BAB II TINJAUAN MENGENAI EKOSISTEM PERAIRAN AIR TAWAR .

3y ago
94 Views
8 Downloads
571.86 KB
26 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Rosa Marty
Transcription

BAB IITINJAUAN MENGENAI EKOSISTEM PERAIRAN AIRTAWAR, BIOINDIKATOR LINGKUNGAN DANMAKROZOOBENTHOSA. EkosistemEkosistem merupakan organisme-organisme hidup (biotik) dan lingkungantidak hidupnya (abiotik) berhubungan erat tak terpisahkan dan saling pengaruhmempengaruhi satu sama lain. Satuan yang mencangkup organisme (komunitas) didalam suatu daerah yang saling mempengaruhi dengan lingkungan fisiknyasehingga arus energi mengarah ke struktur makanan, keanekaragaman biotik, dandaur-daur bahan yang jelas di dalam sistem (Odum, 1993, h.10). Menurut Tansley(1935) dalam Mulyadi (2010, hlm. 1) ekosistem adalah hubungan timbal balikanatara komponen biotik (tumbuhan, hewan, manusia dan mikroba) dengankomponen abiotik (cahaya, udara, air, tanah, dsb) di alam, sebenernya merupakanhubungan antara komponen yang membentuk suatu ekosistem. Ekosistemterbentuk oleh hubungan timbal balik atantara makhluk hidup denganlingkungannya. Menurut pendapat lain ekosistem juga dapat diartikan sebagai unitutama dalam kajian ekologi yang merupakan suatu sistem dari fungsi organismeorganisme bersamaan dengan lingkungan hidupnya (Mulyadi, 2010, hlm.1).B. Ekosistem Perairan TawarSecara umum Ekosistem perairan tawar dibagi menjadi dua, yaitu perairanmengalir (lotic water) dan perairan menggenang (lentic water). Perairan lotikadalah perairan yang dicirikan dengan adanya arus yang terus menerus dengankecepatan bervariasi sehingga perpindahan massa air berlangsung terus-menerus,contohnya : sungai, kali, kanal, parit, dan lain-lain.Sedangkan Perairanmenggenang disebut juga perairan tenang, yaitu perairan yang dimana aliran airlambat atau bahkan tidak ada dan massa air terakumulasi dalam periode waktuyang lama, contoh dari perairan tergenang adalah danau dan sungai.(Muhtadi&Cordova, 2016, hlm.7).8

9C. DanauDanau merupakan perairan lentik yang berbentuk cekungan, yang menempatisuatu daerah yang yang relatif memiliki luas lebih kecil dibandingkan dengan lautandan daratan. Genangan air pada danau memiliki permukaaan air yang lebih tinggidari permukaan air laut. Danau terbentuk diakibatkan oleh proses kejadian alamyang sangat bervariasi, sehingga karakteristik danau berlainan sesuai dengankejadiannya (Koosbandiah, 2014, hlm. 34&38).Menurut Odum (1994) Berdasarkan kedalaman penetrasi cahaya mataharikedalam suatu perairan, Perairan danau dapat dibedakan berdasarkan beberapa zonaperairan, yaitu:1. Zona litoral merupakan daerah perairan dangkal pada danau, dimana penetrasicahaya dapat mencapai hingga ke dasar perairan. Organisme yang menempatipada zona ini terdiri dari produsen yang merupakan tumbuhan, meliputi tanamanberakar (anggota spermatophyta) dan tanaman yang tidak berakar (fitoplankton,ganggang), sedangkan konsumennya meliputi beberapa larva serangga air,rotifera, moluska, ikan, penyu, zooplankton dan lain sebagainya.2. Zona limnetik merupakan daerah perairan terbuka sampai pada kedalamanpenetrasi cahaya yang efektif, sehingga daerah ini efektif untuk prosesfotosintesis. Organisme yang hidup pada zona ini terdiri dari produser yangmeliputi fitoplankton dan tumbuhan air yang terapung-apung bebas, sedangkanorganisme konsumennya meliputi zooplankton dari copepoda, rotifera danbeberapa jenis ikan.3. Zona profundal merupakan daerah dasar dari perairan danau yang dalam, dimanapada daerah ini tidak dapat lagi dicapai oleh penetrasi cahaya efektif. Sebagaiorganisme utama yang hidup pada zona ini adalah konsumen yang meliputi jeniscacing darah dan kerang-kerang kecil.

