KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. Y.N

2y ago
135 Views
7 Downloads
950.49 KB
64 Pages
Last View : 9d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Milo Davies
Transcription

KARYA TULIS ILMIAHASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. Y.N DENGAN LUKA BAKAR GRADE IIDI RUANGAN INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD. PROF. DR. W.ZJOHANNES KUPANGPASKALIS M.B HALEPO.5303201181224KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIABADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAANSUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANGJURUSAN KEPERAWATANPRODI D III KEPERAWATAN2019KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. Y.N. DENGAN LUKA BAKARGRADE II DI RUANGAN INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD.PROF. DR. W.Z JOHANNES KUPANGKarya Tulis IlmiahIni Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan UntukMenyelesaikan Studi Pada Program Studi Diploma III KeperawatanDan Mendapatkan Gelar Ahli Madya KeperawatanPASKALIS M.B HALEPO. 5303201181224KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIABADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAANSUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANGJURUSAN KEPERAWATANPRODI D III KEPERAWATAN2019

KATA PENGANTARPuji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atasrahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiahdengan judul “Asuhan Keperawatan Pada An.Y.N Dengan Luka Bakar Grade IIDi Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Prof. Dr. W.Z. Johanes Kupang” denganbaik.Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihakyang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini dengan baik, secarakhusus kepada :1.Pak Dominggos Gonsalves, S.Kep., Ns., MSc selaku dosen pembimbing danpenguji II yang telah membimbing dan banyak memberikan masukan bagipenulis dalam menyusun studi kasus ini.2.Pak Fransiskus S. Onggang, S.Kep., Ns., MSc selaku dosen penguji I yangtelah memberikan banyak masukan bagi penulis untuk menyelesaikan studikasus ini.3.Ibu Maria A. Making, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen PA yang telahmemberi banyak nasehat, dan motivasi untuk menyelesaikan studi kasus ini.4.Pak Dr. Florentianus Tat, S.Kp., M.Kes sebagai Ketua Jurusan Keperawatan5.Ibu R. H. Kristina, SKM, M.Kes sebagai Direktur Politeknik KesehatanKemenkes Kupang6.Segenap dosen PoltekkesKemenkesKupangbeserta staf JurusanKeperawatan yang selama ini telah mengajar, membimbing dan memberikanmotivasi dalam penulisan studi kasus ini.7.Direktur RSUD Prof W.Z Johanes Kupang yang telah berkenan menyediakanlahan untuk dilaksanakannya praktik studi kasus ini.8.Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Malaka dan Dinas Kesehatan KabupatenMalaka9.Bagi kedua orang tua tercinta Bapak Antonius Hele, Mama Regina Lan dankakak beradik yang telah memberikan dukungan doa dan nasehat sehinggapenulis dapat menyelesaikan studi kasus ini.

10. Bagi istri tercinta Maria Natalia Bere dan keempat anak Patricia, Arnoldus,Benedikta, dan monica yang telah memberikan dukungan doa dan semangatsehingga penulis dapat menyelesaikan studi kasus ini11. Bagi semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan karyatulis ilmiah ini.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan studi kasus ini masihsangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu segala pendapat, kritikan dansaran yang membangun sangat penulis harapkan agar dapat digunakan sabagaidasar dalam penyelesaian studi kasus selanjutnya.Kupang, Juli 2019Penulis

BIODATA PENULISNama: PASKALIS M.B HALETempat Tanggal Lahir: NANAEKLOT, 14 MARET 1984Jenis Kelamin: Laki-lakiAlamat: Kabupaten MalakaRiwayat Pendidikan:1. Tamat SDI Motaain (1996)2. Tamat SMP Negeri Balibo (1999)3. Tamat SPK Atambua (2002)4. Sejak Tahun 2018 Berkuliah Di JurusanKeperawatan Poltekkes Kemenkes KupangMOTTOBERSYUKURLAH DENGAN SEGALA SESUATU YANG KAMU MILIKI,KARENA BELUM TENTU ORANG LAIN MEMILIKINYA.

