PENGEMBANGAN MODUL BERORIENTASI UNITY OF

2y ago
54 Views
2 Downloads
7.11 MB
361 Pages
Last View : 10d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Shaun Edmunds
Transcription

PENGEMBANGAN MODUL BERORIENTASI UNITY OFSCIENCES DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUALTEACHING AND LEARNING PADA MATERI TERMOKIMIASKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Sebagian SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikandalam Ilmu Pendidikan KimiaOleh :DWI SUSANTI PUTRINIM : 113711036FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGOSEMARANG2016

PERNYATAAN KEASLIANYang bertanda tangan dibawah ini:NamaNIMJurusanProgram Studi: Dwi Susanti Putri: 113711036: Pendidikan Kimia: S-1Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:PENGEMBANGAN MODUL BERORIENTASI UNITY OFSCIENCESDENGANPENDEKATANCONTEXTUALTEACHING AND LEARNING PADA MATERI TERMOKIMIASecara keseluruhan adalah hasil/karya sendiri, kecuali bagian tertentuyang dirujuk sumbernya.Semarang, 6 Juni 2016Pembuat PernyataanDwi Susanti PutriNIM: 113711036ii

iii

iv

v

ABSTRAKJudul: Pengembangan Modul Berorientasi Unity of Sciencesdengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning(CTL) pada materi Termokimia.Penulis : Dwi Susanti PutriNIM: 113711036Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan denganmenggunakan model pengembangan dari Prof. Dr. Sugiyono yangdibatasi sampai pada tahap uji coba kelas kecil dan tahap perbaikandesain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentukpengembangan Modul Berorientasi Unity of Sciences denganPendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada MateriTermokimia dan untuk mengetahui kualitas dari modul berorientasiunity of sciences dengan pendekatan contextual teaching and learning(CTL) pada materi termokimia yang dikembangkan.Subjek penelitian ini adalah peserta didik MAN 2 semarangkelas XI IPA 1 yang berjumlah 6 orang. Untuk menentukan kualitasmodul yang telah dikembangkan dilakukan validasi oleh tim ahli, ujiisian rumpang dan angket penilaian kualitas modul oleh peserta didik.Tim ahli terdiri dari 3 orang validator yang terdiri dari 2 dosenFakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang dan 1 gurukimia MAN 2 Semarang. Untuk mengetahui efektifitas penggunaanmodul dilakukan pre test dan post test pada kelas kecil. Data dianalisissecara kualitatif untuk mengetahui tingkat kelayakan dan kualitasproduk sesuai dengan kriteria persentase keidealan.Hasil dari penelitian ini adalah tersusunnya modul termokimiaberorientasi unity of sciences dengan pendekatan contextual teachingand learning (CTL) yang bentuk pengembangannya sesuai denganmodel pengembangan Prof. Dr. Sugiyono. Hasil validasi modulmenggambarkan kategori valid dengan pencapaian persentase rata-ratasebesar 70,20%. Hasil uji keterbacaan modul diperoleh persentaserata-rata 95,33 % yang menunjukkan bahwa tingkat keterbacaanmodul tergolong pada kategori tinggi. Penilaian peserta didik terhadapmodul diperoleh persentase rata-rata sebesar 96,15 % yangmenyatakan bahwa modul sangat valid dan layak. Penilaian aspekkognitif yang diuji dengan menggunakan N-gain mencapai 0,78 yangvi

termasuk dalam kategori tinggi. Penilaian aspek afektif mencapai skorrata-rata 88% berada pada kategori sangat baik. Berdasarkanhasilpenelitian tersebut diatas dapat dinyatakan bahwa Modulberorientasi unity of sciences dengan pendekatan contextual teachingand learning (CTL) pada materi termokimia memiliki kualitas yangbaik.Kata Kunci: Modul, Pengembangan Modul, Unity of sciences,Contextual Teaching and Learning (CTL),Termokimia.vii

