Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasarkan Standar .

3y ago
47 Views
5 Downloads
1.72 MB
48 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Esmeralda Toy
Transcription

BUKU MANUAL 2Perencanaan Kebutuhan SDMKesehatan Berdasarkan StandarKetenagaan MinimalDisusun oleh:Tim Pusrengun SDM KesehatanBadan PPSDM Kesehatan RI(Konsultan: Pardjono, SKM, MPH)Kerja sama antaraPusrengun SDM Kesehatan-Badan PPSDM KesehatanKemenkes RI dan AIPHSS-AusAID JakartaAustralia Indonesia Partnershipfor Health Systems Strengthening(AIPHSS)Kementerian KesehatanRepublik IndonesiaBuku Manual 1 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar ABK Kesehatani

DAFTAR ISIDAFTAR ISIiDAFTAR TABELiiDAFTAR LAMPIRANiiiA. TUJUAN1B. MANFAAT1C. PENGGUNAAN / PEMANFAATAN1D. JENIS DATA DAN INFORMASI YANG DIPERLUKAN OLEHFASYANKES UNTUK PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHANSDM KESEHATAN2E. LANGKAH- LANGKAH PERHITUNGAN KEBUTUHAN SDMKFASYANKES21.2LANGKAH 1PENETAPAN STANDAR KETENAGAAN FASYANKES (STANDARKETENAGAAN MINIMAL PUSKESMAS DAN STANDARKETENAGAAN MINIMAL RSU2.LANGKAH 2PERHITUNGAN RENCANA KEBUTUHAN SDM KESEHATAN9FASYANKES (PUSKESMAS, RSU, DAN RS KHUSUS)LAMPIRAN - LAMPIRAN31Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar Ketenagaan Minimali

DAFTAR TABELTabel 1Standar Ketenagaan Puskesmas3Tabel 2Standar Ketenagaan Rumah Sakit Umum (RSU)4Tabel 3Standar Ketenagaan Minimal SDMK RS Mata6Tabel 4Standar Ketenagaan Minimal SDMK RS Rehabilitasi Medik7Tabel 5Standar Ketenagaan Minimal SDMK RS Jiwa8Tabel 6Standar Ketenagaan Minimal SDMK RS Bedah9Tabel 7Standar Ketenagaan Minimal SDMK RS Kulit dan Kelamin10Tabel 8Standar Ketenagaan Minimal SDMK RS Kulit dan Kelamin11Tabel 9Standar Ketenagaan Minimal SDMK Rumah Sakit Paru12Tabel 10Standar Ketenagaan Minimal SDMK Rumah Sakit Bersalin13Tabel 11Standar Ketenagaan Minimal SDMK Rumah Sakit Gigi dan Mulut14Tabel 12Standar Ketenagaan Minimal SDMK Rumah Sakit15Ketergantungan ObatTabel 13Standar Ketenagaan Minimal SDMK Rumah Sakit Ibu dan Anak16Tabel 14Standar Ketenagaan Minimal SDMK Rumah Sakit Penyakit Infeksi18Tabel 15Standar Ketenagaan Minimal SDMK Rumah Sakit Orthopedi19Tabel 16Standar Ketenagaan Minimal SDMK Rumah Sakit THT20Tabel 17Standar Ketenagaan Minimal SDMK Rumah Sakit Stroke21Tabel 18Standar Ketenagaan Minimal SDMK Rumah Sakit Kankes22Tabel 19Standar Ketenagaan Minimal SDMK Rumah Sakit Jantung23Tabel 20Standar Ketenagaan Minimal SDMK Rumah Sakit Ginjal23Tabel 21Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK Puskesmas Kawasan22Perkotaan “M” di Kabupaten / Kota “X” Tahun 2014Tabel 22Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK Puskesmas Kawasan26Pedesaan “N” di Kabupaten / Kota “X” Tahun 2014Tabel 23Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK Puskesmas Kawasan27Terpencil dan Sangat Terpencil “O” di Kabupaten / Kota “X”Tahun 2014Tabel 24Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK RSU “P” (missal Kelas28C) Kabupaten / Kota “X” Tahun 2014Tabel 25Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK RS Khusus (missal RS29Bedah “Q” Kelas C) Kabupaten / Kota “X” Tahun 2014Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar Ketenagaan Minimalii

