Adawyah, R. (2007). Pengolahan Dan Pengawetan Ikan. Bumi .

3y ago
29 Views
1 Downloads
555.33 KB
19 Pages
Last View : 29d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Fiona Harless
Transcription

676. DAFTAR PUSTAKAAdawyah, R. (2007). Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta.Afrianto, E. dan Evi Liviawaty. (1989). Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Kanisius.Yogyakarta.Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV. PT.Rineka Cipta. Jakarta.Badan Pengawasan Obat dan Makanan. (2002). Cara Produksi Pangan yang Baik UntukIndustri Rumah. http://www.ebookpangan.com. Diakses pada tanggal 21 agustus 2012.Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2010). Peran Serta Konsumendalam Menjaga Keamanan Pangan. Badan POM RI. Volume XI, No.3.Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2012). Peraturan Kepala BPOMRI Nomor HK. 03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 tentang Cara Produksi Pangan yang Baikuntuk Industri Rumah Tangga. http://www2.pom.go.id/public/hukum perundangan/pdf/PerCPPB-IRT.pdf. Diakses pada tanggal 7 Januari 2013.CSIRO Food and Nutritional Sciences. (2010). Make It Safe A Guide to Food Safety.Australia.Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2003). Keputusan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia Nomor 1098. MenKes/SK VII/2003. Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi d/up an.pdf. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2013.Departemen Kesehatan RI. (2009). Profil Kesehatan Indonesia 2008. Departemen KesehatanRepublik Indonesia. Jakarta.Direktorat Bina Usaha Tani dan Pengolahan Hasil. (1998). Konsep Penerapan PMMTBerdasarkan Konsepsi HACCP. Dirjen Perikanan. Subdit Pengolahan Hasil.Estiasih, T. dan Ahmadi. (2009). Teknologi Pengolahan Pangan Edisi I Cetakan I. BumiAksara. Jakarta.Food Standards Agency Publication. (2006). Food Business: Guidance on Compliance withFood Hygiene and Safety Requirements for Retail Premises. FalId%3D20589&ei jq5oUoLyN4KtrAfNnYGIAQ&usg AFQjCNHQJ2nXZYEL4 MqzO1FralAVyqfg&bvm bv.55123115,d.bmk. Diakses pada tanggal25 Oktober 2013.

68Forsythe, S.J. and P.R. Hayes. (1998). Food Hygiene, Microbiology and HACCP. AspenPublication, Maryland.Frazier, W. C. And D. C. WestHoff (1988). Food Microbiology. Fourth Edition. McGrawHill book Company. s/article/807389/Critical Sanitation Issues in Food Service.html?tzcheck 1. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2013.Hadioetomo, R.S. (1993). Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Teknik dan Prosedur DasarLaboratorium. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.Hariyadi, R. D. (2005). Bakteri Indikator Sanitasi dan Keamanan Air Minum. Department ofFood Science and Technology, IPB. http://web.ipb.ac.id. 1 Juli liday.com/kotabandeng/index.php. Diakses pada tanggal 7 Juli 2013.Kendal.KepMen Kelautan dan Perikanan RI. (2007). Keputusan Menteri Kelautan dan PerikananRepublik Indonesia No. Kep. 01/MEN/2007 tentang Persyaratan Jaminan Mutu danKeamanan Hasil Perikanan Pada Proses Produksi, Pengolahan, dan 20MENTERI/PER-01-MEN-2007.pdf. Diaksespada tanggal 5 Februari 2013.Kennedy, J.; D.J. Bolton; V. Jackson; and I. Blair. (2005). A Study of Consumer Food SafetyKnowledge, Microbiology and Refrigeration Temperatures in Domestic Kitchens On TheIsland of Ireland. 20reports/AstudyOfConsumerFoodSafetyKnowledge KitchensOnTheIslandOfIreland.pdf?epslanguage en. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2013.Longree, K and G. Armbruster. (1996). Quantity Food Sanitation 5 th Edition. JohnWiley &sons, Inc. kses pada tanggal 22 Juli 2013.Peraturan Menteri Kesehatan No:416/MENKES/PER/IX/1990 tentang : Syarat-Syarat .go.id/ asset/ regulasi/55 permenkes%20416.pdf. Diakses pada tanggal 15Agustus 2013.

69Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan IklanPangan. an pemerintah/pp 69 1999.pdf.Diakses pada tanggal 16 September 2013.Retnaningsih, Ch. (2005). Pangan dan Kesehatan. Universitas Katolik Soegijapranata.Semarang.Roday, S. (1999). Food Hygiene and Sanitation. Tata McGraw Hill Publishing Co. Ltd. NewDelhi.Soekarto, S.T. (1990). Dasar-dasar pengawasan dan sandarisasi mutu pangan. DepdikbudDitjen Dikti. PAU. Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.Standar Nasional Indonesia. (2006). SNI 01-2332.1-2006 Cara Uji Mikrobiologi-Bagian 1 :Penentuan Coliform dan Escherichia coli Pada Produk Perikanan. Badan StandarisasiNasional.Standar Nasional Indonesia. (2008). SNI 2897:2008 Metode Pengujian Cemaran Mikrobadalam Daging, Telur, dan Susu serta Hasil Olahannya. Badan Standarisasi Nasional.Standar Nasional Indonesia. (2009). SNI 7388: 2009 Batas Maksimum Cemaran Mikrobadalam Pangan. Badan Standarisasi Nasional.Sudarmadji. (2005). Analisis dan Pengendalian Titik Kritis (Hazard Analysis CriticalControl. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 1, No.2, Januari 2005. Keamanan Pangan danKontaminasiSunarto. (2002). Pelatihan Pengendalian Mutu Produk Makanan dan Minuman untuk Ekspor.Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia. Departemen Perindustrian dan Perdaganganbekerjasama dengan Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya Jawa Tengah, danBalai Latihan Koperasi dan Balai Sumber Daya Jawa Tengah. SemarangSyarief. R., S. Santausa dan Isyana. (1989). Teknologi Pengemasan Pangan. LaboratoriumRekayasa Proses Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.Thorner, M.E. and P.B. Manning (1983). Quality Control in Foodservice, Revised Edition.AVI Publishing Company, INC. Westport, Connecticut.Trihendrokesowo, J, Wibowo, R. Koesnijo, M. Ramos, S. Haksohusodo, S. Ristanto, M.Mustofa, N. Ritiswati, T. Apandi, dan Praseno. (1989). Petunjuk Laboratorium MikrobiologiPangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

70Volk & Wheeler. (1990). Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga Edisi Kelima Jilid 2.Jakarta.Widiyanti, N. L. P. M dan N. P. Ristiati. (2004). Analisis Kualitatif Bakteri Koliform PadaDepo Air Minum Isi Ulang di Kota Singaraja Bali. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 3 No 1,April 2004: 64-73. e/download/1332/pdf.Diakses tanggal 2 Maret 2013.Winarno, F.G. (1993). Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.Winarno, F.G. dan Surono. (2004). GMP Cara Pengolahan Pangan yang Baik. Bogor, MBRIO PRESS,cetakan 2.

71LAMPIRAN 1. Checklist CPPB-IRT disertai KepMen Kelautan dan Perikanan RI No.Kep. 01/MEN/2007 dan SNI 01-2729.3-2006Checklist Lingkungan ProduksiNo.1.2.3.4.5.Lingkungan SesuaiCPPBIRTTidakSesuaiCPPB-IRTKeteranganApakah lingkungan produksi bebaspencemaran, semak belukar dangenangan air?Apakah lingkungan produksi bebasdari sarang hama, khususnya seranggadan binatang pengerat?Apakah lingkungan produksi tidakberada di daerah sekitar tempatpembuangan sampah baik sampahpadat maupun sampah cair?Apakah sampah di lingkunganproduksi selalu dibuang dan tidakmenumpuk serta tempat sampah selalutertutup?Apakah jalan di lingkungan produksidipelihara supaya tidak berdebu danselokannya berfungsi dengan baik?Checklist Bangunan dan FasilitasNo.1.2.3.4.5.6.Bangunan dan FasilitasApakah ruang produksi cukup luas danmudah dibersihkan?Apakah lantai dibuat dari bahan kedapair, rata, halus, tetapi tidak licin, kuatmudah dibersihkan dan dibuat miringuntuk memudahkan pengaliran air?Apakah lantai harus dalam keadaanbersih dari debu, lendir dan kotoranlainnya?Apakah dinding dibuat dari bahankedap air, rata, halus, berwarna terang,tahan lama, tidak mudah mengelupas,kuat dan mudah dibersihkan?Apakah dinding harus selalu dalamkeadaan bersih dari debu, lendir, dankotoran lainnya?Apakah konstruksi langit-langit tempat

