKandouManado.Tabel 1.1 Keaslian PenelitianBeberapa penelitian yang terkait dengan penelitian ini yaitu :MetodeHasilPersamaanJenispenelitian Adahubungan- Variabel terikatobservasionaldengan beban kerja denganpenelitipendekatancross pendokumentasiansebelumnya dansectional study. Sampel di Instalasi Gawatsekarangpenelitian sebanyak 30 DaruratMediktentangrespondendiambil RSUP. Prof. Dr.pelaksanaandenganmenggunakan R.DKandoudokumentasitotal sampling. Instrumen Manado,denganasuhanmenggunakan kuesioner. tingkat kemaknaankeperawatan.α 0,05 atau 95 %.- JenisHasil uji bebanpendekatankerjadenganyang digunakanpendokumentasiancross sectional.asuhankeperawatandidapatkan nilai p 0,008.----PerbedaanVariabelbebaspenelitisebelumnya Beban Kerja,peneliti sekarang nmetodedescriptive correlation study.Teknik pengambilan sampelpeneliti sebelumnya totalsampling, peneliti sekarangpurpo

Analisis statistik menggunakan uji kendall’s tau dengan tingkat kemaknaan α 0,05. Hasil: Sebanyak 50% perawat menyatakan lingkungan kerja mereka cukup kondusif dan 46,7% kualitas perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan sudah cukup sesuai dengan Evalu

Related Documents:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit Advent Bandung. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara beban kerja dengan stres kerja pada perawat. Subjek penelitian adalah

kerja terlalu padat, lingkungan kerja kurang bersih, berisik, tentu besar pengaruhnya pada kenyamanan kerja (Tanjung, 2016). Dari uraian mengenai beban kerja dan lingkungan kerja, dapat saya simpulkan bahwa pengaruh beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan sangat berpengaruh, dimana pemberian beban kerja

tingkat kepatuhan perawat dalam menerapkan SOP. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan shift kerja perawat dengan kepatuhan perawat melakukan Standart Operasional Prosedure (SOP) pasien risiko jatuh di bangsal dewasa RSUD Wates. Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah Analitik Korelatif dengan

LEMBARAN SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN GOWA SYAHRUL H JUMANG 105720466214 . Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama .

hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja (p value 0,038). Kesimpulan: ada hubungan masa kerja, tekanan panas, penggunaan pakaian saat bekerja dan beban kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja home industry tahu di Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang. Kata kunci:

Penelitian ini memperlihatkan bahwa ada hubungan faktor penyebab stress kerja dengan kejadian stress kerja yaitu Beban kerja, rutinitas kerja, suasana lingkungan kerja hubungan interpersonal perawat, pengembangan karir, peran dalam organisasi, pengawasan atasan ,

Kelelahan kerja adalah aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan kerja. Kelelahan dapat menurunkan kinerja. Kelelahan kerja bahkan memberikan kontribusi sampai 60% terhadap beberapa kejadian kecelakaan kerja ditempat kerja. Stress kerja perawat merupakan salah s

ASME Section IX, 2019 Edition As published in the Welding Journal, September, 2019 (with bonus material. . .) UPDATED 12-19 Prepared by Walter J. Sperko, P.E. Sperko Engineering Services, Inc 4803 Archwood Drive Greensboro, NC 27406 USA Voice: 336-674-0600 FAX: 336-674-0202 e-mail: sperko@asme.org www.sperkoengineering.com . Changes to ASME Section IX, 2019 Edition Walter J. Sperko, P.E. Page .