EVALUASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA (RDTRK) SURABAYA .

3y ago
65 Views
23 Downloads
626.96 KB
9 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kamden Hassan
Transcription

EVALUASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA (RDTRK) SURABAYA UNITPENGEMBANGAN (UP) SATELIT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRDTedi Atmapradhana1, Teguh Hariyanto1Program Studi Teknik Geomatika ITS-Sukolilo, Surabaya 1Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya-60111AbstrakKota Surabaya mengalami perkembangan pesat ditunjukkan dengan peningkatan pertumbuhanpenduduk dan perubahan peruntukan lahan yang semakin cepat. Hal ini berdampak pada kesesuaianpenggunaan lahan di daerah tersebut sebagaimana telah diatur di dalam Rencana Detail Tata Ruang Kota(RDTRK)Penelitian ini menggunakan teknologi penginderaan jauh dengan memanfaatkan citra Quickbirdsehingga memberikan kenampakan penggunaan lahan dengan jelas dan memudahkan dalam mengkajiperencanaan tata ruang dan memonitoring penggunaan lahan. Selain itu data yang digunakan dalampenelitian ini adalah Peta Garis Kota Surabaya Tahun 2002 dan peta RDTRK Unit Pengembangan SatelitDalam pengolahan citra Quickbird ini didapatkan hasil koreksi geometrik dengan nilai rata-rataRMSerror sebesar 0,67 dan nilai SOF sebesar 0.000659. Metode yang digunakan dalam pengolahan citrasehingga menghasilkan peta penggunaan lahan adalah dengan metode interpretasi visual yaituinterpretasi data penginderaan jauh yang mendasarkan pada pengenalan ciri (karakteristik) objeksecara keruangan (spasial).Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan terjadinya perubahan penggunaan lahanyang paling luas dari tahun 2002 sampai 2008 adalah lahan pemukiman yang meningkat seluas 122,934Haatau 14,14% Selain itu juga, nilai kesesuaian penggunaan lahan dengan RDTRK adalah 1277,941 Ha atau60,13%, nilai penggunaan lahan yang tidak sesuai adalah 650,462 Ha atau 30,15%. Sementara lahan yangbelum dimanfaatkan memiliki nilai sebesar 16,804 Ha atau 0,85% . Hal ini menunjukkan bahwa secarakeseluruhan pada wilayah UP Satelit sudah banyak kesesuaian antara penggunaan lahan dengan RDTRK.Kata kunci : Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK), Citra Quickbird, PenggunaanLahan .lainnya. Kegiatan pembangunan fisik danprasarana perkotaan di Surabaya tentunyamenimbulkan konsekuensi terhadap perubahanperuntukan lahan. Banyak lahan yang semulaberfungsi sebagai areal pertanian beralih fungsimenjadi areal terbangun (BAPPEKO Surabaya,2008).Perkembangan teknologi penginderaan jauhterutama citra Quickbird memudahkan dalammengkaji perencanaan tata ruang kota danmonitoring penggunaan lahan. Sejak kemunculannya yang pertama kali di Indonesia, Quickbirdlangsung mendapat respon positif dari berbagaiinstitusi pemerintah. Didorong pula olehpemberian otonomi yang lebih luas kepada Pemda,maka Quickbird telah dimanfaatkan untukmenyusun peta penggunaan lahan yang paling upto date. Karena Quickbird memiliki keunggulanmampu menyajikan data dengan resolusi hingga 61cm, sehingga perkembangan wilayah kota tersebutdapat di kendalikan sesuai dengan orientasiperencanaan pembangunan kota agar tidakmenimbulkan permasalahan-permasalahan baru.Dengan terjadinya perubahan penggunaanlahan tersebut, maka perlu adanya sebuah studiPENDAHULUANLatar BelakangSurabaya merupakan kota metropolitanterbesar kedua di Indonesia setelah ibu kotaJakarta.Kotapahlawaninimengalamiperkembangan pesat terutama di daerah SurabayaBarat dan Surabaya Timur, ditunjukkan denganpeningkatanpertumbuhanpendudukdanperubahan peruntukan lahan yang semakin cepat.Hal ini terjadi karena kemajuan Kota Surabayaterutama dalam bidang ekonomi menjadi daya tariktersendiri bagi masyarakat yang ada di sekitarnya.Akibatnya, jumlah penduduk yang tinggal diwilayah Kota Surabaya semakin banyak. Kondisiini berpengaruh terhadap meningkatnya kebutuhanpenduduk akan hunian, perkantoran, sarana danprasarana transportasi, serta fasilitas publiklainnya. Konsekuensinya, pembangunan fisik kotapun semakin meningkat, guna memenuhikebutuhan penduduk tersebut. Pembangunan fisikdan prasarana perkotaan dapat berupa pembangunan permukiman sebagai tempat tinggal,pembangunan pabrik dan perkantoran sebagaitempat bekerja, pembangunan jaringan jalansebagai penghubung dan jenis pembangunan11

