ANALISIS PENGARUH HARMONISA PADA TRANSFORMATOR

2y ago
44 Views
3 Downloads
714.87 KB
10 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Callan Shouse
Transcription

Analisis Pengaruh Harmonisa.(Koes I, dkk)ANALISIS PENGARUH HARMONISA PADA TRANSFORMATORBHT01 DAN BHT02 RSG GA. SIWABESSYKoes Indrakoesoema, Yayan AndryantoPRSG-BATANABSTRAKANALISIS PENGARUH HARMONISA PADA TRANSFORMATOR BHT01 DAN BHT02 RSG GASIWABESSY. Tingkat harmonisa yang tinggi sangat berpengaruh pada transformator, dan kinerjatransformator daya ditentukan melalui parameter rugi-rugi daya. Penurunan kinerja transformatordipengaruhi oleh munculnya harmonisa yang akan berpengaruh pada losses dan penurunan kapasitas kerjatransformator (derating). Beban-beban yang dicatu melalui transformator BHT01 dan BHT02 kebanyakanadalah motor-motor induksi sehinga keberadaan beban non linier pada sistem tenaga listrik akanmenimbulkan efek harmonisa. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran harmonisa tegangan dan harmonisaarus serta komponen-komponen harmonisanya menggunakan Power Quality Analyzer Hioki 3169-20 denganbeban penuh pada jalur BHA dan BHB (transformator BHT01 dan BHT02). Metode analisa yangdipergunakan adalah metoda komparasi antara hasil pengukuran dengan standar IEEE 519-1992, sebagaievaluasi terhadap kualitas daya listrik pada transformator BHT01 dan BHT02 dan dihitung kenaikan rugirugi trafo akibat beban yang mengandung harmonik. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa Total HarmonicDistortion tegangan (%THDv) terendah pada BHT01 adalah 1,07% pada fasa S dan tertinggi adalah 1,90%pada fasa R, sedangkan %THDv pada BHT02 terendah adalah 1,05% pada fasa T dan tertinggi adalah 2,08%pada fasa R. Nilai-nilai di atas masih dibawah standar IEEE 519-1992 (5%). Total Harmonic Distortion arus(%THDi) pada BHT01 adalah terendah 1,21% pada fasa S dan tertinggi 8,22% pada fasa R, sedangkan%THDi pada BHT02, terendah 1,33% pada fasa S dan tertinggi 10,29% pada fasa S. Sehingga untuk BHT01pada fasa R dan BHT02 pada fasa S melebihi standar IEEE 519-1992 (8%). Kenaikan rugi-rugi transformatorakibat harmonisa pada BHT01 adalah rugi tembaga 0,093% dan rugi arus Eddy 0,23% sedangkan padaBHT02, kenaikan rugi tembaga adalah 0,047% dan rugi arus Eddy 0,11%.Kata kunci : Transformator, THD (Total Harmonic Distortion), DeratingABSTRACTANALYSIS OF HARMONICS AFFECT ON TRANSFORMER BHT01 AND BHT02 RSG GASIWABESSY. High level of harmonics can affect the transformer, and the performance of powertransformer can be determined through power loss parameter. Degradation of Transformer which influencedof harmonics will affect the losses and reduction of capacity transformer (derating). Loads are supplied froma transformer BHT01 and BHT02 mostly induction motors so that the existence of non-linear loads on thepower system will generate harmonics effects. The research was done by measurement the voltage harmonics(% THDv) and current harmonics (% THDi) as well as the harmonics content by the Power Quality Analyzerusing Hioki 3169-20 under load conditions on the line BHA and BHB (transformer BHT01 and BHT02). Thecomparison method between the result of measurements with the IEEE 519-1992 standard is used to analyze,as an evaluation the quality of electric power of transformers BHT01 and BHT02 and calculated the increaseof losses transformer due to the load containing harmonics. The result of measurement was indicated that thelowest Total Harmonic Distortion of voltage (THDv) BHT01 is 1.07% in phase S and the highest is 1.90% inphase R. For BHT02, the lowest is 1.05% in phase T and the highest is 2.08% in phase R. The harmoniccontent of the transformer for THDv was below the standard ( 5%). Total Harmonic Distortion of current(%THDi) of BHT01, the lowest is 1.21% in phase S and the highest is 8.22% in phase R while in BHT02, thelowest is 1.33% and the highest is 10.29%, both is phase S. One phase of %THDi in BHT01 and BHT02 morethan standard (8%), so the increase of Cu losses is 0.093% and Eddy current losses is 0.23% for BHT01 andfor BHT02, Cu losses is 0.047% and Eddy current losses is 0.11%.Keywords: Transformer, Total Harmonic Distortion (THD), DeratingSementara penyaluran daya listrik menggunakanfrekuensi tunggal dan konstan serta pada tegangantertentu, misalnya pada frekuensi 50 Hz, 220 V atau380 V. Gelombang arus yang dihasilkan oleh bebanPENDAHULUANDalam sistem tenaga listrik dikenal dua jenisbeban yaitu beban linier dan beban non linear.44

Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor NuklirPRSG Tahun 2014ISBN 978-979-17109-9-2nonlinear tidak sama dengan bentuk gelombangtegangan sehingga terjadi cacat (distorsi). Denganmeluasnya pemakaian beban non linear, gelombangsinusoidal ini dapat mengalami distorsi, sehinggaarus balik melalui kawat netral tidak sama dengannol. Penyebab ketidaksempurnaan ini antara lainadalah harmonisa dari peralatan-peralatan uarkangelombangsendiridanmenginterferensi gelombang fundamental danamplitudo dari arus maupun tegangan. Harmonisaini akan menyebabkan gelombang fundamentalmaupun amplitudo terdistorsi.Jalur BHA dan BHB yang dicatu melaluiTransformator BHT01 dan BHT02 di RSG GA.Siwabessy merupakan transformator kering penuruntegangan dengan kapasitas masing-masing 1600kVA. Pemanasan berlebih dapat disebabkan karenameningkatnya rugi-rugi pada trafo, yaitu :rugi berbeban, rugi I2R, dan rugi Eddy Current.Kinerja transformator daya ditentukan olehparameter rugi-rugi daya yang terjadi padatransformator serta penurunan kapasitas kerja(derating) yang dapat terjadi akibat distorsiharmonisa.Dalam makalah ini akan dilakukan pengukuranamplitude harmonisa arus dan tegangan padatransformator BHT01 dan BHT02 menggunakanPower Quality Analyzer 3169-20, dan dilakukananalisa untuk mengetahui seberapa besar pengaruhyang diakibatkan oleh harmonisa terhadap rugi-rugiyang terjadi pada transformator dimana kebanyakanbeban adalah non-linier, yaitu motor-motor induksi.Harmonisa didefinisikan sebagai suatugelombang sinusoidal tegangan atau arus yangberfrekuensi tinggi, dimana frekuensinya merupakankelipatan diluar bilangan satu terhadap frekuensifundamental (frekuensi 50 Hz atau 60 Hz). Nilaifrekuensi dari gelombang harmonisa yang terbentukmerupakan hasil kali antara frekuensi fundamentaldengan bilangan harmonisanya (f, 2f, 3f, dst).Bentuk gelombang yang terdistorsi merupakanpenjumlahan dari gelombang fundamental dangelombang harmonisa (h1, h2, dan seterusnya) padafrekuensi kelipatannya. Makin banyak gelombangharmonisa yang diikutsertakan pada gelombangfundamentalnya, maka gelombang akan semakinmendekati gelombang persegi atau gelombang l suatu sistem tenaga listrik adalah f0 (50Hz atau 60 Hz) maka frekuensi harmonisa orde ke-nadalah : n.f0.Harmonisa yang mendistorsi gelombang sinusfundamental dapat terdiri dari beberapa komponenharmonisa, yaitu misalnya harmonisa ke-1, ke-2, ke3, dan seterusnya. Harmonisa ke-3 artinyaharmonisa yang mempunyai frekuensi tiga kali al 50 Hz, maka harmonisa ke-3mempunyai frekuensi 150 Hz atau dapat dituliskandengan persamaan :fn n x f0 (1)Dimana :n bilangan bulat positiff0 frekuensi FundamentalTEORIGelombang harmonisa tersebut menumpangpada gelombang fundamental sehingga berbentukgelombang cacat yang merupakan jumlah antaragelombang fundamental sesaat dengan gelombangharmonisa.Gelombang tegangan fundamental mempunyaifrekuensi f0, harmonisa ke-dua mempunyai frekuensi2f0, harmonisa ke-tiga mempunyai frekuensi 3f0 danharmonisa ke-h mempunyai frekuensi hf0.Bentuk gelombang tegangan fundamental,harmonisa ke-3 dan penjumlahannya seperti terlihatpada Gambar 1.Beban non linear merupakan peralatan yangmenghasilkan gelombang-gelombang arus yangberbentuk sinusoidal berfrekuensi tinggi yangdisebut dengan arus harmonisa. Arus harmonisa inimenimbulkan banyak implikasi pada peralatansistem tenaga listrik. Misal rugi-rugi jaringan akanmeningkat, pemanasan yang tinggi pada kapasitor,transformator, dan pada mesin-mesin listrik yangberputar serta kesalahan pada pembacaan alat ukurRoot Means Square (RMS).45