DAFTAR LAMPIRANA. RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK PUSKESMAS1. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan Minimal SDMK PuskesmasKawasan Perkotaan / Pedesaan / Terpencil dan Sangat Terpencil diKabupaten /Kota “X”322. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan minimal SDMK Puskesmas seProvinsi333. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan minimal SDMK Puskesmas seIndonesiaB. RENCANA KEBUTUHAN MINIMAL SDMK RSU341. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan Minimal SDMK RSU Kabupaten /Kota352. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan Minimal SDMK RSU se Provinsi363. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan Minimal SDMK RSU se Indonesia37C. RENCANA KEBUTUHAN MINIMALSDMK RS KHUSUS1. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan Minimal SDMK RSK Kabupaten /Kota382. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan Minimal SDMK RSK se Provinsi403. Rekapitulasi Rencana Kebutuhan Minimal SDMK RSK se Indonesia41Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar Ketenagaan Minimaliii

BUKU MANUAL 2Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan BerdasarkanMetode Standar Ketenagaan MinimalPada dasarnya metode Standar Ketenagaan Minimal merupakan hasilpengembangan dari metode Analisis Beban Kerja (ABK) yang digunakan untukperencanaan kebutuhan SDMK di berbagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes)seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, dan Faskes lainnya. Faskes dikelompokkanke dalam kelas-kelas (misalnya Rumah Sakit Kelas A, B, C, dan D; KantorKesehatan Pelabuhan Kelas I, II, III, IV; Balai Besar Teknik Kesehatan danPengendalian Penyakit Kelas I, II, III; Klinik dengan Kelas Utama dan Pratama) dantipe-tipe Faskes (misalnya Puskesmas Kawasan Perkotaan, Puskmesmas KawasanPedesaan, dan Puskesmas kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil)A. TUJUANStandar Ketenagaan Minimal bertujuan:Menyusun rencana kebutuhan minimal SDM Kesehatan di Faskes khususnyaRumah Sakit dan Puskesmas.B. MANFAATMetode tersebut bermanfaat untuk merencanakan kebutuhan SDMK baik tenagakesehatan maupun tenaga non kesehatan secara cepat, karena sudah tersediastandar ketenagaan minimal sesuai dengan kelas atau tipe Faskes bersangkutan.C. PENGGUNAAN / PEMANFAATAN1. Metode Standar Ketenagaan Minimal dapat digunakan menyusunperencanaan kebutuhan SDMK bagi Faskes di wilayah pemerintah daerahprovinsi dan kabupaten/kota (Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik) , sertabeberapa UPT Pusat (Kantor Kesehatan Pelabuhan, Balai Teknik KesehatanLingkungan dan Pengendalian Peenyakit) sesuai dengan kriteria yangditetapkan (sumber: Permenkes No. 56 Tahun 2014 tentang Perijinan danKlasifikasi Rumah Sakit, Permenkes No.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas,Permenkes No.356/Menkes/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata KerjaKantor Kesehatan Pelabuhan, Permenkes No.2349/Menkes/PER/XI/2011tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT di Bidang Teknik enkesNo.028/Menkes/PER/I/2011 tentang Klinik)2. Metode Standar Ketenagaan Minimal tepat digunakan untuk ijin pendirianFaskes baru sebagai persyaratan ijin untuk pendirian Faskes sesuai dengankriteria, dan untuk akreditasi Faskes tentang persyaratan jenis dan jumlahketenagaan. Metode tersebut juga dapat digunakan untuk perencanaanSDMK pada Faskes dengan kriteria khusus seperti Faskes terpencil, sangatterpencil, dan Faskes yang tidak diminati.3. Hasil perhitungan rencana kebutuhan SDMK dapat digunakan untukmelaksanakan redistribusi di internal Faskes yang bersangkutan yakni dirumah sakit yang bersangkutan atau redistribusi antar rumah sakit sesuaiBuku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar Ketenagaan Minimal4

