PERENCANAAN LAYOUT DAN TIPE DERMAGA PELABUHAN PETI KEMAS .

3y ago
74 Views
2 Downloads
436.35 KB
6 Pages
Last View : 29d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Troy Oden
Transcription

PERENCANAAN LAYOUT DAN TIPE DERMAGA PELABUHAN PETI KEMASTANJUNG SAUH, BATAMRefina Anandya Syahputri1 dan Prof. Ir. Hangtuah Salim, MocE, Ph.D.2Program Studi Teknik KelautanFakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung,Jl Ganesha 10 Bandung 401321refina anandya@yahoo.com dan 2hangtuah@ocean.itb.ac.idAbstrak:Pelabuhan merupakan sarana vital dalam pembangunan ekonomi suatu daerah dan sumber pemasukannegara, maka dibutuhkan pelabuhan yang beroperasi secara baik agar perekonomian berjalan lancar.Dalam laporan tugas akhir ini akan membahas tentang desain perencanaan layout pelabuhan peti kemasdi kawasan wilayah Batam. Dimana pelabuhan peti kemas tersebut direncanakan dibangun sebagaiterminal pengumpul peti kemas yang diangkut oleh kapal peti kemas internasional yang melewati SelatMalaka. Lalu pada tugas akhir ini dilakukan perhitungan analisis fasilitas pelabuhan yaitu fasilitasperairan, dermaga dan fasilitas daratan serta mendesain layout perencanaan pelabuhan peti kemas.Desain perencanaan ini memiliki ketentuan-ketentuan seperti faktor lingkungan di lokasi perencanaandan faktor kapal peti kemas yang akan melakukan bongkar muat. Tujuan perencanaan desain layoutpelabuhan peti kemas ini untuk mendapatkan sebuah perencanaan pelabuhan peti kemas yang dapatberoperasi dengan baik dan meningkatkan jumlah peti kemas yang dilayani di pelabuhan peti kemaskawasan Batam agar mampu bersaing dengan pelabuhan peti kemas negara tetangga.Kata kunci: Dermaga, Layout, Pelabuhan, Peti kemas, TEU.PENDAHULUANUntuk meningkatkan sumber pendapatan negara dan bersaing dengan pelabuhan peti kemas negaratetangga, pemerintah merencanakan pembangunan pelabuhan peti kemas di Tanjung Sauh kawasanBatam. Lokasi perencanaan pelabuhan peti kemas berada pada koordinat 1 3'20.26" LU dan 104 9'50.44" BT.1

Gambar 1. Lokasi perencanaan pelabuhan peti kemas Tanjung Sauh, BatamGambar 1 merupakan lokasi perencanaan pelabuhan peti kemas di Tanjung Sauh yang berada disekitar Selat Singapura dan berada diantara Pulau Batam dengan Pulau Tanjung Pinang. Pelabuhansebagai sarana berlabuhnya kapal yang melakukan kegiatan bongkar/muat dari/ke daratan. Dalamkegiatan bongkar/muat, kapal membutuhkan keadaan perairan yang tenang dan tidak terganggu olehtinggi gelombang. Perencanaan desain pelabuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tinggigelombang, batimetri, pasang surut, angin dan kapal peti kemas yang akan berlabuh di pelabuhan petikemas tersebut. Hal-hal tersebut mempengaruhi dalam pemilihan jalur datang kapal ke pelabuhan,tinggi elevasi dermaga, kebutuhan breakwater, jenis struktur dermaga, panjang dermaga, lebar alurpelayaran, kedalaman alur pelayaran, luas kolam putar, kedalaman kolam putar dan luas kolam putarMETODOLOGIPenulisan laporan tugas akhir ini dilakukan dalam beberapa tahap, tahapan metodologi pengerjaantugas akhir ini ditunjukkan dalam flowchart pada Gambar 2 berikut :MULAIStudi literaturPengumpulan data ( Data batimetri, data pasangsurut, data angin, data gelombang)A2

APemodelan tinggi gelombang menggunakansoftware SMS 8.1Tinggi gelombang di kolampelabuhanPemodelan g 0,5 mMenghitung kapasitas peti kemasdan desain fasilitas pelabuhan petikemasDimensi dermaga, alurpelayaran, kolam putar,apron lapanganpenumpukkan peti kemasMerencanakan layout pelabuhan peti kemas danterminal peti kemasLayout pelabuhanpeti kemasSELESAIGambar 2. Flowchart metodologi pengerjaan perencanaan desain layout pelabuhan peti kemas3

