Marzuki Dan Darmiyati Zuchdi Universitas Negeri Yogyakarta .

3y ago
65 Views
3 Downloads
250.46 KB
11 Pages
Last View : 6d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Averie Goad
Transcription

PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN PENDEKATAN KOMPREHENSIFDI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAMarzuki dan Darmiyati ZuchdiUniversitas Negeri YogyakartaFakultas Ilmu Sosialmarzukiwafi@yahoo.co.idUniversitas Negeri YogyakartaFakultas Bahasa dan SeniDarmiyatiz@yahoo.comABSTRACTUniversitas Negeri Yogyakarta telah mengembangkan model pendidikan karakter diyang secara singkat dipaparkan dalam tulisan ini. Model ini diharapkan menjadi salah satualternatif yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan pendidikan karakter diperguruan tinggi. Model ini juga diharapkan bisa mendorong perguruan tinggi lain untukterus mengembangkan model-model pendidikan karakter lain yang lebih efektif dilembaganya sendiri. UNY telah membuat grand design dalam rangka pengembanganpendidikan karakter ini yang kemudian bisa dijadikan dasar dalam implementasi pendidikankarakter melalui berbagai praktik (best practices). Ada nilai-nilai karakter yang ditargetkanUNY agar bisa terimplementasi melalui berbagai aktivitas di kampus terutama melaluiintegrasi pendidikan karakter dalam perkuliahan dan pengembangan kultur universitas.Pendekatan yang digunakan dalam pendidikan karakter di UNY adalah pendekatankomprehensif.Keywords: pendidikan karakter, integrasi, kultur universitas, komprehensif, dan UNY.PENDAHULUANAwal bulan Januari 2010 telah dideklarasikan “Pendidikan Budaya danKarakter Bangsa” sebagai gerakan nasional. Deklarasi nasional tersebut harus jujurdiakui oleh sebab kondisi bangsa ini yang semakin menunjukkan perilakuantibudaya dan antikarakter. Perilaku antibudaya bangsa ini di antaranyaditunjukkan oleh semakin memudarnya sikap kebhinnekaan dan kegotong-royongankita, di samping begitu kuatnya pengaruh budaya asing di tengah-tengahmasyarakat kita. Adapun perilaku antikarakter bangsa ini di antaranya ditunjukkanoleh semakin maraknya perilaku anarkhisme dan ketidakjujuran di kalangan pesertadidik kita, termasuk mahasiswa, misalnya tawuran antarmahasiswa dan semakinmembudayanya nyontek dan plagiasi di kalangan mahasiswa. Di sisi lain banyakterjadi penyalahgunaan wewenang oleh para bejabat negara sehingga korupsisemakin merajalela di hampir semua instansi pemerintah kita.Problem moral yang melanda para mahasiswa dewasa ini cukupmemprihatinkan. Hal itu antara lain ditandai dengan merosotnya perilaku moral,seperti etika berpakaian, etika pergaulan (rasa hormat kepada karyawan, dosen,dan pimpinan jurusan, fakultas, atau universitas), dan perilaku mahasiswa baik diruang kelas, di lingkungan kampus, maupun di luar kampus. Problem moral tersebuttentu tidak bisa dilepaskan dari proses pendidikan dan pembelajaran yang selamaini berlangsung di negara kita, yaitu pendidikan dan pembelajaran yang cenderungkognitif-intelektualistik dan formalistik.Rendahnya karakter bangsa ini menjadi perhatian penting kita semua.Kepedulian pada karakter telah dirumuskan pada fungsi dan tujuan pendidikan bagimasa depan bangsa ini. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional menyebutkan “Pendidikan nasional berfungsi1

