PENGARUH VARIASI DOSIS RAGI TERHADAP KADAR GLUKOSA PADA .

3y ago
57 Views
2 Downloads
289.95 KB
8 Pages
Last View : 7d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Abram Andresen
Transcription

-ISBN : 978-602-70313-2-6PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKANMembangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia BerkemajuanPENGARUH VARIASI DOSIS RAGI TERHADAP KADAR GLUKOSAPADA TAPE PISANG KEPOKDwi Apriyani1, Handoko Santoso2, HRA.Mulyani31Universitas Muhammadiyah Metro, LampungUniversitas Muhammadiyah Metro, Lampung3Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung2Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 Iringmulyo Kota Metro Telp./Fax. (0725) 42445-42454E-mail.1)dwiapriani189@gmail.com, 2)handoko.umm@gmail.com, 3)hramulyani@gmail.comAbstrakKomposisi kimia pisang kepok kuning 100 gram antara lain karbohidrat 27g,protein 1,20 g, kalsium 80 mg, fosfor 290 mg, dan kalori 104 kal. Pisang kepokbiasanya diolah menjadi keripik, oleh karena itu pembuatan tape pisangmerupakansalah satu alternatif penganekaragaman olahan buah pisang.Tujuannyauntuk mengetahui pengaruh variasi dosis ragi terhadap kadar glukosa pada tapepisang kepok kuning, untuk mengetahui dosis ragi yang memberi pengaruh terbaikterhadap kadar glukosa pada tape pisang kepok kuning dan untuk mengetahui apakahpenelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar biologi berupa panduan praktikumSMA kelas XII pada materi pokok bioteknologi. Jenis penelitian eksperimen denganRancangan Acak Lengkap (RAL).Perlakuan variasi dosis ragi yaitu 0,5 gram, 1 gram,1,5 gram, 2 gram dan 2,5 gram dengan 3 ulangan. Setiap sampel menggunakan 100gram buah pisang kepok dengan lama fermentasi 3 hari. Analisis data menggunakanuji Analisis Of Varians (ANOVA) satu arah. Variasi dosis ragi berpengaruh terhadapkadar glukosa yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dosis ragi 2gram menghasilkan kadar glukosa terbaik yaitu 16.0243%. Uji organoleptikdosis ragi 1gram merupakan persentase pemilihan kriteria terbaik dari warna (putihkekuningan)91,30%, aroma khas tape (menyengat) 61,76%, rasa manis dan sedikitasam 72,97%, tekstur lunak 65,30% dan daya terima (suka)73,17%.Kata Kunci: Kadar glukosa, Pisang kepok (Musa paradisiaca normalis L.), ujiorganoleptik, variasi dosis ragi.AbstractThe chemical composition of yellow banana100 gram contains 27 gcarbohydrates, 1.20 g protein, 80 mg calcium, 290 mg phosphorus, and 104 calcalories. Kepok banana is usually processed into chips, therefore making banana tapaiis an alternatives as a variety of banana fruit preparations. The purpose is to determinethe effect of yeast dose variation on glucose level on kepok banana tape, to know theyeast dose that gives the best effect to glucose level on kepok banana tape and to findout whether this research can be used as a biology learning resource in the form ofpractical guide of senior high school (SMA) grade XII on the biotechnology subject. Theresearch design used was Completely Randomized Design (RAL). The variation ofyeast dose is 0.5 gram, 1 gram, 1.5 gram, 2 gram and 2.5 gram with 3 replications.Each sample uses 100 grams of kepok banana with 3 days of fermentation. The dataanalysis used is One-way Analysis Of Variance (ANOVA). The variation of yeast doseaffects the result of glucose levels. The results showed 2 gram yeast produce the bestglucose level of 16.0243%. Organoleptic test of 1 gram yeast dose test is the bestpercentage criteria from the color (yellowish white) 91,30%, the special aroma of tape(sting) 61,76%, sweet taste and slightly acid 72,97%, soft texture 65,30% and accepted(likes) 73.17%.390Seminar Nasional Pendidikan 2017

