PENGEMBANGAN KURIKULUM - UIN Ar Raniry

2y ago
58 Views
3 Downloads
1.44 MB
170 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Cannon Runnels
Transcription

PENGEMBANGANKURIKULUMAnalisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSP

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentangHak CiptaLingkup Hak CiptaPasal 2:1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau PemegangHak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyakciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaandilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturanperundangundangan yang berlaku.Ketentuan PidanaPasal 72:1. Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masingmasing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda palingsedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjarapaling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan ataubarang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkaitsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidanapenjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

PENGEMBANGANKURIKULUMAnalisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPEditor:Dr. Saifullah, S. Ag., M. Ag

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)CopyRight 2016, Saifullah.Pengembangan Kurikulum:Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KTSP dan KBKEditor:Dr. Saifullah, S. Ag., M. Ag.ISBN: 978-602-60401-5-2Layout:Tabrani. ZADesain Cover:Ramzi MurziqinDiterbitkan oleh:FTK Ar-Raniry Press(Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry)Jln. Syech Abdur Rauf, Kopelma Darussalam, Banda Aceh,Aceh-Indonesia, Kode Pos: 23111Telp.: (0651) 7551423/ 0811-681-8656E-mail: ftk arranirypress@yahoo.comWebsite: tarbiyah.arraniry.ac.idCetakan Pertama: Maret 2016ISBN: 978-602-60401-5-2Hak cipta dilindungi Undang-undang.Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dandengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPPENGANTAR REKTOR UIN AR-RANIRYBANDA ACEHProf. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, alisisterbitnyaFilosofisbukudanImplikasinya dalam KBK dan KTSP”. Buku pertama dari duabuku yang akan diterbitkan. Buku ini merupakan sebuahusaha yang dilakukan oleh para insan pendidikan dalamrangka untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.Pengembangan kurikulum merupakan bagian yangtak terelakkan dalam dunia pendidikan. Sebagai engembangan kurikulum kita perlu memahami kajianmengenai filosofi itu sendiri dan penerapan filosofi dalampengembangan kurikulum. Upaya berpikir dalam tataranpaling umum dengan cara sistematik mengenai semua hal dialam semesta, atau mengenai semua realitas.Filosofi pada pengembangan kurikulum gga akan sangat membantu pendidik ketikav

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPpenerapan kurikulum berlangsung. Terlebih, hal-halbaru biasanya tidak akan terlepas dari kritik, termasukdiantaranya kurikulum. Adanya muatan filosofis , akan sangat memudahkan diterimanyakurikulum baruSecara umum, kurikulum merupakangambarangagasan pendidikan yang diekspresikan dalam praktik. Saatini definisi kurikulum makin berkembang, termasukseluruh program pembelajaran yang terencana di sekolahatau institusi pendidikan. Pondasi kurikulum meliputikemasan tata nilai (values) dan kepercayaan (beliefs) tentangapa yang harus diketahui mahasiswa danbagaimanacaranya mahasiswa dapat memperoleh dan / ataumenguasai pengetahuan tadi. Di samping itu, asikan kepada pihak-pihak yang terkait dalaminstitusi pendidikan, harus terbuka untuk kritik, dan harusmudah untuk ditransformasikan dalam praktik.Dengan terbitnya buku ini, yang merupakan karyadan hasil pemikiran dari para insan pendidikan, makatelah makin diperluas wawasan kita tentang konsep danpengembangan kurikulum dan juga telah diperkayavi

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPkhazanah ilmu pengetahuan kita untuk melalui bentukyang terstandarisasi dalam pengembangan kurikulum diberbagai institusi pendidikan.Kami sangat berbangga dengan terbitnya buku inidan semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat daninsan pendidikan serta dapat memperkaya khazanah ilmupengetahuan. Akhirnya, kami berharap semoga apa yangmenjadi sasaran dari buku ini terwujud adanya.Banda Aceh,Maret 2016Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh,dto.Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA.vii