dengan ketentuan yang berlaku, redistribusi ketenagaan antar Puskesmasdalam 1 (satu) kabupaten/kota, redistribusi ketenagaan antara instalasi atauwilayah kerja atau antar antar Kantor Kesehatan Pelabuhan dan dan antarBalai Teknik Kesehatan Lingkungan.4. Hasil perhitungan rencana kebutuhan SDM kesehatan dapat diusulkan untukalokasi formasi bilamana masih ada jenis tenaga yang kekurangan keKementerian PAN-RB Jakarta melalui BKD kabupaten/kota atau BKD provinsiatau langsung ke Kemen PAN-RB sesuai dengan kebijakan yang telahditetapkan.D. JENIS DATA DAN INFORMASI YANG DIPERLUKAN OLEH FASKESUNTUK PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN SDM KESEHATAN1. Informasi Permenkes No. 56 Tahun 2014 tentang Perijinan dan KlasifikasiRumah Sakit (tercantum Standar Kebutuhan Minimal Tenaga Kesehatanuntuk Rumah Sakit menurut Klas A, B, C, dan D)2. Informasi Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas3. Permenkes No.356/Menkes/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan /Menkes/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT diBidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit, dan4. Permenkes No. 028/Menkes/PER/I/2011 tentang Klinik5. Data jenis, jumlah, dan kualifikasi SDMK sebagai data kondisi saat ini atautahun terakhir untuk dibandingkan dengan Standar Kebutuhan Minimal(sumber data: Sekretariat rumah sakit atau sekretariat DinkesKabupaten/kota).E. LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN KEBUTUHAN SDMK FASKES1. Langkah-01Penetapan Standar Ketenagaan Minimal Fasyankes (Standar KetenagaanPuskesmas dan Standar Ketenagaan Minimal Rumah Sakit)a. Standar Ketenagaan Minimal SDMK PuskesmasPermenkes No. 75 tahun 2014 tentang PuskesmasmenurutSDMK Puskesmas terdiri dari Tenaga Kesehatan (Nakes) dan tenaganon kesehatan. Jenis dan jumlah Nakes dan tenaga non kesehatandihitung berdasarkan analisis beban kerja, dengan mempertimbangkanjumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah penduduk danpersebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja,ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan (Faskes) tingkat pertamalainnya di wilayah kerja, dan pembagian waktu kerja.Jenis sdmk paling sedikit terdiri atas:1) dokter atau dokter layanan primer;2) dokter gigi;3) perawat;4) bidan;Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar Ketenagaan Minimal5

5)6)7)8)9)tenaga kesehatan masyarakat;tenaga kesehatan lingkungan;ahli teknologi laboratorium medik;tenaga gizi; dantenaga kefarmasian.Standar Ketenagaan Minimal SDMK Puskesmas berdasarkanPermenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas, sebagai berikut:Tabel 1Standar Ketenagaan PuskesmasNo.PuskesmasKawasan PerkotaanJenis encildan SangatTerpencilNon RIRINon RIRINon RIRI1Dokter atau dokterlayanan primer1212122Dokter 11111111111Kesmas6Tenaga kesling7Ahli teknologimedik8Tenaga gizi1212129Tenaga kefarmasian12111110Tenaga hLab.Keterangan:Standar ketenagaan sebagaimana tersebut diatas:1) merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas dapatterselenggara dengan baik.2) belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar Ketenagaan Minimal6