Analisis Pengaruh Harmonisa.(Koes I, dkk)Gambar 1. Gelombang tegangan fundamental, harmonisa ke-3, dan hasil penjumlahannya4)Besar total gangguan dari harmonisa padasuatu sistem tenaga listrik dinyatakan dengan TotalHarmonic Distortion (THD), yang didefinisikansebagai berikut 1) : THD X1 nilai RMS dari tegangan/arus pada frekuensidasar (fundamental)Tingkat harmonisa yang melewati standardapat menyebabkan terjadinya peningkatan panaspada peralatan. Bahkan pada kondisi buruk dapatterjadi gangguan (hanging up) bahkan kerusakanpermanen pada beberapa peralatan elektronik. Tabel1 dan 2 menunjukkan standar distorsi harmonisaberdasarkan IEEE 519-1992 2).x 100% (2)di mana :Xh nilai RMS dari tegangan/arus harmonisa padaorde ke hTabel 1. Standar distorsi harmonisa tegangan IEEE 519-1992Distorsi Tegangan Harmonik dalam % Nilai FundamentalSistem Tegangan 69 kV69 V 161 kV 161 kVTHD (%)5,02,51,5Individual (%)3,01,51,0Tabel 2. Limit distorsi harmonisa untuk system distribusi 120 V – 69 kVDistorsi Harmonisa Arus Maksimum dalam Persen terhadap ILOrde Harmonisa Individual (Harmonisa Orde Ganjil)ISC/IL 11h 3511 h17 h23 h 20*4.02.01.50.60.320 – 507.03.52.51.00.550 – 10010.04.54.01.50.7100 – 100012.05.55.02.01.0 100015.07.06.02.51.4Indeks THD ini digunakan untuk mengukurbesarnya penyimpangan dari bentuk gelombangperiodik yang mengandung harmonisa darigelombang sinusiodal murninya.Distorsi harmonisa arus terjadi akibat daripemakaian beban non linear pada penggunaantenaga listrik. Sedangkan distorsi harmonisategangan terjadi karena adanya harmonisa arus yangmelewati impedansi di sisi beban.THD (%)5.08.012.015.020.0Pengaruh Harmonisa Pada TransformatorPada transformator, rugi-rugi yang disebabkanharmonisa arus dan tegangan bergantung padafrekuensi. Peningkatan frekuensi menyebabkanpeningkatan rugi-rugi. Harmonisa frekuensi tinggiadalah penyebab pemanasan utama dibandingkandengan harmonisa frekuensi rendah.Harmonisa arus menyebabkan peningkatanrugi-rugi tembaga dan rugi-rugi fluks. Sedangkanharmonisa tegangan menyebabkan peningkatan rugirugi besi dan peningkatan stress pada isolasi. Efek46

Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor NuklirPRSG Tahun 2014ISBN 978-979-17109-9-2keseluruhannya adalah pemanasan berlebih biladibandingkan dengan operasi dengan gelombangsinus murni.Ada tiga pengaruh yang menimbulkan panaslebih pada trafo ketika arus beban mengandungkomponen harmonisa 3) :1. Arus rms. Jika trafo kapasitasnya hanya untukkVA yang dibutuhkan beban, arus harmonisadapat mengakibatkan arus rms trafo menjadilebih besar dari kapasitasnya. Arus rms yangmeningkat dapat menyebabkan rugi-rugi padapenghantar.2. Eddy-current losses. Di dalam trafo terdapat arusinduksi yang timbul karena adanya fluxmagnetik. Arus induksi ini mengalir di belitan, diinti, dan dibadan penghantar lain yangterlingkupi oleh medan magnet dari trafo danmenyebabkan panas lebih. Komponen rugi-rugitrafo ini meningkat dengan kuadrat dari frekuensiarus penyebab Eddy-current. Oleh karena itu, inimenjadi komponen yang sangat penting darirugi-rugi trafo yang menyebabkan pemanasanoleh harmonisa.3. Rugi inti (Hysterisis losses). Peningkatan rugiinti yang disebabkan harmonisa bergantung padapengaruh harmonisa pada tegangan yangdiberikan dan rancangan dari inti trafo. Semakinbesar distorsi tegangan maka semakin tinggi pulaEddy-current di laminasi inti. Peningkatan rugiinti karena harmonisa tidak sekritis dua rugi-rugidi atas.Perhitungan Derating Pada TransformatorAkibat HarmonisaHarmonisa arus menimbulkan pemanasan atkan peningkatan rugi-rugi dan penurunanefisiensi pada transformator. Dengan adanyapenurunan efisiensi transformator maka akan terjadipenurunan kapasitas daya terpasang (derating) padatransformator tersebut.Untuk melakukan perhitungan penurunankapasitas daya terpasang transformator, digunakanmetode perhitungan nilai THDF (TransformatorHarmonic Derating Factor). THDF merupakansebuah nilai atau faktor pengali yang digunakanuntuk menghitung besar kapasitas baru (kVA baru)transformator. Pada dasarnya, THDF pada suatuTransformator dipengaruhi oleh adanya THD dalamtransformator tersebut sebagai akibat dari adanyapenggunaan beban non-linier pada sisi beban.Besarnya THD ditentukan terlebih dahulu melaluipengukuran. Sedangkan Nilai THDF dapatditentukan dengan menggunakan rumus:THDF 1,414 x 1,414 x Dimana THDF adalah faktor derating padatransformator akibat harmonisa. Dalam keadaanideal (gelombang sinusoidal murni) dimana tidakterdapat gangguan harmonisa, nilai THDF 1,sehingga tidak terjadi penurunan kapasitas padatransformator.METODE PENELITIAN(p.u) (3)Pada penelitian ini dilakukan pengukurankandungan harmonisa arus dan tegangan denganmenggunakan Power Quality Analyzer Hioki 316920. Alat ukur ini dapat digunakan untuk mengukurarus, tegangan, daya (daya real, daya reaktif dandaya semu), faktor daya, orde harmonisa dan THD.Pengukuran dilakukan saat reaktor beroperasidimana 2 buah motor pompa sistem pendingin, yaitusistem pendingin primer dan sistem pendinginsekunder beroperasi. Beban-beban yang dicatu olehtransformator BHT01 dan BHT02 dapat dilihat padaTabel 4. Titik pengukuran diambil pada sisisekunder transformator 3 fasa, 1600 kVA, 20kV/400 V, dan Zsc 6,4%, seperti terlihat padaGambar 2.Dimana PEC-R adalah factor eddy current loss, hadalah angka harmonisa dah Ih adalah arusharmonisa. merupakan komponen rugi I2R dalam p.u, sedangkanmerupakan factorEddy current loss. Faktor Eddy current loss dapatdilihat pada Tabel 3.Tabel 3. Nilai dari PEC-R(1)TypeMVA 1Dry 1,5 1,5 2,5Oil-filled2,5 – 5 5Voltage5 kV HV15 kV HV480 V LV480 V LV480 V LV .(5)KVA baru THDF x KVA nominalPengaruh Harmonisa pada Rugi-Rugi TrafoBerbebanRugi-rugi berbeban (PLL) terdiri dari rugitembaga belitan dan rugi arus eddy, dalam per unit(p.u), dapat ditulis dalam bentuk persamaan:PLL (4)%PEC-R3–812 – 209 – 1511–59 – 1547

