PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN GREYWATER DI KECAMATAN .

3y ago
33 Views
3 Downloads
3.65 MB
121 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aarya Seiber
Transcription

TUGAS AKHIR – RE 141581PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHANGREYWATER DI KECAMATAN RUNGKUTKOTA SURABAYABIAS AGATHA PERMATA SISWANTO3312100010DOSEN PEMBIMBINGIpung Fitri Purwanti, S.T., M.T.,Ph.DJURUSAN TEKNIK LINGKUNGANFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya 2016

FINAL PROJECT – RE 141581DESIGN OF GREYWATER TREATMENT PLANTIN KECAMATAN RUNGKUT SURABAYABIAS AGATHA PERMATA SISWANTO3312100010SUPERVISORIpung Fitri Purwanti, S.T., M.T.,Ph.DDEPARTMENT OF ENVIRONMENTAL ENGINEERINGFaculty of Civil Engineering and PlanningInstitute of Technology Sepuluh NopemberSurabaya 2016

PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHANGREYWATER DI KECAMATAN RUNGKUT KOTASURABAYANama MahasiswaNRPJurusanDosen Pembimbing: Bias Agatha Permata Siswanto: 3312100010: Teknik Lingkungan FTSP ITS: Ipung Fitri Purwanti S.T., M.T., PhD.ABSTRAKKecamatan Rungkut merupakan daerah yang mengalamiperkembangan cukup pesat akibat berkembangnya sektorekonomi. Perkembangan tersebut berimbas pada peningkatanjumlah penduduk yang berbanding lurus dengan peningkatanproduksi air limbah domestik. Komposisi air limbah domestiksebesar 50-80% merupakan greywater. Sebagian besarmasyarakat masih menyalurkan limbah greywater ke selokanyang berakibat pada pengendapan sludge sehingga mengurangivolume saluran serta pencemaran badan air ditandai denganterjadinya peristiwa eutrofikasi. Oleh sebab itu diperlukanperencanaan instalasi pengolahan greywater di KecamatanRungkut.Pengolahan greywater yang direncanakan adalah unitAnaerobic Baffled Reactor (ABR). Penentuan teknologiberdasarkan matriks perbandingan alternatif pengolahan denganmempertimbangkan kemudahan dalam operasional danperawatan, aspek finansial serta ketersediaan lahan. Wilayahterlayani pada 3 kelurahan dengan penduduk terpadat yaituKelurahan Kedung Baruk, Penjaringan Sari, dan Rungkut Kidul.Berdasarkan hasil perhitungan, instalasi pengolahangreywater yang direncanakan berdimensi p x l x t sebesar 12,4 mx 2,3 m x 2,6 m. Biaya minimal yang dibutuhkan untukmembangun unit ABR adalah Rp. 142.000.000,- dan maksimalsebesar Rp. 149.000.000,- untuk tipikal pelayanan 100 KK. Biayapembangunan tersebut dipengaruhi oleh lokasi peletakan yaitu dijalan atau lahan kosong.Kata kunci : air limbah, anaerobic baffled reactor, greywater,Kecamatan Rungkuti

DESIGN OF GREYWATER TREATMENT PLANT INKECAMATAN RUNGKUT SURABAYAName of StudentNRPStudy ProgrammeSupervisor: Bias Agatha Permata Siswanto: 3312100010: Teknik Lingkungan FTSP ITS: Ipung Fitri Purwanti S.T., M.T., PhD.ABSTRACTKecamatan Rungkut is an area that rapidly developed dueto development of economic sectors. The development onincreasing population impact were directly proportional with anincrease in waste water production. Domestic waste water iscomposed by 50 – 80% greywater. Greywater are still dischargedinto the sewer by most people which result in sludge deposition,thereby reducing the volume of the channel as well as pollute thesurface water that characterized by the occurrence events suchas eutrophication. Therefore, design of greywater treatment plantin Kecamatan Rungkut is necessary.Greywater treatment unit is Anaerobic Baffled Reactor(ABR). The chosen alternative technologies based on comparisonprocess by considering the ease of operation and maintenance,financial aspects as well as the availability of land. Three areaswith dense population will be served which are Kedung Baruk,Penjaringan Sari, and Rungkut Kidul.According to calculation, the design of greywater treatmentplant dimensions is 12,4 m x 2,3 m x 2,6 m (length x width xdepth). Minimum costs needed in construct the ABR unit is Rp142.000.000,- and maximum costs needed is Rp 149.000.000,for the typical service of 100 households. The construction costsare influenced by the proposed location which is street or publicland.Keyword(s): anaerobic baffled reactor, domestic wastewater,greywater, Kecamatan Rungkutiii