-ISBN : 978-602-70313-2-6PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKANMembangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia BerkemajuanKeywords: Banana kepok (Moses paradisiaca normalis L.), glucose level organoleptictest, variation of yeast dose.1. PENDAHULUANMelimpahnya jenis tanaman di Indonesia menyebabkan sebagian besarmasyarakat indonesia memanfaatkan sumber daya alam sebagai bahan pangan gunamemenuhi kebutuhan hidup. Pengolahan makanan dapat dilakukan secara langsungmaupun secara fermentasi. Umumnya makanan yang diolah secara langsung tidakdapat bertahan lama, sehingga untuk mengatasi hal tersebut dibuatlah sebuah produkatau cara pegolahan lain agar dapat membuat makanan bertahan lama yaitu salahsatunya dengan cara difermentasikan.Fermentasi adalah cara pengolahan makanan dengan mengubah karbohidratmenjadi gula dan karbondioksida atau asam amino organik menggunakan khamir,bakteri, fungi atau kombinasi dari ketiganya dibawah kondisi anaerobik [1]. Tapemerupakan salah satu produk fermentasi yang pengolahannya melalui prosesperagian. Ragi berperan penting dalam proses fermentasi karena didalam ragi terdapatzat gizi berupa karbohidrat, lemak, protein dan vitamin yang memungkinkan jamurkhamir hidup dengan baik.Ragi atau fermen merupakan zat yang menyebabkan fermentasi. Jenis ragiyang dikenal yaitu ragi tape, roti dan tempe. Mikroorganisme yang digunakan di dalamragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungi (khamir dan kapang), yaituRhizopus, Aspergillus, Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces,Hansenula anomala, Lactobacillus, Acetobacter, dan sebagainya. Pemberian dosisragi sangat menentukan kualitas tape yang dihasilkan [2]. Oleh karena itu dosis ragiyang digunakan harus sesuai kebutuhan. Dengan menggunakan variasi dosis ragiyang berbeda-beda, akan diketahui pada dosis berapakah yang menghasilkan tapedengan kualitas baik.Pisang kepok (Musa paradisiaca normalis L.) merupakan salah satu jenispisang plantain dimana jenis pisang ini dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu.Pisang kepok mengandung karbohidrat tinggi sekitar 27 gram. Pisang mengandungsenyawa Fruktooligosakarida(Oligofrucrose) sekitar 0,3 % yang merupakan sumberprebiotic [3]. Secara garis besar pisang dibagi menjadi pisang buah dan pisangplantain.Pisangkepok (Musa paradisiaca forma typical) merupakan salah satu jenispisang plantain.Pisangplantainmemiliki kandungan pati resisten dan serat yang tinggi.Pembuatan tape pisang merupakan salah satu alternatif penganekaragamanolahan buah pisang. Permasalahannya adalah agar masyarakat dalam membuat tapepisang dihasilkan tape pisang yang berkualitas, maka perlu dilakukan penelitiandengan pengkajian menggunakan dosis ragi yang berbeda-beda.Tape dihasilkan dariproses fermentasi dimana fermentasi tape merupakan salah satu produk bioteknologikonvensional yang memanfaatkan inikulum berupa ragi yang didalamnya terdapat bibitjamur dan mikroorganisme yang akan mengubah karbohidrat menjadi gula sederhana(glukosa).Fermentasi yang terjadi dalam proses pembuatan tape tidak memerlukanoksigen sehingga fermentasi ini disebut fermentasi anaerob [4]. Tape adalah jenismakanan fermentasi dengan kandungan karbohidrat sebagai bahan baku dan ragi tapesebagai sumber mikrobanya. Dalam ragi tape terdapat 3 golongan mikroba, yaitujamur, yeast dan bakteri. Mikroba-mikroba ini memperoleh energi dari hasilperombakan makanan yang terdapat diluar maupun di dalam sel, sehingga tapediserap sel. Proses perombakan substrat organik oleh sebab kegiatan enzim yangdihasilkan oleh mikroba ini dinamakan fermentasi.391Seminar Nasional Pendidikan 2017