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsayang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untukberkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman danbertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”. Mengacu pada ketentuan undang-undang tersebut dapat dipahami bahwapendidikan nasional mendorong terwujudnya generasi penerus bangsa yangmemiliki karakter religius, berakhlak mulia, cendekia, mandiri, dan demokratis.Perguruan tinggi merupakan lembaga akademik dengan tugas utamanyamenyelenggarakan pendidikan dan mengembangkan ilmu, pengetahuan, teknologi,dan seni. Tujuan pendidikan, sejatinya tidak hanya mengembangkan keilmuan,tetapi juga membentuk kepribadian, kemandirian, keterampilan sosial, dan karakter.Oleh sebab itu, berbagai program dirancang dan diimplementasikan untukmewujudkan tujuan pendidikan tersebut, terutama dalam rangka pembinaankarakter. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memiliki komitmen untukmelaksanakan dan mengawal pembentukan karakter bangsa Indonesia. Hal inisesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang harus diemban UNY sebagailembaga penghasil tenaga pendidik dan kependidikan untuk semua jenjangpendidikan dan tenaga nonkependidikan dalam berbagai bidang kehidupan(Darmiyati Zuchdi dkk, 2009). Sebagai institusi pendidikan tinggi, UNY yangmemiliki visi menghasilkan insan yang cendekia, mandiri, dan bernurani, - yangpada tahun 12-14 dikembangkan menjadi insan yang bertaqwa, mandiri, dancendekia - mempunyai tanggung jawab pada pengembangan manusia yang cerdasdalam pemikiran, mandiri dalam melakukan tugas kehidupan, dan berkarakterdalam sikap dan perilaku sehari-hari.GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER DI UNYDalam konteks pendidikan karakter, Universitas Negeri Yogyakarta sebagaisalah satu perguruan tinggi yang peduli dengan karakter, telah menyusun granddesign pendidikan karakter yang komprehensif dan sistemik seperti terlihat padagambar 1.1. di bawah ini.Gambar 1. Grand Design Pendidikan Karakter UNYSumber: Darmiyati Zuchdi dkk. (2009: 102).Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa grand design pendidikan karakterdi Universitas Negeri Yogyakarta memiliki sifat komprehensif, sistemik, dan perludidukung oleh kultur yang positif serta fasilitas yang memadai. Sifat komprehensifselain dari metode dan strategi yang digunakan dalam pendidikan karakter, jugadari segi aktor (semua komponen yang berperan dalam proses pendidikankarakter), yakni pimpinan lembaga, pendidik, subjek didik, dan tenaga administrasi,2

termasuk pustakawan. Pendidikan karakter baik secara langsung lewat berbagaimata kuliah tertentu maupun yang secara tidak langsung dengan diintegrasikanpada semua mata kuliah dan kehidupan kampus secara keseluruhan meliputipengembangan pikiran, perasaan, dan perilaku berlandaskan nilai-nilai religius dannilai-nilai kemanusiaan.Strategi komprehensif merupakan jabaran dari metode komprehensif. Metodeini merupakan sintesis dari dua metode yang bersifat tradisional, yaitu inkulkasi(kebalikan dari indoktrinasi) dan pemberian teladan, dan dua metode kontemporer,yaitu fasilitasi nilai dan pengembangan keterampilan (soft skills) seperti berpikirkritis, berpikir kreatif, berkomunikasi dengan jelas, dan berbagai keterampilan sosial(Darmiyati Zuchdi dkk., 2009: 102).Sifat sistemik tampak dari hubungan yang kait-mengait antara unsurpimpinan, pendidik, subjek didik, dan tenaga administrasi sebagai komponeninternal dalam merancang dan melaksanakan program pendidikan karakter. Disamping itu, secara ideal program tersebut seharusnya juga memeroleh dukungandan kontribusi dari komponen eksternal, yaitu keluarga dan masyarakat. Dalamkonteks pendidikan tinggi, sifat sistemik juga terwujud dalam bangunan keterkaitanantara pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitiandalam bidang pendidikan karakter memiliki cakupan yang luas terkait dengan input,berbagai komponen proses, dan output serta outcome, bahkan yang terkait dengankultur lembaga pendidikan, kultur keluarga, dan kultur keluarga. Selaras denganprogram Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (DPPM) dalampeningkatan kualitas pengabdian kepada masyarakat, maka pengabdian kepadamasyarakat dengan muatan utama pendidikan karakter seharusnya didasarkanpada hasil penelitian. Wilayah pengabdian meliputi lembaga pendidikan formal,nonformal, dan informal (Darmiyati Zuchdi dkk., 2009: 103). Di samping itu, peranankultur sangat menentukan kualitas proses dan hasil pendidikan karakter. Olehkarena itu, diperlukan kultur lembaga yang positif, dalam arti kultur lembagapendidikan harus selaras dengan nilai-nilai yang dipilih sebagai nilai-nilai target.Demikian juga halnya dengan kultur keluarga dan kultur masyarakat. Kultur positifini bagaikan ladang yang subur untuk penyemaian dan tumbuh kembang benihbenih moralitas pembangun karakter terpuji (akhlak mulia/budi pekerti luhur).Pendidikan karakter, pada sisi yang lain, juga membutuhkan fasilitas saranadan prasarana yang memadai. Penyediaan dan pengelolaan fasilitas pendidikanhendaknya memenuhi kriteria: aman, nyaman, dan manusiawi, di samping kriteriakuantitas dan kualitas secara fungsional. Fasilitas tersebut antara lain meliputiberbagai gedung sesuai dengan fungsi masing-masing, peralatan dengan berbagairagam fungsi, halaman kampus, sarana olah raga dan rekreasi, sarana komunikasi,dan sarana transportasi, termasuk kondisi jalan-jalan di dalam dan sekitar kampus.Perlindungan warga kampus dari berbagai jenis polusi juga sangat diperlukan bagiterselenggaranya pendidikan karakter yang memang merupakan wahanapengembangan nilai-nilai kemanusiaan.BEST PRACTICES PENDIDIKAN KARAKTER DI UNYPendidikan karakter di UNY sudah berjalan sejak dicanangkannya visi UNYseperti tersebut di atas, yakni menghasilkan insan cendekia, mandiri, dan bernurani(sekarang: bertaqwa, mandiri, dan cendekia). Berbagai aktivitas sudah dilaksanakandalam mendukung terealisasinya pendidikan karakter di UNY yang meliputiberbagai program, terutama terkait dengan pendidikan dan pengajaran, penelitian,dan pengabdian pada masyarakat (tridharma perguruan tinggi). Dharma pertama,pendidikan dan pengajaran, dilaksanakan melalui pelatihan dan pendidikan.Pelatihan dilaksanakan melalui: (1) Pengembangan kreativitas oleh WSPK, kerja3