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPviii

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPPENGANTAR EDITORAlhamdulillah, dengan mengucap syukur yang takterhingga kepada Allah SWT., sehingga buku kecil dansederhana ini yang ada di hadapan pembaca budimanmerupakan secuil karya yang dipersembahkan oleh parahamba Allah yang sedang menggeluti diri dalam duniapendidian.Pengembangan kurikulum merupakan bagian yangtak terelakkan dalam dunia pendidikan. Sebagai engembangan kurikulum kita perlu memahami kajianmengenai filosofi itu sendiri dan penerapan filosofi dalampengembangan kurikulum. Upaya berpikir dalam tataranpaling umum dengan cara sistematik mengenai semua hal dialam semesta, atau mengenai semua realitas.Secara umum, kurikulum merupakan gambarangagasan pendidikan yang diekspresikan dalam praktik. Saatini definisi kurikulum makin berkembang, termasukseluruh program pembelajaran yang terencana di sekolahatau institusi pendidikan. Pondasi kurikulum meliputiix

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPkemasan tata nilai (values) dan kepercayaan (beliefs) tentangapa yang harus diketahui mahasiswa dan bagaimanacaranya mahasiswa dapat memperoleh dan / ataumenguasai pengetahuan tadi. Di samping itu, asikan kepada pihak-pihak yang terkait dalaminstitusi pendidikan, harus terbuka untuk kritik, dan harusmudah untuk ditransformasikan dalam praktik.Kurikulum adalah seperangkat rencana danpengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan atansebagaipedomanpembelajaranuntukmencapai tujuan pendidikan ikan, maka dalam pengembangan kurikulum kitadituntut untuk memahami filosofi sebagai landasanpengembangan kurikulum dan memahami kajian mengenaifilosofi itu sendiri serta penerapan filosofi tersebut dalampengembangan kurikulum. Filosofi pada pengembangankurikulum akan menggambarkan kerangka kerja secaramendasar, sehingga akan sangat membantu pendidikketika penerapan kurikulum berlangsung. Terlebih, halhal baru biasanya tidak akan terlepas dari kritik,termasuk diantaranya kurikulum. Adanya muatanfilosofis yang sesuai dengan sistem lembaga pendidikanx

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPpada umumnya, akan sangat memudahkan diterimanyakurikulum baruInstitusi pendidikan ditantang untuk mengubahkurikulum secara total. Penekanan pengembangan kurikulumtidak lagi terbatas pada content atau pengetahuan melainkanjuga meliputi pengembangan pembelajaran, kemampuankreatif, serta penggunaan informasi baru dan teknologikomunikasi. Dengan demikian setiap institusi pendidikanyang akan mengembangkan kurikulum harus memperhatikanazas kompetensi, manfaat, kelenturan (fleksibilitas), dancontinuous improvement. Komponen dalam pengembangankurikulum meliputi hal-hal sebagai berikut: (a) perencanaanstrategis, (b) persiapan secara menyeluruh, (c) identifikasitujuan pembaharuan, pengukuran kinerja, sasaran danlangkah-langkah, (d) analisis kurikulum yang ada/ masihdigunakan, (e) perancangan kurikulum baru, dan (f)implementasi & evaluasi, yang untuk seterusnya merupakansuatu siklus continuous improvement.Pengembangan kurikulum pada hakekatnyaterjadi sepanjang masa. Namun demikian, dalam praktikdikenal adanya peninjauan dan revisi kurikulum secaraberkala, pada umumnya antara 4-5 tahun sekali. Apabiladikaitkan dengan hakekat continuous improvement makapengembangan kurikulum perlu dirancang melaluiprogram monitoring & evaluation sejalan denganxi