-ISBN : 978-602-70313-2-6PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKANMembangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia BerkemajuanBioteknologi yaitu teknik pengolahan bahan pangan menggunakan jasad reniksehingga memiliki aroma khas, berasa manis keasaman dan beralkohol. Tubuh hanyadapat menggunakan glukosa dalam bentuk D-glukosa murni yang diperoleh dari hasilolahan pati. Glukosa merupakan jenis gula yang termasuk dalam monosakaridadengan rumus molekul C6H12O6 [5].Dalam proses pembelajaran biologi SMA kelas XII pada materi pokokbioteknologi membutuhkan sumber belajar yang nyata dari hasil pengamatan langsungyang dilakukan oleh siswa seperti praktikum di laboratorium. Sebagai produk dalampembelajaran peneliti menyajikan panduan praktikum yang berisikan cara membuattape dari berbagai bahan seperti singkong, beras ketan hitam dan pisang kepok.Tujuannya agar siswa lebih mudah memahami tentang materi bioteknologi panganserta terciptanya proses sains dalam diri siswa dengan cara mengembangkankompetensi diri dari ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.Berdasarkan uraian dan pokok-pokok pemikiran diatas, maka rumusanmasalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh variasi dosis ragi terhadapkadar glukosa pada tape pisang kepok kuning?. Berapakah dosis ragi yang memberipengaruh terbaik terhadap kadar glukosa pada tape pisang kepok kuning?. Apakahhasil penelitian pengaruh variasi dosis ragi terhadap kadar glukosa pada tape pisangkepok dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi berupa panduan praktikumSMA kelas XII materi pokok bioteknologi?.Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi dunia pendidikan yaitu dapatdijadikan sebagai alternatif sumber belajar biologi berupa panduan praktikum padamateri pokok bioteknologi SMA kelas XII. Untuk masyarakat, dapat dijadikan sebagaipetunjuk dalam berwirausaha tape pisang kepok dan memberi petunjuk tentang dosisragi terbaik terhadap kadar glukosa tape pisang kepok.2. METODEPenelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metodeeksperimen dan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yaitu denganmenggunakan variasi dosis ragi yang berbeda pada tape pisang. Rancanganpercobaan pada penelitian ini, dapat dilihat pada desain percobaan di bawah 5P5U5Gambar 1.Desain rancangan percobaanKeterangan:P1 Perlakuan 1 (Dosis ragi 0,5 gram)P2 Perlakuan 2 (Dosis ragi 1 gram)P3 Perlakuan 3 (Dosis ragi 1,5 gram)P4 Perlakuan 4 (Dosis ragi 2 gram)P5 Perlakuan 5 (Dosis ragi 2,5 gram)U1-U5 Ulangan 1-5Catatan: Lama fermentasi untuk semua perlakuan sama yaitu 3 hari.Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 5 perlakuan variasiragi yaitu dosis ragi 0,5 gram, dosis ragi 1 gram, dosis ragi 1,5 gram, dosis ragi 2 gramdan dosis ragi 2,5 gram dengan 5 kali pengulangan, jadi 5x5 25 satuan percobaan.392Seminar Nasional Pendidikan 2017

-ISBN : 978-602-70313-2-6PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKANMembangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia BerkemajuanSampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 sampel tape pisang.Karenapada penelitian ini menggunakan 5 perlakuan dan 5 pengulangan.Jadi setiapperlakuan diambil 3 sampel untuk di lacak kandungan glukosa di Laboratorium THPPolinela. Adapun alat dan bahan dalam pembuatan tape pisang kepokserta uji kadarglukosa sebagai berikut:Tabel 1. Alat dan BahanAlat Uji Kadar Glukosa1. Bunsen dan kawat kasa2. Cawan porselin3. Gelas ukur4. Gelas piala5. Neraca ohause6. Mortal dan scaple7. Pipet gondok8. Pipet tetes9. Stastif dan klem10. Labu erlenmeyerBahan Uji Kadar Glukosa1. Aquadest2. Pb Asetat3. Na2CO34. Larutan Luff-Schoorl5. Batu diidih6. KI 20%7. H2SO48. Larutan Na-Thiosulfat 0,11.2.3.4.5.6.7.Alat Pembuatan TapeBaskomToplesPisauSendokPanci (dandang)KomporTimbanganBahan Pembuatan Tape1. Buah pisang kepok tua2. Air3. Ragi4. Daun pisangTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu, uji kualitatif glukosa diLaboratorium THP Politeknik Negeri Lampug dan uji organoleptik tape pisang kepokyang melibatkan 15 orang responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaituuntuk mengetahui pengaruh variasi dosis ragi terhadap kadar glukosa menggunakanUji Analisis Of Varians (ANOVA) satu arah dengan uji F. Kemudian uji lanjutmengunakan Uji Tukey atau Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) untuk mengetahui perbedaanperlakuan.Panduan praktikum yang dibuat berdasarkan hasil penelitian selanjutnyadivalidasi oleh para ahli.Instrumen yang digunakan untuk memvalidasi adalahangket.Angket digunakan untuk mengetahui validasi atau kelayakan dari para ahli dandilengkapi dengan catatan sebagai tanggapan dan saran dari ahli.3. HASIL DAN PEMBAHASANBerdasarkan hasil analisis terhadap uji kadar glukosa tape pisang kepok,didapatkan data kadar glukosa untuk setiap perlakuan dan ulangan sebagai berikut:Tabel 2. Data hasil uji kadar glukosaNo12345678KodeGlukosaSampel(%)P1 U1P1 U2P1 U3P2 U1P2 U2P2 U3P3 U1P3 .5125393Seminar Nasional Pendidikan 2017