sama UNY dengan ITB, Kedubes Swedia, Kedubes Denmark, mulai tahun 1995(s.d. 2010 telah dilaksanakan 74 pelatihan untuk pimpinan, dosen, mahasiswa,guru, dan lain-lain), (2) Pelatihan ESQ bagi pimpinan dan dosen UNY mulai tahun2007, (3) Pelatihan ESQ bagi pegawai/karyawan mulai tahun 2008, (4) PelatihanESQ bagi mahasiswa baru mulai tahun 2008, dan (5) Pelatihan Soft Skills bagimahasiswa dalam kurun waktu empat tahun. Adapun pendidikan dilaksanakanmelalui: (1) Pembukaan Konsentrasi Pendidikan Karakter (dulu Pendikan Nilai)pada Program Studi PIPS Program Pascasarjana (S2), mulai tahun 2000; (2)Pendidikan karakter melalui mata kuliah khusus: Pendidikan Agama, PendidikanPancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Pendidikan Karakter (khusus disemua prodi di FISE mulai tahun 2010); dan (3) Pendidikan karakter terintegrasidalam semua mata kuliah di semua prodi. Pengintegrasian dalam pendidikan ini,adalah: (a) Pengintegrasian nilai-nilai religius dan kebangsaan dalam perkuliahan diUNY (program pengintegrasian nilai-nilai karakter oleh Unit MKU UNY, 2008), (b)Implementasi Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Perkuliahan danPengembangan Kultur Universitas Tahun I (2010), yaitu PengintegrasianPendidikan Karakter ke dalam 10 mata kuliah yang tersebar di seluruh fakultas danprogram pascasarjana di lingukungan UNY dan pengembangan kultur universitas di3 unit kerja di UNY, yang pada tahun 2011 juga dilakukan melalui beberapa matakuliah yang lain di berbagai fakultas.Dharma kedua, penelitian, dilaksanakan melalui penelitian baik di SD, SMP,SMA, maupun PT. Di antara penelitian dimaksud misalnya: (1) Pendidikan Karaktermelalui Life Skills Development dalam Kurikulum Persekolahan (Penelitian HibahPasca 2005-2006 oleh Darmiyati Zuchdi, dkk.); (2) Membangun Kultur UniversitasNegeri Yogyakarta yang Cendekia, Mandiri, dan Bernurani (Penelitian Institusional2008 oleh Sarbiran dkk.); (3) Berbagai penelitian yang ditawarkan LembagaPenelitian UNY dengan sceme khusus tentang Pendidikan Karakter di UniversitasNegeri Yogyakarta (2009); (4) Membangun Kultur Akhlak Mulia di Kalangan SiswaTingkat Dasar dan Menengah di Indonesia (Penelitian Hibah Kompetitif Nasional2009 oleh Ajat Sudrajat dkk.); (5) Pengembangan Model Pendidikan Karakterdengan Pendekatan Komprehensif Terintegrasi dalam Pembelajaran BahasaIndonesia, IPA, dan IPS di Sekolah Dasar (Penelitian Hibah Pasca 2009-2011 olehDarmiyati Zuchdi, dkk.); (6) Penelitian Tahun I Kerja sama UNY dengan SESPIMPOLRI Lembang bertema: Strategi Membangun Komitmen Guna Mewujudkan Polriyang Bermoral dalam Rangka Meningkatkan Citra Polri (Suyata dkk, 2009); (7)Pembinaan Karakter Siswa Berbasis Pendidikan Agama di Sekolah Dasar danSekolah Menengah Pertama di Daerah Istimewa Yogyakarta (Penelitian KompetitifNasional 2010 oleh Marzuki, dkk.); dan masih ada beberapa penelitian lain bertemapendidikan karakter. Sampai dengan Tahun 2010 ini sudah tercatat lebih 20 judulpenelitian berbasis karakter yang dilaksanakan oleh dosen UNY. Di samping itucukup banyak penelitian dalam rangka penulisan skripsi, tesis, dan disertasi yangbertujuan menemukan pemecahan masalah dalam bidang pendidikan karakter. DiProgram Pascasarjana UNY, sampai dengan tahun 2010 tercatat lebih dari 10 judul.Pada tahun 2011 antusiasme untuk melakukan kajian dan penelitian terkait denganpendidikan karakter masih cuku tinggi. Karena itulah di tahun 2011 ini UNYmembuat satu pusat kajian dan pengembangan yang diberi nama Pusat PendidikanKarakter dan Pengembangan Kultur yang berada di bawah LembagaPengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP).Dharma ketiga, pengabdian pada masyarakat, dilaksanakan dalam berbagaiaktivitas dalam rangka membangun kultur universitas yang ditangani oleh LembagaPengabdian kepada Masyarakat (LPM) UNY. Hingga tahun 2010 terdapat 54kegiatan yang terkait dengan pendidikan nilai, 5 kegiatan terkait dengan life skills,4

