Keanekaragaman Dan Peran Fungsional Serangga Ordo .

2y ago
60 Views
11 Downloads
1.05 MB
10 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Bria Koontz
Transcription

Juli 2017, Vol. 14 No. 2, 97–106Online version: http://jurnal.pei-pusat.orgDOI: 10.5994/jei.14.2.97Jurnal Entomologi IndonesiaIndonesian Journal of EntomologyISSN: 1829-7722Keanekaragaman dan peran fungsional seranggaOrdo Coleoptera di area reklamasi pascatambangbatubara di Berau, Kalimantan TimurDiversity and functional role of beetles (Order Coleoptera) inreclamation area of coal post-mining in Berau, East KalimantanGilang Aditya Rahayu1*, Damayanti Buchori1, Dadan Hindayana1, Akhmad Rizali2Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.Jalan Kamper, Kampus IPB Dramaga, Bogor 166802Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas BrawijayaJalan Veteran, Malang 651451(diterima Oktober 2015, disetujui Juli 2017)ABSTRAKReklamasi adalah salah satu teknik untuk memulihkan ekosistem yang rusak, dengan tujuanmengembalikan kondisi habitat, seperti atau menyerupai kondisi sebelumnya. Salah satu komponenhabitat yang perlu dikembalikan adalah komunitas serangga. Penelitian ini bertujuan untukmempelajari keanekaragaman, peranan fungsional, dan komposisi Coleoptera pada area reklamasi.Penelitian dilakukan di area reklamasi bekas tambang batubara, PT. Berau Coal di Kabupaten Berau,Kalimantan Timur. Area reklamasi terdiri atas beberapa umur revegetasi berbeda, yaitu 2, 4, 6, 8,dan 10 tahun. Pengambilan contoh dilakukan dengan melakukan pemasangan perangkap pitfall danperangkap malaise pada transek sepanjang 100 meter untuk setiap umur revegetasi. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa keanekaragaman Coleoptera antar umur reklamasi tidak menunjukkanperbedaan. Umur reklamasi cenderung mempengaruhi perbedaan komposisi spesies dan perananfungsional Coleoptera. Kelimpahan Coleoptera predator menunjukkan perbedaan pada umurreklamasi yang berbeda, sedangkan kelimpahan Coleoptera herbivor, detritivor dan mycophagustidak dipengaruhi oleh umur reklamasi. Walaupun demikian, terdapat kecenderungan peningkatankelimpahan Coleoptera dari kelompok herbivor dan detritivor dengan peningkatan umur reklamasi.Kata kunci: Coleoptera, kekayaan spesies, kelimpahan, kumbang, peran fungsionalABSTRACTReclamation has an important role in the recovery of mined land ecosystems and is expectedto restore the diversity of insects such as Coleoptera. Reclamation process can change Coleopteradiversity and formed communities new of functional groups. The objective of this research wasto study the diversity, functional role, and composition of the Coleoptera in the reclamation area.This ecological research was conducted in reclamation area of PT. Berau Coal in Binungan, BerauDistrict, East Kalimantan. Several ages of reclamation area were selected for observation i.e. 2, 4,6, 8 and 10 years and also natural forest as comparison. Insects were sampled using pitfall trap andmalaise trap in a 100 meter transects for each age revegetation. The results showed that there is nodifference in the diversity of Coleoptera between age of reclamation. Age of reclamation tend to affectthe composition species and functional role of Coleoptera. Abundance of predatory Coleoptera showdifferences in different reclamation ages, while the abundance of other functional group (herbivordetritivor and mycophagus) does not seen to be influenced by age of reclamation. Nevertheless, there*Penulis korespondensi: Gilang Aditya Rahayu, Program Studi Entomologi. Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut PertanianBogor, Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680, Tel: 0251 8629364; Faks: 0251 8629362, Email: gilang.adit123@gmail.com.97

