KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA BERPRESTASI NASIONAL 2018 .

3y ago
222 Views
27 Downloads
839.21 KB
27 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Fiona Harless
Transcription

KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA BERPRESTASI NASIONAL 2018MODEL LAYANAN KESEHATAN INTEGRATED HEALTH CAREMENUJU INDONESIA SEHATDI ERA DISRUPSI TEKNOLOGIDisusun oleh:Intan Wahyu Cahyani155070607111014UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2018

LEMBAR PENGESAHANi

SURAT PERNYATAANii

KATA PENGANTARPuji hanya kepada Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul“Model Layanan Kesehatan Integrated Health Care Menuju Indonesia Sehat diEra Disrupsi Teknologi”. Dengan selesainya Karya Tulis ini, penulismengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada:1.Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesiaselaku penyelenggara Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional 2018.2.Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS, Wakil Rektor Bidang KemahasiswaanUniversitas jayayangbersediamembimbing dengan sabar dan senantiasa memberi semangat, sehinggapenulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.4.Prof. Dr. dr. Yuyun Yueniwati, Sp.Par(K) selaku Wakil Dekan BidangKemahasiswaan FK UB yang memberikan fasilitas dan dukungan, sehinggapenulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.5.Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes dekan Fakultas Kedokteran UniversitasBrawijaya yang telah memberikan penulis kesempatan menuntut ilmu diFakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.6.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini yangtidak dapat penulis sebutkan satu persatu.Penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun gunaperbaikan di masa yang akan datang.Semoga karya tulis ilmiah ini dapatmemberikan manfaat dan kontribusi bagi bangsa Indonesia.Malang, 13 April 2018Penulisiii

DAFTAR ISILEMBAR PENGESAHANSURAT PERNYATAAN . iSURAT PERNYATAAN . iiKATA PENGANTAR . iiiDAFTAR ISI . ivDAFTAR GAMBAR . vRINGKASAN (SUMMARY). viPENDAHULUAN . 11.1 Latar Belakang . 11.2 Rumusan Masalah . 21.3 Uraian Singkat Gagasan . 21.4 Tujuan . 31.5 Manfaat . 31.6 Metode Penulisan. 3BAB II. TINJAUAN PUSTAKA . 42.1 Program Indonesia Sehat . 42.2 Integrasi Layanan Kesehatan (Integrated Care) . 42.3 Era Disrupsi Teknologi . 5BAB III. ANALISIS SINTESIS . 63.1 Analisis Permasalahan Kesehatan di Indonesia . 63.2 Potensi Model Layanan Kesehatan Integrated Health Care di Era DisrupsiTeknologi . 83.3 Sintesis . 93.3.1 Formulasi Model Layanan Kesehatan Integrated Health Care di Indonesia. 93.3.2 Potensi Penggunaan Model Layanan Kesehatan Integrated Health Care . 113.3.3 Strategi Penunjang Model . 133.3.4 Strategi Implementasi . 14BAB IV. SIMPULAN DAN REKOMENDASI . 154.1 Simpulan . 154.2 Rekomendasi . 15DAFTAR PUSTAKA . 16iv

DAFTAR GAMBARGambar 1. Model Layanan Kesehatan . 10v

RINGKASAN (SUMMARY)Sustainable Development Goals (SDGs) are the global frameworks bywhich one of the goals is specifically sets out to ensure healthy lives andpromote well-being for people at all ages. Literally, Indonesia still has manychallenges to reach such global targets since Indonesia is in the fight againstvarious complex health problems, such as high maternal and mortality rates,stunting, diphtheria outbreaks and other related health issues. These growingdiseases are like the iceberg phenomenon.The action to solve those health problems is still curative rather thanpreventive and promotive. The preventive and promotive action has not beentaken and developed although they can be applied by screening through healthrisk factors and early detections. However, it is difficult to apply with the lackof health data. The healthcare institution and industry historically hasgenerated large amounts of data driven by record keeping, compliance ®ulatory requirements, and patient care. Nevertheless, most data arerecorded in the form of paper-based database which can be potentially lost,less accurate or incomplete, and hard to update and backup. Therefore,electronic integrative health care data needs to be created with an overallvision to support health prevention and promotion in Indonesia.In an era of disruption technology nowadays, where all aspects of lifecannot be separated from the digital system, integrated electronic health recordcan be set as a solution to the health issues in Indonesia. Currently, internetservice users in Indonesia reached 143.26 million with a penetration of54.68% of all people at all age (APJII, 2017). Thus, this condition becomes anopportunity for Indonesia to solve the existing health issues with digitalizationsystem.In this paper, I propose new model of integrated health care in order toimprove the quality health care in Indonesia. This model aims to integrate allhealth related data from all health institutions to encourage and determinebetter access, quality, user satisfaction and efficiency. Prior to theestablishment of integrated electronic health records, clinicians and healthvi

records specialists were the central “integrators” of patient information.However, in this model, the massive quantities of integrated health data holdthe promise of supporting a wide range of medical and healthcare functions,including clinical decision support, disease surveillance, and population healthmanagement.The model of integrated healthcare potentially can run three mainfunctions such as predictive analysis, prescriptive analysis and genomicanalysis. When big data are synthesized and analyzed, healthcare providersand other stakeholders can develop more thorough and effective diagnoses andtreatments, treatments and interventions. In particular, this model may bringlower cost but with better outcomes, more accurate analytic to patient profiles,more predictive in determining large-scale disease profiling. In addition, someactions can also be set, such as applying, early intervention initiatives basedon risk factors, and collecting and publishing data for medical purposes whichin turn, assisting patients in determining the care protocols or regimens at thebest value.The implementation of this model will significantly affect Indonesia Sehatprogram by decreasing health problems through curative, promotive andpreventive medical services. Yet, it still requires holistic multidimensionalcollaborative approach from stakeholders, healthcare providers or agencies,and information technology experts.In addition, there are three modelimplementation strategies including literacy of data, literacy of technology andliteracy of human. The literacy of data by health workers leads to increasingability to analyze data, make a conclusion based on data, and matching data.The literacy of technology is required for IT expert to provide an insight abouthow technology works and data security. Meanwhile, the literacy of human,deals with the ability to communicate and pay attention to human aspects suchas commitment to legal ethics as well as empathize for patients in the era ofdigitalization.Finally, integrated health care model described in this paper will beregarded as a strategic solution to future healthcare system in Indonesia. Bydigitizing, combining and effectively using big data, significant benefits onvii

healthcare can potentially be achieved. The data can be used to detect diseasesat earlier stages so that patients can be treated more easily and effectively,manage individual and population health issues and also detect healthcarefraud more quickly and efficiently.viii

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSustainable Development Goals (SDGs) merupakan agenda 2030 yangmenjadi kerangka kerja global dalam pembangunan berkelanjutan. Salah satutujuan pembangunan berkelanjutan tersebut yaitu menjamin kehidupan yangsehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Namun,Indonesia masih mempunyai tantangan besar dalam menyelesaikan berbagaipermasalahan di bidang kesehatan yang semakin kompleks.Baru-baru ini, masalah Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri kembaliberulang di Indonesia dan menjadi kasus Difteri terbesar di dunia pada tahun2017 dengan penyebaran kasus pada 142 kota/kabupaten di 28 propinsi diIndonesia (Tribun Kesehatan, 28 Desember 2017). Terdapat pula masalahmasih tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia jika dibandingkandengan negara-negara lain di kawasan ASEAN. Banyak wanita menderitasetidaknya satu faktor risiko selama kehamilannya. Berdasarkan SurveiPenduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015, Angka Kematian Ibu (AKI) diIndonesia berada pada angka 305/100.000 kelahiran hidup, Angka KematianBayi (AKB) 22.23 per 1.000 kelahiran, dan Angka Kematian Balita (Akaba)26.2 per 1.000 kelahiran hidup (BPS, 2016). Salah satu penyebab AKI adalahrendahnya pengetahuan ibu hamil tentang bagaimana menjaga jesehatanselama kehamilan yang disebabkan oleh minimnya informasi yang diterima(Kemenkes RI, 2013; Kemenkes, 2015; BPS, 2017).Masalah-masalah kesehatan, terutama yang terkait ibu dan anak dapatdicegah dengan upaya preventif dan promotif. Namun, upaya preventif danpromotif masih belum dilakukan secara maksimal. Salah satu penyebab yangsignifikan adalah data dan informasi yang kurang memadai dan belumterintegrasi satu sama lain. Disisi lain, Indonesia membutuhkan data holistikuntuk memahami kondisi kesehatan masyarakat di masing-masing wilayah danmemberikan intervensi sesuai kebutuhan. Akibat kurangnya data, skrining dandeteksi dini pun sulit dilakukan.1

Saat ini Indonesia telah memasuki era disrupsi teknologi dimana segalaaspek kehidupan tidak dapat terlepas dari sistem digital. Pada tahun 2017,pengguna layanan internet di Indonesia mencapai 143,26 juta dengan penetrasi54,68% dari seluruh kalangan dan usia (APJII, 2017). Hal ini menjadi suatupeluang bagi pemerintah untuk menerapkan sistem digitalisasi di bidangkesehatan guna menyelesaikan permasalahan di bidang kesehatan khususnyadalam hal kurang memadainya data dan informasi dan belum adanya integrasidata kesehatan penduduk Indonesia.Memperhatikan permasalahan dan peluang yang ada dalam bidangkesehatan di Indonesia tersebut, karya tulis ini memberikan gagasan tentang“Model Layanan Kesehatan Integrated Health Care Menuju Indonesia Sehat diEra Disrupsi Teknologi”. Model layanan kesehatan yang digagas inidimaksudkan untuk mengintegrasikan penyelenggaraan layanan kesehatan,sehingga semua masyarakat Indonesia baik di daerah perkotaan maupun daerahpedalaman terdata secara sistematis. Pengembangan model sistem informasikesehatan ini diarahkan untuk mendapatkan data dan informasi kesehatansetiap individu secara akurat, sehingga skrining (screening), deteksi dini danintervensi berbasis risiko kesehatan dapat dilakukan dan berdampak secaralangsung pada penurunan AKI, AKB, AKABA, stunting dan masalahkesehatan yang lainnya.1.2 Rumusan MasalahRumusan masalah yang dapat dipaparkan sesuai dengan latar belakangyang telah dijelaskan adalah:1. Bagaimana model layanan kesehatan yang mampu mengoptimalkan upayapreventif dan promotif di Indonesia dalam era disrupsi teknologi?2. Bagaimana strategi pengembangan dan implementasi model layanankesehatan di Indonesia?1.3 Uraian Singkat GagasanPelayanan kesehatan Indonesia, khususnya kesehatan ibu dan anak saatini masih belum terintegrasi. Untuk itu, karya tulis ilmiah ini menggagas suatustrategi model layanan kesehatan dengan mengintegrasikan data kesehatan.Integrasi data kesehatan akan menunjang upaya preventif, promotif dan2

intervensi berbasis resiko. Model layanan kesehatan ini berpotensi untukdigunakan sebagai bahan analisis dan prediksi komplikasi, analisis preskriptifdan genomik. Di era disrupsi teknologi, model layanan kesehatan memerlukanliterasi data, literasi teknologi dan literasi manusia. Selanjutnya, dalamimplementasinya, gagasan tersebut memerlukan dukungan dari berbagaipemangku kepentingan (stakeholder) yang berkaitan dengan integrasi datakesehatan.1.4 TujuanAdapun tujuan dari penulisan karya tulis ini pertama adalah untukmemberikan gagasan tentang apa yang dapat dilakukan pemerintah untukmengoptimalkan upaya preventif dan promotif dalam bidang kesehatan diIndonesia dengan memanfaatkan era disrupsi teknologi. Kedua, untukmenjelaskan strategi pengembangan model layanan kesehatan yang digagasini dan implementasinya di Indonesia.1.5 ManfaatManfaat dari karya tulis ini adalah:1. sebagai bahan rekomendasi untuk pemerintah dalam meningkatkan derajatkesehatan masyarakat Indonesia.2. memberikan sumbangan pemikiran dan alternatif untuk program integrasidalam pelayanan kesehatan di Indonesia.3. meningkatkan pengetahuan, pendidikan dan rasa peduli masyarakatIndonesia terhadap kesehatan yang berkelanjutan.1.6 Metode PenulisanMetode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah studiliteratur dan observasi. Jenis referensi utama yang digunakan dalam studiliteratur adalah buku, jurnal dan artikel ilmiah. Data tersebut dijadikan sebagaidasar untukmenganalisisdan menjelaskanmasalah dalam sebuahpembahasan. Teknik analisis data berupa deskriptif argumentatif. Sedangkanobservasi dan wawancara dilakukan kepada tenaga administrasi dan paramedisdi posyandu dan puskesmas.3

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Program Indonesia SehatProgram Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu: (1)Paradigma sehat. Pilar ini dilakukan dengan strategi penguatan promotifpreventif. (2) Penguatan pelayanan kesehatan. Pilar ini dilakukan denganstrategi peningkatan akses pelayanan kesehatan dan optimalisasi sistemrujukan. (3) Jaminan kesehatan nasional. Pilar ini menggunakan pendekatancontinuum of care dan intervensi berbasis risiko (Kemenkes RI, 2015).Titik berat rencana pelayanan kesehatan di Indonesia oleh KementerianKesehatan RI (Kemenkes) adalah penguatan pelayanan kesehatan primer dalamkesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, serta mendoronglintas sektor mewujudkan gerakan masyarakat hidup sehat. Prioritas inididasari oleh permasalahan kesehatan yang mendesak seperti angka kematianibu dan bayi yang masih tinggi, angka gizi buruk, serta angka harapan hidupyang sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan primer. Membangun layananterpadu di pelayanan kesehatan primer adalah strategi penting untukmembangun sistem perawatan kesehatan berkualitas tinggi dan terjangkau.2.2 Integrasi Layanan Kesehatan (Integrated Care)Integrated care merupakan strategi penting untuk memperbaiki prosesdan layanan kesehatan. Dasar teoritis dari model layanan terintegrasidijelaskan oleh teori Rainbow Model of Integrated Care yang terdiri dari 6dimensi integrasi (integrasi klinis, profesional, organisasi, sistem, fungsionaldan normatif). Integrasi pelayanan Rainbow Model membedakan empatdimensi yang memainkan peran saling terhubung pada integrasi sistemmakro, meso (organisasi, profesional) dan tingkat mikro (integrasi klinis) dandua dimensi (integrasi fungsional dan normatif) yang memungkinkankonektivitas antara berbagai tingkat integrasi. Berdasarkan Rainbow Model ofIntegrated Care, integrasi layanan makro dapat dicapai jika integrasi layananmikro telah terbentuk dengan baik (Valentijn, 2016). Integrasi kesehatandibutuhkan di semua tingkat, termasuk pendekatan InterprofessionalCollaboration (IPC) di tingkat mikro yaitu integrasi klinis dan fungsional.4

2.3 Era Disrupsi TeknologiEra disrupsi teknologi dan revolusi digital adalah istilah lain dari revolusiindustri 4.0. Salah satu karakteristik unik dalam era ini adalah proliferasikomputer dan otomatisasi pencatatan di semua bidang. Industri 4.0 hadirmenggantikan industri 3.0 yang ditandai dengan cyber fisik dan kolaborasimanufaktur (Hermann et al, 2016). Prinsip dasar era disrupsi teknologi iniadalah menerapkan jaringan cerdas di sepanjang rantai untuk mengendalikansatu sama lain secara mandiri (Lifter dan Tschiener, 2013). Hermann et al(2016) menambahkan, ada empat desain prinsip dalam era ini, pertama adalahinterkoneksi (kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untukterhubung dan berkomunikasi satusama lain melalui Internet of Things (IoT)atau Internet of People (IoP), membutuhkan kolaborasi, keamanan, danstandar); kedua adalah transparansi informasi (kemampuan sistem informasiuntuk menciptakan salinan virtual dunia fisik); ketiga yaitu bantuan teknisyang meliputi kemampuan sistem untuk mendukung manusia denganmenggabungkan dan mengevaluasi informasi secara sadar untuk membuatkeputusan yang tepat dan memecahkan masalah mendesak dalam waktusingkat; keempat adalah keputusan terdesentralisasi yang merupakankemampuan sistem fisik maya untuk membuat keputusan sendiri danmenjalankan tugas seefektif mungkin.Dewasa ini kemajuan dunia Information and Communication Technology(ICT) yang berbasis komputer telah berkembang dan menjadi bagian yangtidak terpisahkan dari dunia kesehatan (Lee, 2010). Teknologi informasi dankomunikasi memiliki potensi yang besar untuk menghadapi masalah dinegara berkembang dengan menyediakan akses cepat, cost effective, danperawatan kesehatan yang berkualitas. Menyediakan akses layanan kesehatanbagi negara–negara berkembang memiliki potensi yang sangat besar untukmemenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi sebelumnya dan berdampaksecara positif pada pelayanan kesehatan selanjutnya (Brandling-Bennett,2005; Chaundhry, et al, 2006; Mackert, et al, 2014).5

BAB IIIANALISIS SINTESIS3.1 Analisis Permasalahan Kesehatan di IndonesiaPermasalahan Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri, gizi buruk, AngkaKematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka KematianBalita (AKABA) merupakan masalah kesehatan masyarakat layaknyafenomena gunung es yang tidak terlihat dipermukaan dan menempati posisitinggi dalam permasalahan kesehatan di Indonesia. Permasalahan gizi burukdan stunting dise

6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun guna perbaikan di masa yang akan datang.Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi bangsa Indonesia. Malang, 13 April 2018

Related Documents:

dasar karya tulis ilmiah secara lebih mendalam. 1) Definisi Karya Tulis Ilmiah Karya ilmiah terdiri dari dua kata yaitu: karya dan ilmiah. Karya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan ilmiah adalah

pedoman pelaksanaan kegiatan lomba karya tulis ilmiah mahasiswa nasional badan eksekutif mahasiswa keluarga besar mahasiswa universitas pakuan format halaman pengesahan halaman pengesahan lomba karya tulis ilmiah mahasiswa tingkat nasional universitas pakuan 2015 1. judul karya : 2

Tata Tulis Karya Ilmiah 2 Syarat dan Jenis Karya Ilmiah 3 Ejaan 4 Tata Kata 5 Tata Kalimat 6 Tata Kalimat 7 Review Pertemuan Minggu 1 s/d 6 8 Ujian Tengah Semester W Pokok Bahasan 9 Silogisme, Definisi dan Istilah 10 Pemaragrafan 11 Pemaragrafan 12 Wacana 13 Proses Menyusun Karya Tulis Ilmiah 14 Proses Menyusun Karya Tulis Ilmiah 15 Presentasi .

PEDOMAN UMUM PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PENILAIAN KARYA TULIS ILMIAH Oleh : Pramudi Utomo A. Pengertian Mahasiswa berprestasi adalah mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi tinggi, baik akademik maupun non akademik, mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesi

Hak Cipta yang memenuhi unsur pelindungan dan pengembangan . Cerita Bergambar . 10 Buku Panduan HKI (Hak Cipta dan Paten) Polmed 2020 12) Diktat 13) Dongeng 14) E-book 15) Ensiklopedia 16) Jurnal 17) Kamus 18) Karya Ilmiah 19) Karya Tulis 20) Karya Tulis (Artikel) 21) Karya Tulis (Disertasi) 22) Karya Tulis (Skripsi) 23) Karya Tulis (Tesis)

memberikan bimbingan sehingga terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Musrifatul Uliyah, SST., M.Kes selaku Pembimbing kedua yang telah meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam memberikan bimbingan sehingga terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini. 6. Dr. Nur Mukarromah, S.KM., M.Kes selaku penguji Karya Tulis Ilmiah.

a) Tiap langkah penulisan dirancang secara sistematis dan runtut. b) Pada dasarnya karya tulis ilmiah memuat unsur-unsur identifikasi masalah, analisis-sintesis, simpulan dan rekomendasi. 3) Isi karya tulis ilmiah berupa gagasan atau hasil kajian pustaka. 4) Isi karya tulis ilmiah

Buku panduan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini digunakan sebagai pedoman bagi : 1.3.1 Mahasiswa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah. 1.3.2 Pembimbing dalam proses pembimbingan kepada mahasiswa. 1.4. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian mahasiswa D-III Gizi adalah salah satu di antara topik berikut : 1. Gizi Masyarakat 2. Gizi Klinik 3.