10Gambar 2.1Zonasi Perairan Danau(Sumber: Odum, 1994)Berdasarkan tingkat kesuburannya, Perairan danau dapat diklasifikasikanmenajadi empat kriteria (Effendi, 2003, hlm. 37-38) yaitu :a) Oligotrofik (miskin unsur hara dan produktivitas rendah), yaitu perairan denganproduktivitas primer dan biomassa yang rendah. Perairan ini memiliki kadarunsur hara nitrogen dan fosfor rendah, namun cenderung jenuh dengan oksigen.b) Mesotrofik (unsur hara dan produktivitas sedang), yaitu perairan denganproduktivitas primer dan biomassa sedang. Perairan ini merupakan peralihanantara oligotrofik dan eutrofik.c) Eutrofik (kaya unsur hara dan produktivitas tinggi), yaitu perairan dengan kadarunsur hara dan tingkat produktivitas primer tinggi. Perairan ini memeliki tingkatkecerahan yang rendah dan kadar oksigen pada lapisan hipolimnion dapat lebihkecil dari 1 mg/l.d) Distrofik, yaitu perairan yang banyak mengandung bahan organik misalnyaasam humus dan fulvic.Kadar fosfor, nitrogen dan beberpa paremeter kualitas air dapat dijadikanindikator untuk keperluan klasifikasi kesuburan suatu perairan. (seperti pada tabel2.1 dan 2.2 dibawah ini)

11Tabel 2.1 Tingkat Kesuburan Danau dan Waduk Berdasarkan KadarBeberapa Parameter Kualitas AirNo1.2.3.4.5.6.Klasifikasi KesuburanOligotrofik MesotrofikEutrofik 1010 - 20 20 200200 - 500 500 44 - 10 10 42-4 2 8010 - 80 10ParameterFosfor total (mg/l)Nitrogen total (mg/l)KlorofilKecerahan secchi disk (m)Presentase kadar Oksigensaturasi pada lapisanhipolimnionProduksi fitoplankton7 - 2575 - 250(Effendi, 2003, hlm. 39)350 - 700Adapun perbedaan karakteristik danau oligotrofik dan eutrofik, dapat dilihatpada tabel 2.2 sebagai berikut.Tabel 2.2 Karakteristik Danau Oligotrofik dan lam dan memiliki tepi curam.EutrofikDangkal dan memilki zona litoralluas.E/H kecil.E/H besar.Kecerahan tinggi, air berwarnaKecerahan rendah, air berwarnakebiruan atau kehijauan.kehijauan hingga kuning ataukecoklatan.Kadar kalsium rendah.Kadar kalsium tinggi.Kadar bahan organik padaPada zona profundal terdapatsedimen dasar sedikit.bahan organik copropel.Oksigen ditemukan padaseluruh Terjadi stratifikasi vertikallapisan air.oksigen pada muisim panas.Tumbuhan air pada zona litoralTumbuhan air pada zona litoralsedikit.melimpah.Kelimpahan fitoplankton rendah. Kelimpahan fitoplankton tinggi.Jarang terjadi blooming blueSering terjadi blooming bluegreen algae.green algae.Kelimpahan bentos pada zonaBiomassa benthos pada zonaprofundal sedikit.profundal melimpah.Pada bagian dasar tak ditemukan Pada bagian dasar ditemukanChaoborus dan Tanytarsus.bentos Chironomus danChaoborusDitemukan jenis ikan salmonidPada zona hipolimnion tidakdan coregonid.ditemukan jenis ikan stenothermal(Effendi, 2003, hlm.42)