Analisis Pengaruh Harmonisa.(Koes I, dkk)Tabel 4. Beban yang dicatu oleh Transformator BHT01 dan BHT02BHT01NSistemo.Daya (kW)1. Sistem Pendingin Primer :a. JE-01 AP001160b. JE-01 AP0022. Sistem Pendingin Sekundera. PA-01 AP001220b. PA-02 AP0013. Cooling Towera. PA-01 AH00130b. PA-02 AH00130c. PA-01 AH002d. PA-02 AH0024. Sistem Pemurnian Air Kolam Reaktora. KBE01 AP0017,5b. KBE01 AP0025. Sistem Lapisan Air Hangat Kolam Reaktora. KBE02 AP0026. Sistem Pemurnian Air Kolam Bahan BakarBekas4a. FAK01 AP001b. FAK01 AP002Cos φBHT02Daya (kW)Cos -7,50,87-40,860,86---HASIL DAN PEMBAHASANTotal harmonisa tegangan (%THDv) fasa R,S dan T pada BHT01 dan BHT02 dapat dilihat padaTabel 5, dan %THDi pada Tabel 6.Tabel 5. Total Harmonisa Tegangan (%THDv)Total Harmonic Distortion S1,071,801,112,02T1,091,721,051,89Tabel 6. Total Harmonisa Arus (%THDi)Total Harmonic Distortion S1,215,661,3310,29T1,677,841,4010,19Gambar 2. Transformator kering BHT01/02Gambar 3 dan 4 memperlihatkan profil totalharmonisa distorsi tegangan dan arus BHT01untuk masing-masing fasa R, S, dan T.48

Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor NuklirPRSG Tahun 2014ISBN 978-979-17109-9-2Gambar 3. THD tegangan masing-masing fasa trafo BHT01Gambar 4. THD arus masing-masing fasa trafo BHT01Gambar 5 dan 6 memperlihatkan profiltotal harmonisa distorsi tegangan dan arus BHT02untuk masing-masing fasa R, S dan T.49

Analisis Pengaruh Harmonisa.(Koes I, dkk)Gambar 5. THD tegangan masing-masing fasa trafo BHT02Gambar 6. THD arus masing-masing fasa trafo BHT02Besarnya komponen harmonisa arus untukmasing-masing fasa pada transformator BHT01dan BHT02 dapat dilihat pada Tabel 7.Tabel 7. Nilai komponen arus harmonisaBHT01OrdeHarmonisaFasa(h)R (A)S 2,5133,23,2T (A)1072,516,617,38,81,72,12,8Dari Tabel 5, Gambar 3 dan Gambar 5 dapatdilihat bahwa maksimum THD tegangan adalah1,90% untuk trafo BHT01 dan 2,08% untuk trafoBHT02, dimana nilai tersebut masih jauh dibawahR (A)1491,506,3024,005,702,701,902,30BHT02FasaS (A)1591,3013,7019,105,301,503,302,00T (A)145114,6025,709,402,002,803,50standar IEEE 519-1992, seperti terlihat pada Tabel 1(5%), sehingga tidak dilakukan derating.THD arus pada trafo BHT01 seperti terlihatpada Tabel 6, Gambar 4 dan Gambar 6, adalah8,22% dan pada trafo BHT02 adalah 10,29% dimana50

Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor NuklirPRSG Tahun 2014ISBN 978-979-17109-9-2nilai ini melebihi standar, sehingga perlu dilakukanperhitungan rugi-rugi pada transformator, sebagaiberikut :Untuk transformator BHT01 :Arus short circuit (Isc) (1600 x 100)/(6,4 x 3 x0.4) 36084,39 AArus beban penuh (Ifl) 1600/( 3 x 0.4) 2309,40Arus beban (Il) rata-rata arus maksimum/3 (918 1020 884)/3 940,66 AIsc/Il 36084,39/940,66 38,36Dengan perbandingan sebesar 38,36, dan dari Tabel2 maka THDnya adalah 8%. Hasil perhitunganvariable rugi-rugi trafo BHT01 seperti terlihat padaTabel 8 dan rugi-rugi trafo BHT02 pada Tabel 9.Tabel 8. Perhitungan rugi-rugi BHT01Harmonisa arus fasa ROrde Harmonisa(h)Arus Harmonisa (Ih) (A)Ih umlah 1.000927691Harmonisa arus fasa S1.026384261Orde Harmonisa (h)Arus Harmonisa (Ih) (A)Ih 02Jumlah Harmonisa arus fasa T1.0004111481.012690601Orde Harmonisa (h)Arus Harmonisa (Ih) (A)Ih 1882Jumlah 1.0005802451.01377911251