KATA PENGANTARSyukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWTyang telah memberikan hidayah, taufik, dan rahmat-Nya, sehinggapeneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PengembanganModul Berbasis Unity of Sciences dengan Pendekatan ContextualTeaching and Learning pada Materi Termokimia” ini dengan baik.Shalawat serta salam senantiasa pula tercurahkan ke hadirat beliauNabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnyadengan harapan semoga mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti.Dalam kesempatan ini, perkenankanlah peneliti mengucapkanterima kasih dan jazakumullah khoiron katsir kepada semua pihakyang telah membantu, baik dalam penelitian maupun dalampenyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini peneliti sampaikankepada:1. Dr. H. Ruswan, MA selaku Dekan Fakultas Sains dan TeknologiUIN Walisongo Semarang.2. Arizal Firmansyah, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan KimiaFakultas Sains dan teknologi UIN Walisongo Semarang sertasebagai validator modul.3. Mulyatun, M.Si. selaku pembimbing I (bidang materi), dan H. NurKhoiri, M.Ag. selaku pembimbing II (bidang metodologi), yangtelah memberikan bimbingan, arahan serta semangat dalampenulisan skripsi ini dengan penuh kesabaran dan ketelitian yangluar biasa.viii

4. mbangan ini serta telah berkenan menjadi validator dalampengembangan modul ini.5. Bapak dan ibu dosen pengampu mata kuliah selama penulismengikuti perkuliahan di Pendidikan Kimia fakultas Sains danTeknologi UIN Walisongo Semarang, semoga Allah memberkahiilmu yang diberikan.6. Kepala MAN 2 Semarang Bapak Drs. H. Suprapto, M.Pd yangtelah berkenan memberikan izin untuk melakukan penelitian diMAN 2 Semarang.7. Zahri Johan, M.Pd. selaku guru kimia kelas XI IPA yang berkenanmenjadi validator modul serta membantu peneliti dalam prosespenelitian.8. Keluarga tercinta, Bapak, Ibu, mba efi dan kembaranku Santo yangsenantiasa mencurahkan do‟a, nasehat, semangat, dukungan, dankasih sayang kepada peneliti. Semoga Allah swt senantiasamenjaga dan melimpahkan kasih sayang-Nya kepada kalian sertamempertemukan kita di syurga-Nya kelak. Aamiin.9. KAMMI UIN Walisongo Semarang yang telah memberi banyakpengalaman dan inspirasi dalam berorganisasi.10. Wisma Prestasi Qolbun Salim UIN Walisongo Semarang, yangtelah membersamai dan mengajari tentang dakwah dan ukhuwah.11. Al Izzah family (Indah, Ifa, Mpi, Olif, Sisca, Novi, Rian, Anis,Muza) yang dalam setahun ini membersamai dan menyemangatipeneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.ix

12. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisanskripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.Semoga amal yang telah diperbuat akan menjadi amal yangshaleh, dan mampu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Penelitimenyadari bahwa pengetahuan yang peneliti miliki masih kurang,sehingga skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,dengan segala kerendahan hati peneliti mengharap kritik dan saranyangmembangundarisemuapihakgunapenyempurnaan pada penulisan berikutnya.perbaikandanAkhirnya penelitiberharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti dan bagipembaca pada umumnya, Aamiin Yaa Rabbal „Alamin.Semarang, 8 Juni 2016Peneliti,Dwi Susanti PutriNIM : 113711036x

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL .iPERNYATAAN KEASLIAN .iiPENGESAHAN.iiiNOTA PEMBIMBING .ivABSTRAK.viKATA PENGANTAR .viiiDAFTAR ISI.xiDAFTAR TABEL .xvDAFTAR GAMBAR .xviDAFTAR LAMPIRAN .xviiBAB I :BAB II :PENDAHULUAN .1A. Latar Belakang Masalah.1B. Rumusan Masalah .7C. Pembatasan Penelitian.7D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .8E. Spesifikasi Produk.10F. Asumsi Pengembangan .11LANDASAN TEORIA. DESKRIPSI TEORI .131. Pengembangan Modul Berorientasi Unity OfSciences .13a. Bahan Ajar .13xi