12D. Parameter Kualitas AirAir merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehiduapan seluruhmakhluk hidup. Sebagian besar kegiatan yang dilakukan manusia dan makhlukhidup lainnya membutuhkan air, mulai dari membersihkan diri, menyiapkan makandan minuman, hingga prosese hidrolisa air unttuk fotosistesis, semuanyamembutuhkan kehadiran air. Fungsi air bagi kehidupan tidak akan tergantikan olehsenyawa lainnya (Koosbandiah, 2014, hlm. 2). Menurut Peraturan Pemerintah No.20 tahun 1990, air digolongkan menurut peruntukaannya menjadi 3 golongan,sebagai berikut :1) Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secaralangsung , tanpa pengolahan terlebih dahulu.2) Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum.3) Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan danpeternakan.4) Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usahadi perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air.Ada beberapa parameter yang dapat digunakan untuk menentukan suatu kulitasperairan, yaitu Parameter Fisika dan parameter kimia.a.Parameter Fisik Air1) SuhuSuhu sangat berperan aktif dalam mengendalikan kondisi ekosistemperairan, karena setiap organisme akuatik memiliki kisaran suhu tertentu (batasatas dan batas bawah) yang disukai bagi pertumbuhannya. Peningkatan suhumengakibatkan peningkatan viskositas, reaksi kimia, evaporasi, danvolatilisasi. Peningkatan suhu juga menyebabkan penurunan kelarutan gas (O2,CO2, N2, CH4) dalam air. Peningakatn suhu juga menyebabkan peningkatanpeningkatan kecepatan metabolisme dan organisme air yang selanjutnya akanmengakibatkan peningkatan konsumsi oksigen. Peningkatan suhu ini akandisertai dengan penurunan kadar oksigen terlarut sehingga keberadaan oksigen

13sering kali tidak mampu memenuhi kebutuhan oksigen bagi organisme akuatikuntuk melakukan proses metabolisme dan respirasi (Effendi, 2003, hlm.57).2) CahayaMenurut Cole (1998) cahaya yang mencapai permukaan bumi dan perairanterdiri atas cahaya yang langsung (direct) berasal dari matahari dan cahayayang disebarkan (diffuse) oleh awan. Sedangkan Menurut Jeffries dan Mills(1996) Cahaya yang mencapai perairan akan diubah menjadi energi panas. Airmemiliki sifat pemanasan yang khas karena memiliki kapasitas panas spesifikyang tinggi, ini berarti energi(cahaya) yang dibutuhkan untuk meningkatkansuhu air sebesar 10 C lebih bear dari energi yang dibutuhkan untukmeningkatkan suhu materi lain sebesar 10 C. Demikian pula halnya denganproses penurunan suhu air. Oleh karena itu perairan membutuhkan waktu yanglebih lama untuk menaikan dan menurunkan suhu, jika dibandingkan dengandaratan. Intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap kedalaman suatuperairan, karena intrensitas cahaya yang masuk ke dalam kolom air semakinberkurang dengan bertambahnya kedalaman perairan. Dengan kata lain, cahayamengalami penghilangan (extinction) atau pengurangan (ateunuasi) yangsemakin besar dengan bertambahnya kedalaman (Effendi, 2003, hlm.53)b. Parameter Kimia Air1) pHpH merupakan faktor pembatas bagi organisme yang hidup di suatuperairan. Derajat keasaman atau pH air menunjukan aktivitas ion hidrogendalam suatu perairan. Nilai pH pada banyak perairan alami berkisar antara 4sampai 9. Perubahan pH air bergantung pada polutan air, air yang memiliki pHlebih kecil atau lebih besar dari kisaran normal maka akan mempengaruhikehidupan jasad renik (Merliyana, 2017).2) DO (Dissolved Oxygen)Derajat oksigen merupakan jumlah oksigen terlarut dalam air dengan satuanmg/L. Menurut Koosbandiah (2014, hlm.12) Oksigen terlarut dapatmengindikasi adanya oksigen dalam air yang dibutuhkan oleh seluruh makhlukhidup, untuk pernafasan, proses metabolisme dan pertukaran zat yang