untuk mengevaluasi seberapa besar perubahanpenggunaan lahan terhadap peta Rencana DetailTata Ruang Kota (RDTRK) dengan menggunakandata citra Quickbird.Perumusan MasalahDukuh Pakis di daerah Surabaya Barat. Batas-batasadministrasi Unit Pengembangan Satelit adalahsebagai berikut :Utara : Kecamatan SawahanTimur : Kecamatan WonokromoSelatan : Kecamatan WiyungBarat : Kecamatan TandesUP Satelit yang terdiri dari 2 kecamatanyaitu Kecamatan Sukomanunggal dan KecamatanDukuh Pakis memiliki luas wilayah 1961,86 Hadengan jumlah penduduk pada tahun 2008 151.105 jiwa dan kepadatan penduduk sebesar 4227 Jiwa/Km2 serta dengan fungsi utama sebagaitempat pemukiman , perdagangan, jasa dankawasan khusus. (BAPPEKO Surabaya, 2008)Perumusan masalah dalam penelitian iniadalah bagaimana mengolah data citra Quickbird,sehingga bisa digunakan untuk evaluasi perubahanpenggunaan lahan terhadap peta hasil RDTRKSurabaya.Batasan MasalahBatasan permasalahan dari penelitian tugasakhir ini adalah :1. Wilayah studi dari penulisan tugas akhiradalah Surabaya Barat, yaitu UP Satelit(Kecamatan Sukomanunggal dan KecamatanDukuh Pakis).2. Data yang digunakan adalah Peta GarisSurabaya tahun 2002 dan Citra Quickbirdtahun 2008 serta Peta hasil Rencana DetailTata Ruang Kota (RDTRK) Surabaya tahun2002.3. Melakukan evaluasi penggunaan lahan daridaerah penelitian, yaitu :a. Evaluasi perubahan penggunaan lahanb. Evaluasi kesesuaian penggunaan lahandengan Rencana Detail Tata Ruang KotaUP Satelit.Tujuan Tugas Akhir Lokasi PenelitianGambar 1. Lokasi Daerah penelitianPeralatanPerangkat Lunak (Sofware) Sistem Operasi Windows XP Professional Microsoft Word 2007 untuk pembuatanlaporan Microsoft Excel 2007 untuk pengolahandata tabular Autodesk Land Desktop 2009 untuk prosesdijitasi dan editing peta ArcView 3.3 untuk pembuatan Peta SIGpenggunaan lahan dan untuk prosesoverlay . Er Mapper 7.0 untuk pengolahan datacitra satelit yaitu proses koreksi geometrik Matlab 7.0 untuk proses perhitunganStrenght of FigureBahan1. Citra satelit Quickbird daerah SurabayaBarat tahun 2008.2. Peta garis hasil foto udara skala 1:5000tahun 2002/2003 daerah KecamatanSukomanunggal dan Kecamatan DukuhPakis produk Dinas Tata KotaSurabaya.3. Peta hasil RDTRK skala 1:5000 UP.Satelit tahun 2002 produk dari BAPPEKOSurabaya.Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :Melakukan pengolahan dan analisis data citraQuickbird untuk mengevaluasi perubahanpenggunaan lahan terhadap Peta hasilRDTRK UP Satelit tahun 2002.2. Memberikan informasi kesesuaian danketidaksesuaian penggunaan lahan terhadapRDTRK UP Satelit.Manfaat Tugas Akhir1.Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitianini adalah sebagai bahan masukan danpertimbangan bagi pihak pengambil kebijakan tataruang, baik di tingkat pusat ataupun daerah, agarperkembangan wilayah sesuai dengan orientasiperencanaan pembangunan kota. Selain itu hasildari studi ini juga dapat bermanfaat dalammenggambarkan penggunaan lahan yang terdapatpada daerah UP Satelit yang terdiri dari duakecamatan yaitu Kecamatan Sukomanunggal danKecamatan Dukuh Pakis Surabaya Barat.METODOLOGI PENELITIANLokasi PenelitianLokasi kegiatan penelitian ini dilakukan diKecamatan Sukomanunggal dan Kecamatan2

