PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN (Suatu Kajian .

3y ago
18 Views
2 Downloads
540.04 KB
42 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Asher Boatman
Transcription

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN(Suatu Kajian Pustaka)OlehIr. U T A M I , M SNIP. 19540527 1983 03 2001Prodi : AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS UDAYANA20181

Daftar IsiDaftar Isi .2Daftar Tabel .3I PENDAHULUAN.41.1 Latar Belakang .51.2 Cahaya Matahari .61.3 Kuantitas Cahaya .81.4 Kualitas Cahaya .9II CAHAYA SEBAGAI FAKTOR TUMBUH.122.1 Karakteristik Radiasi Matahari .132.2 Respon Tanaman terhadap Radiasi Matahari .172.3 Sifat Optikal Tanaman .182.4 Radiasi Neto .202.5 Distribusi Radiasi di dalam Tajuk Tanaman .23III INTENSITAS CAHAYA DAN PENGGOLONGAN TANAMAN .263. 1 Struktur Kanopi dan Intersepsi Cahaya .283.2 Biomssa dan Intersepsi Cahaya .31IV RESPON TANAMAN TERHADAP INTENSITAS CAHAYA RENDAH .34V KESIMPULAN .38DAFTAR PUSTAKA .402

Daftar TabelTable 1 A&B Tabel Intensitas Cahaya Jenuh Untuk Beberapa Kultivar Tanaman .8Table 2 Rincian Spektrum Radiasi Matahari dan Pengaruhnya pada Tumbuhan .11Table 3 Intensitas Cahaya Jenuh Untuk Beberapa Kultivar Tanaman .11Table 4 Istilah yang digunakan dalam pengukuran radiasi .16Table 5 Beberapa konversi satuan yang berhubungan dengan energy .173

Daftar GambarGambar 1 Respon luas daun ketimun (Cucumis sativus) terhadap jumlah cahaya harian.Nilainya mencapai maksimum pada saat cahaya mencapai 2,5 MJ m-2hari -1 .7Gambar 2 Gambaran ideal hubungan antara reflektivitas, transmisivitas dan absorbsivitaspada daun hijau .20Gambar 3 Diagram pertukaran energy gelombang panjang dan gelombang pendek antaradaun dan lingkungan (Catatan diff baur, dir langsung). .21Gambar 4 Hubungan antara indeks luas daun dengan fraksi radiasi yang diintersepsi tajuktanaman, sesuai persamaan f 1- ekl ( Squire,1990,dalam Impron,2000) .254

I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangCahaya matahari, suhu, CO2, air, dan nutrisi tanaman merupakan faktorpenunjang utama untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Akan tetapi, padakaryatulis ini hanya akan dibahas satu parameter penting bagi syarat tumbuh tanamanyaitu cahaya matahari atau radiasi matahari yang sangat menentukan terhadap aktivitasorganisme di alam, tanpa bermaksud untuk mengurangi pentingnya unsur-unsurlainnya didalam mempengaruhi proses-proses fisiologi tanaman.Cahaya matahari merupakan sumber energy bagi segala aktivitas kehidupan organismehidup di permukaan bumi. Hampir 99% dari energy yang dipergunakan bumi berasaldari cahaya matahari dan sisanya berasal dari aktivitas vulkanik, proses penghancuransisa-sisa organisme yang telah mati, proses fermentasi serta pembakaran fosil-fosilyang tersimpan dalam tanah, seperti gas alam, minyak bumi, batubara, mineral, panasbumi, air terjun dan lain sebagainya (Arifin, 1989) Berdasarkan hal tersebut di atasmaka secara global radiasi matahari berperan sebagai :1. Sumber energy bagi berbagai aktivitas proses-proses fisik yang terjadi di permukaanbumi.2. Penyebab utama terjadinya perubahan-perubahan terhadap keadaan cuaca ataupunfaktor iklim lainnya.3. Sebagai sumber energy dalam proses penguapan air, yang selanjutnya akan sangatmenentukan proses penyebaran air di permukaan bumi.4. Sebagai sumber energy bagi aktivitas kehidupan oerganisme dalam berbagai prosesproses metabolisme, serta sumber energy untuk proses fotosintesis bagi tanaman.Jika ditinjau secara langsung, hubungan radiasi matahari dengan sifatpertumbuhan tanaman maupun mahluk lain, maka dapat dilihat dari pengaruhintensitas, kualitas, dan lama penyinaran (fotoperiodism) (Arifin, 1988). Dilihat darisegi fisika maka radiasi matahari yang lebih popular dengan sebutan cahaya matahari,memiliki sifat kembar yakni sebagai gelombang cahaya (gelombang elektro magnetik)dan sebagai partikel (foton) yang dikaidkan dengan kualitas dan kuantitas cahaya,5