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPdilaksanakannya kurikulum. Dengan demikian apabilapengembangan kurikulum dilakukan setiap 4-5 tahunsekali maka proses pengembangan tidak akanmengalami hambatan yang berarti karena sudah adaperencanaan dan data yang mendukungnya.Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkanterima kasih kepada guru-guru kami semuanya yang telahmemberikan ilmu dan membimbing kami, serta kepadapenerbit yang telah berkenan untuk menerbitkan buku ini,kepada seluruh keluarga kami yang telah memberikanmotivasi, semangat dan dorongan, juga kepada temanteman dan para sahabat semuanya serta kepada semuapihak, yang telah memberikan dukungan dan semangatkepada kami hingga buku ini bisa terbit.Singkat kata, kami mengharapkan agar buku ngwawasandibutuhkan,bagiparapembacanya. Kami tentu menyadari, buku ini tentu tidaklepas dari sejumlah kekurangan, baik dari segi isi,metodologi penulisan, maupun analisisnya dan masihmembutuhkan penyempurnaan dan pendalaman lebihlanjut. Untuk itulah, masukan dan kritik konstruktif daripara pembaca sangat kami harapkan. Semoga upaya yangtelah kami lakukan ini mampu menambah makna bagixii

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPpeningkatan mutu keilmuan di Indonesia, dan tercatatsebagai amal saleh di hadapan Allah SWT.Semoga buku yang sederhana ini bermanfaat danmenjadi amalan bagi kami khususnya dan bagi semua umatmanusia seluruhnya. Akhirnya, hanya kepada-Nya kitasemua memohon petunjuk dan pertolongan agar upayaupaya kecil kita bernilai guna bagi pembangunan danpeningkatan mutu sumber daya manusia secara nasional.Amin Ya Rabb.Banda Aceh, Maret 2016Editor,dto.Dr. Saifullah, S. Ag., M. Ag.xiii

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPxiv

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPDAFTAR ISIPengantar Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh vPengantar Editor ixDaftar Isi xvAliran Progresif dan Implikasinya dalamPengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK)Azizah 1Aliran Eksistensialisme dan Implikasinya DalamPengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK)Nurul Khaira 19Kurikulum dan Perubahan Sosial dan Implikasinyadalam Pengembangan Kurikulum BerbasisKompetensi (KBK)Ridwan 39Aliran Konservatif dan Implikasinya dalamKurikulum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP)Hamdani 53Aliran Esensialis dan Implikasinya dalamPengembangan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP)Khafrawi ixxv

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPKurikulum Terintegrasi dan Implikasinya dalamPengembangan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP)Mansury 91Integrasi Pendidikan Karakter, Enterpreneurship danLocal Wisdom dalam Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP)Kamaruzzaman 115Perkembangan Peserta Didik dan Implikasinyadalam Pengembangan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP)Arismunandar 127Biodata Penulis 145xvi

Aliran Progresif dan Implikasinya dalam Pengembagan KBKALIRAN PROGRESIF DAN IMPLIKASINYADALAM PENGEMBANGAN KURIKULUMBERBASIS KOMPETENSI (KBK)AzizahA. PendahuluanMendengar dan membaca istilah kurikulum tentunyatidak asing lagi bagi kita semua, terlebih lagi untuk seorangakademisi. Setiap pergantian aparatur negara yangberlangsung lima tahun sekali khususnya Menteri PendidikanNasional maka Kurikulum Pendidikan juga ikut berubah,sehingga istilah ganti menteri pendidikan ganti kurikulum sudahbegitu familier dan ngetrend di masyarakat, tercatat sejak tahun1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalamiperubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984,1994, 2004, 2006, dan 2013.Pergantian kurikulum merupakan suatu hal yangbiasa dan suatu keniscayaan dalam rangka meresponsperkembangan masyarakat yang begitu cepat. Pendidikanharus mampu menyesuaikan dinamika yang berkembangdalam masyarakat, terutama tuntutan dan kebutuhanmasyarakat, dan itu bisa dijawab dengan perubahan{1