Rahayu et al: Keanekaragaman serangga di pasca tambangis an increasing trend of Coleoptera abundance of herbivores and detritivor group with increasingage reclamation.Key words: abundance, beetle, Coleoptera, diversity, functional group, richnessPENDAHULUANKerusakan dan perubahan lingkungan sebagaiakibat dari kegiatan penambangan tidak dapatdihindari. Kegiatan penambangan memberikandampak negatif berupa kerusakan ekosistem alamdan rusaknya habitat (Cooke & Johnson 2002).Rusaknya habitat juga mengancam keberadaan keanekaragaman hayati serangga dengan hilangnyasuatu spesies (Wardle et al. 2011). Dalam upayamengurangi hilangnya keanekaragaman hayatiakibat usaha tambang, pemerintah Indonesiamewajibkan kegiatan reklamasi berupa pemulihanlahan dan manajemen lingkungan pascatambang(Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2010).Kegiatan reklamasi diharapkan dapat menyediakankembali habitat bagi flora dan fauna sehingga akanmengembalikan keanekaragaman hayati daerahpascatambang dibuka.Reklamasi adalah salah satu teknik untukmemulihkan ekosistem yang rusak, dengantujuan mengembalikan kondisi habitat, sepertiatau menyerupai kondisi sebelumnya. Salah satukomponen dari habitat yang perlu dikembalikanadalah komunitas serangga. Memulihkan komunitas serangga merupakan hal penting karenaserangga berperan dalam fungsi ekosistem(Babin-Fenke & Anand 2010). Terjadinya prosessuksesi dan perubahan lingkungan dapat mengubah keanekaragaman serangga sebelumnya.Proses atau tahapan suksesi dalam kegiatanreklamasi akan mempengaruhi keanekaragamanserangga (Speight et al. 2008), seperti terjadinyaperbedaan kelimpahan serangga pada umurreklamasi berbeda. Sebagai contoh kelimpahankumbang pada tahapan suksesi awal lebih rendahdibandingkan dengan kelimpahan pada suksesiyang sudah lanjut atau hutan (Skalski & Pośpiech2006).Kumbang merupakan serangga dari OrdoColeoptera yang memiliki keanekaragaman yangtinggi dan melimpah, selain itu berperan pentingdalam fungsi ekosistem (Schowalter 2011). Perankumbang dibutuhkan dalam ekosistem karenaaktivitas kumbang sebagai pemakan tanaman,98predator, scavenger, dan dekomposer (CSIRO1990). Aktivitas kumbang herbivora sangatpenting bagi ekosistem karena kumbang herbivoramerupakan hama penting bagi tanaman dandapat mempengaruhi keanekaragaman tanaman(Carson & Root 1999), sedangkan kumbangpredator dapat mempengaruhi populasi seranggalainnya (Schowalter 2011). Selain itu, kumbangjuga banyak berperan sebagai scavenger dandekomposer dalam proses penguraian bahanorganik baik di permukaan tanah maupun di dalamtanah (Price et al. 2011).Penelitian ini bertujuan untuk mempelajarikeanekaragaman Coleoptera di area tera dengan umur reklamasi, dan mempelajari komposisi peranan fungsional Coleopterapada umur reklamasi berbeda.BAHAN DAN METODELokasi penelitianPenelitian lapangan dilaksanakan di lahanreklamasi pascatambang batu bara di AreaBinungan, PT. Berau Coal di tan Timur. Pengambilan contoh seranggadilakukan antara Juli–Agustus 2012. Identifikasiserangga dilakukan di Laboratorium PengendalianHayati, Departemen Proteksi Tanaman, FakultasPertanian, Institut Pertanian Bogor.Pengambilan contoh seranggaPenentuan lahan contoh dilakukan berdasarkanumur penanaman atau umur revegetasi. Lahancontoh terdiri atas berbagai tingkat umur yangdapat mewakili seluruh umur area reklamasipenelitian, yaitu terdiri atas 10 tahun (dengan kodeA2), 8 tahun (D4), 6 tahun (H1), 4 tahun (IPD), 2tahun (PIT) dengan 2 ulangan pada masing-masinglahan. Pada masing-masing lahan dilakukanpengambilan sampel sebanyak 2 kali (2 ulangan).Selain itu juga, ditentukan lahan contoh berupahutan sekunder sebagai representasi dari habitat