sehingga cahaya matahari dapat dibagi dua kategori yaitukualitas dan kuantitascahaya (Jumin, 1989).1.2 Cahaya MatahariEksistensi dari ekosistem terrestrial dapat dipertahankan keberlangsungannyakarena adanya radiasi matahari,atau lebih tepatnya karena adanya PhotosyntheticallyActive Radiation (PAR), yaitu panjang gelombang radiasi yang dipergunakan di dalamproses fotosintesis (panjang gelombang antara 380 dan 720 nm). Cahaya mataharimerupakan faktor utama penentu fotosintesis global, sehingga terdapat hubungankuantitatif yang erat diantara penyerapan cahaya matahari dan produksi biomassadunia. Hubungan yang erat ini biasanya terlihat dengan lebih jelas pada komunitastanaman yang dibudidayakan, seperti tanaman pertanian, perkebunan, dan tanamanhortikultura.Tanaman secara menakjubkan dapat beradaptasi pada berbagai kondisilingkungan cahaya, dari kondisi sangat gelap di bawah kanopi ekosistem hutan sampaikondisi sangat terang di daerah gurun pasir dan puncak pegunungan.Padakondisi lingkungan cahaya yang rendah, tanaman harus dapat menyerap cahaya dengancukup untuk dapat tetap hidup.Untuk dapat melakukanhal ini, mereka harusmemaksimumkan terhadap jumlah cahaya yang diserap. Sebaliknya, pada kondisilingkungan cahaya yang tinggi, selain tanaman harus memaksimumkan kapasitaspenggunaan cahaya, mereka juga harus mempunyai kemampuan menangani kelebihancahaya ketika cahaya matahari yang mereka terima lebih besar dari kapasitasfotosintesisnya.beberapaSebagai akibat dari tekanan lingkungan ini tanaman mempunyaimekanisme untuk dapat mengoptimumkan intersepsi, penyerapan, danpenggunaan cahaya, berdasarkan lingkungan cahaya dimana mereka tumbuh danberkembang.Sebagai contoh hubungan antara luasan daun tanaman dalam penggunaanradiasi matahari yaitu pada tanaman ketimun (Cucumis sativus) , pertumbuhandaunnya (yang ditunjukkan dengan indeks luas daun (LAI) atau leaf area index)bertambah dengan meningkatnya cahaya matahari (Newton,1963). Meningkatnyaindeks luas daun ini disebabkan karena bertambah banyaknyajumlah sel daun6

(ditunjukkan pada Gambaar 1).Ketebalandaun juga dipengaruhioleh radiasimatahari, dimana lapisan palisade daun semakin tebal dengan meningkatnya cahayamatahari yang diterima oleh daun. Volume sel-sel daun ketumun tersebut berlipat duabesarnya di bawah tingkat radiasi yang sangat tinggi( 3,11 X 10-5 mm3 pada radiasi3,2 MJ m-2 d-1 , dibandingkan dengan 1,46 X 10 -5m m 3 pada radiasi0,5 M J m-2d-1 ).Gambar 1 Respon luas daun ketimun (Cucumis sativus) terhadap jumlah cahaya harian. Nilainya mencapaimaksimum pada saat cahaya mencapai 2,5 MJ m-2hari -1Daun-daunyang mempunyai lapisan palisade yang lebih tebal ini akanmempunyai kapasitas fotosintesis yang lebih besar (per m-2) pula, sehingga netassimilation rate (NAR) atau laju asimilasi bersih akan lebih besar, dan relative growthrate (RGR) atau laju tumbuh relative secara potensial bisa lebih tinggi. Jika tumbuhpada kondisi radiasi matahari yang rendah, maka daun-daun ini akan menjadi lebihtipis dan potensi laju tumbuh relative (RGR) nya akan menurun.7