b. Standar Ketenagaan Minimal Rumah Sakit (Permenkes No. 56tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit)Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikanpelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangatstrategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatanmasyarakat. Oleh karena itu Rumah Sakit dituntut untuk memberikanpelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dandapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.Permenkes No. 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan RumahSakit.Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakitdikategorikan dalam Rumah Sakit Umum (RSU) dan Rumah SakitKhusus (RSK).Salah satu dasar penetapan klasifikasi Rumah Sakit Umum tersebutadalah tersedianya Sumber Daya Manusia Kesehatan menurut jenis,jumlah dan kualifikasi, sebagai berikut.1) Standar Ketenagaan Minimal Rumah Sskit Umum (RSU)Tabel 2Standar Ketenagaan Minimal SDMKRumah Sakit Umum kelas A, B, C, dan DNO.1.2.3.SDMKDokter UmumDokter GigiDokter Spesialis DasarSTANDAR SDMK (Kelas)ABCD1841239241241284Spesialis Penyakit Dalam6321*Spesialis Kesehatan Anak6321*Spesialis Bedah6321*Spesialis Obstetri dan Ginekolog6321*Ket: *) dari 4 jenis spesialis dasar, wajib terisi 2 jenis pelayanan, masing-masing 1 tenaga15103Spesialis Penunjang Medika. Spesialis Anestesiologi321b. Spesialis Radiologi321c. Spesialis Patologi Klinik321d. Spesialis Patologi Anatomi32e. Spesialis Rehabilitasi Medik32a.b.c.d.4.5.Dokter Spesialis Laina.b.c.d.e.f.g.Spesialis MataSpesialis THTSpesialis SyarafSpesialis Jantung & Pembuluh DarahSpesialis Kulit & KelaminSpesialis Kedokteran JiwaSpesialis Paru36333333381*1*1*1*1*1*1*Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar Ketenagaan Minimal7

h.i.j.k.l.6.Spesialis Orthopedi31*Spesialis Urologi31*Spesialis Bedah Syaraf31*Spesialis Bedah Plastik31*Spesialis Kedokteran Forensik31*Ket: *) dari 12 jenis spesialis lain, wajib terisi 8 jenis pelayanan, masing-masing 1 tenaga322Sub Spesialis Bedah21*Sub Spesialis Penyakit Dalam21*Sub Spesialis Kesehatan Anak21*Sub Spesialis Obstetri & Ginekolog21*Sub Spesialis Mata2Sub Spesialis THT2Sub Spesialis Syaraf2Sub Spesialis Jantung & Pembuluh Darah2Sub Spesialis Kulit & Kelamin2Sub Spesialis Jiwa2Sub Spesialis Paru2Sub Spesialis Orthopedi2Sub Spesialis Urologi2Sub Spesialis Bedah Syaraf2Sub Spesialis Bedah Plastik2Sub Spesialis Gigi Mulut2Ket: *) dari 4 jenis sub spesialis dasar, wajib terisi 2 jenis pelayanan, masing-masing 1tenaga731Spesialis Medik Gigi dan Muluta. Spesialis Bedah Mulut111*b. Spesialis Konservasi/ Endodonsi111*c. Spesialis Periodonti11*d. Spesialis Orthodonti111*e. Spesialis Prosthodonti11*f. Spesialis Pedodonsi11*g. Spesialis Penyakit Mulut11*Ket: *) dari 7 jenis spesialis medik gigi dan mulut, wajib terisi 1 jenis pelayanan, minimal 1tenagaDokter Sub a Kefarmasiana.b.ApotekerKepala Instansi Farmasi RSRawat JalanRawat InapInstansi Gawat DaruratRuang ICUKoordinator penerimaan danfarmasiKoordinator produksi farmasiTenaga Teknis KefarmasianRawat u Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar Ketenagaan Minimal8