Perencanaan layout pelabuhan meliputi tiga fasilitas utama pelabuhan, yaitu fasilitas perairan, dermagadan fasilitas daratan. Hal-hal yang dibutuhkan dalam proses merencanakan pelabuhan yaitu pemodelantinggi gelombang di daerah lokasi perencanaan menggunakan perangkat lunak SMS. Setelahmendapatkan hasil pemodelan dilakukan analisis mengenai luas kolam putar, luas kolam pelabuhan,kedalaman kolam pelabuhan, elevasi dermaga dan luas lapangan penumpukan peti kemas. Setelahproses analisis selesai, langkah berikutnya ada mendesain layout pelabuhan peti kemas sesuai hasilperhitungan analisis yang didapatkan.HASIL DAN PEMBAHASAN1. Dari pemodelan tinggi gelombang menggunakan perangkat lunak SMS 8.1. Gambar 3 merupakanhasil pemodelan tinggi gelombang di daerah kolam pelabuhan peti kemas yang direncanakan. Jikatinggi gelombang di kolam pelabuhan tidak mencapai 0,5 meter maka tidak tidak dibutuhkanbreakwater tetapi jika tinggi gelombang di kolam pelabuhan lebih dari 0,5 meter maka dibutuhkanadanya breakwater untuk meredam energi gelombang yang masuk ke kolam pelabuhan. Padapemodelan tinggi gelombang menggunakan SMS 8.1 didapatkan hasil bahwa tinggi gelombang dikolam pelabuhan tidak melebih 0,5 meter maka dapat disimpulkan tidak dibutuhkan breakwateruntuk pelabuhan peti kemas Tanjung Sauh, Batam.Gambar 3. Hasil pemodelan tinggi gelombang Tanjung Sauh4

2. Perhitungan analisis fasilitas kebutuhan dilakukan untuk mengetahui jumlah area yang berada dipelabuhan peti kemas rencana. Fasilitas pelabuhan peti kemas tersebut diantaranya adalah panjangdermaga, elevasi dermaga, luas kolam pelabuhan, luas kolam putar, kedalaman kolam putar, lebaralur pelayaran, kedalaman alur pelayaran dan luas fasilitas di lapangan penumpukkan peti kemas.Hasil perhitungan analisis mengenai fasilitas pelabuhan peti kemas ditunjukkan pada Tabel 1.Perhitungan analisis ini ditinjau dari ukuran kapal rencana yang akan melakukan bongkar/muat dipelabuhan peti kemas Tanjung Sauh, Batam.Tabel 1. Hasil Analisis Fasilitas Pelabuhan Peti KemasFasilitasPanjang DermagaDermagaElevasi DermagaLuas Kolam PutarKolam PelabuhanLuas Kolam PelabuhanKedalaman Kolam PelabuhanLebar Alur PelayaranAlur PelayaranKedalaman Alur PelayaranLuas Lapangan Peti KemasLuas Lapangan CFSLuas Lapangan Penumpukan PetiLuas Lapangan Peti KemasKemasKosongLuas Lapangan Fasilitas terHaHa26 Ha14 Ha3. Dari hasil analisis fasilitas yang dilakukan sebelumnya, dapat dilakukan analisis perhitunganmengenai jumlah peti kemas yang akan dilayani. Perhitungan jumlah peti kemas ditinjau daripanjang dermaga yang akan dibangun di pelabuhan peti kemas Tanjung Sauh, didapatkan hasilperhitungan jumlah peti kemas yang akan dilayani sebanyak 5.500.000 TEUs pada lahan 140 Ha.Tabel 2 merupakan tabel pembagian jenis peti kemas yang akan dilayani dari hasil perhitungananalisis jumlah peti kemas rencana.Tabel 2. Jumlah Peti Kemas RencanaPeti Kemas1 TEU2 TEUNon Standar (2,5 TEU)TOTALJumlah (TEUs)2.500.0002.000.0001.000.0005.500.0005Jumlah (Box)2.500.0001.000.000400.000TEUs