Metodologi PenelitianPersiapanStudi LiteraturPengadaan Data dan AlatPengolahan DataGambar 4.Citra Satelit QuickbirdAnalisa DataPenyusunan Tugas AkhirPenjelasan Diagram Alir Pengolahan Citra:Melakukan proses editing peta garis tahun2002 dan peta RDTRK. Setelah itu, dapatdilakukan proses input peta ke Arc View.Namun sebelumnya, peta berformat dwgharus diubah menjadi format dxf agardapat ditampilkan oleh Arc View. Setelahproses input peta ke Arc View, maka petatersebut dikonversi dalam format shapefileuntuk mendapatkan Peta SIG PenggunaanLahan Tahun 2002 dan Peta RDTRK 2002Melakukan pengolahan citra Quickbirdtahun 2008. Penggunaan citra Quickbirdini dalam penelitian karena citra tersebutmemiliki resolusi yang tinggi dan dapatmerekam data secara detail sehingga dapatmemetakan penggunaan lahan denganjelas sehingga memudahkan interpretasiatau klasifikasi setiap kenampakan obyekpada citra.Langkah selanjutnya adalah pembuatandesain jaring untuk perhitungan Strengthof Figure (SoF) pada citra denganmenggunakan Metode Parameter. Citrasatelit Quickbird tahun 2008 mempunyai12 titik dengan jumlah baseline 23 padapembuatan desain jaringnya dengan nilaiSoF adalah 0,000659 .Dilakukan koreksi geometrik pada citraQuickbird tahun 2008 hal ini dilakukanuntuk mendapatkan sistem koordinat dansistem proyeksi yang sama. Dalam koreksigeometrik ini digunakan sebagai acuannyaadalah peta garis Surabaya Barat tahun2002 produk Dinas Tata Kota Surabayayang memiliki koordinat TM-30. Jika nilaiRMS error 1 (Purwadhi, 2001) makakoreksi geometrik yang telah dilakukantersebut sudah benar.Citra yang sudah terkoreksi geometriktersebut kemudian di ekspor ke dalamLand Desktop 2009 untuk melakukaninterpretasi citra dengan cara melakukandigitasi dan membagi objek-objek tersebutmenjadi beberapa kelas. Dalam penelitianGambar 2. Diagram Alir PenelitianBerikut adalah penjelasan diagram alir metodepenelitian:1. Studi LiteraturMendapatkan dan memahami materi terkaitdengan penelitian yang dilakukan, dalam halini, yaitu materi tentang penggunaan lahan,pengolahan citra Quickbird dan mengenaiRDTRK.2. Pengumpulan DataMencari atau mengumpulkan data-data yangberkaitan dengan perubahan penggunaan lahandi Kecamatan Sukomanunggal dan KecamatanDukuh Pakis dan keterkaitannya denganRDTRK. Meliputi:Peta Garis Kota Surabaya 2002 dan CitraQuickbird2008,digunakanuntukmendapatkan informasi mengenai gambaranpola penggunaan lahan pada saat itu.RDTRK UP Satelit tahun 2002 produkBAPPEKO yang digunakan untuk evaluasiperubahan penggunaan lahan.3. Pengadaan peralatanMenyiapkan Hardware dan Software yangdibutuhkan dalam penelitian seperti ErMapper7.0 untuk pengolahan citra, Autodesk LandDesktop 2009 untuk digitasi serta ArcViewuntuk proses overlay peta.Tahapan Pengolahan DataPeta Garis KotaSurabaya Tahun2002Citra Quickbird Tahun2008Peta Hasil RDTRKTahun 2002 Skala1:5000Koreksi GeometrikTidakRMS Error 1PixelEditing PetaDijitasi PetaYaInterpretasi visualPeta Landusesementara tahun 2008TidakGround TruthUji Ketelitian 80%YaPeta Landuse tahun2002Peta Landuse tahun2008EvaluasiGambar 3. Diagram Alir Pengolahan Citra3

