PERENCANAAN PAJAK (TAX PLANNING) PPH BADAN

2y ago
61 Views
3 Downloads
883.98 KB
18 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Sutton Moon
Transcription

Tugas Akhir - 2011PERENCANAAN PAJAK (TAX PLANNING) PPH BADAN MELALUI METODEPENILAIAN PERSEDIAAN UNTUK MEMINIMALKAN KEWAJIBAN PAJAKPERUSAHAAN (STUDI KASUS PT GARUDA MITRA TEKNOLOGI PERIODETAHUN 2009)Gia Novita Gunawan¹, Prodi Mbti²Universitas TelkomAbstrakPowered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2011BAB IPENDAHULUAN1.1 Gambaran Umum Objek PenelitianPT Garuda Mitra Teknologi adalah sebuah perusahaan distributorperangkat telekomunikasi yang berlokasi di Tanggerang. Semenjakberdiri, PT Garuda Mitra Teknologi lahir untuk mengantisipasi kebutuhanakan solusi teknologi telekomunikasi.PT Garuda Mitra Teknologi yang diawali dengan beberapa orangdengan latar belakang pendidikan di bidang teknologi telekomunikasiserta pengalaman sebagai pekerja di beberapa perusahaan telekomunikasiterus berusaha untuk memberikan kemudahan dalam mendistribusikanperangkat telekomunikasi. Pengembangan distribusi telekomunikasi yangluas diawali dengan riset berbagai perangkat teknologi, sehingga akhirnyaPT Garuda Mitra Teknologi dapat mengembangkan solusi sesuai denganpermintaan dan bahkan melebihi harapan dari konsumen. Produk danlayanan awal dari PT Garuda Mitra Teknologi adalah ikasiuntukmempermudah konsumen dalam mendapatkan berbagai perangkattelekomunikasi.PT Garuda Mitra Teknologi selalu berusaha untuk melakukanpendistribusian produk-produk baru dan dibutuhkan yang seiring dengankemutakhiran teknologi. Seiring dengan adanya pelaksanaan proyek raTelekomunikasi mulai membenahi diri dengan mengembangkan divisiriset yang lebih fokus dalam penyerapan dan pengimplementasianteknologi baru dalam produk-produk yang sedang dan akan didistribusikan.Dukungan, dorongan, dan kerjasama semua tim yang terlibat dalamperkembangan PT Garuda Mitra Telekomunikasi telah mendapatkan

Tugas Akhir - 2011apresiasi dari berbagai pihak di bidang telekomunikasi, serta berbagaikontrak dan kerjasama.Sejarah perkembangan PT Garuda Mitra Telekomunikasi digunakanuntuk dasar bagi pengambilan langkah baru dalam menata danmengembangkan sebuah model standar pengembangan pendistribusianproduk-produk inovatif dan kreatif di bidang teknologi telekomunikasiyang berdaya guna, bermanfaat dan memberikan kepuasan kepada mitrausaha.Produk-produk PT Garuda Mitra Teknologi, seperti Kabel RG-6Belden 1829 AC, Konektor F-Type Male, Kabel RG-11 Belden YJ53269,Kabel IFL Coaxial RG-8 type Belden 9913,50 Ohm, Kabel IFL CoaxialRG-11 type Belden YJ53269,75 Ohm, Kabel IFL Coaxial RG-11 typeBelden YJ525977,75 Ohm, Connector F for Cable 7808 A, Connector FRG8 Male (for: 7808A), Kabel IFL “Belden” RG8 (9913), AssemblyKabel Belden CA0011401C20 RG6, Assembly kabel belden F-FConnector RG11, Connector F8919B for 7808A, Kabel IFL RG-8 (9791)“Nurratech”, Kabel IFL RG-11 Type YJ53269 75 Ohm belden, danlainnya.1.1.1 Visi dan Misi PT Garuda Mitra Teknologia. Visi PT Garuda Mitra TeknologiMengintegerasikan telekomunikasi masadepan melaluiteknologi yang inovatifb.Misi PT Garuda Mitra anmenyediakan perangkat-perangkat terbaru dan harga yang terbaik

Tugas Akhir - nghadapi era masa depan.1.1.2 Logo PerusahaanGambar 1.1Logo PT Garuda Mitra TeknologiSumber : PT Garuda Mitra Teknologi1.2 Latar Belakang isnismengidentifikasikan pembayaran pajak sebagai beban sehingga berusahauntuk meminimalisasi beban tersebut guna mengoptimalkan laba bersih,dalam rangka peningkatan efisiensi dan daya saing perusahaan makapara pelaku bisnis menekan beban seoptimal mungkin, demikian puladengan kewajiban membayar pajak khusunya.Hal tersebut terjadi pula pada perusahaan berbentuk PerseroanTerbatas (PT) di Indonesia, pajak adalah suatu hal yang tidak dapatdihindari karena hal tersebut merupakan kewajiban kepada negara.Pembayaran pajak dapat diatur sehingga pembayaran dapat dilakukanseminimal mungkin.Sistem pemungutan pajak yang dipakai di Indonesia adalahselfassessment system, artinya suatu sistem pemungutan yang memberi

Tugas Akhir - 2011wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajakyang terutang. Dengan sistem tersebut masyarakat diberi kepercayaanpenuh untuk menghitung dan melaporkan pajaknya, maka yang bergerakaktif adalah wajib pajak itu sendiri, nilai dari menghitung, menyetor, danmelaporkan sendiri pajak terutang. Dalam hal ini pemerintah tidak ikutcampur dan hanya mengawasi. (Sigit Hutomo, 2009:3)Dengan adanya sistem selfassessment tersebut memberikan celahkepada wajib pajak untuk melakukan manajemen pajak sebagai upayauntuk meminimalisasi pajaknya. Pajak yang dibayarkan oleh perusahaandisebut pajak penghasilan badan. Pajak penghasilan badan merupakanpajak penghasilan yang dikenakan atas laba perusahaan atau badan usahayang biasanya disebut dengan Penghasilan Kena Pajak (PhKP) atau labakena minimumkan kewajiban pembayaran pajaknya baik secara legalmaupun tidak legal adalah: (Indonesian Tax Review, hal 1)1.Tingkat kerumitan suatu peraturan Undang-undang Perpajakan,semakin rumit peraturan per UU Perpajakan yang berlaku makaterdapat kecenderungan biaya untuk mematuhinya (complince cost)semakin tinggi. Untuk mendapatkan tax compliance dengan biayamurah diperlukan Tax planning antara lain dengan merekrut tenagayang ahli di bidang tersebut.2.Besarnya Pajak TerutangMakin besarnya jumlah pajak terutang akibat kekeliruan dankesalahan dalam menghitung, menyetor dan melaporkan pajak dapatdihindarkan dengan meminimalisasi kekeliruan dan kesalahan yangterjadi.3.Biaya untuk Negosiasi

Tugas Akhir - 2011Wajib pajak kadang-kadang perlu melakukan negosiasi untukmengurangi jumlah pajak terutang akibat kekeliruan dalammenghitung, memperhitungkan, menyetor dan melapor pajak, danbiaya negosiasi umumnya relatif tinggi. Tax planning dapatdilakukan dengan tax litigation yaitu menyelesaikan perselisihanperpajakan sesuai ketentuan yang berlaku antara lain mengajukankeberatan, banding, peninjauan kembali.4.Risiko DeteksiDalam rangka meminimalisasi risiko pembinaan otoritas pajakberupa pemeriksaan pajak maka perencanaan pajak perlu dilakukandalam melaksanakan kewajiban perpajakan sebagai kewajibankenegaraan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehinggatidak mengundang otoritas pajak untuk melakukan pemeriksaanpajak. Upaya yang dapat dilaksanakan antara lain dengan melakukantax research.5.Berat atau ringannya sanksi perpajakan dan moral wajib pajaktax planning diperlukan dalam rangka menghindar dari terkenasanksi perpajakan yang berisiko berat dari segi material dan moraldengan cara memahami peraturan perpajakan yang berlaku secarabulat dan utuh serta mengupayakan agar tidak salah tafsir.Hal-hal tersebut menjadikan upaya meminimalisasi kewajiban pajakpenghasilan (PPh) badan dapat disusun suatu perencanaan pajak yangsesuai dengan kondisi perusahaan dan haruslah bersifat legal supayadapat terhindar dari sanksi-sanksi di kemudian hari. Perencanaan lingmenguntungkan dari suatu transaksi perusahaan supaya beban pajakpenghasilan (PPh) badan menjadi lebih rendah.Manajemen perpajakan merupakan upaya-upaya sistematis yangmeliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengandalian

Tugas Akhir - 2011di bidang perpajakan untuk mencapai pemenuhan kewajiban perpajakanminimum. Perencanaan perpajakan atau tax planning merupakan tahapawal untuk melakukan analisis secara sistematis berbagai alternatifperlakuan perpajakan dengan tujuan untuk mencapai pemenuhankewajiban perpajakan yang tukmelaksanakan kewajiban perpajakan dengan benar dan ankeuntungan.Perencanaan perpajakan (tax planning) tidak dimaksudkan untukmengelak dari kewajiban perpajakan (tax evasion) melalui cara-cara yangmelanggar aturan perpajakan (break the law). (Indonesian Tax Review,hal 1)Dalam perencanaan pajak (tax planning) terdapat perlakuanperlakuan terhadapbiayayang dikeluarkan perusahaan sebagaipengurang penghasilan kena pajak berdasarkan jenis biaya dan tujuanpenggunaannya. Biaya-biaya yang dapat disiasati berkenaan denganefisiensi pembayaran pajak dengan berbagai cara, di antaranya denganmemperlakukan biaya yang menghemat pajak seperti, penghematan biayapada leasing, pemilihan metode penyusutan, pemanfaatan biaya bunga,pengaturan biaya natura dan kenikmatan, pengaturan gaji anggotapersekutuan, pengaturan premi asuransi karyawan, pemilihan metodepengakuan selisih kurs, pengaturan pembayaran tunjangan, dan pemilihanmetode persediaan. (Djoko Muljono, 2009:105).Pada umumnya perusahaan mempuyai persediaan yang merupakansalah satu aktiva lancar perusahaan yang sangat penting dan hal ini perlumendapatkan perhatian khusus dari pemimpin perusahaan. Untukperusahaan jasa dagang maupun manufaktur persediaan biasa disebutpersediaan barang dagang. Di dalam persediaan terdapat penggolonganpersediaan sesuai dengan jenisnya dan penilaian terhadap persediaan.

Tugas Akhir - 2011Berkaitan dengan pemilihan metode penilaian persediaan, Niehaus(Herlin & Cecilia, 2009:50) mengemukakan bahwa terdapat konflikkepentingan antara manajer dan pemilik perusahaan. Konflik ini timbulkarena adanya perbedaan hasil ekonomi yang diharapkan. Manajemenakan memilih metode yang meningkatkan value perusahaan, yaitu metodeyang menghasilkan laba yang besar yang mencerminkan keinginaninvestor, dengan harapan pihak manajemem akan memperoleh bonusyang besar pula. Namun kondisi tersebut tidak diharapkan oleh pemilikkarena pemilik mempertimbangkan minimalisasi biaya pajak. Mungkinpenilaian persediaan terutama perhitungan harga pokok penjualan tidakakan menjadi masalah apabila harga barang tidak banyak berubah, namunpada kenyataannya harga barang selalu berubah, bahkan selalumengalami kenaikan dari satu periode ke periode berikutnya.Karena begitu pentingnya persediaan bagi perusahaan, makaperusahaan haruslah merencanakan dan menerapkan suatu metodepenilaian persediaan. Pada penelitian ini, penulis ingin mengkaji lebihdalam dari sisi perpajakan mengenai perencanaan pajak yang dilakukanoleh suatu perusahaan perdagangan guna meminimalisasi biaya pajakdengan persediaannya yaitu melalui pemilihan metode penilaianpersediaan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besarpenghematan pajak penghasilan badan yang terjadi jika perusahaanmenerapkan metode penilaian persediaan dengan tepat, di mana studikasus dilakukan pada PT Garuda Mitra Teknologi.Bertitik tolak dari pentingnya perencanaan pajak (tax planning) PPhbadan dalam tindakan perusahaan dalam memanfaatkan ketentuanperpajakan untuk efisiensi beban pembayaran pajak berdasarkan undangundang perpajakan, maka penulis akan menganalisis kartu persediaan(stock card) tahun 2009, laporan laba-rugi fiskal tahun 2009, danmanajemen perpajakan, khususnya fokus kepada metode penilaianpersediaan pada PT Garuda Mitra Teknologi. Dengan demikian judul

Tugas Akhir - 2011yang diangkat dalam penelitian ini adalah “PERENCANAAN PAJAK(TAX PLANNING) PPh BADAN MELALUI METODE PENILAIANPERSEDIAAN UNTUK MEMINIMALKAN KEWAJIBAN PAJAKPERUSAHAAN“ (Studi Kasus pada PT Garuda Mitra TeknologiPeriode Tahun 2009).1.3 Perumusan MasalahBerdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalahdalam penelitian ini adalah:1.Bagaimana dampak pajak penghasilan badan PT Garuda MitraTeknologi jika menggunakan metode penilaian persediaan lainnyasesuai peraturan perpajakan?2.Apakah perencanaan pajak penghasilan badan pada PT Garuda MitraTeknologi melalui metode penilaian persediaan yang telah diterapkandapat meminimalisasi pajak penghasilan terutang?1.4 Tujuan Penelitian1.Mengetahui bagaimana dampak pajak penghasilan badan PT GarudaMitra Teknologi jika menggunakan metode penilaian persediaanlainnya sesuai peraturan perpajakan.2.Mengetahui apakah perencanaan pajak penghasilan badan pada PTGaruda Mitra Teknologi melalui metode penilaian persediaan yangtelah diterapkan dapat meminimalisasi pajak penghasilan terutang.1.5 Kegunaan PenelitianBerdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkandapat berguna untuk:1.Bagi Akademisi

Tugas Akhir - 2011a.Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan danwawasan tentang masalahyang diteliti sehinggadapatmemperoleh gambaran yang jelas mengenai kesesuaian fakta dilapangan dan teori yang ada.b.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur yangberhubungan dengan Manajemen Perpajakan, terutama yangberhubungan dengan perencanaan pajak (tax planning) padaPajak Penghasilan (PPh) badan melalui pemilihan metodepenilaian persediaan, serta sebagai acuan bagi penelitianselanjutnya.c.Memperdalam ilmu pengetahuan tentang perpajakan khususnyamengenai perlakuan biaya yang menghemat Pajak Penghasilan(PPh) badan pada persediaan dan untuk menerapkan teori yangdidapat di perkuliahan dengan praktik yang nyata terjadisebelum penulis memasuki dunia kerja.2.Bagi PraktisiHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan agarmenjadi bahan dalam pemahaman dan pengembangan lebih lanjutyang dianggap perlu terutama untuk perbandingan mengenaibesarnya jumlah pajak penghasilan badan yang terjadi pada keduametode penilaian persediaan menurut peraturan perpajakan.1.6 Batasan PenelitianUntuk memfokuskan penelitian ini, maka penulis membuat batasan.Batasan yang diberikan agar tidak menyimpang dari arah dan tujuan sertadapat diketahui sejauh mana hasil penelitian dapat digunakan.Data yang diambil merupakan data-data yang berkaitan dengandengan kartu persediaan (stock card) tahun 2009, laporan keuangan fiskal

Tugas Akhir - 2011PT Garuda Mitra Teknologi tahun 2009, serta keterangan-keteranganyang berkaitan dengan akun-akun yang terdapat dalam laporan tersebut,di mana penulis fokus kepada perencanaan pajak melalui metodepenilaian persediaan.Minimalisasi pajak diukur sebagai besarnya PPh badan terutang yangdiperoleh dari perencanaan pajak melalui metode penilaian persediaan,dengan melakukan perhitungan pada kedua metode penilaian persediaanberdasarkan peraturan perpajakan dengan sistem persediaan perpetualuntuk mengetahui besarnya pajak penghasilan badan.Berikut ini batasan-batasan dalam penelitian ini :1.Perencanaan pajak yang dimaksud adalah perencanaan pajak atasPPh badan melalui pemilihan metode penilaian persediaan.2.PPh terutang yang dijadikan objek penelitian merupakan PPh badan.3.Laporan persediaan barang dagang yang dimaksud adalah laporanyang berisi pencatatan setiap jenis barang tersedia di dalam kartupersediaan (stock card) barang dagang tahun 2009.4.Perencanaan pajak yang dimaksud adalah perencanaan pajak dengancara-cara yang dipekenankan oleh undang-undang perpajakan.1.7 Sistematika PenulisanSistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:Bab 1 PENDAHULUANBab ini merupakan bagian awal dari penulisan yang menyajikan tentangtinjauan terhadap objek studi, latar belakang masalah, rumusan masalah,tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan peneilitan, dan sistematikapenulisan.Bab 2 LANDASAN TEORIBab ini menguraikan semua teori yang digunakan sebagai dasar dalampenulisan penelitian ini, serta menggambarkan kerangka pemikiran.Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN

Tugas Akhir - 2011Bab ini berisi tentang jenis penelitian, objek penelitian, jenis, dan sumberdata, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.Bab 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANBab ini berisi tentang gambaran umum PT Garuda Mitra Teknologi,penyajian hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, danmemberikan penjelasan mengenai pengolahan data.Bab 5 KESIMPULAN DAN SARANBab ini berisi tentang kesimpulam dan hasil analisis penelitian danpembahasan yang telah dilakukan dan memberikan saran-saran untuktujuan pengembangan ilmu terutama dalam manajemen perpajakan.Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2011BAB VKESIMPULAN DAN SARAN5.1 jabarkanberdasarkan informasi dari kartu persediaan, laporan koreksi fiskal, danmanajemen perpajakan pada metode penilaian persediaa periode tahun2009, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:1.Dampak Penerapan Metode Penilaian Persediaan terhadapPajak TerutangBerikut ini perbandingan total harga pokok penjualan periodetahun 2009 menggunakan metode rata-rata dan metode FIFO yangmempengaruhi besarnya jumlah pph terhutang:Tabel 5.1Perbandingan PPh Badan Terutang Tahun 2009MetodeRata-RataMetodeFIFOSelisihTotal HPPLaba FiskalPPh TerutangRp 1,339,986,119.00Rp 48,076,053.00Rp 6,009,507.00Rp 1,337,100,055.00Rp 50,962,117.00Rp 6,370,265.00Rp 2,886,064.00Rp 2,886,064.00Rp 360,758.00a. Metode Rata-Rata BergerakMetode rata-rata bergerak merupakan metode penilaianpersediaan yang diterapkan PT Garuda Mitra Teknologi dengan

Tugas Akhir - 2011sistem pencatatan perpetual. Berdasarkan penghitungan total HPP,didapat jumlah HPP yang besar sehingga dapat meminimalkanjumlah pajak terutang, selain itu penerapan metode rata-ratabergerak diperbolehkan dalam peraturan perpajakan di Indonesiasehingga metode ini dianggap efektif untuk diterapkan dalampenghitungan persediaan barang dagang pada keadaan di manaharga pembelian barang yang rata-rata cenderung naik. HPP yangdihasilkan pada metode rata-rata sebesar Rp 1,339,986,119.00,sehingga menghasilkan laba fiskal sebesar Rp 48,076,053.00. Haltersebut berdampak pada jumlah PPh badan terutang menjadi lebihrendah sebesar Rp 6,009,507.00 dibandingkan dengan metodeFIFO.b.Metode First In First Out (Metode FIFO)Metode FIFO merupakan metode penilaian persediaan lainnyayang dijadikan pembanding. Metode FIFO dianggap kurang efektifdari sisi perpajakan pada PT Garuda Mitra Teknologi karena padapenerapan metode ini menghasilkan jumlah HPP untuk penjualanbarang dagang yang lebih rendah, sebesar Rp 1,337,100,055.00,sehingga menghasilkan laba fiskal sebesar Rp 50,962,117.00. Haltersebut berdampak pada jumlah PPh badan terutang menjaditinggi sebesar Rp 6,370,265.00 dibandingkan metode rata-ratabergerak, seperti yang tertera dalam Tabel 5.1.2.Penghematan PPh badan PT Garuda Mitra TeknologiPada kondisi harga persediaan barang dagang cenderung naikatau mengalami inflasi. Pada metode rata-rata bergerak secara total

Tugas Akhir - 2011selama satu tahun menghasilkan HPP yang lebih besar dibandingkandengan metode FIFO, sehingga laba fiskal dan pajak penghasilanbadan yang dihasilkan metode rata-rata bergerak lebih kecildibandingkan metode FIFO. Tepatnya PT Garuda Mitra Teknologidengan menerapkan metode rata-rata bergerak dapat menghematpajak sebesar Rp 360,758.00 dari metode FIFO (selisih Rp6,009,507.00 - Rp 6,370,265.00) atau menghemat sekitar 6% daribeban pajak terutang, dengan menerapkan metode penilaianpersediaan rata-rata bergerak. Berdasarkan perbandingan tersebut,metode penilaian persediaan yang diterapkan PT Garuda MitraTeknologi sudah tepat dengan menerapkan metode rata-rata bergerak(moving average method).5.2 SARAN1.Dari hasil penelitian, metode penilaian persediaan PT Garuda MitraTeknologi yang digunakan sudah tepat dengan sistem pencatatanperpetual, walaupun pencatatan dilakukan setiap kali pembelian,

Tugas Akhir - 2011disarankan agar melakukan pengecekan kembali terhadap barangsecara fisik pada akhir periode, agar keakuratan data mengenaipersediaan dengan persediaan fisik tetap terjaga, dan tidak terjadikekeliruan dalam penghitungan harga pokok persediaan pada tahunberikutnya.Kepada peneliti berikutnya, dapat melakukan pengembangkan dan pengujianterhadap perusahaan dibidang lainnya, seperti perusahan manufaktur ataupeneliti dapat mengangkat unsur-unsur lainnya dalam perencanaan pajakdengan subvariabel lainnya yang berbeda, seperti perencanaan pajak denganmemperlakukan biaya yang dapat menghemat pajak pada leasing, pemilihanmetode penyusutan, pemanfaatan biaya bunga, pengaturan biaya natura,pengaturan gaji anggota, pengaturan premi asuransi, pemilihan metodepengakuan selisih kurs, dan pengaturan pembayaran tunjangan.Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2011DAFTAR PUSTAKABuku:Carl S. Warrant, James M. Reeve, Philip E. Fess. (2006). PengantarAkuntansi. Edisi Dua Puluh Satu. Jakarta: Salemba EmpatGoenawan, Elizabeth. 2010. Metodologi Penelitian untuk Public Relations.Bandung:Simbiosa Rekatama MediaHadari, Nawawi. (2000). Penelitian Terapan, Yogyakarta: Gajah MadaUniversity PressHutomo, Sigit. (2009). Pajak Penghasilan. Edisi Revisi. YogyakartaUniversitas Atma Jaya.IKAPI.(2010). Peraturan Lengkap Pajak Penghasilan, Bandung: taCaraPerpajakan. Bandung: Fokus Media.Keiso. Donald E, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield. (2007). AkuntansiIntermediete. Edisi dua. Jilid satu, Jakarta : Salemba EmpatMuljono. Djoko, Baruni Wicaksono. (2009). Tax planning- MenyiasatiPajakdengan Bijak.Yogyakarta: ANDI.Resmi, Siti. (2008). Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi 4, Jakarta:SalembaEmpat.Suandy, Erly. (2008). Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba EmpatSugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.Cetakan ketiga, Bandung:AlfabetaZain, Mohammad. (2007). Manajemen Perpajakan. Edisi ketiga, Jakarta:Salemba Empat.Jurnal:

Tugas Akhir - 2011Fidel. (2004). Dasar Pengaturan dan Pembayaran Pajak. 22-24. JurnalPerpajakan Indonesia vol 4, no 3IAI, (2010). Akuntansi vs Pajak. 24-25. Jurnal Akuntan Indonesia Edisi garuhBeberapaVariabelTerhadap Metode Penilaian Persediaan Pada PerusahaanManufaktur, 49-65. Jurnal The WinnersSumber lainnya :Indonesian Tax Review. Tax planning. Formasi Lembaga ManajemenPSAK No.14 (revisi 2008)Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

dengan cara memahami peraturan perpajakan yang berlaku secara bulat dan utuh serta mengupayakan agar tidak salah tafsir. Hal -hal tersebut menjadikan upaya meminimalisasi kewajiba n pajak penghasilan (PPh) badan dapat disusun suatu perencanaan pajak yang sesuai den

Related Documents:

Secara keseluruhan buku ini terdiri dari 13 bab mencakup tentang: Pengertian dan Ruang Lingkup Perpajakan, Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak Penghasilan Umum, PPh 21/26, PPh 22, PPh 23/26, PPh 24, PPh 25, PPh 26, PPh 4 (2) PPN dan PPnBM, PBB-BPHTB dan Bea Meterai. Harapan diterbitkannya buku ini semoga memberikan manfaat bagi pengguna yang menaruh perhatian besar pada perkembangan .

ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini. 2. Identitas Pengusaha Kena Pajak. Diisi dengan nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan dan/ atau menerima Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak, sesuai dengan keterangan dalam Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, khusus untuk alamat diisi dengan alamat lengkap tempat domisili .

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 (Undang-Undang PPh), hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Wajib Pajak adalah sebagai berikut: 1. Pajak Penghasilan dikenakan terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam Tahun Pajak; 2.

Pemahaman peraturan perpajakan ialah pengetahuan dan pemahaman pajak seseorang mengenai pajak yang akan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Kepatuhan wajib pajak adalah suatu keadan yang timbul dalam diri wajib pajak dalam diri wajib pajak dalam . pengaruh modernisasi sistem administr

Kuantitatif Penghematan beban pajak . Tujuan akhirnya adalah adanya tax saving (beban pajak paling minimum), dengan cara memilih jenis transaksi dan kebijakan yang akan diambil perusahaan. Misal: tunjangan pajak atau PPh ditanggung. Kualitatif Mencegah pengenaan sanksi Mencegah ketidakpastian dalam pembayaran pajak Pelaksanaan administrasi yang baik dan terencana, sehingga

Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Pajak Penghasilan PPh PPh (Pajak Penghasilan) . adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang . pemberian jasa dalam bentuk apa pun oleh pegawai atau orang lain, sepanjang dilakukan lebih dari 60 .

pindahkan jumlah bagian a (angka 4) ke formulir 1770 angka 1 kementerian keuangan ri direktorat jenderal pajak r halaman 1 1770 - i 2 0 k bl spt tahunan pph wajib pajak orang pribadi lampiran - i th penghitungan penghasilan neto dalam negeri dari usaha dan/atau pekerjaan bebas bagi wajib paj

COUNSELING SKILLS AND TECHNIQUES TO BETTER SERVE PARENTS AND FAMILIES Presenters: M. Kyle Capstick Lindsey Bray . INTRODUCTION o Who We Are o Why this Topic? LET’S TALK oWhat degree do you hold/ background do you come from? o What brought you to this presentation? OBJECTIVES o Learn 5 essential foundational counseling skills and techniques . o Learn how to apply these skills and .