PENGARUH VARIASI DOSIS TAWAS TERHADAP PENURUNAN

2y ago
28 Views
2 Downloads
973.64 KB
15 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Abram Andresen
Transcription

PENGARUH VARIASI DOSIS TAWAS TERHADAP PENURUNANKADAR PHOSPHATE AIR LIMBAH RUMAH SAKIT PKUMUHAMMADIYAH SURAKARTAARTIKEL PUBLIKASI ILMIAHMemenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Ijazah S1 Kesehatan MasyarakatDisusun Oleh :OKTAVIANA ZAHRATUL PUTRIJ 410 131 022PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2015

Putri, Oktaviana. PENGARUH VARIASI DOSIS TAWAS TERHADAP PENURUNANKADAR PHOSPHATE AIR LIMBAH RUMAH SAKIT PKUMUHAMMADIYAH SURAKARTA. Skripsi. Program Studi KesehatanMasyarakat. Fakultas IlmuKesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.Pembimbing: (I) Heru Subaris K, SKM., M.Kes (II) Dwi Astuti, SKM., M.Kes.ABSTRAKLimbah cair yang mengandung zat phosphate berpengaruh terhadap kesehatan manusia.Kadar phosphate berdasarkan hasil uji pendahuluan yang di lakukan di Rumah Sakit PKUMuhammadiyah Surakarta sebesar 5,7 mg/l, hasil tersebut melebihi baku mutu air limbah.Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan proses koagulasi menggunakan koagulantawas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi dosis tawas terhadappenurunan kadar phosphate air limbah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Jenispenelitian true experiment dengan pre-post test with control design. Lokasi penelitian diRumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Pengolahan menggunakan variasi dosis tawassebesar 0,25 gr/l, 0,5 gr/l dan 0,75 gr/l dengan metode pangadukan manual lambat yaitu 10rpm selama10 menit. Hasil rata – rata penurunan kadar fosfat tiap variasi dosisnya yaitu67,03%; 91,98%; dan 99,82%. Uji statistik yang digunakan adalah Shapiro-Wilk dan OneWay Anova. Berdasarkan analisis dengan menggunakan One Way Anova pada kelompokperlakuan dan kontrol didapatkan nilai p 0,001 α 0,01, yang artinya ada pengaruh variasidosis tawas terhadap penurunan kadar phosphate. Disarankan pada peneliti lain untukmelakukan penelitian sejenis dengan menggunakan koagulan jenis lain untuk pengolahandengan metode koagulasi dengan parameter lain seperti BOD, COD atau logam berat lainnya.Kata kunci: Limbah Cair, Phosphate, Tawas

Putri, Oktaviana. THE INFLUENCE OF VARIATION ALUM DOSES TO A DECREASEIN LEVELS OF PHOSPHATE OF WASTE WATER PKU MUHAMMADIYAHSURAKARTA HOSPITAL. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat.Fakultas IlmuKesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pembimbing: (I)Heru Subaris K, SKM., M.Kes (II) Dwi Astuti, SKM., M.Kes.ABSTRACTLiquid waste containing phosphate substances impact on human health .Levels of phosphatetest based on the introduction that in doing in PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital of 5,7mg/l, these results more than raw waste water quality. One way that can be done is with theprocess of coagulation using koagulan alum. The purpose of this research is aware of theinfluence of alum doses of variations on the decline in levels of phosphate in PKUMuhammadiyah Surakarta Hospital. The type of research true experiment with pre-post testwith control design. The location of research at PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital.Processing using variations of a dose of alum 0.25 gr/l , 0.5 gr/l and 0.75 gr/l with a methodof slow manual stirring 100rpm 10 minutes .The results of average the decline in levels ofphosphate every variation namely dosage 67,03 %; 91,98 %; and 99,82 % .The statistics usedis Shapiro-Wilk and One-Way Anova. Based on the analysis with the use of one-way anova inthe treatment group and the control for levels of phosphate 0.01, which means that there isvariation doses influence alum to a decrease in levels of phosphate. Suggested in otherresearchers to conduct a similar study using koagulan other kinds for reprocessing with themethods of coagulation with other parameters such as BOD, COD or other metal.Keyword : Waste water, phosphate, Alum