-ISBN : 978-602-70313-2-6PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKANMembangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan9101112131415P3 U3P4 U1P4 U2P4 U3P5 U1P5 U2P5 8Berdasarkan hasil pengukuran variasi dosis ragi terhadap kadar glukosa padatape pisang kepok yang dihasilkan dari dosis ragi 0,5 gram, 1 gram, 1,5 gram, 2 gramdan 2,5 gram dapat dilihat dalam bentuk diagram batang sebagai berikut.Rata-rata Kadar Glukosa 29,802210,000013,65720,5 Gram1 Gram1,5 Gram8,00002 Gram6,00002,5 Gram4,00002,00000,0000PerlakuanGambar 2. Rata-rata Kadar glukosa tape pisang kepok setiap perlakuanBerdasarkan hasil uji glukosa yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa padavariasi dosis ragi yang digunakan menghasilkan kadar glukosa yang berbeda-beda.Dosis ragi 0,5 gram mengalami penurunan kadar glukosa pada setiap ulagannya,dimana ulangan pertama menghasilkan kadar glukosa tertinggi yaitu 9.8473%. Dosisragi 1 gram mengalami peningkatan kadar glukosa pada setiap ulangannya, dimanaulangan ketiga menghasilkan kadar glukosa tinggi yaitu 11.8103%. Dosis ragi 1,5 grammenghasilkan kadar glukosa tertinggi yaitu pada ulangan ketiga sebesar 14.0678%.Dosis ragi 2 gram mengalami peningkatan kadar glukosa dati setiap ulangan, dimanaulangan ketiga menghasilkan kadar glukosa tertinggi yaitu 16.7523%. Dosis ragi 2,5gram mengalami penurunan kadar glukosa disetiap ulangannya, dimana pada ulanganpertama menghasilkan kadar glukosa tertinggi yaitu 14.1182%. Jika dirata-rata makakadar glukosa yang dihasilkan dari setiap perlakuan dan ulangan akan menunjukkanhasil yang berbeda. Perlakuan ke empat dengan dosis ragi 2 gram menghasilkan ratarata kadar glukosa tertinggi jika dibandingkan dengan perlakuan yang lain yaitusebesar 16.0243%.Berdasarkan perhitungan uji anova satu arah terhadap kadar glukosa tapepisang kepok dapat diketahui bahwa Fhitung Ftabel yaitu 110,2415546 3,478049691yang berada pada taraf signifikan α 5% maka H0 ditolak, yang berarti terima H1artinya minimal ada satu perbedaan pengaruh variasi dosis ragi terhadap kadarglukosa tape pisang kepok. Berdasarkan hasil uji ANOVA dapat diketahui bahwa adapengaruh pemberian variasi dosis ragi terhadap kadar glukosa yang dihasilkan daritape pisang kepok.394Seminar Nasional Pendidikan 2017

