ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN

2y ago
50 Views
2 Downloads
492.59 KB
6 Pages
Last View : 16d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Troy Oden
Transcription

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADAINSTALASI LAUNDRYPengendalian Bahaya berguna agar terjadinya incident, accident penyakit akibathubungan kerja ditempat kerja berkurang atau tidak terjadi kembali. Bahaya dari linenlinen dikumpulkan menjadi satu didalam laundry berasal dari pasien yang menderita dariberbagai penyakit, pengguna Alat Pelindung Diri (APD) yang benar dan tepat adalahsalah satu cara untuk mengendalikan hal tersebut.Rumah Sakit mempunyai risiko penularan penyakit infeksi dan juga terdapat beberaparisiko bahaya yang mempengaruhi kondisi di Rumah sakit, salah satunya di Instalasilaundry. Pada proses pekerjaan di laundry terdapat potensial bahaya yang berasal daribeberapa faktor yaitu unsafe action seperti bahaya fisik kebisingan dan penerangan,bahan kimia yang dipakai seperti deterjen, desinfektan dan pewangi, serta unsafe action(faktor manusia) seperti ketidakdisiplinan dalam pemakaian alat pelindung diriPetugas yang menangani limbah, harus menggunakan alat pelindung diri yang terdiri :a) Topi/helmb) Maskerc) Pelindung matad) Pakaian panjang (coverall)e) Apronf) Pelindung kaki/sepatu bootg) Sarung tangan khusus (disposable gloves atau heavy duty gloves)Hal ini telah diatur dalam Undang-undang Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 TentangPersyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.Petugas yang bekerja dalam pengelolaan laundry linen harus menggunakan pakaiankerja khusus, alat pelindung diri dan dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala,serta dianjurkan memperoleh imunisasi hepatitis B.Identifikasi dan Analisis Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada InstalasiLaundryIdentifikasi risiko dilakukan dengan menggunakan metode JSA (Job Safety Analysis)pada setiap tahapan proses kerja, kemudian dilakukan Analisis risiko denganmenggunakan metode kualitatif untuk menentukan nilai Consequency (konsekuensi) danlikelihood (kemungkinan) dari setiap risiko.Nilai tersebut kemudian dihitung dan dibandingkan dengan tabel matrik risikometode kualitatif untuk mendapatkan tingkatan risiko (Risk Rating)

Tabel Ukuran dari LikelihoodLevelPenjelasanRincianABCDEAlmost CertainLikelyPossibleUnlikelyRareDapat terjadi setiap saatKemungkinan terjadi seringDapat terjadi sekali – kaliKemungkinan terjadi jarangHanya dapat terjadi pada keadaantertentuTabel Ukuran dari ateRincianIndikatorTidak terjadi cedera.Kerugian finansialkecilTerjadinya dampak tetapitidak cedera hanyapenyakit atau keluhanContohnya : terpapar suhupanas, pengangkatanmanual, pelipatan manualCedera ringan.Kerugian finansialsedangseperti : memar, luka,sehingga penanganancukup dengan P3KContohnya : terinjak troli,tangan terjepit, kejatuhanember, terpleset lantaiCedera sedang, perlupenanganan medis,kerugian finansialbesarTerjadidampak serius tapibukan cedera melainkanpenyakit dalam tubuhseperti : diare, gangguanpernafasan, sehinggamembutuhkanpenanganan medisContoh : adanya bakteripada pegangan troli,bakteri pada linen kotor,terhirup bahan kimia4MajorCedera berat lebihdari satu orang,kerugian besar,gangguan produksiTerjadinya cedera beratdan menimbulkan kerugianakibat berkurangnyakemampuan berproduksiatau bekerjaContoh : patahtulang5CatastrophicFatal lebih dari satuorang, kerugianTerjadinya dampak yangserius yang dapat