PENDAHULUANRumah Sakit PKU han air limbah. Pengolahan limbahcair di Rumah Sakit PKU MuhammadiyahSurakarta menggunakan cara fisika-kimia,yaitu sistem aerasi dan filtrasi. Jumlahlimbah yang dihasilkan setiap harinya 7080 m3/hari. Semua limbah cair yangdihasilkan di rumah sakit ditampungmenjadi satu bak penampung eksisting dandipompa menuju bak reaktor aerasi setelahitu menuju reaktor clarifier. Pada prosesaerasi menggunakan dua blower yangbekerja secara kontinu dan dihidupkanbergantian secara otomatis. Setelah melaluibak penampung eksisting disalurkan kebak filtrasi dimana pada bak filtrasimenggunakan lumpur aktif, gravel, danpasir sebagai penyaring dari limbah cairtersebut, selanjutnya air limbah dialirkanke bak penampung effluent dan dialirkanlagi ke bak kolam praktis, di bak kolampraktis diberi bahan desinfektan dandialirkan muenuju kolam indikatorselanjutnyadibuangkesaluranpembuangan. Namun, setelah dilakukanpengolahan, masih ada kadar limbah yangmelebihi baku mutu Peraturan DaerahProvinsi Jawa Tengah nomor 5 tahun 2012tentang Baku Mutu Air Limbah.Peraturan Daerah Provinsi JawaTengah Nomor 5 Tahun 2012 tentangBaku Mutu Air Limbah Rumah Sakit diPropinsi Jawa Tengah menetapkan bahwanilai ambang batas untuk parameterphosphate sebesar 2 mg/l. Berdasarkanhasil survey pendahuluan yang dilakukanpada tanggal 9 januari 2015 didapatkandata dibagian sanitasi, hasil pengujianterakhir Laboratorium Fisika Kimia AirBalai Besar Teknik Kesehatan Lingkungandan Pengendalian Penyakit Yogyakartapada bulan september kadar phosphate6,4455 mg/l dan pH 7,3. Tawas merupakanbahan koagulan yang paling banyakdigunakan karena reaksi yang terjadi jikatawas dimasukan kedalam air limbah, yaituterjadi proses hidrolisis, yang sangatdipengaruhi oleh nilai pH dari air limbah.pH kerja optimal koagulan tawas sebesar6-8.Uji pendahuluan yang dilakukan dibagian sanitasi IPAL Rumah Sakit PKUMuhammadiyah Surakarta didapatkan datahasil pengujian laboratorium fisika kimiaairyangdilakukanolehBalaiLaboratorium Kesehatan Yogyakarta padatanggal 30 Maret 2015 didapatkan hasiluntuk parameter phosphate sebesar 5,7mg/l. Hasil tersebut melebihi baku mutuyang telah ditetapkan. Setelah dilakukanuji pendahuluan untuk menurunkan kadarphosphate dengan menggunakan koagulantawas dengan metode pengadukan manualcepat dan pengadukan lambat, jugamenentukan dosis tawas yang efektifdengan variasi dosis 0,5gr/l, 1gr/l, dan1,5gr/l didapatkan hasil penurunan kadarphosphate pada pengadukan cepat 5,556mg/l, 5,71 mg/l, 5,553 mg/l dan padapengadukan lambat 5,71 mg/l, 5,63 mg/l,5,64 mg/l. Karakteristik limbah RumahSakit PKU Muhammadiyah Surakarta pagi,siang dan sore sama. Berdasarkan hasil ujipendahuluan tersebut penurunan kadarphosphate dengan menggunakan koagulantawas yang efektif terdapat pada prosespengadukan manual lambat dengan dosis0,5gr/l.Menurut Harahap dan Madianna(2005), menyatakan bahwa tawas dalammetode fluidisasi dan clarifier dapatmenurunkan kadar phosphate pada airlimbah loundry. Setelah dilakukanpenelitian dan pemeriksaan laboratoriumdiperoleh kadar phosphate sebelumpenambahan tawas dalam metode fluidisasidan clarifier yaitu 4,77 mg/l, sedangkankadar phosphate setelah penambahantawas dengan dosis 0,1 gr, 0,5 gr, 1 gr, 2gr,dan 3 gr dalam 1 liter air limbah dalammetode fluidisasi dan clarifier yaitu 1,53mg/l; 1,72 mg/l; 1,41 mg/l; 0,89 mg/l dan0,58 mg/l.Menurut Tamzil Aziz, dkk (2013),menyatakan bahwa penambahan tawashingga 100 ppm, kadar deterjen turunmenjadi 0,58 mg/l. Karena tawas dapat