727.8.9.10.11.12.13.14.15.16.produksi didisain dengan baik danmudah dibersihkan?Apakah langit-langit tempat produksiselalu dalam keadaan bersih dari debu,sarang labah-labah dan kotoranlainnya?Apakah pintu dan jendela bagianproses produksi dibuat dari bahantahan lama, tidak mudah pecah, rata,halus, berwarna terang dan mudahdibersihkan?Apakah pintu, jendela dan lubangangintempatprosesproduksidilengkapi dengan kawat kasa yangdapat dilepas untuk memudahkanpembersihan dan perawatan?Apakah pintu tempat proses produksididisain membuka ke luar/ kesamping?Apakah pintu tempat proses produksidapat ditutup dengan baik dan selaludalam keadaan tertutup?Apakah lubang angin cukup mengalir,selalu dalam keadaan bersih, tidakberdebu dan tidak dipenuhi sarang laba– laba?Apakah ruang produksi cukup terangdan terdapat tempat untuk mencucitangan?Apakah tempat ruang produksi tersediaperlengkapan Pertolongan PertamaPada Kecelakaan (PPPK)?Apakah terdapat tempat penyimpanankhusus untuk menyimpan bahan-bahanbukan pangan seperti bahan pencuci,pelumas dan oli?Apakah tempat penyimpanan mudahdibersihkan dan bebas dari hama?Checklist Peralatan ProduksiNo.1.Peralatan ProduksiApakah peralatan yang digunakanterbuat dari bahan yang kuat, tidakSesuaiCPPBIRT /SNI 012729.32006TidakSesuaiCPPB- IRT/ SNI 012729.3-2006Keterangan

732.3.4.berkarat, tidak retak dan mudahdibersihkan serta tidak merupakansumber pencemaran jasad renik?Apakah peralatan yang permukaannyakontak langsung dengan pangantersebut halus dan rata, tidak bercelah,tidak mengelupas dan tidak menyerapair?Apakah peralatan produksi diletakkansesuai dengan urutan prosesnya?Apakah peralatan dipelihara denganbaik dan selalu dalam keadaan bersihsebelum,selama,dansesudahdigunakan?Checklist Suplai AirNo.1.2.3.Suplai SesuaiCPPB-IRTKeteranganApakah air yang digunakan dalamproses produksi dalam keadaan bersihdalam jumlah yang cukup memenuhiseluruh kebutuhan proses produksi?Apakah sumber dan pipa air padatempatprosesproduksiuntukkeperluan selain pengolahan panganterpisah dan diberi warna yangberbeda?Apakah air yang kontak langsungdengan pangan sebelum diproses telahmemenuhipersyaratan air bersih?Checklist Fasilitas dan Kegiatan Hygiene dan SanitasiNo.1.2.3.Fasilitas dan Kegiatan Hygine danSanitasiApakah alat cuci/ pembersih sepertisikat, pel, deterjen, dan bahan sanitasitersedia dan terawat dengan baik?Apakah air panas dapat digunakanuntukmembersihkanperalatantertentu?Apakah fasilitas higiene karyawanseperti tempat cuci tangan dan toilet /jamban tersedia dalam jumlah yangcukup dan selalu dalam keadaanSesuaiCPPBIRT

744.5.6.7.bersih?Apakah pintu toilet / jamban selaludalam keadaan tertutup?Apakah pembersihan dilakukan secarafisik seperti dengan sikat atau secarakimia seperti dengan deterjen menggunakan kaporit sesuai petunjukyang nyucihamaanperalatan dilakukan secara rutin?Apakahadakaryawanyangbertanggung jawab terhadap cklist Pengendalian HamaNo.1.2.3.4.5.6.7.Pengendalian HamaSesuaiCPPB-IRTApakah lubang-lubang dan selokanselalu dalam keadaan tertutup?Apakah terdapat hewan peliharaanseperti anjing, kucing, dan ayamberkeliaran di pekarangan IRT danruang produksi?Apakah bahan pangan tercecer yangdapat mengundang hama?Apakah IRT memeriksa lingkunganmenyadari kemungkinan timbulnyasarang hama?Apakah hama diberantas dengan caratidak mempengaruhi mutu dankeamanan pangan?Apakah dilakukan pemberantasanhama secara fisik dan kimia sepertidengan perangkap tikus dan racuntikus?Apakahindustrimelakukanpemberantasan hama dengan bahankimia dengan pertimbangan tidakmencemari pangan?Checklist Kesehatan dan Hygiene KaryawanTidakSesuaiCPPBIRTKeterangan