ABSTRAKLUKA BAKARNama : Paskalis M. B HaleNIM: PO.5303201181224Luka bakar merupakan masalah kesehatan masyarakat global. Hal ini disebabkankarena tingginya angka mortalitas dan morbiditas luka bakar, khusus pada negaradengan pendapatan rendah-menengah. Luka bakar karena api merupakanpenyebab kematian anak berusia 1-9 tahun. Anak-anak beresiko tinggi terhadapkematian akibat luka bakar. Luka bakar dapat menyebabkan kecacatan seumurhidup.Penanganan keperawatan berupa pemberian asuhan keperawatan yangkomprehensif pada luka bakar dimulai dari pengkajian sampai pada evaluasi.Masalah keperawatan di buat berdasarkan kompenennya yaitu penyebab atau gejala(PES) atau terdiri dari masalah dan penyebab (PE), bersifat aktual dan potensial.Tujuan dari studi kasus ini memberikan asuhan keperawatan dengan pendekatanproses keperawatan pada pasien dengan luka bakar.Metode yang digunakan dalam studi kasus ini wawancara langsung danpemeriksaan fisik langsung.Hasil dari studi kasus ini diharapkan nyeri berkurang, tidak terjadinya kerusakanintegritas kulit yang makin buruk, tidak adanya tanda-tanda infeksi, dan pasien bisamelakukan aktifitasnya dengan sendiri tanpa adanya bantuan dari keluarga maupunperawat.Kesimpulan dari studi kasus ini adalah setelah dilakukan asuhan keperawatan,pengkajian, menganalisa data, menyimpulkan diagnosa, merencanakan tindakan,dan mengevaluasi pada An. Y.N dengan masalah luka bakar grade II sudah teratasidengan baik.Kata Kunci : Luka Bakar Grade II, Asuhan Keperawatan

DAFTAR ISIHalaman JudulPernyataan Keaslian Tulisan . iLembar Pesetujuan . iiLembar Pengesahan . iiiKata Pengantar . ivBiodata Penulis . viAbstrak . viiDaftar Isi .viiiDaftar Tabel . xDaftar Gambar. xiDaftar Lampiran xiiBAB I PENDAHULUAN . 11.1Latar Belakang . 11.2Tujuan Penulisan . 21.3Manfaat Penulisan . 3BAB IITINJAUAN PUSTAKA . 42.1Konsep Teori . 42.1.1 Definisi . 42.1.2 Etiologi . 42.1.3 Tanda Dan Gejala . 42.1.4 Patofisiologi . . 52.1.5 Pathway. 62.1.6 Fase Luka Bakar. . 72.1.7 Klasifikasi . 82.1.8 Perubahan Fisiologis. 102.1.9 Indikasi Rawat Inap. . 122.1.10 Pemeriksaan Penunjang . 122.1.11 Penatalaksanaan Medik . 132.1.12 Komplikasi 13

2.2Konsep Asuhan Keperawatan . 142.2.1 Pengkajian . 142.2.2 Diagnosa 162.2.3 Intervensi . 162.2.4 Implementasi . 172.2.5 Evaluasi . 17BAB III HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN 183.1 Hasil Studi Kasus . 183.2 Pembahasan . . 223.3 Keterbatasan Studi Kasus . 24BAB IV PENUTUP 254.1 Kesimpulan . 254.2 Saran . 27Daftar Pustaka . 28Lampiran

DAFTAR TABELTable 2.1 Klasifikasi Luka Bakar . . 6Tabel 2.2 Perubahan Fisiologis Pada Luka Bakar. 10

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1. Format PengkajianLampiran 2. Asuhan Keperawatan (Pengkajian Sampai Evaluasi)Lampiran 3. Lembar Konsultasi