mengadsorbsi zat-zat warna atau zat-zatpencemar seperti deterjen dan peptisid.Berdasarkan latar belakang di atasmaka peneliti akan meneliti tentangpengaruh variasi dosis tawas terhadappenurunan kadar phosphate di RumahSakit PKU Muhammadiyah Surakarta.METODE PENELITIANJenis penelitian ini merupakanpenelitian true experiment dengan pre-posttest with control design. Selanjutnya datayang diperoleh dari hasil penelitiantersebut dianalisis dengan uji bivariat danmultivariat. Jenis data yang digunakandalam penelitian ini adalah data kuantitatif.Data kuantitatif berkaitan dengan angkameliputi: dosis tawas, kadar phosphate,suhu dan pH.Analisis Univariata. pHHasil pemeriksaan terhadappH pada kelompok sebelum danHASILPenelitian ini dilakukan untukmenurunkan kadar phosphate pada limbahcair Rumah Sakit PKU MuhammadiyahSurakarta menggunakan tawas. Variasidosis tawas yang digunakan sebesar 0,25gr/l, 0,5 gr/l, dan 0,75gr/l. Dosis iniberdasarkan uji pendahuluanyangdilakukan menunjukkan bahwa dosis tawaspaling efektif dalam menurunkan kadarphosphate adalah sebesar 0,5 gr/l denganpenurunan sebesar 5,234 mg/l (91,98%).Berdasarkan penelitian yang telahdilaksanakan pada bulan Mei dan setelahdilakukan pemeriksaan sampel limbah cairRumah Sakit PKU MuhammadiyahSurakarta untuk phosphate di BalaiLaboratoriumKesehatan(BLK)Yogyakarta, dilakukan analisis secaraunivariat dan bivariat.sesudah perlakuan dapat disajikanpada Tabel 4.Tabel 4. Hasil pemeriksaan pH sebelum dan sesudah pengolahan menggunakantawas pada kelompok perlakuan dan kontrolPerlakuanPengulanganKontrol0,25 gr/l0,5 gr/l0,75 gr/lpre post patdiketahui bahwa tidak terdapatpenurunan kadar pH pada kelompokkontrol dan terdapat penurunan pHsesudah perlakuan. pH sebelumdidapatkan hasil 8 dan pHsesudahnya 7.b. SuhuHasilpemeriksaanlaboratorium terhadap suhu padakelompok sebelum dan sesudahperlakuan disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil pemeriksaan kadar suhu sebelum dan sesudah pengolahanmenggunakan tawas pada kelompok perlakuan dan kontrolperlakuanPengulanganKontrol0,25 gr/l0,5 gr/l0,75 gr/lPre Post PrePostPrePostPrePost(oC) (oC) a-rata2727272727272727Pada Tabel 5. dapat diketahuibahwa tidak terdapat perbedaan suhusebelum dan sesudah pada kelompokperlakuan. Rata-rata suhu sebelum,.c. osphate sebelum dan sesudahsuhu sesudah pada kelompokperlakuan dan pada kelompokkontrol tidak terjadi perubahan suhusebesar27oCperlakuan pada kelompok kontroldisajikan pada Tabel 6.Tabel 6. Hasil pemeriksaan kadar phosphate sebelum dan sesudah perlakuanpada kelompok kontrol.Pengulangan123JumlahRata – ,345424,7818Pada Tabel 6. dapat diketahuibahwa terdapat perbedaan kadarphosphate sebelum dan sesudahkontrol.Padakelompokinidilakukan pengolahan limbah cairRumah Sakit tanpa menggunakantawas tetapi dilakukan pengadukanterjadi penurunan rata-rata 24,78%.d. Variasi dosis sebesar hosphatekelompokperlakuansebelum dan sesudah pengolahandapat disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil pemeriksaan kadar phosphate sebelum dan sesudah pengolahanmenggunakan tawas dengan variasi dosis sebesar 0,25gr/l padakelompok 694201,102Rata – rata5,8141,9163,89867,03Pada Tabel 7. dapat diketahuibahwa terdapat perbedaan kadarphosphate sebelum dan sesudahperlakuan. Presentasi tertinggi padaperlakuan pengolahan limbah caire. Variasi dosis sebesar osphate kelompok perlakuanRumah Sakit menggunakan tawasdengan variasi dosis 0,25 gr/l terjadipada pengulangan pertama yaitusebesar 67,90%.sebelum dan sesudah pengolahandapat disajikan pada Tabel 8.Tabel 8. Hasil pemeriksaan kadar phosphate sebelum dan sesudah pengolahanmenggunakan tawas dengan dosis tawas 0,5 gr/l pada kelompokperlakuanPengulangan123JumlahRata – 0,33717,0661,3635,68860,4543Pada Tabel 8. dapat diketahuibahwa terdapat perbedaan kadarphosphate sebelum dan sesudahperlakuan. Presentasi tertinggi padaperlakuan pengolahan limbah cairf. Variasi dosis sebesar 0,75 hate kelompok 546Rumah Sakit menggunakan tawasdengan variasi dosis 0,5 gr/l terjadipada pengulangan ke-3 yaitu sebesar94,23%.sebelum dan sesudah pengolahandapat disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Hasil pemeriksaan kadar phosphate sebelum dan sesudah pengolahanmenggunakan tawas dengan dosis 0,75 gr/l pada kelompokperlakuanPengulangan123JumlahRata – ,0117,3490,035,7830,01Pada Tabel 9. dapat diketahuibahwa terdapat perbedaan kadarphosphate sebelum dan sesudahperlakuan. Presentasi tertinggi padaperlakuan pengolahan limbah cairAnalisis MultivariatHasil uji normalitas data dan ujimultivariatyangdilakukanuntukmenentukan apakah ada perbedaan 3195,77399,827199,824199,8298299,481199,82705Rumah Sakit menggunakan tawasdengan variasi dosis 0,75 gr/l terjadipada pengulangan ke-3 yaitu sebesar99,829%.rata kadar Phosphate pada pre kontrol danpre perlakuan.Tabel 10. Hasil Uji Normalitas dan Uji Beda Pada Kelompok Kontrol dan KelompokPenelitian Statistik MultivariatNoUjip-valueKeterangan1 Shapiro-Wilk 0,05Hα ditolak2 Kruskal Wallis 0,01Hα ditolakTahap awal pada data rata-rata prekontrol dan perlakuan didapatkan hasilyang berbeda-beda maka dilakukan ujibeda, sebelum dilakukan uji beda,dilakukan uji normalitas data denganmenggunakan uji Shapiro Wilk di dapatkanhasil p-value 0,05 ada satu kelompokdata yang tidak normal, maka dilanjutkandengan uji Kruskal Wallis. Hasil ujiKruskal Wallis yang didapatkan bahwapada rata-rata pre kontrol dan perlakuandidapatkan p-value 0,01 yaitu 0,647,maka Ho diterima dan Hα ditolak yaitutidak ada perbedaan pada rata-rata prekontrol dan perlakuan.Hasil uji normalitas data dan ujimultivariatyangdilakukanuntukmenentukan apakah ada pengaruh variasidosis tawas terhadap penurunan kadarphosphate limbah cair Rumah Sakit PKUMuhammadiyah Surakarta.