75No.1.2.3.4.5.6.7.8.Kesehatan dan Hygiene Apakah karyawan yang sakit atau barusembuh dan diduga masih membawapenyakit diperkenankan bekerja dipengolahan pangan?Apakah karyawan yang menunjukkangejala atau sakit misalnya sakit kuning(virus hepatitis A), diare, sakit perut,muntah, demam, sakit tenggorokan,sakit kulit (gatal, kudis, luka dll),keluarnya cairan dari telinga (congek),sakit mata (belekan), dan atau pilekdiperkenankan mengolah pangan?Apakah karyawan diperiksa dan diawasikesehatannya secara berkala?Apakah karyawan selalu menjagakebersihan badannya?Apakah karyawan mengenakan pakaiankerja / celemek lengkap dengan penutupkepala, sarung tangan, dan sepatu kerja?Apakah karyawan menutup luka denganperban?Apakah karyawan selalu mencucitangan dengan sabun sebelum memulaikegiatan mengolah pangan, sesudahmenangani bahan mentah atau bahan /alat yang kotor dan sesudah keluar daritoilet / jamban?Apakah karyawan boleh bekerja sambilmengunyah, makan dan minum,merokok, meludah, bersin, atau batuk kearah pangan, boleh mengenakanperhiasan seperti giwang, cincin, gelang,kalung, arloji, dan peniti?Checklist Pengendalian Proses Menurut CPPB - IRTNo.Pengendalian Proses1.Apakah IRT menentukan jenis, jumlahdan spesifikasi bahan baku?Apakah IRT menerima bahan panganyang rusak?2.SesuaiCPPB-IRTTidakSesuaiCPPBIRTKeterangan

763.4.5.6.Apakah IRT menentukan prosesproduksi pangan yang baku danmembuat badan alir atau urutan - urutanprosesnya secara jelas?Apakah IRT menentukan jenis, ukuran,danspesifikasikemasanyangdigunakan?Apakah IRT menggunakan bahankemasan yang sesuai untuk pangan?Apakah IRT mencatat dan menggunakaninformasi untuk pemantauan?Checklist Pengendalian Proses menurut SNI 01-2729.3-2006No.Pengendalian Proses1.Apakah bahan baku bersih, bebas dadekomposisi dan pemalsuan, bebas darisifat-sifat alamiah lain yang dapatmenurunkan mutu dan membahayakankesehatan?Apakah bahan baku diterima ransepertikenampakan: mata cerah, cemerlang;bau: segar; tekstur:elastis, padat,kompak; dan ditangani secara hati-hati,cepat, cermat, dan saniter dengan suhuproduk maksimal 5 C?Apakah sortasi mutu dilakukan secaraorganoleptik, dilakukan sortasi jenis,dan sortasi ukuran secara hati-hati cepat,cermat, dan saniter dengan suhu produkmaksimal 5 C?Apakah ikan dicuci dengan hati-hatimenggunakan air bersih dingin yangmengalir secara cepat, cermat, dansaniter dengan mempertahankan suhuproduk maksimal 5 C?Apakah ikan disiangi dengan caramembuang insang dan isi perut dandilakukan dengan cepat, cermat, saniterdengan mempertahankan suhu produk2.3.4.5.TidakSesuai SNI Sesuai01-2729.3- SNI 01- Keterangan2729.320062006

776.7.8.maksimal 5 C?Apakahikansegardilakukanpenyimpanan dingin atau penampungandengan suhu produk maksimal 5 C?Apakah ikan yang besar dan kecilditimbang menggunakan timbanganyang telah dikalibrasi dan dilakukandengan mempertahankan suhu produkmaksimal 5 C?Apakah ikan segar disusun dalam wadahberinsulasi (steroform) yang dilapisidengan plastik dengan posisi perutmenghadap ke atas yang selanjutnyadiberi es, es curai, atau es kering untukmempertahankan suhu produk maksimal5 C selama transportasi?Checklist Pengendalian Proses Menurut KepMen Kelautan dan Perikanan RI NomorKEP.01 MEN/2007No.1.2.3.4.Pengendalian ProsesApakah produk diberi wadah yangdigunakan untuk mengangkut ataumenyimpan produk segar dan diberi eskemudian disimpan di ruang dinginsebelum ditangani, dikemas, dandikirim?Apakah es yang digunakan denganatau tanpa garam terbuat dari airminum atau air laut bersih danditampung dalam wadah yang khususdengan kondisi yang higienis danterjaga kebersihannya?Apakah pemfiletan dan pemotongandilakukan sedemikian rupa untukmencegahkontaminasiataupembusukan dan dilakukan padatempat yang terpisah dari tempatpemotongan kepala dan pembuanganisi perut?Apakah isi perut dan bagian yangdapatmembahayakankesehatanmanusia dipisahkan dari produk eterangan