Jurnal Entomologi Indonesia, November 2017, Vol. 14, No. 2, 97–106alami. Setiap lahan dibuat jalur transek sepanjang100 m menghadap utara-selatan untuk tempatpemasangan perangkap serangga (berdasarkanmetode Majer et al. 2007).Perangkap yang digunakan ada dua macam,yaitu perangkap jebak (pitfall trap) untukmenangkap Coleoptera di permukaan tanah danmalaise trap untuk yang terbang (Gambar 2).Perangkap pitfall yang digunakan adalah berupagelas plastik dengan diameter 7,5 cm dan tinggi10,5 cm. Larutan yang digunakan pada perangkappitfall berupa campuran 1 liter etilen glikol, 25 mlsabun cair, dan 4 liter air. Perangkap pitfall dipasang sebanyak 10 buah dengan jarak 10 mantar masing-masing perangkap pitfall dan diaplikasikan selama 6 hari di lapangan. Perangkapmalaise sebanyak 2 unit dengan tinggi 2 m danmemiliki 4 sisi dengan jarak 60 m antar perangkapmalaise kemudian diaplikasikan selama 4 hari dilapangan.Spesimen serangga Coleoptera yang diperolehdimasukkan ke dalam botol film berisi alkohol 70%kemudian diberi label kode lahan dan perangkap.Identifikasi dan disortasi hingga tingkat famili danmorfospesies mengacu pada kunci identifikasiserangga pada Borror et al. (1996) dan CSIROinsect of Australia (1998).Analisis dataData yang diperoleh dianalisis menggunakanindeks Shanon-Wiener untuk mengetahui keanekaragaman serangga dan nilai kemerataan(Magurran 1988). Untuk mengetahui hubungankekayaan dan kelimpahan spesies dengan umurreklamasi dianalisis dengan menggunakan analisiskorelasi. Proporsi peran fungsional Coleopteradianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA).Perbedaan komposisi spesies antar umur reklamasidianalisis dengan menggunakan analysis of similarity (ANOSIM), sedangkan ordinasi non metricmultidimensional scaling (NMDS) digunakanuntuk menampilkan perbedaan komposisi spesiesColeoptera antar umur reklamasi berbeda berdasarkan indeks Bray-Curtis. Seluruh analisis00,51Gambar 1. Peta dan lokasi lahan-lahan contoh area reklamasi.Gambar 2. Skema pemasangan perangkap serangga. MT: perangkap malaise; PT: perangkap pitfall.99

Rahayu et al: Keanekaragaman serangga di pasca tambangkelimpahan (F5,55 0,278; P 0,923) dan kekayaan(F5,55 0,791; P 0,562) tidak berbeda nyata antarumur reklamasi. Begitupula hasil analisis korelasimenunjukkan bahwa tidak ada korelasi antar umurreklamasi dengan kelimpahan (r 0,00007, P 0,97) dan kekayaan spesies Coleoptera (r 0,094,P 0,33) juga menunjukkan bahwa umur tidakmempengaruhi kekayaan spesies yang ada.Nilai keanekaragaman Coleoptera antarumur reklamasi baik yang umur muda maupuntua memiliki nilai 3 kecuali lahan reklamasi 4dilakukan dengan menggunakan perangkat lunakR Statistic (R Development Core Team 2015).HASILKeanekaragaman ColeopteraTotal morfospesies Coleoptera yang ditemukan dari hasil pemerangkapan di area reklamasiberjumlah 97 spesies dari 33 famili dengan 220individu kumbang (Tabel 1). Hasil analisis AnovaTabel 1. Famili, morfospesies, dan peranan fungsional kumbang di lahan reklamasiUmur lahan reklamasiFamiliMorfospesiesPeranan246810HutanPT MT PT MT PT MT PT MT PT MT PT MTAnthicidaeAnthicidae sp.01PredatorAnthicidae sp.02PredatorAnthicidae sp.03PredatorAnthicidae sp.04PredatorAnthribidaeAnthribidae sp.02HerbivorBiphyllidaeBiphyllidae sp.01HerbivorBruschidaeBruschidae sp.01HerbivorBuprestidaeBuprestidae sp.01HerbivorBuprestidae sp.02HerbivorBuprestidae sp.03HerbivorCarabidae sp.03PredatorCarabidae sp.06PredatorCarabidae sp.07PredatorCerambycidae hrysomellidae Chrysomellidae sp.01HerbivorChrysomellidae sp.02HerbivorChrysomellidae sp.03HerbivorChrysomellidae sp.04Herbivor1Chrysomellidae sp.07Herbivor2Chrysomellidae sp.09HerbivorChrysomellidae sp.10HerbivorChrysomellidae sp.11HerbivorChrysomellidae sp.12HerbivorCicindellidae sp.02Predator3Cicindellidae sp.03Predator7ClambidaeClambidae sp.01DetritivorCoccinellidaeCoccinellidae sp.01PredatorCoccinellidae sp.04Predator1Coccinellidae sp.05Herbivor4Coccinellidae sp.06PredatorCoccinellidae sp.07PredatorCicindellidaePT: perangkap pitfall; MT: perangkap malaise100111121111117111