Tabel 11. Hasil Uji Normalitas dan Uji Selisih Pada Kelompok Sebelum dan SesudahPerlakuanNoUjip-valueKeterangan1 Shapiro-Wilk 0,05Hα diterima2 One Way Anova 0,01Hα diterimaTahap awal dalam uji statistik yaitumengetahui distribusi data yang akandianalisis apakah berdistribusi normal atautidak dengan melakukan uji normalitasdata. Uji normalitas data yang dipakaiadalah uji Shapiro-Wilk. Sesudah di ujinormalitas Shapiro-Wilk didapatkan hasilp-value atau nilai probabilitas 0,05, makadapat disimpulkan bahwa distribusi datatersebut adalah berdistribusi normal. Olehkarena data berdistribusi normal, makadilanjutkan dengan uji One Way Anova.PEMBAHASANA. Kadar pHKadar pH pada penelitian inimengalami penurunan dari masingmasing perlakuan. Pada perlakuan0,25gr/l, 0,5 gr/l, 0,75 gr/l terjadipenurunan pH dari 8 menjadi 7penurunan pH di tiap perlakuan menggunakan alat pH meter makahasilnya tidak terlalu rinci. Perlakuanini pH cenderung asam dikarenakanpengaruh tawas. Jenis koagulan tawasakan bekerja baik pada derajatkeasaman (pH) antara 6-8. Walaupunmengalami penurunan, kadar pHmasih dalam rentang kerja tawas,maka tidak mempengaruhi prosespenurunankadarfosfat.Padakelompok kontrol tidak terjadiperubahan pH yaitu 8, karena tidakdiberikan tambahan koagulan. Tawasatau Alumunium sulfat ini (Al2(SO4)3)bila dilarutkan dalam air akanmenghasilkan senyawa H2SO4 yangakan menurunkan pH air.Reaksi yang terjadi :Hasil uji One Way Anovamenunjukkan bahwa pada berbagai variasidosis tawas 0,25, 0,5, dan 0,75 gr/ldidapatkan nilai signifikan 0,001 (p-value 0,01), maka Ho ditolak dan Hα diterimayaitu ada pengaruh variasi dosis tawasterhadap penurunan kadar phosphateantara sebelum dan sesudah pemberiantawas dengan variasi dosis 0,25, 0,5, dan0,75 menit pada limbah cair Rumah SakitPKU Muhammadiyah Surakarta.Al2(SO4)3 6 H2O 2 Al(OH)3 3H2SO4(Asmadi dan Suharno, 2012).Kadar pH pada kelompok kontrol danperlakuan telah sesuai denganPeraturan Daerah Provinsi JawaTengah Nomor 5 Tahun 2012 tentangBaku Mutu Air Limbah Rumah Sakitdi Propinsi Jawa Tengah. Pada bakumutu tersebut nilai ambang batasuntuk parameter pH sebesar 6-9.B. SuhuSuhu pada penelitian ini tidakmengalamipenurunanmaupunpeningkatan. Pada perlakuan 0,25 gr/l;0,5gr/l; dan 0,75gr/l suhu tetap yaitusebesar 27oC. Alat yang proseskoagulasisuhutidakterlaluberpengaruh. Kecuali pada pengolahanbiologi pada proses anaerob harusdikondisikan suhu berkisar 25-35oC(Asmadi dan Suharno, 2012). Suhupada kelompok kontrol dan perlakuantelah sesuai dengan Peraturan DaerahPropinsiJawa Tengah Nomor 5 Tahun2012 tentang Baku Mutu Air LimbahRumah Sakit di Provinsi Jawa Tengah.Pada baku mutu tersebut nilai ambang