KESIMPULANHasil akhir pengerjaan laporan tugas akhir ini berupa desain layout perencanaan pelabuhan peti kemas.Perancangan desain layout ini berdasarkan hasil analisis perhitungan fasilitas kebutuhan meliputifasilitas perairan, dermaga dan fasilitas daratan. Selain dari hasil perhitungan analisis, desain layoutperencanaan berdasarkan dari data lingkungan yang didapatkan seperti data batimetri kolam pelabuhanpeti kemas, data pasang surut di perairan kolam pelabuhan, data angin di sekitar pelabuhan peti kemas,data gelombang dan hasil pemodelan tinggi gelombang di kolam pelabuhan peti kemas Tanjung Sauh,Batam. Gambar 4 merupakan hasil desain layout perencanaan pelabuhan peti kemas Tanjung Sauhberdasarkan ketentuan data lingkungan dan hasil perhitungan analisis kebutuhan fasilitas pelabuhanpeti kemas.Gambar 4. Desain layout perencanaan pelabuhan peti kemas Tanjung Sauh, BatamDAFTAR PUSTAKASiahaan, O. (2012). Laporan Tugas AkhirPerencanaan Layout Terminal Peti Kemas Kalibaru.Bruun, Per (1981). Port Engineering Third Edition. Gulf Publishing Company.Triatmodjo, Bambang (2009). Perencanaan Pelabuhan. Yogyakarta : Beta Offset.Diktat perkuliahan Pelabuhan Prof. Hang Tuah Salim.http://muislife.com6

Hasil akhir pengerjaan laporan tugas akhir ini berupa desain layout perencanaan pelabuhan peti kemas. Perancangan desain layout ini berdasarkan hasil analisis perhitungan fasilitas kebutuhan meliputi fasilitas perairan, dermaga dan fasilitas daratan. Selain dari hasil perhitungan analisis, desain layout

Related Documents:

Melalui penelusuran fenomenologi arsitektur, ditemukan bahwa ruh dermaga tidak dapat di-lepaskan dari perkembangan fungsi tepian su-ngai yang menjadi tempat wisata dan ruang publik kota. Awalnya dermaga point BKB hanya mewadahi aktivitas wisata sungai Mus

Integrasi dan Harmonisasi dalam Perencanaan Pembangunan i. ii Perencanaan Desa Terpadu PERENCANAAN D E S A T E R P A D U. Perencanaan Desa Terpadu iii. . Partisipasi dalam Perencanaan Desa Perencanaan Desa dalam Kerangka Pembangunan Kabupaten Peran Pemangku Kepentingan 32 34 34 36 37 38 42 44

BAB KONSEP PERENCANAAN 1. Pengertian Perencanaan . tujuan dan manfaat perencanaan pembelajaran antara lain adalah; a. Sebagai landasan pokok bagi guru dan siswa dalam . PERENCANAAN PEMBELAJARAN PLS Page 11 BAB MERENCANAKAN PEMBELAJARAN Di berbagai wilayah, khususnya di daerah pedesaan, guru

Pertimbangan Estetika dan Kenyamanan 36 BAB 11 PERENCANAAN BANGUNAN RUMAH SAKIT Prinsip dan Implementasi 37 Perencanaan Infrastruktur 38 BAB 12 PERENCANAAN FISIK DAN STRATEGIS RUMAH SAKIT Arti Penting Manajemen Rumah Sakit 47 Tujuan dan Sasaran Perencanaan Fisik 47 Kerangka dan Konsep Kerja 48 Kriteria Umum 50 Produk 53 BAB 13 KONSEP .

2. Perencanaan Pembangunan di daerah belum sepenuhnya dilandaskan pada data dan informasi yang akurat. 3. Perencanaan pembangunan sering tidak tepat sasaran 4. Data perencanaan dan data penganggaran tidak saling terhubung. 5. Jumlah variasi aplikasi perencanaan dan keuangan terlalu banyak dan berbeda-beda di setiap daerah sehingga

Evaluasi Perencanaan Jembatan Kereta Api Rangka Baja Double Track Tipe Welded Through Truss Bentang 50 meter BADRIANA NURANITA, ERMA DESMALIANA, KENNY GESA Program Studi Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional Bandung Email: nuranitaana@itenas.ac.id ABSTRAK Penelitian ini menganalisis perencanaan struktur atas jembatan kereta api rangka

H Kedalaman total air di alur pelayaran saat muka air terendah d draft kapal (meter) . P S K 1 m Tabel 2.1. Kecepatan merapat kapal pada dermaga Ukuran kapal (DWT) Kecepatan Merapat Pelabuhan (m/d) L

E. Kreyszig, “Advanced Engineering Mathematics”, 8th edition, John Wiley and Sons (1999). 3. M. R. Spiegel, “Advanced Mathematics for Engineers and Scientists”, Schaum Outline Series, McGraw Hill, (1971). 4. Chandrika Prasad, Reena Garg, "Advanced Engineering Mathematics", Khanna Publishing house. RCH-054: Statistical Design of Experiments (3:1:0) UNIT 1 Introduction: Strategy of .