ini metode yang digunakan dalammenginterpretasi citra adalah interpretasisecara visual, yaitu interpretasi datapenginderaan jauh yang mendasarkanpada pengenalan ciri (karakteristik) objeksecara keruangan (spasial) (Purwadhi,2001). Karakteristik objek yang tergambarpada citra dapat dikenali berdasarkanunsur-unsur interpretasi seperti rona atauwarna, bentuk, pola ukuran, letak danasosiasi kenampakan objek.Melakukan ground truth yaitu ceklapangan untuk mengetahui kebenaranhasil interpretasi visual dengan keadaan diarea penelitian dengan menggunakan 35titik pada semua kelas. Hasil ground truthdigunakan sebagai data uji ketelitian.Melakukan pencatatan hasil survei sertapengambilan dokumentasi di lapangan.Setelah itu dilakukan uji ketelitianinterpretasi yaitu dengan menggunakanrumus :KI JKI x 100%.(1)JSLKeterangan :KI Ketepatan InterpretasiJKI Jumlah Kebenaran InterpreatsiJSL Jumlah Sampel LapanganApabila hasilnya 80% (Anderson dalamUtami, 2009), maka klasifikasi tersebutdianggap benar. Tetapi apabila hasilnyatidak memenuhi syarat di atas makadilakukan interpretasi kembali.Jika klasifikasi tersebut sudah benar makaakan dihasilkan peta penggunaan lahantahun 2008 . Setelah itu dilakukan evaluasipeta penggunaan lahan 2008 terhadap petahasil RDTRK1. Evaluasi Perubahan Penggunaan LahanEvaluasi perubahan lahan dilakukan dengancara proses tumpang susun (overlay) antarapeta penggunaan lahan tahun 2002 dan 2008untuk mengidentifikasi terjadinya perubahanpenggunaan lahan.2. EvaluasiKesesuaian Penggunaan Lahandengan RDTRKEvaluasi ini dilakukan dengan cara tumpangsusn (overlay) peta penggunaan lahan tahun2002 dan tahun 2008 dengan peta RDTRK UPSatelit, sehingga menghasilkan peta kesesuaiandan ketidak sesuaianpenggunaan lahanterhadap RDTRK.HASIL DAN ANALISAHasil Perhitungan SOF dan RMSBesar SoF trace {( [A] x [A] T)’} .(2)U 0.000659Nilai rata-rata RMS error sebesar : 0.67Tabel 1. RMS ErrorTitik123456789101112RMS totalRMS rata-rataTahapan AnalisaPeta Landuse Tahun 2002Peta Landuse Tahun 450,620,408,040,67Peta RDTRK Tahun 2002Dari tabel diatas RMS total adalah 8.04dengan 12 titik GCP yang tersebar merata di lokasipenelitian dan didapat RMS rata-rata sebesar 0,67yang telah memenuhi toleransi yang diberikan.Nilai dari RMS error menunjukkan nilai kesalahanyang terjadi dalam proses koreksi geometrik yangtelah dilakukan.Hasil PetaPeta penggunaan lahan tahun 2002Peta Penggunaan lahan tahun 2008Peta kesesuaian penggunaan lahan tahun 2008Peta RDTRK UP Satelit Tahun 2002( Peta Terlampir)OverlayEvaluasi Perubahan PenggunaanLahanOverlayEvaluasi Kesesuaian PenggunaanLahanGambar 5. Diagram Alir Analisa DataPenjelasan diagram alir analisa data :Hasil dari pengolahan data tersebut berupapeta penggunaan lahan dan RDTRK UP Satelit.Selanjutnya dilakukan evaluasi penggunaan lahanyang meliputi :4