-ISBN : 978-602-70313-2-6PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKANMembangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia BerkemajuanTabel 3. Persentase Pemilihan Kriteria TerbaikKriteria TerbaikWarna(Putih kekuningan)AromaKhas tape (menyengat)Rasa(Manis dan sedikit asam)Tekstur(Lunak)Daya Terima(Suka)0,5 gram100%1 gram91,30%1,5 gram91,30%2 gram78,26%2,5 5,00%73,17%65,85%36,36%26,47%Berdasarkan hasil uji organoleptik yang telah dipaparkan diatas dapatdisimpulkan bahwa persentase pemilihan kriteria terbaik dari tape pisang kepok yangmeliputi warna (putih kekuningan), aroma (khas tape atau menyengat), rasa (manisdan sedikit asam), tekstur (lunak) dan daya terima (suka) berada pada variasi dosisragi antara 0,5 gram sampai 1 gram. Penggunaan dosis ragi rendah yang berkisarantara 0,5 gram sampai 1 gram merupakan dosis ragi yang tepat untuk menghasilkantape pisang kepok dengan kualitas baik. Finalis yang melakukan uji organoleptikmeliputi mahasiswa, dosen, masyarakat umum dan penjual tape lebih menyukai tapepisang kepok dengan penggunaan dosis ragi rendah. Sehingga tape pisang kepokyang dapat diterima oleh masyarakat yaitu tape pisang kepok dengan dosis ragi antara0,5 gram sampai 1 gram.Dosis ragi yang digunakan untuk membuat tape pisang berbeda-beda sehinggaakan menghasilkan kadar glukosa yang berbeda-beda pula. Ragi mengandungbeberapa jenis mikroorganisme seperti bakteri dan fungi (khamir dan kapang). Variasidosis ragi berhubungan dengan jumlah mikroba yang ada didalamnya. Semakin besardosis ragi yang digunakan, semakin tinggi kandungan mikrobanya.Selama fermentasi gula pereduksi akan meningkat setelah fermentasiberlangsung selama tiga hari, setelah itu gula pereduksi akan menurun. Pada dosisragi 0,5 gram, 1 gram 1,5 gram sampai dosis ragi 2 gram terbukti mengalamipeningkatan rata-rata kadar glukosa yang dihasilkan. Hal tersebut terjadi karenamakanan untuk kapang (Aspergillus) berupa karbohidrat yang terdapat pada buahpisang kepok masih tercukupi, sehingga pertumbuhan kapang untuk merombakkarbohidrat menjadi glukosa akan meningkat sampai pada batas optimal. Namunsetelah batas optimal maka kadar glukosa yang dihasilkan akan semakin habis, haltersebut terlihat dari dosis ragi 2 gram sampai dosis ragi 2,5 gram yang mengalamipenurunan kadar glukosa sebesar 2.3671% sehingga menyebabkan pertumbuhankapang akan terhambat karena tidak tersedianya makanan yang cukup.Jumlah ragi menjadi faktor yang harus diperhatikan karena jika jumlah ragi yangdigunakan terlalu sedikit maka proses menjadi tape akan berjalan lama, akan tetapijika jumlah ragi yang digunakan terlalu banyak justru menghambat mikroorganismeyang berperan dalam proses fermentasi dan mikroorganisme pembusuk akan tumbuhsehingga tape menjadi busuk. Semakin tinggi jumlah ragi tape yang digunakan makasemakin banyak khamir (Saccharomyces cerevisiaeI) yang terbentuk, hal tersebutterlihat dari dosis ragi 2,5 gram yang mengalami penurunan rata-rata kadar glukosayang dihasilkan.Karbohidrat yang terdapat pada pisang kepok dijadikan sebagai sumbermakanan fungi berupa kapang, sehingga mengakibatkan terpacunya pertumbuhankapang. Semakin meningkatnya pertumbuhan kapang maka enzim yang dihasilkanoleh kapang semakin meningkat sehingga karbohidrat semakin berkurang, karbohidratakan dihidrolisis oleh enzim amilase yang dihasilkan kapang dan diubah menjadi395Seminar Nasional Pendidikan 2017