KATA PENGANTARAlhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada AllahSWT, Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Atassegala nikmat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikanlaporan tugas akhir yang berjudul “Perencanaan InstalasiPengolahan Greywater di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya” inidengan baik.Selama pelaksanaan dan penyusunan laporan tugas akhirini, penulis telah menerima banyak bantuan, saran dan motivasidari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikanterima kasih sebesar-besarnya kepada:1. Ibu Ipung Fitri Purwanti, S.T., M.T., PhD., selaku dosenpembimbing atas pengarahan dan bimbingannya selamapelaksanaan tugas akhir ini.2. Prof. Dr. Ir. Sarwoko Mangkoediharjo, MScEs., Bieby VoijantTangahu, ST., MT., PhD., serta Dr. Ali Masduqi, ST., MT.selaku dosen penguji atas saran dan masukannya.3. Seluruh pihak Kecamatan Rungkut serta KelurahanPenjaringan Sari, Kedung Baruk dan Rungkut Kidul atassegala bantuan dan kemudahan dalam pengambilan data.4. Bapak Satyoko, Bapak Taufik, dan Ibu Jidan ataskesediaannya untuk memperbolehkan pengambilan sampellimbah cair.5. Orang tua, kakak, dan adik yang selalu memberikan doa,motivasi dan semangat dalam proses pengerjaan tugas akhir.6. Haristia, Ragil, Hutomo, dan teman-teman Teknik Lingkungan2012 lainnya yang saling memberi dukungan dan motivasi.Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyakkekurangan dalam penulisan laporan tugas akhir ini. Oleh karenaitu, sangat diharapkan komentar, kritik dan saran yangmembangun untuk perbaikan kedepannya. Penulis berharaplaporan ini dapat bermanfaat bagi pembacaSurabaya, Juli 2016Penulisv

DAFTAR ISIABSTRAK . iABSTRACT .iiiKATA PENGANTAR . vDAFTAR ISI.viiDAFTAR TABEL . ixDAFTAR GAMBAR . xiBAB 1 PENDAHULUAN . 11.1 Latar Belakang. 11.2 Rumusan Masalah . 21.3 Tujuan . 31.4 Ruang Lingkup. 31.5 Manfaat . 3BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 52.1 Air Limbah. 52.1.1 Definisi Air Limbah . 52.1.2 Sumber Air Limbah . 52.1.3 Karakteristik Air Limbah . 62.1.4 Baku Mutu Air Limbah Domestik. 82.2 Debit Air Limbah . 92.3 Jenis Pengolahan Air Limbah . 92.3.1 Sistem Setempat (On-Site Sistem) . 102.3.2 Sistem Terpusat (Off-Site Sistem) . 102.4 Jenis Pengolahan Air Limbah . 112.5 Teknologi Pengolahan yang Tersedia . 122.6 Metode Pengumpulan Data . 182.6.1 Metode Sampling . 182.6.2 Metode Wawancara . 19BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN . 213.1 Batas Wilayah dan Administrasi . 213.2 Kependudukan (Demografi) . 213.3 Kondisi Sanitasi di Kecamatan Rungkut . 25BAB 4 METODE PERENCANAAN . 294.1 Kerangka Perencanaan . 294.2 Tahapan Perencanaan . 314.3 Analisa Data dan Pembahasan . 344.4 Kesimpulan dan Saran . 35BAB 5 HASIL PERENCANAAN . 37vii

5.15.25.35.45.55.6Wilayah Perencanaan . 37Proyeksi Penduduk . 37Analisa Hasil Kuisoner dan Wawancara . 41Analisa Hasil Laboratorium . 42Perbandingan Alternatif Pengolahan Air Limbah . 43Perhitungan Instalasi Pengolahan Air Limbah . 465.5.1 Perhitungan Unit ABR . 465.5.2 Perhitungan Volume Lumpur ABR . 575.5.3 Perhitungan Inlet dan Outlet Pipa . 615.5.4 Profil Hidrolis dan Headloss Pipa. 625.7 Perhitungan Mass Balance . 645.8 Peletakan IPAL . 67BAB 6 BILL OF QUANTITY DAN RANCANGAN ANGGARANBIAYA . 716.1 Analisa Harga Satuan Pembangunan IPAL . 716.2 BOQ dan RAB Anaerobic Baffled Reactor . 79BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN . 857.1 Kesimpulan . 857.2 Saran . 85DAFTAR PUSTAKA . 87viii