menjadi lahan pemukiman, fasilitas umum,perdagangan dan jasa. Selain itu, lahan yangbelum termanfaatkan ada yang beralih fungsimenjadi lahan RTH karena dipersiapakan untukbeberapa lahan pemukiman seperti perumahanreal estate . Sedangkan luas panggunaan lahanyang tidak jauh berubah dan tergolong kecildengan peningkatan luasan kurang dari 3%,yaitu fasilitas umum (4,78%) dan Industri ataugudang (7,38%). Untuk penggunaan lahanlainnya( jalan, sungai/saluran) sebesar 33,257Ha atau 1,69 % dari seluruh luasan di UP Satelitpada tahun 2008.Evaluasi Perubahan Penggunaan LahanTabel 3. Perhitungan Luas PerubahanPenggunaan Lahan Kecamatan SukoliloAnalisaAnalisa Uji KetelitianJumlah titik sampel berjumlah 35 dan terdapatkesalahan pada 4 titik sehingga :KI JKI x 100%JSL 31 x 100%35 88.6%Keterangan :KI Ketepatan InterpretasiJKI Jumlah Kebenaran InterpreatsiJSL Jumlah Sampel Lapangan.Evaluasi Kondisi Penggunaan LahanKondisi penggunaan lahan UP Satelitpada tahun 2002 dan 2008 disajikan dalamTabel 2 berikut ini:No12Tabel 2. Perhitungan Luas Penggunaan LahanUP satelit Tahun 2002 dan 2008Tahun 2002NoPenggunaan litas UmumPerdagangan danJasaIndustri dan ,850,01100345678Jumlah3Tahun 20084567JumlahPenggunaanLahanPemukimanFasilitas umumPerdagangandan JasaIndustri danGudangRTHSungai/ SaluranJalanLuas Perubahan PenggunaanLahan Tahun 2002-2008Dalam HaDalam ,0051,1631,858-0,45-33,107,512,5286,89Perubahan yang paling besar adalahpemukiman yang bertambah seluas 122,934Ha (14,14 %). Perubahan tersebut sebagianbesar berasal dari RTH yang berkurangluasannya sebanyak -232,005 Ha (-33,10 %).Luas RTH yang berkurang tersebutdikarenakan adanya peralihan pemanfaatanlahan menjadi areal terbangun seperti lahanpemukiman, fasilitas umum berupa sekolah,pelayanan kesehatan , perkantoran danlainnya. RTH tersebut sebagian besar telahdikuasai oleh pihak swasta, sebagian belumterbangun, sehingga penggunaannya beralihmenjadi lahan terbuka/kosong. Indeks ratarata perubahan penggunaan lahan setiap tahunadalah sebagai berikut :a. Permukiman tumbuh sebesar 14,14%dengan indeks rata-rata 24,568 Ha pertahun.b. Fasilitas umum tumbuh sebesar 30,74%dengan indeks rata-rata 4.409 Ha per tahunc. Perdagangan dan jasa tumbuh sebesar34,94 % dengan indeks rata-rata 11,84 Haper tahun.d. Industri-gudang tumbuh sebesar 20,15%dengan indeks rata-rata sebesar 4,86 Haper tahune. RTH ( Tanah Kosong, Sawah, Jalur Hijau,Ladang, Kebun) berkurang sebesar 33,10%Penggunaan lahan UP Satelit pada tahun2002 yang paling luas adalah pemukimandengan luas 869,286 Ha (44,33%). SementaraRTH ( Tanah kosong, Sawah, Ladang, JalurHijau, Kuburan, sempadan sungai dan taman),Perdagangan dan Jasa(Ruko, Rukan, Hotel,Apartemen,Hypermarket),Fasilitasumum(Masjid, Mushola, Gereja, Sekolah Internasional, Pelayanan Kesehatan)dan Industri danGudang hanya memiliki luas 700,910 Ha(35.73%), 169,507 Ha (8,64%), 71,23 Ha(3,60%) dan 120,448 Ha (6.14%) darikeseluruhan luas UP Satelit yang sebesar1961,86 Ha. Untuk penggunaan lahan lainnya(jalan, sungai/saluran) sebesar 30.236 Ha atau1.55% dari seluruh luasan di UP Satelit.Kondisi wilayah UP Satelit pada tahun2008 mengalami perubahan luasan terutama disektor pemukiman dan perdagangan dan jasayang luasanya meningkat menjadi 992,220 Ha(50.57%) dan 228,735 Ha (11,66%). Sedangkanpada sektor RTH dan mengalami penurunanpenggunaan lahan menjadi 468,905 Ha(23,91%) akibat dari peralihan pengunaan lahan5