dan 29 kegiatan yang terkait dengan kewirausahaan. Di tahun 2011 kegiatan inimasih terus berlanjut.Program lain yang mendukung pembinaan karakter di UNY dilaksanakanmelalui publikasi ilmiah, baik dalam bentuk buku maupun artikel-artikel ilmiah yangtersebar melalui jurnal ilmiah maupun seminar. Di antara bentuk publikasi tersebut:(1) Buku Pendidikan Karakter: Grand Design dan Nilai-nilai Target (Darmiyati Zuchdidkk., 2009); (2) Buku Humanisasi Pendidikan: Menemukan Kembali Pendidikanyang Manusiawi (Darmiyati Zuchdi, 2008, 2009, dan 2010); (3) Buku Prinsip DasarAkhlak Mulia: Pengantar Studi Konsep-konsep Dasar Etika dalam Islam (Marzuki,2009); (4) Jurnal Cakrawala Pendidikan Edisi Khusus Dies UNY ke-46 2010bertema Pendidikan Karakter (dan terus berlanjut di tahun 2011); (5) Berbagai judulmakalah tentang pendidikan karakter yang disajikan dalam seminar. Di antaraseminar tentang pendidikan karakter di UNY adalah: (a) Seminar dan LokakaryaNasional Resrukturisasi Pendidikan Karakter (2008, oleh UNY), (b) SeminarInternasional Multiculturalism and (Language and Arts) Education: Unity andHarmony in Diversity (2009, oleh FBS UNY); (c) Seminar Nasional MembangunPendidikan dalam Perspektif Karakter dan Kebangsaan (2010, oleh FISE UNY); (d)Seminar Regional Pendidikan Karakter (2010, oleh Lembaga Penelitian UNY); dan(e) Seminar Nasional Peran Media dalam Pembentukan Karakter Bangsa (Tahun2010, oleh FISE UNY). Pada tahun 2011 terbit juga beberapa buku terkait denganpendidikan karakter, misalnya Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori danPraktik oleh Darmiyati Zuchdi dkk., Pendidikan Karakter Warga Negara KritikPembangunan Karakter Bangsa oleh Samsuri, dan Strategi Pendidikan KarakterMempertimbangkan Tradisi Profetik oleh Alfaqih. Di tahun 2011 jugadiselenggarakan beberapa seminar tentang pendidikan karakter baik yang berskalanasional maupun internasional di UNY. Di antara seminar pendidikan karakter yangberskala internasional adalah Konferensi Internasional Pendidikan Karakter(International Conference on Character Education) yang diselenggarakan tanggal 89 Nopember 2011. Pembicara yang diundang dalam konferensi ini antara lain: Prof.dr. Fasli Jalal, Ph.D., Prof . Dr. Azyumardi Azra (UIN Syarif Hidayatullah), Prof. IGede Raka (ITB Bandung), Dr. Bernice Lerner (Boston University, USA), Prof.Darmiyati Zuchdi, Ed.D (UNY Yogyakarta), Prof. Suwarsih Madya, Ph.D (UNYYogyakarta), Dr. Vishalache Balakhrisnan (University of Malaya, Malaysia), Dr. AryGinanjar Agustian (ESQ Leadership Center), Siebrig H. Schreuder, M.Ed.(Akademisch Ziekenhuis Utrecht, Belanda) dan Dr. Frank Dhont (Yale University,USA).Program pengembangan kultur juga menjadi bagian penting dalammendukung pembinaan karakter di UNY. Program ini dilaksanakan di antaranyamelalui: (1) Penerbitan Peraturan Universitas Negeri Yogyakarta No. 04 Th 2009tentang Pengembangan Kultur UNY; (2) Implementasi Pengembangan Kultur UNYyang ditangani oleh fakultas-fakultas di UNY; (3) Implementasi PengembanganKultur yang ditangani oleh biro-biro di UNY; dan (4) Implementasi PengembanganKultur UNY yang ditangani oleh bagian-bagian di UNY.Program-program dalam rangka pembinaan karakter di UNY yangdikemukakan di atas berjalan dengan sinergis dan bersama-sama seperti terlihatdalam gambar di bawah ini.5