Rawat InapInstansi Gawat DaruratRuang ICUMembantu tugas koordinator penerimaandan distribusi uaikandenganbebankerja2:32:39Tenaga Kesehatan dan Petugas Lainnyaa.Keperawatan (Perawat dan Bidan)b.c.d.e.f.g.h.i.j.k.l.Ket:1) Untuk RS Tipe A dan B; 1 tenaga keperawatan untuk 1 tempat tidur (2/3 tenaga tetap)2) Untuk RS Tipe C dan D; 2 tenaga keperawatan untuk 3 tempat tidur (2/3 tenaga tetap) Gizi Keterapian Fisik Radiografer Fisikawan Medik Petugas Proteksi Radiasi Medik Tenaga Elektromedik Keteknisian Medis Rekam Medik Petugas IPSRS Petugas Pengelola Limbah Petugas Kamar JenazahKETERANGAN:a. Dari tabel diatas disebutkan bahwa masih ada jenis tenaga kesehatanyang jumlah kebutuhannya disesuaikan dengan jenis kebutuhanpelayanan dan beban kerja yang ada. Demikian juga tenaga nonkesehatan lain ditetapkan berdasarkan kebutuhan pelayanan dan bebankerjanya.b. Tanda ( ) artinya bahwa sel untuk nomor 10 s/d 20 diisi jumlah SDMKberdasarkan beban kerja (hitung dengan ABK Kesehatan)2) Standar Ketenagaan Minimal Rumah Sakit Khusus (RSK)(Lampiran II Permenkes No.340 tahun 2010, dengan catatan bahwaPermenkes No. 340 tahun 2010 telah dicabut sejak diberlakukanPermenkes No. 56 tahun 2013 kecuali Lampiran II untuk Klasifikasi RumahSakit Khusus masih diberlakukan).Standar Ketenagaan Minimal Rumah Sakit Khusus (RSK), sebagai berikut:Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar Ketenagaan Minimal9

i.Rumah Sakit MataTabel 3Standar Ketenagaan Minimal SDMKRumah Sakit Mata Kelas A, B, dan CNoJENIS KETENAGAANA.MEDIS1 Dokter Spesialis Mata :A. RefraksiB. Infeksi dan Imunologi mataC. GlaukomaD. Bedah KatarakE. Medical retinaF. Oftalmologi KomunitasA. Refraksi dan Lensa KontakB. Infeksi dan Imunologi mataC. GlaukomaD. Bedah katarakE. Medical dan simple surgical retinaF. Oftalmologi KomunitasG. Pedriatrik OftalmologiH. Bedah Plastik dan RekronstruksiI. Onkologi Mata2 Dokter sub Spesialis Mata :A. Refraksi dan Lensa KontakB. Infeksi dan Imunologi mataC. Lensa dan Bedah refraktifD. GlaukomaE. Vitreo RetinaF. StrabismusG. Neuro OftalmologiH. Plastic rekontruksiI. Orbita OnkologiJ. Pedriatrik OftalmologiK. Oftalmologi Komunitas11 Dokter Spesialis AnestesiB.KEPERAWATAN1 Keperawatan ruang rawat inap2 Keperawatan ruang operasi3 Keperawatan ruang rawat jalanC.TENAGA KESEHATAN LAIN1 Apoteker2 SMF/SAA3 Ahli Madya Kesehatan Lingkungan4 Ahli Madya Rekam Medis5 Analis Ahli Kesehatan (AAK)6 Perawat AnestesiD.TENAGA PENUNJANG1 S2 Perumahsakitan/Manajemen2 Sarjana Ekonomi3 Sarjana Hukum4 Akademi KomputerCatatan : *) Minimal on callKelas AKelas BKelas CTotalTenaga tetapTotalTenaga tetapTotalTenaga tetap5Spesialisditambah1 subspesialis23Spesialisditambah1 subspesialis1109Spesialisditambah3 subspesialis44Spesialisditambah3 subspesialis21011 subspesialis55 subspesialis2001-1---1/1 TT3 / OK1/1 TT3 / OK1/1 TT3 / OK26122212111112111-131211111111Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar Ketenagaan Minimal10