DAFTAR TABELTabel 2.1Tabel 3.1Tabel 4.1Tabel 5.1Tabel 5.2Tabel 5.3Tabel 5.4Tabel 5.5Tabel 5.6Tabel 5.7Tabel 5.8Tabel 5.9Tabel 5.10Tabel 5.11Tabel 6.1Tabel 6.2Tabel 6.3Tabel 6.4Tabel 6.5Tabel 6.6Tabel 6.7Tabel 6.8Tabel 6.9Tabel 6.10Tabel 6.11Tabel 6.12Tabel 6.13Tabel 6.14Baku Mutu Air Limbah Domestik .8Luas Wilayah dan Jumlah PendudukKecamatan Rungkut . 25Penentuan Jumlah Sampel . 34Jumlah Penduduk Kelurahan Terlayani . 38Analisa Metode Logaritmik . 40Hasil Proyeksi Penduduk Kelurahan Terlayani . 41Kualitas Air Limbah Greywater di KecamatanRungkut . 43Matriks Perbandingan Teknologi Pengolah AirLimbah . 44Perhitungan Unit Pengolahan ABR . 51Tinggi Lumpur per Kompartemen . 60Wilayah RW Terlayani IPAL di KelurahanKedung Baruk . 67Wilayah RW Terlayani IPAL di KelurahanPenjaringan Sari . 68Wilayah RW Terlayani IPAL di KelurahanRungkut Kidul . 68Jumlah KK dan Kebutuhan IPAL per RW . 70Pembersihan Lapangan “Ringan” danPerataan/m2 . 71Pembongkaran Paving Tidak DipakaiKembali/m2 . 72Pembuatan Bouwplank/m . 72Penggalian Tanah Biasa/m3 . 72Pengangkutan Tanah dari Lubang Galiandalamnya lebih dari1 m/m3 .73Pekerjaan Plat Lantai Beton (1Pc:2Ps:3Kr)/m3 . 73Pekerjaan Kolom Beton Bertulang/m3 . 73Pekerjaan Plat Lantai Beton (1Pc:2Ps:3Kr)/m3 . 74Pekerjaan Balok Beton Bertulang/m3 . 75Pekerjaan Dinding Beton Bertulang/m3 . 75Pekerjaan Plat Tutup Beton/m3 . 76Pemasangan Pipa Air Kotor diameter 3”/m . 77Pemasangan Pipa Air Kotor diameter 4“/m . 772Pekerjaan Galian Perkerasan Jalan (Aspal)/m . 78ix

Tabel 6.15 Pelapisan Waterproofing/m2 . 78Tabel 6.16 Pengurugan Tanah Kembali/m3 . 78Tabel 6.17 Pembersihan Lapangan “Berat” danPerataan/m2 . 79Tabel 6.18 Aksesoris Pipa . 79Tabel 6.19 Perhitungan BOQ dan RAB IPAL(Jalan Berpaving) . 81Tabel 6.20 Perhitungan BOQ dan RAB IPAL(Lahan Kosong) . 82Tabel 6.21 Perhitungan BOQ dan RAB IPAL (Jalan Aspal) . 83x

DAFTAR GAMBARAnaerobic Baffled Reactor . 14Anaerobic Filter . 16Upflow Anaerobic Sludge Blanket Reactor . 17Kolam Aerasi . 18Peta Administrasi Kecamatan Rungkut KotaSurabaya . 23Gambar 3.2 Pipa Greywater diarahkan langsung ke SaluranDrainase . 26Gambar 3.3 Air Menggenang pada Saluran Drainase . 26Gambar 3.4 Sedimen yang Mengapung pada PermukaanSaluran . 27Gambar 3.5 Saluran Drainase “overload” Ketika Hujan. 27Gambar 3.6 Terjadinya Peristiwa Eutrofikasi . 27Gambar 4.1 Kerangka Perencanaan . 31Gambar 5.1 Removal COD pada Tangki Pengendap. 47Gambar 5.2 Rasio Efisiensi Removal BOD terhadapEfisiensi Removal COD . 48Gambar 5.3 Presentase Removal TSS dan BOD . 49Gambar 5.4 Faktor OLR Anaerobic Baffled Reactor . 53Gambar 5.5 Faktor Karakteristik Air Limbah ABR . 54Gambar 5.6 Faktor Suhu Anaerobic Baffled Reactor . 54Gambar 5.7 Faktor HRT . 55Gambar 5.8 Rasio COD/BOD. 56Gambar 5.9 Reduksi Volume Lumpur selama MasaPenyimpanan . 58Gambar 5.10 Pipa Kompartemen . 64Gambar 5.11 Mass Balance di ABR . 66Gambar 2.1Gambar 2.2Gambar 2.3Gambar 2.4Gambar 3.1xi