PENGEMBANGANKULTUR:UNY, Fak., Biro,BagianPUBLIKASI:Penerbitanbuku danjurnalSEMINAR:Internas, nasinl,dan regionalPELATIHAN:Pimpinan, Dosen,Pegawai, danMahasiswaPENDIDIKAN:MK khusus,Pengintegrasian keMK, KonsentrasiBest PracticesPendidikan Karakterdi UNYPENELITIAN:Berbagai penel dgdana langsung drDikti dan ygdikelola UNYPENGABDIANPADAMASYARAKATGambar 2. Bagan Pendidikan Karakter di UNYSumber: Hasil analisis penulisPengembangan pendidikan karakter di UNY seperti tertera dalam bagan tersebut,yang merupakan produk best practices, dapat digunakan menjadi salah satu modelpendidikan karakter di perguruan tinggi, yang dapat disebarluaskan di perguruantinggi lain.NILAI-NILAI KARAKTER YANG DITARGETKAN DI UNYPendidikan karakter di Universitas Negeri Yogyakarta yang dilaksanakanmelalui berbagai program adalah dalam rangka transformasi dan pembudayaannilai-nilai moral dasar. Ada banyak nilai karakter atau akhlak mulia yang harusdiimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai aspek kehidupanmanusia, baik dalam berhubungan dengan Tuhan, dengan sesama manusia,maupun dengan alam sekitarnya. Jika nilai-nilai ini bisa direalisasikan dalamkehidupan manusia, maka akan dihasilkan manusia yang paripurna (insan kamil)dan terciptalah kehidupan yang bermartabat.Dari sekian banyak nilai-nilai yang dimunculkan, akhirnya terpilih 16 nilaitarget, yaitu: ketaatan beribadah, kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan, etoskerja, kemandirian, sinergi, kritis, kreatif dan inovatif, visioner, kasih sayang sionalisme,daninternasionalisme. Nilai-nilai karakter yang 16 ini akan diupayakan dapat terwujuddalam sikap dan perilaku warga kampus UNY khususnya dan masyarakat di luarUNY pada umumnya secara bertahap dan berkesinambungan. Pada implementasinilai-nilai karakter di UNY tahun pertama (2010) ini diintegrasikan 6 nilai karakterdari 16 nilai di atas, yaitu: ketaatan beribadah, kejujuran, kedisiplinan, tanggungjawab, kepedulian/hormat pada orang lain, dan kerja sama. Keenam nilai inidiintegrasikan dalam pembelajaran berbagai mata kuliah (direncanakan dalamsemua mata kuliah) di semua program studi yang ada di UNY dan sekaligus jugadibudayakan melalui pengembangan kultur universitas yang positif di semua unityang ada di UNY.LANDASAN TEORETIS PENDIDIKAN KARAKTER DI UNYYang mejadi landasan utama pengembangan model pendidikan karakter diUNY adalah:Pendekatan Komprehensif dalam Pendidikan KarakterPendekatan pendidikan karakter yang dahulu cukup efektif, tidak sesuai lagiuntuk membangun generasi sekarang dan yang akan datang. Bagi generasi masalalu, pendidikan karakter yang bersifat indoktrinatif sudah cukup memadai untukmembendung terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma-norma6