1.3 Kuantitas CahayaWalaupun sifat-sifat yang di bawa oleh ke dua sifat cahaya tersebut yaitu sifatgelombang dan sifat foton yang dapat berbentuk paket-energy yang sebanding denganfrekwensinya, maka yang sangat penting bagi respon terhadap pertumbuhan danperkembangan tanaman sebagai energy cahaya dan energy panasw (Jumin,1989).Intensitas cahaya matahari (jumlah cahaya) yang diterima pada permukaan bumi ditentukan oleh letak lintang dan musim. Lintang yang berhubungan langsung dengansudut datangnya sinar matahari terhadap permukaan bumi. Sudut datang matahariberhubungan langsung dengan musim, terutama kemiringan (slope), dan topografibumi (Arifin,1089, Jumin, 1989). Selanjutnya Arifin (1989) memberikan uraiantentang jumlah energi matahari yang diterima langsung pada permukaan bumi maupunpada lapisan luar atmosfer yang dibedakan atas derajad lintang dan kedudukanmatahari yang dapat dilihat pada Table 1 berikut :A. Radiasi yang Sampai pada Batas Luar AtmosferLintangWaktutempat/ bulan0-1010-2020-3030-4040-5050-6060-9021 Desember0,5490,4650,2730,2730,1730,0790,00621 Maret0,6190,6010,5630,5090,4410,3580,21121 Juni0,5700,7290,6640,6840,6890,6830,70323 September0,6100,5920,5560,5030,4350,3530,208B. Radiasi yang Masuk Atmosfer dan Sampai di BumiLintangWaktutempat/ bulan0-1010-2020-3030-4040-5050-6060-9021 Desember0.1640.1610.1350.0830.0360.0130.00121 Maret0.1910.2240.2060.1610.1160.0960.05521 Juni0.1440.1700.2160.2330.1830.1390.13323 September0.1700.1620.2010.1830.1310.0790.028Table 1 A&B Tabel Intensitas Cahaya Jenuh Untuk Beberapa Kultivar TanamanSumber : Arifin,(1989)8

1.4 Kualitas CahayaKualitas cahaya adalah merupakan mutu cahaya yang diterima atau yangsampai pada permukaan bumi yang dinyatakan dengan panjang gelombang (cahayamempunyai sifat elektro magnetic).Cahaya tampak (PAR)mempunyai panjanggelombang antara 400 s/d 760 nm yang terdiri ataws berbagai panjang gelombang,yang berpengaruh langsung pada aktivitas pertumbuhan dan perkembangan tanaman.Panjang gelombang di luar cahaya tampak mempunyai pengaruh specific terhadappertumbuhan tanaman atau terhadap mikroklimat, seperti suhu tanah ( Arifin,1989;Chang,1976).Radiasi matahari terdiri dari spectra ultraviolet (panjang gelombang 0,38 myang berpengaruh merusak karena daya bakarnya sangat tinggi,photosyntheticallyactive radiation (PAR) yang berperanspectramembangkitkan prosesfotosintesis dan spectra infra merah ( 0,74 m) yang merupakan pengatur suhu udara.Spektra radiasi PAR dapat dirinci lebih lanjut menjadi pita-pita spectrum yang masingmasing memiliki karakteristik tertentu (dapat dilihat pada Tabel 2. Ternyata spectrumbiru memberikan sumbangaan yang paling potensial dalam aktivitas fotosintesis padatanaman.Pada proses fotosintesis pengikatan energy cahaya berlangsung di saat terjadiasimilasi fosfat yaitu sebagai berikut;ADP Pi energy cahaya ---------------- ATP H2OTerlihat bahwa adhenosin diphosphate (ADP) pada sel khlorofil setelah memperolehcahaya cukup akan mengikat ion fosfat (Pi) untuk membentuk ade3nosin triphosphate(ATP) sebagai persenyawaan fosfat yang sangat tinggi kndungan energy kimianya.Pada saatnya nanti tubuh tanaman memerlukan energy dan sebagian ATP akan dibakardan diurai kembali menjadi ADP pada proses respirasi. Dari proses kebalikanfotosintesis tersebut dihasilkan energy (energy kimia) . Penurunn intensitass cahaya,khususnya spectrum biru menyebabkan turunnya kdar ATP dan NADPH2 (dihidroxynikotin amide dinucleotide phosphate) sehingga laju fotosintesis berkurang. Di sianghari terik dan langit bersih di waktu musim kemarau intensitas cahaya matahari dapat9

25 – 30 % yang dapatmendekati jumlah 10.000 ft.c (foot condle) tetapi hanyadimanfaatkan oleh tanaman (pada umumnya) sesuai dengan tingkat kejenuha cahaya.Kadangkala dapat mencapai 60%. Hanya daun paling luar dari tajuk suatu tanamanyang dapat mencapai jenuh cahaya, sedangkan lapisan daun sebelah dalam / bawahhanya dapat menggunakan cahaya dalam jumlah semakin kecil karena terlindung.Pada tingkat cahaya jenuh penambahan intensitas cahaya tidak meningkatkan intensitasfotosintesis. Tingkat kejenuhan cahaya beberapa kultivar tanaman dapat dilihat padaTabel 3.NomorPitaNama SpektrumPjg. Gelombang(micron)I.Infra Merah 1.00II.Merah Jauh (far 0.72 – 1.00red)III.Merah0.61 – 0.72IV.Hijau dan kuning0.51 – 0.61V.Biru0.41 – 0.51VI.Ultraviolet0.315 – 0.41Pengaruh pada tumbuhan- Diserap dan diubah tumbuhanmenjadi panas sensible.- Tidak mempengaruhi prosesbiokimia.- Pemanjangan batang dan organlainnya.- Mempengaruhi fotoperiodisme,perkecambahan, pembungaandan pewarnaan buah.- Sebagian besar diserap klorofiluntuk fotosintesis- Mempengaruhi fotoperiodisme- Pengaruhnya lemah, terhadapfotosintesis maupun aktifitaspembentukkan sel- Spektrum yang terkuatpeneyerapannya oleh klorofil- Terkuat pengaruhnya padafotosintesis dan pembentukkanorgan, khususnya pada spectrumviolet-datar biru.- Mempengaruhi pembentukkanorgan daun menjadi lebih sempitdan tebalVII.Ultraviolet0,280 – 0.315- Merusak sel tumbuhan10

VIII.Ultraviolet 0.280-Mematikanseltumbuhandengan cepat- Membunuh jasad renikTable 2 Rincian Spektrum Radiasi Matahari dan Pengaruhnya pada Tumbuhan(sumber data Chang, 1976)Tabel 3 Intensitas Cahaya Jenuh Untuk Beberapa Kultivar TanamanKultivar TanamanIntensitas Cahaya Jenuh (Foot Candle)Beberapa tanaman Heliofit:1. Tebu (Saccarrum officcinarum)2. Padi (Oryza sativa) : Yaponica (padi subtropika)60005000 – 6000Indica (padi tropika)38003. Gandum (Triticum aestivum)53004. Bit Gula (Beta vulgaris)44005. Kentang (Solanum tuberosum)30006. Jagung (Zea mays)2500 – 30007. Alfalfa (Medicago sativa)3400 – 47008. Bunga Matahari (Helianthus annuus)28009. Kedelai (Glicyne max)230010. Tomat (Lycoper sicumesculentum)200011. Tembakau (Nicotiana tabacum)230012. Apel (Malus sylvestris)4050 – 440013. Castor bean220014. Kapas (Gossypium hirsutum)2000Table 3 Intensitas Cahaya Jenuh Untuk Beberapa Kultivar Tanaman11

II CAHAYA SEBAGAI FAKTOR TUMBUHCahaya matahari merupakan sumber energy bagi berbagai proses yang terjadi dipermukaan bumi.Khusus bagi kehidupan tanaman yang merupakan organismeautotroph yang dapat menyediakan makanan organisme lain dalam bentuk zat organicmelalui proses fotosintesis dan fotorespirasi. Pengaruh cahaya memiliki arti pentingbagi pertumbuhan tanaman, terutama peranannya dalam kegiatan-kegiatanfisiologis(Jumin, 1989)Ditinjau dari faktor cahaya matahari sebagai factor tumbuh bagitanaman, maka cahaya dapat dibedakan menjadi tiga komponen yaitu :1) intensitas cahaya ,2) kualitas cahaya, dan 3) lama penyinaran (Chang, 1968).Diantara ke tiga komponen cahaya tersebut diatas, maka intensitas cahaya matahariyang merupakan komponen kritis yang mempengaruhi langsung hasil fotosintat padatanaman. Selanjutnya dua komponen cahaya lainnya yaitu foto periodismakualitas cahaya dalam tulisan ini tidak diuraikan lebih lanjut.danHasil fotosintesistanaman akan berkurang apabila intensitas cahaya berkurang tergantung pada speciestanaman. Menurut Trehow(1971 dalam Subronto dkk. 1977) , menyatakan bahwapenghambatan proses fotosintesis pada intensitas cahaya yang tinggi ( 10.000 footcandle) merupakan pengaruh tidak langsung dari intensita cahaya tersebut, dimanapada intensitas cahaya yang tinggi akan menyebabkan terjadinya penutupan daristomata dan mengurangi evapotranspirasi terutama melalui daun. Selanjutnya terjadipenghambatan pembentukan khlorofil dan kerusakan organ-organ fotosintesis yaituterjadinya lyisis khlorofil dan semua hal tersebut akan menyebabkan penghambatproses fotosintesis pada daun secara keseluruhan (Chang, 1968) .Intensitas cahaya yang tinggi di daerah tropis tidak seluruhnya dapat digunakan olehtanaman (Suseno, 1974) Energi cahaya yang digunakan oleh tanaman dalam prosesfotosintesis berkisar antara 0,5 sampai dengan 2 % dari jumlah total energy matahariyang tersedia untuk proses pertumbuhan. Sedangkan hasil fotosintesis yang terbentuktersebut akan berkurang apabila intensitas cahaya matahari yang di terima kurang daribatas optimal yang dibutuhkan oleh tanaman, dan ini sangat tergantung pada jenistanaman (Suseno, 1975).12

2.1 Karakteristik Radiasi MatahariSebagai gelombang elektromagnetik, radiasi matahari mempunyai dwi sifatyaitu sifat gelombang dan sifat partikel.Sifat gelombang lebih menonjol dalamkondisi vakum. Tetapi pada saat gelombang tersebut berinteraksi dengan atom ataumolekul, maka gelombang tersebut berperilaku seperti berkas korpuskul (benda kecil)yang dinamai foton (photon) atau kuanta cahaya (quanta) (Jones, 1986)Energi (E) suatu foton ditentukan oleh panjang gelombang (λ) atau frekuensi(f) sesuai persamaan:E hf hc/ λh 6,63 X 10-34 J.s (konstanta Plank) dan c 3 X 108 m.s-1(kecepatan cahaya).Contoh :Cahaya merah dengan λ 650 n m memiliki E (6,63 X 10 -34 J. s X 3 X 108m.s-1 / (6,5 X 10-7 m) ) 3,06 X 10-19 J ; sedangkan cahaya biru (λ 450 n m)memiliki E 4,42 X 10 -19 J (E λ - biru 44% lebih tinggi dari pada E λ - merah). Bila 1mol foton 6,023 X 1023foton (Bilangan Avogadro) , maka E per mol λ -Merah 1,84 X 10 -5 J mol -1 (yaitu 3,06 X 10 – 19 J X 6,023 X 1023).Total energy foton yang dapat diserap oleh suatu mol senyawa sering disebut 1Einstein. Jadi 1 einstein λ - merah 1,84 X 10dinyatakan dalam satuan e V (electron volt).5J.S. Energi foton dapat jugaSatu e V adalah tenaga yangdiperoleholeh electron dengan muatan electron (dengan muatan electron e 1,602 x10-19 C) yang dipercepat melalui beda potensial sebesar 1 volt, atau 1eV (e) (1V) (1,602 x 10-19 C) x (1V) 1,602 x 10-19 J. Total energy foton per mol adalah (1,602 x10-19 J x 6,023 x 1023 9,65 x 104J). Maka, dalam eV, E λ-biru (4,42 x 10-19 J) /(1,602 x 10-19 J / 1 eV) 2,76 eV. Sedangkan satu mol cahaya merah (λ 650 nm)adalah 1,9 eV (yaitu 1,84 x 105 / 9,65 x 104).Matahari memiliki suhu permukaan sekitar 6000 K, memancarkan energy yangterkonsentrasi pada gelombang antara 0,3 – 3 micron (Monteith 1973, Chang 1968).13

Jumlah energy maksimum per unit panjang gelombang terjadi pada λ o,48 micronsesuai dengan hokum Wein (λm 2897/6000). Integrasi dari seluruh spektrum radiasimatahari memberikan nilai kerapatan fluks radiasi sebesar 74 juta W m -2 (dapatdidekati dengan persamaan Stefan – Boltzmann), dan T (suhu permukaan matahari) 6000 K. Setelah menempuh jarak 150 juta km menuju bumi dengan waktu tempuhsekitar 8 menit, akan diperoleh nilai kerapatan fluks radiasi matahari yang sampaipuncak atmosfer sebesar 1360 W m-2. Pada saat melalui atmosfer, radiasi matahariakan mengalami proses refleksi (R) dan absorbs (A) akibat adanya awan, debu, uap air,dan molekul udara sehingga jumlah yang benar-benar ditransmisi (T) mencapaipermukaan bumi – dalam bentuk radiasi global (lo) yaitu gabungan radiasi langsung(direct) dan baur (diffuse) akan lebih kecil dari nilai 1360 W m-2. Wang & Ray (1984)memperkirakan bahwa nilai R, A dan T berturut-turut adalah 29,6%, 17% dan 53,4%.Sebagian dari T akan direfleksikan kembali sebesar 6,1% (albedo bumi) dan yang47,3% sisanya diserap oleh permukaan bumi yang digunakan untuk

1 PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN (Suatu Kajian Pustaka) Oleh Ir. U T A M I , M S NIP. 19540527 1983 03 2001 Prodi : AGROEKOTEKNOLOGI

Related Documents:

Modul.FIS 13 Optik SMK 1 A. Deskripsi Dalam modul ini anda akan mempelajari tentang optik. Materi optik disini lebih menekankan pada konsep cahaya, pemantulan dan pembiasan cahaya. Konsep cahaya diantaranya berkaitan dengan pengertian cahaya, sumber-sumber cahaya, dan warna cahaya. Pengertian cahaya dikaitkan dengan sifat-sifat cahaya,

1. Pengertian Cahaya 1.1. Cahaya adalah smtu gqala fais. Suatu sumber cahaya memancarkan energi, sebagian dari energi ini diubah menjadi cahaya tampak. Perambatan cahaya di ruang bebas dilakukan oleh gelombang- gelombang elektro magnetik. Jadi cahaya itu suatu gejala getaran. Geja

Pengaruh Intensitas Cahaya, Warna Display, dan Jenis Huruf . Pedoman Intensitas Penerangan 21 Tabel 2.2. Jarak Visual dan Tinggi Huruf 29 label 4.1. Nilai Kondisi Kerja 45 Tabel 4.2. Data Hasil Penelitian Untuk Cahaya 350 lux dan fulisan Fimes . Gambar 5.9. Grafik Intensitas Cahaya Terhadap Jumlah Kesalahan Per Detik xin 69 69. ABSTRAK

Modul XI Alat – Alat Optik II .97 . 1 MODUL I FISIKA OPTIK TUJUAN: Menjelaskan tentang fenomena cahaya dan pengujian terhadap teori cahaya. . Pengertian Muka gelombang & Sinar Cahaya . 2 MODUL I Sifat Cahaya . Gambar 2.1.Tentang proses pemantulan cahaya.

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat . Pengaruh Modal Intelektual terhadap Pertumbuhan Perusahaan - (Firms’ Growth). 29 2.4.2. Pengaruh Modal Intelektual terhadap .

1. Kegiatan Belajar 1 : Cahaya 2. Kegiatan Belajar 2 : Alat-alat Optik Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kompetensi menjelaskan konsep optika, yakni mengenai konsep cahaya dan alat-alat optik. Secara lebih khusus lagi. Anda diharapkan dapat: 1. Menjelaskan pengertian cahaya. 2. Menjelaskan sifat-sifat cahaya. 3.

Skripsi : Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pendapatan Perkapita Kabupaten Pandeglang Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap

classroom teaching to working as a reading specialist, curriculum developer, Title 1 teacher, staff developer, and Title 1 District Coordinator. She is the author of numerous books, articles, and videos and conducts presentations and workshops on literacy throughout the country. Program Advisor: Mary Hawley Mary Hawley is an educational consultant who has worked with teachers, educators, and .