BAB 1PENDAHULUAN1.1Latar BelakangKota Surabaya merupakan kota terbesar kedua diIndonesia dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi.Peningkatan jumlah penduduk sebesar 3% per tahunnyaberbanding lurus dengan penurunan kualitas lingkungan (SLHDSurabaya, 2013). Pencemaran air merupakan salah satu isulingkungan hidup utama di Kota Surabaya. Air limbah domestikmemberikan kontribusi pencemaran sebesar 60% pada badan air(Suswati dan Wibisono, 2013). Kondisi tersebut menyatakanbelum optimalnya pelaksanaan sanitasi khususnya sektor airlimbah di Kota Surabaya. Kecamatan Rungkut merupakan daerahyang mengalami perkembangan cukup pesat akibat dariberkembangnya sektor ekonomi. Berdasarkan Rencana TataRuang Wilayah (RTRW) Surabaya tahun 2015, KecamatanRungkut berada pada Unit Pengembangan I yang fungsikegiatannya diarahkan untuk kegiatan permukiman, pendidikan,konservasi dan industri. Pengembangan fungsi kegiatan iniberakibat pada banyaknya pendatang dari berbagai daerah baikdari dalam maupun luar Surabaya (Vidianti, 2011). Banyaknyapendatang akan berpengaruh terhadap pertambahan jumlahbuangan air limbah oleh aktifitas rumah tangga, menjadikan salahsatu sumber utama akumulasi pencemar di badan air (Mendedkk., 2015). Kecamatan Rungkut sendiri belum memiliki sistempengolahan air limbah yang terpadu.Sistem pengolahan limbah yang biasa dilakukan olehmasyarakat yakni mengolah blackwater dalam tangki septik dandiresapkan ke dalam tanah atau dibuang ke saluran umum.Sedangkan, greywater langsung dialirkan ke saluran drainase(Zubair dkk., 2015). Praktik buang air besar sembarangan diKecamatan Rungkut memiliki prosentase kurang dari 2%,menunjukkan bahwa mayoritas penduduk telah memiliki tangkiseptik untuk mengolah blackwater namun tidak untuk greywater.Komposisi air limbah domestik sebesar 50-80% merupakangreywater (Ukpong dan Agunwamba, 2012). Greywater yangdibuang secara terus menerus ke dalam saluran drainase dapat1

menimbulkan masalah bagi badan air karena zat organik menghasilkan lumpur dan gas. Akumulasi lumpur di dalamdrainase menyebabkan pendangkalan dan berkurangnya volumesaluran sehingga melebihi kapasitas apabila terjadi hujan(Santoso, 2015). Saluran drainase di Kecamatan Rungkut masihbanyak yang mengalami “overload” pada saat musim hujan tiba.Penyaluran greywater menuju drainase ini bertolak belakangdengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 12 Tahun 2014yang menganut sistem terpisah antara jaringan drainase denganpengumpul air limbah. Pembuangan air limbah tanpa melaluiproses pengolahan akan berakibat terhadap pencemaranlingkungan terutama pada sumber air baku, baik air tanahmaupun air permukaan.Berdasarkan penelitian oleh Destrivadiyani (2010) airlimbah domestik memiliki karakteristik nilai TSS, COD, dan BODmasing-masing sebesar 515,10 mg/L, 215,70 mg/L, dan 102,82mg/L. Ketiga nilai parameter tersebut telah melampaui baku mutuyang ditetapkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72Tahun 2013. Hal ini bertentangan dengan Undang-Undang No.32 Tahun 2009 mengenai Perlindungan dan PengelolaanLingkungan yang menyatakan bahwa setiap jenis air limbah yangdibuang ke media lingkungan hidup harus memenuhi baku mutuyang berlaku. Saat ini, banyak orang berpikir untuk menggunakankembali air limbah dengan tujuan mengurangi konsumsi air bersihdan menjaga kelestarian lingkungan (Pratiwi dan Soedjono,2015). Pengelolaan greywater yang tepat dapat memberikanmanfaat sebagai sumber air untuk keperluan perkebunan,pertanian, atau penggelontoran toilet (Widianti dan Handajani,2010). Potensi tersebut dapat diwujudkan dengan perencanaanInstalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) khusus greywater diKecamatan Rungkut. Teknologi pengolahan dapat dipilih sesuaidengan aspek teknis, lingkungan, kebutuhan serta keinginan darimasyarakat.1.2Rumusan MasalahRumusan masalah yang menjadi dasar dalam tugas akhirini adalah :2