ii.Rumah Sakit Rehabilitasi MedikTabel 4Standar Ketenagaan Minimal SDMKRumah Sakit Rehabilitasi Medik Kelas A, B, dan CNoJENIS TENAGAI.A123456789MEDISEsensialDokter Spesialis Rehabilitasi MedikDokter umumDokter umum dgn kemampuan rehab medikDokter Spesialis Bedah OrtopediDokter Spesialis Kulit dan KelaminDokter Spesialis MataDokter Spesialis AnestesiSarjana PsikologiTenaga Keperawatan :- Sarjana Keperawatan- D3 Keperawatan- Bidan10 Ahli madya fisioterapis11 Ahli madya terapis Okupasi12 Teknisi ortotik prostetikKelas AKelas BKelas 104112111521-1221111121-2-1-1:1 TT21:3 tt66241:1 TT11:3 tt44021:1 TT11:3 tt2200B123456789OptionalDokter Spesialis BedahDokter Spesialis Penyakit DalamDokter Spesialis AnakDokter Spesialis OnestesiDokter Spesialis SarafDokter Spesialis Patologi KlinikDokter Spesialis Patologi anatomiDokter Spesialis RadiologiDokter Spesialis AGA KESEHATAN LAINApotekerDokter gigiPengatur rawat rongentPenata anastesiAnalis laboratoriumSarjana muda giziAsisten apoteker / farmasiAhli Madya Rekam MedikKeteknisan MedisKesehatan MasyarakatKeterapian Fisik222244221111211221111111001111000III. TENAGA PENUNJANG1 S2 Perumahsakitan/Manajemen2 Sarjana Ekonomi221110Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar Ketenagaan Minimal11

34567Sarjana HukumSarjana AdministrasiAkademi KomputerAtemTenaga administrasi uaikanKelas BTotalTenagaTetapKelas CTotalTenagaTetapRumah Sakit JiwaTabel 5Standar Ketenagaan Minimal SDMKRumah Sakit Jiwa Kelas A, B, dan CNoJENIS TENAGAKelas ATotalTenagaTetapA.1234567891011MEDISDokter Spesialis Kedokteran JiwaDokter Subspesialis Kedokteran JiwaDokter Spesialis SarafDokter Spesialis RadiologiDokter Spesialis AnakDokter Spesialis AnestesiDokter Spesialis Patologi KlinikDokter Spesialis Penyakit DalamDokter Spesialis Rehab MedisDokter UmumDokter tan ruang rawat inapKeperawatan ruang rawat intensifKeperawatan ruang gawat daruratKeperawatan ruang rawat jalan1/1 TT1/1 TT3 / shift4 / 100 pasien1/1 TT1/1 TT2 / shift4 / 100 pasien1/1 TT1/1 TT2 / shift4 / 100 pasienII.1234567891011121314TENAGA KESEHATAN LAINApotekerPsikolog KlinisPekerja SosialSKMSMF / SAAAhli Madya Gizi / SPAGAhli Madya Kesehatan LingkunganAhli Madya Rekam MedisAhli Madya FisioterapisAhli Madya Analis Kesehatan (AAK)Perawat AnestesiAhli Madya RadiograferAhli Madya ElektromedisPetugas Proteksi Radiasi (PPR)32325323341221 III. TENAGA PENUNJANG1 S2 Perumahsakitan/Manajemen2 Sarjana Ekonomi / AkuntansiBuku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasar Standar Ketenagaan Minimal12