b. Modul .16c. Modul yang Baik .19d. Pengembangan Modul.21e. Cara Mengembangkan Modul .25f.Kelemahan dan Kelebihan Modul .26g. Unity of Sciences .272. Pendekatan Contextual Teaching and Learning(CTL) .37a. Pendekatan Pembelajaran.37b. Contextual Teaching and LearningBAB III:(CTL) .383. Termokimia.42B. Kerangka Berpikir .51C. Kajian Pustaka .53METODE PENELITIANA. Jenis dan Pendekatan Penelitian .57B. Model Pengembangan .58C. Prosedur Penelitian .59D. Subjek dan Tempat Penelitian .62E. Teknik Pengumpulan Data .62F. Teknik Analisa Data .68BAB IV : DESKRIPSI DAN ANALISIS DATAA. Deskripsi Prototipe Produk .xii75

1. Pengumpulan Data Awal .75a. Analisis Kegiatan Belajar Mengajar .75b. Analisis Kebutuhan dan Gaya Belajar .79c. AnalisisSaranaprasaranaPembelajaran .d. marang .882. Desain Produk Penelitian.91a. Menentukan Topik Pembelajaran .91b. MenentukanKompetensisesuaiKurikulum .92c. Menentukan Materi Pembelajaran .100d. Menentukan kegiatan Pembelajaran .101e. MenentukanMediadanSumberPembelajaran .101Menentukan Metode Pembelajaran .102g. Menentukan Evaluasi Pembelajaran .102h. Penulisan Modul .1023. Validasi Desain .1044. Perbaikan Desain .106B. Hasil Uji Lapangan .1141. Uji Keterbacaan .1142. Penilaian Peserta Didik Terhadap Modul .1153. Efektivitas Produk .117f.xiii

BAB V :C. Analisis Data .120D. Prototipe Hasil Pengembangan .128PENUTUPA. Simpulan.135B. Saran .136DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANxiv

DAFTAR TABELTabel 3.1Indikator Keberhasilan Tingkat Validitas ProdukTabel 3.2Kategori Ketercapaian Keterbacaan ModulTabel 3.3Kategori Pencapaian Penilaian Afektif Peserta DidikTabel 3.4Kategori Perolehan Skor N-GainTabel 4.1Persentase Tempat yang Sering digunakan Peserta Didikdalam Mengulang PelajaranTabel 4.2Peranan Bahan Ajar bagi Peserta DidikTabel 4.3Kebutuhan Peserta Didik terhadap ModulTabel 4.4Cara Belajar Peserta DidikTabel 4.5Aspek yang diharapkan Peserta Didik Ada dalam ModulTabel 4.6Data Gaya Belajar Peserta DidikTabel 4.7Sarana dan Prasarana Pembelajaran yang Tersedia diSekolahTabel 4.8Hasil Validasi ModulTabel 4.9Rekapitulasi Penilaian Peserta Didik terhadap ModulTabel 4.10 Nilai Pre Test dan Post TestTabel 4.11 Hasil Analisis N-GainTabel 4.12 Hasil Penilaian Ranah Afektifxv

DAFTAR GAMBARGambar 2.1Visualisasi Paradigma Unity of Sciences dalamMetafora DiamondGambar 2.2Kerangka Berpikir PenelitianGambar bar 4.1Penulisan Modul secara Garis BesarGambar 4.2Tampilan Materi tentang Hukum Kekekalan Energisebelum PerbaikanGambar 4.3Tampilan Modul tentang Hukum Kekekalan EnergiSetelah direvisiGambar 4.4Tampilan Konten Sains Islam pada ModulGambar 4.5Tampilan Sampul ModulGambar 4.6Tampilan Pendahuluan ModulGambar 4.7Tampilan Uraian Materi pada ModulGambar 4.8Tampilan Materi yang dihubungkan Ilmu BiologiGambar 4.10Tampilan Evaluasi pada Modulxvi