Analisis Pengaruh Harmonisa.(Koes I, dkk)Tabel 9. Perhitungan rugi-rugi BHT02Harmonisa arus fasa ROrde Harmonisa (h)Arus Harmonisa (Ih) 0188Jumlah:Harmonisa arus fasa S1.0002986511.008213053Orde Harmonisa (h)Arus Harmonisa (Ih) 66958Jumlah :Harmonisa arus fasa T1.0002360481.005671593Orde Harmonisa (h)Arus Harmonisa (Ih) 1.012398218Ih(pu)Hasil perhitungan rugi-rugi transformatorBHT01 seperti terlihat pada Tabel 8 menunjukkankenaikan rugi tembaga akibat beban yangmengandung harmonic adalah pada fasa R yaitu0,000927 pu atau 0,093% dan kenaikan rugi aruseddy dapat diperoleh dari persamaan (3) (nilai PECdiambil 9%, dari Tabel 3), yaitu (1.026384261-1) x9% 0,00237458 pu atau 0,23%.Untuk rugi-rugi pada BHT02 seperti terlihatpada Tabel 9, kenaikan rugi tembaga terjadi padafasa T, yaitu 0,000468 atau 0,047%, sedangkankenaikan rugi arus eddy adalah (1.012398218 – 1) x9% 0,00111584 pu atau 0,11%Ih(pu)²Ih(pu)²xh²KESIMPULANTransformator BHT01 dan BHT02 tidak rmator (derating) karena nilai THDv ma

harmonisa, yaitu misalnya harmonisa ke-1, ke-2, ke-3, dan seterusnya. Harmonisa ke-3 artinya harmonisa yang mempunyai frekuensi tiga kali dari frekuensi fundamentalnya. Bila frekuensi fundamental 50 Hz, maka

Related Documents:

komponen harmonisa ganjil kelipatan 3, dimana menunjukkan bahwa harmonisa memberikan penambahan yang cukup besar terhadap besar arus netral. Kata kunci : beban non linier, harmonisa, trafo distribusi, THD, arus netral, rugi-rugi, derating transformator 1. PENDAHULUAN

harmonisa total Nilai efektif komponen harmonisa total Nilai efektif sinyal nonsinus Nilai efektif harmonisa jauh lebih tinggi dari nilai efektif fundamental 14 Contoh: Uraian dari penyearahan setengah gelombang arus sinus i sin ω0t A sampai dengan harmonisa ke-10 adalah 0,354 A 2 0,5 I1rms

oleh harmonisa orde ganjil frekuensi rendah, yakni harmonisa orde lima, tujuh, sebelas, dan seterusnya (Sankaran, 2002). Sebagai contoh frekuensi fundamental 50 Hz, kemudian frekuensi harmonisa ke lima 250 Hz, frekuensi harmonisa ke tujuh 350 Hz, dan seterusnya. Tingginya kandungan

orde harmonisa harmonisa tegangan sumber sudut picu 0sudut picu 30 sudut picu 60 sudut picu 90 sudut picu 120 1 Gambar 4.7 Bar chart harmonisa tegangan pada sisi sumber pengontrol tegangan ac terkontrol penuh beban resistif 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Batasan masalah dalam menganalisis beban pada penyulang pandu di PT PLN (Persero) UPT Talang Kelapa adalah sebagai berikut : 1. Hanya membahas transformator distribusi secara umum. 2. Tidak membahas tentang kerusakan transformator yang disebabkan kerusakan lain. 3. Data yang digunakan hanya dalam 1 (satu ) tahun kerja transformator.

harmonisa sangat diperlukan demi menjaga kualitas daya dari suatu sistem kelistrikan. Salah satu usaha untuk mengatasi permasalahan harmonisa adalah dengan merencanakan suatu filter harmonisa (Teguh Firmansyah, 2015). Pa

Kerugian akibat harmonisa mencakup aspek teknis, biaya dan keandalan. II. Fenomena Harmonik Sistem tenaga listrik dirancang untuk beroperasi pada frekuensi 50 atau 60Hz. Akan tetapi pada aplikasinya beberapa beban menyebabkan munculnya arus

BEC HIGHER AD BE 3 C The growth of outsourcing means that a number of MSSs are finding themselves drawn into the established managerial thinking of their OWOs to a point where their reputation becomes dependent on the OWO’s performance – in both positive and negative ways. This and other consequences of growth are generating calls from MSSs for both the private sector and governments to .