kemasyarakatan, meskipun hal itu tidak mungkin dapat membentuk pribadi-pribadiyang memiliki kemandirian. Oleh karena itu, diperlukan multipendekatan atau yangoleh Kirschenbaum (1995) disebut pendekatan komprehensif.Istilah komprehensif yang digunakan dalam pendidikan karakter mencakupberbagai aspek. Pertama, isinya harus komprehensif, meliputi semua permasalahanyang berkaitan dengan pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaanpertanyaan mengenai etika secara umum. Kedua, metodenya harus komprehensif.Termasuk di dalamnya inkulkasi (penanaman) nilai, pemberian teladan, penyiapangenerasi muda agar dapat mandiri dengan mengaj

design pendidikan karakter yang komprehensif dan sistemik seperti terlihat pada gambar 1.1. di bawah ini. Gambar 1. Grand Design Pendidikan Karakter UNY Sumber: Darmiyati Zuchdi dkk. (2009: 102). Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa grand design pendidikan karakter di Universitas Negeri Yogyakarta memiliki sifat komprehensif, sistemik .

Related Documents:

Yth Dekan Fakultas : 1. Hukum 2. Ekonomi 3. Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan 4. Ilmu Komputer 5. Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang . 206 UNIVERSITAS BUDI DARMA 207 UNIVERSITAS BUDI LUHUR 208 UNIVERSITAS BUNG HATTA 209 UNIVERSITAS CENDERAWASIH 210 UNIVERSITAS CIPUTRA

14. PSKG Universitas Syiah Kuala, Aceh 15. Dekan FKG Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 16. PSKG Universitas Jenderal Achmad Yani 17. PSKG Universitas Sam Ratulangi, Manado 18. PSKG Institut Ilmu Kesehatan, Kediri 19. PSKG Universitas Brawijaya, Malang 20. PSKG Universitas Jenderal So

80 71056 Universitas Hang Tuah 2.39 3.0 0.0 1.0 1.920 80 3 81 41057 Universitas Telkom 2.55 2.4 0.0 1.4 1.912 81 3 82 1014 Universitas Nusa Cendana 2.87 2.3 0.0 1.2 1.905 82 3 83 61002 Universitas Islam Sultan Agung 2.47 2.8 0.0 1.0 1.901 83 3 84 31015 Universitas Tarumanagara 3.30 2.3 0.0 0.7 1.894 84 3

silabus dan sap mata kuliah universitas pendidikan indonesia fakultas pendidikan bahasa dan seni satuan acara perkuliahan mata kuliah : semantik bahasa indonesia kode : in105 dra.nunungsitaresmi, m.pd. mahmud fasya, s.pd., m.a. jurusan pendidikan bahasa dan sastra indonesia fakultas pendidikan bahasa dan seni universitas pendidikan indonesia 2013

6. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor 007/TAP/MWA‐UI/2005 tentang Etika Riset bagi Sivitas Akademika Universitas Indonesia; 7. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor 005/SK/MWA‐UI/2007 tentang Kebijakan Umum Arah Pengembangan Universitas Indonesia 2007‐2012; 8.

lt 0t Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh Ilmu Hukum 322 B t2 0l Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh Kesehatan Masyarakat 315 B l3 0l Universitas Setia Budi Mandiri, Meclan Teknik Informatika 2tt C t4 0t Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Agroteknologi 368 A l5 02 Sekolah Tin

1. Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Aceh 2. Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama, Aceh 3. Fakultas Kedokteran Universitas Malikusaleh, Aceh 4. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan 5. Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia, Medan 6. Fakul

Send comments (with copy to psa@ansi.org) to: Christina Earl, (315) 339-6937, cearl@esda.org TCIA (ASC A300) (Tree Care Industry Association) Revision BSR A300 (Part 3)-201x, Tree Care Operations - Tree, Shrub, and Other Woody Plant Management - Standard Practices (Supplemental Support Systems) (revision of ANSI A300 (Part 3)-2006)