dengan indeks rata-rata 46,403 Ha pertahun.Evaluasi Pola Pemanfaatan RuangPemanfaatan ruang yang dimaksuddalam penelitian ini adalah fungsi-fungsilahan yang telah ditetapkan dalam RDTRK UPSatelit. Berikut adalah tabel pembagian fungsilahan pada RDTRK UP Satelit .Tabel 4. Perhitungan Luas Pembagian FungsiLahan Pada RDTRK UP SatelitFungsi LahanLuas( Ha ) Luas (%)Pemukiman650,07833,13Fasilitas umum96,1014,90Perdagangan dan Jasa327,9316,71Industri dan Gudang256,6313,08RTH594,5930,31Sungai/ Saluran & Jalan36,5031,86Jumlah1961,86100%Sedangkan grafik pembagian fungsilahannya dapat dilihat pada gambar 6. berikutini.Sukomanunggal dan Kecamatan Dukuh Pakisyang terdiri diarahkan menjadi fungsi utamasebagai tempat tempat pemukiman ,perdagangan danjasa, perindustrian danpergudangan, dan kawasan khusus.Evaluasi Kesesuaian Penggunaan LahanDengan RDTRKKesesuaian fungsi lahan dalam RDTRKKecamatan Sukolilo disusun dalam tiga tingkatkesesuaian, yaitu :1. Sesuai (S), apabila penggunaan lahan telahsepenuhnya sesuai dengan fungsi lahandalam RDTRK2. Tidak Sesuai (TS), apabila penggunaanlahan tidak sesuai dengan fungsi lahanyang ditetapkan dalam RDTRK3. Belum Dimanfaatkan(B),apabilapenggunaan lahan tidak terbangun sepertiRTH belum dimanfaatkan menjadi lahanterbangun seperti yang direncanakandalam RDTRK seperti lahan Pemukiman,Fasilitas umum, Perdagangan dan jasa, danIndustri dan gudang.Kesesuaian penggunaan lahan tahun2008 terhadap RDTRK UP Satelit dapatdilihat pada 6 berikut ini.Tabel 6. Perhitungan Luas KesesuaianPenggunaan Lahan Tahun 2008 DenganRDTRK UP Satelit 2002Gambar 7. Grafik Pembagian FungsiLahan RDTRK UP SatelitFungsi RTHDll(Jalan,Sungai/Saluran)TotalPersen (%)Berdasarkan tabel 4. pemanfaatan untukfungsi lahan pemukiman merupakan wilayahyang terluas yaitu 650,078 Ha atau 33,13 %dari total luas wilayah RDTRK. Berikutnyaadalah RTH dengan luas 594,59 Ha (30,31%),perdagangan dan jasa dengan luas 327,93 Ha(16,71%), dan Industri dan gudang 256,63 Ha(13,08%).Selain itu direncanakan pula lahancampuran dimana ada lahan campuran fasilitasumum dan pemukiman, campuran faslitasumum dan perdagangan , serta campuranperdagangan dan pemukiman.Rencana pembangunan ini diharapkandapat mengurangi kepadatan penduduk diwilayah Surabaya Pusat dan mampu menarikpenduduk di luar wilayah KecamatanSukomanunggal dan Kecamatan Dukuh Pakisuntuk melakukan migrasi sehingga dapatmenambah jumlah penduduk yang akhirnyaakan berpengaruh terhadap peningkatankebutuhan lahan untuk permukiman. Sesuaidengan arahan RTRW Kota Surabaya, UPSatelit yang terdiri dari KecamatanPenggunaan Lahan Tahun 2008 160,13650,46230,1516,8040,85202,7819,33-Tingkat kesesuaian penggunaan lahanterhadap RDTRK secara umum masih tidakmenunjukkan kesesuaian antara apa yangdirencanakan dalam RDTRK tersebut dengankondisi penggunaan lahan pada saat itu.Pada wilay

EVALUASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA (RDTRK) SURABAYA UNIT PENGEMBANGAN (UP) SATELIT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD Tedi Atmapradhana 1, Teguh Hariyanto Program Studi Teknik Geomatika ITS-Sukolilo, Surabaya 60111 (NOITAMINA@plasa.com&T-Diegrametry@gmail.com) 1Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS -Sukolilo, Surabaya 60111 Abstrak

Related Documents:

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG KABUPATEN BANTULTAHUN 2018 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Tahun 2007-2027 Kabupaten Simeulue PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE 4 memperhatikan rencana tata ruang nasional, rencana tata ruang provinsi atau wilayah, dengan mengedepankan konsep pembangunan wilayah yang terpadu dan serasi. Selanjutnya, RPJP Kabupaten Simeulue ini menjadi pedoman dan

Tata ruang kantor, iklim lembaga, dan kepuasan kerja guru sangat penting untuk diperhatikan di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat tata ruang kantor, tingkat iklim lembaga dan tingkat kepuasan kerja guru, mengetahui pengaruh secara parsial tata ruang kantor terhadap kepuasan kerja guru, pengaruh

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang perencanaan dan evaluasi 2. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang perencanaan dan evaluasi 3. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang perencanaan dan evaluasi. b.

2.4 Tata Ruang 5 2.5 Komponen dan bahan bangunan 8 BAB - III . desain, alur kegiatan, tata ruang dan komponen dan bahan bangunan pada ruang gawat darurat rumah sakit. 3. . evaluasi pasien. Pos perawat harus t erletak di pusat blok yang dilayani agar perawat

Tata Communications Tata Consultancy Services Tata Elxsi Tata Global Beverages Tata Interactive Systems Tata Sons North America Tata Technologies SOUTH AMERICA Rallis . Unique Portfolio of Authentic Living Palaces Rambagh Palace, Jaipur Taj Falaknuma Palace, Hyderabad Taj Lake Palace

Tata Consultancy Services Tata Motors Tata Steel Titan Tata Power Tata Communications Tata Chemicals Tata Global Beverages Indian Hotels Voltas Trent Rallis Notes: 1 As of June 30, 2016: Source NSE 2 Conversion rate of 1US INR 67 Promoter Shareholding (%)1 73.4 33.0 31.4 53.1 33.0 75.0 31.0 35.7 3

An Introduction to Conditional Random Fields Charles Sutton1 and Andrew McCallum2 1 EdinburghEH8 9AB, UK, csutton@inf.ed.ac.uk 2 Amherst, MA01003, USA, mccallum@cs.umass.edu Abstract Often we wish to predict a large number of variables that depend on each other as well as on other observed variables. Structured predic- tion methods are essentially a combination of classi cation and graph-ical .