Jurnal Entomologi Indonesia, November 2017, Vol. 14, No. 2, 97–106Lanjutan Tabel 1.Umur lahan PT MT PT MT PT MT PT MT PT MT PT MT1Coleoptera sp.01Coleoptera sp.021Coleoptera sp.031Coleoptera sp.09ColydiidaeCorylophidae1Colydiidae sp.01PredatorColydiidae sp.02PredatorColydiidae sp.03PredatorCorylophidae sp.01MychopagusCorylophidae sp.02MychopagusCurculionidae Curculionidae sp.02HerbivorCurculionidae sp.03Herbivor111113Curculionidae sp.04HerbivorDryopidae sp.01DetritivorElateridaeElateridae sp.02HerbivorElateridae sp.03HerbivorLampyridae sp.02PredatorLampyridae sp.03PredatorLimnichidaeLimnichidae sp.01HerbivorLycidaeLycidae sp.01DetritivorMelyridaeMelyridae sp.01PredatorMonommidaeMonommidae sp.01DetritivorMordellidaeMordellidae sp.04HerbivorNitidullidaeNitidullidae sp.04MycophagusNitidullidae sp.05MycophagusNitidullidae sp.06MycophagusNitidullidae sp.07MycophagusPhalacridaePhalacridae sp.01MycophagusPtillidaePtillidae sp.01DetritivorScarabaeidaeScarabaeidae sp.01HerbivorScarabaeidae sp.05HerbivorScirtidae sp.01DetritivorScirtidae sp.02Detritivor1Scirtidae sp.04Detritivor1Scolytidae sp.01MyophagusScolytidae sp.03MyophagusScolytidae sp.05MyophagusScolytidae sp.06MyophagusScolytidae sp.12MyophagusScirtidaeScolytidaeScydmaenidae Scydmaenidae sp.01PredatorScydmaenidae sp.02PredatorSilvanidaeSilvanidae sp.01DetritivorSphindidaeSphindidae 111112111111111311111111111111311PT: perangkap pitfall; MT: perangkap malaise101

Rahayu et al: Keanekaragaman serangga di pasca tambangLanjutan Tabel 1.Umur lahan reklamasiFamiliMorfospesiesPeranan246810HutanPT MT PT MT PT MT PT MT PT MT PT MTStaphylinidaeStaphylinidae sp.01Predator1Staphylinidae sp.02PredatorStaphylinidae sp.03PredatorStaphylinidae sp.04Predator1Staphylinidae sp.05Predator151Staphylinidae sp.06Predator153Staphylinidae sp.07PredatorStaphylinidae sp.09PredatorStaphylinidae sp.10PredatorStaphylinidae sp.13PredatorStaphylinidae sp.15PredatorStaphylinidae sp.16Predator1Staphylinidae sp.19Predator4Staphylinidae sp.21PredatorStaphylinidae sp.22PredatorStaphylinidae sp.23PredatorStaphylinidae sp.24PredatorStaphylinidae sp.25Predator1Staphylinidae sp.26Predator1125111131113111112111Tenebrionidae Tenebrionidae sp.01DetritivorTenebrionidae sp.02Detritivor1Tenebrionidae sp.03Detritivor1Tenebrionidae sp.04DetritivorTenebrionidae sp.05DetritivorTotal11111495209141610Total yang tertangkap pitfall trap158Total yang tertangkap malaise trap62133510309PT: perangkap pitfall; MT: perangkap malaisetahun dan hutan (Tabel 2). Hal ini menunjukkankeanekaragaman Coleoptera di seluruh umurreklamasi masih tergolong sedang yangmemperlihatkan kondisi ekosistem masih belumstabil. Walaupun demikian, kemerataan spesies dilahan reklamasi mendekati dengan keadaan hutan.Distribusi spesies sangat merata dan dominasispesies tidak terjadi, akan tetapi pada reklamasiumur 2 tahun mengindikasikan masih terjadinyadominasi spesies (Tabel 1).Peran fungsional ColeopteraPeran fungsional Coleoptera dikelompokanmenjadi 4 kelompok, yaitu predator, herbivora,mycophagus (pemakan fungi), dan detritivor102(pemakan bahan organik dan scavenger).Pemerangkapan Coleoptera berdasarkan peranmemperlihatkan bahwa masing-masing umurreklamasi memiliki proporsi dan komposisi peranfungsional yang berbeda.Hasil penelitian menunjukkan bahwakelimpahan Coleoptera predator (F5,54 2,886;P 0,023) berbeda nyata antar umur reklamasi,sedangkan Coleoptera herbivor (F5,54 0,827;P 0,536), detritivor (F5,54 1,103; P 0,371)dan mycophagus (F5,54 0,901; P 0,488) tidakberbeda nyata. Coleoptera predator melimpahpada umur reklamasi muda (2–4 tahun) kemudianmelimpah lagi diumur reklamasi tertua (10 tahun)dan hutan (Gambar 3). Hal tersebut tampak dari