785.6.akan dikonsumsi?Apakah wadah untuk penampunganlimbah tidak bocor dan tertutup sertamudah dibersihkan dan disanitasi?Apakah tempat penampungan sampahselalu dibersihkan dan disanitasisebagaimana mestinya agar tidakmenjadi kontaminasi UPI ataulingkungan?Checklist Label PanganNo. Label terangan01-2729.3- SNI 0120062729.32006Apakah label pangan yang dihasilkanIRT memenuhi ketentuan peraturanpemerintah No. 69 Tahun 1999 tentangLabel dan Iklan Pangan?Apakah kemasan produk ikan segaryang akan diperdagangkan diberi tandadengan benar dan mudah gdipersyaratkan disertai keterangannama produk, jenis produk, beratbersih atau isi bersih, nama dan alamatunit pengolahan, ada tambahan lain,tanggal dan bulan serta tahun produksi,tanggal dan bulan serta tahunkadaluarsa, kode produksi, dan nomorSertifikasi Produksi (P-IRT/ SNI)?Checklist Penyimpanan PanganNo.1.2.Penyimpanan PanganApakah penyimpanan bahan danproduk pangan dilakukan di tempatyang bersih?Apakah bahan baku dan produk akhirmasing - masing disimpan terpisah danSesuaiCPPB-IRTTidakSesuaiCPPBIRTKeterangan

793.4.5.6.7.diberi tanda untuk membedakanmemenuhi syarat dengan yang tidakmemenuhi syarat?Apakah penyimpanan bahan bakusesuai dengan suhu penyimpanannya?Apakah produk akhir yang lebihdahulu diproduksi digunakan ataudiedarkan terlebih dahulu?Apakah bahan berbahaya sepertipemberantas serangga, tikus, kecoa,bakteri, dan bahan berbahaya lainnyadisimpan dalam ruangan terpisah danselalu diawasi penggunaannya?Apakah kemasan dan label disimpandalam tempat yang bersih dan jauhdari cemaran dan disimpan secara rapidan teratur?Apakahperalatanyangtelahdibersihkan dan disanitasi disimpan ditempat bersih?Checklist Penanggung JawabNo.1.2.Penanggung ip dan praktek higiene dansanitasi pangan serta proses produksipangan yang ditanganinya?Apakahkegiatanpengawasandilakukan secara rutin?Checklist Penarikan ProdukNo.1.2.3.Penarikan ProdukApakah pemilik IRT menarik produkpangan dari peredaran jika didugamenimbulkan penyakit atau keracunanpangan?Apakah pemilik IRT menghentikanproduksinya sampai masalah terkaitdiatasi?Apakah pemilik IRT melaporkan

804.penarikan produknya ke pemerintahkabupaten / kota setempat dengantembusan kepada Balai Besar / BalaiPengawasan Obat dan agikonsumendimusnahkan?Checklist Pencatatan dan DokumentasiNo.1.2.3.Pencatatan dan ganSesuaiCPPBIRTTidakSesuaiCPPBIRTKeteranganApakah pemilik IRT mencatat danmendokumentasikan penerimaanbahan baku?Apakah pemilik IRT mencatat danmendokumentasikan produk akhirsekurang - kurangnya memuatnama jenis produk, tanggalproduksi, kode produksi, danjumlah produksi?Apakah pemilik IRT mencatatdokumen dan disimpan selama 2(dua) kali umur simpan produkyang dihasilkan?Checklist Pelatihan KaryawanNo.1.2.Pelatihan KaryawanApakah pemilik IRT sudahpernah mengikuti penyuluhantentang Cara Produksi PanganYang Baik untuk IndustriRumah Tangga (CPPB - IRT)?Apakah pemilik IRT tersebutmenerapkannyasertamengajarkan pengetahuan danketerampilan kepada karyawanyang lain?

81LAMPIRAN 2. Indeks APM dengan tingkat kepercayaan 95% untuk berbagaikombinasi hasil positif dari 3 seri tabung pada pengenceran 101, 102, 103Sumber : Food and Drug Administration Bacteriological Analytical Manual. 8th edition, 1988dalam SNI 01-2332.1-2006

82LAMPIRAN 3. Gambar Pendugaan Escherichia coli pada Produk dan Air SumurPendugaan Escherichia coli pada Produk (Ikan Bandeng Cabut Duri)10-110-210-3Pendugaan Escherichia coli pada Air Sumur10-110-210-3

83LAMPIRAN 4. Perhitungan Total Plate Count (TPC) pada Produk (Ikan BandengCabut Duri)SampelPeriodePengambilanBagian KepalaIkanBamdengCabutBagian BadanDuriSegarBagian EkorUla

67 6. DAFTAR PUSTAKA Adawyah, R. (2007). Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta. Afrianto, E. dan Evi Liviawaty. (1989). Pengawetan dan Pengolahan Ikan.

Related Documents:

Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK Kelas XI untuk mempelajari dan memperdalam materi Produksi Pengolahan Komoditas Perkebunan dan Herbal. Buku Produksi Pengolahan Komoditas Perkebunan dan Herbal ini disajikan dalam sembilan bab, sebagai berikut. BAB 1 : Pengolahan Hasil Perkebunan Tanaman Rempah dan Bahan Penyegar BAB 2 : Pengolahan Hasil Perkebunan Kopi, Teh, Cokelat .

1. Aplikasi pengolahan nilai berbasis web sangat diperlukan oleh guru dalam proses pengolahan nilai karena dapat meningkatkan kinerja guru dalam proses penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik dan efektif. 2. Aplikasi pengolahan nilai berbasis web ini mempermudah pengolahan nilai sampai didapat

BAB 3 TRANSFORMASI INTENSITAS DAN PENAPISAN 37 3.1 Operasi Dasar Pengolahan Citra Digital 38 3.2 Transformasi Intensitas 40 3.3 Pengolahan Histogram 49 3.4 Penapisan Ruang 58 . viii Pengolahan Citra BAB 4 PEMULIHAN CITRA 63 4.1 Derau Pada Citra Digital 64 4.2 Pemulihan Menggunakan Penapisan kawasan Spasial 73 .

2.3 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pengolahan air limbah Pabrik kelapa sawit (PKS) bertujuan untuk membuang atau mengurangi kandungan limbah yang membahayakan kesehatan serta tidak mengganggu lingkungan tempat pembuangannnya. Proses pengolahan limbah cair PKS terdiri dari perlakuan awal dan pengendalian lanjutan. Perlakuan awal

do.tA big"" akhir!: hi. big'" akhir do.fA big'" akhir Gambar 4. DFD level 1 M I T1.1 O Akhir DFD level 0 seperti pada Gambar 3, di breakdown lagi secara terinci menjadi 4 proses, yaitu proses pengolahan data mahasiswa, proses pengolahan data dosen, proses pengolahan data mata kuliah dan proses pengolahan data tugas akhir. Adapun ERD nya .

Pengolahan limbah cair 4.1. Pengolahan limbah menurut tingkatannya 4.2. Pengolahan limbah menurut karakteristiknya MODUL 2 . 22 Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012 Koagulan (bahan penggumpar), yaitu bahan kimia yang ditambahkan dalam air limbah sehingga partikel-partikel halus dalam air limbah saling mengikat .

Metode pengolahan data selanjutnya yaitu melakukan pengolahan yang meliputi empat langkah yaitu penyuntingan, pengkodean, pengolahan data dan pembersihan data. Analisis data univariat menghasilkan distribusi presentase dari tiap variabel . variabel bebasnya berskala ordinal. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

API TYPE 6B FLANGE S L WITH RX GASKET STUD BOLT WITH NUTS POINT HEIGHT L API TYPE 6B FLANGE L S Figure 2.0-1 L API TYPE 6BX FLANGE NO STANDOFF AWHEM Recommendation For Stud Bolts and Tap End Studs For API Spec 6A 4 2.0 METHOD OF CALCULATING STUD BOLT LENGTHS FOR TYPE 6B AND 6BX FLANGES 2.0a CALCULATION. The following formula was