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1Modul Berorientasi Unity of Sciences denganPendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)Lampiran 2Wawancara Pra PenelitianLampiran 3Hasil Wawancara Pra PenelitianLampiran 4Angket Kebutuhan Belajar Peserta DidikLampiran 5Kisi-Kisi Angket Kebutuhan Belajar Peserta DidikLampiran 6Angket Gaya BelajarLampiran 7Kisi-Kisi Angket Gaya BelajarLampiran 8Analisis Gaya Belajar Peserta DidikLampiran 9Angket Penilaian Peserta Didik Terhadap Modul yangDikembangkan Guru MAN 2 Semarang.Lampiran 10Kisi-Kisi Angket Penilaian Peserta Didik TerhadapModul yang Dikembangkan Guru MAN 2 SemarangLampiran 11Analisis Angket Penilaian Peserta Didik TerhadapMosul yang Dikembangkan Guru MAN 2 SemarangLampiran 12Lembar Validasi Modul oleh Tim AhliLampiran 13Kisi-Kisi Vaiidasi Modul oleh Tim AhliLampiran 14Analisis Validasi ModulLampiran 15Soal Uji KeterbacaanLampiran 16Jawaban Uji KeterbacaanLampiran 17Analisis Uji Keterbacaanxvii

Lampiran 18 Angket Penilaian Peserta Didik terhadap ModulTermokimia Berorientasi Unity of Sciences denganPendekatan CTLLampiran 19Kisi-Kisi Angket Penilaian Peserta Didik terhadapModul Termokimia Berorientasi Unity of Sciencesdengan Pendekatan CTLLampiran 20Analisis Angket Penilaian Peserta Didik terhadapModul Termokimia Berorientasi Unity of Sciencesdengan Pendekatan CTLLampiran 21Soal Pre-Test dan Post TestLampiran 22Kunci Jawaban Pre-Test dan Post-TestLampiran 23Penilaian Afektif Peserta Didik selama PembelajaranLampiran 24Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Lampiran 25Daftar Nama RespondenLampiran 26Surat Keterangan Telah Melakukan RisetLampiran 27Daftar Riwayat Hidupxviii

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan pada dasarnya adalah suatu upaya untukmemberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahliantertentu kepada manusia untuk mengembangkan bakat sertakepribadian, agar mampu menghadapi setiap perubahan yangterjadi akibat adanya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi(IPTEK). Tujuan pendidikan nasional yang diatur dalam UndangUndang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionalmenyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan mencerdaskankehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesiaseutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadapTuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memilikipengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani,kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawabkemasyarakatan dan kebangsaan.1Apabila dicermati lebih dalam dari tujuan pendidikandiatas, yang merupakan tujuan paling penting dan menaungi yanglainnya adalah iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Tanpa iman dan taqwa dalam perspektif agama Islam, pencapaiantujuan pendidikan yang lain tidak akan membawa kebaikan bagi1Masnur Muslih, Pendidikan Karakter; Menjawab TantanganKrisis Multidimensional, (Jakarta: PT Bumi Aksara. 2011), hlm. 44.1

umat manusia di dunia apalagi di akhirat. Akhlak mulia hanyaakan terwujud jika ada iman dan taqwa kepada Allah yang MahaEsa. Undang-undang tersebut diatas jelas bahwa dimensi yanghendak dicapai dari tujuan pendidikan nasional adalah dimensilahir-batin, fisik-mental, material-spiritual, dunia-akhirat, dandimensi hati nurani lebih diutamakan dari dimensi otak.Kebangkitan umat Islam tidak hanya dipahami dandiawali dengan memberikan perhatian sepenuhnya terhadappengadaan sarana pendidikan. Lebih penting dari itu, adalahbagaimana melakukan pembenahan tentang konsepsi ilmupengetahuan yang selaras dengan nilai-nilai Islam. Maka konsepilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan menjadi sangat urgendan prinsipil, karena ia tidak hanya sebagai sarana pencapaiantujuan-tujuan sosial-ekonomi, lebih jauh dari itu ia berperanpenting untuk mencapai tujuan-tujuan spritualitas manusia.2Pada hakekatnya, sains maupun agama kedua-duanyamerupakan milik Allah yang dianugerahkan kepada manusia.Sains merupakan hasil kajian para ilmuwan terhadap alam Menghadirkan agama kepada sains tidak akan mengurangi kadarkeilmiahan sains melainkan akan memandu sains agar menjadisarana kesejahteraan lahir dan batin, demikian juga menghadirkansains kepada agama akan menjadikan pemahaman yang lebih baik2Imam Hanafi, “ Jurnal Pendidikan Islam “Basis Epistemologidalam Pendidikan Islam”, (Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga, 2013) hlm 20.2