1. Instalasi pengolahan greywater yang dapat diterapkan diKecamatan Rungkut Kota Surabaya.2. Besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menerapkanInstalasi pengolahan greywater di Kecamatan RungkutKota Surabaya.1.3TujuanTujuan dari tugas akhir ini adalah:1. Merencanakan Instalasi pengolahan greywater diKecamatan Rungkut Kota Surabaya.2. Menghitung biaya yang dibutuhkan untuk menerapkanInstalasi pengolahan greywater di Kecamatan RungkutKota Surabaya.1.4Ruang LingkupRuang lingkup dari tugas akhir ini adalah:Perencanaan dilakukan di Kecamatan Rungkut KotaSurabaya khususnya pada Kelurahan Kedung Baruk,Kelurahan Penjaringan Sari dan Kelurahan Rungkut Kidul.Air limbah yang diolah merupakan greywater hasil aktifitasrumah tangga Kecamatan Rungkut Kota Surabaya.Parameter yang digunakan meliputi TSS, BOD, COD danpH.Baku mutu air limbah mengacu pada Peraturan GubernurJawa Timur No. 72 Tahun 2013 tentang Baku Mutu LimbahCair Industri dan Kegiatan Usaha Lainnya di Jawa Timur.Aspek yang ditinjau adalah aspek teknis dan finansial.Perencanaan desain IPAL untuk tipikal 100 KKPerhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

jumlah penduduk yang berbanding lurus dengan peningkatan produksi air limbah domestik. Komposisi air limbah domestik sebesar 50-80% merupakan greywater. Sebagian besar masyarakat masih menyalurkan limbah greywater ke selokan yang berakibat pada pengendapan sludge sehingga mengurangi

Related Documents:

Rumah Sakit. Instalasi yang terpasang di rumah sakit : 1. Instalasi Air 2. Instalasi Mekanikal Elektrikal : Listrik Medik 3. Instalasi Gas Medik 4. Instalasi Uap 5. Instalasi Pengolah Limbah 6. Pencegahan dan Penanggulangan Kebaka

3.7 Location of Greywater Diverter Device Zone 5 3.7.1 Greywater Diverter Device Power Supply 6 3.7.2 Reflux Valve 6 3.8 Common Trenching 6 3.9 Greywater Irrigation Top Up 6 3.9.1 Top Up Water Source 6 3.9.2 Connection to the Greywater Sanitary Drainage Plumbing 7 3.10 Greywater Irrigation 7 4.

1. To collect greywater (bathroom, sinks, and water runoffs). 2. To store greywater. 3. To treat greywater. 4. To transport greywater to surface level. 5. To distribute the greywater to the corn field and/or the tree nursery. 1.3.3 Secondary Functions 6. To separate solid waste from greywater. 7. To convert solar energy into electrical energy. 8.

Mengganti instalasi APP Memeriksa instalasi APP Membuat laporan DIS.HAR.004(2).A Mengganti Instalasi APP pengukuran tidak langsung Menerapkan prosedur pemeliharaan Menyiapkan penggantian Mengganti instalasi APP Memeriksa instalasi APP Membuat laporan BAB V TR DIS.KON.008 (2).A Mendirikan/menan am tiang

Integrasi dan Harmonisasi dalam Perencanaan Pembangunan i. ii Perencanaan Desa Terpadu PERENCANAAN D E S A T E R P A D U. Perencanaan Desa Terpadu iii. . Partisipasi dalam Perencanaan Desa Perencanaan Desa dalam Kerangka Pembangunan Kabupaten Peran Pemangku Kepentingan 32 34 34 36 37 38 42 44

Development of resource guidelines for greywater use and management . Agenda for workshop 1 1. Welcome and introductions 2. Background to project - status quo / definitions . Greywater recycling 8 Source: Ana Delétic . Simple home-based greywater systems 9 Photos courtesy: Kevin Winter . Combined rain- and greywater harvesting 10 .

5.3 Greywater Treatment Plants in Ashram Schools, Madhya Pradesh 38 5.4 Greywater Recycling System at Hotels in Kerala 39 5.5 5.6 Greywater Tower Demonstration Project in Kitgum Town Council, Uganda 39 Greywater Reuse in Norway 40 6.0 Policies and Regulation 40 6.1 Overview of Greywater Policies, Regulations, and Laws around the World 40

100 Days of School, 100 Agricultural Activities! 100th Day festivities have been celebrated throughout schools since the school year of 1981-1982. Lynn Taylor introduced the 100th Day of School idea in the Center for Innovation in Education newsletter. Early celebrations focused on developing number sense for young children. Today, preschool children through elementary students celebrate their .