batas untuk parameter Suhu sebesar30oC.C. Kadar PhosphateDatapemeriksaankadarphosphate pada kelompok sebelumkontol dan sebelum perlakuanmengalami perbedaan hasil. Untukmengetahui kondisi awal kontrol dansebelum perlakuan apakah adaperbedaan kadar phosphate, makaperlu dilakukan uji beda. Data hasilpengukuran awal kontol dan sebelumperlakuan merupakan data rasio, makaperlu dilakukan uji normalitas data.Uji normalitas data didapatkan adasalah satu data yang p-value 0,05yaitu 0,03 data tidak normal makadilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis.Berdasarkan hasil uji Kruskal Wallisyang didapatkan bahwa pada rata-ratapre control dan perlakuan didapatkanp-value 0,01 yaitu 0,674, maka Hoditerima dan Hα ditolak yaitu tidakada perbedaan pada rata-rata precontrol dan perlakuan.Setelah dilakukan uji beda makadidapatkan hasil tidak ada perbedaanrata-rata awal kontrol dan sebelumperlakuan. Berdasarkan hasil rata-ratakadar phosphate awal kontrol dansebelum penelitian masih melebihibaku mutu Peraturan Daerah ProvinsiJawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012tentang Baku Mutu Air LimbahRumah Sakit di Provinsi Jawa Tengah.Pada baku mutu tersebut nilai ambangbatas untuk parameter phosphatesebesar 2 mg/l.Kontrol pada penelitian tambahkan koagulan tawas tetapidilakukan perlakuan yaitu dengan carapengadukan manual lambat 10 rpmselama 10 menit dan pengendapan 20menit. Penurunan yang terjadi padakelompok kontrol dengan rata-rata24,78%. Penurunan ini terjadi karenaproses pengendapan partikel-partikelpadat dari air limbah dengan gayagravitasi (Sutrisno dan Suciastuti,2007). Berdasarkan hasil rata-ratakadar phosphate kontrol dalampenelitian masih melebihi baku mutuPeraturan Daerah Provinsi JawaTengah Nomor 5 Tahun 2012 tentangBaku Mutu Air Limbah Rumah Sakitdi Provinsi Jawa Tengah. Pada bakumutu tersebut nilai ambang batasuntuk parameter phosphate sebesar2mg/l.Pengolahan yang digunakan olehpeneliti adalah menggunakan tawasdalam bentuk serbuk dengan variasidosis sebanyak 0,25 gr/l;0,5 gr/l;dan0,75 gr/l dengan menggunakanpengadukan manual lambat 10 rpmselama 10 menit kemudian diendapkanselama 20 menit, karena dari ujipendahuluanyangdilakukanpengadukan yang efektif yaitupengadukan manual sespengolahan,kecepatanputaranpengaduk yang terlalu tinggi dapatmengakibatkan pecahnya flok yangsudah terbentuk dan akan mempersulitproses sedimentasi, pada umumnyakecepatanpengadukanberkaitandengan waktu pengadukan (Metcalfdan Eddy dalam Asmadi dan Suharno,2012).Pada proses koagulasi dibutuhkanwaktu pengadukan yang relatif cepatyaitu 2-15 menit, sedangkan padaproses pengendapan dibutuhkan waktulebih lama yaitu 20-40 menit (Metcalfdan Eddy dalam Asmadi dan Suharno,2012). Kadar phosphate dari masingmasing pengolahan dengan variasitersebut telah sesuai dengan PeraturanDaerah Propinsi Jawa Tengah Nomor5 Tahun 2012 tentang Baku Mutu AirLimbah Rumah Sakit di Provinsi JawaTengah. Pada baku mutu tersebut nilaiambang batas untuk parameterphosphate sebesar 2 mg/l.Berdasarkan hasil uji One WayAnova menunjukkan bahwa pada