Jurnal Entomologi Indonesia, November 2017, Vol. 14, No. 2, 97–106keberadaan Famili Carabidae, Cicindelidae, danStaphylinidae pada umur tersebut. Kemudianpada lahan reklamasi umur 10 tahun dan hutan,Coleoptera predator meningkat dari segi jenisterutama dari Famili Staphilinidae.Kelimpahan Coleoptera hebivora walautidak berbeda nyata antar umur reklamasi,kelimpahannya meningkat pada lahan reklamasiberumur 6 hingga 8 tahun (Gambar 3). Covercrop yang lebat dan pohon pioneer telah tumbuhtinggi di lahan reklamasi umur 6 tahun dan8 tahun mendukung berkembangnya koloniColeoptera herbivora. Kumbang yang habitatnyadi semak-semak atau cover-crop, seperti FamiliChrysomelidae dan Coccinellidae banyak ditemukan di umur reklamasi tersebut. Selain itu,juga ditemukan juga Famili Budprestidae yanghabitatnya pada pohon kayu juga ditemukan direklamasi umur 6 tahun dan 8 tahun. Namun, padareklamasi umur 10 tahun Coleoptera herbivorakembali rendah karena predator kembali melimpah(Gambar 3). Coleoptera detritivor keberadaannyaditemukan ketika reklamasi berumur 4 hingga 10tahun dan hutan (Gambar 3). Kelimpahan detritivorditemukan ketika umur reklamasi bertambah tuadan keberadaannya tidak ditemukan pada lahanyang tidak berserasah, seperti lahan reklamasiberumur 2 tahun.Komposisi spesies ColeopteraHasil ANOSIM menunjukkan bahwa komposisi spesies Coleoptera berbeda nyata antarumur reklamasi (R 0,625; P 0,003). Halini menunjukkan bahwa masing-masing umurreklamasi memiliki komposisi spesies Coleopterayang berbeda. Berdasarkan hasil NMDS jugamengindikasikan adanya pola komposisi spesiesantar umur reklamasi, seperti komposisi spesiesreklamasi umur muda (2–4 tahun) terlihat terpisahdengan komposisi spesies reklamasi umur sedanghingga tertua (6–10 tahun) (Gambar 4). Selain itu,terlihat pola komposisi spesies reklamasi umur 6tahun keatas lebih mendekati komposisi spesies dihutan.PEMBAHASANBertambahnya umur lahan reklamasi akanmenambah kanopi pohon dan serasah sehinggamengubah mikrohabitat yang ada sebelumnya.Berubahnya mikrohabitat dapat memengaruhiTabel 2. Nilai keanekaragaman indeks Shannon-Wiener pada setiap umur reklamasiUmurJumlah familiJumlah spesiesJumlah 610,9080,8360,944Persentase kelimpahan (%)E: nilai kemerataan spesies; H: nilai keanekaragaman alpha Shanon-Wiener.Umur reklamasiGambar 3. Proposi kelimpahan Coleoptera berdasarkan peran fungsionalnya di lahan reklamasi.103

-0,4-0,20,00,20,40,6Rahayu et al: Keanekaragaman serangga di pasca tambang-0,4-0,20,00,20,40,6Gambar 4. Komposisi spesies Coleoptera berdasarkan hasil analisis NMDS, stress: 0,127. Garis menunjukkanreklamasi umur yang sama (plot).kelimpahan, kekayaan spesies kumbang sertakomunitasnya (Peace & Venier 2006). Namun,hasil penelitian ini tidak menunjukkan adapengaruh bertambahnya umur reklamasi terhadapkelimpahan maupun kekayaan Coleoptera. Dalampenelitian serupa menunjukkan bahwa kekayaanColeoptera tidak berbeda nyata pada umur lahanyang berbeda, hal tersebut dapat disebabkan olehproses suksesi yang lambat atau komunitas lahanyang sama antar umur yang berbeda (Skalski &Pośpiech 2006), seperti penanaman pohon pioneeryang sama pada lahan reklamasi.Kelimpahan dan kekayaan Coleoptera tidakberkorelasi dengan umur reklamasi begitupuladengan nilai keanekaragaman antar umurreklamasi juga masih masih kurang dari nilai3. Hal tersebut menunjukkan adanya tekananekologis yang terjadi (Restu 2002) sehinggakeanekaragaman Coleoptera di area reklamasimasih belum sepenuhnya stabil, seperti dilahan hutan. Dalam penelitian Riley & Browne(2011), nilai keanekaragaman area reklamasiantara lahan muda dan lahan umur tua memilikiperbedaan yang nyata, namun dalam penelitianini keanekaragaman antar umur reklamasi tidakberbeda nyata. Hal ini dapat disebabkan karenapengambilan sampel yang dilakukan pada lahanreklamasi yang memiliki rentang umur yang masihberdekatan sehingga tipe dan struktur vegetasiantar lahan reklamasi masih tergolong sama.Webb et al. (1999), menyatakan bahwa tipe danstruktur vegetasi suatu area dapat mempengaruhikeberadaan spesies di area tersebut.104Perbedaan umur reklamasi tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata maupun korelasidengan kelimpahan dan kekayaan Coleoptera,namun umur reklamasi lebih memengaruhiperanan fungsional Coleoptera. Proporsi dankomposisi peran fungsional Coleoptera akansemakin kompleks seiring dengan bertambahnyaumur reklamasi. Lahan muda didominasi olehColeoptera predator dibandingkan herbivora.Coleoptera predator, seperti Famili Carabidaedan Cicindelidae dilaporkan melimpah di lahanmuda atau lahan terbuka (Riley & Browne 2011).Coleoptera predator, seperti Carabidae dapatditemukan pada lahan awal suksesi (New 1997).Famili ini juga dapat ditemukan di lahan mudadan mudah tertangkap di perangkap pitfall karenafamili ini merupakan predator yang hidup danaktif mencari mangsa di permukaan tanah (CSIRO1991). Proporsi predator juga melimpah pada lahanyang memiliki kanopi yang tertutup (Schowalter2011), seperti reklamasi tua dan hutan. PenelitianSusilo et al. (2009) menunjukkan bahwa hutanmemiliki kelimpahan dan kekayaan Coleopterapredator yang tinggi, hal ini diduga karena proporsihebivora atau mangsa yang rendah.Vegetasi seperti rerumputan dan tanamanherba meningkat kelimpahannya pada reklamasisedang ( 4 tahun). Meningkatnya vegetasimenyebabkan sumberdaya herbivora melimpahsehingga proporsi herbivora juga meningkat.Kielhorn et al. (1999) menyimpulkan bahwaadanya korelasi positif antara jumlah vegetasi sertajumlah Coleoptera tanah. Menurut Brown (1985),

Jurnal Entomologi Indonesia, November 2017, Vol. 14, No. 2, 97–106vegetasi mendukung siklus hidup herbivora, selainitu serangga yang berasosiasi dengan tanamanditemukan ketika reklamasi berumur 4 tahunkeatas. Hal tersebut didukung juga oleh penelitianSkalski & Pośpiech (2006) yang menunjukkanbahwa Coleoptera hebivora melimpah danmeningkat pada reklamasi berumur muda ke umurreklamasi sedang.Coleoptera herbivora masih ditemukan direklamasi muda, namun Coleoptera detritivortidak ditemukan. Kumbang scavenger ataudetritivor, seperti Tenebrionidae hidup padahabitat yang memiliki banyak bahan organikkarena banyak berperan dalam menguraikanbahan organik (Susilo et al. 2009). Adanyabahan organik diketahui dapat meningkatkanjumlah kumbang tanah hingga lebih dari 200%(Kielhorn et al. 1999). Coleoptera detritivor darihasil penelitian menunjukkan umumnya mulaiberkoloni pada suksesi sudah lanjut, seperti umurreklamasi yang sudah tua dan hutan (Schowalter2011). Berdasarkan komposisi Coleoptera yangditemukan, diketahui bahwa peluang keberhasilanserta kecepatan suksesi di area penelitian sangatbergantung kepada banyak faktor, seperti tipe danstruktur vegetasi, keberadaan bahan organik yangmerupakan sumber daya bagi Coleoptera.Komposisi morfospesies Coleoptera memperlihatkan diskriminasi antar umur reklamasiterutama pada umur reklamasi muda dengan umurreklamasi tua. Hal tersebut sesuai dengan harapanteori dasar suksesi bahwa terdapat komposisispesies yang berbeda pada umur reklamasi muda,umur tua, dan hutan (Gollan et al. 2011). Konsepdasar suksesi merupakan proses berkolonisasikembali organisme di suatu lahan, seperti lahanreklamasi. Proses suksesi ini akan mengubahserta menggantikan suatu spesies dan asosiasidiantara spesies lainnya seiring berjalannya waktu(Young et al. 2001). Bertambah waktu atau umurlahan maka komposisi spesies Coleoptera akanbertambah atau tergantikan oleh spesies lain.KESIMPULANKeanekaragaman antar umur reklamasi tidakada perbedaan. Kelimpahan dan kekayaan spesiesColeoptera tidak berkorelasi dengan pertambahanumur reklamasi. Keanekaragaman di area reklamasimasih menuju ekosistem yang stabil dan masihterganggu oleh tekanan ekologis. Pertambahanumur reklamasi cenderung mempengaruhi peranfungsional Coleoptera dan komposisi spesiesColeoptera yang ada. Coleoptera predator padaumur reklamasi muda mendominasi, sedangkanherbivora dan detritivor mulai meningkat padaumur reklamasi sedang hingga tua. Komposisispesies Coleoptera reklamasi tua lebih mendekatikomposisi spesies hutan dibandingkan dengankomposisi spesies reklamasi muda.UCAPAN TERIMA KASIHKami mengucapkan terima kasih kepadaSoutheast Asia Regional Centre for TropicalBiology (SEAMEO BIOTROP) dan PT. BerauCoal sebagai sponsor penelitian. Terima kasihkepada Departemen Proteksi Tanaman, FakultasPertanian, Institut Pertanian Bogor, HeriTabadepu SP. dari Peka Indonesia. LaboratoriumPengendalian Hayati Adha Sari, dan Timidentifikasi (Rizki Nazareta, Rado, Lena danSamsi).DAFTAR PUSTAKABradshaw AD. 1983. The reconstruction ofecosystems. Journal of Applied Ecology20:1–17. doi: https://doi.org/10.2307/2403372.BrownVK. 1985. Insect herbivores and plantsuccession. Oikos 44:17–22. doi: https://doi.org/10.2307/3544037.Babin-Fenke J, Anand M. 2010. Terrestrialinsect communities and the restoration of anindustrially perturbed landscape: Assessingsuccess and surrogacy. Restoration Ecology18:73–84. doi: rror D, Triplehorn CH, Johnson NF. 1996. AnIntroduction to the Study of Insects, 6th ed. Ohio:Saunders College Publishing.Carson WP, Root RB. 1999. Top–down effectsof insect herbivores during early succession:influence on biomass and plant dominance.Oecologia 121:260–272. doi: https://doi.org/10.1007/s004420050928.105

Rahayu et al: Keanekaragaman serangga di pasca tambangCooke JA, Johnson MS. 2002. Ecological restorationof land with particular reference to the miningof metals and industrial minerals: A review oftheory and practice. Environmental TechnologyReviews 10:41–71. doi: https://doi.org/10.1139/a01-014.CSIRO. 1991. The Insects of AustraliaA Textbookfor Students and Research Workers Vol I &II. Division of Entomology. Carlton Victoria:Melbourne University Press.Gollan JR, de Bruyn LL, Reid N, Smith D, Wilkie L.2011. Can ants be used as ecological indicators ofrestoration progress in dynamic environments?A case study in a revegetated riparian zone.Ecological Indicators 11:1517–1525. Kielhorn KH, Keplin B, Hüttl RF. 1999. Groundbeetle communities on reclaimed mine spoil:Effects of organic matter application andrevegetation. Plant and Soil 213:117–125. an AE. 1988. Ecological Diversity and ItsMeasurement. London: Chapman and Hall. r JD, Orabi G, Bisevac L. 2007. Ants(Hymenoptera: Formicidae) pass the bioindicatorscorecard. Myrmecological News 10:69–76.New TR. 1991. Insect as Predator. Sydney: NewSouth Wales University Press.Peraturan Pemerintah Indonesia. 2010. PeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor 78Tahun 2010 tentang: Reklamasi dan PascaTambang. Jakarta: Republik Indonesia.Pearce JL, Venier LA. 2006. The use of ground beetles(Coleoptera: Carabidae) and spiders (Araneae) asbioindicators of sustainable forest management:A review. Ecological Indicators 6:780–793. R Development Core Team. 2013. R: A languageand environment for statistical computing. RFoundation for Statistical Computing.106Restu IW. 2002. Kajian Pengembangan WisataMangrove di Taman Hutan Raya Ngurah RaiWilayah Pesisir Selatan Bali. Tesis. Bogor:Institut Pertanian Bogor.Riley KN, Browne RA. 2011. Changes in groundbeetle (Coleoptera: Carabidae) diversity andcommunity composition in age structured inPiedmont forests. ZooKeys 147:601–621. alter TD. 2011. Insect Ecology: An EcositemApproach. 3th edition. Oxford: Elseveir.Skalski T, Pośpiech N. 2006. Beetles ces. European Journal of Soil Biology42:316–320. doi: ht MR, Hunder MD, Watt AD.2008. Ecologyof Insect Concept and Applications. Oxford:BlackWell.Susilo FX, Indriyati, Hardiwinoto S. 2009. Diversityand abundance of beetle (Coleoptera) functionalgroups in a range of land use system in Jambi,Sumatra. Biodiversitas 10:195–200. doi: https://doi.org/10.13057/biodiv/d100406.Wardle DA, Bardgett RD, Callaway RM, Vander Putten WH. 2011. Terrestrial ecosystemresponses to spesies gains and losses. Science332:1273–1277. doi: https://doi.org/10.1126/science.1197479.Webb NR, Clarke RT, Nicholas JT.1984.Invertebrate diversity on fragmented CallunaHeathland: Effects of surrounding vegetation.Journal of Biogeography 11:41–46. doi: https://doi.org/10.2307/2844774.Young TP, Chase JM, Huddleston RT. 2001.Community succession and assembly: comparing, contrasting and combining paradigmsin the context of ecological restoration.Ecological Restoration 19:5–18. doi: https://doi.org/10.3368/er.19.1.5.

Keanekaragaman dan peran fungsional serangga Ordo Coleoptera di area reklamasi pascatambang . malaise trap in a 100 meter transects for each age revegetation. The results showed that there is no . dan rusa

Related Documents:

keanekaragaman dan banyaknya jenis organisme yang hidup dalam suatu komunitas termasuk serangga yang memiliki banyak peranan dalam ekosistem. Namun perubahan tata guna lahan pada hutan hujan tropis memiliki akibat yang kuat terhadap struktur vegetasi dan fungsi lanskap sehingga menyebabkan

ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antarspesies, dan ekosistem. Soerianegara (1996) mengatakan bahwa indeks keanekaragaman merupakan tinggi rendahnya suatu nilai yang menunjukkan tinggi rendahnya keanekaragama

Ujian Tengah Semester 9. dan 10 Mahasiswa mampu memahami peran dan fungsi komputasi pada pembelajaran matematika Peran dan fungsi komputasi - Diskusi - Tanya-jawab - Inquiry - Discovery - Penugasan 2 x 100 menit Merumuskan dan menyimpulkan kembali peran dan fungsi komputasi pada pembelajaran matematika - Kehadiran - Memberikan pendapat

Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta hewan dan tumbuhan endemik ( penyebaran terbatas ). Hewan – hewan di Indonesia memiliki tipe Oriental / Asia ( Kawasan Barat Indonesia ) dan Australia ( Kawasan Timur Indonesia) serta Peralihan. Diantara kawasan barat dan peralihan dibatasi oleh garis Wallace sedangkan antara kawasan .

ix ABSTRAK Azizah, Nurul. 2015. ”Pengaruh Ketidakjelasan Peran, Konflik Peran, Profesionalisme, Budaya Organisasi, dan Tekanan Anggaran Waktu (Time Budget Pressure) terhadap Kinerja Auditor”. Skripsi.

Peran pemakaian deiksis persona yang ditemukan meliputi peran deiksis persona pertama sebagai pembicara, peran deiksis persona kedua sebagai lawan bicara, dan peran deiksis persona ketiga sebagai persona yang dibicarakan. Kata kunci: Deiksis Persona, Bahasa Musi

51 Peran Minat Kerja . Jurnal Media Komunikasi Pendikan Teknologi dan Kejuruan PERAN MINAT KERJA DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK Sulistianingsih AS.1*, Mojibur Rohman2, Zaudah Cyly Arrum Dalu, M.3 1,3 STT STIKMA Internasional Malang 2UNIRA Mal

Am I My Brother's Keeper? is a project by British artist Kate Daudy, who has transformed a large UNHCR tent; previously home to a Syrian refugee family in Jordan’s Za’atari camp into a participatory art installation focussing on the concepts of home and identity. During the year and a half she spent researching the project, Daudy visited refugee camps in Jordan. There and across Europe and .