3456Sarjana HukumSarjana AdministrasiAkademi KomputerD3 Umum / SLTA / STM113301111011151115Catatan : *) Minimal on calliv.Rumah Sakit BedahTabel 6Standar Ketenagaan Minimal SDMKRumah Sakit Bedah Kelas A, B, dan CNo1abcdefghijklm2abcdefghi3abcde4abcdefghiJENIS TENAGAMedisDokter spesialis Bedah UmumDokter Sub Spesialis Bedah OrtpediDokter Sub Spesialis Bedah SarafDokter Sub Spesialis Bedah UrologiDokter Sub Spesialis Bedah PlastikDokter Sub Spesialis Bedah AnakDokter Sub Spesialis Bedah DigestifDokter Sub Spesialis Bedah Kardio ToraksDokter Sub Spesialis Bedah OnkologiDokter Sub Spesialis Bedah VaskulerDokter Spesialis AnestesiKonsultan Inensive CareDokter UmumKonsultan :Dokter Spesialis Penyakit DalamDokter Spesialis AnakDokter Spesialis ObgynDokter Spesialis Kesehatan JiwaDokter Spesialis Rehabilitasi MedikDokter Spesialis Patologi KlinikDokter Spesialis Patologi AnantomiDokter Spesialis RadiologiDokter Spesialis GiziTenaga Keperawatan- Sarjana Keperawatan- D3 Keperawatan- Ahli madya fisioterapis- Ahli madya terapis Okupasi- Teknisi ortotik prostetikTENAGA KES

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasarkan Standar Ketenagaan Minimal Disusun oleh: Tim Pusrengun SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan RI (Konsultan: Pardjono, SKM, MPH) . E. LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN KEBUTUHAN SDMK FASKES 1. Langkah-01 Penetapan Standar Ketenagaan Minimal Fasyankes (Standar Ketenagaan .

Related Documents:

Perencanaan Jangka Pendek Perencanaan SDM dalam jangka waktu paling lama satu tahun. Misalnya : Menyusun kebutuhan pegawai untuk kegiatan proyek yang pelaksanaan pekerjaannya kurang dari satu tahun. Perencanaan Jangka Menengah Perencanaan SDM untuk memenuhi kebutuhan pegawai selama satu sampai lima tahun. Perencanaan Jangka Panjang

jabatan berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja. 2) Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan jabatan. PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajmen PNS Hasil penyusunan kebutuhan disampaikan oleh PPK Instansi

Integrasi dan Harmonisasi dalam Perencanaan Pembangunan i. ii Perencanaan Desa Terpadu PERENCANAAN D E S A T E R P A D U. Perencanaan Desa Terpadu iii. . Partisipasi dalam Perencanaan Desa Perencanaan Desa dalam Kerangka Pembangunan Kabupaten Peran Pemangku Kepentingan 32 34 34 36 37 38 42 44

C. Analisis Kebijakan Kesehatan 12 D. Sistem Nasional Kesehatan Indonesia 16. BAB 2 METODE ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN 19. A.engertian Metode Analisis Kebijakan Kesehatan P 19 B. Metode Analisis Kebijakan Kesehatan 21 C. Pengaruh . Stakeholder. Terhadap Kebijakan . esehatan K 24 D.roses Analisis Kebijakan Kesehatan P 26

you in this tutorial. IMPORTANT: To prevent errors, run SDM software from a local disk (rather than from a network drive). Start the graphical user interface (GUI) SDM software: Linux users: to start the software click a file named "SdmPsiGui" / "SdmPsiGui.desktop" in the SDM software folder.

PEDOMAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI BERDASARKAN BEBAN KERJA DALAM RANGKA PENYUSUNAN FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Menimbang : a. bahwa formasi Pegawai Negeri Sipil disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan penyediaan pegawai sesuai dengan jabatan yang tersedia; b.

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT BERDASARKAN KATEGORI PASIEN DI IRNA PENYAKIT DALAM . Perhitungan kebutuhan tenaga perawat berdasarkan Kategori pasien lebih efektif karena mempertimbangkan jam efektif perawat. . Anggaran belanja untuk pegawai memiliki proporsi yang paling banyak dari total keseluruhan anggaran belanja rumah sakit, bahkan .

main idea of the rough paths theory is to introduce a much stronger topology than the convergence in p-variation. This topology, that we now explain, is related to the continuity of lifts of paths in free nilpotent Lie groups. Let G N(Rd) be the free N-step nilpotent Lie group with dgenerators X 1; ;X d. If x: [0;1] !Rd is continuous with bounded variation, the solution x of the equation x(t .