sangat besar danterhentinya seluruhkegiatanmenyebabkan kematian.efek dari dampak ini dapatmempengaruhi lingkungan.Contoh : tersengat listrikMatriks Analisis Risiko Kualitatif (Level 3(Moderate)4(Major)5(Catastrophic)A( Almost ely)LLMHEE(Rare)LLMHHKeterangan :E: Extreme Risk (Risiko sangat tinggi) dibutuhkan tindakan secepatnyaH: High Risk (Risiko Tinggi), dibutuhkan perhatian dari manajemen puncakM: Moderate Risk (Risiko Sedang) tanggung jawab manajemen harus spesifikL: Low Risk (Risiko Rendah), ditangani dengan prosedur rutinMatriks Analisis Risiko Pada Tahap Pengumpulan LMHEELLMHELLMHHMatriks Analisis Risiko Pada Tahap Pendistribusian ence345HHEEEMHHEELMHEELLMHELLMHH

Berdasarkan risiko pada tahap pengumpulan dan pendistribusian linen, risiko yangpaling tinggi adalah terkena bakteri pada pegangan troli saat mendorong dengan linendengan tingkat risiko sangat tinggi (Extreme). Risiko ini memiliki nilai Consequency 3karena troli yang digunakan jarang dibersihkan yang akan mengakibatkan terkena infeksipencernaan atau diare dan membutuhkanpenanganan medis serta risiko ini dapatterjadi setiap saat sehingga Likelihood bernilai A.Infeksi terjadi bila orang yang tidak kebal atau tidak resisten berkontak dengansuatu agen infektif yang terjadi melalui inhalasi percikan (droplet), spora dan debutercemar. Diperlukan upaya pencegahan berupa K3RS seperti pemeriksaan kesehatanawal dan berkala pada tenaga kerja, melakukan pengobatan kepada tenaga kerja yangsakit serta komunikasi sebelum bekerja(safety talk).Matriks Analisis Risiko Pada Tahap Pemilahan LinenRincianPekerjaanResikoMengangkatember yangtelah dipilahKakikejatuhanemberMemilahLinenInfeksi dannon quence345HHEEEMHHEELMHEELLMHELLMHHBerdasarkan risiko pada tahap pemilahan linen, risiko yang paling tinggi adalahpada saat memilah linen infeksus dan non infeksius yaitu terkena bakteri yang padalinen kotor dan saat mengangkat ember dengan cara manual. Kedua tahapan inimemiliki tingkat risiko tinggi (High). Untuk risiko terkena bakteri pada linen kotor , dapatterjadi karena petugas kurang menjaga kebersihan badannya dan tidak mengenakanAlat Pelindung Diri yang lengkap, sehingga mengakibatkan terkena infeksi pencernaandan iritasi pada kulit. Sedangkan risiko mengangkat ember dengan cara manualberakibat terjadinya nyeri otot

Pekerjaan fisik yang berat akan mengakibatkan perubahan fisiologis.Untukmenghadapi tersebut dapat dilakukan beberapa upaya antara lain dengan pengaturanjadwal istirahat, waktu dan lamanya istirahat, supaya tenaga kerja dapat melepaskanlelah suatu beban. Dalam memperkecil kecelakaan kerja karena ketidaktahuan tentangpenggunaan alat kerja, hal yang dapat dilakukan antara lain dengan latihan kerja yangaman, dan pemakaian alat pelindung diri.Matriks Analisis Risiko Pada Tahap Pencucian LinenRincianPekerjaanMerendamlinen odMatriks Analisis Risiko Pada Tahap Penyetrikaan lat ood