-ISBN : 978-602-70313-2-6PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKANMembangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuanglukosa. Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzimamilolitik yang akan memecah amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebihsederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut dinamakan dengansakarifikasi (saccharification).Glukosa merupakan monosakarida atau gula sederhana yang merupakansumber energi utama bagi tubuh. Rumus kimia glukosa adalah C 6H12O6, artinyaglukosa tersusun atas 6 atom karbon, 12 atom hidrogen dan 6 atom oksigen denganberat molekul 180,16. Glukosa digolongkan dalam monosakarida karena tidak dapatdihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana.Menurut Almatsier (2004:31) “dalamproses metabolisme glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang berada di dalamtubuh dan di dalam sel sebagai sumber energi. Glukosa dapat dimanfaatkan untuk diettinggi energi”.Penelitian pengaruh variasi dosis ragi terhadap kadar glukosa pada tape pisangkepok dapat dijadikan sebagai sumber belajar berupa panduan praktikum pada materibioteknologi SMA kelas XII. Sumber belajar adalah sebagai sumber baik itu berupadata, orang atau wujud tertuntu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baikyang digunakan secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudahsiswa dalam mencapai tujuan belajar [6].Panduan praktikum yang dibuat berbasispengayaan materi, dimana peneliti tidak menghilangkan materi lama yang sudahdijadikan bahan praktik, namum peneliti hanya menyisipkan materi baru sebagaipenambah informasi untuk memperkuat materi lama yang sudah ada.Panduan praktikum yang dibuat berisikan tentang teori yang mengacu padaprinsip dasar fermentasi tape, tujuan praktikum, alat dan bahan yang digunakan, carakerja membuat tape, tabel uji organoleptik, pertanyaan diskusi dan tugas kelompok.Kurikulum 2013 yang menekankan siswa untuk berfikir kreatif, dimana siswa dimintauntuk menemukan dan me

Laboratorium THP Politeknik Negeri Lampug dan uji organoleptik tape pisang kepok yang melibatkan 15 orang responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variasi dosis ragi terhadap kadar glukosa menggunakan Uji Analisis Of Varians (ANOVA) satu arah dengan uji F. Kemudian uji lanjut

Related Documents:

MUI. Hasil uji organoleptik tape biji hanjeli yang meliputi rasa, aroma, tekstur dan warna yang paling dusukai panelis yaitu konsentrasi ragi 1% berdasrkan nilai modus. Kata Kunci: Biji Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.), konsentrasi ragi, kadar alkohol, uji organoleptik

D. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian di Resto X 112 E. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian di Resto X 114 F. Pengaruh Citra Merek, Suasana Toko, Variasi Produk, Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian di Resto . Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linier Berganda 100 Tabel 4.13 Hasil .

ST]RAT PER}TYATAAN KEASLIAN Yang bertandatangan di bawah ini : Nama NIM Prograrn Studi Fakultas Endang Sri Wahyuni l0@0019 Biologi Sains dan Teknologi Sengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: Pengaruh Penggunean Pupuk I)aun dan Variasi Bahan Organik Kompleks (Ragi dan Ekstrak Pegagan) Terhadap Perkecambehan Biji Anggrek Jamrud (Dendrobium mtcrophyltwnA.Rich) Secara In Wtro .

ACUY TORRES MARIA ANGELICA; 1929-04-01 D.N.I. 07781390 2021-03-29; 07 am a 07 pm 2DA DOSIS; Domicilio Ada Bendezu Acuna; D.N.I. 09996230; 2021-04-03 10 am a 12 pm; 2DA DOSIS Domicilio; ADELA SALVATIERRA ROMERO D.N.I. 06141656 2021-03-30; 07 am a 07 pm 2DA DOSIS; Domicilio ADELMO EVANGELISTA S

Gresik” untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas akhir guna mencapai . Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Keadilan. 103 8. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Kibijakan. . Pengaruh Faktor Hukum terhadap Kompensasi, (4) Pengaruh Serikat Pekerja terhadap Kompensasi, (5) Pengaruh Kompensasi terhadap

4. Apakah berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui stress kerja Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh langsung beban kerja dan stress kerja karyawan. 2. Untuk menganalisis pengaruh langsung beban kerja terhadap kinerja karyawan. 3. Untuk menganalisis pengaruh langsung stress kerja terhadap kinerja karyawan. 4.

PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP HISTOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH ( Rattus novergicus) YANG DIPAPAR TIMBAL ASETAT (Dikembangkan Menjadi Media Poster pada Mata Pelajaran Biologi Materi Sistem Ekskresi) SKRIPSI DISUSUN OLEH : FITRINA LAZUARNIE 201210070311066 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

MBA Artificial Intelligence . Academic Level . 7. Total Credits . 180. Professional Body Accreditation not applicable/ Qualification Date of Professional Body Accreditation . not applicable . Accreditation Period : not applicable : UCAS Code : not applicable: HECoS Code : 100079: Criteria for Admission to the Programme : We welcome applications from students who may not meet the formal entry c