terhadap agama.3 Ilmu dalam perspektif Islam merupakan jalanuntuk mencapai keimanan. Penelitian selalu berkaitan dengankehendak Allah yang menjamin keberlangsungan sunnah-Nya dialam raya dan kejadiannya yang berulang untuk dapat diamati,dipahami dan dimanfaatkan dalam kehidupan sebagai buktikebesaran Allah swt.4Perbedaan karakteristik sains dan agama bukan untukdipertentangkan, tetapi menunjukkan bahwa keduanya memilikibidang atau objek yang berbeda. Keduanya merupakan pasanganyang saling melengkapi dan menyempurnakan. Kesempurnaanmanusia dalam menjalankan fungsi kehidupannya sebagaikhalifah di bumi ini, hanya akan tercapai jika manusia menguasaisains (serta ilmu-ilmu yang lain) yang dipandu oleh ilmu agama.Menurut Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, “belajar ilmu alam danilmu sains itu untuk mengenalkan makhluk kepada Tuhannya.Mempelajari ilmu alam (sains) merupakan bagian dari ikhtiardalam memahami dan mensyukuri apa yang telah Allahciptakan”.53Ayi Darmana, ”Internalisasi Nilai Tauhid pada PembelajaranKimia untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa SMA dalam MemahamiNilai-Nilai Agama Dan Kimia”, Disertasi (Bandung : Universitas PendidikanIndonesia, 2014), hlm. 5.4Ahmad Fuad Pasha, Dimensi Sains Al-qur’an, Menggali IlmuPengetahuan dari Al-Qur’an, (Solo : Tiga Serangkai, 2004), hlm 6.5Lutfia, “Branding or Paradigm?”, (Edukasi edisi XLIX Desember2013) hal 23.3

Pembelajaran kimia termasuk pelajaran umum yangmerupakan bagian dari mata pelajaran sains dalam sistempendidikan nasional. Pembelajaran kimia diharapkan mampumemberikan kontribusi relatif terhadap pencapaian tujuanpendidikan nasional berupa aspek spiritual, kognitif, afektif danpsikomotorik yang diharapkan tercapai.Kimia sebagai ilmu pengetahuan memiliki nilai-nilai yangdapat diaplikasikan secara kontekstual, aktual dan spiritual dalamkehidupan keseharian. Penggunaan bahan bakar pada kendaraanbermotor dan pengaruhnya bagi lingkungan misalnya yangdiuraikan dalam materi hidrokarbon dan termokimia. Pemahamanmengenai bahan bakar diharapkan mampu membina kesadaranpeserta didik untuk menjaga lingkungan agar tidak tercemar olehpolusi udara yang disebabkan oleh emisi yang timbul dari hasilpembakaran bahan bakar. Kesadaran akan pentingnya menjagadan memakmurkan bumi yang dengannya kebutuhan manusiaakan sumber energi tidak lagi menjadi masalah negeri. Haltersebut memungkinkan siswa untuk mencari alternatifbahanbakar lain yang lebih ramah lingkungan. Al-qur’an sebagai kitabyang sempurna telah merangkum segala urusan yang berkaitandengan manusia dan alam semesta, bahkan mengenai bahan bakarsekalipun telah dibahas di dalam alampembelajaran kimia dalam hal ini merujuk pada pengembangankonsep keilmuan yang diusung oleh UIN Walisongo Semarang,4