berbagai variasi dosis 0,25gr/l; 0,5gr/l;dan0,75gr/ldidapatkannilaisignifikan (p-value) 0,01 yaitu 0,001,maka Hα diterima yaitu ada pengaruhvariasidosistawasterhadappenurunan kadar phosphate antara

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta telah memiliki instalasi pengolahan air limbah. Pengolahan limbah cair di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta menggunakan cara fisika-kimia, yaitu sistem aerasi dan filtrasi. Jumlah limbah yang dihasilkan setiap harinya 70-80 m3/hari. Semua limbah cair

Related Documents:

Laboratorium THP Politeknik Negeri Lampug dan uji organoleptik tape pisang kepok yang melibatkan 15 orang responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variasi dosis ragi terhadap kadar glukosa menggunakan Uji Analisis Of Varians (ANOVA) satu arah dengan uji F. Kemudian uji lanjut

D. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian di Resto X 112 E. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian di Resto X 114 F. Pengaruh Citra Merek, Suasana Toko, Variasi Produk, Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian di Resto . Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linier Berganda 100 Tabel 4.13 Hasil .

ACUY TORRES MARIA ANGELICA; 1929-04-01 D.N.I. 07781390 2021-03-29; 07 am a 07 pm 2DA DOSIS; Domicilio Ada Bendezu Acuna; D.N.I. 09996230; 2021-04-03 10 am a 12 pm; 2DA DOSIS Domicilio; ADELA SALVATIERRA ROMERO D.N.I. 06141656 2021-03-30; 07 am a 07 pm 2DA DOSIS; Domicilio ADELMO EVANGELISTA S

Gresik” untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas akhir guna mencapai . Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Keadilan. 103 8. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Kibijakan. . Pengaruh Faktor Hukum terhadap Kompensasi, (4) Pengaruh Serikat Pekerja terhadap Kompensasi, (5) Pengaruh Kompensasi terhadap

4. Apakah berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui stress kerja Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh langsung beban kerja dan stress kerja karyawan. 2. Untuk menganalisis pengaruh langsung beban kerja terhadap kinerja karyawan. 3. Untuk menganalisis pengaruh langsung stress kerja terhadap kinerja karyawan. 4.

PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP HISTOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH ( Rattus novergicus) YANG DIPAPAR TIMBAL ASETAT (Dikembangkan Menjadi Media Poster pada Mata Pelajaran Biologi Materi Sistem Ekskresi) SKRIPSI DISUSUN OLEH : FITRINA LAZUARNIE 201210070311066 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

94 Tugas Akhir Pengaruh Variasi Tinggi Pipa Pemasukan Terhadap Unjuk Kerja Pompa Hydram Abdullah Syarifudin Sidiq Vedo Pungky Natalio 14.B1.0022

there will be several sections to the written test in addition to reading comprehension; thus, it is to your benefit to carefully read the job bulletin to determine the knowledge, skill, and ability areas the written test will cover. In addition, it is important that you read the entire written test notice for the location and time of the written test as well as for parking instructions and .