Berdasarkan risiko pada tahap pencucian dan penyetrikaan linen, risiko yang palingtinggi adalah tersengat listrik saat menyalakan mesin cuci dengan tingkat risiko sangattinggi (Extreme). Risiko ini memiliki nilai Consequency 5 karena pekerja tidak berhati –hati terhadap adanya bahaya, sehingga akan mengakibatkan dampak serius sepertitersengat listrik hingga dapat menyebabkan kematian. Risiko ini terjadi jarang tetapimungkin terjadi jika pekerja ceroboh atau tidak berhati – hati dalam bekerja sehingga(likelihood) termasuk dalam kategori Unlikely dengan nilai D.KESIMPULAN1.Berdasarkan tingkat risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada tahapan kerja diInstalasi laundry , yaitu :a.Extreme (sangat tinggi) sebesar 24% yaitu risiko adanya bakteri pada pegangantroli, tersengat listrik dan kebakaranb.High (tinggi) sebesar 24 % yaitu risiko nyeri otot pada saat mengangkat emberlinen dengan manual, infeksi pencernaan dan kulit akibat bakteri pada linenkotor, terpleset dan terjatuh akibat lantai licin saat mendorong linen, terhirupbahan kimia seperti detergen, pewangi dan klorinc.Moderate (sedang) sebesar 33% yaitu risiko kaki luka karena terinjak troli,terpleset dan terjatuh akibat lantai licin saat mendorong linen, iritasi kulitakibat uap panas setrika, dan nyeri otot akibat menempatkan linen denganmanual.d.Low (rendah) sebesar 19% yaitu terdapat risiko tangan terluka akibat terjepitpengunci pintu, kaki memar karena kejatuhan ember pada saat menimbanglinen, tersandung akibat lantai yang rusak, tangan terluka akibat terkenasetrika panas

1. Berdasarkan tingkat risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada tahapan kerja di Instalasi laundry , yaitu : a. Extreme (sangat tinggi) sebesar 24% yaitu risiko adanya bakteri pada pegangan troli, tersengat listrik dan kebakaran b. High (tinggi) sebesar 24 % yaitu

Related Documents:

dengan memperhatikan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang di gunakan dalam proyek konstruksi,maka penulisan tugas akhir ini,penulis membatasi masalah pada penerapan keselamatan dan kesehatan kerja menggunakan Standart Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.01/Men/1980).

n Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Laboratorium adalah semua upaya untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja laboratorium dari risiko-risiko yang ada di laboratorium. n Keselamatan dan kesehatan kerja laboratorium sangat penting untuk dipahami mengingat banyaknya Laboratorium

C. Analisis Kebijakan Kesehatan 12 D. Sistem Nasional Kesehatan Indonesia 16. BAB 2 METODE ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN 19. A.engertian Metode Analisis Kebijakan Kesehatan P 19 B. Metode Analisis Kebijakan Kesehatan 21 C. Pengaruh . Stakeholder. Terhadap Kebijakan . esehatan K 24 D.roses Analisis Kebijakan Kesehatan P 26

Penyelesaian masalah keselamatan dan kesehatan kerja yang terjadi pada PT. Atoz Nusantara Mining adalah: 1. Melakukan perbaikan pada kondisi tidak aman dan tindakan kerja tidak aman agar resiko keselamatan dan kesehatan kerja dapat diminimalkan. 2. Melakukan pembinaan atau pelatihan keterampilan kepada karyawan sesuai dengan bidang kerjanya. 3.

Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017 Universitas Gunadarma Page 52 MENERAPKAN PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMATAN DI TEMPAT KERJA KODE: M.692000.002.02 Objektif: Unit ini mencakup kompetensi yang berkaitan dengan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menerapkan aspek-aspek kesehatan dan keselamatan di tempat kerja (K3).

laboratorium kesehatan dan bahaya potensial di laboratorium kesehatan. t,jentrfikasi masalah kesehatan dan keselamatan kerja dapat dilakukan dengan mengadakan irrspeksi tempat i erja dan m:ngadakan penguktran lingkungan kerja. Dari kegiatan ini kita dapat menemukan masalah-

BAB 3. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PT NAMA PERUSAHAAN 3.1. Tujuan Penerapan SMK3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara kese

Tourism is not limited only to activities in the accommodation and hospitality sector, transportation sector and entertainment sector with visitor attractions, such as, theme parks, amusement parks, sports facilities, museums etc., but tourism and its management are closely connected to all major functions, processes and procedures that are practiced in various areas related to tourism as a .