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPkurikulum, bergantinya kurikulum adalah sebagai hasilevaluasi dari penerapan kurikulum sebelumnya.Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturanmengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yangdigunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatanpembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.1Dalam penyusunan kurikulum membutuhkanlandasan-landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasilhasil pemikiran dan penelitian yang mendalam, ada empatlandasan utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu:filosofis; psikologis; sosial-budaya; ilmu pengetahuan dan teknologi.Salah satu aliran filsafat sebagai landasan filosofis dalampengembangan kurikulum adalah aliran progressivisme, diantara kurikulum yang ada di antaranya yaitu KurikulumBerbasis Kompetensi atau disingkat dengan KBK, mengenaibagaimana implikasi aliran progresif ini dalam pengembanganKurikulum Berbasis Kompetensi, inilah yang akan dibahasdalam tulisan ini, yaitu aliran progresif, Kurikulum BerbasisKompetensi, dan implikasi aliran Progresif terhadappengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi.B. Aliran Progresif.1. Pengertian aliran Progresif.Salah satu aliran filsafat sebagai landasan filosofisdalam pengembangan kurikulum adalah aliran progresif1UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1ayat (19)2}

Aliran Progresif dan Implikasinya dalam Pengembagan KBKatau progressivisme, yaitu suatu gerakan dan perkumpulanyang didirikan pada tahun 1918 yang berpendapat bahwapengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidakbenar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat padaanak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang studi.Progresivisme mempunyai konsep yang di dasari olehpengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia itumempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapatmenghadapi dan mengatasi masalah-masalah yang bersifatmenekan atau mengancam adanya manusia itu sendiri.22. Pandangan Filsafat Progresivisme tentang Pendidikan.Dasar filosofis dari aliran progresivisme adalah realismespiritualistik dan humanisme Baru. Realisme spiritualistikberkeyakinan bahwa gerakan pendidikan progresif bersumberdari prinsip-prinsip spiritualistik dan kreatif. Ada beberapapandangan filsafat progresivisme mengenai pendidikan,antara lain:a. Tujuan PendidikanTujuan pendidikan menurut pandangan aliran iniadalah pendidikan harus memberikan keterampilan dan alatalat yang bermanfaat untuk berinteraksi dengan lingkunganyang berada dalam proses perubahan secara terus menerus,yang dimaksud dengan alat-alat adalah keterampilan2Imam, Barnadib, Filsafat Pendidikan, Sistem dan Metode, (Andi Offset,Yogyakarta: 1988), h. 28{3

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPpemecahan masalah yang dapat digunakan individu untukmenentukan, menganalisis, dan memecahkan masalah.Pendidikan bertujuan agar peserta didik memilikikemampuan memecahkan berbagai masalah baru dalamkehidupan pribadi maupun kehidupan sosial, atau dalamberinteraksi dengan lingkungan sekitar yang berada dalamproses perubahan. Selain itu, pendidikan juga bertujuanmembantu peserta didik untuk menjadi warga negara yangdemokratis.3Proses belajar mengajar terpusatkan pada perilakudan disiplin diri.4 Tujuan keseluruhan pendidikan sendiriadalah melatih anak agar kelak dapat bekerja, bekerja secarasistematis, mencintai kerja, dan bekerja dengan otak danhati. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan harusnyamerupakan pengembangan sepenuhnya bakat dan minatsetiap anak. Agar dapat bekerja siswa diharapkan memilikiketerampilan, alat dan pengalaman sosial, dan memilikipengalaman problem solving.5b. Kurikulum PendidikanKalangan progresif menempatkan subjek didik padatitik sumbu sekolah (child-centered). Mereka lalu /2012/02/aliran-filsafat-pendidikan.html,diakses 13 Oktober 20154Usiono, Pengantar Filsafat Pendidikan, (Jakarta: Hijri Pustaka Utama,2006), h. 1455Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2006), h. 1454}

Aliran Progresif dan Implikasinya dalam Pengembagan KBKmengembangkan kurikulum dan metode pengajaran yangberpangkal pada kebutuhan, kepentingan, dan inisiatifsubjek didik. Jadi, ketertarikan anak adalah titik tolak bagipengalaman belajar. Imam Barnadib menyatakan bahwakurikulum progresivisme adalah kurikulum yang tidakbeku dan dapat direvisi, sehingga yang cocok adalahkurikulum yang berpusat pada pengalaman.6Sains sosial sering dijadikan pusat pelajaran yangdigunakan dalam pengalaman-pengalaman siswa, dalampemecahan masalah serta dalam kegiatan proyek. Disiniguru menggunakan ketertarikan alamiah anak untukmembantunya belajar berbagai keterampilan yang akanmendukung anak menemukan kebutuhan dan keinginanterbarunya. Akhirnya, ini akan membantu anak (subjek didik)mengembangkan keterampilan-keterampilan pemecahanmasalah dan membangun informasi yang dibutuhkan untukmenjalani kehidupan sosial.7 Kurikulum disusun denganpengalaman siswa, baik pengalaman pribadi maupunpengalaman sosial, selain sosial sering dijadikan pusatpelajaran yang digunakan dalam pengalaman-pengalamansiswa dan dalam pemecahan masalah serta dalam kegiatanproyek.8Sekolah yang baik itu adalah sekolah yang dapatmemberi jaminan para siswanya selama belajar, maksudnya6Imam, Barnadib, Filsafat Pendidikan,. h. 36Uyoh Sadulloh, Pengantar Filsafat Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2003), h. 1488Usiono, Pengantar Filsafat Pendidikan, .h. 1467{5

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPsekolah harus mampu membantu dan menolong siswanyauntuk tumbuh dan berkembang serta memberi keleluasaantempat untuk para siswanya dalam mengembangkan bakatdan minatnya melalui bimbingan guru dan tanggung jawabkepala sekolah.Kurikulum dikatakan baik apabila bersifat fleksibel daneksperimental (pengalaman) dan memiliki keuntungankeuntungan untuk diperiksa setiap saat. Sikap progressivisme,memandang segala sesuatu berasaskan fleksibilitas, dinamikadan sifat-sifat yang sejenis, tercermin dalam pandangannyamengenai kurikulum sebagai pengalaman yang edukatif,bersifat eksperimental dan adanya rencana dan susunan yangteratur. Menurut Progresivisme, Kurikulum hendaknya:1) Tidak universal melainkan berbeda-bedasesuai dengan kondisi yang ada;2) Disesuaikan dengan sifat-sifat peserta didik(minat, bakat, dan kebutuhan setiap pesertadidik) atau chil centered;3) Berbasis pada masyarakat;4) Bersifat fleksibel dan dapat berubah ataudirevisi.c. Metode PendidikanMetode pendidikan yang biasanya dipergunakan olehaliran progresivisme di antaranya adalah:1) Metode pendidikan aktif, pendidikan progresiflebih berupa penyediaan lingkungan danfasilitas yang memungkinkan berlangsungnya6}

Aliran Progresif dan Implikasinya dalam Pengembagan KBK2)3)4)5)6)proses belajar secara bebas pada setiap anakuntuk mengembangkan bakat dan minatnya.Metode memonitor kegiatan belajar, mengikutiproses kegiatan anak belajar sendiri, sambilmemberikan bantuan-bantuan apabila diperlukanyang sifatnya memperlancar berlangsungkegiatan belajar tersebut.Metode penelitian ilmiah, pendidikan progresifmerintis digunakannya metode penelitian ilmiahyang tertuju pada penyusunan konsep.Pemerintahan pelajar, pendidikan progresifmemperkenalkan pemerintahan pelajar dalamkehidupan sekolah dalam rangka demokratisasidalam kehidupan sekolah.Kerja sama sekolah dengan keluarga, pendidikanprogresif mengupayakan adanya kerja sama antarasekolah dengan keluarga dalam rangka menciptakankesempatan yang seluas-luasnya bagi anak untukmengekspresikan secara alamiah semua minat dankegiatan yang diperlukan anak.Sekolah sebagai laboratorium pembaharuanpendidikan, sekolah tidak hanya tempat untukbelajar, tetapi berperan pula sebagai laboratoriundan pengembangan gagasan baru pendidikan.99Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan.h. 146{7

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPd. PendidikanProgressivisme di dasarkan pada keyakinan bahwapendidikan harus terpusat pada anak bukanlah memfokuskanpada guru atau bidang studi.10 Menurut progresivisme,pendidikan selalu dalam proses perkembangan dan sebagaisuatu rekonstruksi pengalaman yang terus-menerus.Progresivisme menekankan enam prinsip mengenaipendidikan dan belajar, yaitu:1) Pendidikan seharusnya adalah hidup itusendiri, bukan persiapan untuk kehidupan.2) Belajar harus langsung berhubungan denganminat anak.3) Belajar melalui pemecahan masalah hendaknyadiutamakan daripada pemberian bahan pelajaran.4) Guru berperan sebagai pemberi nasihat, bukanuntuk mengarahkan.5) Sekolah harus menggerakkan kerja samadaripada kompetensi.6) Demokrasilah satu-satunya yang memberi tempatdan menggerakkan pribadi-pribadi saling tukarmenukar ide secara bebas, yang diperlukan untukpertumbuhan sesungguhnya.e. PelajarKaum progresif menganggap subjek didik adalahaktif, bukan pasif, sekolah adalah dunia kecil (miniatur)10Usiono, Pengantar Filsafat Pendidikan, .h. 1448}

Aliran Progresif dan Implikasinya dalam Pengembagan KBKmasyarakat besar, aktivitas ruang kelas difokuskan padapraktik pemecahan masalah, serta atmosfer sekolahdiarahkan pada situasi yang kooperatif dan demokratis.Mereka menganut prinsip pendidikan berpusat pada anak(child-centered). Mereka menganggap bahwa anak itu unik.Anak adalah anak yang sangat berbeda dengan orang dewasa.Anak mempunyai alur pemikiran sendiri, mempunyaikeinginan sendiri, mempunyai harapan-harapan dankecemasan sendiri yang berbeda dengan orang dewasa.11f. Pengajar (guru)Guru dalam melakukan tugasnya mempunyaiperan sebagai:1) Fasilitator, orang yang menyediakan diri untukmemberikan jalan kelancaran proses belajarsendiri siswa;2) Motivator, orang yang mampu membangkitkanminat siswa untuk terus giat belajar sendiri;3) Konselor,orangyangmembantusiswamenemukan dan mengatasi sendiri masalahmasalah yang dihadapi oleh setiap siswa. Dengandemikian guru perlu mempunyai pemahamanyang baik tentang karakteristik siswa, dan teknikteknik memimpin perkembangan siswa, sertakecintaan pada anak agar dapat menjalankanperanannya dengan baik.1211Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan.h. 146-147Ibid, h. 14712{9

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSP3. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi.a. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi.Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dapatdiartikan sebagai suatu konsep kurikulum yangmenekankan pada pengembangan kemampuan melakukan(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performasitertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh pesertadidik berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensitertentu.13 Dengan demikian penerapan kurikulum dapatmenumbuhkan tanggung jawab, dan partisipasi pesertadidik untuk belajar menilai dan mempengaruhi kebijakanumum, serta memberanikan diri berperan dalam berbagaikegiatan di sekolah maupun masyarakat.Pengembangan kurikulum adalah istilah yangkomprehensif, di dalamnya mencakup: perencanaan,penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalahlangkah awal membangun kurikulum ketika pekerjakurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakanuntuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan olehguru dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasadisebut juga Implementasi Kurikulum berusaha mentransferperencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional.Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir daripengembangan kurikulum untuk menentukan seberapabesar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program13Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, danImplementasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 3910}

Aliran Progresif dan Implikasinya dalam Pengembagan KBKprogram yang telah direncanakan, dan hasil-hasil kurikulumitu sendiri.Kurikulum Berbasis Kompetensi, dapat dikatakansebagai salah satu bentuk inovasi kurikulum,kemunculannya seiring dengan munculnya semangatreformasi pendidikan, diawali dengan munculnyakebijakan pemerintah dalam pemerintahan daerah ataudikenal otonomi daerah Undang-Undang Nomor 22tahun l999. Kelahiran kebijakan pemerintah ini didorongoleh perubahan dan tuntutan kebutuhan masyarakatdalam dimensi globalisasi yang ditandai kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi begitu pesat sehinggakehidupan penuh persaingan dalam segi apapun tidakbisa dihindari dan harus siap untuk kemajuan suatubangsa. Dapat dipastikan bahwa hanya individu yangmampu bersaing yang akan dapat berbicara dalam eraglobalisasi ini. Untuk itu, setiap individu harus memilikikompetensi yang handal dalam berbagai bidang sesuaidengan minat , bakat, dan kemampuan nyata.14b. Karakteristik Kurikulum Berbasis KompetensiKarakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi antaralain mencakup seleksi kompetensi yang sesuai, spesifikasiindikator-indikator evaluasi untuk menentukan kesuksesanpencapaian kompetensi dan pengembangan sistem14Wina, Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum BerbasisKompetensi. (Edisi Pertama, Cetakan ke I. Prenada Media, Jakarta: 2005), h. 8{11

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPpembelajaran.15 Di samping itu KBK memiliki sejumlahkompetensi yang harus dikuasai peserta didik. Penilaiandilakukan berdasarkan standar khusus sebagai hasildemonstrasi kompetensi yang ditunjukkan oleh pesertadidik, pembelajaran lebih menekankan pada kegiatanindividual personal untuk menguasai kompetensi yangdipersyaratkan, peserta didik dapat dinilai kompetensinya.Depdiknas dalam Mulyasa mengemukakan bahwakurikulum berbasis kompetensi memiliki karakteristikumum sebagai berikut:1) Menekankan pada ketercapaian kompetensipeserta didik baik secara individual maupunklasikal.2) Berorientasi pada hasil belajar (learning out comes)dan keberagaman.3) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakanpendekatan dan metode yang bervariasi.4) Sumber belajar bukan guru, tetapi juga sumberbelajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.5) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajardalam upaya penguasaan atau pencapaian suatukompetensi.4. Implikasi Aliran Progresif Dalam PengembanganKurikulum Berbasis Kompetensi.Aliran progressivisme telah memberikan sumbanganyang besar di dunia pendidikan saat ini, dalam pengembangan15Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi., h. 4212}

Aliran Progresif dan Implikasinya dalam Pengembagan KBKKurikulum aliran ini telah meletakkan dasar-dasarkemerdekaan dan kebebasan kepada anak didik, anak didikdiberikan kebaikan baik secara fisik maupun cara berpikir, gunamengembangkan bakat dan kemampuan yang terpendamdalam dirinya tanpa terhambat oleh rintangan yang dibuat olehorang lain.Kurikulum pendidikan yang dikehendaki oleh aliranfilsafat progressivisme adalah kurikulum yang bersifatfleksibilitas (tidak kaku, tidak menolak perubahan, tidakterikat oleh doktrin tertentu), luas dan terbuka, denganberpijak pada prinsip ini, maka kurikulum dapat direvisi dandievaluasi setiap saat sesuai dengan kebutuhan setempat.Maka kurikulum yang edukatif dan eksperimental atau tipeCore Curriculum dapat memenuhi tuntutan itu.16Kurikulum dipusatkan pada pengalaman ataukurikulum eksperimental didasarkan atas manusia dalamhidunya selalu berinteraksi di dalam lingkungan yangkompleks. Kurikulum eksperimental yaitu kurikulum yangberpusat pada pengalaman, di mana apa yang telah dipelajarianak didik selama di sekolah akan dapat diterapkan dalamkehidupan nyata. Dengan metode pendidikan belajar sambilberbuat (learning by doing) dan pemecahan masalah (problemsolving) dengan langkah-langkah menghadapi problem,mengujikan hipotesa.16H. B. Hamdani Ali, Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta: Kota Kembang,1987), h. 146.{13

Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam KBK dan KTSPMelalui proses pendidikan dengan menggunakankurikulum yang bersifat integrated kurikulum (masalahmasalah dalam masyarakat disusun terintegrasi) denganmetode pendidikan belajar sambil berbuat (learning by doing)dan metode problem solving (pemecahan masalah) diharapkananak didik menjadi maju (progress) mempunyai kecakapanpraktis dan dapat memecahkan problem sosial sehari-haridengan baik.Implikasi aliran progresif dalam pengembangan KBKdapat dilihat dari ciri-ciri yang ada dalam KBK, yaitu:a. Sistem belajar dengan modul.KBK menggunakan modul sebagai sistem, dalam halini modul merupakan paket belajar mandiri yang meliputiserangkaian pengalaman belajar yang direncanakan dandirancang secara sistematis untuk membantu peserta didikmencapai tujuan belajar. Tujuan utama sistem modul adalahuntuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran disekolah, baik waktu, dana, fasilitas, maupun tenaga gunamencapai tujuan secara optimal.b. Menggunakan keseluruhan sumber belajar.Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal pesertadidik dituntut tidak hanya mengandalkan diri dari apa yangterjadi di dalam kelas, tetapi harus mampu dan menelusurianeka ragam sumber belajar yang di perlukan.c. Pengalaman lapangan.KBK lebih menekankan pada pengalaman lapanganuntuk mengakrabkan hubungan antara guru dan peserta14}

Aliran Progresif dan Implikasinya dalam Pengembagan KBKdidik. Keterlibatan anggota tim guru dalam pembelajaran disekolah memudahkan mereka untuk mengikuti pembelajaran.d. Strategi belajar individual personal.Belajar individual adalah belajar berdasarkantempo belajar peserta didik, sedangkan belajar personaladalah interaksi edukatif berdasarkan keunikan pesertadidik: bakat, minat dan

cara untuk memahami filosofi sebagai landasan pengembangan kurikulum kita perlu memahami kajian mengenai filosofi itu sendiri dan penerapan filosofi dalam pengembangan kurikulum. Upaya berpikir dalam tataran paling umum dengan cara sistematik mengenai

Related Documents:

B Pengembangan Kurikulum 2013 C Uji Publik 2 E Rencana Impelementasi Kurikulum 2013 D Alternatif Struktur Kurikulum A Rasional Pengembangan Kurikulum 2013. Rasional Pengembangan Kurikulum A 3. Tantangan Internal 1a 4-Rehab Gedung Sekolah-Penyediaan Lab dan Perpustakaan-Penyediaan Buku Kurikulum 2013

digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—byKac.id digilib.uin—by.ac.id

satu yang didesentralisasi adalah kurikulum. Sekolah harus menyusun kurikulum 1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), 1. 2 E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2013), 4. 3 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum (Bandung: PT. Rodakarya 2013), 113.

Model Kurikulum Sekolah Alam: Telaah Terhadap Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar ABS (Alam Bengawan Solo) Klaten. Skripsi. Surabaya: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Pembimbing : (1) Drs. Sutikno, M.Pd.I, (2) Moh. Faizin, M.Pd.I Kata Kunci : Model Kurikulum, Pengembangan Kurikulum, Sekolah Alam

telah menyelesaikan tahap-tahap tersebut, selesailah tugas pengembangan atau desain kurikulum. Tugas selanjutnya adalah tugas-tugas melaksanakan kurikulum tersebut di sekolah dan memonitornya pelaksanannya pengembangan kurikulum. Bentuk-bentuk rancangan kurikulum yang d

kurikulum tahun 2004 yang dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) maka batasan kurikulum diorientasikan pada pencapaian target . tujuan kurikulum, penilaian dan kegiatan pembelajaran, serta optimalisasi . 2. Model kurikulum

A. Pengertian Desain Kurikulum Desain adalah rancangan, pola, atau model. Mendesain kurikulum berarti menyusun rancangan atau model kurikulum sesuai dengan misi dan visi sekolah. Tugas dan peran seseorang desainer kurikulum menentukan bahan dan cara mengembangkan kurikulum

Artificial Intelligence (AI) is a science and a set of computational technologies that are inspired by—but typically operate quite differently from—the ways people use their nervous systems and bodies to sense, learn, reason, and take action. While the rate of progress in AI has been patchy and unpredictable, there have been significant advances since the field’s inception sixty years .