14kemudian menghasilkan energi untuk proses pertumbuhan dan pembiakan.Jumlah kandungan oksigen di dalam air dipengaruhi oleh suhu, salinitas dantekanan. Oksigen memeran peranan penting sebagai indikator kualitasperairan, karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksibahan organik dan anorganik(Koosbandiah, 2014, hlm. 12),E. Bioindikator Lingkungan1. Ciri Bioindikator LingkunganBioindikator didefinisiakan sebagaipenggunaan suatu organisme baiak sebagaibagian dari individu atau suatu kelompok organisme untuk mendapatkan informasiterhadap kualitas seluruh atau sebagain dari lingkungannya.Menurut Rosenberg dan Wiens, 1976: Hellawel (1986) karakteristik ideal darijenis organisme indikator harus memiliki karakteristik sebagai berikut(Rosenbergdan Resh, 1993, hlm. 41):a) Mudah diidentifikasi,b) Tersebar secara kosmopolit,c) Kelimpahan dapat dihitung,d) Variabilitas ekologi dan genetik rendah,e) Ukuran tubuh relatif besar,f) Mobilitas terbatas dan masa hidup relatif lama,g) Cocok untuk digunakan dalam studi laboratorium, Karakteristik ekologidiketahui dengan baik.2. Makrozoobenthos sebagai Bioindikator LingkunganHewan makrozoobenthos memiliki berbagai peranan penting dalam perairan,diantaranya: sebagai bagian penting dalam sistem jaring-jaring makanan ekosistemperairan, memiliki peranan penting dalam merperbaiki struktur sedimen melalauiaktivitas menggali lubang, mengebor, biotrubasi, eksresi, dll, sebagai bagianpenting dalam menentukan kualitas perairan atau bioindikator, melaluikehadiran/ketidakhadiran, perbandingan jumlah kepadatan antar jenis/kelompokmakrozoobenthos antar ruang dan waktu, dan dominansi taksa tertentu (Purnomo,2014, hlm. 2).

15Menurut Lind dalam Purnomo (2014) makrobenthos merupakan organisme yanghidup pada lumpur, pasir, batu, kerikil maupun sampah oraganik baik di dasarperairan laut, danau, kolam, ataupun sungai, merupakan hewan melata, menetap,menempel, memendam, dan meliang di dasar perairan. Sedangkan menurut Asra(2009) makrozoobenthos merupakan organisme yang seluruh atau sebagian darihidupnya hidup di dasar perairan, memiliki habitat hidup yang relatif menetap.Makrozoobenthos adalah organisme yang hidup di dasar perairan dan tersaring olehsaringan yang berukuran mata saring 1,0x1,0 milimeter yang pada pertumbuhandewasanya berukuran 3-5 milimeter (Purnomo, 2014, hlm. 2).Menurut Purnomo (2014, hlm. 3) berdasarkan letaknya makrozoobenthosdibedakan menjadi dua macam, yaitu :1. Makrobenthik infauana, adalah kelompok makrozoobenthos yang hidupdengan membenamkan diri dibawah lumpur atau sedimen, dengan membuatlubang (burrowers), ataupun membuat tabung (tube builders).2. Makrobenthik epifauna, adalah kelompok makrozoobenthos yang hidup dipermukaan subtrat , baik sebagai pemakan deposit maupun sebagai pemakanmateri organik terlarut.Berdasarkan ukuran dan kategorinya hewan ini dikelompokan oleh Gray danElliot (2009) dalam Priosambodo (2011, hlm. 10) sebagai berikut:“Makrozoobentos terbagi menjadi beberapa kelompok (kategori) berdasarkanukuran mata saringan yang digunakan untuk menyaring organisme tersebut,yaitu: mikrofauna ( 63 μm), meiofauna (63 - 500 μm), makrofauna (500μm 5 cm) dan megafauna ( 5 cm). Sedangkan berdasarkan kategori taksanyamakrozoobenthos dibedakan menjadi mikrofauna (Ciliata, Rotifera danSarcodina), meiofauna (Nematoda, Oligocaheta, Gastrotricha), makrofauna(Polychaeta, Amphipoda, Bivalvia) dan megafauna (Echinodermata,Decapoda).”Menurut Whilm dalam Elferianto (2015) makrozoobenthos dapat dijadikansebagai bioindikator perairan, karena memiliki sifat yang sangat peka terhadapperubahan lingkungan perairan yang ditempatinya (Elferianto & Sari, 2015).Menurut Wilhm (1975) dalamMagrima (2012, hlm. 5) kelompok spesiesmakrozoobenthos berdasarkan kepekaan terhadap perubahan lingkungan perairanyaitu:

16a. Kelompok intoleran ialah organisme yang dapat tumbuh atau berkembang dalamkisaran kondisi lingkungan yang sempit dan jarang dijumpai di perairan yangkaya bahan organik. Organisme ini tidak dapat beradaptasi pada kondisi perairanyang mengalami penurunan kualitas. Contohnya beberapa famili dari OrdoEphemeroptera, Ordo Tricoptera, dan Ordo Plecoptera.b. Kelompok fakultatif yaitu organisme yang dapat bertahan hidup pada kisarankondisi lingkungan yang lebih besar dibandingkan organisme intoleran, namuntidak dapat mentolerir kondisi lingkungan yang tercemar berat. Contohnya dariOrdo Odonata, Kelas gastropoda, dan Filum Crustacea.c. Kelompok toleran yaitu organisme yang dapat berkembang pada kisaran kondisilingkungan yang luas, sering ditemukan pada perairan yang tercemar dan tidakpeka terhadap tekanan lingkungan. Contohnya cacing dari famili Tubificidae.Menurut Magrima (2012) Kelompok – kelompok dalam struktur komunitasdapat menunjukan kondisi perairan berdasarkan derajat pencemaran, yang disajikanpada Tabel 2.3, dan beberapa spesies yang termasuk golongan intolerant, fakultatif,dan toleran dapat dilihat pada Tabel 2.4.Tabel 2.3Struktur komunitas makrozoobenthos pada kondisi perairan tertentu (TheGeorgia Water Quality Control Board 1971 dalam Wilhm 1975)Jenis PerairanStruktur KomunitasBersihKomunitas makrozoobenthos yang seimbang denganbeberapa populasi intoleran diselingi populasi fakultatiftanpa ada satu spesies yang mendominan.Tercemar SedangPenghilangan atau pengurangan banyak spesies intolerandan berbagai fauna dari fakultatif dengan satu atau duaspesies dari kelompok toleran akan mendominan.TercemarKomunitas makrozoobenthos dengan jumlah spesiesterbatas, diikuti dengan penghilangan kelompok intolerandan fakultatif.Tercemar BeratPenghilangan hampir seluruh makrozoobenthos kecualicacing Oligochaeta atau organisme yang dapat bernafasmelalui udara atau kemungkinan menghilangnya seluruhkehidupan.

17Tabel 2.4 Makrozoobenthos Berdasarkan Kepekaannya Terhadapbahan pencemar (Gaufin 1958 in Wilhm 1975)StatusIntoleranFakultatifToleranJenis MakrozoobenthosEphemera simulans (lalat sehari), Acroneuria evoluta (lalat batu),Chimarra obscura, Mesovelia sp. (kepik), Helichus lithopilus(kumbang), Anppheles punctiennis (nyamuk)Stenonema heterotarsale (lalat sehari), Taeniopteryx maura (lalatbatu), Hydropsyche bronta, Agrion maculatum, Corydaliscornutus (lalat), Agabus stagninus (kumbang), Chironomusdecorus, Helodrilus chlorotica (cacing oligochaeta)Chironomus riparum (sejenis nyamuk), Limnodrilus sp. danTubifex sp. Chironomus riparum (sejenis nyamuk), Limnodrilussp. dan Tubifex sp. (cacing oligochaeta)Menurut Sistem Dewan Pemantauan Air Nasional, pencemaran organik diperairan tawar dapat diidentifikasi berdasarkan keberadaan family darimakroozoobenthos yang berada pada suatu perairan tertentu. Semakin rendah skoryang didapat, berarti menunjukan semakin tercemar daerah perairan tersebut (Moss1988 dalam Chapman& Reiss, 1993, hlm. 162) . Skor tersebut dapat dapat diperolehjika ditemukan family berdasarkan Tabel 2.5.Tabel 2.5 Nilai Mutu Pencemaran Organik Perairan Tawara.b.Kategori dan Famili yang ditemukanSiphlonuridae, Heptageniidae, Leptophlebiidae, Ephemereliidae,Pothamanthidae, Ephemeridae (mayflies)Taeniopterygidae, Leucritidae, Capniidae, Perlodidae, Perlidae,Chloroperlidae (Stoneflies)c.Aphelocheridae (beetles)d.a.Phryganeidae, Molannidae, Beraeidae, Odontoceriade, Letpoceridae,Goeridae, Lepidostomatidae, Brachycentridae, Sericostomatidae (caddisflies)Astacidae (crayfish)b.Lestidae, Agriidae, Gomphidae, Cordulegasteridae, Aeshinadae,Score108Corduliidae, Libellulidae (Capung)c.Psychomyiidae, Philopotamidae (net- spinning caddis-flies)a.Caenidae (mayflies)b.Nemouridae (Stoneflies)c.Rhyacophilidae, Polycentropodidae, Limnephilidae (net-spinning caddisflies)Neritidae, Viviparidae, Ancylidae (Siput)a.7

18b.Kategori dan Famili yang ditemukanHydroptilidae (caddis-flies)c.Unionidae (bivalvia, mollusca)d.Corophiidae, gammaridae (crustacea)e.a.c.d.Platycnemididae, Coenagriidae (Capung)Mesovelidae, Hydrometridae, Gerridae, Nepidae, Naucoridae,Notonectidae, Pleidae, Corixidae (bugs)Haliplidae, Hygrobiidae, Dytiscidae, Gyrinidae, Hydrophilidae,Clambidae, Helodidae, Dryopidae, Elminthidae, Crysomelidae,Curculionidae (Kumbang)Hydropsychidae (caddis-flies)Tipulidae, Simuliidae (dipteran-flies)e.Tipulidae, Simuliidae (dipteran-flies)f.Planariidae, Dendrocoelidae (triclads)a.Baetidae (mayflies)b.Sialidae (alderfly)c.Piscicolidae (Lintah)a.Valvatidae, Hydrobiidae, Lymnaeidae, Physidae, Planorbidae,b.Score654Sphaeriidae (siput, bivalvia)3b.Glossophoniidae, Hirudidae, Erpobdellidae (lintah)c.Asellidae (crustacea)a.Chinomidae (Diptera)2a.Oligochaeta (whole class) (cacing)1Dalam sistem ini skor dialokasikan menurut ada atau tidaknya makrozoobenthosdalam sistem perairan. Keuntungan dengan menggunakan indeks biologi seperti iniadalah dengan memberikan ukuran polusi organik dalam air selama periode waktuyang cukup lama. Karena jika sebuah polutan masuk kedalam air dalam waktudekat mungkin tidak akan terdeteksi langsung oleh analisis kimia, lain halnyadengan keberadaan makrozoobenthoshal ini akan membunuh suatu familiindikator utama yang masih bisa bertahan beberapa bulan (Chapman& Reiss, 1993,hlm. 161).Oligochaetes dan Chironomids ditemukan pada perairan yang sangattercemar dengan tingkat derajat oksigen yang rendah. Di sisi lain sebagian besarcapung dan lalat batu hanya ditemukan pada perairan dengan tingkat oksigenterlarut yang tinggi.

19Menurut Koosbandiah (2014, hlm. 70) setiap benthos dapat mencirikan keaadankualitas suatu perairan, beliau menyatakan bahwa:“ Bila dalam suatu perairan terdapat Limnidrilus hoffmeisteri, jika berada dalamjumlah banyak maka dapat dijadikan indikator adanya polusi air. Sedangkanadanya Hexagenia, mayfly, dan planaria merupakan indikasi untuk perairandengan kandungan oksigen tinggi. Tubificidae ditemukan dominan di daerahyang yang sudah mengalami pencemaran berat oleh limbah dosmetik. Hirudinae,merupakan hewan lintah yang keberadaannya dapat mengindikasi pencemaranair. Hewan Dinadubia, Erpobdella punctata, Helobdella stagnalis sudahdiketahui d

diantaranya: sebagai bagian penting dalam sistem jaring-jaring makanan ekosistem perairan, memiliki peranan penting dalam merperbaiki struktur sedimen melalaui aktivitas menggali lubang, mengebor, biotrubasi, eksresi, dll, sebagai bagian penting dalam menentukan kualitas perairan atau bioindikator, melalui

Related Documents:

EKOSISTEM Ekosistem . RANTAI MAKANAN DAN JARING MAKANAN Rantai makanan (food chain) : merupakan suatu peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup . perawatan terhadap ekosistem tersebut. Contoh : ekosistem kolam ikan, pesawahan, tambak, pekarangan, tegalan, kebun campuran, aquarium.

ekosistem (rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida makanan) Mendeskripsikan arus energi dan siklus materi dalam suatu ekosistem . Contohnya: ekosistem waduk, ekosistem kolam, ekosistem akuarium, dan lain-lain. C. Model Pembelajaran 1. Strategi Pembelajaran a. Active Learning b. Inquiry 2. Metode Pembelajaran

Ekosistem mangrove merupakan mata rantai utama yang berperan sebagai produsen dalam jaring makanan ekosistem pantai. Ekosistem ini memiliki produktivitas yang tinggi dengan menyediakan makanan berlimpah

komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar. 3.5.1 Mengidentifikasi hewan berdasarkan jenis makanannya. 4.5 Membuat karya tentang konsep jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem 1.6.1 Membuat bagan tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya. NAMA SISWA : _ NO.

Komponen yang Diamati Ekosistem Sawah Ekosistem Kolam Ikan Komponen biotik Komponen abiotik Rantai makanan yang teramati Jaring-jaring makanan yang teramati Dari mengamati kedua ekosistem tersebut, cobalah kamu uraikan menurut amatan serta analisa-mu beberapa pertanyaan dibawah ini: 1. Perbedaan apa yang kamu lihat pada kedua ekosistem tersebut?

Komponen yang Diamati Ekosistem Sawah Ekosistem Kolam Ikan Komponen biotik Komponen abiotik Rantai makanan yang teramati Jaring-jaring makanan yang teramati Dari mengamati kedua ekosistem tersebut, cobalah kamu uraikan menurut amatan serta analisa-mu beberapa pertanyaan dibawah ini: 1. Perbedaan apa yang kamu lihat pada kedua ekosistem tersebut?

Melalui Proses Makan dimakan Rantai Makanan membentuk Jaring-Jaring Makanan Peta Konsep. 244 IPA SMP Kelas VII Pada saat cuaca cerah, temanmu si Aan bermain di tepi empang, dan melihat katak . kolam atau tempat berumput. Satu ekosistem tertentu dapat ditempati oleh beberapa jenis organisme. Bagaimana suatu ekosistem kecil seperti

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .