ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG DALAM MENINGKATKAN .

3y ago
46 Views
2 Downloads
478.52 KB
13 Pages
Last View : 10d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kamden Hassan
Transcription

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG DALAMMENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENAGIHAN PIUTANGPADA PT. GARAM (PERSERO) SURABAYAARTIKEL ILMIAHDiajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat PenyelesaianProgram Pendidikan SarjanaProgram Studi AkuntansiOleh :ANTINA TRISNA DEWI2013310659SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANASSURABAYA2017

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG DALAMMENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENAGIHAN PIUTANGPADA PT. GARAM (PERSERO) SURABAYAAntina Trisna Dewi2013310659STIE Perbanas SurabayaE-mail: antinatrisna819@gmail.comJalan Nginden Semolo 34-36 Surabaya 60118, IndonesiaNurul Hasanah Uswati DewiSTIE Perbanas SurabayaEmail: nurul@perbanas.ac.idJl. Nginden Semolo 34-36 SurabayaABSTRACTGood receivable control system will affect the company’s success in carrying out thesale on credit policy. The credit sales are uncollectible risk of some or all credit extended tothe debtor. As a result of these uncollectible accounts receivable losses will cause the load,the company must determine the method that will be used to calculate the amount of the lossof this receivable. The study aims to analyze the internal control of accounts receivable inimproving the effectiveness of collection of accounts receivable at PT. Garam (Persero). Thedata used is secondary data obtained from the financial statements PT. Garam (Persero).The analysis methods used using two analysis, analysis of the billing period receivables andreceivables collection effectiveness analysis. The results showed faster billing period or inother words the better, because the shorter billing period until 2015, but the level ofeffectiveness of receivables collection got a category is not good, because of a decline in thelevel of effectiveness of the collection in 2015. This will require companies control do betterin order to retain and improve the effectiveness of collection of accounts receivable.Keywords: Internal control receivables, the effectiveness of the receivables collection.pasar serta menjaga loyalitas dankepercayaan pelanggan, yaitu perusahaandapat memberikan kebijakan penjualansecara kredit. Namun penjualan barangatau jasa yang diberikan secara kreditdapat menimbulkan piutang usaha.Piutang merupakan transaksipentingdalamperusahaankarenamerupakan aktiva lancar yang likuid danselalu berputar. Artinya piutang akanmenjadi kas ketika terjadi pembayaranPENDAHALUANEra globalisasi saat ini bisadirasakan dunia usaha yang dihadapkanpada situasi maupun kondisi persainganusaha yang semakin ketat menuntutperusahaan untuk menjalankan usahanyadengan efektif dan efisien dalampencapaian tujuan suatu perusahaan.Strategi yang dapat digunakan perusahaanuntuk memenuhi dan melayani permintaan1

maupun pelunasan dari pihak pelanggan.Oleh karena itu, pengendalian internalpiutang yang baik dapat mempengaruhikeberhasilanperusahaandalammenjalankan kebijakan penjualan kredityang dilakukan. Pengendalian internalpiutang dimaksudkanuntukdapatmengelolah piutang sehingga perusahaanakan terus memantau perkembanganpiutangperusahaandanterusmengupayakan strategi-strategi untukmengendalikan piutang yang tak tertagihagar bisa semakin berkurang.PT. Garam (Persero) merupakanperusahaan BUMN yang bergerak dalambidang Manufaktur produksi garam tertuadi Indonesia yang merupakan agenpembangunan dan tetap konsisten menjagaterjaminnya ketersedian garam nasional,serta senantiasa berupaya mewujudkankedaulatan pangan di bidang garam.Transaksi penjualan dilakukan dengantunai dan secara kredit sehingga dapatmenimbulkan piutang pada perusahaan,dan kemudian perusahaan akan melakukanpenagihan sesuai dengan perjanjian untukmengubah piutang menjadi uang kassebagai pendapatannya. Kendala macetnyapiutang pada PT. Garam (Persero)disebabkan karena adanya kebijakansistem penjualan yang dilakukan secarakredit tanpa diimbangi dengan adanyapengendalian internal piutang yang efektifdan tidak dilakukan pengontrolan secaraterusmenerus,sehinggadapatmengakibatkan tidak berjalannya fungsipenagihan piutang dengan baik.Seperti halnya pada transaksipenjualan yang dilakukan oleh UD. RizkySurabaya sebesar Rp. 386.092.600merupakan transaksi 2006 dan 2007 yangmelakukan transaksi pembelian secarakredit kepada PT. Garam (Persero) yangdiupayakan penagihannya. Namun, PT.Garam (Persero) kesulitan dalam prosespenagihannya karena dokumen penjualandan dokumen penagihan yang dimilikiperusahaan tidak lengkap sehingga PT.Garam (Persero) tidak dapat melakukanproses penagihan pada UD. RizkySurabaya dan saldo piutang tahun 2011sampai dengan 2015 tidak mengalamipergerakan.Berdasarkan uraian latar belakangdiatas dan fenomena yang terjadi pada PT.Garam (Persero) penulis akan melakukanpenelitian dengan judul “ANALISISPENGENDALIANINTERNALPIUTANG DALAM MENINGKATKANEFEKTIVITAS PENAGIHAN PIUTANGPADA PT. GARAM (PERSERO)SURABAYA“,denganmerumuskanmasalah yaitu “Bagaimana PT. Garam(Persero) melakukan Pengendalian InternalPiutang dalam Meningkatkan EfektivitasPenagihan Piutang?”.RERANGKA TEORITISPenelitian TerdahuluArya, Jullie, dan Jessy (2016)Penulismelakukanpenelitiantentang Analisis Efektivitas SistemPengendalian Internal Piutang danKerugian Piutang Tak Tertagih Pada PT.Surya Wenang Indah Manado . Tujuandari penelitian ini adalah untukmenganalisisefektivitassistempengendalian internal piutang pada PT.Surya Wenang Indah dan mengetahuiperlakuan atas kerugian piutang taktertagih pada perusahaan. Lokasi yangdilakukan peneliti di PT. Surya WenangIndah Manado. Metode yang digunakanadalah deskriptif.Anny (2014)Penulis melakukan penelitiantentang Analisis Pengendalian InternPiutang Usaha Untuk MeminimalkanPiutang Tak Tertagih (BAD DEBT) PadaPT. Wahana Ottomitra Multiartha, TbkCabang Madiun. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui pelaksanaanpengendalian intern piutang usaha untukmeminimalkan piutang tak tertagih (baddebt). Pendekatan yang digunakan dalampenelitian ini adalah pendekatan kualitatif.2

Penagihan PiutangAdapun kebijaksanaan penagihanpiutang menurut Kasmir (2008: 296)apabila pelanggan terlambat untukmembayar tagihannya, perusahaan perlumengambiltindakannyatauntukmenyelamatkan kredit terrsebut agar tidakmacet. Tindakan atau kebijakan yangdapat dilakukan meliputi hal-hal sebagaiberikut :a. Teguran yang dilakukan melalui suratatau telepon. Teguran ini dapat bersifatmengingatkan, misalnya sebelumkredit jatuh tempo, pelanggan ditelepondenganteguranhalus.Kemudian, teguran dapat pula bersifatmenyuruh nasabah untuk segeramembayar dan memastikan tanggalkapan pelanggan akan membayar.b. Apabila melalui teguran baik apatmenyerahkan ke badan penagih(collection agency), semacam debtcollector untuk menagih kredit tersebuthingga tertagih.Agustina (2013)Penulis melakukan penelitiantentang Analisis Pengendalian PiutangUntukMeningkatkanEfektivitasPenagihan Piutang Pada PDAM KotaGorontalo.Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk menganalisis tingkat pengendalianpiutang untuk meningkatkan efektivitaspenagihan piutang pada PDAM KotaGorontalo. Lokasi yang dilakukan penelitidi PDAM Kota Gorontalo. Data yangdigunakan adalah data sekunder yangdiperoleh dari laporan keuangan PDAMKota Gorontalo. Metode analisis data yangdigunakan menggunakan dua analisis yaituanalisis jangka waktu penagihan piutangdan analisis efektivitas penagihan piutang.Hiliyana dan Rizal (2013)Penulis melakukan penelitiantentang Analisis Pengendalian PiutangDagang Terhadap Efektivitas Arus KasPada CV. Union Motor. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk menganalisisdan mengetahui cara pengendalian piutangdagang terhadap efektivitas arus kas padaCV. Union Motor. Lokasi yang dilakukanpeneliti di CV. Union Motor.Metodepenelitian yang digunakan adalah metodepenelitian deskriptif dan jenis data dalampenelitian ini menggunakan data primerdan sekunder.Pengertian Pengendalian InternalMenurut Thomas (2010: 04)Pengendalian Internal adalah suaturangkaian tindakan dan aktivitas yangterjadi pada seluruh kegiatan organisasidan berjalan secara terus menerus.Sedangkan menurut Mulyadi (2016)Pengendalian Internal meliputi strukturorganisasi, metode, dan ukuran-ukuranyang dikoordinasikan untuk menjaga asetorganisasi, mengecek ketelitian dankeandalan data akuntansi, mendorongefisiensi dan mendorong dipatuhinyakebijakan manajemen.Landasan TeoriPengentian PiutangMenurut Warren (2009: 437)piutang adalah mencakup seluruh uangyang diklaim terhadap entitas lain,termasuk perorangan, dan organisasi lain.Piutang biasanya merupakan bagian yangsignifikan dari total aset lancar. Sedangkanmenurut (Rudianto, 2009: 224) piutangadalah klaim perusahaan atas uang, barangatau jasa kepada pihak lain akibat transaksidi masa lalu. Tagihan yang tidak di sertaidengan janji tertulis disebut piutangsedangkan tagihan yang disertai janjitertulis disebut wesel.3

3.Kerangka Pemikiran4.Menggunakan alat analisis RasioJangka waktu Penagihan dan RasioEfektivitas Penagihan.Metode pengumpulan data dengandokumentasi dan wawancara.Unit AnalisisBerikut ini peneliti mencoba untukmenelitibeberapaunitanalisisdiantaranya:1. Pemberian Kredit.Penjualan yang dilakukan secarakredit harus melakukan prosedurprosedur pemberian kredit sebelumkredit tersebut diberikan.2. Penagihan.Setelah melakukan pemberian kreditmaka akan dilakukan penagihan atastransaksi piutang yang telah terjadi.3. Penetapan dan Pengendalian Internalyang layak.Setelah Penagihan piutang telahdilakukan harus dilakukan evaluasidari pengendalian internal piutang.Kebijakan yang ditetapkan untukmemberikan pengendalian yang layakbahwa tujuan penagihan piutang akandicapai.4. Rasio Jangka Waktu PenagihanMenurut Sofyan (2013: 309) RasioJangka waktu penagihan piutangmenunjukkan berapa lama perusahaanmelakukanpenagihanpiutang,semakin pendek periodenya semakinbaik karena penagihan piutangdilakukan dengan cepat. Indikatorpenilaianrasiojangkawaktupenagihan piutang pada penelitian inimengacu pada keputusan menteridalam negeri nomor 47 tahun 1999tentang pedoman penilaian kinerjayang diambil dari penelitian Agustina(2013), yaitu sebagai berikut:Gambar 2.1KERANGKA PEMIKIRANMETODOLOGI PENELITIANRancangan PenelitianUntuk memberikan kemudahandalam penelitian, Berdasarkan angpenelitianBerdasarkan desain penelitian, Penelitianini merupakan desain penelitian deskriptifyaitu penelitian yang disusun dalamrangka memberikan gambaran secarasistematis tentang informasi ilmiah yangberasal dari subjek dan objek penelitian.Batasan Penelitian1. Perusahaan yang diteliti adalahperusahaan manufaktur yaitu PT.Garam (Persero).2. Laporan keuangan hanya mengambillima tahun dari tahun 2011- 2015.4

Tabel 3.1Indikator PenilaianRasio Jangka Waktu Penagihan PiutangNilaiKinerja 60Baik Sekali 60-90Baik 90-150Cukup 150-180Kurang 180Tidak BaikRasio jangka waktu penagihanpiutang dapat dihitung dalam dua tahapan,yaitu sebagai berikut:1. Penjualan Perhari2.Rata- rata jangka waktu penagihan5.Rasio Efektivitas Penagihan PiutangRasio penagihan bertujuan untukmengetahui seberapa besar piutangyang tertagih dari total piutang yangdimiliki perusahaan, semakin besarpersentase rasio efektivitas penagihanpiutang maka semakin efektifpenagihan piutang yang dilakukan.Indikator penilaian rasio efektivitaspenagihan piutang pada penelitian inimengacu pada pada keputusanmenteri dalam negeri nomor 47 tahun1999 tentang pedoman penilaiankinerja yang diambil dari penelitianAgustina (2013), yaitu sebagaiberikut:Tabel 3.2Indikator PenilaianRasio Efektivitas Penagihan PiutangNilaiKinerja 90%Baik Sekali 85%-90%Baik 80%-85%Cukup 75%-80%Kurang 75%Tidak Baik5

Rasio efektivitas penagihan piutangdapat dihitung yaitu sebagai berikut:GAMBARAN SUBYEK PENELITIANDAN ANALISIS DATASejarah PerusahaanPerum Garam berubah statusnyamenjadi PT. Garam (Persero) Indonesia,berdasarkanPeraturanPemerintahannomor 12 tahun 1991 sampai sekarang.Perusahaan berdomisili di Kalianget –Madura,kantorpusatperusahaanberalamat di Jl. Raya Kalianget 9 Sumenep– Madura sedangkan kantor Administrasiberada di Jl. Arief Rachman Hakim No. 93Surabaya.Data dan Metode Pengumpulan DataJenis data yang dipakai dalampenelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitudata primer dan data sekunder. Metodeyang digunakan dalam pengumpulan datapada penelitian ini dilakukan dengan caraDokumentasi dan Wawancara.Teknik Analisis DataAda beberapa tahapan yang dapatdilakukan dalam menganalisis datadidalam penelitian ini adalah sebagaiberikut :1.2.3.4.5.6.Visi dan Misi PT. Garam (Persero) VisiMewujudkan kedaulatan garam nasionalyang memberi nilai tambah bagistakeholder. Misi1. Meningkatkan produktivitas dankualitas produksi garam bahan baku& garam olahan.2. Pendampingan usaha Petani GaramRakyat.3. Melakukan diversifikasi produk.Mengumpulkaninformasilewatwawancara mengenai pemberiankredit, proses penagihan, sampaidengan penetapan dan pengendalianinternal piutang yang layak padabagian akuntansi tepatnya seksihutang, piutang dan penjualan.Mengumpulkan data sekunder yangberupa laporan keuangan.Melakukan analisis deskriptif yangdapat menggambarkan tentang datayang sudah didapatkan.Menghitungmenggunakanalatanalisis berupa rasio jangka waktupenagihan dan rasio efektivitaspenagihan piutang.Melakukan analisisdari hasilperhitungan yang sudah dilakukandengan cara membandingkan setiapperiode dari tahun 2011- 2015.Menarikkesimpulanmengenaiefektivitas penagihan pada perusahaandari analisis yang telah dilakukan.Hasil Analisis Data dan PembahasanProsedur Penjualan Kredit PT. Garam(Persero)Penjualan Kredit merupakanstrategi yang dapat digunakan perusahaanuntuk memenuhi dan melayani permintaanpasar serta menjaga loyalitas dankepercayaanpelanggan.Prosedurpenjualan yang dilakukan oleh PT. Garam(Persero) sudah berdasarkan standar yangtelah ditetapkan perusahaan sehinggaproses penjualan sudah berjalan denganbaik, semua sudah membuat suratperjanjian penjualan, mencatat kedalambuku agenda dan memantau pemenuhandari permintaan pelanggan. Hal ini didasarkan dari hasil wawancara yang telahdilakukandenganBapakRosiyan6

Yogaiswara Bagian Akuntansi Penjualan& Hutang Piutang yang menyatakansebagai berikut :“Prosedur penjualan itu awalnyatimbul sebuah kontrak penjualan antarapembeli dan penjual, jadi kesepakatan itudidalamnya sudah disebutkan mengenaisyarat-syarat dan aturan-aturan yangnantinya kapan pembeli harus membayar,kapan barang akan diterima oleh pembeli.Mengenai pembayaran sudah ditentukandiawal pada saat penandatanganan kontrakberupa time of payment jadi waktu atauskedul yang ditentukan biasanya yang saatiniberjalandisesuaikandenganbesarannya dari barang yang diterima.”Mengenai persyaratan perusahaanmelakukan penjualan kredit kepadaperorangan dan badan usaha. peroranganbiasanya dimintaiKTP, dan KKsedangkan untuk badan usaha akte notaris,SIUP, KTP penanggung jawab, NPWPjika diperlukan, TDP (Tanda DaftarPerusahaan). sudah diminta pada saatpembuatan surat perjanjian penjualan danperusahaan juga melihat karakter dankapasitas yang dimiliki oleh pelanggansehingga proses penjualan dapat berjalandengan lancar. Hal ini di dasarkan darihasil wawancara yang telah dilakukandengan Bapak Rosiyan YogaiswaraBagian Akuntansi Penjualan & HutangPiutang yang menyatakan sebagai berikut :“Perusahaanmelakukanpenjualan kredit kepada perorangan danbadan usaha. perorangan biasanya dimintaiKTP, dan KK sedangkan untuk jikadiperlukan,TDP(TandaDaftarPerusahaan). Perusahaan juga memilikipenilaian 5C kepada pelanggan yang akanmengajukan pembelian secara kredit.Perusahaan akan melihat kemampuankeuangan dari customer yang nantinyamenjadi ukuran dasar seberapa besargaram yang akan dijual kepada customer.Kemampuan keuangan dapat diketahuiperusahaaan dengan melihat costumerbergerak dalam bidang apa saja, semisaldalam bidang yang sama seperti PT.Unichem dan PT. Susanti yang selama inibisnisnya masih berjalan maka perusahaandapat memberikan kepastian mengenaikemampuannyadalammembayar.Perusahaan juga meminta jaminan, sepertisertifikat tanah namun jaminan dilakukanhanya kepada pelanggan yang masihmemiliki piutang yang masih belumdipenuhi.”Prosedur Penagihan Piutang PT.Garam imalkanpenagihan piutang dan meminimalkankerugian akibat pemberian kredit. Apabilatelah diberikan kredit, yang harusdilakukan setiap usaha untuk memperolehpembayaran yang sesuai dengan syaratpenjualan dalam waktu yang wajar.Penagihan sebaiknya dilakukan olehpetugas yang khusus ditunjuk untukmelakukan penagihan piutang, yangdisebut dengan kolektor. Pendapat yangdisampaikan oleh (Made, 2011: 222)kebijakanpenagihanpiutangbisadilakukan dengan melakukan Pemantauanpiutang, agar pelanggan selalu membayarkewajibannya tepat waktu perusahaanakan memantau piutang yang telah jatuhtempo.Prosedurpenagihanpiutangkepada pelanggan yang dilakukan PT.Garam (Persero) sudah berdasarkandengan standar yang telah ditetapkan yaitumembawa bukti berita acara penyerahanbarang, invoice yang sudah terbit danmelihat daftar piutang yang jatuh tempomelalui time of payment dari customer.Hal ini di dasarkan dari hasil wawancarayang telah dilakukan dengan Bapak7

Rosiyan Yogaiswara Bagian AkuntansiPenjualan & Hutang Piutang yangmenyatakan sebagai berikut :“Penagihandiawalidaripenyerahan barang yang dilakukansehingga dari penyerahan barang tersebutakan terbit dokumen berupa berita acarayang diterbitkan oleh kepala divisipergudangan. Berita acara tersebutmenjadi syarat dasar bagi bagian fakturisdan akuntansi untuk mencatat piutang daninvoice. Ketika invoice sudah terbit dantime of payment sudah menginjak jatuhtempo maka bagian fakturis langsungmelakukan penagihan dengan dasar beritaacara yang ditandatangani kedua belahpihak dan invoice. Penagihan dapatdilakukan dengan telepon dan mendatangilangsung kepada customer.”Penagihan tidak dilakukan secaraoptimal karena ada bagian tersendiri yaitufakturis yang tidak selalu melakukanpenagihan terhadap semua customer yangmasuk dalam kategori macet, fakturishanya melakukan penagihan kepadacustomer tertentu yang biasa mereka tagihsehingga semua pelanggan yang memilikipiutangtidakdapatmembayarsepenuhnya. Penagihan dilakukan dengancara melalui telepon atau melalui surat danmendatangi langsung kepada customer.Setelah itu hasil dari penagihan tersebut,akan dilakukan pencatatan pembayarandengan menutup langsung piutang ketikamerima kas yang awalnya dicatat piutangpada penjualan ketika ada pelunasan akandicatat kas pada penjualan, artinya PT.Garam (Persero) akan menutup piutangnyaketika menerima kas.terhadap syarat-syarat dalam pengajuanpembelian secara kredit, perusahaan tidakmeminta jaminan kepada seluruh customeryang melakukan pembelian secara kredit,jaminan hanya diminta kepada pelangganyang masih memiliki piutang yang masihbelum dipenuhi, umur piutang hanyadibuat sebagai laporan di neraca tidakdipergunakansebagaidatadalammelakukan penagihan, adanya bagianstruktur organisasi yaitu bagian fakturistidak optimal dalam melakukan penagihandan fakturis hanya melakukan penagihankepada customer yang sering ditagih tidakterhadap semua customer yang masukdalam kategori macet, perusahaan tidakmenerapkan denda kepada pelanggan yangterlambat dalam melakukan pembayarandan kepada pelanggan yang piutangnyasudah jatuh tempo.Selain itu, Perubahan data tidakdilakukanapabiladatapelangganmengalami perubahan karena tidak adanyakonfirmasi ulang dari pihak pelanggankepada perusahaan apabila berpindahtempat. Hal ini di dasarkan dari hasilwawancara yang telah dilakukan denganBapak Rosiyan Yogaiswara BagianAkuntansi Penjualan & Hutang Piutangyang menyatakan sebagai berikut :“Untuk perubahan data pelanggansampai saat ini masih belum ada, karenacustomer tidak pernah menghubungikembali ketika piutangnya sudah lamatidak melakukan pembayaran dan ketikamereka pindah alamat tidak melakukankonfirmasi kepada PT. Garam (Persero)sehingga dari perusahaan sendiri tidakmenindak lanjuti karena bagian fakturismasih belum secara optimal dalammelakukan penagihan dan hanya customertertentu yang dilakukan penagihan.”Pengendalian-pengendalian yangdila

analisis jangka waktu penagihan piutang dan analisis efektivitas penagihan piutang. membayar dan memastikan tanggal kapan Hiliyana dan Rizal (2013) b. Penulis melakukan penelitian tentang Analisis Pengendalian Piutang Dagang Terhadap Efektivitas Arus Kas Pada CV. Union Motor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis

Related Documents:

4. Prosedur Penagihan Piutang Menurut Kasmir (2008, h.75) ada beberapa cara yang dilakukan untuk melakukan penagihan piutang: melalui surat melaui telepon, kunjungan personal, tindakan yuridis. 2.4 Pengendalian Piutang 1. Pengertian Pengendalian Piutang Menurut Hasibuan (2007, h.165) pengendalian piutang adalah usaha-usaha

dan berakhir dengan penagihan hasil penjualan. Prosedur pengendalian piutang berhubungan erat dengan pengendalian penerimaan kas disatu pihak, dan pengendalian persediaan dilain pihak, sehingga piutang merupakan mata rantai diantara keduanya. Ada 3 (tiga) bidang pengendalian piutang yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.

Mendemonstrasikantata cara pelaksanaan hutang-piutang. c. Prinsip Hikmah utang piutang Bersikap peduli dalam utang piutang d. Prosedur Mempraktikantata cara pelaksanaan utang piutang 2. Materipembelajaran remedial Mendemonstrasikantata cara pelaksanaan hutang-piutang 3. Materi pembelajaran pengayaan Memahami ketentuan hutang-piutang

6. Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang usaha suatu perusahaan. 7. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With Recourse) adalah transaksi anjak piutang usaha dimana penjual piutang menanggung risiko tidak tertagihnya sebagian atau

analisis prosedur pengendalian intern piutang dagang pada pt. tri sapta jaya 103 jurnal riset akuntansi jambi vol 3 n0 1 edisi oktober 2019 analisis prosedur pengendalian intern piutang dagang pada pt.

Sistem wewenang dan Prosedur Pencatatan 53 3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas 54 4 Kary awan yang kompeten 57 BAB V SIMPULAN DAN SARAN . Indriani/222009083/20!3/ ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PIUTANG DAGANG PADA PT. LAURA INDO PAEMBANG. Rumusan masalahnya adalah bagaimanakah sistem pengendalian piutang dagang pada

PENGENDALIAN INTERN PIUTANG DALAM MENGELOLA PIUTANG MACET (STUDI KASUS PADA PNPM MANDIRI KECAMATAN MEDANG DERAS KABUPATEN BATUBARA) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

appointment issued by the Bank Group, the terms and conditions of the letter of appointment will prevail. . Before accepting an assignment, STC/STT are required to acquaint themselves with the restrictions on relatives’ employment contained in SR 4.01, par. 5.03 and report to HR Operations (Bank and MIGA appointments) or Client Services (IFC appointments) any close relatives working for .