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangLuka bakar merupakan masalah kesehatan masyarakat global. Hal inidisebabkan karena tingginya angka mortalitas dan morbiditas luka bakar,khusus pada negara dengan pendapatan rendah-menengah, dimana lebih ortalitas).bagaimana juga, kematian bukanlah satu-satunya akibat dari lukabakar.Banyak penderita luka bakar yang akhirnya mengalami kecacatan(morbiditas), hal ini tak jarang menimbulkan stigma dan penolakanmasyarakat . (Gowri, et al., 2012)Pada tahun 2004, World Health Organization (WHO) Global BurdenDisease diperkirakan 310.000 orang meninggal akibat luka bakar, dan 30%pasien berusia kurang dari 20 tahun. Luka bakar karena api merupakanpenyebab kematian ke 11 pada anak berusia 1-9 tahun. Anak-anak beresikotinggi terhadap kematian akibat luka bakar, dengan prevalensi 3,9 kematianper 100.000 populasi. Luka bakar dapat menyebabkan kecacatan seumur hidup(WHO, 2008). Di Amerika Serikat, luka bakar menyebabkan 5000 kematianper tahun dan mengakibatkan lebih dari 50.000 pasien di rawat ianp (Kumar etal, 2007). Di Indonesia, prevalensi luka bakarsebesar 0,7% (RISKESDAS,2013).Secara global, 96.000 anak-anak yang berusia di bawah usia 20 tahunmengalami kematian akibat luka bakar pada tahun 2004. Frekuensi kematianlebih tinggi sebelas kali di negara dengan pendapatan tinggi sebesar 4,3 per100.000 orang dan 0,4 per 100.000 orang. Kebanyakan kematian terjadi padadaerah yang miskin, seperti pada Afrika, Asia Tenggara, dan daerah TimurTengah. Frekuensi kematian terendah terjadi pada daerah dengan pendapatantinggi, seperti Eropa dan Pasifik Barat (WHO, 2008).Menurut the National Institutes Of General Medical Sciences, sekitar 1,1juta luka-luka bakar yang membutuhkan perawatan medis setiap tahun di

Amerika Serikat. Diantara mereka terluka, sekitar 50.000 memerlukan rawatinap dan sekitar 4.500 meninggal setiap tahun dari luka bakar. Ketahananhidup setelah cedera luka bakar telah meningkat pesat selama abad keduapuluh. Perbaikan resusitasi, pengenalan agen antimikroba topikal dan yanglebih penting praktek eksisi dini luka bakar memberikan kontribusi terhadaphasil yang lebih baik. Namun, cedera tetap mengancam jiwa (NationalInstitutes Of General Medical Sciences 2007).Permasalahan yang dialami oleh penderita luka bakar, selain komplikasi,adalah proses penyembuhan luka bakar yang lama. Epitelisasi merupakanproses yang penting pada saat penyembuhan luka bakar karena epitelmelindungi tubuh dari paparan lingkungan. Selain itu, epitel juga bergunadalam melindungi tubuh dari invasi bakteri, trauma, dan kehilangan cairan.Semakin cepat proses repitelisasi epidermis, maka semakin cepat prosespenyembuhan luka. Oleh karena itu diperlukan suatu terapi yang dapatdigunakan untuk mempercepat proses repitelisasi epidermis pada luka bakar.1.2 Tujuan Studi Kasus1.2.1Tujuan npendekatan proses keperawatan pada pasien dengan luka bakar.1.2.2Tujuan KhususMahasiswa mampu :1. Melakukan pengkajian keperawatan luka bakar grade III pada An.Y.N di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Prof. Dr. W.Z. JohanesKupang2. Menegakkan diagnosa keperawatan luka bakar grade III pada An. Y.Ndi ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Prof. Dr. W.Z. JohanesKupang3. Membuat intervensi keperawatan luka bakar grade III pada An. Y.N diruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Prof. Dr. W.Z. Johanes Kupang

4. Melaksanakan implementasi keperawatan dari intervensi luka bakargrade III pada An. Y.N di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Prof.Dr. W.Z. Johanes Kupang5. Melakukan evaluasi keperawatan berdasarkan implementasi lukabakar grade III yang telah dibuat pada An. Y.N di ruang InstalasiGawat Darurat RSUD Prof. Dr. W.Z. Johanes Kupang1.3 Manfaat1.3.1Manfaat Bagi MasyarakatStudi kasus ini dapat dijadikan pedoman masyarakat untuk mengetahuipenyebab, gejala, klasifikasi, dan komplikasi pada luka bakar.1.3.2Manfaat Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan KeperawatanMemberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan danpenelitian dalam keperawatan untuk membentuk praktek keperawatanprofesional terutama dalam penatalaksanaan luka bakar dan sebagai bahanacuan bagi penulis selanjutnya dalam mengembangkan penulisan lanjut.1.3.3Manfaat Bagi ammengaplikasikan hasil riset keperawatan, khususnya studi kasus tentangasuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA2.1 Konsep Luka Bakar2.1.1 PengertianLuka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontakdengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. (Musliha,2010). Luka bakar adalah injury pada jaringan yang disebabkan oleh suhu panas(thermal), bahan kimia, elektrik dan radiasi (Suryadi, 2001).Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu tinggi sepertiapi, air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi juga disebabkan oleh kontak dengansuhu rendah (Masjoer, 2003). Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh traumapanas yang memberikan gejala tergantung luas dalam dan lokasi lukanya (Tim Bedah,FKUA, 1999)Jadi, luka bakar adalah kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh panas, kimia,elektrik maupun radiasi.2.1.2 EtiologiMenurut Musliha 2010, luka bakar dapat disebabkan oleh ;1. Luka bakar suhu tinggi (Thermal Burn)a. Gasb. Cairanc. Bahan padat (solid)2. Luka bakar bahan kimia (Hemical Burn)3. Luka bakar sengatan listrik (Electrical Burn)4. Luka bakar radiasi (Radiasi Injury)

2.1.3 Tanda dan GejalaMenurut Wong dan Whaley’s 2003, tanda dan gejala pada luka bakar adalah :1. Grade IKerusakan pada epidermis (kulit bagian luar), kulit kering kemerahan, nyerisekali, sembuh dalam 3-7 hari dan tidak ada jaringan parut.2. Grade IIKerusakan pada epidermis (kulit bagian luar) dan dermis (kulit bagian dalam),terdapat vesikel (benjolan berupa cairan atau nanah) dan oedem sub kutan (adanyapenimbunan dibawah kulit), luka merah dan basah mengkilap, sangat nyeri,sembuh dalam 21-28 hari tergantung komplikasi infeksi.3. Grade IIIKerusakan pada semua lapisan kulit, nyeri tidak ada, luka merah keputih-putihan(seperti merah yang terdapat serat putih dan merupakan jaringan mati) atau hitamkeabu-abuan (seperti luka yang kering dan gosong juga termasuk jaringan mati),tampak kering, lapisan yang rusak tidak sembuh sendiri (perlu skin graf).2.1.4 PatofisiologiPada dasarnya luka bakar itu terjadi akibat paparan suhu yang tinggi, akibatnyaakan merusak kulit dan pembuluh darah tepi maupun pembuluh darah besar danakibat kerusakan pembuluh darah ini mengakibatkan cairan plasma sel darah, proteindan albumin, mengalami gangguan fisiologi. Akibatnya terjadilah kehilangan cairanyang masif, terganggunya cairan di dalam lumen pembuluh darah. Suhu tinggi jugamerusak pembuluh darah yang mengakibatkan sumbatan pembuluh darah sehinggabeberapa jam setelah terjadi reaksi tersebut bisa mengakibatkan radang sistemik,maupun kerusakan jaringan lainnya. Dari kilasan diatas maka pada luka bakar jugadapat terjadi sok hipovelemik (burn syok).

2.1.5PathwayBahan BakarTermisBiologisRadiasiLUKA BAKARListrik / PetirMK :Psikologis Pada WajahDi ruang tertutupKerusakan kulit Kerusakan mukosaKeracunan gas COPenguapan meningkat Oedema laringCO mengikat HbPeningkatan pembuluhObstruksi jalan nafasHb tidak mampuEkstravasasi cairanmengikat O2Gagal nafasHipoxia otakGangguankonsep diriKurangpengetahuanAnxietasMK : Tekanan onkotikmenurunRisiko tinggi terhadap infeksiGangguan rasa nyamanGangguan aktifitasKerusakan integritas kulitMK :Tekanan cairan intravaskulerJalan nafas tidak efektifMK :HipovolemiaGangguansirkulasiSumber : Sumber : Musliha (2010) Kerusakan volume cairanGangguan perfusi jaringanGambar 2.1 Pathway

2.1.6Fase Luka Bakar1. Fase akutDisebut sebagai fase awal atau fase syok. Secara umum pada fase ini,seorang penderita akan berada dalam keadaan yang bersifat relatif lifethretening. Dalam fase awal penderita akan mengalami ancamangangguan airway (jalan nafas), brething (mekanisme bernafas), dancirculation (sirkulasi). Gangguan airway tidak hanya dapat terjadisegera atau beberapa saat setelah terbakar, namun masih dapat terjadiobstruksi saluran pernafasan akibat cedera inhalasi dalam 48-72 jampasca trauma. Cedera inhalasi adalah penyebab kematian utamapenderita pada fase akut. Pada fase akut sering terjadi gangguankeseimbangan cairan dan elektrolit akibat cedera termal yangberdampak sistemik. Problema sirkulasi yang berawal dengan kondisisyok (terjadinya ketidakseimbangan antara paskan O2 dan tingkatkebutuhan respirasi sel dan jaringan) yang bersifat hipodinamik dapatberlanjut dengan keadaan hiperdinamik yang masih ditingkahi denganproblema instabilitas sirkulasi.2. Fase sub akutBerlangsung setelah fase syok teratasi. Masalah yang terjadi adalahkerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber panas.Luka yang terjadi menyebabkan :a. Proses inflamasi dan infeksib. Problem penutupan luka dengan titik perhatian pada luka telanjangatau tidak berbaju epitel luas dan atau pada struktur atau organ-organfungsional.c. Keadaan hipermetabolisme3. Fase lanjutFase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibatluka dan pemulihan fungsi organ-organ fungsional. Problem yangmuncul pada fase ini adalah penyulit berupa parut yang hipertropik,kleoid, gangguan pigmentasi, deformitas dan kontraktur.

2.1.7Klasifikasi Luka Bakar (Menurut Musliha, 2010)1. Dalamnya luka bakarKedalamanPenyebabPenampilan WarnaKetebalanJilatan api, Kering, tidak Bertambahpartialsinar ultra adasuperfisialviolet(tingkat I)(terbakar Oedem edalam bilatekanandilepas.Lebihdalam Kontakdari ketebalan denganBlister besar Berbintik-Sangatdan lembab bintik yang nyeripartialbahan air, yangkurang(tingkat II)atau bahan ukurannyajelas, putih,d. Superfisialpadat.coklat,e. DalamJilatan api besar.bertambahpink,padaPucatbila sungujungkimiawi.bila tekananjari,Sinar ultra dilepas berisi

andisertai kulit kering,(tingkat III)bahan cair mengelupas.hitam,sedikitatau padat.Pembuluhcoklat tua.sakit.Nyala api.darah seperti Hitam.RambutKimia.arang terlihat Merah.mudahKontakdilepas rus listrik. mengelupas.Gelembungjarang,dindingnyasangat tipis,tidakmembesar.Tidak pucatbila ditekan.Tabel 2.1 Klasifikasi Luka Bakar2. Luas luka bakar, Menurut Musliha (2010)Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenaldengan nama rule of nine atau rule of wallace yaitu :a. Kepala dan leher: 9%b. Lengan masing-masing 9%: 18%c. Badan depan 18%, badan belakang 18%: 36%d. Tungkai masing-masing 18%: 36%e. Genetalia/perineum: 1%Total: 100%

3. Berat ringannya luka bakar, Menurut Musliha (2010)Untuk mengkaji beratnya luka bakar harus dipertimbangkan beberapafaktor antara lain :a. Persentasi area (Luasnya) luka bakar pada permukaan tubuhb. Kedalaman luka bakarc. Anatomi lokasi luka bakard. Umur kliene. Riwayat pengobatan yang laluf. Trauma yang menyertai atau bersamaanAmerican collage of surgeon membagi dalam :1. Parah – critical:a. Tingkat II: 30% atau lebihb. Tingkat III: 10% atau lebih2. Sedang – moderate :a. Tingkat II: 15-30%b. Tingkat III: 1-10%3. Ringan – minor2.1.8:a. Tingkat II: kurang 15%b. Tingkat III: kurang 1%Perubahan Fisiologis Pada Luka Bakar (Menurut Musliha, 2010)PerubahanTingkatan HipovolemikTingkatan Diuretic (12 jam-(s/d 48-72 jam pertama)18/24 jam anekstraselulerVaskulerinsterstitialke Hemokonsentrasioedem padalokasi i

Fungsi renalAliran darah renakarenadesakan angNa DefisitKehilanganDefisitsodium /direabsorbsisodiumNa ormalkehilangankembaliNa setelahmelaluieksudatdan1minggu)tertahandalam cairanoedemKadarpotassiumK Hiperkalemi K bergerakdilepaskankembalisebagaidalam sel, K akibat cideraterbuangjaringan sel-melaluiseldarahdiuresis (mulaiK 4-5 hari setelahmerah,berkurangekskresikarena fungsiluka bakar)keHiperkalemi

teinke emiaKehilanganprotein e.HipoproteinemiakenaikanpermeabilitasKeseimbanga Katabolismen nitrogenKeseimbang Kat

Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan pada pasien dengan luka bakar. 1.2.2 Tujuan Khusus Mahasiswa mampu : 1. Melakukan pengkajian keperawatan luka bakar grade III pada An. Y.N di ruang Inst

Related Documents:

karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Salah Satu Keluarga Yang Menderita Diabetes Melitus Dengan Ketidakpatuhan”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan asuhan keperawatan pada penderita Diabetes Melitus. Karya tulis ilmiah ini disusun dan diajukan sebagai

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R . DENGAN HIV AIDS DI RUANGAN CEMPAKA RSUD. PROF.DR.W.Z JOHANNES KUPANG Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk Menyelesaikan studi pada program Studi Diploma III Keperawatan Dan mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan ROBERTUS ELO BULU NGONGO PO.530320115092 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN .

karya tulis ilmiah asuhan keperawatan keluarga dengan masalah utama hipertensi pada tn. a di wilayah kerja puskesmas mergangsan kota yogyakarta lisma nurlina manurung nim : p07120117051 prodi d-iii keperawatan jurusan keperawatan politeknik kesehatan kementrian kesehatan yogyakarta tahun 2018. karya tulis ilmiah asuhan keperawatan keluarga dengan masalah utama hipertensi pada tn. a di wilayah .

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA OSTEOPOROSIS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI UPTD GRIYA WERDHA JAMBANGAN SURABAYA Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Pada Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Disusun Oleh : DESSY ARMADANI 20150660010 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN .

KARYA TULIS ILMIAH Oleh : FERIANTO HENDRI CAHYONO (NIM : 201410300511040) PROGAM DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TAHUN 2019 . ii LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA SISWA TK MUSLIMAT NU 30 CIPTOMULYO KOTA MALANG KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Kepada Universeitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan .

dasar karya tulis ilmiah secara lebih mendalam. 1) Definisi Karya Tulis Ilmiah Karya ilmiah terdiri dari dua kata yaitu: karya dan ilmiah. Karya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan ilmiah adalah

memberikan bimbingan sehingga terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Musrifatul Uliyah, SST., M.Kes selaku Pembimbing kedua yang telah meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam memberikan bimbingan sehingga terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini. 6. Dr. Nur Mukarromah, S.KM., M.Kes selaku penguji Karya Tulis Ilmiah.

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANGAN CEMPAKA RSUD. PROF.DR.W.Z.JOHANNES KUPANG Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Menyelesaikan Studi Pada Program Studi Diploma III Keperawatan Dan Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan MAGEL HANS BANUNAEK PO. 530320115074 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN .