PENGARUH BIAYA PRODUKSI DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PADA .

3y ago
57 Views
2 Downloads
2.16 MB
24 Pages
Last View : 30d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mariam Herr
Transcription

PENGARUH BIAYA PRODUKSI DALAM MENENTUKAN HARGA JUALPADA PABRIK BANTAL DAN KASUR LANTAI “SAPANYANA” DESADAWUHAN WETAN, KEDUNGBANTENG, BANYUMAS, JAWA TENGAHSKRIPSIDiajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN PurwokertoUntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi Syari‟ah (S.E., Sy)Oleh :RARAS MAFTUKHAHNIM : 1123203063FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAMJURUSAN EKONOMI SYARI’AHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)PURWOKERTO2016

PENGARUH BIAYA PRODUKSI DALAM MENENTUKAN HARGA JUALPERSPEKTIF EKONOMI ISLAM PADA PABRIK BANTAL DAN KASURLANTAI “SAPANYANA” DESA DAWUHAN WETAN,KEDUNGBANTENG, BANYUMAS, JAWA TENGAHRaras MaftukhahNIM. 1123203063Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis IslamInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) PurwokertoAbstrakPada masa sekarang ini, seorang produsen dituntut untuk cermat terhadappermintaan konsumen. Mulai dari memberikan harga yang murah untuk barangproduksinya, menciptakan produk yang variatif, menarik dan mempunyai kualitasyang bagus. Namun, terdapat hal lain yang harus diperhatikan oleh seorangprodusen yaitu manajemen keuangan. Biaya produksi yang dikeluarkan olehpemilik pabrik harus dicatat dengan baik. Hal tersebut dapat dijadikan sebagaibahan evaluasi dan bahan penilaian manajemen keuangan agar menjadi lebih baik.Serta dapat mengontrol besaran setiap harga yang ditentukan untuk setiapproduknya.Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pabrik bantal dankasur lantai “Sapanyana” selama 12 bulan yaitu bulan Januari sampai Desembertahun 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodekuantitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif, regresilinier berganda, uji asumsi klasik, uji parsial t dan uji F. Adapun perhitunganmenggunakan IBM SPSS Statistic 21.Secara simultan variabel biaya bahan baku (X1), biaya tenaga kerja (X2),dan biaya overhead (X3) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap hargajual (Y). Hal ini dilihat dari nilai Fhitung sebesar 0,368 dan Ftabel sebesar 4,07dengan batas signifikansi 0,778 artinya nilai Ftabel lebih besar dari Fhitung (4,07 0,368). Dan secara parsial biaya bahan baku yang mempunyai nilai thitung sebesar 0,094 ttabel sebesar 1,860, biaya tenaga kerja yang mempunyai nilai thitung sebesar0,918 ttabel 1,860, dan biaya overhead yang mempunyai nilai thitung sebesar 0,256 ttabel 1,860. Hasil tersebut menunjukan bahwa seluruh responden tidak memilikipengaruh yang signifikan karena memiliki nilai ttabel jauh lebih besar dari thitung.Berdasarkan riset yang dilakukan pada pabrik bantal dan kasur lantai“Sapanyana” diperoleh bahwa biaya produksi yang dikeluarkan meliputi biayabahan baku, biaya tenaga kerja atau gaji karyawan dan biaya tak terduga ataubiaya overhead. Ketiga biaya tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikanterhadap harga jual yang dikeluarkan oleh pabrik bantal dan kasur lantai“Sapanyana” karena minimnya biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi.Sehingga dapat menciptakan harga jual yang sangat terjangkau oleh konsumen.Kata Kunci: biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biayaoverhead), harga jual.v

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .iPERNYATAAN KEASLIAN .iiPENGESAHAN .iiiNOTA DINAS PEMBIMBING .ivABSTRAK .vPEDOMAN TRANSLITERASI .viKATA PENGANTAR .xiiDAFTAR ISI .xviDAFTAR TABEL .xxDAFTAR GAMBAR .xiDAFTAR LAMPIRAN .xiiBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .1B. Definisi Operasional .7C. Rumusan Masalah .8D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .8E. Sistematika Penulisan .9F. Jadwal Pelaksanaan .11BAB II LANDASAN TEORIA. Kajian Pustaka. .12B. Biaya Produksi.16xv

C. Biaya Bahan Baku. .22D. Biaya Tenaga Kerja. .23E. Biaya Overhead. .23F. Penetapan harga Jual .24BAB III METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian .29B. Lokasi dan Waktu Penelitian .29C. Populasi dan Sampel .29D. Variabel dan indikator.301. Variabel Penelitian. .302. Indikator Penelitian. .31E. Pengumpulan Data .331. Jenis Data. .332. Sumber Data. .333. Metode Pengumpulan Data. .34F. Analisis Data Penelitian .351. Analisis Statistik Deskriptif.352. Uji Asumsi Klasik. .353. Uji Determinasi. .374. Uji Pengaruh Parsial (uji t). .375. Uji F. .36.Regresi Linier Berganda. .xvi40

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Gambaran Umum Perusahaan .421. Sejarah Pabrik .422. Visi dan Misi Pabrik Bantal dan Kasur LantaiBAB V“Sapanyana” .443. Struktur Organisasi .454. Proses Pembuatan Bantal dan Kasur Lantai .465. Harga Barang-barang Produksi .486. Daftar Pendapatan dan Pengeluaran tahun 2015 .49B. Analisis Data .501. Deskriptif Data Penelitian .502. Analisis Regresi Linier Berganda. .523. Uji Asumsi Klasik .54a) Uji Normalitas .54b) Uji Multikoliniearitas .554. pengujian Hipotesis .57a) Uji Determinasi.57b) Uji t .58c) Uji F .62C. Pembahasan .63PENUTUPA. Kesimpulan .69B. Saran.71xvii

DAFTAR PUSTAKALAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUPxviii

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahProgram jual beli pada era sekarang ini merupakan persaingan yangberkembang dengan pesat dan kompetitif. Muncul banyak pengusaha yangmempertimbangkan program jual beli sebagai alat kompetitif yang sangatpotensial. Tingkat penjualan yang tinggi adalah sasaran yang harus dicapaioleh sebuah perusahan, dengan tingginya tingkat penjualan diharapkan dapatmemberikan laba yang tinggi pula bagi perusahaan. Penjualan dalam kegiatanusaha menjadi tolak ukur bagi produsen atas barang yang diperjual belikankepada masyarakat, penjualan dapat meningkat seiring dengan tingginyapermintaan di pasar.Perilaku konsumen dapat dijadikan sebagai sasaran utama bagiprodusen untuk menciptakan produk barang atau jasa yang lebih beragam.Kepuasan konsumen wajib menjadi prioritas utama dalam kegiatan jual belibarang atau jasa. Produsen bisa membuat barang atau jasa apapun yang dapatmemuaskan konsumennya mulai dari kebutuhan primer, sekunder sampaipada kebutuhan tertier. Alam telah menyediakan semua kebutuhan manusiadengan sumber daya yang dapat langsung di konsumsi ataupun sumber dayayang harus diolah terlebih dahulu sampai menjadi barang yang siapdikonsumsi. Peran produsen adalah bagaimana memanfaatkan sumber dayayang ada di alam untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.1

2Setelah mempertimbangkan produk apa yang akan diproduksi, hal yangperlu diperhatikan oleh seorang produsen adalah memperhatikan kekuatanfinansial yang dimiliki, seberapa besar modal yang mampu dikeluarkan, danmempertimbangkan seberapa besar keuntungan yang nantinya akandiperoleh. Tujuan utama sebuah perusahaan adalah perolehan laba, karenadengan perolehan laba yang optimal perusahaan dapat mempertahankanhidupnya dan memperluas usahanya. Untuk mendapatkan keuntungan yangoptimal ini dapat melalui cara yaitu dengan menaikan harga atau menekanbiaya produksi.1 Apabila perusahaan menaikan harga, maka resiko yangditerima adalah konsumen akan lari mencari barang yang lebih murah lagi.Tetapi apabila perusahaan dapat menekan biaya produksi, maka perusahaanakan mendapat keuntungan yang lebih dengan harga jual yang tetap.Dalam hal tersebut diatas, biaya produksi menjadi peran yang pentingdalam perusahaan terutama dalam mengurangi persaingan dipasar. MenurutAbdul Halim dalam bukunya Akuntansi Manajemen mengatakan bahwaharga jual produk atau jasa yang ditetapkan harus mampu menutup semuabiaya perusahaan dan menghasilkan laba bagi perusahaan tersebut.2 Teori inimenunjukan bahwa apabila perusahaan menginginkan laba dan dapatmengembalikan modal produksi maka harus menentukan harga jual yangsesuai. Faktor yang memberikan pengaruh tinggi dalam perusahaan adalahfaktor biaya, dimana faktor biaya ini dapat memberikan pengaruh terhadaphlm. 1971Denmassukiman.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 28 Agustus 2016 pukul 11.232Abdul Halim dan Bambang Supono, Akuntansi Manajemen (Jakarta: Salemba Empat),

3harga jual untuk memperoleh laba yang diinginkan. Biaya produksi menurutSadono Sukirno adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaanuntuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akandigunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan tersebut.3Dimana besarnya biaya produksi ini memberikan pengaruh terhadappenentuan harga jual. Menurut Iskandar Putong dalam bukunya EkonomiMakro Semakin besar biaya produksi yang dikeluarkan maka akan semakintinggi pula harga jual yang ditentukan. Oleh karena itu, apabila perusahaaningin memberikan harga yang murah, pengeluaran untuk biaya produksiharuslah efektif dan ditekan seefisien mungkin. Ukuran dari hebatnya seorangmanajer perusahaan adalah bagaimana menggunakan dana yang dibatasiuntuk menghasilkan barang secara efektif dan efisien.4 Penekanan biaya danefisiensi produksi sangat perlu dilakukan oleh manajemen perusahaansehingga akan menyebabkan berkurangnya biaya produksi. Penguranganbiaya produksi menyebabkan harga pokok produk dapat ditekan, sehinggaharga pokok menjadi murah dengan tidak mengurangi mutu. Apabila produkyang dihasilkan dapat di jual murah dengan mutu yang terjaga, makaperusahaan akan dapat meningkatkan penjualan.Biaya produksi/manufaktur yang dikeluarkan oleh perusahaan dapatdibedakan menjadi dua jenis, yaitu:3Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi 3 (Jakarta: Raja Grafindo,2014), hlm. 208.4Iskandar Putong, Economics Pengantar Mikro dan makro Edisi 5 (Jakarta: MitraWacana Media, 2013), hlm. 180.

41. Biaya eksplisitBiaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan berupapembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi bahanmentah yang dibutuhkan.2. Biaya implisitBiaya implisit adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktorproduksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri, antara lain membayarkeusahawan produsen tersebut dan bangunan yang dimilikinya. 5Selain pengelolaan biaya produksi yang harus diolah dengan baik,produsen harus bisa memberikan harga yang tepat untuk produknya agarmampu menguasai pasar dan mendapatkan keuntungan yang diinginkan.Tujuan dari penetapan harga yang tepat juga dapat memberikan peluang bagikonsumen di tingkatan ekonomi ke bawah untuk dapat menikmati produkproduk yang dipasarkan. Anas bin Malik menuturkan bahwa pada masaRasulullah saw pernah terjadi harga-harga membubung tinggi. Para Sahabatlalu berkata kepada Rasul, “Ya Rasulullah SAW tetapkan harga demi kami.”Rasulullah SAW menjawab:ْ ْس َّأَ َحد ٌَّ َي َ َّو ِإ ِنّيََّأل َ ْر ُج ْو َّأَ ْن َّأَ ْلق ُ ض َّا ْل َبا ِسطُ َّالرز َّ طلُبُ ِني ُ س ِعّ ُر َّا ْلقَا ِب َ هللا َّه َُو َّا ْل ُم َ َّولَي َ ىَّهللا َ اق ََ َّ َّ ِإن ْ بِ َم ٍَّ َّوالََّ َما ل َ ظ ِل َم ٍةَّفِيَّدَ ٍم “Sesungguhnya Allahlah Zat Yang menetapkan harga, Yang menahan,Yang mengulurkan, dan yang Maha Pemberi rezeki. Sungguh, aku berharapdapat menjumpai Allah tanpa ada seorang pun yang menuntutku ataskezaliman yang aku lakukan dalam masalah darah dan tidak juga dalammasalah harta”. (HR Abu Dawud, Ibn Majah dan at-Tirmidzi).65Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi 3,., hlm. 208.6xa.yimg.com/kq/groups/24017033/./Paper Pasar.doc

5Harus diyakini nilai konsep islam tidak memberikan ruang intervensidari pihak mana pun untuk menentukan harga, kecuali dan hanya kecualiadanya kondisi darurat yang kemudian menuntut pihak-pihak tertentu untukambil bagian menentukan harga.7Dari penjelasan diatas, diperoleh bahwasanya pada saat produsenmemberikan harga produknya kepada konsumen adalah harus sesuai dengankeadaan barang dan atas dasar kesepakatan antara kedua belah pihak dan atasdasar rela sama rela. Produsen dan konsumen ini adalah sebagai makhlukyang mempunyai sifat seperti Allah SWT yaitu hakam yang artinya MahaMenetapkan. Karena Allah tidak mungkin untuk turun secara langsung danmenetapkan setiap harga dari barang yang diciptakan oleh manusianya. .Seorang produsen tidak bisa dengan mudah menetapkan harga denganketentuan sendiri, melainkan harus ada berbagai macam pertimbangankepuasan konsumennya. Oleh karena itu, penetapan harga harus didasarkanpada sebuah pemahaman akan perilaku dasar harga jual terutama bagi sebuahpabrik bantal dan kasur lantai “Sapanyana” yang berada di Desa DawuhanWetan, Kedungbanteng, Banyumas, Jawa tengah ini.Pabrik yang sudah memiliki jangkauan pasar ke luar KabupatenBanyumas ini telah memenuhi target pasar dengan hasil yang cukupmemuaskan. Pabrik bantal dan kasur lantai “Sapanyana” mempunyai sebuahmisi untuk meningkatkan perekonomian desa dengan cara mengurangi jumlah7hlm. 161.Mustafa Edwin, dkk., Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam ((jakarta: Kencana, 2007),

6pengangguran yang ada dengan mempekerjakan masyarakat sekitar. Sampaisaat ini, pabrik bantal dan kasur lantai “Sapanyana” telah memiliki karyawansebanyak 32 orang yang di tugaskan di bidang masing-masing.Pabrik yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun ini mampumendistribusikan hasil produksinya ke luar daerah seperti Tegal, Yogyakarta,Wonosari, Ambarawa, Temanggung, Jepara. Model pendistribusian hasilproduksinya adalah dengan cara pemesanan yang dilakukan oleh parareseller. Akan tetapi, industri tersebut juga menjual barang secara ecerandengan datang langsung ke tempat industri. Selain mencari keuntungandengan cara tersebut, pemilik pabrik ini pun mempunyai sebuah toko didaerah Karang Lewas dan mengirimkan beberapa hasil produksinya ke daerahsekitar, seperti Ajibarang, Bumiayu, dan Pasar Wage.Industri yang mampu memproduksi kurang lebih 700 buah bantal dankasur lantai setiap hari ini telah memberikan lapangan pekerjaan bagimasyarakat sekitar dengan harga jual setiap produknya yang sangatterjangkau bagi masyarakat, yaitu Rp. 26.000,- untuk harga minimal bantalyang berukuran 30x30 cm dan Rp. 75.000,- untuk harga kasur lantai ukuran1x1 m.Orientasi yang menarik dari pabrik bantal dan kasur lantai“Sapanyana” ini adalah penjualan yang lebih dikhususkan untuk reseller,karena perputaran keuntungan akan lebih cepat dibandingkan menjual hasilproduksi ke toko-toko. Dalam penentuan harga jualnya, pabrik bantal dankasur lantai “Sapanyana” kurang memperhatikan pengelolaan biaya-biaya

7produksi yang dikeluarkan, sehingga membuat pemilik pabrik kurang telitimengenai besar kecilnya keuntungan yang di peroleh dari setiap transaksi danapakah telah efektif dalam menentukan harga untuk sampai pada titik labayang diharapkan serta dapat menghasilkan harga jual yang tepat sehingganantinya dapat bersaing dengan usaha lain yang sejenis.Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan nelitiantentang“PENGARUH BIAYA PRODUKSI DALAM MENENTUKAN A” DESA DAWUHAN WETAN, KEDUNGBANTENG,BANYUMAS, JAWA TENGAH”B. Definisi Operasional1. Biaya ProduksiBiaya Produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan olehperusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahanmentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yangdiproduksikan perusahaan tersebut.8Biaya produksi menurut Abdul halim yakni biaya-biaya yangberhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akanditemukan dengan penghasilan diperiode mana produk itu akan dijual.8Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi 3 ., hlm. 208.

8Biaya produksi menurut Mulyadi adalah biaya-biaya yang terjadiuntuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. 92. Harga jualHarga jual adalah sejumlah uang dan/atau nilai beserta faedahnyayang dibutuhkan untuk mendapatkan suatu produk. Dengan kata lainharga jual itu merupakan apa yang kita bayarkan untuk mendapatkansesuatu.10Harga jual merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasukbarang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hakkepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa yang akanberpengaruh langsung terhadap laba perusahaan.11Dari variabel diatas dapat disimpulkan definisi operasionalnya ialahproses dimana perusahaan melakukan pengolahan biaya produksi yangdigunakan untuk proses produksi pabrik yang nantinya dapat berpengaruhterhadap penentuan harga jual agar lebih efektif dan efisien pada sebuahperusahaanC. Rumusan MasalahDari latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu permasalahansebagai berikut:9www.kajianpustaka.com, (diakses pada 28 Agustus 2016 pukul 13.05).Basu Swastha Dharmmesta, Modul 7 Strategi Penetapan Harga, hlm. 1.11Fandi Tjiptono, Strategi

penentuan harga jual. Menurut Iskandar Putong dalam bukunya Ekonomi Makro Semakin besar biaya produksi yang dikeluarkan maka akan semakin tinggi pula harga jual yang ditentukan. Oleh karena itu, apabila perusahaan ingin memberikan harga yang murah, pengeluaran untuk biaya produksi haruslah efektif dan ditekan seefisien mungkin.

Related Documents:

Dan Total biaya produksi sesungguhnya Rp. 2.740.000. Jadi dapat disimpulkan bahwa penetapan taksiran harga jual dan taksiran biaya produksi berpengaruh pada penetapan biaya produksi pada Mebel R.Dika Lubuklinggau.Penggunaan kartu job order cost sheet untuk memudahkan pencatatan biaya-biaya langsung ke kartu harga pokok, nomor order produksi

Penentuan harga jual produk, biaya produksi per unit merupakan salah satu data yang dipertimbangkan disamping data biaya lain serta data non biaya. 2. Memantau Realisasi Biaya Produksi Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan dibandingkan dengan rencana produksi yang telah ditetapkan, .

Biaya Operasi Dibanding Dengan Pendapatan Operasi (BOPO) BOPO merupakan rasio antara biaya operasi terhadap pendapatan operasi. Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha utamanya seperti biaya bunga, biaya pemasaran, biaya tenaga kerja dan biaya operasi lainnya.

Umumnya dalam menentukan harga jual yang menjadi tolak ukur adalah harga pokok produk. Harga pokok produksi adalah bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk atau pesanan, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan seluruh biaya produksi atau hanya memasukkan unsur biaya produksi variabel saja.

storyboard (Ayawaila 2008: 86). 4.1.2 Produksi . Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pra produksi, dimana rancangan-rancangan yang sudah dibuat pada saat pra produksi akan dilaksanakan pada tahap ini. Dalam tahap produksi film dokumenter ini penulis beserta tim membuat sistem perekaman. Sistem perekaman dalam pembuatan

COVER ANALISIS PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN BIAYA . BAB II LANDASAN TEORI . 11Dikutip oleh Indrawati, Laporan Internship: Pengaruh Biaya Distribusi Terhadap Volume Penjualan Pada Perusahaan Mekar Sejahtera Abadi Semarang, diakses 11 Juli 2016 Pukul 11.20 WIB. 4. Volume penjualan

jual yang kompetitif. Untuk dapat menentukan harga pokok produksi yang akurat, terlebih dahulu harus diidentifikasikan dengan baik unsur-unsur biaya yang menentukan harga pokok produksi tersebut. Menurut Mursyidi (2008), penentuan harga pokok produk adalah pembebanan unsur biaya produksi terhadap produk

accounting and bookkeeping principles, practices, concepts and methods featured in the unit and there was good evidence of preparation and practice with regard to structure, format and presentation of accounting data and information among the sound financial statements, double-entry bookkeeping and cash budgets submitted. That said, this is not a unit solely of numbers or arithmetic and there .