yaitu paradigma unity of sciences atau kesatuan ilmu yangmerupakan suatu keyakinan bahwa Ilmu itu satu6. Melaluiintegrasi ini diharapkan peserta didik mampu meningkatkanpenguasaan kimia dan nilai-nilai Islam baik dalam ranah motorik(kecakapan hidup).Pada proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah,materi yang disampaikan guru belum tentu terserap dengan baik,khususnya materi kimia, sedangkan waktu yang ada sangatterbatas.

hasilpenelitian tersebut diatas dapat dinyatakan bahwa Modul berorientasi unity of sciences dengan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) pada materi termokimia memiliki kualitas yang baik. Kata Kunci: Modul, Pengembangan Modul,

Related Documents:

E. Dasar Hukum F. Materi Pokok dan Sub Materi MATERI POKOK 1 KARAKTERISTIK MODUL A. Self Instructional B. Self Contain C. Stand Alone D. Adaptive E. User Friendly MATERI POKOK 2 PENGEMBANGAN MODUL DAN MUTUNYA A. Pengembangan Modul B. Mutu Modul MATERI POKOK 3 PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL A. Analisa Kebutuhan Modul B. Penyusunan Modul PENUTUP A .

9. Modul OC IV (Organische Stoffklassen und Synthesen) 13 10. Modul PC I (Allgemeine Chemie) 14 11. Modul PC II (Physikalische Chemie II) 15 12. Modul PC III (Physikalische Chemie III) 16 13. Modul PC IV (Physikalische Chemie IV) 17 14. Modul MC (Makromolekulare Chemie) 18 15. Modul BC (Biochemie und Zellbiologie) 19 16. Modul Physik 20 17.

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL XX April 19, 2014 Pada modul kali ini, mungkin akan sedikit berbeda dengan modul-modul sebelumnya. Masih dapat kita ingat bahwa modul-modul sebelumnya, kita membahas manajemen administrasi dalam sistem operasi Windows. Sekarang, kita beralih kepada sistem operasi yang berbasi GNU/Linux.

mengembangkan E-Modul untuk meningkatkan hasil belajar (pemahaman) siswa, mengetahui kelayakan, dan tanggapan siswa terhadap E-Modul BST yang dikembangkan. Model pengembangan E-Modul ini menggunakan pengembangan ADDIE. Model ini terdiri dari 5 tahap, yaitu: 1) Analysis, 2) Design, 3) Development, 4) Implementation, dan 5) Evaluation.

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI Sub Pokok bahasan : 1) Perlunya pengembangan sistem akuntansi 2) Prinsip pengembangan sistem Akuntansi 3) Siklus hidup pengembangan sistem akuntansi 4) Pendekatan pengembangan sistem akuntansi 5) Metodologi pengembangan sistem akuntansi 6) Alat dan teknik

Unity and Coherence in Paragraphs Unity and coherence are essential components of a good paragraph. They help your writing make sense and flow smoothly. Unity One characteristic of good writing is unity. Each paragraph you write, whether it stands alone or is pal1 of a longer essay, should have unity. When a paragraph has unity, all of the .

SUPPORTING DETAILS: COHERENCE, UNITY, FACTS, STATISTICS AND QUOTATIONS UNITY Practice 1: Unity A. The three paragraphs that follow all discuss the same topic. Only one of them shows unity. First read the paragraphs. Then answer these questions. 1. Which paragraph has unity? 2. Which paragraph does not have unity because it discusses two .

New Jersey Student Learning Standards for English Language Arts . Page 1 of 12. Grade 4 . The standards define general, cross-disciplinary literacy expectations that must be met for students to be prepared to enter college and workforce training programs ready to succeed. The K–12 grade-specific standards define end-of-year expectations and a cumulative progression designed to enable .